Jongin sedang tertidur menungging di atas tempat tidurnya yang berantakan. Ini hari minggu dan untuk seseorang yang tidak mempunyai kekasih seperti dirinya, Jongin sangat bingung untuk menghabiskan waktu luang.

Bermain game? Ugh, bosan sekali. Membaca cerita fiksi di wattpad? Apalagi itu. Lalu apa yang harus ia lakukan?


Baekhyun


Me: Baek kau sedang apa


Jongin kembali menenggelamkan kepalanya pada bantal. Duh, apa-apaan dia ini? Rasanya malu sekali mengirimi Baekhyun line seperti itu.

Ya tapi mau bagaimana lagi? Lebih baik menahan rasa malu dibandingkan menahan rasa bosan yang teramat sangat menurutnya.

Merasa tak ada balasan dari Baekhyun, Jongin memutuskan turun ke lantai bawah untuk mengambil sebuah minuman kola dari dalam lemari pendingin, membukanya lalu meminumnya. Pria itu menarik kursi makan dan mendudukinya. Menaruh kepalanya di atas meja makan beralaskan telapak tangannya, Jongin menghembuskan nafasnya kasar.

"Hah.."

Oh ayolah, ia tak pernah merasakan rasa bosan yang teramat sangat seperti sekarang. Karena dulu biasanya ia akan pergi bersama Seh–mantan pacarnya ke Lotte World atau sekedar jalan-jalan di taman.

Huh, mengingat semua itu membuat dirinya merasa ingin muntah. Betapa menyebalkannya pria itu hingga Jongin merasa kalau ia sudah mempunyai dendam kesumat dengan Oh–fucking–Sehun alias si mantan pacar.

Tidak jelas kenapa si Sehun itu memutuskan dirinya begitu saja, padahal hubungan mereka baik-baik sebelumnya. Mereka tidak pernah berkelahi atau apalah itu namanya.

Serius.

Jongin dan pria itu tidak pernah bercekcok, mereka harmonis. Dan entah kenapa setelah 2 bulan menjalin hubungan, Oh Sehun mengajaknya untuk mengakhiri hubungan mereka.

What the fuck is going on?, pertanyaan itu selalu menghantui pikiran Jongin karena jujur saja, dirinya masih mencintai pria brengsek itu. Malu? Tentu saja. Jongin termasuk orang yang mempunyai urat malu yang teramat berlebihan untuk ukuran seorang manusia. Karena ia merasa, jika ia masih mencintai pria itu maka dirinya termasuk yang paling tidak diinginkan disini. Bayangkan, Sehun dengan mudahnya mengucapkan kalimat perpisahan itu tepat setelah mereka berciuman di lorong kampus. Juga tepat setelah membuat dirinya makin mencintai pria itu.

Tanpa sadar sebulir air mata mengalir di pipinya. Ia mengusapnya dengan kasar karena merasa dirinya semakin lembek jika seperti ini terus. Semakin sering ia memikirkan Sehun, maka ia juga akan semakin mencintai pria itu.

Line!

Jongin menegakkan tubuhnya dan menyentuh pesan line yang masuk. Ternyata Baekhyun membalas pesannya.


Baekhyun


Baekhyun: Tumben sekali kau menanyakan ku hal seperti itu

Baekhyun: Biar kutebak, pasti kau sedang bosan sekali

Me: Ya dan butuh keberanian diri untuk bertanya seperti itu kepadamu

Baekhyun: Aku sedang bersama chanyeol, kenapa memangnya

Me: Sudah kuduga

Me: Kau tahukan kalau aku sedang bosan?

