Dark Emperor
Desclaimer : Naruto [Masashi Kishimoto]
High School DxD [Ichiei Ishibumi]
Rated : M (Mature)
Pairing : ?
Genre : Adventure, Fantasy, Humor, Isekai and Etc.
Warning : Alternatif Universe (AU), Typo, Out of Character, Original Character, Violent, and Etc.
Summary
Terlahir kembali sebagai pangeran ras Demon membuat Naruto terpaksa harus menjalani hidup yang sulit. Apakah Naruto akan bertahan ?
Chapter 1 : kelahiran kembali
"Waah lihat, anak Anda sudah lahir Kushina-sama ia laki-laki dan ia terlihat tampan!, "
" Tsunade aku ingin melihatnya, "
Suara-suara aneh masuk ke telingaku, aku membuka mataku secara perlahan. Aku lihat didepanku ada seorang wanita bertubuh amat besar E-eh tunggu ternyata aku digendong wanita itu! Aku sudah berusia 40 tahun-an dan dia menggendongku layaknya bayi! Eh bayi!, aku menggerakan kepala ku untuk melihat tubuhku dan aku sadar tubuhku mengecil dan aku sekarang adalah bayi. Inikah yang dinamakan reinkarnasi ? Lalu kenapa aku masih ingat kehidupanku dimasa lalu ?.
...
Three Years later
Aku sadar dunia ini bukanlah bumi, melainkan sebuah dunia berbasis sihir yang sangat berbahaya. Dan juga aku sadar bahwa aku bukanlah manusia tetapi Demon lebih tepatnya Pangeran Demon Empire ke 5. Aku anak dari Lucifer yang merupakan Kaisar Demon dan Ratu ke 2 yaitu Kushina Uzumaki. Oh ya! Lucifer memiliki 4 Ratu dan puluhan selir, Ratu pertama yaitu Lilith, Lalu ibuku, yang ketiga Venelana Gremory, dan yang ke-4 Himejima Shuri. Aku memiliki kakak (yang lahir dari rahim Kushina) yaitu Kurama ia berusia 7 tahun.
Aku sudah bisa membaca dan bicara dalam bahasa Demon, walau pada awalnya sangat membingungkan dan bahkan lebih membingungkan daripada bahasa inggris. Ibuku selalu bilang untuk tekun dalam belajar atau berlatih untuk mencari perhatian ayahku. Sepertinya tak ada sistem Putra mahkota atau apa, Lucifer hanya akan memilih Pangeran/Putri terkuat yang akan menjadi penerus kekuasaannya.
Setiap Ratu memiliki kastil mereka sendiri, Istana hanya tempat untuk Kaisar. Aku tinggal bersama Kurama dan Ibuku. Kurama menceritakan banyak hal tentang Dunia ini, ia juga membawakan aku banyak buku untuk dibaca.
Dari buku Kurama, aku memahami beberapa pengetahuan yang penting seperti Demon tinggal diwilayah barat dan memerintah Setiap orang di wilayah barat. Manusia tinggal di wilayah timur benua dan tak seperti di wilayah barat yang memiliki pemerintahan yang sudah ditentukan, Benua timur sangat kacau karena perang antar manusia atau manusia melawan Ras lain seperti Elf, Beastmen, dan orc, walaupun secara jumlah Manusia bisa dikatakan sangat banyak dan tersebar diwilayah timur. Wilayah timur hanya bersatu ketika ras Demon menyerang. Wilayah Barat dan Timur dipisahkan oleh Hutan tengkorak, Hutan yang luas yang menjadi medan perang selama ribuan tahun. Ada banyak hal berbahaya disana dan menjadi tanah terlarang bagi orang orang dibenua ini.
Ada juga Magical Path Scroll, Gulungan yang menentukan Magical path yang akan kau jalani seperti Knight, Mage, Warriorr atau yang lainnya. Dan ada juga 12 tingkatan kapasitas Mana dimulai dari Beginner, Intermediat, Pro, Advence, Master, Grand Master, Saint, Holy, Celestial, Emperor, Half God, dan God. Setiap tingatan memiliki 3 tahap yaitu Low, Med, dan High. Untuk mengaktifkan Magical Path kau harus mencapai Tingkat Beginner tahap High.
