Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuNaru

Rate : T-M (jaga-jaga)

Genre : Romance, Fantasy, dll.

Warning! : Yaoi, BL/Boys Love, jadi yang nggak suka bisa mengklik tombol back atau kembali kehalaman sebelum fanfic ini, agak OOC, Typo, bahasa sudah pasti nggak sesuai EYD, alur kecepatan, humor gagal dan lain-lain.

.

.

Summary : Naruto mengutuki dirinya yang mengikuti temannya ke perayaan kerajaan hingga ia bertemu Pangeran Sasuke, bertemu dengan pasangan hidupnya. Takdir yang selalu ia hindari dan sekarang sudah terlambat untuk kabur karena Uchiha Sasuke, tidak akan membiarkannya kabur begitu saja!

.

.

Chapter 3 : Reuni (1)

"Pada akhirnya, kalian akan tetap bertemu. Meski kau mencoba melawan takdir itu dan mencoba kabur menjauh, dia tetap akan menemukanmu dimanapun kau berada."

.

.

.

"Tou-san, Sasuke... dia..." ucap Itachi dan berdiri, terlihat terkejut dan menoleh kesamping menatap ayahnya, Uchiha Fugaku. Suasana halaman Istana masih riuh akibat ulah Sasuke dan Itachi melihat ayahnya yang duduk tenang menatap kearah Sasuke dalam diam.

Mikoto menutup mulutnya syok, tidak percaya dengan kenekatan Sasuke. Mikoto melihat Sasuke yang tengah memeluk seorang pemuda bersurai gelap, Mikoto menoleh kesamping dan menatap suaminya, "anata, jangan-jangan dia..." tebak Mikoto, Fugaku menatap Mikoto dan mengangguk, membuat Mikoto menoleh kedepan lagi dan menatap pemuda dalam dekapan Sasuke.

Tak beselang lama, Fugaku berdiri diikuti Mikoto dan Itachi disampingnya. Beberapa pengawal bersiap. "Kakashi!" Panggil Fugaku masih menatap Sasuke. Kakashi mendekat dan menunduk kearah Fugaku, "bawa Sasuke kembali kedalam Istana." Tatapan Fugaku bergulir dan menatap pemuda dalam dekapan Sasuke, "Perayaan berakhir, buka gerbang Istana." Perintahnya dan Kakashi mengangguk lalu pergi menjauh.

.

.

.

bagaimana bisa ini terjadi...! pikir Naruto kalut, ketakutan tergambar jelas di wajahnya mengetahui siapa yang menahan tubuhnya. Naruto berbalik saat lengannya ditarik, Naruto menepis tangan pria itu dan melangkah mundur. Sasuke mengernyit, matanya memperhatikan ekspresi ketakutan Naruto dengan heran.

Kiba yang sempat terpaku melihat tatapan ketakutan Naruto, reflek Kiba melangkah maju tidak peduli kalau ia sekarang di perhatikan orang-orang. Disamping, Konohamaru menatap Naruto khawatir mengikuti Kiba mendekat mereka.

Naruto melangkah mundur menjauh perlahan, tatapannya masih menatap Sasuke takut. Sasuke hendak maju mendekat saat seseorang menghalanginnya.

"Maafkan sikap lancang hamba, Sasuke-sama." Kata Kiba hormat, masih menunduk menghalangi Sasuke dan ditatap semua orang, termasuk Raja dan Ratu Uchiha yang menatap kearah mereka.

"Naruto-nii." Panggil Konohamaru, mendekati Naruto dan menarik ujung bajunya meminta perhatian. Naruto masih menatap pria itu ketakutan, membuat Konohamaru semakin khawatir menarik tangan Naruto meminta perhatian dan berhasil, Naruto menunduk menatap Konohamaru, melihat Konohamaru menatapnya khawatir, "Naruto-nii baik-baik saja?" Tanya Konohamaru, masih menatap Naruto khawatir. Naruto mengerjap, tersadar dan menatap sekeliling melihat orang-orang memperhatikan mereka, Naruto memasang wajah tersenyum dan mengangguk, tangannya mengelus sayang surai cokelat Konohamaru. Rasa takutnya sudah mulai menghilang membuatnya kembali berpikir jernih. Naruto menatap kedepan lagi, menatap Sasuke yang menatap kearahnya.

Kiba masih menunduk dibawah tatapan Sasuke dan bergeming menghalanginya, Kiba melirik Naruto yang sekarang menatap kedepan, ekspresi wajah temannya itu terlihat tidak ketakutan lagi membuat Kiba lega seketika.

