Disclaimer Naruto belongs to Masashi Kishimoto

And High School DxD belongs to Ichiei Ishibumi

Story by shirayuki-su

Rate T (maybe)

Warning : Au, OOC, tipo dll

"My Limit"

Chapter 1

"Hari ini mungkin salah satu hari terbaik kurama"

"hmm"

"Kita dapat telur setengah harga dan sayuran dengan diskon 20%, dengan begini aku tidak perlu memikirkan uang belanja untuk minggu depan. Hahahaha" ucap Naruto dengan bangganya sembari mengangkat kantong belanja

"Tapi apa kau tidak merasa, hari ini berjalan terlalu lancar" gumam rubah dengan telingga seperti kelinci dari dalam tas ransel dipunggung Naruto "Melihat tingkat keberuntunganmu yang selalu saja menyusahkan, pastinya akan terjadi sesuatu sebentar lagi"

"Heh, kau terlalu berpikiran negatif. tidak akan terjadi apa-apa pegang kata-kataku, karena aku Uzuma-" ucap Naruto terputus melihat sebuah kilatan cahaya dari taman dihadapannya. Raut wajah Naruto dengan cepat berubah.

"Seperti yang kubilangkan" seringai kurama

"Kami-sama apa salah ku selama ini!. Ini pasti ulah rikudo-jiji, aku kutuk kau dan seluruh keturunanmu kakek tua keparat"

"Bukankah ini menjadi sebuah ironi jika kau berkata seperti itu Naruto, kau sendiri adalah renkarnasi dari Asura. Anak dari rikudo"

"Kau benar kurama kau benar, kenapa nasibku selalu saja seperti ini" kata Naruto

"Kesampingkan hal itu, apa kau tidak mau melihat apa yang terjadi disana" tunjuk kurama dengan salah satu dari Sembilan ekor nya

Dengan langkah cepat Naruto telah berada dijalur masuk taman. Pandangan mata biru shapire nya dengan cepat menangkap dua sosok dalam kegelapan. Dia melihat kebawah pada sosok berdarah dengan lubang diperutnya. Naruto dapat mengenali bahwa sosok tersebut adalah Hyodou Issei, salah satu dair Trio mesum di Kuoh Academy. Issei sendiri berwajah biasa dengan rambut coklah acak-acakan dan warna mata yang sama coklatnya. Setahu Naruto tidak ada sesuatu yang special dari Issei. Pemuda yang sekarat itu masih mengenakan pakaian dengan kemeja dan celana yang dapat dilihat bahwa keluaran terbaru, sayangnya kemeja yang ia kenakan bercampur dengan darah dari luka diperutnya.

Naruto melirik sekilas pada sosok kedua yang ditemukan. Seorang gadis dengan sepasang sayap hitam dengan pakaian yang sangat mengoda. 'Hah kenapa hal-hal seperti ini selalu terjadi, aku bukan seorang mesum seperti ero-sennin dan kakashi-sensei' . dia memakai semacam pakaian kulit warna hitam kelam yang melingkari payudara dan beberapa bagian dari tubuhnya. Gadis bersayap tersebut memiliki rambut hitam dan warna mata violet.

Naruto berlutut dan menyentuh tubuh Issei, memastikan kondisi dari pemuda tersebut. Meski dia yakin dari banyaknya darah dan luka yang diterima bahwa pemuda itu sekarang sekarat.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi mencoba membunuh ditaman bukan lah hal yang baik. Jadi aku tanya, kenapa kau melakukan ini?"

Malaikat jatuh bernama Raynare memicingkan mata untuk melihat lebih jelas pada pemuda yang baru saja muncul. Pemuda dengan rambut berwarna putih acak-acakan, warna putih rambut pemuda itu memberikan kesan warna mati. Kulit warna tan dan warna mata biru shapire, dia mengenakan jaket warna hitam dengan garis-garis orange dengan celana olah raga dengan warna yang sama. Sebuah tas ransel dipunggung dan kantong belanja ditangan kiri.

"Ini bukan urusanmu manusia" Raynare mendengus "Jika kau tidak pergi dari sini aku akan membunuhmu juga" sembari berkata demikian Raynare membuat sebuah tombak cahaya yang ia pegang.

