"Chi, ini ada dokumen dari Uchiha-sama untuk ditandatangani," kata seorang wanita cantik berambut red-orange masuk ke ruangan Itachi dengan anggun.

"Hn." Itachi mengambil dokumen itu, lalu menandatanganinya dengan cepat.

"Arigatou gozaimasu," wanita itu membungkuk sedikit, lalu keluar lagi.


.

KAU LAKI-LAKI!?

Naruto itu punya Masashi Kishimoto-sensei!

Genre: Humor/comedy (yang garing), drama, romance

Summary: Namikaze Kyuubi, wanita single yang menjadi sekertaris direktur. Cantik, anggun, tegas, dan tidak mudah didekati menjadi daya tariknya. Tapi bagaimana kalau Itachi, CEO perusahaan yang sama dengan Kyuubi, mengetahui rahasia terbesar wanita itu!? Alih-alih jijik, Itachi malah jatuh cinta? What!?

Rated: T, untuk saat ini

Warning: Kyuubi jadi banci!#dicakar, yaoi, shonen-ai, bxb, typo everywhere, abal.

Don't like? Don't read!

.


"Sudah dengar? Kemarin Namikaze-san bertengkar hebat dengan klien kita."

Itachi melirik dua bawahannya yang sedang asyik mengobrol di kantin kantor. Rasanya kemarin-kemarin mereka berdua juga bergosip ria tentang sekertaris ayahnya itu. Kok mereka nggak sadar diri ya, suara mereka kan besar sekali. Satu kantin juga pasti dengar kalau sedang tidak berisik.

"Namikaze-san keren banget ya... Tidak peduli kalau nama perusahaan akan jatuh, langsung tancap gas saja," sahut temannya. "Apalagi dia karyawati paling diminati dari seluruh karyawati lain. Naik pangkatnya cepet banget! Pak Direktur pasti sangat menyukai kerjanya."

"Jangan-jangan... Pak Direktur punya perasaan padanya...," bisik satunya meski tetap terdengar oleh Itachi.

Itachi berdengus. Mana mungkin, batinnya.

"Hush! Jangan suudzon ah! Kalau Pak Direktur dengar, habis kau!" desis temannya.

"Tapi, ya. Namikaze-san itu benar-benar cantik. Aku tidak pernah melihat wanita secantik dirinya. Rambutnya panjang dikuncir kuda, kulitnya putih yang pastinya mulus, badannya melekuk ideal... Astaga, aku pasti bahagia kalau punya pacar secantik dia," katanya berangan-angan.

Temannya menertawainya. "Mustahil Namikaze-san suka padamu, bodoh. Kau saja jelek dan tidak berotot," ejeknya.

Orang itu mendelik tajam. "Enak saja!"

Itachi memutuskan untuk segera menyelesaikan makan siangnya. Mungkin pembicaraan tentang Namikaze Kyuubi yang terlalu sering didengarnya membuat telinganya panas. Bukannya Itachi suka ya, pada wanita itu. Hanya saja... mereka terlalu sering membicarakan wanita itu, entah di toilet, ruang kerja, koridor, lobi, parkiran, bahkan dinas sekalipun.

Yah, memang sih. Fisik Nona Namikaze itu benar-benar menggiurkan. Pria-pria diluar sana pasti rela membayar berapapun untuk menikmati tubuhnya. Tapi Kyuubi bukan orang sejenis itu. Kalau tidak salah, dua bulan lalu, saat Kyuubi sedang menemani Fugaku, ayah Itachi, perjalanan bisnis ke Prancis, seorang karyawan kurang ajar meremas pantat seksi wanita itu, saat meeting berlangsung. Kyuubi segera menendang bagian selatan karyawan itu dan mencekokinya dengan sepatu miliknya yang tidak sengaja kena kotoran anjing. Kyuubi bahkan berteriak, "F*CK!" didepan karyawan itu.

Itachi yang juga ikut meeting tersebut menahan tawa melihat ekspresi si karyawan kurang ajar. Selanjutnya, entah apa yang terjadi pada si karyawan itu. Pokoknya, Itachi tidak pernah melihatnya lagi.

Itachi sendiri sebenarnya cukup banyak mengobrol dengan wanita kepercayaan ayahnya itu. Kyuubi sering mampir ke ruangannya untuk menagih strategi pemasaran selanjutnya, atau meminta tandatangannya, atau sekadar mengajak Itachi minum dibar langganan mereka. Yah, mereka bisa dibilang cukup dekat untuk seorang rekan.

Bagi Kyuubi, Itachi teman yang baik untuk mendengarkan curhat orang. Terkadang, Kyuubi curhat tentang menyebalkannya seorang Uchiha Fugaku kalau sedang memikirkan cara untuk berbaikan dengan istrinya yang sedang PMS. Itachi sendiri juga sering curhat pada Kyuubi, tentang menyebalkannya seorang klien yang belagu.