Kakashi mendekat beserta beberapa pengawal dibelakangnya membuat orang-orang terkejut, dia menunduk kearah Sasuke sebelum memberi perintah para pengawal untuk memberi jarak orang-orang disekitar. "Perayaan berakhir! Fugaku-sama menitahkan demikian!" Teriak Kakashi memancing seruan tidak percaya orang-orang.

"Jangan khawatir, saat kalian keluar gerbang nanti, para penjaga akan membagikan makanan yang belum sempat dihidangkan tadi. Keluarlah dengan tenang." Lanjut Kakashi membuat mereka mulai tenang meski beberapa masih tidak menyukainya, kelihatan sekali niat para penduduk sebagian besar datang ke Istana untuk apa.

Orang-orang mulai berbaris, Naruto dan Kiba baru akan ikut keluar saat salah satu pengawal menahan mereka, "kalian tetap disini, ini perintah Fugaku-sama." Jelasnya membuat Naruto dan Kiba mengurungkan niat memprotes.

'Bagaimana ini Naruto?' Tanya Kiba tanpa suara, terlihat bingung dan takut. Naruto yang melihatnya menggeleng tidak tahu menahu. Ekspresinya juga terlihat khawatir.

Sasuke menatap datar Kakashi, Kakashi memasang wajah tanpa ekspresi kearahnya, "Fugaku-sama memerintahkan anda untuk kembali kedalam Istana, Sasuke-sama." Ucap Kakashi memberitahu

"Minggir Kakashi." Perintah Sasuke, sama sekali tidak mendengarkan perkataan Kakashi barusan dan berniat maju mendekati pemuda itu. Kakashi mengangkat sebelah lengannya, menahan Sasuke dan menoleh kesamping.

Semua orang tiba-tiba menunduk, bahkan bersujud. Sasuke melirik ayahnya yang turun mendekatinya berserta ibu dan kakaknya dibelakang. Rombongan raja mengikuti diiringi para pengawal yang berjaga di sepanjang jalan.

Naruto langsung menunduk, Konohamaru menatap bingung kearahnya. Kiba mundur mendekati Naruto meski masih menunduk. Menjauh dari jangkauan keluarga kerajaan. 'Kau tidak apa-apa Naruto?' Kiba menggerakkan mulutnya menatap temannya itu, Naruto yang melihat mengangguk dan memasang wajah menyesal, meminta maaf karena membuat Kiba khawatir. Kiba lalu tersenyum, 'aku mempunyai teman yang merepotkan' kata Kiba tanpa suara menoleh kedepan, Naruto melihatnya dan membaca gerakkan bibir Kiba, Naruto melotot kearahnya. Kesal. Dengan cepat Naruto memukul kepala Kiba, membuat temannya itu mengaduh sakit memancing perhatian banyak orang. Kiba tersenyum kikuk dan melirik kesal Naruto, Naruto tersenyum lebar tanpa merasa bersalah kearahnya, Kiba tambah dongkol melihatnya.

Fugaku berdiri disamping Sasuke, matanya menatap lurus pemuda yang membuat Sasuke nekat turun tadi. Naruto menunduk semakin kebawah merasakan tatapan tersebut, Mikoto melangkah maju mendekati pemuda bersurai gelap itu dan menyentuh tangan Naruto. Naruto langsung berdiri dan menatap Mikoto terkejut, tidak menyangka Ratu Uchiha akan mendekatinya. Disamping, Kiba menatap kaget dan nyaris berdiri tegak terkejut.

Mikoto tersenyum lembut menatap Naruto dan terpaku, senyumnya luntur dan Mikoto melepas tangan Naruto dengan tatapan syok, Itachi mengernyit melihatnya, "kaa-san." Panggil Itachi menahan Mikoto yang mundur menjauhi Naruto.

Orang-orang terpaku melihatnya.

"Ada apa Mikoto?" Tanya Fugaku mendekati Mikoto, Mikoto menoleh menatap Fugaku, "anata... dia..." Mikoto menoleh menatap Naruto yang menunduk lagi. Rupa pemuda itu mengingatkan Mikoto akan seseorang, tapi kenapa saat Mikoto akan mengingatnya, ingatan itu tiba-tiba kabur? Mikoto mengernyit bingung.