"Hah. Selalu saja berakhir seperti ini" Naruto memandang Issei yang sekarat dan membalikkan badan kearah Raynare "OK, bisa ini dipercepat. Sebentar lagi acara tv favoritku akan tayang, dan aku tidak mau melewatkannya"

Merasa diremehkan Raynare dengan cepat melempar tombak ditangannya, tombak dengan elemen cahaya itu melesat tepat kearah dada Naruto. Pemuda shinobi itu hanya memandang senjata yang mengincarnya dengan malas, ia menarik lengan kanan kebelakang dan memukul cepat kedepan. Selang sedetik udara dihadapan Naruto seakan bergetar, getaran yang juga membawa dampak pada tombak cahaya tersebut. Menghancurkan benda elemen cahaya itu.

Raynare merasa tercengang melihat apa yang terjadi dihapannya. Sebuah hal yang tidak pernah terpikirkan dalam benaknya telah terjadi. Seorang manusia yang menjadi kelas rendah dalam dunia supranatural telah menghancurkan senjata dari malaikat jatuh dengan sebuah pukulan biasa. Raynare mengeram marah, ia membawa dua lagi tombak cahaya dengan ukuran yang berbeda dari sebelumnya.

"Rendahan manusia rendahan, kau pikir bisa melawanku yang seorang malaikat jatuh ini. Sadarilah posisimu?" Naruto hanya mengagkat bahu pelan, ia benar-benar tidak habis pikir kenapa banyak musuh yang dihadapinya selalu bicara hal-hal yang sama. Apa karna ia sendiri juga seperti itu, mungkin itu salah satu penyebabnya. Naruto mendesah pelan, memikirkan topik tersebut tidak cocok dengan situasi yang ada.

"Katakan apa saja yang kau ingin katakan, hanya memperingatkan aku lebih kuat darimu" Naruto mengatakan salah satu kalimat dari komik yang pernah ia bacannya sembari mengacungkan kepala tangan. 'Wah. Salah satu dari tiga puluh daftar kata yang ingin aku ucapkan'

'Cepat selesaikan Naruto, aku ingin segera pulang'

'Kupikir kau hanya akan diam saja kurama'

'Kau yang terlalu lama mengatasi ini bocah, aku akan tidur lagi. Beritahu jika sudah berada dirumah'

'Iya, iya kurama. Ini tidak akan lama'

Naruto mengambil posisi siaga, meski ia hanya mengangkat kepalan tangannya. Pandangan mata shapire shinobi tersebut menatap tajam kearah gadis dengan sayap hitam dihadapanya. Tidak disadari oleh Raynare dan Naruto, Issei mengucapkan keinginannya untuk tidak ingin mati dan keinginan lain berupa jika ia mati dalam pelukan wanita cantik. Selebaran dengan lingakran sihir disaku kemeja Issei mulai bersinar.

Mata Naruto melihat sebuah lingkaran aneh dibawah tubuh sekarat Issei yang terus membesar. Lingkaran dengan garis-garis dan gambar aneh berwarna merah. Ia hanya bisa memutar kepala bingung, karena Naruto tidak pernah melihat simbol-simbol dalam lingkaran tersebut. Pengetahuannya mengenai Fuinjutsu mengatakan bahwa lingkaran tersebut memiliki fungsi sebagai wadah pemanggilan, hamper sama dengan Kuchiyose no jutsu.

"Kau yang melakukan ini" Raynare mengenali simbol iblis dalam lingkaran sihir tersebut, ia kembali mengeram marah "Setidaknya aku akan membunuhmu juga pengikut iblis" dua tombak dengan cepat melesat kearah Naruto.

"Tidak terima kasih, aku masih belum ingin mati" Naruto kembali memukulkan kepalannya kedepan dan menghancurkan kedua tombak cahaya tersebut "Sekarang, apa kau ingin bertarung dengan serius. Aku peringatkan lagi, aku lebih kuat darimu" setelah berkata demikian Naruto memancarkan aura yang berbeda dari sebelumnya, membuat Raynare mengelurkan keringat dingin. Ia merasa seperti seekor kelinci dihadapan sang predator yang siap menerkamnya, insting alami malaikat jatuh tersebut menjerit keras untuk pergi. Menghilang dari pandangan pemuda dengan mata shapire yang sekarang terasa begitu dingin.

"I-ini belum berakhir manusia" Raynare dengan cepat membawa dirinya pergi.

Naruto menghela nafas pelan satu masalah telah berakhir dan selanjutnya ia harus berpikir apa yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan pemuda mesum bernama Issei. Saat ia memalingkan wajahnya, Naruto sedikit terkejut mendapati seorang gadis cantik dengan rambut merah panjang yang mengenakan seragam siswi Kuoh Academy. Rias Gremory, Naruto mengenali gadis tersebut dengan cepat. Salah satu dari Great Onee-sama di Kuoh.

