Ohparkkimbyun,

Present;

He Is My Partner

Rate;

T-M

Main casted by;

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Supports casted by;

Oh Sehun

Kim Jongin

And others, maybe.

Summary;

"Shit! lebih cepat Yeol mmhh.." Baekhyun memaki ditengah desahan nikmatnya, juga dibawah gerakan Chanyeol yang menggila "dasar lubang sialan!"

"Setubuhi saja aku dengan keras Park!"

"Santai saja, kita bisa melakukannya 24 jam." /smirk/

Warning;

BoyxBoy, NC, kata-kata kasar.

Note;

Mohon maaf karena ada dari bagian cerita ini yang tidak mendidik. Filter apa yang bisa diteladani, oke. Thank you.

Warning(2);

Chapter ini pendek banget. oke.

8. Adrenaline.

Tanpa terduga, suara ibu Baekhyun terdengar diikuti langkah kakinya yang sepertinya menuju pada ruangan dimana Chanyeol dan Baekhyun berada.

Bukannya menjauhkan diri masing-masing, Chanyeol justru memeluk pinggul Baekhyun dan membawanya untuk melingkarkan kaki pada pinggang Chanyeol. Mengandalkan lingkaran lengannya pada leher Chanyeol, Baekhyun menurut.

Chanyeol melangkah masuk pada celah antara kulkas dan lemari penyimpan piring. Tubuh keduanya mampu menyelinap tetapi tidak dengan jari kaki Baekhyun yang masih sedikit terlihat.

Bersamaan dengan datangnya ibu Baekhyun, Chanyeol merapat menekan penisnya pada penis Chanyeol membuat sebuah desahan terlontar dari bibir Baekhyun. Chanyeol menggeram tertahan dan memagut bibir Baekhyun dengan kasar. Menahan keduanya agar dapat bersembunyi dengan sempurna dan menahan agar tidak ada suara yang terlontar dari bibir masing-masing.

Ibu Baekhyun menoleh sekitar tanpa menyadari keanehan apapun kemudian melangkah hingga depan kamar Baekhyun. Mengetuknya tanpa membuka pintunya.

"Sayang? Kau di dalam? Ibu akan ke rumah Bibi Song, mungkin sampai malam. Jangan lupakan makan malammu oke? Kalau perlu ajak Chanyeol juga. Sampai nanti." Ucap ibu Baekhyun kemudian melanjutkan langkahnya untuk keluar dan pergi.

Chanyeol mendengar semua yang dikatakan ibu Baekhyun tetapi bibirnya tetap pada pagutan liarnya. Sambil terus menekankan penisnya, gairah Chanyeol semakin meningkat.

"Chhanyeolhhh.." Baekhyun melepas pagutannya, menatap Chanyeol yang sudah berkilat nafsu.

Chanyeol mengusap bibir basah Baekhyun, "mau melanjutkannya?"

Baekhyun diam. Chanyeol kembali bertanya "Hm?"

Dengan malu Baekhyun mengangguk. Chanyeol mengecup bibirnya sekali dan mengeratkan gendongannya pada pinggang Baekhyun. Chanyeol tergesa membawa tubuh keduanya untuk mengunci diri di dalam kamar Baekhyun.

Keduanya, menghabiskan waktu bersama di tengah pergumulan panas yang bergairah. Mendesahkan nama satu sama lain dengan pinggul yang bergerak tiada henti. Mendapatkan puncak hasratnya sekali tidak akan membuat keduanya berhenti. Hingga malam menjemput, keduanya kembali mencapai puncaknya untuk yang kesekian kalinya.

Mandi bersama, dan saling menggumamkan kalimat cinta.

Dan berakhir.

Menyambut kepulangan ibu Baekhyun seperti tidak ada yang terjadi diantara keduanya.

"Chanyeol? Belum pulang? Sudah selesai tugasnya?" Chanyeol melirik Baekhyun di sebelahnya.

"Ehehe ibu dari mana? Aku baru saja akan pulang setelah beristirahat sebentar tadi."

"Dari rumah Bibi Song. Tadi Ibu sudah pamit pada kalian tetapi sepertinya kalian tengah tertidur."

"Ah, itu.. ya, kami kelelahan tadi."

"Sebaiknya kau pulang sekarang, kau harus beristirahat."

"Kalau begitu, aku pamit ya Bu. Terima kasih untuk makanannya tadi sore."

"Ah iya, terima kasih juga telah membantu Baekhyun. Berhati-hatilah."

Chanyeol mengangguk, "aku pamit, selamat malam."

"Selamat malam."

"Baekhyun,"

Chanyeol menatap Baekhyun yang sudah berdiri di samping Ibunya. Baekhyun berdeham dan memperbaiki ekspresinya.

"Aku pulang dulu ya, tidurlah dengan nyenyak. Besok aku akan menjemputmu, selamat malam." Ucap Chanyeol sambil mengelus perlahan surai Baekhyun tanpa ada rasa khawatir dengan reaksi Ibu Baekhyun. Nyatanya Ibu Baekhyun hanya menganggap wajar tingkah keduanya.

Baekhyun mengangguk dan tersenyum manis kemudian melambai pada Chanyeol yang sudah bersiap di atas motornya.

Hari ini berakhir dengan baik. Pikir Baekhyun tanpa menghilangkan senyuman manisnya.