Sihir secara dibagi menjadi 4 yaitu sihir Umum, sihir yang sederhana,contoh sihir ini adalah teleportasi, mengubah bentuk, mengalirkan mana, atau yang lainnya. Yang kedua sihir Atribut, sihir ini hanya bisa diaktifkan ketika kau sudah memiliki Magical Path. Ketiga, sihir terlarang, sihir ini sangat berbahaya bagi pengguna maupan target sihirnya. Sihir keempat adalah sihir Bloodline, sihir ini hanya bisa dipakai oleh orang orang yang memiliki garis keturunan tertentu. Kata ibu aku juga seharusnya memiliki sihir Bloodline yaitu Magical Chains.
Ada banyak sekali infomasi tetapi aku tak memiliki waktu yang tepat untuk membicarakannya jadi mari kita lewat bagian yang tak penting lainnya.
Four Years later
Aku sekarang berusia 7 tahun, dan aturan Kaisar Demon mengatakan pelatihan seorang anak akan dimulai dari usia 7 tahun, itu artinya aku akan mulai berlatih!. Aku akan dilatih oleh paman Azazel, seorang Dark elf dan juga salah satu jendral besar Demon Empire.
...
" Naruto, ini saatnya kau bangun!, " ucap seorang anak berambut merah pada adiknya A.K.A. Kurama.
" Eng-gh, sebentar lagi Ku...aku sangat ngantuk nih!, "
" Kau ingat ini hari pertamamu berlatih bersama Paman Azazel!, "
" Ahh! Aku akan bangun Ku.., " Naruto bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Kurama menunggu adiknya dengan sabar, bagi Kurama, Naruto adalah orang yang paling berharga bahkan lebih berharga daripada ibunya ataupun ayahnya sendiri, Yap! Kurama adalah seorang Brother Complex.
Setelah beberapa saat Naruto keluar dari kamar mandi, Ia memakai handuk berwarna Hitam. Rambut hitamnya yang basah membuat wajah Naruto lebih imut dimata kurama. " Kurama, bisakah kau keluar dulu, aku akan memakai baju!. "
" Kau-kan baru berusia 7 tahun! Memangnya tak boleh untukku melihat tubuhmu ? , "
" Sudahlah kau keluar saja!, "
Akhirnya Kurama berjalan keluar dari kamar Naruto dengan wajah sebal, bagaimanapun Naruto memiliki mental orang dewasa jadi wajar bila ia malu lagipula Naruto rasa Kurama itu rada menyimpang.
Naruto memakai baju merah berlengan panjang dengan armor kulit berwarna coklat, celana panjang warna hitam, dan jangan lupakan aksesoris seperti Sarung tangan hitam ataupun Syal hitam dengan motif bunga merah dilehernya.
" Huh sepertinya sudah siap!, " Naruto berjalan keluar kamarnya, ia membuka pintu dan melihat Kurama yang memakai Armor kulit dan pedang yang bertengger dipunggungnya sedang berdiri menunggu dirinya.
" Kau sudah siap ?, " Kurama mengalihkan pandangannya pada adiknya yang imut, ia menatap adiknya dengan tatapan yang seolah mengatakan 'Pujilah kakakmu ini!'.
Naruto mengangguk tanpa memperdulikan tatapan aneh Kurama.
" Huh, baiklah ikuti aku Naruto. " Kurama akhirnya menyerah.
Kurama dan Naruto pergi ke tempat latihan yaitu Knight Hall. Knight Hall adapah tempat untuk berlatih pedang untuk anak anak bangsawan dikawasan Istana Demon Empire.