Dia merasakan hal aneh kenapa Rias Gremory bisa ada disini, tapi Naruto sudah terbiasa dengan keanehan yang terjadi dalam hidupnya selama ini. Kalau boleh jujur Naruto hanya merasa sedikit aneh, tidak lebih tidak kurang. Hidan dengan kemampuan abadi nya dan Kakuzu dengan banyak jantung mungkin lebih aneh menurut Naruto.

"Aku tidak ingin berperangsa buruk, apa kau datang untuk menyelamatkan nya?"

"Bisa dibilang seperti itu"

"Yah asal Issei bisa selamat aku tidak akan bicara apa-apa lagi. Tapi entah kenapa kau muncul diwaktu yang tepat, sangat tepat malahan" Naruto memandang Rias yang tidak memberikan respon "Karena urusan ini sudah ada yang mengatasi aku akan pulang"

"Naruto-san aku mempunyai beberapa pertanyaan untukmu juga" Rias berkata

"Kau bisa menanyakan pertanyaanmu besok disekolahan, aku dikelas yang sama dengan Issei. Jadi jika kau mau mencariku kau tahu dimana aku" Naruto berhenti sesaat, tanpa berbalik ia berkata "Aku juga ingin melihat bagaimana kau menjelaskan apa yang terjadi saat ini, jujur aku sangat penasaran"

Naruto berjalan pergi dari taman tanpa memperhatikan raut wajah Rias. Ia masih harus menyurun belanjaan yang dia beli dan membuat makan malam. Hidup sendiri memang selalu berat.

My Limit

"Naruto kau tahu gadis dengan rambut merah itu pasti melakukan sesuatu dengan si mesum, melihat bahwa dia sudah sekarat?"

Naruto memandang rubah yang memiliki ukuran lebih besar dari kucing dihadapannya dengan santai. Ia juga harus berkata jujur, bahwa hal tersebut aneh. Tapi apalah itu ia akan mengetahuinya cepat atau lambat. Naruto dengan malas memasukan telur dan sayuran kedalam lemari es, ia menyisahkan dua butir telur dan beberapa sayur dimeja dapur apartemennya.

Membawa benda-benda tersebut dan mulai memasak untuk makan malam. Apartemen yang ia tempati saat ini hamper mirip dengan apartemen dikonoha dulu. Yang membedakan adalah ukuran dan tambahan beberapa kamar kosong.

"Apa yang kau cemaskan kurama, jika sesuatu terjadi biarlah terjadi. Bukankah itu yang biasa kita lakukan" kata Naruto

"Terserah saja, aku hanya memperingatkan. Kau tahu bahwa energi yang digunakan oleh gagak dan gadis Kuoh itu terasa berbeda dengan energi yang pernah kita rasakan"

"Kalau masalah tersebut aku juga bisa merasakannya kurama, tapi dengan sedikitnya informasi yang kita miliki. Aku tidak bisa menebak dengan pasti" Naruto berkata sambil memecahakn telur dan mengorengnya "Kurama berikan aku botol garam" Kurama mengigit botol garam diatas meja dan memberikannya pada Naruto.

Naruto dengan cekatan membuka dan menaburkan beberapa garam pada telur yang ia masak. Suara desisan api yang padam, dan dua piring yang disiapkan mengakhiri sesi masak singkat pemuda tersebut.

Dua piring dengan telur goreng, nasi dan semangkut sayuran telah siap dimeja makan. Naruto membawa dirinya yang diikuti Kurama untuk duduk dan makan. Sebuah tv yang dinyalakan perlahan menjadi suara yang terdengar mengema.

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini Naruto?"

"Aku tidak tahu Kurama, sejujurnya hidup dengan damai seperti ini tidak terlalu buruk. Tapi aku membutuhkan beberapa aksi dalam hidupku"

"Kau akan mendapatkannya, karena kau adalah magnet bagi masalah disekitarmu"

"Hei. Aku tidak seburuk itu kan. Semua yang terjadi tidak bisa menjadi salahku kan"

"Akatsuki, Madara, Obito, Sasuke, Zetsu, Kaguya dan masih banyak daftar lagi yang bisa kusebutkan"

"OK ok kau menang kurama" Kurama menyeringai mendengarnya "Jadi apa yang kau dapati dengan gadis gagak itu?"

"Aku tidak tahu, dia mengunakan serangan yang berelemen cahaya. Dan lagi ia memiliki sayap, aku juga tidak merasakan cakra dari nya" Naruto mendengarkan sambil memakan telur gorengnya.

