Author : Alien Warbyazah

Pairing : Meanie, Soonhon dan masih belum di ketaui :v

Genre : Romance ,Sad , Humor(entahah)

Rated : M (pastiDonks) :V

Warning : YAOI, BL

Summary : Mereka memiliki hubungan lebih dari sekedar musuh. Namun karna kebencian Wonwoo terhadap Mingyu, Wonwoo pun menghalalkan segala cara agar semua orang tidak mengetahui status mereka . Termasuk melakukan hubungan intim, huh? *summaryGagal

.

.

.

BIG SECRET

"KIM MIN GYUUUUUUUUU"

Oke, ini masih pagi. Semua orang ingin mendapatkan pagi yang tenang, tapi sepertinya harapan mereka tidak akan terwujud jika mereka adalah bagian dari murid Pledis High School. Mengingat kucing sekolah telah berteriak lantang, menandakan adanya perang dunia 3 yang akan datang.

"Ada apa Wonwoo? Datang- datang malah teriak seperti itu" Semua mata kembali melotot, merasakan bahwa suasana tambah lama tambah mencengkam. Aura hitam yang berasal dari pemuda cantik di ambang pintu, membuat mereka tak berkutik ataupun untuk berbicara.

"ADA APA KATAMU?! KAU KAN YANG MELETAKAN FOTO-FOTO JELEKMU INI DI LOKERKU?! DAN MENCURI BUKU-BUKU BERHARGAKU?!" Wonwoo mendatangi meja Mingyu, dan menghempaskan berbagai foto selfie Mingyu ke arah wajah pemuda tan itu. Mingyu sontak terpejam di hujani lembaran-lembaran foto, lalu ia mengambil salah satu foto yang menyangkut di wajahnya.

"Ahh tampannya aku, bukankah begitu wahai gadis-gadis cantik?" gadis-gadis itu spontan mengangguk saat pemuda tan itu menyodorkan fotonya, namun mereka kembali terdiam saat mendapati tatapan sinis dari Wonwoo.

"Jawab pertanyaaaku brengsek!" geram Wonwoo, ingin sekali ia menghajar pemuda yang masih duduk didepannya ini. Sungguh ia tidak mengerti kenapa si brengsek ini selalu mengganggunya.

"Hmm kau ingin tau jawabanku?" Mingyu berdiri dari tempat duduknya, dan mensejajarkan dirinya dengan Wonwoo yang masih menatapnya nyalang.

"Asal kau tau saja, Niatku ini baik. Aku membuang buku-buku bodohmu itu karna aku tidak mau kau itu terlalu lelah belajar, dan tentang foto selfieku itu... Karna aku ingin kau merasa rileks melihat seseorang yang tampan sepertiku, bukankah aku baik, yakan?"

Twitch

Mata Wonwoo melotot mendengar jawaban Mingyu yang membuatnya naik darah

"DI BUANG? KAU MENGATAKAN BAHWA KAU MEMBUANG BUKUKU? KAUU SIALAN BEDEBAH. AKAN KU HAJAR KAU"

SHUTTT

GREP

Mingyu menangkap pergelangan tangan Wonwoo yang bersiap ingin meninju wajahnya. Namun sebelah tangan wonwoo lain, juga berniat mengajar wajah Mingyu, dan untungnya langsung di tangkap lagi dengan enteng dengan Mingyu. Otomatis kedua lengan Wonwoo telah ditangkap oleh Mingyu. Murid-murid di kelaspun ada yang besorak dan juga bersiul. Bagi mereka perkelahian Wonwoo dan Mingyu adalah hiburan tersendiri.

"Kau itu memang pintar Wonwoo-ya, tapi kau itu lemah" Wonwoo menggeram kesal, ia berusaha menarik kedua tangannya lagi, namun kekuatan Mingyu jauh lebih besar darinya. Mingyu terkekeh dengan kekuatan Wonwoo yang benar-benar lemah.

"Lepaskan aku brengsek" ucap Wonwoo sinis. Ia merasa sangat malu karna terlihat lemah di hadapan semua orang. Dan ia yakin pasti wajahnya memerah sekarang.