-Skip Time-
Azazel yang memakai armor emas miliknya tengah duduk dikursi sambil menunggu pangeran ke-5 Naruto Uzumaki datang. Ia tak tahu anak seperti apa Naruto Uzumaki itu, tapi rumor mengatakan ia adalah anak jenius yang hobi membaca. Apakah ia kutu buku yang cupu ? Atau jenius pekerja keras ? Azazel Cuma dapat menebaknya.
" Paman Azazel kami datang!, " Suara Kurama, sang pangeran ke-2 masuk ke telinga Jendral yang memiliki sifat mesum itu. Azazel mengalihkan pandangannya pada sumber Suara tersebut.
Ia terkejut!
Ia terkejut bukan karena Kurama tapi karena Naruto, mata Naruto yang sangat tenang sangat tak cocok untuk wajah bayi dan pipi chuby miliknya. Naruto memiliki mata biru yang sangat indah dan terlihat sangat misterius.
' Anak itu, Pandangan matanya tak normal untuk anak seusianya. Ia sangat tenang dan misterius' batin Azazel dengan wajah terkejutnya.
" Paman jangan tatap adikku dengan pandangan seperti itu!, " ternyata Kurama menyadari pandangan Azazel dan salah paham dengan makna pandangan itu.
" Maaf Pangeran kedua, aku tak bermaksud apa apa kok hehehe. " ucap Azazel dengan tawa canggungnya.
" Bisakah kita mulai pelatihannya ?, " tanya Naruto tiba tiba.
" E-eh tentu saja Pangeran kelima, mari kita mulai pelatihannya. " Azazel bangun dari posisi duduknya ia berjalan ke sebuah rak dan mengambil pedang kayu lalu ia berjalan kearah Naruto dan menyodorkan pedang kayu tersebut.
" Mari kita mulai dengan cara memegang pedang. " Naruto menerima pedang dari Azazel, dan memegangnya dengan tangan kanan miliknya.
" Lihat caraku memegang pedang, Pangeran kelima. " Naruto melihat Azazel memegang pedang dengan kedua tangannya, Naruto juga mengikuti gaya Azazel memegang pedang.
" Baiklah ikuti gerakanku!, "
Naruto mengangguk dan memperhatikan setiap gerakan Azazel dengan detil.
Thirty Minutes Later
" Baiklah kurasa cukup untuk saat ini, nah Pangeran kelima anda harus mengulang gerakan itu setiap hari dan jangan lupa untuk melatih otot tanganmu yaa! Kita akan bertemu minggu depan. " Azazel berkeringat, ia memperhatikan Naruto dengan seksama dari tadi. Dan hasilnya ia membuat satu kesimpulan, yaitu Naruto anak jenius, ia dapat mengikuti gerakannya tanpa canggung ataupun bingung tentang kiri dan kanan saat berlatih pedang untuk pertama kalinya, ia juga tak mengeluh tentang cape atau haus dll.
Naruto mengangguk, ia juga membuat kesimpulan tentang gerakan yang Azazel ajarkan padanya, Kuat dan Indah, namun mematikan. Azazel menggabungkan kekuatan, seni, dan Agresifitas sehingga menciptakan sebuah gerakan yang kuat, indah dan juga mematikan.
Naruto memutuskan untuk menemui Kurama, ia pergi ke tempat kurama berlatih. Setelah Sampai ke tempat Kurama Naruto melihat kurama yang tengah beradu pedang dangan seorang anak laki laki yang terlihat seumuran dengan kakaknya.
" Aku tak akan kalah darimu Rizevim!, " ucap Kurama pada sosok bocah tersebut. Ia adalah Rizevim Livan sang pangeran Demon pertama dan anak dari ratu pertama, Lilith. Rizevim dan Kurama adalah Rival dari kecil, mereka saling mengejar dalam hal apapun.
" Akulah yang akan menang Kurama!, " Rizevim mengangkat pedangnya, aura merah menutupi pedang Rizevim, yap! Itu adalah Mana milik Rizevim, ia tingkat Beginners tahap med, tahap yang sama dengan Kurama. Rizevim mengayunkan pedangnya secara diagonal.
Trank!