"Tapi bukannya ini akan menjadi lebih menarik, dengan lawan yang tidak diketahui. Aku yang selama ini bosan pasti akan mendapatkan aksi sebentar lagi. Hahahahaha" tawa Naruto mengema dalam ruangan.

"Terserah kau saja Naruto, tapi melihat kekuatanmu sekarang. Aku tidak bisa protes"

"Yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana aku melakukannya dengan tidak adanya cakra dalam diriku"

"Kau ini bicara apa bocah, kau sekarang sangat kuat"

"Semuanya hilang kurama, semua teknik dan jutsu yang pernah kukuasai. Dan aku bahkan sekarang merasa seperti seorang warga biasa"

"Tapi kau sangat kuat, bahkan lebih kuat dari Rikudo-jiji. Bukannya kau harusnya senang"

"Aku tidak bisa menyangkalnya, dengan latihan yang kulakukan selama ini. Tidak pernah kusangka aku akan menjadi sekuat ini. Apa ini juga salah satu dari efek nya"

"Tidak tahu"

Naruto mendesah dan menghabiskan makanannya, ia memandang acara tv dengan sedikit tertarik dan berkata "Bukannya ini akan menjadi sesuatu yang menarik lagi kurama"

"Kau benar" Kurama menyeringai sama dengan Naruto.

My Limit

Naruto memandang cahaya pagi dari celah jendela dengan malas, ia bangun dan mulai melakukan ritual pagi nya. Naruto sekilas melihat kurama yang menggulung tubuhnya seperti bola dan terdengar dengkuran dari nya. Uzumaki muda itu hanya menguap dan beranjak pergi.

Dia saat ini duduk dengan pandangan kosong pada sensei dihadapannya, tidak pernah memikirkan pelajaran apa yang diajarkan. Naruto mulai berpikir, kenapa ia harus kembali ke sekolah lagi. Ah ia ingat bahwa dinegara ini dibawah umur tujuh belas tahun harus bersekolah, meski harus mendapatkan biaya dari pemerintah. 'Jika aku masih bisa menggunakan kage bunshin, pasti aku akan memerintahkan bunshin untuk bersekolah' Naruto menguap keras bersamaan dengan suara bel berbunyi. Perhatian pemuda itu sekarang teralih kedalam ruang keras, melihat Issei yang seharusnya sekarat kemarin sekarang bertanya menenai gadis bernama Yuuma.

Naruto hanya mendengarkan nada putus asa dari suara Issei, karena semua orang tidak pernah mengenal dan mendengar gadis bernama Yuuma. Dengan melihat reaksi Issei, gadis bernama Yumma pasti gadis bersayap hitam yang hampir membunuh Issei. Merasa tidak ada yang bisa dilakukan dalam kelas, Naruto membawa dirinya berdiri dan berjalan keluar. Ia berhenti saat mendengar suara langkah dari belakang, melihat Issei yang berjalan tergesa-gesa kearahnya.

"Naruto-san apa kau tahu siapa Yuuma?" pertanyaan yang sama yang ditanyakan Issei pada setiap orang dalam kelas.

"Issei kurasa pertanyaan itu bukan harusnya aku yang menjawab, tapi aku Ing-" Kata Naruto berhenti saat ia mendengar suara dari pintu kelas.

"Siapa yang bernama Uzumaki Naruto?" Naruto memandang suara baru dan mendapati gadis yang menjadi maskot Academy Kuoh berada disana. Gadis yang terlihat tidak lebih berusia 15 tahun, dengan tubuh yang masih belum dewasa. Dia memiliki tinggi kurang lebih 138 cm dan berat 40 kg, rambut putih dengan jepit rambut berbentuk kucing. Koneko memakai pakaian siswi Kuoh Academy, dari keseluruhan gadis dihadapan Naruto dapat dikatakan manis. Naruto mengangguk dan mengankat tangan kanan membuat perhatian Koneko kearahnya.

"Itu aku" Koneko berkedip dan mengangguk

"Tolong ikuti aku" ia berbalik dan berjalan sembari berkata demikian. Naruto tanpa berkata mengikuti gadis kecil tersebut.

Kedua remaja itu berjalan dalam diam, Naruto hanya terus memperhatikan gadis dengan aroma kucing disampingnnya. Yang juga memberikan aura jangan diganggu yang kental, Naruto jadi ingat pada Sasuke yang sering memancarkan aura serupa. Meskipun dengan maksud yang berbeda. Naruto sendiri muncul di dunia ini dua tahun yang lalu. Dia mulai bersekolah di Kuoh Academy mulai tahun pertama dan melihat lagi, ia menjadi satu tahun lebih tua dari kebanyakan angkatannya. Yang menjadikannya satu kelas dengan Hyodou Issei.