"Wuahhhh dia merona, hei hei lihat dia merona" ucap Hoshi salah satu teman Mingyu. Wonwoo tertunduk, namun percuma saja wajahnya tetap terlihat jelas. Semua anak kelas terpana melihat wajah Wonwoo yang merona, termasuk Mingyu. Namun sedetik kemudian wajah merona Mingyu berubah menjadi kesal. Entah kenapa pemuda itu tampak marah.

Ia lantas menyeret pemuda cantik itu meninggalkan kelas yang kebingungan dengan sikap kedua musuh bebuyutan itu. "Jangan ikuti kami" ucap Mingyu sebelum pergi.

"eh kenapa mereka pergi"

"Apa mereka akan adu tinju?"

"benarkah? Sejauh ini yang ku tau mereka hanya adu mulut"

"Ah kurasa begitu"

"Tapi aku rasa Wonwoo pasti kalah"

"Aku rasa juga begitu"

.

.

.

Lengan kekar itu terus menyeret pemuda cantik itu sampai di kamar mandi yang tidak ada orang.

BRAAAK

Cklek

"aggghh sakit sial-"

GREP

Belum sempat Wonwoo mengeluh karna punggungnya di hempaskan di dinding, ia langsung di cekik oleh Mingu yang menatapnya nyalang. Rasa takut mendadak menjalar di hati, Mingyu tidak pernah mengeluarkan ekspresi marah walaupun mereka sering bertengkar. Tapi kali ini-

"Jangan tunjukkan lagi ekspresi seperti itu pada orang lain" Wonwoo tak menjawab, ia sibuk melepaskan cekikan Mingyu yang membuatnya sulit berbicara ataupun bernapas. Pemuda ini benar-benar ingin membuatnya mati.

"uhuks uhuks lepas—khan"

DEG

Mingyu tertarik pada kesadarannya, ia sontak melepaskan tangannya pada leher Wonwo, matanya membola menyadari apa yang telah ia lakukan.

"Uhuks uhuks uhuks"

"Wonwoo ma-"

"Jangan mendekat! Kubilang jangan mendekat"

"Wonwoo"

"Memangnya kau siapa hah? Apapun yang ku lakukan itu tidak ada hubungannya denganmu" Wonwoo mengelus lehernya yang memerah. Matanya menatap tajam pemuda di depannya. Apa-apa'an si brengsek ini. Bukankah dia yang membuatnya seperti itu.

"Aku ini siapa kau bilang? Aku ini tunanganmu Wonwoo-ya!" mata sipit itu melotot mendengar kalimat yang di ucapkan Mingyu.

"Apa yang kau bicarakan?! Bagaimana kalau ada yang mendengarmu sialan" ucap Wonwoo. Wajahnya mendadak panik mendengar kalimat sakral yang Mingyu ucapkan. Untung saja di kamar mandi ini hanya ada mereka berdua, jadi tidak ada yang mendengar. Ia tidak sudi jika berita yang menjijikkan ini terdengar oleh siapapun.

"Kenapa? Kau takut jika seseorang mengetahuinya huh? Kau malu mempunyai tunangan sepertiku huh? Kenapa? Aku ini tampan, aku kaya, aku juga pintar, apa kurangnya aku huh? Kenapa? Kenapa brengsek?!"

"Karna ini semua menjijikkan!" balas Wonwoo kasar, hal itu membuat amarah Mingyu makin naik.

"Jadi kau bilang ini semua menjijikkan huh?! Baiklah, akan aku tunjukkan semua yang menurutmu menjijikkan"

CHUUUU~

Mata sipit Wonwoo membola saat bibir Mingyu mendarat di bibirnya. Tubuhnya refleks memberontak, namun karna iaterkungkung antara dinding dan tubuh Mingyu yang lebih besar darinya, semua yang dilakukannya percuma. Dan sekarang ia telah kehabisan tenaga untuk melawan.

