Chanyeol menatap bingung seorang lelaki yang lebih pendek darinya berdiri di depannya dengan wajah seramnya. Ia menghela nafas kasar lalu melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Jadi ada apa lagi, Byun?"

Chanyeol masih ingat dengan sangat, bagaimana kelakuan lelaki pendek ini yang telah mempermalukan dirinya di depan murid satu sekolah. Hanya karena dirinya yang menyatakan perasaan cinta untuk lelaki mungil itu.

"Aku ingin berbicara denganmu."

Nada bicaranya masih angkuh, lelaki Byun ini menatap Chanyeol tajam. Bukannya takut, Chanyeol balas tatapan tersebut tak kalah tajam. Well, kenapa dia harus takut dengan lelaki yang bahkan harus mendongakkan kepalanya saat ini untuk bertatap muka dengannya.

"Katakan. Waktuku tidak banyak," Chanyeol melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Aku ingin menjadi kekasihmu, Park," satu alis Chanyeol terangkat, tidak menyangka bahwa Baekhyun akan mengucapkan kalimat tersebut. "Setelah ku lihat-lihat, kau ternyata manis juga."

Rahang Chanyeol terbuka, kemudian lelaki yang lebih tinggi itu terbahak sambil memegang perutnya yang terasa kram. Kini, yang lebih mungil balik menatap bingung kearah Chanyeol.

"Kau ternyata suka bercanda ya, Byun."

"Aku tidak bercanda!"

Bahu Chanyeol terangkat. Ia mendekat pada tubuh Baekhyun lalu memojokkannya pada dinding. Mengurung tubuh mungil Baekhyun dengan tubuh tingginya.

"Sadarlah dengan nada merengekmu tadi. Yang manis itu bukan diriku, tapi kau Baek. Bahkan kau bukan hanya manis, kau itu sangat cantik, sangat indah, sangat sempurna."

Baekhyun menautkan kedua alisnya. Ia menggerakkan tubuhnya, mencoba menghindari lelaki yang lebih tinggi.

"Akui saja, Baek. Kemarin kau sebenarnya tidak bermaksud menolakku bukan? Kau hanya malu."

"Lepaskan, Chanyeol!"

"Aku tidak akan melepaskanmu lagi," Chanyeol membawa tubuh Baekhyun kedalam dekapan hangatnya. Ia mengecup pucuk kepala Baekhyun dengan lembut, lalu tersenyum kecil saat tubuh mungil di dekapannya ini terpaku diam.

"Jadi, Baek. Tolong diingat 14 Juni itu tanggal anniversary kita."

Baekhyun mendorong tubuh Chanyeol kuat-kuat lalu menginjak keras kaki Chanyeol. Sipitnya menatap tajam Chanyeol yang tengah mengaduh kesakitan lalu pergi begitu saja dengan wajah yang memerah hingga ketelinga.

"Hei, Baekhyun! Kau tega sekali dengan kekasihmu!"

Baekhyun semakin berjalan cepat, namun sebelum menghilang pada tikungan, Baekhyun menjulurkan tangannya kebelakang. Menunjukkan jari tengahnya kepada Chanyeol. "Dasar Park gila!" usai berteriak ia membawa kaki mungilnya berlari cepat.

Chanyeol yang melihat tingkah menggemaskan Baekhyun hanya tertawa kecil sambil menyandarkan tubuhnya pada dinding. Kemudian menggeleng dan melangkah menyusul Baekhyun.

.

.

Sebenarnya drabble ini udah aku post buat mini games FF di CIC. Ada gang nebak ini dan benar?