Me: Sarankan aku sesuatu untuk aku lakukan sekarang

Me: Atau aku akan terus mengganggu waktumu bersama chanyeol

Baekhyun: Sedang tidak bisa berfikir sekarang

Baekhyun: Dan kenapa kau berbicara seenaknya, aku tahu kau tidak punya kekasih

Baekhyun: Aku juga tahu kalau kau masih sakit hati, tapi kenapa kau malah membuatku repot

Me: Baek, im serious

Baekhyun: Me too

Baekhyun: Sudah ya, aku ingin berduaan dengan chanyeol terlebih dahulu

Baekhyun: Bye loser, chu


"Eww." Jongin bergidik akibat Baekhyun yang menciumnya via pesan. Hey, walaupun hanya lewat pesan, dirinya tetap merasa geli dengan pria 'setengah wanita' itu. "Awas saja kau lemak babi(bacon)!"

Jarinya dengan cepat menelpon sahabatnya itu lewat aplikasi line, namun tidak diangkat. Hingga percobaan ke sebelas, Baekhyun akhirnya mengangkat panggilannya dan ia segera mendapat teriakan kencang dari seberang.

"APA YANG KAU LAKUKAN?! MEN-SPAM LINE KU DENGAN PANGGILANMU, KAU GILA?!"

Jongin tidak marah, melainkan ia sedang tersenyum senang sekarang. "Wow wow, tenang saja, Baek."

"Tenang kepalamu! Chanyeol jadi pergi sekarang!"

"Yo, aku tidak pernah main-main dengan perkataanku, Baek. Jadi masih ingin memberiku saran, atau kau ingin terus ku terror dengan segala cara?"

"Kau benar-benar sudah gila, Jong. Apa yang si brengsek itu lakukan padamu hingga kau jadi seperti ini?" Bisa Jongin tebak kalau Baekhyun sedang memijat tulang hidungnya sekarang.

"Kenapa kau mengaitkan semua hal dengan dia? Memangnya hidupku hanya berporos pada lelaki itu apa?"

Hmm.. terdengar munafik, pikirnya.

"Maybe?"

"Sudahlah, Baek. Sarankan saja sesuatu kemudian aku akan diam dan selesai."

"Hah, baiklah!" Senyuman di bibir Jongin kembali merekah setelah mendengar ucapan Baekhyun yang bersedia membantu dirinya. Ya, walaupun dengan banyak paksaan. "Aku tahu ini menggelikan, tapi aku punya suatu cara agar kau bisa mendapat kekasih lagi."

"Apa? Biro jodoh? Tidak ah."

"Jangan sok tahu, bodoh."

"Lalu apa lagi kalau bukan itu? Kau kan kolot sekali, Baek."

"Kau itu yang kolot." Baru saja ingin mengumpat, namun suara Baekhyun mengurungkan niatnya. "Kau tahu situs omegle?"

"Ome-omelette, what?"

"O-ME-GLE, bukannya O-ME-LE-TTE."

Jongin menggaruk tengkuknya, malu. "Apapun itu, memangnya kenapa?"

"Itu adalah sebuah situs yang dapat mempertemukanmu dengan seluruh orang di dunia. Dan, siapa tahu kau bertemu dengan jodohmu disana, atau paling tidak kau bisa berteman dengan mereka. Video call dan chatting juga tersedia disana. Tapi kusarankan jangan memberitahu mereka namamu, menyamarlah sebentar."

"Seluruh dunia? Jadi aku bisa bertemu dengan idolaku?!" Tanyanya dengan antusiasme tinggi.

"Ya tidak juga, Jong. Tapi memang benar, seluruh dunia. Aku saja asal coba bermain di situs itu kemudian aku bertemu dengan jodohku, haha"

"Siapa? Chanyeol?" Tanya Jongin malas akibat merasa bosan dengan Baekhyun yang selalu memamerkan kekasih caplangnya.

"Memangnya kekasihku siapa lagi? Sudahlah, aku sudah menyarankanmu sesuatu. So, kau mau coba?"

"Kedengarannya menarik, tapi aku takut kehabisan topik jika berbicara dengan mereka. Kau tahu sendiri kan aku bagaimana?" Ya, Jongin adalah tipikal orang yang paling tidak bisa mencari topik pembicaraan. Apalagi jika dengan orang baru, pasti Jongin akan jadi canggung sendiri. Bahkan saat pertama kali bertemu, Baekhyun adalah orang pertama yang mengajaknya bicara. Dan Jongin sedikit lega karena Baekhyun termasuk orang yang sangat cerewet, jadi dirinya tidak perlu bersusah payah untuk mencari topik pembicaraan.