Pedang Kurama yang dilapisi aura kuning menahan ayunan itu. Mata mereka saling menatap dengan tatapan permusuhan. Rizevim tak mau kalah ia menggunakan kekuatannya untuk mendorong Kurama, Kurama mencoba untuk bertahan tapi ia tetap terseret sedikit demi sedikit.
Rizevim menarik pedangnya dan mengayunkan pedangnya pada tangan Kurama. Kurama terpaksa melepaskan pegangannya pada pedang untuk menghindari tusukan pedang Rizevim. Rizevim mengangkat kaki kananya dan menendang pedang Kurama.
Ia mengarahkan pedangnya pada leher Kurama dan menyeringai, " Kau kalah Kurama!. "
Kurama menggeretakan giginya, ia kalah dalam hal kekuatan tangan dan reaksi, ia seharusnya menahan tusukan Pedang Rizevim dengan pedangnya bukan melepaskan pegangannya. Kurama mengakui kehebatan Rizevim dalam kontrol pedang, Rizevim diajari seni berpedang oleh Kokabiel, salah satu jendral besar Demon Empire selain Azazel.
" Aku mengaku kalah kali ini tapi lain kali aku akan mengalahkanmu Rizevim!, " ucap Kurama dengan suara yang tegas.
" Hahahaha, cobalah bila kau bisa!, " kata Rizevim sambil berjalan meninggalkan Kurama.
Naruto mendekati Kurama dan bertanya, " Kau tidak apa apa Ku ?..." Kurama melihat adiknya yang mungkin melihat kekalahannya yang memalukan bagi Kurama.
" Aku tak apa, Naruto. Bagaimana dengan latihannya hm, apakah kau kesulitan ?, "
" Tidak juga, "
" Hehehe kau memang adikku Naruto yang hebat. "
Naruto hanya tersenyum tipis menanggapinya, ia rasa Kurama bukanlah kakak yang buruk.
One Month Later
Setelah satu bulan aku berlatih pedang, aku mulai mahir menggunakan pedang, Saat tak bertemu dengan Azazel aku berlatih di Kinght Hall, aku berlatih Kekuatan dengan cara Push-up menjaga stamina dengan cara berlari, dan aku juga melakukan hal hal yang biasa kulakukan di gym, kehidupanku saat di bumi. Setiap minggunya Azazel, mengajariku gerakan baru aku melatih Gerakan itu dengan mengulangnya setiap hari. Aku tak meninggalkan kebiasaan membaca buku. Aku terus membaca untuk menambah ilmu yang mungkin bermanfaat bagiku.
Aku juga mulai samar-samar merasakan apa artinya Mana, aku rasa aku akan menembus tingkat Beginner tahap Low. Nanti malam adalah pertemuan resmi pertamaku, Aku akan bertemu dengan pangeran/putri lainnya sejauh ini aku hanya mengetahui Kurama, sbg Pangeran ke-2 dan Rizevim, sbg Pangeran pertama, untuk lainnya Aku tak tahu sama sekali. Pertemuan ini membuatku gugup, bahkan dalam kehidupanku sebelumnya aku tak pernah menghadiri pertemuan sebesar ini. Pertemuan ini akan membahas tentang Kami, para pangeran.
...
Ini sore hari yang indah, aku memutuskan untuk pergi ke Knight Hall, aku ingin berlatih sebentar. Saat aku sampai disana aku melihat seorang gadis kecil berambut putih, ia sedang berlatih menggunakan 2 daggers ditangannya, gerakannya sangat lincah aku dapat memastikan ia sering berlatih. Aku menduga ia adalah anak salah satu selir.
" Daripada berlatih sendiri, kenapa kita tak sparring saja ?, " tanyaku padanya, kulihat ia menghentikan kegiatannya, ia lalu melihat kearahku dengan terkejut, ia membungkuk padaku lalu berbicara, " Hamba memberikan salam hormat pada anda Pangeran kelima, " itu salam yang sering dilakukan orang seperti dirinya padaku.