Hidup didunia baru ini sangat tenang dan damai menurut Naruto meskipun rasa bosan sering datang. Ia sering berpikir apa seperti ini hidup sebagai warga biasa diduniannya. Naruto berhenti sesaat saat Koneko mulai memasuki gedung sekolah lama, mereka berhenti pada sebuah ruangan. Koneko mengetuk pelan dan mulai membuka pintu.

Naruto mengikuti Koneko masuk dan mendapati dirinya sedikit terkejut dengan dekorasi dalam ruangan. Terdapat sebuah lingkaran sihir besar dilantai ruangan yang sama dengan apa yang pernah dilihat Naruto pada insiden Issei. Sebuah sofa yang saling menghadap dan kursi besar yang saat ini diduduki oleh Rias Gremory. Aura yang dipancarkan dari ruangan Klub terasa negatif, dan terasa aneh menurut Naruto.

Rias Gremory memandang pemuda yang baru masuk dalam ruang Klub nya dengan pandangan memperhitungkan. Jari-jarinya mengetuk pelan pada meja dihadapannya, Naruto menatap balik pada warna mata biru kehijauan. Dan memperhatikan gadis tersebut, ia mempunyai wajah cantik dengan rambut merah crimson dan tubuh yang dewasa. Dada besar, pinggang langsing dan pingul yang lebar. Naruto dapat melihat pandangan Rias terus memperhatikannya, ia dengan enggan melihat orang lain dalam ruangan.

Naruto melirik pada gadis lain dengan tubuh yang serupa dengan Rias, yang ia tahu pasti bernama Akeno. Himejima Akeno, berambut hitam panjang dengan gaya rambut diikat ponytail dengan sebuah pita warna orange dan warna mata violet yang menarik. Dia mengenakan pakaian yang sama dengan Rias dan Koneko, seragam Kuoh Academy untuk siswinya.

Yang terakhir yang dapat dilihat Naruto adalah satu-satunya laki-laki dalam ruangan selain dirinya. Yuuto Kiba, yang menjadi prince Kuoh Academy. Kepribadian dan sifat dari Kiba mengingatkan Naruto pada Sasuke saat pertama kali bertemu. Kiba dengan rambut pirang pucat dan mata berwarna abu-abu. Uzumaki muda itu dapat tahu bahwa meski tubuh Kiba tidak terlalu berotot tapi memiliki postur yang ideal bagi petarung. Remaja itu juga mengenakan seragam yang sama dengan Naruto.

Naruto berhenti mengobservasi dan berdiri memandang Rias yang telah beranjak dari kursinya. Rias memutari meja dan menghadap langsung pada Naruto. Dari sudut mata Naruto, ia dapat melihat ketiga remaja lain bergerak dan berdiri tidak jauh dari Rias, dengan sikap melindungi. 'Ah jadi dia pemimpinnya'.

"Jadi apa yang ingin kau inginkan, dengan membawa ku kesini?"

"Uzumaki Naruto, siswa kelas dua Kuoh Academy. Tidak terlalu menonjol dan tidak ada rumor buruk tentangnya. Sering terlihat menyendiri, tidak memiliki teman dekat dan harus membayar biaya sekolah sendiri. Apa aku benar?" tanya Rias

"Kau bisa mengatakan iya, aku tidak akan menyangkalnya" kata Naruto santai, meski ia berpikir dari mana gadis dihadapannya mendapatkan informasi tersebut.

"Naruto-san kau menjadi siswa biasa dan sulit untuk dirasakan" Rias berkata sambil mengambil kertas dimejanya "Umur tujuh belas tahun dengan tanggal lahir bulan 10 oktober, meski berusia 17 kau menjadi siswa kelas dua yang seharusnya kelas tiga, tinggal dikomplek apartement sendiri dan dalam file telah menjadi yatim piatu sejak lahir"

"Bisa langsung saja pada inti pembicaraan. Aku tidak suka jika diriku yang dibicarakan disini"

"Oke jika seperti itu, Naruto-san apa yang terjadi pada malam itu. Lebih tepatnya dari sudut pandang mu? Rias bertanya

"Kau bisa memanggilku dengan Naruto. Aku tidak terlalu suka dengan formalitas, dan untuk kejadian kemarin malam. Ya bisa dibilang aku melihat gadis gagak yang hamper membunuh Issei dan aku membantunnya. Tidak lebih dan tidak kurang, itu saja" Naruto berkata santai masih dengan memperhatikan ekspresi dari setiap orang dalam ruangan " Dan aku juga ingin bertanya tentang apa yang terjadi, adil bukan?"