Fugaku menatap pemuda itu dan maju mendekatinya, "tou-san." Sasuke menghalanginya, wajahnya terlihat serius dan Fugaku mengerti. "Bawa mereka ke dalam Istana." Perintahnya membuat Naruto dan Kiba terbelalak, beberapa pengawal mendekati mereka mengarahkan, Sasuke masih ditahan Kakashi membuatnya tidak bisa mendekati Naruto. Ekspresinya terlihat kesal dan berbalik mengikuti Fugaku diikuti Kakashi dan Itachi disamping.

Orang-orang melihat hal itu penasaran, bisik-bisik terdengar melihat Naruto, Kiba serta Konohamaru berjalan menuju ke dalam Istana. Spekulasi mulai terdengar, keirian menyebar mewarnai pendapat mereka.

.

.

.

"Hiruzen-san!, Hiruzen-san!" Teriak seseorang didepan sebuah rumah kecil. Hiruzen langsung keluar dan menatap kearahnya, "ada apa?" Tanya Hiruzen tahu kalau sesuatu tengah terjadi.

"Di Istana terjadi keributan, Hiruzen-san, Konohamaru serta dua pemuda itu dibawa ke dalam Istana!" Beritahunya membuat Hiruzen terkejut.

"Apa?!"

.

.

.

Jiraiya terkejut mendengar kabar yang tersebar. "Naruto dan Kiba dibawa ke dalam Istana katamu?" Ucap Jiraiya tidak percaya dan menatap salah satu bawahan keluarga Inuzuka. Pria itu mengangguk dan seketika Jiraiya berdiri keluar dari sana, menghiraukan panggilan ibu Kiba yang melihatnya dan bergerak menuju Istana.

Dasar bocah itu! Batin Jiraiya khawatir dan berjalan cepat.

.

.

.

Kediaman Raja.

Naruto menunduk, tatapan Mikoto yang terus menatapnya membuat Naruto agak tertekan, Konohamaru menatap polos sekitar penasaran, Kiba yang duduk disampingnya sama terpaku dan diam dengan Naruto, wajah Kiba terlihat tertekan duduk di dalam kediaman Raja.

Suatu hal yang aneh mengingat seharusnya mereka memasuki aula Istana ketimbang kediaman Raja.

Fugaku menatap Naruto dalam, matanya menyipit memperhatikan rupa Naruto, rasa familiar menghampirinya saat melihat mata sewarna biru jernih pemuda itu, tapi ingatan yang berhubungan dengan kemiripan tersebut seakan menjauh dan kabur saat Fugaku ingin mengingatnya. Fugaku merasakan kejanggalan.

Mikoto mendekati Naruto dan duduk didekatnya, Naruto semakin menunduk, "siapa namamu?" Tanya Mikoto lembut, Kiba langsung menatap Naruto, melihat Naruto hanya menunduk menatap kebawah.

"Maaf menyela Mikoto-sama." Kiba menyela dan memanggilnya, Mikoto menatap Kiba, "teman hamba..., dia tidak bisa berbicara, Mikoto-sama." Beritahu Kiba mengejutkan Mikoto dan Fugaku. Konohamaru memegang lengan pakaian Naruto membuat Naruto menoleh kearahnya, memasang wajah tersenyum menenangkan Konohamaru yang terkejut.

Mikoto menatap Naruto, entah kenapa, hatinya sakit mendengar keadaan pemuda itu. Mikoto memeluk Naruto, membuat Naruto terkejut, sebuah lengan mengelus punggungnya pelan, "hidupmu pasti berat." Ucap Mikoto, kehangatan yang familiar terasa membuat Naruto terpaku. Kiba menatap kaget, tidak menyangka Mikoto tiba-tiba memeluk Naruto.

Fugaku melihatnya dalam diam. Tatapannya meneliti Naruto lebih dalam.

Mikoto menjauh, tersenyum menatap Naruto dan menoleh kearah Kiba, "siapa namamu?" Tanya Mikoto.

"Inuzuka Kiba, Mikoto-sama." Jawab Kiba nyaris menunduk saat Mikoto menyela, "jangan menunduk, aku tidak suka melihatnya. Anggap saja ini perintah." Lanjut Mikoto saat Kiba hendak protes. Kiba menatap Fugaku, Fugaku mengangguk, "aku juga menginginkannya."

"Baik, Fugaku-sama, Mikoto-sama." Kiba tidak menunduk dan tetapi sedikit menurunkan bahu.

"Apa kamu bisa menulis?" Tanya Mikoto menatap Naruto, Naruto mengangguk mengiyakan dan mengambil tasnya, mengeluarkan sebuah kertas dan tinta.