"Sebentar aku keluar dulu, jangan tutup teleponnya!"

"Kenapa harus pindah?" Baekhyun tidak menjawab pertanyaan dirinya hingga sebuah kerutan terbentuk di dahinya. "Hey, Baek. Kau oke?" Jongin mendengar suara agak gaduh di seberang.

"Baek?"

"Aduh! Sorry sorry, aku tersandung kaki meja tadi."

Jongin memutar bola matanya malas. "Ck, berhati-hatilah. Ku kira kau kenapa."

Hening sebentar, "Ini adalah sesuatu yang sangat sensitive. Aku tak mau ketahuan Chanyeol jika berbicara tentang ini, bisa-bisa aku berjalan mengangkang nanti."

Kerutan di dahi Jongin kembali terbentuk saat dia mendengar ucapan Baekhyun. Memangnya kenapa Baekhyun berbicara dengan pelan-pelan seperti itu hingga ia takut di ketahui oleh Chanyeol?

"Hey bisa kah kau to the point? Kau membuatku penasaran!"

Baekhyun berdeham, "Kau tahu kan betapa liarnya orang luar? Di situs omegle, dirty talk atau masturbasi di depan webcam adalah hal yang sangat lumrah. Jadi jangan merasa di lecehkan, kalau kau tidak kuat tinggalkan saja. Kebanyakan dari mereka sangat menyukai bertukar pesan yang isinya penuh dengan kata-kata yang kink sekali. Dan juga, beruntung kau di posisi bottom. Karena mereka paling tidak suka di dominasi atau di kontrol. Tidak semuanya sih, hanya kebanyakan. Jadi," Pria itu menjeda sebentar perkataannya karena merasa tenggorokannya sangat kering sekarang. "Kau masih ingin mencoba? Maksudku.. ini agak berbahaya, Jong."

Keadaan Jongin sebelas dua belas dengan Baekhyun. Tenggorokannya kering, wajahnya memerah dan seluruh tubuhnya berkeringat.

"Tentu, aku sudah terlanjur mendengar semuanya darimu. Sekarang aku hanya perlu melakukan apa yang harus ku lakukan. Jadi Baekhyun, sekarang giliranmu untuk tidak menutup telepon selagi aku pergi kekamar." Akibat hormon remaja yang meledak, Jongin benar-benar menghilangkan kata ragu yang ada dibenaknya tadi.

Oh baiklah, jangan bilang sekarang kau sangat ingin masturbasi di temani dirty talk dari orang yang tidak di kenal dari omegle, Jongin.

"O-okay. I wont." Mendengar suara Jongin, Baekhyun jadi takut kalau ia salah bicara. Sudah tau Jongin itu termasuk seorang laki-laki yang 'tidak terlalu nakal' atau 'agak polos', tapi dia malah menjerumuskan anak itu ke dunia liar.

Duh sudah lah, nasi sudah menjadi bubur. Apa lagi yang perlu Baekhyun khawatirkan? Lagipula Jongin sudah 19 tahun yang mana di usia seperti itu lah seseorang sudah di legalkan untuk melakukan hal-hal 'dewasa'.

Setelah sampai di kamar, Jongin buru-buru menyalakan MacBook nya, menyambungkannya pada koneksi wifi rumah, dan mengetikkan alamat situs omegle di kolom situs chrome. "Apa yang harus ku lakukan jika sudah membuka situsnya?"

"Kau benar-benar membukanya?!" Kaget Baekhyun.

"Ada yang salah?"

"A-ah, tidak Jong." Kenapa ia jadi ciut saat mendengar suara Jongin yang seserius ini? "Jika kau sudah membaca syarat-syaratnya, scroll dan temukan pilihan text or video disana. Jika kau ingin video call, kau harus menyiapkan webcam dan mikrofon. Jika text, kau bisa memerlukan keduanya bisa tidak."