Tapi, mereka berdua tidak mempunyai perasaan khusus pada masing-masing mereka. Itachi tahu kalau Kyuubi lebih suka hidup sendiri, dan Kyuubi tahu kalau Itachi itu gay. Yah, mencengangkan memang kalau mengetahui CEO Uchiha Corp. belok. Setidaknya untuk saat ini Kyuubi aman.


"Ayo ke bar," ajak Kyuubi dengan wajah suram dan lemas. Make up-nya bahkan berantakan, rambutnya juga diikat asal-asalan.

"Hn. Aku sedang bersiap," sahut Itachi merapikan mejanya.

Setelah beberapa menit, mereka pun pergi bersama ke bar langganan dengan mobil milik Itachi. Kyuubi sih pulang-pergi kantor naik bus umum, jadi tidak bawa kendaraan pribadi.

Di mobil, Itachi melirik Kyuubi beberapa kali. Wanita itu tampak benar-benar stres, bahkan mungkin dari berangkat kerja. Disekitar matanya kalau diperhatikan baik-baik terdapat lingkaran hitam, wajahnya kusut, dan tampak tidak bertenaga. Seharian tadi sih, Itachi tidak melihat Kyuubi, jadi analisis dadakan tadi mungkin saja salah.

Mobil Itachi berhenti di depan sebuah bar dengan papan nama "Bar Sparkle". Bar ini tampak sepi dan senyap. Meski begitu, inilah bar langganan mereka. Mereka menyukai ketenangan di bar ini.

Setelah masuk dan memesan anggur, keduanya duduk tanpa saling bicara. Sampai sang bartender memberikan pesanan, Itachi akhirnya membuka suara.

"Kenapa?"

Kyuubi tidak menjawab. Dia lantas menyambar gelasnya dan menegus isinya sampai habis. "Berikan aku lebih banyak alkohol!" serunya pada si bartender. Wajah pucatnya mulai memerah, tanda alkohol itu mulai bekerja.

Si bartender menurut, dia memberikan anggur lagi pada Kyuubi. Kyuubi segera menghabiskannya dan minta tambah lagi. Begitu terus sampai Kyuubi cegukan.

"Aku ditunangkan," bisiknya sambil memendam kepala ke meja.

"Hn?" beo Itachi tidak dengar.

"Aku ditunangkan-hic!" ulang Kyuubi menaikkan volume suaranya. "Astaga! Apa yang orangtuaku pikirkan-hic-saat mereka memutuskan begitu-hic!"

"Mungkin mereka ingin mendapatkan cucu segera? Umurmu sudah 23 tahun kan?" sahut Itachi tidak terkejut. Wajar 'kan kalau orangtua Kyuubi ingin mempunyai seorang menantu yang sederajat dengan anak mereka?

"Iih! Kau tidak mengerti! Mereka menunangkanku dengan seorang pria-hic! Pria, Chi! Pria-hic!" seru Kyuubi memukul-mukul meja. Wajahnya merah sempurna, matanya seperti ingin menangis.

Itachi setengah mabuk. "Memangnya kau ingin punya tunangan wanita, huh? Kau jadi belok sepertiku, ya? Jangan-jangan karena kau berteman denganku? Haha!"

"Ya kalau bisa, aku ingin menikah dengan wanita-hic! Yang manis, rambutnya panjang-hic-dan mencintaiku! Arggh! Tapi mana mungkin-hic!" nafas Kyuubi memburu karena dia terlalu cepat bicara.

"Oke, aku mengerti kalau kau belok. Tapi hentikan hic-hic-mu itu! Aku muak mendengarnya!" seru Itachi menghela nafas.

"Aku hrr... aku... hic... benci...," dengkuran halus dari Kyuubi membuat Itachi yakin wanita itu tertidur. Itachi memutuskan untuk pulang sekarang. Tadi sebelum berangkat, diluar mendung sekali. Sepertinya akan ada badai malam ini.

Benar seperti dugaannya. Diluar bar, hujan turun dengan lebatnya. Anginnya pun mulai kencang. Untungnya belum ada petir yang menyambar-nyambar. Itachi segera menggendong Kyuubi ke mobilnya. Lalu pergi ke apartemennya yang lebih dekat daripada rumah Kyuubi. Sisi gentle-nya meminta maaf dalam hati karena membawa wanita tak berdosa masuk ke rumah seorang pria yang tinggal sendiri. Sisi egoisnya malah tidak peduli, toh sekarang Itachi ingin segera tidur dikamarnya.

Sesampainya di parkiran, Itachi segera masuk ke dalam gedung. Di lift, Itachi menepuk dahinya. Kyuubi 'kan masih di mobilku! Batinnya. Itachi akhirnya turun lagi untuk mengambil Kyuubi, dan menggendongnya seperti karung beras.