Naruto menulis sesuatu sebelum memberikannya kepada Mikoto, Mikoto membacanya dan terkejut. "Namamu... Naruto?" Tanya Mikoto memastikan, Fugaku langsung mendekat dan membaca kertas itu, matanya melebar. Naruto mengangguk mengiyakan, "apa... kamu punya nama belakang?" Tanya Mikoto ragu mencari kemungkinan untuk mengingat sesuatu tentang pemuda itu. Suasana hening sejenak, dengan perlahan, Naruto menggeleng seakan menjawab tidak.

.

.

.

"Dimana dia, Itachi?" Tanya Sasuke, mendobrak masuk ruangan Itachi, sejak tadi ia sudah mencari keberadaan pemuda itu dan tidak menemukannya dimanapun. Sasuke uring-uringan berkeliling Istana dan akhirnya memilih bertanya dengan Itachi.

"Mereka dibawa ke kediaman tou-san, otouto." beritahu Itachi dan melihat Sasuke berjalan pergi begitu saja kearah sana. Itachi mendesah, tidak berkomentar apapun dengan sikap Sasuke dan menoleh kesamping dimana pemandangan taman Istana terlihat, tanpa sadar, Itachi menyentuh pergelangan tangannya dalam diam.

.

.

.

"Maaf menganggu, Fugaku-sama, Mikoto-sama. Seseorang memaksa untuk bertemu dengan Fugaku-sama." Seseorang menyela keheningan di kediaman Fugaku, Fugaku langsung mendekati pintu dan membukanya, seorang perngawal membungkuk kearahnya.

"Siapa?" Tanya Fugaku mengernyit.

"Dia mengaku bernama Sarutobi Hiruzen, Fugaku-sama." Jelasnya membuat Fugaku terkejut, sangat mengenal nama itu

"Hiruzen-san?" Gumam Kiba. Konohamaru menoleh, "ji-chan?" Gumamnya, Naruto ikut menoleh.

Mikoto berdiri, mendekati Fugaku, "dimana dia sekarang?" Tanya Fugaku serius. "siapa anata?" Tanya Mikoto disebelahnya, pengawal itu membungkuk hormat kearahnya. Mikoto mengangguk sebelum menatap Fugaku lagi.

"Sarutobi Hiruzen, Mikoto, dia datang ke Istana." Jelas Fugaku, Mikoto terkejut mendengarnya.

.

.

.

Naruto menatap Kiba, melambaikan tangan membuat Kiba menoleh kearahnya. "Ada apa, Naruto?" Tanya Kiba. Naruto menulis sesuatu dan melempar kearah Kiba. Kiba menangkapnya.

Kiba, bawa Konohamaru menemui Hiruzen-san.

Kiba menggeleng menolak, "bagaimana denganmu?" Kiba mengkhawatirkan Naruto, tahu Naruto risih berada di dalam Istana. Naruto menggeleng dan mengangguk menyakinkan Kiba. Kiba keras kepala masih menggeleng.

Naruto menulis sesuatu dan langsung memberikannya ke Kiba.

Aku tidak apa-apa disini. Bawalah Konohamaru menemui Hiruzen-san.

Kiba menatap Naruto, Naruto mengangguk, matanya menatap Kiba menyakini temannya itu. "Setelah mengantar Konohamaru aku langsung kesini." Kata Kiba dan Naruto mengangguk mengiyakan. Dengan berat hati, Kiba berdiri, "ayo kita pergi Konohamaru."

"Kemana nii-san?" Tanya Konohamaru. "Menemui kakekmu, Hiruzen-san berada disini, Konohamaru." Beritahunya dan melirik Naruto. Naruto tersenyum.

Konohamaru nyaris mengangguk dan menatap Naruto, "Naruto-nii ikut?" Naruto menggeleng, Konohamaru melepas genggaman Kiba dan mendekati Naruto, "Konohamaru tetap disini." Konohamaru duduk disebelahnya membuat Naruto menatap Kiba, Kiba tersenyum kearah Naruto, sama sekali tidak berniat membantunya, "kalau Konohamaru menolak, maka aku tidak akan memaksanya." Alasan Kiba, Naruto langsung mendesah pasrah.

Mikoto mendekati mereka, Naruto dan Kiba langsung duduk tegak.

.

.

.

Sasuke memasuki area kediaman Raja, ia berjalan cepat menuju ruangan dimana biasanya ayahnya menerima tamu penting selain di aula Istana dan berhenti saat merasakan tanda dilehernya memanas. Sasuke menoleh ke suatu arah dan bergerak kesana, mengikuti insting berjalan kesana.