"Jadi siapa yang bisa menjelaskan padaku tentang gadis gagak dan kemampuan aneh nya dan kenapa kau bisa muncul disana?"

"Aku akan menjelaskan dari awal Naruto-kun" Naruto melirik Akeno dan memperhatikan lebih "Gadis yang kau sebutkan tadi adalah malaikat jatuh yang sebelumnya adalah malaikat. Didunia ini ada makhluk supernatural yang mudahnya terbagi dalam tiga fraksi besar fraksi malaikat, malaikat jatuh dan iblis. Yang memiliki energy sendiri-sendiri" Akeno menaikan aura sihirnya dan sebuah kilatan listrik terlihat keluar dari tubuhnya. Naruto menaikan alisnya merasakan ada energy yang keluar dari gadis berambut hitam tersebut.

"Banyak makhluk supernatural yang berkeliaran, tapi biasanya mereka tidak menampakan diri pada manusia yang tidak tahu bahwa keberadaan mereka ada" Naruto memutar mata mendengar Kiba melanjutkan penjelasan "Seperti yang dikatakan Akeno-san bahwa fraksi yang paling terdengar adalah fraksi malaikat, malaikat jatuh dan iblis. Ketiga fraksi tersebut pernah melakukan perang besar yang bernama Great War yang memakan banyak korban"

"Dan yang kau temui adalah dari fraksi malaikat jatuh" Rias berkata "Malaikat jatuh adalah sebutan bagi malaikat yang membangkang pada perintah Tuhan, dan mereka jatuh dengan sayap mereka menjadi hitam. Cerita mengenai Tuhan, Malaikat dan Iblis yang ada dalam buku bible sebenarnya ada, dan perang yang terjadi itu nyata. Meskipun perang telah lama berlalu tapi luka yang diderita dari ketiga fraksi masih belum sembuh. Dan dendam masih saja ada diketiga fraksi"

Naruto mendesah malas dan berkata "Apa gunanya perang yang mereka lakukan, apa makhluk supernatural benar-benar bodoh. Berpikir bahwa perang akan menyelesaikan segalanya" Naruto yang pernah mengalami kegerian dari perang tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran makhluk supernatural. Ia yang melihat ribuan kematian didepannya dan harus bertarung dengan manusia yang memilki kekuatan dewa. Untuk Naruto sendiri perang adalah sesuatu yang bodoh dan tidak rasional. Perang benar-benar merepotkan itu yang ada dalam pikiran Naruto saat ini.

Rias yang mendengar perkataan Naruto memincingkan mata pada pemuda dihadapanya dan mulai berkata "Para fraksi berperang akan keyakinan mereka. Iblis yang mendapatkan kekuatan dari kontrak dengan manusia, malaikat jatuh yang memanipulasi manusia untuk kehancuran dan malaikat berperang untuk kemanusian. Menyebabkan perang tiga sisi"

"Jadi setelah penjelasan yang kau katakana apa hubungan antara Issei dengan gadis gagak tersebut dan untuk memastikan kalian ini dari fraksi mana?"

"Dalam kasus Issei, karena dia memiliki Sacred Gear"

"Sacred Gear apa itu?"

"Sacred Gear adalah sesuatu yang diberikan pada manusia dari Tuhan" Akeno menjelaskan "Yang memberikan kemampuan khusus pada penggunannya, entah itu dari daya tahan sampai pada kecerdasan. Banyak tipe dari Sacred Gear didunia dan Issei memiliki salah satunya. Itu mungkin yang menjadi alas an kenapa malaikat jatuh mengincar Issei"

"Ah, jadi seperti itu kenapa si mesum hamper dibunuh oleh gadis gagak" Naruto mengangguk pelan, berusaha menggabungkan titik-titik dalam penjelasan yang ia dapatkan.

"Naruto-san Boucho disini percaya kau memiliki Sacred Gear"

"Eh kenapa kau berpikir seperti itu" Naruto sendiri tidak yakin apa ia memiliki yang namanya Sacred Gear, Karena ia bukanlah pengguni dari dunia ini. Dan dari penjelasan yang ada, bahwa Sacred Gear diberikan pada manusia didunia ini, dan Naruto bukan manusia dari dunia ini.

"Karena aku melihatnya Naruto, kau menghancurkan serangan dari malaikat jatuh dan memaksa nya untuk mundur. Yang artinya kau memiliki Sacred Gear yang kuat, jadi aku menawarkan sesuatu padamu" Rias berkata dengan terus mengeleminasi jarak antar keduanya "Kenapa kau tidak menjadi bagian dari peerage-ku? Dengan begitu kau akan menjadi lebih kuat"

"Tidak mau" Naruto menolak dengan malas, ia memperhatikan raut Rias yang berubah terkejut.

