Naruto
Disclaimer : Masashi Kishimoto.
Happy reading
Chapter 1
"Sasuke-nii.. menyebalkan" gadis yang tak lain adik dari Sasuke itu merajuk tapi bukan Sasuke jika pemuda itu menanggapinya.
Sasuke tetap fokus pada laptopnya "Ah yasudahlah"
Sakura meninggalkan Sasuke dengan raut wajah cemberut.
Sasuke pov*
Aku memutar mataku kesal melihat tingkah gadis itu ya! Dia yang tinggal bersamaku.
"Sakura" teriakku dari dalam kamar tapi hasilnya nihil tak ada jawaban Kemana gadis itu?
"Ck sial" hanya gara gara seorang gadis yang menumpang dirumahku kenapa aku jadi merasa khawatir ini bahkan sudah 1 jam yang lalu sejak ia pergi dan aku tak mendengar suara cerewet gadis itu. Sebenarnya aku kesal tapi aku memutuskan untuk mencarinya.
Aku mencarinya kesemua penjuru tapi tak ada tanda tanda gadis itu ada dalam rumahku.
"Sialan merepotkan saja" aku keluar apartemenku ini sungguh sangat merepotkan. Huh jika saja ia tak dititipkan padaku apa lagi orang tuanya menaruh tanggung jawab terhadapku tak akan mau aku menerimanya. Hanya karna keluarga kita saling mengenal bukan berarti mereka seenaknya melakukan ini membuat hidupku penuh kebisingan.
Aku turun menaiki lift dan berjalan menuju taman sebelah apartemenku.
"Kemana gadis pink sialan itu" tak henti hentinya aku menggerutu aku mencoba menajamkan pandangan kesekitarku.
Viola!
Rambut pink itu terlihat diantara kerumunan orang. Aku mendengus kesal lalu melebarkan langkahku ketempat duduk taman dimana gadis itu berada.
"Nii-san" ia terlihat kaget melihatku.
"Untuk apa nii-san kemari" gadis itu mencoba menyembunyikan ketakutannya dengan mendekap erat kucing berwarna putih, tunggu? Kucing? Darimana ia mendapatkan kucing itu setahuku aku tak memelihara kucing didalam apartemen.
"Ini masih pagi dan kau membuatku begitu kesal karna tingkahmu" untung aku masih bisa meminimalkan nada bicaraku.
"Aku tak melakukan apapun" balas Sakura acuh dan mengelus kucingnya.
"Kucing siapa itu?" aku menaikan satu alisku bukannya menjawab pertanyaanku malah pergi begitu saja huh dia kira dia siapa.
"Aku yakin kau tidak tuli" dengan sengaja aku meninggikan suaraku tentu saja itu membuat orang disekitarku melihatku penuh tanya.
"Bukan urusanmu nii-san" lalu gadis itu berlari meninggalkanku.
Sasuke end pov*
•
•
•
Gadis berambut pink itu mendudukan dirinya disofa disusul dengan pemuda berambut raven.
"Keluar" desis Sasuke Sakura menoleh dengan tatapan penuh tanya.
"Keluarkan kucing itu" tatapan Sasuke mulai menajam.
"Tak mau! Jika nii-san tidak mau merawatnya maka aku yang akan merawatnya" jawab Sakura dengan merengutkan wajahnya.
"Aku tak boleh ini tak boleh itu nii-san pikir aku bisa diam saja?" lanjut Sakura tak terima karna Sasuke selalu melarangnya melakukan sesuatu.
"Ck! Kau tak mau menurutiku?" Sasuke memandang Sakura dengan tajam.
"Bisa tidak? Kau membuatku tenang sedikit? Aku cukup pusing dengan keberadaanmu" lanjut Sasuke.
"Aku akan diam dan tak mengganggumu jika kucing ini aku pelihara" Sakura sebal dengan kata kata Sasuke.
"Terserah kau! Awas saja jika kau membuatku pusing" ancaman Sasuke ternyata tak membuat Sakura takut justru gadis itu malah mengejek ketika Sasuke beranjak pergi.
"Nii-san kata kaa-san aku akan bersekolah di Tokyo High School" celetuk Sakura dengan mengelus kucing yang ada didekapannya sedangkan Sasuke sendiri masih sibuk dengan pspnya.