Langkah Sasuke terhenti, matanya memperhatikan pria yang dicarinya sejak tadi tengah berjalan sendirian mendekati kolam besar didekatnya. Sasuke mendekat perlahan.

Naruto memandang kagum kolam didepannya, tadi ia bermasuk berjalan-jalan sejenak setelah Raja Fugaku dan Ratu Mikoto meninggalkan mereka disini dan malah berujung tersesat tidak tahu jalan kembali ke tempat Kiba dan Konohamaru berada. Naruto melihat sebuah kolam saat berjalan tadi dan mendekat, Naruto menatap berbinar melihat keindahan kolam itu.

Tiba-tiba, sensasi dingin datang membuat Naruto mematung, Naruto menyentuh lehernya dan merasakan seseorang mendekat. Naruto berbalik dan terpaku.

.

.

.

Fugaku dan Mikoto memasuki sebuah ruangan, seseorang memunggungi mereka lalu berbalik. Hiruzen membungkuk sebentar lalu menegakkan diri lagi, "lama tidak bertemu, Fugaku-sama, Mikoto-sama." Sapa Hiruzen tersenyum kearah mereka.

.

.

.

Naruto melangkah mundur, Sasuke langsung bergerak cepat menahan lengan Naruto dan menariknya menjauhi kolam. Sasuke melepas genggaman tangannya dan mundur menjauh. "Kau bisa jatuh tadi." Ucap Sasuke datar, Naruto terkejut, mengerjap dan menatap Sasuke menatap kearahnya.

Suasana hening mengisi tempat itu, Naruto menatap kearah lain, mengambil kertas dan tintanya lalu menulis sesuatu. Sasuke memperhatikan dalam diam.

Naruto memandang ragu kertas ditangannya, Naruto dengan takut mendekati Sasuke dan menyerahkannya, Sasuke menerimannya dan membaca kertas itu, Naruto mundur menjauh. Sasuke menatap Naruto, "Kau... apa kau bisu?" Tanya Sasuke memastikan, cukup terkejut sebenarnya mengetahui kekurangan pria itu. Naruto mengangguk dan menunggu reaksi Sasuke mengetahui kecacatannya.

Sasuke menatap Naruto sejenak, wajahnya tidak berekspresi dan tatapannya masih datar. Sasuke kemudian menarik lengan Naruto dan mendudukannya didekat kolam.

"Apa yang mau kau bicarakan?" Ucap Sasuke datar, sama sekali tidak terganggu dengan fakta Naruto tidak bisa berbicara. Naruto terkejut, mulutnya terbuka dan menutup. Sama sekali tidak menyangka Pangeran Sasuke akan seacuh ini menanggapi kekurangannya, Naruto menjaga jarak, menggerakkan tangannya menunjuk lehernya dengan wajah bertanya ragu.

Sasuke melihat dan mengerti, "tandaku juga berada dileher." Jawab Sasuke menunjuk lehernya, Naruto mengangguk. Suasana sunyi kembali. Naruto lalu menulis sesuatu, menyerahkannya ke Sasuke, Sasuke membacanya dan sebuah senyum muncul.

"Aku bertanya kepadamu, Naruto." Sasuke membaca sebuah nama di dalam kertas itu, Naruto menatapnya. "Apa kau membenciku?" Tanya sasuke bersungguh-sungguh.

Naruto tidak menjawab, Naruto menunduk sebentar sebelum menggelengkan kepalanya. Naruto tidak tahu bagaimana jawaban itu membuat Sasuke lega seketika, meski ia tidak menunjukan reaksi apapun dan tetap menatap biasa Naruto. Naruto lalu menulis sesuatu, Sasuke memperhatikannya dan menghentikan tangan Naruto, menggenggam tangan Naruto erat, Naruto menatap Sasuke terkejut. "Aku tidak akan melakukannya." Jawab Sasuke, tidak menyukai permintaan yang hendak Naruto minta dan nyaris merasa marah karenanya.

Naruto melepaskan kertas yang hendak ia tulis, membuat kertas itu terbang terbawa angin dan jatuh kolam. Tatapan Sasuke membuat Naruto terpaku. Mendadak, tanda Naruto memanas hingga terasa sakit, Naruto menyentuh lehernya tapi sebuah lengan menarik Naruto, Sasuke menarik Naruto mendekat dan menunduk nyaris menyentuh telinga Naruto. "Aku tidak akan melepaskanmu." Bisiknya.