" Aku menerima salammu, berdirilah!. "
Ia kemudian berdiri dan menatapku dengan pandangan yang aneh. Aku yahu apa yang ia pikirkan, ia pasti sedang berpikir tentang pipi chuby ku, apa yang salah dengan pipiku !? Kenapa orang melihatku dengan pandangan aneh sih!. Aku menghela nafas, aku berharap pipi chuby ku menghilang suatu saat nanti.
" Siapa namamu ?, "
" Grayfia Lucifuge, "
" Jadi bagaimana ? Apakah kau menerima tantanganku ?. "
" Itu suatu kehormatan bagiku, "
Grayfia bersiap dengan dua daggersnya, aku juga bersiap dengan pedangku, harap dicatat ini bukan sebuah pedang kayu!. Aku memasang kuda-kuda, " Mulai, " kataku sambil mengawali sparring antara aku dan Grayfia.
Aku berlari ke arah Grayfia sambil menyeret pedangku, saat kami sudah dekat aku mengayunkan pedangku, Grayfia menahannya dengan salah satu daggernya ia mengayunkan dagger yang lain, aku menarik kembali pedangku dan menahan serangan Grayfia, aku menggunakan kekuatanku mendorong dagger itu lalu aku mengayunkan pedangku kearah perut Grayfia, ia menghindari seranganku dengan melompat mundur. Aku mengejar Grayfia, lalu mengayunkan pedangku kearah dadanya, ia menundukkan badannya, Grayfia lalu menusukan daggernya kearah perutku, aku melompat ke kanan menghindari tusukannya.
" Kau sangat lincah, Grayfia. "
" Terima kasih, Naruto-sama. "
Grayfia mengayunkan daggernya dengan kuat, aku menahannya kembali dengan mengayunkan pedangku secara Horizontal. Grayfia melemparkan dagger yang lainnya kearah wajahku. Ia sangat gila !? Aku tak menyangka ia nekat seperti itu. Aku terpaksa menunduk tapi Grayfia menendangkan kakinya kearahku, dan benar saja tendangannya mengenai dadaku, aku mundur dua langkah. Grayfia memang tak bisa diremehkan, aku melihat ia mengambil dagger yang tadi dilempar lalu berlari dengan kencang kearahku, pandangan matanya tak menunjukan rasa takut, ku akui ia memang gadis yang hebat.
Aku mengayunkan pedangku kearahnya dan ia menahan pedangku, tapi aku tak peduli aku menarik dan mengayunkannya dari sudut lain, aku juga menambahkan kekuatanku padanya, aku terus mengayunkan pedangku! Vertikal, Diagonal, Horizontal, menusuk, dan menggunakan kakiku untuk menginjak kakinya, permainan pedangku makin agresif aku berhasil membuat Grayfia terdesak, aku melihat tangannya bergetar, aku mengayunkan pedangku pada kedua daggernya.
Kedua daggernya terlepas, seranganku itu menutup acara sparringku melawan Grayfia.
" Kau hebat! Grayfia. "
" Terima kasih, Pangeran kelima. " sudah kuduga ia memang terlalu formal.
Aku melihat matahari akan tenggelam. Kurasa ini saatnya untuk mengakhiri latihanku. " Kau pergi dulu Grayfia. "
Setelah itu aku pergi meninggalkan Grayfia, aku berharap bertemu dengannya lagi nanti tapi ya sudahlah! Kita lihat saja nanti. Saat aku sampai di Kastilku, aku disambut dengan wajah cemberut Kurama, ia menatapku dengan kesal.
" Kemana saja kau ?. "
" Aku Cuma sparring dengan seorang gadis. "
" Apa !? Gadis siapa dia ? Katakan padaku Naruto!. " kulihat wajahnya yang terlalu heboh! Sejak kapan Kurama jadi lebay sih!
" Dia anak seorang selir, "
" Oh! Seperti apa orangnya ? Cepat beritahu aku!, "
" Kurama! Kau berlebihan. "
" Maaf Naruto. "
Hah aku tak mengira kenapa ia jadi berlebihan seperti ini. Sudahlah abaikan saja! Aku pergi ke kamarku, tempat dimana aku dapat beristirahat dengan tenang. Aku sampai didepan kamarku, ku buka pintu kamar dengan lebar lalu aku masuk ke kamarku dan menutupnya.
