The Shadow Dark of Light

(影の暗闇の光) :Kage no kurayami no hikari

By : Lightning Shun, Noctis & Vicky Chou

PART : 24 : (Sakura/Aiden)

Rating : 20 +
Perhatian : Untuk mengetahui alur awal cerita ini, Silahkan untuk The Shadow Dark of Light (Aiden Lost Memory)

(Untuk kata-kata dan adengan - adegan yang mungkin menyinggung, mohon pengertianya) dan tambahan Cerita sudah keluar jalur dari cerita aslinya, seterusnya adalah imajinasi Author, No copas, no Copy, Hargai kerja keras penulis kalau ingin dihargai juga.


《Kediaman Sakamaki》

PRAAAAANGGG!

'Yui..a..aku,' Sosok monster itu menatap tubuh itu dalam keheningan, lalu mengambil sesuatu dalam tubuh Naoto yaitu sebuah botol indah yang selalu tersegel bersamanya, dan ketika mendapatkan benda itu, monster itu perlahan menghilang lenyap dikeliling Api biru es.

"Itachi,"Desis Sakura dengan tatapan penuh kebencian pada sosok yang dianggap hina dan sumber traumanya, atas kejadian memalukan yang lelaki uciha itu lakukan terhadapnya. Bagi Sakura tak ada jalan untuknya kembali atau kabur ia mencoba melindungi Yui disampingnya.

"Sangat luar-biasa kita dipertemukan disini, merupakan nostalgia,"Ucap Itachi dengan smirk-yang nampak mengerikan.

"Aku tak akan memaafkan segala perbuatanmu, yang benar-benar sulit untuk aku adili,"Desis KangGou datar matanya menyengit tajam. "Aku akan membawamu langsung ke dunia kita, agar kau dapat diadili oleh semuanya,"Ucapnya dingin.

"Kecuali kau bisa menangkapku hidup-hidup dewa penghukum,"Desis Itachi tertawa. "Aku bukan lawan yang mudah untuk kau hadapi meski tubuhku sekarang setengah manusia,"Desisnya.

"..."Shun nampak terdiam menatap Wajah Itachi dengan amarah dendam, namun dengan berat hati ia tak bisa mengunakan kekuatan dewanya, mengingat kondisinya yang nampak sekarat.

"Bahkan kakak-ku, sang Dewa portal pun, tak bisa berbuat apa-pun,"Ucap Itachi sinis. "Dia hanya membisu, terlalu baik, patuh terhadap hukum serta peraturan, namun dia dibuang begitu saja dengan skandal yang kuciptakan, hidupnya sangat menyedihkan,"Ucap Itachi sinis.

"Aku malu-sangat amat malu, kata-kata rendah itu keluar dari mulut seorang dewa-kegelapan, yang bersetatus tinggi seperti dirimu,"Ucap KangGou lalu memunculkan pastikel air disekitarnya.

"Rainness!,"Panggil Sakura mencoba menenangkan Dewa air itu.

"KangGou-kun,"Sontak Yui saat merasakan getaran ubin terasa bagai gempa yang mulai menguncang bangunan, yang nampak sangat hancur, mereka semua nampak mencoba tetap berdiri menahan guncangan karna emosi Rainess.

"Hentikan Rainess kemarahanmu, akan membuat runtuh berbagai tempat dan kau bisa mencelakakan Sakura dan Yui,"Ucap Shun menatap tajam KangGou, membuat amarah sang dewa berangsur-angsur berhenti.

PRAAANGGG...TRANGGGG...PRAAANGGG!

Pertarungan kembali tak
terhindarkan saat sebuah, busur-magis berwarna biru muncul ditangan Rainess, yang nampak bertarung dengan Itachi dengan pedang Ameterassu-nya. Sesekali pedang tajam itu beradu dengan penyangga busur, yang menciptakan percikan-percikan aurah yang mampu membanting siapa-pun atau apa-pun disekitar. Sementara Shun langsung mengunakan sebagian tenaganya membangun kubah-sihir transparan untuk melindungi Sakura dan Yui dari bahaya. "Dengar kalian berdua!, Jangan pernah keluar dari lingkaran Sihir ini selama kondisinya belum stabil,"Ucap Shun menatap Sakura tajam.