"Kurasa aku akan memulainya dengan text, Baek. Aku terlalu takut untuk bertemu tatap dengan orang asing." Dia menggaruk pipinya ragu.

"Baiklah terserah padamu, ku pikir kau akan mengerti selanjutnya. Ku tutup ya, selamat bersenang-senang."

"Ya, thanks."

Pik

Setelah Baekhyun menutup panggilannya, Jongin dengan lincah dan cepat mengklik pilihan 'text' yang tertera di layar Macbook nya. Dengan jantung yang berdebar kencang, Jongin otomatis segera terhubung dengan seseorang.


You're now chatting with a random stranger. Say hi!

You: Hi

Stranger: Hiii

Stranger: Im really really bored now, by the way im female

Stranger: Well, im 16

You: Me too, im male and 19, so im older than you haha


Kurang lebih seperti itulah percakapan yang Jongin sudah buat dengan enam orang asing. Terasa sangat canggung juga membosankan, hingga semua orang yang telah ia chat meninggalkan percakapan mereka begitu saja.

Hah, apa-apaan si Byun itu. Katanya menyenangkan, tapi apa ini? Yang ada aku malah mempermalukan diriku sendiri!, omelnya pada Baekhyun dalam hati.

Baru saja ia ingin keluar dari situs omegle yang katanya 'bisa menemukan jodoh' itu, tapi tiba-tiba ada orang asing lagi yang mengiriminya pesan. Jantungnya berdebar dengan cepat saat melihat pesannya yang bernada agak.. seduktif?


You're now chatting with a random stranger. Say hi!

Stranger: Hey, babe. Can I know your name?

You: My name is kim kai


Jangan tanya dari mana nama itu berasal, karena nama itu langsung terngiang di otaknya sesaat sebelum ia membuka situs ini.

Terkadang jika sedang kepepet, dirinya bisa berfikir dengan lebih cepat dibandingkan saat tidak.


Stranger: I know its not ur real name, but okay.. I like ur name. Sounds sexy

You: How do u know abt my name?

Stranger: Everyone does it, Kim Kai

You: Oh

You: Btw thanks, stranger?

Stranger: No dont call me stranger. Call me daddy


Okay, the game has started, Kim Jongin aka Kim Kai, batinnya dengan nafas yang memberat. Gila, baru saja mulai ia sudah terangsang seperti ini.

Walaupun Kim Jongin itu 'agak polos', bukan berarti dia tidak mengetahui betapa seksualnya kata 'daddy' dalam pesan yang di kirim oleh si orang asing. Ia lumayan tahu banyak hal tentang seks. Dan entah kenapa, ia sangat menyukai semua ini.

Percakapan yang penuh kinky, seperti kata Baekhyun.


You: Thanks daddy

Stranger: Ya

Stranger: From ur name it looks like youre korean, is ur daddy right?

You: Ya

Stranger: So, kau dan daddymu di negara yang sama

You: Wah benarkah? Aku tak menyangka


Dari sekian banyaknya orang di dunia, Jongin tetap saja berhubungan dengan orang Korea.


Stranger: Daddymu juga, Kai

Stranger: Umurmu berapa

You: Aku 19, daddy?

Stranger: I like when u call me like that

Stranger: Im older than u, ya walaupun tak terlalu jauh

Stranger: Hey babe, wanna play a 'game'?

You: What kind of 'game' daddy? Im curious


Jongin tidak tahu kenapa ia bisa jadi sangat nakal pada orang asing seperti ini. Ia sendiri pun terkejut saat melihat pesan yang telah ia kirim tadi. Ini seperti bukan dirinya.


Stranger: The first rule, let daddy be ur doctor and u become my patient

Stranger: Mengerti, sayang?

You: Sure, daddy

Stranger: Peraturan kedua, ikuti instruksi daddy ok?

