Hari yang ditunggu itu tiba.

Raut tegang itu telah berganti menjadi raut bahagia yang tak ada tandingannya. Senyum terus terpatri walau jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Acara sudah hampir usai namun dua insan itu seakan tak pernah lelah untuk mengumbar kebahagiaan mereka lewat senyum dan tawa yang terus merekah.

"Kenapa?" Jongin bertanya saat melihat gadis yang sudah resmi menjadi istrinya itu menghela nafas dalam-dalam. Kyungsoo yang mendengarnya meringis.

"Kaki aku pegel mas pake heels. Pengen ganti pake flatshoes rasanya,"

"Yaudah ganti aja gak papa. Bentar lagi acaranya juga kelar, 'kan."

Kyungsoo menggeleng.

"Gak usah, nanti waktu foto terakhir adek keliatan pendek kalo gak pake heels." Kata Kyungsoo. Jongin yang mendengarnya tertawa.

"Ya kan emang udah pendek, Kyung." Itu suara Baekhyun. Memang, saat ini sepasang pengantin baru itu sedang duduk di meja bundar dekat panggung pelaminan mereka bersama kerabat dekat. Ada Jongin, Kyungsoo, Baekhyun, Chanyeol, Sehun, dan juga Luhan duduk melingkari meja tersebut.

"Ya iya gue pendek. Makanya temenannya sama lo kan, Baek." Jawab Kyungsoo tak ambil hati akan kata-kata Baekhyun tadi. Alih-alih ia malah menggoda Baekhyun balik yang mengundang tawa yang lainnya.

"Ganti aja ya? Mas ambilin sebentar di dalam."

Belum sempat Kyungsoo mencegah, Jongin sudah melesat masuk ke dalam hotel dan menghampiri salah satu sanak keluarga untuk mengambil flatshoes Kyungsoo di kamar hotel mereka.

"Masih malu-malu aja sih, Kyung, sama mas nya." Goda Sehun saat melihat Kyungsoo memperhatikan Jongin yang pergi menjauhi meja mereka.

"Tau nih. Udah sah jadi suami istri lho, jangan malu-malu lagi dong Kyung." Itu Luhan.

"Kyungsoo tuh keliatannya doang malu-malu, mbak. Aslinya malu-maluin," Baekhyun kembali buka suara. Kyungsoo hanya geleng-geleng kepala sambil tertawa mendengar godaan teman-temannya.

"Jagain Jongin ya, Kyung. Jangan sampe bikin dia kecewa sampe kapanpun. Cukup satu kali aja dulu dia kecewa karena perempuan." Yang ini Chanyeol. Sebagai sahabat Jongin dan suami sahabat Kyungsoo, jelas Chanyeol tak ingin Jongin kembali merasakan pahitnya dikecewakan perempuan.

"Kecewa... karena perempuan?" tanya Kyungsoo tak mengerti.

"Oh, jadi Jongin belum cerita ke adek ya?" Sehun balik bertanya. Kyungsoo hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Suatu hari Jongin pasti bakal cerita ke adek. Kalo dia gak cerita juga, ditanya aja pelan-pelan ya dek. Jongin orangnya agak tertutup. Susah ngomong duluan kalo gak dipancing." Jelas Sehun.

"Iya mas." Jawab Kyungsoo sekenanya. Memang, selama ini Jongin tak pernah sama sekali membahas masa lalunya kepada Kyungsoo. Pria itu hanya akan bercerita jika Kyungsoo bertanya terlebih dahulu.

Biarlah, Kyungsoo tak ingin ambil pusing walau sebenarnya ia juga ingin tahu seperti apa masa lalu suaminya.

Tak lama kemudian, Jongin datang kembali dengan sepasang flatshoes putih di tangannya. Ia memberikan flatshoes itu pada Kyungsoo dan membiarkan Kyungsoo mengganti alas kakinya. Beruntung baju yang Kyungsoo kenakan adalah sebuah gaundengan panjang di bawah lutut. Jadi flatshoes putih itu masih terlihat formal saat digunakan bersama gaunnya.

"Udah?" pertanyaan kembali Jongin lontarkan.

"Udah mas,"

"Yaudah yuk. Acara kita udah selesai. Kita lempar bouquet dulu, udah banyak yang nungguin."

"Eh, eh, mau kemana lo?" tanya Kyungsoo saat melihat Baekhyun akan beranjak dari duduknya.

"Ya nungguin lo ngelempar bouquet lah." Jawab Baekhyun.

"Heh, lo tuh lagi hamil. Udah duduk aja di sini. Lagian udah punya suami juga, masih aja mau rebutan bouquet. Emang lo mau nikah lagi?"

Baekhyun kembali duduk sambil mengerucutkan bibir.

"Gue jawabnya pendek lo jawabnya panjang kek rel kereta." Sungut Baekhyun.

"Udah sayang, kamu duduk aja di sini liat yang lain." Pujuk Chanyeol yang menghasilkan anggukan pasrah Baekhyun.

"Mbak gak mau ikutan?" tanya Sehun yang melihat Luhan hanya duduk di kursinya.

"Males ah. Udah capek, jadi liatin yang lain aja."

"Oke deh. Tunggu di sini ya mbak."

Luhan tak bertanya lebih jauh saat Sehun beranjak dari duduk nya dan menuju kerumunan yang sudah berkumpul di depan panggung, ikut menunggu lemparan bouquet dari pengantin baru.

"Udah siap semua?" teriak Kyungsoo.

"SIAAAAP!" teriak kerumunan itu heboh.

"Kita hitung sampe tiga ya!"

Jongin dan Kyungsoo ambil ancang-ancang. Keduanya berdiri membelakangi para tamu. Tangan kiri dan kanan mereka memegang bouquet, siap untuk melempar rangkain bunga yang cantik itu.

"Satu!" Kyungsoo mulai menghitung mundur.

"Dua!"

Suara di belakang semakin heboh. Jongin dan Kyungsoo bahkan terkekeh mendengar kehebohan mereka.

"Siap-siap! Tiiiiii–YA TUHAN!"

Teriakan Kyungsoo itu jelas menarik perhatian seluruh tamu undangan. Jongin bahkan segera menoleh kebelakang saat Kyungsoo secara tiba-tiba memutar balik tubuhnya.

"Dek, kenapa?"

Kyungsoo sudah tak bisa menjawab. Ia benar-benar terkejut. Gaun putihnya yang semula putih bersih kini sudah basah di bagian belakang dengan warna merah pekat dari wine.

Air mata tak bisa lagi dibendung. Jongin yang melihatnya tak kalah terkejut. Ia benar-benar tak menyangka akan terjadi hal memalukan semacam ini di pesta pernikahannya. Saat ia baru akan bertanya siapa gerangan yang dengan bodohnya menyiram gaun Kyungsoo dengan wine, sebuah suara tepat di bawah mereka terdengar menyahut nyaring.

"Happy wedding, Kim Jongin. Aku membuat gaun istrimu terlihat lebih cantik, 'kan?"

Jongin seketika mengepalkan tangannya. Bayangan masa lalu itu kembali hadir seiring dengan sosok yang telah lama menghilang itu kini berdiri di depan matanya. Giginya bergemelatuk. Jongin benar-benar marah dan geram.

"Kau..."

.

.

.

.

.

TBC

HIYA HIYA HIYA. SYAPA TU YAA HMMMM

Review makanya kalo pensaran HEHE. Sampai jumpa!

-28-06-2019-