Saat Itachi membuka pintu apartemennya, Kyuubi bangun. Kyuubi kemudian mengomel karena digendong seperti beras. Kyuubi kemudian seenaknya masuk dan mengambil sekaleng bir dari kulkas Itachi. Dan meminumnya habis dalam sekali teguk.

"Aku ngantuk," kata Kyuubi mengucek-ucek matanya. Diliriknya sebuah handuk kecil, dan dia dengan seenaknya memakai handuk itu untuk mengelap mukanya, melunturkan semua make up-nya.

"Hei, hei, ini kamarku," kata Itachi memprotes saat melihat Kyuubi membuka jas yang ia pakai dan melepas kuncirannya. Itachi panik saat Kyuubi mulai melepas kancing kemeja putihnya. "Oi, jangan sembarangan, Namikaze!"

"Apaan sih!? Aku mau tidur!" seru Kyuubi saat Itachi menahan tangannya. Dengan kekuatan penuh, Kyuubi pun menendang Itachi Junior sampai si pemilik jatuh berguling-guling menahan sakit.

Kyuubi kemudian melepas rok ketat selututnya, juga kemeja putih miliknya dan melemparnya sembarangan. Itachi menutup matanya, menghormati wanita tersebut. Tapi iseng, ia mengintip wanita itu. Dan langsung membuatnya terhenyak.

Apa itu? Kenapa ia seperti memakai baju renang? Batin Itachi bingung dengan pakaian dalam yang Kyuubi pakai.

Kyuubi membuka resleting baju—yang menurut Itachi seperti baju renang wanita. "Kalau Kushina itu waras, aku pasti nggak pake baju ini!" Kyuubi membuka baju renang itu dan melemparnya ke tembok sekuat tenaga. Sekarang ia telanjang bulat, dan Itachi melotot kaget.

Kyuubi tidak memiliki payudara, dan Kyuubi memiliki penis seperti dirinya. Berarti selama ini Kyuubi itu cowok!? Lalu kenapa ia memiliki payudara dan berbadan melekuk ideal seperti perempuan!? Apa jangan-jangan karena baju renang yang ia pakai tadi!?

Kyuubi mulai memejamkan mata. Meski begitu, dia mencari kemeja putih miliknya dan memakainya kembali, meski tidak dikancingi. Kyuubi dengan seenaknya langsung tidur diranjang king size milik Itachi, dan mendengkur.

Sekarang, kepala Itachi pusing. Berkat setengah mabuk dan misteri kelamin Kyuubi. Akhirnya, dia memutuskan untuk tidur satu ranjang bersama Kyuubi. Toh sama-sama laki-laki kan?


"Ngh?" Kyuubi bangun dengan perasaan super mual. Dan perasaan mual itu sangat kuat sehingga memaksa Kyuubi mencari toilet dikamar ini. Beruntung, pintu terdekat di kamar itu adalah toilet. Kyuubi segera memuntahkan isi perutnya, padahal kemarin ia belum makan apa-apa.

Setelah puas muntah, Kyuubi yang masih setengah tidur kembali tiduran dengan posisi semula. "Mumpung hari libur, puas-puasin tidur dulu...," gumamnya kembali memejamkan matanya.

Sepuluh detik kemudian, wajah Kyuubi berubah pucat. "I, ini dimana?!" serunya panik. Apalagi dia hanya memakai kemeja putih miliknya tapi nggak dikancing.

Ngrr..., dengkuran halus terdengar disebelah Kyuubi. Kyuubi dengan wajah setengah takut membuka selimut yang menutupi tubuh seseorang itu. Seorang berkulit putih dengan rambut raven panjang digerai dan keriput disamping hidungnya.

"GYAAA!" teriaknya histeris sambil menendang orang tak bersalah itu.

"ARGH!"

.

Wajah Kyuubi merah sempurna. Tak percaya bahwa semalam ia membongkar rahasia terbesarnya begitu saja pada anak bosnya ini. Jashin-sama! Apa aku segitu mabuknya!? Batin Kyuubi nelangsa.

"Jadi, sudah siap cerita?" Itachi datang dari dapur membawakan dua buah mug berisi susu cokelat panas. Ditaruhnya sebuah mug dimeja kecil, jatahnya Kyuubi.

Kyuubi yang sedang menutup seluruh badannya dengan selimut mendelik tajam.

"Aku nggak maksa sih. Tapi aku PENASARAN," Itachi menekan kata terakhir, membuat Kyuubi semakin pucat. Penasaran seorang Uchiha itu benar-benar penasaran! Semuanya akan dicari sampai tuntas!