Stranger: Remove slowly ur top

You: Sudah daddy

Stranger: Good

Stranger: Oh hey sayang, lihatlah kedua puting ini. Kenapa mereka begitu menggemaskan?


"Ahh" Tangannya melakukan apa yang daddy nya lakukan. Ia mencubit putingnya dan mendesah begitu saja. Padahal seumur hidupnya Jongin belum pernah bermain dengan putingnya sendiri dan sensasi yang di hasilkan sangat luar biasa.

Sial, dia benar-benar membuatku merasa sangat panas dan terangsang!


You: Nnhh daddy jangan di mainkan..

Stranger: Nope, kau tidak bisa memerintahku kai

Stranger: Aku disini daddymu, yang mengkontrolmu sepenuhnya

Stranger: Kau pria atau wanita?

You: Aku pria, daddy


Jongin takut sekali jika pria yang ia sedang chat ini ternyata bukan gay atau biseksual. Bagaimana kalau pria ini sedari tadi membayangkan dirinya adalah seorang wanita cantik yang berdada besar bukannya pria berbatang seperti dirinya? Oh tidak, baik Jongin maupun si pria asing pasti akan sangat kecewa jika mengetahui kebenarannya. Jongin juga tidak mau jika ia akan di tinggalkan dengan keadaan terangsang seperti ini.


Stranger: Well, aku sudah mengira dari awal jika kau adalah pria

Stranger: Aku bi ngomong-ngomong, jadi tak usah khawatir

(Jongin bernafas lega saat mendengar fakta ini)

Stranger: Dan kembali ke awal. Peraturan ketiga, jangan pernah berani menyentuh atau mengeluarkan penismu jika daddy tidak suruh

You: Baik, daddy. Im your good boy

Stranger: Bagus. Jadi sekarang, jawab pertanyaanku sayang

Stranger: Bagian mana yang sakit? Biar daddy periksa

You: Hmm daddy~

You: Penisku terasa nyeri dan ngilu daddy lubangku juga terasa gatal, apa yang harus aku lakukan?

(Ini adalah kata yang paling vulgar yang pernah Jongin ungkapkan)

Stranger: Apa yang membuat mereka seperti itu?

You: Perkataan daddy yang terasa sangat panas membuat mereka jadi seperti itu dad

Stranger: Oh benarkah? Baiklah, pertama-tama daddy akan memeriksa tubuh atasmu dengan stetoskop milik daddy


Jongin kini tengah membayangkan jika dirinya dengan daddy nya –yang entah kenapa selalu Sehun yang ia bayangkan– sedang berada di sebuah kamar rumah sakit dengan barang serba putih.

Daddy nya terlihat sangat gagah dengan jas dokter yang terlihat sempit di bagian lengan akibat otot biceps yang kekar. Tangan yang dipenuhi oleh urat-urat menonjol, bahu lebar, dada bidang, juga rambut hitam cepak yang menambah nilai plus dari hot daddy yang ada di pikirannya.

Dan sekali lagi, kenapa ia benar-benar membayangkan Sehun sekarang?


Stranger: Eum, everything is okay..

You: Ohh daddy

Stranger: Kenapa sayang?

You: Stetoskopmu yang dingin menyentuh putingku dad

Stranger: Is it good? Tell me

You: Oh yeah of course daddy ahh


Sedangkan Jongin terus merangsang putingnya yang sudah menegang. Karena berpikir bahwa hanya penisnya kan yang tidak boleh disentuh dan dimainkan? Tidak dengan yang lain?

Haha, nakal sekali kau Jongin


Stranger: Baiklah, cukup sampai disitu

Stranger: Bagaimana dengan bagian yang lain?

You: Periksa aku daddy, bagian bawahku terasa sangat nyeri sekarang

Stranger: Hmm, lihat lah si kecil di bawah sini. Bukankah sangat menyakitkan terkurung di dalam sana? Pasti sudah sangat basah sekarang

Stranger: Sentuh dia, kai


Jongin merasa sangat gembira saat diperbolehkan menyentuh penisnya yang benar-benar terasa nyeri. Tapi tetap pada peraturan yang diberikan oleh daddy nya. Jongin tidak berani untuk melanggarnya, bahkan dalam jarak yang Jongin tidak ketahui seberapa jauh ia dengan daddy nya.


