EMPEROR HEART

Ch 5 : Tears From The Sky

Warning : Character Death, Angst, Tragedy

Maaaaaaaaaaaaaaafffkaaaan sayaaaa lagieeeee, banyak masalah dan sibuk baru-baru ini jadi susah update, btw mungkin beberapa hari e depan saya update The Song To Get Your Heart...

Hai lagi para pembaca dan para guess yang mampir di cerita saya, terimakasih atas dukungan dan semangat kalian untuk saya ya, dan maaf jika masih ada typo, kurang koma titik gak jelas, tapi pasti saya selalu belajar lagi dan lagi...

Folow/Favo/Review jika kalian suka

Well selamat membaca...

oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

Only you knew about tears that suddenly spilled, Like that Sky overflowing with Sadness...

I cant hold back the feelings hidden on my heart...

I want to believe, I want to protect..

We'll ride on these endless feelings...

To the endless...

Eternal Sky...

Start By Scandal

I Change the Tenderness with Sadness... 6( ^ )

Translate By Aiju Minagawa

Ost Star Ocean Second Evolution

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

KUROKO POV

"KAGAMI-KUN!" aku apakah aku akan mencapainya...

"KU-KUROKO!" teriak Kagami-kun padaku mungkin ia tahu aku akan mencoba melindunginya dan itu memang benar, syukurlah aku dapat mencapainya. Aku menutup erat mataku untuk menunggu datangnya pisau itu untuk melukaiku

JLEB

JRUUUUSSH

Aku membuka mataku, merah..merah yang kulihat hanyalah merah, merah darah, aku tidak dapat bergerak tubuhku serasa beku, kenapa..., kenapa... KENAPA?!

"AYAAAAAAAH!" aku berteriak memanggil ayahku yang berada tepat di depanku untuk melindungiku dari datangnya pisau itu dan pisau itu tepat mengenai dada di mana jantungnya berada. Aku dapat melihat darahnya yang keluar dengan deras, aku melihat ayahku kehilangan keseimbangan dan aku menangkapnya.

"AYAH, AYAH KENAPA... KENAPA!?" tanyaku padanya

"PAMAN, PAMAN BERTAHANLAH!" aku melihat tangan Kagami-kun bergetar takut sambil menahan keluarnya darah dari dada ayahku...

"Su.. suda-ah Pa..pangeran..tid..tidak a-da..gunanya, ti..dak a..apa-apa" kata ayahku terbata, air mataku jatuh dengan sangat deras begitu pula Kagami-kun, dia tetap berguman "tidak paman, bertahanlah, kumohon" pada ayahku..

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

KUROKO TATSUE POV

Apakah ini waktuku?

Apakah aku akan mati...

Sepertinya akan seperti itu...

Aku dapat merasakannya...

Semuannya gelap dan dingin...

Ini adalah akhir bagiku...

Mungkin inilah saatnya yang tepat...

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

KUROKO TETSUYA POV

"Tet...Tetsuya" panggil ayahku dan ku jawab dengan Ya Ayah..

"Ke...kemarilah" ucap ayahku dengan memberikan kode seperti ingin berbisik dan aku pun mendekatkan telingaku pada bibirnya untuk mendengar apa yang ingin ia sampaikan

Setelah selesai dengan apa yang ia ucapkan ku jawab "Baik Ayah, aku mengerti"

"Che, terlalu banyak drama!" kata orang asing yang melempar kami dengan pisau yang hampir kami lupakan bahwa ia masih bersama kami..

"Sebaiknya kalian mati saja bersamanya!" ucapnya dengan melemparkan dua belah pisau lagi, aku maupun Kagami-kun tidak bergerak seinci pun, aku dapat mendengar kata ayah yang menyuruhku untuk lari, tapi aku tidak dapat meninggalkannya sendiri disini...

TRAAANG

Suara pisau tertangkis dengan suara benda lain berwarna perak tepat di hadapanku dan benda itu adalah pedang, dan pedang itu di bawa oleh sang Emperor Akashi Seijuro...