"Kau bahwa belum tahu apa itu peerage, kenapa kau menolak nya" kata Rias dengan nada sama, menyembunyikan rasa terkejut dari jawaban Naruto.

"Aku memang tidak tahu apa peerage tersebut, tapi karena sepertinya aku akan menjadi bawahanmu aku tidak mau. Itu saja" Kata Naruto "Jadi apa kau akan menjelaskan apa itu peerage, jika tidak aku akan pergi"

"Peerage adalah bagian dari fraksi iblis, dimana iblis tingkat tinggi dapat merenkarnasi makhluk lain menjadi iblis. Dengan renkarnasi tersebut, mejadikan iblis renkarnasi pelayan dari iblis yang merenkarnasikan"

"Kesimpulannya aku akan menjadi pelayanmu, begitu?"

"Iya itu memang terjadi, tapi kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan. Entah itu kekayaan, wanita apapun yang menjadi keinginamu, jika kau menjadi bagian dari peerage-ku" Rias berkata.

"Hal seperti itu yang tidak kuinginkan, menjadi pelayan seseorang"

"Meskipun kau menjadi pelayan. Kau tidak akan dikekang, keluarga Gremory memperlakukan pelayan mereka dengan baik dan jika kau menjadi iblis tingkat tinggi, kau akan mendapatkan peerage-mu sendiri" Rias berkata lagi, dan yang ia dapati Naruto mengelengkan kepala "Baiklah kalau seperti itu Naruto, beritahu kami bagaimana kau menghancurkan serangan dari malaikat jatuh. Yang harusnya sebuah Sacred Gear"

"Aku hanya memukul tombak cahaya yang dilepar oleh gadis gagak sampai hancur" Naruto menjawab yang mendapati tatapan tidak percaya dari peerage Rias "Apa, ada masalah tentang itu?"

"Lucu sekali Naruto-kun, itu seperti kau memukul serangan malaikat jatuh begitu saja. Sungguh lucu" Akeno tertawa pelan

"Kalian yang ingin mendengar bagaimana aku melakukaknnya, dan sekarang malah meragukannya. Seranggan dari gadis gagak itu lemah" kata Naruto dengan tatapan kesal "Dengar, karena aku sudah menjawab pertanyaanmu, setidaknya berikan aku penjelasan kenapa kau bisa berada disana tepat saat Issei sedang sekarat"

Rias memperlihatkan sebuah kertas selebaran dengan lingkaran sihir didalamnya pada Naruto "Benda ini digunakan oleh iblis dalam mendapatkan keinginan dari penggunannya, dan saat itu Issei berkeinginan untuk berada bersama wanita cantik. Karena itu aku bisa berada disana"

"Dan menggubahnya menjadi pelayanmu begitu" Naruto berkata pelan, yang sayangnya didengar oleh semua didalam ruangan.

"Apa kau menuduhku melakukan sesuatu Naruto" kata Rias

"Tidak bukan begitu, hanya saja itu terlalu kebetulan bahwa kau bisa berada disana. Jika keinginan Issei seperti yang kau katakan, kenapa bukan Akeno ataupun Koneko yang datang. Mereka berdua cantik dalam artianya sendiri. Dan yang muncul adalah dirimu Rias Gremory, yang harusnya menjadi ketua dari peerage yang kau katakana. Bukankah itu aneh" kata Naruto dengan nada curiga "Apa sebelumnya kau sudah merencanakan hal tersebut, membiarkan Issei sekarat dan tanpa persetujuannya menggubah dia menjadi iblis"

"Tidak aku tidak melakukannya, itu hanya kebetulan" Rias memprotes apa yang dikatakan Naruto. Peerage Rias hanya bisa melihat antara mereka berdua dengan diam.

"Kebetulan yang kau katakan hanya menjadi kata bertahan buatmu Rias. Melihat kondisi dan situasi yang ada saat itu, bahwa kau memang menyebabkan Issei sekarat dan memang merencanakan merenkarnasinya menjadi iblis. Bukan begitu?" Rias mengigit bibirnya mendengar perkataan Naruto, ia memang King didalam sistem peerage tersebut dan bahwa pelayannya yang telah menyebarkan selebaran, tapi bukan berarti ia tidak bisa melakukannya kan.