You: Nggh jangan dicengkram daddyhh

Stranger: Peraturan ke empat, sebuah tamparan untukmu karena melarang daddy melakukan sesuatu pada tubuhmu

Stranger: Tampar pahamu sekarang, daddy tidak menerima penolakan


Plak!

"Ahs!" Paha Jongin bergetar karena menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri. Ia melihat ke arah bawah dan sebuah cetakan telapak tangan berwarna merah kini terlukis indah di paha dalamnya.


You: Sakit dadh

Stranger: Apakah kau benar-benar sudah menampar pahamu? Seorang good boy tidak boleh berbohong pada daddy nya

You: Sudah daddy, rasanya sangat sakit dan sekarang paha ku memerah

Stranger: Bagus, sekarang daddy ingin membuka celanamu

(Jongin membuka celana pendek beserta dalamannya)

Stranger: Haha ternyata dia tidak sebesar yang aku pikirkan

Stranger: Spread your legs babe


Jongin benar-benar melakukannya, dan dia merasa sangat nyata untuk merasa terekspos sekarang. Lihat betapa patuhnya ia pada orang yang ia tidak kenal. Membuka dengan lebar kakinya, dengan bagian intim yang terekspos kemana-mana. Dan dia telanjang bulat sekarang.

Oh astaga, belajar dari mana dia?


You: Uhh daddy dingin

Stranger: Aku akan membuat dirimu merasa panas, sayang

Stranger: Sekarang daddy sedang menggenggam penismu

Stranger: Rasanya terlalu kecil atau tangan ku yang terlalu besar, hm?

Stranger: Kemudian daddy menggerakkan tangan daddy naik turun dengan tempo yang sangaat pelan hingga daddy dapat merasakan kedutan di penismu

You: Yes daddyhh

Stranger: Cairan precum mu keluar sangat banyak..

Stranger: Sehorny itukah dirimu?

Stranger: Dan daddy terus menggerakkan tangan daddy secepat yang daddy bisa

Stranger: Jangan bergetar terlalu banyak, daddy jadi tidak bisa konsentrasi sayang. Entah ingin menyembuhkanmu atau ingin memperkosamu sekarang

Stranger: Jangan merapatkan pahamu juga, tetap lebarkan keduanya. Apa perlu daddy ikat keduanya menggunakan dasi?

You: Oh tidak daddyh

Stranger: Cukup sampai di situ sayang. Jangan gerakkan tanganmu

Stranger: Aku sudah memperingatimu, kai


Okay, Jongin merasa sangat jengkel sekarang. Padahal dirinya sudah ingin keluar tapi daddy nya memberhentikan semua kegiatannya.

Penisku maupun diriku terlihat sangat menyedihkan sekarang


You: Aku sudah berhenti daddy

You: Tapi kenapa daddy tidak membiarkanku untuk orgasme~

Stranger: Peraturan kelima, tidak boleh orgasme sebelum daddy suruh

Stranger: Kau sekarang sudah benar-benar dalam kontrolku, kai

You: Aku tidak tahu kenapa, tapi aku sangat ingin menyeringai sekarang

Stranger: Kau benar-benar seorang submissive yang nakal ya

Stranger: Daddy menyukainya, sangat

(Kini Jongin benar-benar menyeringai)

Stranger: Sekarang buka lebih lebar kakimu, daddy ingin melihat sesuatu diantara pipi bokongmu

You: Sudah daddy

Stranger: Merah, bersih dan sempit sekali kelihatannya

Stranger: Apakah kau mempunyai perawatan khusus untuk nya?

You: Tidak dad

Stranger: Lubangmu lembab, apakah kau sehorny itu hingga membuat lubangmu juga ikut mengeluarkan cairan?