Aku menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, aku melemparkan tubuhku keatas kasur. Aku memutuskan untuk tidur terlebih dahulu, aku yakin Kurama akan membangunkanku nanti. Aku menutup mataku memasuki alam mimpi dengan tenang.
-Skip Time-
" Tuan muda, ini saatnya untuk bangun!."
Naruto mengenali suara itu, itu Tsunade, Maid pribadi Ibunya. Naruto membuka matanya ia melihat Tsunade yang memakai pakaian Maid berwarna hijau dengan celemek berwarna putih, ia langsung bangkit dari tempat tidurnya. " Aku sudah bangun!. "
" Aku sudah menyiapkan air panas di kamar mandi. Apakah anda memerlukan bantuan saya ?, "
" Siapkan baju formalku!, "
" Baiklah Tuan muda. "
Naruto berjalan ke kamar mandinya, bicara tentang mandi Naruto ingat ia pernah dimandikan oleh Tsunade saat usianya dibawah 5 tahun, itu merupakan pengalaman memalukan sepanjang hidupnya.
.
.
.
Kini terlihat Naruto yang memakai jubah ungu, kemeja hitam berlengan panjang dengan lambang Demon Empire didadanya, juga celana hitam dan sepatu hitam yang terbuat dari kulit hewan. Rambutnya disisir dengan rapi. Naruto tahu menatap cermin, pakaian ini tak memberikan kesan yang keren, pakaian ini malah menunjukan sisi kekanak kanakannya, karena memang tak cocok dengan Naruto yang baru berusia 7 tahun.
Naruto berjalan keluar dari kamarnya, ia melihat Kurama dan ibunya yang juga memakai pakaian formal. Ibunya memakai gaun merah yang serasi dengan warna rambutnya sedangkan Kurama, ia memakai pakaian yang sama dengannya bedanya paduan warnanya Merah-kuning.
" Kau terlihat imut Naruto!, " Entah itu Sindiran atau bukan, tapi bagi Naruto itu adalah sebuah pelecehan.
" Berhenti memanggilku imut Kurama! Suatu saat nanti aku akan lebih tampan darimu!, "
" Sudahlah jangan bercanda lagi! Ayo kita harus pergi ke istana! Sebentar lagi pertemuannya dimulai . " ucap Kushina pada Naruto dan Kurama.
Naruto pergi ke Istana Demon Empire dengan suasana hati yang gugup.
Naruto sampai di depan istana megah milik Lucifer, ia lihat banyak sekali Maid yang berbaris menyambut kedatangan para tamu. Ia dan Kurama masuk ke aula, disana Naruto melihat banyak orang yang tengah duduk ditempat yang sudah disediakan. Tangannya ditarik Kurama ke salah satu kursi yang kosong. Ia melirik Kursi Kaisar masih kosong, di kedua sisi kursi kaisar terdapat 4 kursi lagi. Itu adalah kursi para Ratu.
Ibunya dan Ratu lain tengah duduk dengan ekspresi yang tenang. Naruto melihat sekelilingnya ada para Jendral besar Demon Empire, para selir dan anaknya, ada juga para menteri dan petinggi lainnya. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya acara dimulai, Kaisar memasuki ruangan, Naruto dan para tamu berdiri dan memberikan penghormatan
Kaisar Lucifer duduk disinggasananya ia Para tamu duduk lagi. Ia memancarkan aura bijaksana.
Salah satu prajurit yang memakai armor emas maju ke depan, ia ia memberikan penghormatan kepada Kaisar dan Ratu-ratunya, ia lalu berbalik dan membuka sebuah gulungan dari tangannya. " Pertemuan inu membahas tentang pelantikan resmi Kaisar untuk para pangeran dan putri mengingat usia mereka semua sudah mencapai atau melebihi 7 tahun. Yang mulia, silahkan memulai acaranya. "
" Selamat malam semua, Aku ingin mengucapkan Terima Kasih pada para tamu undangan yang mau datang pada acara kali ini.