"Cih.. kau bercanda yaa, kaukan homeschooling" kata Sasuke dengan menarik sudut bibirnya.
"Yasudah, jika nii-san tak percaya karna aku mendapat kiriman surat dari kaa-san" balas Sakura santai sambil menjulurkan lidahnya. Sasuke menggulirkan mata kearah Sakura dahinya berkerut.
"Mana suratnya?" pemuda itu menaikkan satu alisnya.
"Ini" gadis itu menyerahkan amplop berwarna coklat kepada Sasuke yang diterimanya pagi tadi ketika ia keluar, lalu dengan cepat pemuda itu menyahutnya jelas itu membuat Sakura mengerucu sebal.
Dengan perlahan Sasuke membaca surat tersebut dirinya berdencak sebal karna ia menganggap itu akan menyulitkannya disekolah nanti. Belum lagi gadis itu tak tau apa apa tentang teknologi lalu sikapnya yang selalu bertanya akan mengganggu ketenangannya.
"Aku benarkan" ejek Sakura dengan memutar mata dan menjulurkan lidahnya.
"Aku ingatkan jangan membuat masalah" hardik Sasuke.
•
•
•
Langit nampak berwarna hitam keabu abuan suara guntur bergemuruh merdu, di sore ini menunjukan tanda tanda akan turun hujan. Gadis berambut bubble gum sedang sibuk dengan kucing barunya 'Moku' yang mempunyai bulu berwarna putih lembut, nampaknya gadis itu kebingungan mencari tempat yang pas untuk kucingnya.
"Moku aku tak punya kandang"
"Ck.. kau tidur denganku saja yaa" lanjut gadis itu yang berbicara pada seekor kucing sembari mengelus tubuh hewan itu.
"Kau ingin makan? Baiklah aku akan mengambil sebentar tunggu disini" Sakura menaruh kucingnya disofa dan ia menuju dapur.
Dimeja makan ia melihat Sasuke sedang menikmati serelanya tapi ia tak perduli memilih menuju kulkas mengambil ikan.
"Hey kau apakan ikan itu" suara Sasuke mengagetkannya dengan diiringi gebrakan meja ternyata mata onyx itu dari tadi terus memantau apa yang dilakukan Sakura.
"Kau mengagetkanku nii-san" gadis itu memegangi dadanya.
"Ini" Sakura menunjuk ikan yang dibawanya.
"Untuk kucingku moku" lanjut Sakura lalu pergi tapi sebelum itu Sasuke mencegahnya dengan cepat mengambil ikan itu ditangan Sakura.
"Nii-san kembalikan" Sakura protes dan meraih ikan yang ada ditangan Sasuke.
"Kau kira ikan itu murah apa? Seenaknya kau beri kucing bulukmu itu" Sasuke mengangkat tangan kanannya setinggi mungkin agar tak terjangkau oleh Sakura.
"Besok aku akan membelikannya makanan kucing, ayolah nii-san"
Sakura memohon dan melompat lompat untuk meraih ikan itu berhubung tubuh Sasuke lebih tinggi darinya ia merasa kesulitan. Tapi tak disangka hidungnya mencium sesuatu seperti aroma mint ia mengendus Sasuke ternyata benar itu aroma Sasuke.
Gyuuut
Dengan cepat gadis itu memeluk Sasuke hingga dada mereka saling menempel. Tentu saja perlakuannya membuat Sasuke terkejut.
"Hey kau apa apaan?" Sasuke berusaha melepaskan Sakura dari tubuhnya.
"Nii-san kau mengingatkan ku pada tou-san" Sakura yakin parfum yang digunakan Sasuke sama dengan parfum milik tou-sannya.
"Eh? Lepaskan gadis aneh" Sasuke mengernyit dengan pernyataan Sakura.
"Aku merindukan tou-san, bau Sasuke-nii seperti tou-san" gadis itu mempererat pelukannya mata emerald itu berkaca kaca dengan suara serak menahan tangis. Sasuke yang mendengar itu menjadi diam entah kenapa tangannya bergerak memeluk gadis itu balik.
miaww miaww*
Tbc
•
•
•
•
•
Well pertama kali publish jadi rada takut takut gimana gitu maklum masih awam typo bertebaran awas. Jangan lupa review
-Janne