Stranger: Sekarang daddy akan memasukkan thermometer ke dalam sana

(Jongin memasukkan jari kelingking ke dalam lubangnya)

Stranger: Dan ternyata di dalam sana sangat hangat, kai

Stranger: Bagaimana jika penis besarku yang berada didalam sana? Kelihatannya enak

Stranger: Jawab daddy

You: Enak sekali daddy, tapi thermometer ini terlalu kecil

Stranger: Baiklah, bisakah sekarang kau mengulum jari-jariku yang besar ini?

Stranger: Kulum jarimu sendiri, kai

You: Mnhh

Stranger: Ya seperti itu sayang, kau pandai sekali

Stranger: Kau belajar dari mana hm?

Stranger: Kurasa kau juga bisa mengulum penisku dengan hebat

(Dirinya makin semangat mengulum jari-jarinya selagi ia di beri dirty talk oleh si orang asing)

Stranger: Okay, sudah cukup. Sekarang aku akan meregangkan lubangmu, kai

Stranger: Kali ini jangan membalasku, fokus saja dengan kegiatanmu

You: Thanks daddy, aku akan mendesahkan daddy dari sini

Stranger: Mari kita mulai


Gairah Jongin semakin bertambah saat ia membaca pesan seks dari daddy nya. Sedangkan kedua tangannya bekerja untuk memuaskan dirinya sendiri. Tangan kanan yang sedang memuaskan lubangnya dan tangan kiri sedang mengocok penisnya dengan tempo cepat.

"Ahh daddy oh fuck!" Pandangannya memutar selagi kenikmatan bertambah karena salah satu dari ketiga jarinya dapat menyentuh prostat yang letaknya agak jauh untuh dijangkau. Kini ia memilih untuk menutup mata sambil membayangkan jika daddy yang mengungkungnya ini sedang mem-fingering lubangnya, hingga ia mengabaikan pesan yang kian bertambah.

Jongin kembali membuka matanya yang sayu itu untuk membaca sedikit pesan yang telah daddy nya kirim dan kembali menutup matanya, membayangkan adegan-adegan yang daddy nya tengah 'ceritakan'.

Penisnya semakin licin akibat precum yang terus mengalir dari lubang kencingnya, lubangnya juga ikut semakin basah hingga menimbulkan suara kecipak yang sangat terdengar di telinganya.

Gila ini nikmat sekali!, pikirnya tanpa mengurangi kecepatan tangannya bekerja.

Kemudian tubuhnya bergetar heboh hingga kursi beroda yang ia duduki agak berpindah. Kepalanya kini mendongak dan mulutnya terbuka lebar tanpa ada suara yang keluar. Dan-

"AAAAHHHHH!" Tubuh Jongin melengkung ke depan saat kenikmatan orgasme menimpanya. Tangannya terkulai lemas di samping kanan dan kiri kursi sedangkan pahanya yang sudah berlumuran sperma kini tertutup rapat. Spermanya keluar sangat banyak, mengalir dari kepala penisnya turun ke lubang dan berakhir ke lantai.

Setelah agak sadar dari dunia putihnya, Jongin dengan lemas mengambil tissue basah yang berada di samping MacBook nya. Lalu tangannya meraih penisnya yang kini sudah lemas dan membersihkannya menggunakan tissue, Jongin juga tidak lupa dengan lubangnya yang tadi terkena aliran spermanya.


Stranger: Hey

Stranger: Jangan lupakan aku jika sudah orgasme

Stranger: Hallo Kim Kai? Kau masih di sanakan?

You: Ya aku masih disini

You: Maaf daddy, tapi orgasme tadi sangat nikmat

You: Karena baru kali ini aku bermain dengan lubangku

Stranger: Really?!

Stranger: Wah, sayang sekali keperawanan lubangmu di ambil oleh jari-jarimu sendiri

Stranger: Seharusnya aku jadi yang pertama

(Jongin memerah hingga ke telinga-telinga. Dan sekarang ia sudah memakai pakaian lengkapnya)

You: By the way, terima kasih daddy

Stranger: Jangan memanggilku seperti itu jika sedang berbicara santai

Stranger: Panggil aku daddy saat kita sedang bermain saja

Stranger: Namaku Wu Shixun

You: Itu bukan nama aslimu kan?

