_ I'm Stupid _
Pairing : ChanBaek
Rate : K
Genre : Romance
Warning : BoysLove, DRABBLE, OOC, Typo's, dll..
note ; Aku putuskan dilanjut, cuma dalam bentuk drabble ya hehehe
.
.
.
/ Tidak Suka? /
/ JANGAN DIBACA!/
.
.
~ DrakKnightSong ~
.
Ingatkah kamu saat untuk yang pertama kalinya sejak satu setengah tahun saling kenal, kita dipertemukan dalam sebuah kegiatan yang cukup menyenangkan? Untuk pertama kalinya aku bertemu denganmu. Dan untuk pertama kalinya aku bertegur sapa denganmu?
Tahukah kamu saat itu aku sangatlah gugup, dan takut akan respon yang akan kamu tunjukkan? Aku bahkan sampai berulang kali menatap cermin hanya agar pakaian yang kugunakan terlihat baik dan rapih dimatamu?
Ya, aku sangat ingin memberi kesan baik untuk pertemuan pertama kita..
Saat itu, hujan sedang turun cukup deras. Aku sempat putus asa, disaat mendengar kabar dari temanku jika kamu sepertinya tidak jadi bergabung karena terjebak macet. Namun, ternyata setelah teman-teman semua sepakat untuk menungguimu sekalipun acara Theaternya akan segera dimulai kurang dari setengah jam, untunglah kamu datang tepat waktu.
Bajumu basah oleh air hujan, namun kamu masih setia mengukir senyuman untuk semuanya. Saat itu degup jantungku bertalu kencang. Bahkan, aku sampai menyembunyikan tubuhku diantara teman-teman. Namun, aku cukup terkejut saat tiba-tiba kamu menghampiriku dan menyapaku dengan tenang.
Aku termenung, dan hanya bisa menatapmu gugup. Tapi, kamu malah menganggap kediamanku karena mengira dirinya sok akrab. Dan pada akhirnya kau meminta maaf, seraya tersenyum canggung.
"Maaf, aku hanya terlalu senang bertemu denganmu" katamu menjelaskan aku hanya tersenyum kecil melihatnya dan dengan tenang mengatakan semuanya baik-baik saja.
"Aku juga senang bisa bertemu denganmu" sahutku lirih, lebih terdengar sebuah bisikkan. Kau bahkan sampai mendekatkan telingamu hanya agar mendengar jelas ucapanku.
"Tahukah kau, Baek? Aku merasa pertemuan kita bagaikan sebuah mimpi. Terima kasih ya sudah mau menerima undanganku" sambungmu, seraya mengukirkan senyuman yang sukses membuat wajahku memanas karenanya.
Benarkah?
Benarkah dia berpikir seperti itu?
Aku bahkan sampai detik ini masih mengingat jelas ekspresi wajahmu yang begitu antusias menatapku, aku tidak mengira sosok tampan sepertimu mau duduk dan menyambutku dengan begitu spesial.
Dan aku juga masih ingat, saat pintu Theater akan dibuka, saat itu suasana didepan pintu masuk begitu banyak orang dan mereka terlihat antusias sampai mereka tidak sadar berbuat sedikit kegaduhan dengan mendorong-dorong sekitarnya. Namun, kamu dengan perhatiannya memberikan ruang yang cukup, dan berusaha agar aku tidak terdorong-dorong oleh perbuatan mereka. Aku senang, dan tidak bisa dipungkiri jika aku sangat bahagia dengan pertemuan pertama kita saat itu. Rasanya sangat menyenangkan bisa merasakan perlindungan dari tubuhmu yang tinggi itu.
Ingatkah kamu, setelah menunggu selama kurang lebih lima belas menit didepan pintu Theater, akhirnya sang penjaga membiarkan kami semua masuk dan menikmati acara tersebut. Aku sampai dibuat bingung oleh sikapmu, yang sangat ingin duduk disampingku, bahkan kau sampai mengusir teman dekatku, yang pada akhirnya teman-temanmu mengolok dirimu dan mengatakan jika kamu sedang melakukan pendekatan denganku. Aku hanya bisa mengulum senyum dan menekan kuat-kuat degup jantungku yang bertalu hebat, saat kamu mendekatkan wajahmu, hanya untuk bisa berbincang denganku.
"Suaramu kecil sekali, Baek. Aku sampai tidak mendengarnya" ucapmu yang memprotes nada bicaraku yang kelewat kecil, untuk sebuah bisikkan ketika musik Theater menjadi latarnya.
"Bilang saja kau mengundangnya karena kau ingin berduaan dengannya, Chanyeol" koar salah satu temanmu, yang diiringi kekehan ringan. Kamu hanya mendengus kesal menanggapi. Dan pada akhirnya aku benar-benar tidak menonton acara seni itu karena kau sibuk mengajakku berbincang. Akan tetapi, sedikit pun aku tidak merasa menyesal dengan itu semua, sebab, bagiku memandang dan mendengar suaramu lebih menarik daripada melihat pertunjukkan drama opera diatas panggung.
"Kenapa acaranya sebentar? Aku bahkan merasa baru mengajaknya berbincang sampai huruf E" ujarmu, yang sukses mengundang tawa geli dariku. Kamu yang menyadari tawaku, ikut tertawa namun dengan wajah malu.
Satu hal yang kutangkap dari pertemuan pertama kami saat itu adalah, Park Chanyeol, sangatlah baik dan humoris. Aku suka dengannya.
.
.