Naruto melebarkan matanya, terkejut. "Meski kau memintanya, aku tidak akan melepaskanmu, Naruto." Ucap Sasuke lagi, matanya menatap serius leher Naruto, dimana tanda yang serupa dengan miliknya berada dan Sasuke menjauh.

Naruto bergerak mundur menjauh, Sasuke menahan gerakkan Naruto, kali ini, ia tidak akan membiarkan Naruto menjauh. Naruto menatap Sasuke takut, "aku tidak akan menyakitimu." Ucap Sasuke menatap Naruto, bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

"Apa yang membuatmu takut padaku Naruto?" Tanya Sasuke, Naruto tidak menjawab, ia menunduk dan menatap kebawah dalam diam. Naruto gemetar, bukan karena Sasuke, melainkan ketakutan karena sesuatu yang lain yang menghantuinya selama ini.

÷ My true Destiny ÷

Bersambung...

Akhirnya bisa saya update, maaf baru bisa sekarang updatenya. Akhir-akhir ini saya benar-benar sibuk.

Untuk bagian ini bagaimana? Nanggung ya? Atau gimana?

Info : untuk chapter depan mungkin bakalan lama.

Maaf untuk para pembaca, soalnya saya sibuk mengerjakan beberapa kegiatan jadinya bakalan lama lanjutin chapter selanjutnya.

Kalau sudah selesai menyelesaikan semuanya ceritanya bisa aku lanjutin. Maaf ya...

By elftra.

Balasan review.

aka-chan : terimakasih untuk pengertiannya. ^^ Sasuke memang tidak akan melepaskan naru, dia kan posesif. Hehe...

kitsune : ini sudah lanjut. ^^

seilurou : ini sudah lanjut ^^.

Arum Junnie : di chapter ini bakalan kelihatan Naruto orang penting apa nggak. ^^

c : terimakasih untuk komentarnya. ^^ ini sudah lanjut.

Shirube Hikari : sudah saya balas lewat PM, untuk chapter ini saya belum perbaiki diksinya, soalnya ditulis buru-buru, Maaf ya... di chapter depan bakalan saya perbaiki dengan benar dan ngetiknya diwaktu santai biar bisa memperbaikinya.^^. Terimakasih untuk sarannya dan komentarnya. ^^

Marika-Tan : updatenya nggak tentu. Kalau nggak sibuk bisa update ^^.terimakasih untuk kometarnya.

my name is who : ini sudah lanjut, makasih sudah menyukai cerita ini. ^^

xiaolia : sedikit misteri akan terbuka disini. ^^

fatan : yang nangkep naru Sasuke, soal bisunya itu cuma pur-pura. Terimakasih juga. ^^

Haru : saya juga baru nyadar XD. Ini sudah lanjut, komentarnya bikin senyum-senyum sendiri.

sivanya anggrada : makasih untuk komentarnya ^^. Kuperhatiin lagi bagian perpindahannya. Makasih.

Guest : ini sudah lanjut.^^

Amel : ini sudah lanjut.^^.

SN : makasih untuk komentarnya, untuk penulisan bagian ini sepertinyq agak kacau, di tulis buru-buru soalnya. Maaf ya...

Guest : yup naru emang bisa bicara, soal masa lalu naru sepertinya masih panjang penjelasannya. ^^

InmaGination : ini sudah lanjut hehe.. ^^

Angel Muaffi : disini sedikit kelihatan Naru kayak gimana.^^

Eun810 : sudah saya balas lewat PM. ^^

D : ini omega alpha vers. Ada, Hiruzen dan Jiraiya pernah ketemu Naruto sebelumnya. ^^

SNLoperss : terimakasih ^^. Kesenangan. Ini sudah lanjut.^^

Akiralia : penulisan saya kayaknya berubah karena ditulis buru-buru. Terimakasih untuk komentarnya. ^^

fero : sudah saya balas lewat PM . ^^

ELLE HANA : kebiasaan ngetiknya nggak panjang, saya coba perpanjang di chapter kedepannya. ^^ disini sudah kelihatan kayaknya Naru orangnya bagaimana. ^^

namii311900 : ini sudah lanjut... ^^ terimakasih untuk komentarnya...

YuRhachan : masih misteri, belum saya bongkar XD.

rhwa31 : haha... saya degdegan juga... ^^

Sekian balasan reviewnya maaf kalau banyak typo, diketik buru-buru soalnya.