Sebagai Demon Kaisar aku bertanggung jawab atas Demon Empire, kita para Demon tahu bahwa Ras kita adalah yang terkuat dari seluruh ras didunia ini sedangkan aku Lucifer tak bisa memimpin Demon Empire selamanya, Aku membutuhkan penerus! Penerus yang kuat, dan mampu untuk menjaga Demon Empire, entah penerus itu pria ataupun Wanita.
Seperti Dulu, Demon Empire memiliki tradisi untuk memilih Penerus diantara Pangeran dan Putri. Itu adalah persaingan. Persaingan adil tanpa adaanya trik kotor yang menodai aturan Demon Empire. Malam ini aku Lucifer, akan meresmikan persaingan antara 8 Pangeran dan putri. " Lucifer menyelesaikan perkataannya.
Si pembawa gulungan berkata, " Akeno Himejima, Rias Gremory, Vali, Naruto Uzumaki, Sirzech Gremory, Katerea Himejima, Kurama Uzumaki, Dam Rizevim Livan. Silahkan menghadap Yang mulia Kaisar. "
Naruto yang merasa Namanya disebut melirik kearah Kurama, Kurama memberikan tanda pada Naruto untuk mengikutinya. Kurama dan Naruto berjalan ke depan, Naruto bisa melihat wajah pangeran dan putri lainnya.
Para pangeran dan putri berbaris berurutan dari Akeno sampai Rizevim.
" Akeno Himejima memberikan salam pada Yang mulia Kaisar dan Para Ratu. " Akeno membungkung, memberikan hormat pada Lucifer dan Ratu-Ratunya.
" Rias Gremory memberikan salam pada Yang mulia Kaisar dan para Ratu. " Rias sosok perempuan berambut merah, mengikuti gerakan Akeno.
Setelahnya, Vali lalu Naruto dan seterusnya sampai Rizevim memberikan salam dengan berurutan.
" Kami menerima salam kalian..., " ucap Lucifer mewakili para Ratu.
Lucifer menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang tajam, Naruto yang juga ditatap menjadi gugup, tatapan Lucifer mirip dengan tatapan Atasannya di kehidupannya dulu.
" Baiklah, Akeno sebagai yang termuda hingga Rizevim sebagai yang tertua, usia tak akan membedakan Kekuatan, atau pun kecerdasan. Kalian akan bersaing tanpa memandang usia! Kalian akan memperebutkan gelar Lucifer! Kalian akan saling memperebutkan dukungan! Tapi Kalian tak boleh melupakan bahwa kalian semua saudara! Dalam perebutan tahta ini aku tak menginginkan adanya cara curang! Kalian harus menang dengan kekuatan kalian sendiri!.
Malam ini, Aku, Lucifer, Demon Kaisar, meresmikan perebutan tahta sampai 10 tahun ke depan, hari dimana aku menetapkan Demon Kaisar selanjutnya. "
Prok! Prok! Prok!
Suara gemuruh, terdengar. Tepuk tangan orang orang bergema. Suara musik diiringi dengan parade yang dilakukan oleh para tentara Demon Empire mengiringi malam dan sejarah baru akan dimulai!
Para Pangeran dan putri yang masih berusia muda akan terlibat dengan politik kerajaan, mental mereka akan diuji! Mereka akan berlatih dengan keras untuk menjadi kuat, tak seperti bangsawan lainnya yang menikmati hidup, mereka akan memperebutkan hidup itu sendiri.
To Be Continue...
Huh selesai juga nih. Fic ini terinspirasi dari Ln 'Breakers', bertema Isekai dan Magicworld.
Pairnya mungkin bisa Voting
1 Harem ( Sebutin siapa aja )
2 Single ( Sebutin siapa )
Saran, Kritik dan komennya ditunggu Ok!
Agiswisnu91 Log out