"Tch, baiklah!" Kyuubi mengeratkan selimutnya. Tapi sebelumnya, ia tergoda dengan bau manis susu cokelat panas, ia pun menyambar mug dimeja kecil itu dan meminumnya perlahan.

"Kaasan dan Tousan sejak awal ingin punya anak perempuan," ujar Kyuubi memulai. "Mereka cukup kecewa ketika yang lahir laki-laki. Jadi mereka memutuskan untuk 'merubah'-ku menjadi perempuan."

"Dengan crossdressing?" potong Itachi.

"Jangan dipotong!" seru Kyuubi mendelik lagi. Itachi tersenyum tipis.

"Mereka tidak ingin membuatku menjadi transgender, jadi aku hanya dipakaikan baju perempuan saja," lanjut Kyuubi menunduk. "Aku hanya boleh bersikap seperti laki-laki kalau sedang pergi liburan ke rumah nenekku yang punya halaman seluas dua hektar. Tapi sayangnya mereka selalu membelikanku baju perempuan, mau tak mau aku memakainya."

Setelah aku berusia tujuh tahun, adik laki-lakiku lahir. Mereka senang-senang saja. Toh yang penting anak sulung mereka adalah anak perempuan." Kyuubi mendengus. "Yah, untung saja Naruto tidak malu memiliki kakak banci sepertiku."

"Kurasa kau bukan banci. Kau tidak melambai seperti mereka," koreksi Itachi.

Kyuubi tertawa miris. "Bahkan setelah lulus SD, Kaasan memasukkanku ke SMP khusus perempuan. Kau tidak tahu betapa mengerikannya tempat itu! Aku bahkan sempat melihat adegan yuri secara langsung! Skandal-skandal yuri memang sudah biasa disana, tapi aku masih normal ya ampun! Aku juga nyaris menjadi korban mereka!"

Selesai SMP, Tousan tetap ingin aku di asrama. Aku menolak. Aku tidak mau berada di tempat penuh perempuan belok seperti itu! Bisa-bisa rahasiaku nanti ketahuan! Bahkan nenekku dari pihak ibuku merayuku untuk mengikuti perintah ayahku. Ia bahkan mengiming-imingiku hadiah berupa mobil pribadi mewah. Tapi aku tetap tidak mau. Akhirnya, Naruto memintaku untuk menuruti saja keinginan ayahku."

"Dan kau menurut?" Itachi menaikkan alisnya.

"Satu-satunya orang yang tidak malu akan kehadiranku itu cuman Naruto. Tentu saja aku tidak mau mengecewakannya," jawab Kyuubi meminum susu cokelat panas. "Pada akhirnya, aku juga SMA di tempat penuh perempuan itu, tapi beda yayasan. Tapi setidaknya tidak separah waktu SMP. Aku memiliki cukup banyak teman. Masa SMA-ku tidak begitu buruk."

"Sisanya aku tahu. Ayahku merekrutmu setelah SMA dan kau langsung bekerja," lanjut Itachi mengangguk. "Yah, aku tidak memiliki pertanyaan kecuali satu."

"Apa?"

"Bagaimana kau bisa-ehem-memiliki tubuh seperti perempuan? Aku masih tidak mengerti bagian itu," kata Itachi. "Yah, walau bisa kulihat pahamu memang mulus seperti perempuan."

"Kau mengejekku!?" Kyuubi melotot kesal. Itachi balik menatap tajam, meminta jawaban. Kyuubi berdengus. "Itu karena pakaian dalaman yang didesain sepupuku. Yang kau lihat seperti baju renang anak SD itu."

"Ohh... pantas saja," kata Itachi mengerti.

"Kau pasti jijik padaku. Berniat mengusirku dan tidak mau melihatku lagi," gumam Kyuubi pelan. Sangat menyesal kenapa ia kemarin membuka rahasianya begitu saja.

"Siapa saja yang tahu hal ini?" tanya Itachi.

"Keluarga besarku, kau dan seorang temanku," jawab Kyuubi lirih.

"Hm... baiklah. Kita makan siang sekarang," kata Itachi memakai jaketnya. "Ah ya, aku lupa. Kau pasti perlu bersiap-siap. Silahkan mandi atau langsung berganti baju. Aku akan menunggu dimobil saja. Kalau sudah selesai, tolong kunci lagi pintu apartemenku."

Blam! Pintu di tutup.

"Itu... kata-kata terpanjang yang diucapkannya...," Kyuubi sweatdrop.

Kyuubi akhirnya memutuskan untuk segera mandi dan memakai bajunya. Lalu menyambar tasnya dan memakai make up agar kelihatan seperti wanita betulan. Dan segera keluar dari apartemen Itachi, menguncinya, lalu pergi ke parkiran.

Entah mengapa sekarang perasaannya lebih ringan.


.

TBC

#no edit