"Tapi bagaimana dengan kalian,"Ucap Sakura menatap cemas pada Shun yang menatapnya diluar kubah pemisah mereka, lalu beralih pada KangGou yang nampak serius bertarung.

"Semua akan baik-baik saja! Tugasmu ada-pada fokus dan dosa yang kau bayar, tak-usah perduli terhadap kami,"Ucap Shun menatap dengan tatapan lembut, diwajahnya yang sangat pucat. "Menjagamu adalah tanggung jawabku,"Desisnya. Sebelum berpaling mendekat Rainess.

"Kau sudah siap?! Kita harus menangkap Itachi hidup-hidup,"Ucap KangGou datar.

"Aku sudah yakin,"Ucap Shun mentap kedepan. "Jika tidak maka aku tak bisa mengakhiri semua ini,"Desisnya.

Sebuah pecahan kristal petir bermunculan semakin besar mengudara, lalu memunculkan badai yang berputar melebar menghancurkan sekeliling bersamaan ledakan besar disekitar. Sakura hanya diam memandang pasrah sembari memeluk tubuh Yui didalam kekkai bersamaan seluruh ruang menjadi silau, dan Kesadaran-nya nampak terbawa pergi.

Putih tampa dasar...

"Ini dimana?,"Ucapku mataku teralih pada pemandangan putih tampa dasar, dan aku hanya sendirian ditempat ini.

{Kau sudah memutuskan? Wahai penjaga Eve} Seruan panggilan terdengar dingin namun familiar. {Sebentar lagi kau akan benar-benar bebas serta melanjutkan hidup-mu}

"Bebas?,"

{Bebas?! Tampa dosa yang membelitmu dan mengutuk rengkarnasimu, kau bisa menjadi apa dan alasan apa dalam memilih jalan itu, kau menyadarinyakan}

"Jangan-jangan?!,"Mataku membulat saat sebuah ingatan Tentang Naoto memasuki pikiranku. "Eve telah mengikat Naoto,"Ucapku.

{Kau benar!, bahkan ia sendiri yang mengambil tindakan itu, lagi-pula tak ada yang bisa merubah perasaan atau pendirian seseorang jika dia sudah memilih-nya, ibarat seseorang membuka satu pintu dari ribuan pintu ia akan menemukan ruang berbagai alur dengan takdir yang berbeda} Jelasnya.

{Bantu dia mengakhirnya...sudah saatnya kau dan dia menemukan jalan itu}

"Kau benar,"Desisku sembari tersenyum pada sosok wanita berambut pink mengenakan kimono dewi, yang nampak tersenyum saat menujukan sosoknya. "Aident jiwa lamaku,"

{...} Sosok Aident terdiam memancarkan kesedihan lalu memandang keatas, seolah dari mimiknya akan terjadi sesuatu yang besar nantinya. {Saat Fokusmu selesai kau akan bebas dan segala hubungan-mu dengan dewa serta aku akan selesai, kau akan menjadi Haruno Sakura yang di sayangi semua orang}Ucapanya sembari tersenyum.

"Meskipun aku bebas kita tetap bersamakan, kau dan aku adalah satu?,"Ucap-ku tersenyum pahit.

{...}Sebuah senyuman terukir pasti, sebelum ucapaan berakhir {Sayonara Sakura}

KYAAAAA!


[Normal Pov]
Teriakan Yui membuat Sakura tersadar, hembusan angin nampak menerpanya bersamaan sebuah retakan kecil pada Kekkai, pertarungan masih berlanjut atau tidak namun gemuruh belum juga usai, kepanikan kembali terjadi dan ketika kabut mulai memudar.

Ia mendapati Rainess dengan aura biru nampak mengunakan kekuatanya mencoba membelenggu Itachi dalam Sealnya, namun tenaga Tengu milik Itachi nampak sangat kuat membuat hempasan aura yang menyebapkan kondisi sekitar semakin kacau.

"Kekkainya akan hancur,"Ucap Sakura menatap horror ia mencoba memeluk tubuh Yui dan mencari cara untuk selamat dari tempat ini saat Kekkai itu terpecah.