"Kau beraninya kau menyusup dan membuat ulah di kerajaanku dan melukai salah satu tamuku!" teriaknya pada orang asing itu

"Haha sang Emperor telah datang namun kau sudah telat yang mulia~" ejek orang asing itu dengan nada sing song pada sang Emperor, dia berdiri tidak jauh dari kami, dan entah kenapa aku dapat merasakan aura gelap dari sang Emperor..

"Beraninya kau datang kemari, dan berbicara padaku, Aku melarang siapapun yang menentangku untuk melihat dan berbicara padaku, Hanya mereka yang melayaniku yang dapat melihat langsung mataku, karena aku dan perintahku adalah absolute, Jadi, Tundukan kepalamu!" ucap sang Emperor dengan nada dingin dan penekanan.. ( N/A : maaf kalau kata-kata Akashi ada yang salah dan kurang ya, maklum liatnya hanya sekali... back to story)

BRUKK

Tiba-tiba saja orang asing itu terjatuh dengan sendirinya..

"A..apa yan-" Kata orang asing itu, karena terkejut akan ke jatuhannya yang tidak tahu kenapa dapat terjadi

JlLEB

Aku dan Kagami-kun syok dengan yang kami lihat, sang Emperor menusuk jantung orang asing itu dengan pedangnya dan tanpa menunjukkan emosi sedikit pun..

"Ti..tidak..uhuk.. ada gu-nanya..kau.. mem..bu..nuhku, karena..pemberontak..kan i-ni ti..dak aka..n ber..akhir" dengan kata itu sang Emperor menusuk semakin dalam hingga menembus bagian belakang tubuhnya...

"Tet...su..ya" aku tersadar pada terkejutanku dan menoleh ke arah ayah yang memanggilku

"Ayah bertahanlah ku mohon" pintaku dan para pengawal serta dayang dan perawat istana masuk. Dengan cepat mereka merawat luka-luka ayahku dan menyuruh kami untuk keluar...

"KU MOHON SELAMATKAN DIA, APAPUN AKAN KU LAKUKAN, KU MOHON SELAMATKAN DIA!" pintaku pada perawat istana dengan ketakutan dan rasa panik, mereka juga merawat Kagami-kun, mereka menyuruhku untuk menunggu tapi bagaimana bisa aku menunggu..!

Sepasang tangan kekar memegang pundak dan pergelangan tanganku dari belakang untuk membawaku keluar dengan paksa.

"Tidak.. tidak.. ayah.. ayah.." tangisku dan meronta-ronta pada sepasang tangan kekar yang memegangiku, namun kini yang kurasakan adalah panik, sedih, bingung, dan kosong...

"LEPASKAN AKU, KU BILANG LEPASKAN AKU!" teriakku pada sang Emperor

"Kuroko Tetsuya, sadari tempatmu!"

"A..Akashi-sa..ma" ucapku lirih tersadar akan perkataannya

"Tenanglah, kau hanya akan mengganggu konsentrasi mereka.." ucapnya dan kami pun duduk di tempat duduk terdekat..

Setelah menunggu beberapa lama, satu perawat keluar dan menuju ke arah kami..

"Bagaimana keadaan pangeran Kagami Taiga" tanya Akashi sama pada perawat itu

"Jangan khawatir yang mulia, kami sudah memberi perawatan pada luka pangeran Kagami Taiga dan memberinya ramuan agar menutup luka itu dengan cepat, dan kini pangeran sedang tertidur karena pil yang kami buat" jawab perawat itu

"Lalu perdana menteri Seirin?" tanya Akashi-sama lagi pada perawat itu yang diberi jawaban gelengan kepala

"Apa, a...apa maksudnya itu" tanyaku sambil berdiri yang sedari tadi duduk saja dengan ke adaan yang gemetar

"Maaf lukanya terlalu dalam, dan dia... tidak tertolong..." ucap perawat itu dengan raut wajah sedih dan berkata serta ikut berduka.