Rias tahu bahwa malaikat jatuh mengincar Issei. Dan ia tahu bahwa pemuda itu memiliki Sacred Gear meskipun keberadaannya lemah, tapi setelah Koneko mengatakan bahwa ia mencium aroma naga dari Issei, Rias jadi yakin untuk membuatnya menjadi salah satu dari peerage-nya. Rias merencanakan dengan membuat Koneko dan Kiba untuk terus mengikuti Issei dan saat malaikat jatuh mengambil kesempatan untuk datang. Rias berpikir ini waktunya, dengan Koneko memberinya selebaran dan rencana akan berjalan.

Dia sudah merencanakan untuk Issei diserang malaikat jatuh dan dirinya menyelamatkan dengan menjadikannya iblis. Dengan seperti itu Issei akan dengan mudah menerima menjadi salah satu dari peerage-nya. Rias tahu bahwa ia melakukan sesuatu yang buruk dan pemuda bernama Naruto dihadapanya mengetahuinya.

"Keputusamu adalah milikmu, dan aku tidak bisa menghakimi apa yang telah kau lakukan. Jangan berbohong padaku dan katakana yang sebenarnya. Yang menjadi korban disini adalah Issei, dan aku hanya ingin tahu kebenarannya" Rias menahan kemarahannya, ia adalah putri dari Gremory dan sangat terpandang di dunia iblis. Beraninya manusia rendahan dihadapanya menghakimi dirinya.

"Kau harusnya menyadari dimana dirimu berada Naruto" Rias mengeluarkan energy sihirnya, yang dengan mudah disadari oleh Naruto "Aku memintamu datang kemari untuk bicara, jika kau masih menuduhku aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu"

Naruto mendesah pelan, ia memang tidak suka jika harus berurusan dengan orang dengan kasta tinggi. Yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, dalam hidupnya Naruto telah berurusan dengan beberapa dari mereka. Sasuke, Neji, Shion memiliki kesamaan yang menganggap mereka lebih baik karena darah yang mengalir dalam tubuhnya. Awalnya mereka melakukannya, tapi setelah melihat dan merasakan apa yang ada mereka mulai berubah. Dan sekarang gadis iblis bernama Rias memiliki gejala yang sama, Naruto tidak ingin melakukan ini tapi jika terus dibiarkan Rias pasti akan jatuh tertimpa oleh kebanggan dari keluarganya. Naruto hanya ingin menyadarkan bahwa dirinya salah jika melakukan hal tersebut, dan harusnya memberikan penjelasan yang tepat. Tidak terus menyembunyikan dalam-dalam, yang akhirnya akan menjadi sebuah masalah dikemudian hari.

"Apa sudah selesai Naruto"

"Belum, mereka masih terus berkilat dengan apa yang terjadi"

"Cepat selesaikan dan aku ingin pulang"

"Ok ok jika kau tidak ingin menjawabnya aku tidak akan memaksa. Seperti yang kau katakan Rias, kita hanya bicara dan tidak perlu kekerasan" Naruto mengencangkan tas ranselnya dan menatap lurus pada Rias "Sebelum aku berurusan pada sesuatu yang belum aku ketahui, aku ingin tahu seperti apa kepribadianmu itu saja. Dan sampai jumpa"

Dengan perkataan tersebut sosok Naruto telah lenyap dari pandangan iblis dirungan tersebut, yang bisa mereka rasakan adalah hembusan lembut dari udara yang masuk dari jendela yang terbuka. Rias dan peerangenya mendapati terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Seorang manusia telah kabur tanpa bisa dideteksi oleh mereka dengan mudahnya.

Rias memandang jendela yang terbuka dan memikirkan apa yang dikatakan pemuda bernama Uzumaki Naruto tersebut. Sebuah rasa bersalah entah kenapa masuk dalam diri Rias, mengingat apa yang terjadi.

My Limit

Naruto berjalan pelan, ia merasakan keberadaan lain yang terus mengikutinya saat ia keluar dari Kuoh Academy. Merasa tidak aman jika langsung pergi keapartement, Naruto membawa mereka kesebuah tanah lapang. Kurama yang berada didalam tas ransel Naruto mengengus pelan, merasakan dua aura yang mendekat.

"Mereka masih mengikuti"

"Ok aku tidak tahu kalian siapa tapi bisa kalian keluar, ini sudah menjadi sesuatu hal yang tidak kusuka belakang ini"

Dua sosok perlahan keluar dari gelapnya malam, memberikan kesan tidak jelas antara laki-laki atau perempuan.

TBC

Nikmati saja cerita yang ada, entah itu baik atau buruk. Kalau mau komentar pada kolom review saja Ok.