Stranger: Tentu bukan, itu nama china ku


Kemudian tak ada salah satu dari mereka yang mengirim pesan. Sekitar satu menit berlalu. Dan masih tak ada yang mengirim pesan.

Tuh kan aku kehabisan topik pembicaraan!, panik Jongin.


Stranger: Kai, bolehkah aku bertanya?

You: Tanya apa?

Stranger: Mungkin ini akan membuatmu tersinggung, tapi kenapa kau membiarkanku melecehkanmu?

Stranger: Bukankah aku ini termasuk tipikal orang yang kurang ajar?

You: Aku sudah diberitahu tentang itu sebelum bermain ke situs ini

You: Tapi tenang saja, aku tak merasa jika kau kurang ajar

You: Lagipula aku sedang bosan di rumah, lalu temanku menyaranku situs ini. Aku hanya iseng

Stranger: Memangnya kau tak punya kekasih?

You: Aku baru saja putus dengan si brengsek itu. Tidak jelas alasannya kenapa ia memutuskanku begitu saja

You: Dan bodohnya aku masih mencintai pria itu, walau dia sudah membuatku sakit hati

Stranger: Sorry, aku tak bermaksud

You: Its okay, shixun

You: Lagipula aku tidak keberatan untuk membaginya kepadamu

You: Oh ya, kau bagaimana?

Stranger: Aku juga baru putus dengan kekasihku, karena aku merasa jika dia tidak pernah mempercayaiku

Stranger: Aku juga masih mencintainya sampai sekarang, namun aku terlalu pengecut untuk mengaku di depannya

You: Hmm

You: Kalau begitu, nasib kita malang sekali ya?

Stranger: Ya begitulah


Jadi daddy nya yang ia ketahui bernama Shixun itu juga mempunyai kisah cinta yang kurang mulus. Dia kira, hanya dia orang yang paling tidak beruntung soal percintaan.

Huh, terkadang dirinya berlebihan.


You: Hmm, shixun

You: Soal tadi.. bagaimana aku dapat membalasnya?

(Jongin menjeduk-jedukkan kepalanya ke atas meja saat menyadari pesan apa yang telah ia kirim)

Stranger: Yang tadi ya?

Stranger: Wah kau orang yang tidak dapat melupakan jasa orang lain ya

Stranger: Mungkin kau bisa membalasnya kapan-kapan, kai

You: Memangnya kita bisa bertemu lagi?

Stranger: Dunia itu sempit

Stranger: Lagipula aku tak mau jika hanya membaca kata-kata kotor dan desahanmu, kai

Stranger: Aku ingin mendengarnya secara langsung

Stranger: Tepat di telingaku

You: What

You: No, jangan seperti itu. Aku tak mau tegang lagi

Stranger: Kau lah yang membuatku tegang di chat tadi

You: Kau yang memulai

You: Tapi terserah padamulah

You: Lagipula bagaimana caranya?

You: Walaupun kita satu negara, belum tentu kita satu daerah

You: Dan juga pasti aku akan awkward sekali jika bertemu denganmu

Stranger: Pelan-pelan saja

Stranger: Berikan nomor ponselmu padaku

You: For what?

Stranger: Jika kau tidak yakin kalau kita bisa bertemu

Stranger: Bagaimana jika kita memulai ini dengan phone sex terlebih dulu?

To Be Continued

.

.

.

Gue kurang begitu tau ya tentang omegle, ini gue ngeliat cara-caranya di wikihow, terus juga gue baru sekali main omegle waktu smp itu pun cuma ikut-ikutan :') Jadi kalo ada kesalahan wajarin aja ya wkwk

Ps: Gue kobam parah soal mawar yang Sehun kasih ke Jongin :')

See u in the next time! :*