"APA..apa.., apa yang ka..kau katakan...kenapa, apa yang kau UCAPKAN!? tanyaku sambil berteriak dan menangis pada saat bersamaan, aku terjatuh berlutut ke dua tanganku menyentuh lantai..

Sedih...

Duka...

Marah...

"AYAH!" panggilku "Ayah kenapa..kenapa..., ayah pergi..." isakku

"Bagaimana dengan ibu..." ucapku dengan tangis "Apakah ayah tidak memikirkan ibu?"

"Kembalilah ayah.., kumohon kembalilah..." ucapku lirih...

Sedih...

"Ayah...A..ya.h" ucapku terbata karena pandangan yang semakin memburam dan menghitam dan yang kulihat merah...

Merah...

Aku membenci warna merah...

Benci...

Dan kegelapan memelukku dalam kehitaman yang pekat...

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Note : Apakah ada yang tertipu dengan preview chapter sebelumnya, haha mungkin gak sejalan dengan pikiran kalian atau yang kalian inginkan atau kurang bagus, tapi memang saya buat begini hehe

Jangan coba menebak aja ya guys tapi baca juga hehe *modus*

Preview

"Apa yang akan kau pilih selanjutnya Tsuya-kun..."

"Aku akan tetap disisi ibu dan meninggalkan semua kenangan masa kecilku di Teiko tapi..."

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

"Jadi kau sudah memutuskan pilihanmu, untuk berada dalam kekuasaanku?"

"Ya, Aku bersedia"

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Xtra : Uh Tsuya-kun maafkan aku... T^T, tapi setidaknya saya tidak membunuh Tsuya-kun dalam chapter inikan, jadi...

K. Tetsuya : "Kau membunuh ayahku Fallengel-san" *ambil pisau dan mendekat

Me : "E..eeh Tsuya-kun, ma-maaf tapi itu harus terjadi untuk konflik istana dan Sei-kun!" *berjalan mundur

K. Tetsuya : "Kenapa Akashi-kun jadi di ikut-ikutkan" *semakin mendekat

Me :" karena kalian adalah OTP saya" *mengusap peluh

K. Tetsuya : Lalu kenapa aku membenci merah, bukankah Akashi-kun juga merah, berarti aku juga akan membenci Akashi-kun Fallengel-san"

Me : "Uh mu-mungkin..."

K. Tetsuya : Then DIE!" *lempar pisau

Me :" GYAAaaa Tolooooooooooong saaaaaaaaaaayaaaaaaaa!"

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Sebenarnya saya mau buat Tsuya-kun terluka namun tidak dapat pada awal crita, masa iya cih si Sei-kun bakal sakiti Tsuya-kun di awal cerita tanpa ada alasan yang gak jelas eaaaa

Mayuzumi Chihiro : Unknown

SEIRIN :

Kagami Tatsuya - Putra Mahkota - Pangeran pertama

Kagami Taiga - Pangeran Ke Dua

Kuroko Tetsuya - Putra Perdana Menteri

Kuroko Tatsue - Perdana Mentri - Ayah Tetsuya ( Deceased /Meninggal )

Kuroko Tetsumi - Istri Perdana Menteri - Ibu Tetsuya

TEIKO :

Akashi Seijuro - Emperor - Pangeran Pertama

Akashi Shintaro - Penasehat Istana - Pangeran Ke Dua

Akashi Shougo - pangeran Ke Tiga

Akashi kouki - Selir Pertama Emperor ( Seiho )

Akashi Satsuki - Selir Ke Dua Emperor ( Rakuzan )

Akashi Katara - Selir Ke Tiga Emperor ( Kirisaki Daichi - Di ceraikan)

Nijimura Shouzo : Perdana Mentri Teiko Ke Dua Dan Kapten Dari Pasukan Elit

Nijimura Kazuo : Perdana Mentri Pertama- Ayah N. Shouzo

My Favorite Quotes Akashi Seijuro :*

Im Always Win, Im always Right

Im Absolute

Lower Your Head

Know Your Place

Terimakasih sudah membaca ya guys

Follow/Favo/Review ya... terimakasih untuk member dan para guess

Salam FALLENGEL