"ERAAASSS!,"Teriakan Rainess nampak terdengar keras, bersamaan sebuah serangan dasyat yang dikeluarkan ole Itachi. Sosok Shun nampak terlihat mengunakan kekuatan dewanya dengan sebuah benang tipis mengeluarkan aura-hijau berelement petir "IKAT DIA!,"Jelasnya.

"AKU TAHU!,"Ucap Shun pada (Rainess) KangGou dengan cepat.

Cahaya petir nampak bermunculan dilangit dan tak akan ditahu kapan petir itu berhenti menyala. Petir itu berkumpul namun seketika sinar itu mulai menghilang digantikan kabut disekitar, sosok lelaki berambut hijau panjang dengan tubuh-tegap dibalik armor putih memancarkan keangunan, kekuatan dan rasa kagum.

"Hoooh!,"Itachi tertawa pelan, lalu memandang Shun. "Akhirnya kau mau menghadapiku dengan serius, setelah bersembunyi di balik punggung Rainess, aku sebagai Yami dan Dewa Tengu tak akan menyianyiakan kemampuan,"Ucap Itachi.

"Aku tak akan ragu, kau sudah mengambil banyak kumiliki, sudah sepantasnya aku akan menyerangmu secara penuh,"Sebuah Chain Rantai muncul mengitarinya, dengan nampak indah.

"ERAAAASSSS!,"Panggil KangGou dengan cepat. "Gunakan mantra pengikatan, Hanya kau yang bisa,"Ucapnya.

Sebuah ikatan yang tak muda lepas
Tampa cela, tampa rentakan
Dengan mantra, Dengan Sihir
Dengan perkakas-tajam Maupun tumpul
Aku Eras sang dewa Pengapdian mengikatmu dengan rantai suci

"CHAIN HOLY!,"

Sebuah Cahaya putih mengelilingi rantai yang bergerak mengarah pada Itachi, namun seulas senyuman mengerikan diperlihatkan pada Sakura. "Jangan harap bisa mengekangku begitu saja,"Ucap Itachi.

Kegelapan murni
Dingin merogoh kesetiap sendimu
Hingga nyawamu, buih dari kutukan
Dariku dari sang Yami.

"BLACK HOLE!,"

Muncul sebuah cahaya merah-darah dengan bentuk bisa membenturkan, mengeraskan diri, bahkan melentur. Cahaya itu terbang melesat mengarahkan kejantung Sakura yang bahkan sudah tak bisa mengelak dari serangan cepat itu.

"Ehh!,"

Mata Sakura membulat cepat, detik-detik serangan siap menyerangnya, namun jantung berhenti saat serangan itu juga berhenti karna berhasil menancap pada sesuatu yang dengan cepat menamenginya disaat detik-detik terakhir.

JERBBB!

"Ke-Kenapa, Kenapa kamu,..."Suara Sakura melemah, tubuhnya gemetar hebat, saat melihat pemandangan dihadapanya. Yui bahkan hanya bisa dia dan meluknya.

Sang dewa Pengabdian, Eras justru menjadi tameng untuknya disaat saat terakhir, bersamaan seulas senyuman penuh kelagaan, dari pria itu padanya, membuat air matanya tau-tau keluar.

"Setidaknya Aku bisa melindungmu sampai akhir,"

[BERSAMBUNG]
JUMAT-28-SEPTEMBER-2018]


Yo! Hai aku Lightning Shun, senang bisa kembali di wp setelah absen ( Author lupa cuti berapa bulan) maaf atas menghilangnya, aku tahu aku mungkin sudah gak memberi kabar dan mungkin dicap php, tapi kalian tahu aku juga manusia-biasa yang punya banyak kepentingan didunia nyata, dalam penjelasan kali ini aku mau menjelaskan beberapa hal.

Salah satunya part depan cerita ini adalah ending, dan epilog akan menyusul setelahnya, dan saya sedang mengurus beberapa cerita di Fanfic yang akan saya buat endingnya juga saya harap kalian puas dengan endingnya.

Jadi Makasi atas dukungan kalian dan sampai jumpa di part-part cerita selanjutnya.

I love you Guys
{Salam Lightning Shun}