"nghh mppphhh"

Awalnya memangut, namun lama kelamaan ciuman Mingyu semakin liar. Pemuda itu bahkan memasukkan lidahnya kedalam mulut Wonwoo ketika pemilik mata sipit itu ingin protes. Tubuhnya bergerak semakin menghimpit tubuh Wonwoo ke arah dinding. Tangan kanannya memeluk pinggang ramping Wonwoo, sekaligus menjaga agar Wonwoo tak bisa bergerak. Sedangkan tangan kirinya bergerak menjelajahi tubuh atas Wonwoo yang kini bergetar hebat.

"Nhhhhhhh!" Mata sipit itu terpejam saat merasakan sensasi aneh begitu Mingyu memainkan nipple kirinya. Terlebih saat lutut kaki kanan Mingyu yang blergerak-gerak menekan miliknya yang mulai tegang. Astaga, apa dia merasakan nikmat?! Tidak, ini tidak benar.

"Nghhhh enmmhhh-pwah hah hah hah lephaskanhh breng-shek" ucap Wonwoo saat ciuman mereka terlepas, namun Mingyu hanya terkekeh dan asik menekan-nekan milik Wonwoo dengan lutut kakinya dan menarik-narik gemas niple Wonwoo yang mulai menegang bersamaan dengan milik Wonwoo.

"Huwaa nnhhhhh anghhhh Mihh-mingyuu"

Mingyu melepaskan resleting Wonwoo, membuat mata Wonwoo kembali membola horor. Dan saat ia menyingkapi kain dalam Wonwoo, sebuah benda tegang tampak terpampang nyata.

"Hnghhhh janghan lihathh dengan wahjjhah mesummhmuhh ithuhh anghhh" Wonwoo terkejut saat merasakan kepunyaannya tengah bergesekan dengan sesuatu yang keras, ia spontan melihat ke bawah karna begitu penasaran, Namun yang ia lihat sekarang adalah adalah juniornya bergesekkan dengan junior Mingyu yang tengah menegang sempurna. Dan yang membuat Wonwoo menelan ludahnya gugup adalah, junior Mingyu yang benar-benar besar dan panjang.

Grep

"Enghhh ahh Mingyuhh" Wonwoo kembali menatap Mingyu saat juniornya di genggam erat dan di gesekkan dengan junior bewarna kecoklatan Mingyu. Mingyu semakin horny, saat melihat Wonwoo yang begitu tak berdaya, wajah memerah dan tatapan lemah Wonwoo membuat ia semakij gencar menggesek-gesekan juniornya.

"ahhhhhh Mingyuuuhh, akuuhhh akanhhh" Bunyi kulit bergesekkan semakin terdengar jelas. Yang bisa Wonwoo lakukan sekarang hanyalah mendesah dan mencengkram kain kemeja Mingyu. Dan cengkraman itu semakin kuat saat merasakan ada sesuatu yang ingin keluar dari juniornya.

"Bersama sayanghh" ucap Mingyu. Dan tak lama kemudian

CROOOTTT

CROOOTTT

Keduanya bersamaan mengeluarkan cairan putih dari junior mereka masing-masing. Tubuh keduanya bergetar terutama Wonwoo yang hampir ambruk. Untung saja tangan tan itu dengan sigap menahan tubuh Wonwoo agar tidak jatuh.

"Hah hah hah sialan, menjijikan" ucap Wonwoo di sela-sela nafasnya yang terengah-rengah. Mingyu menyeringai, ia lalu menunjukkan tangannya yang terkena semburan kenikmatan Wonwoo. Terdapat lelehan sperma kental yang sudah di pastikan miliknya dan Mingyu.

"Kau tidak lihat huh? Ini yang kau bilang menjijikan?! Nyatanya kau itu menikmatinya Wonwoo sayang" Wonwoo terdiam, tapi matanya tetap memandang tajam Mingyu yang dari tadi hanya tersenyum jahat.

Mereka berdua sibuk dengan perkelahian mereka masing-masing, Mereka tak sadar bahwa seseorang di salah satu bilik toilet, tengah menyeringai jahat.

.

.

.

TBC

Untuk sekarang pendek dulu yak :v W malas ngetik :V dan karna besok mau lebaran, W mao bilang mohon maaf lahir batin :v*Apa'anDahGua

Jan lupa review beibeh :* ~~~

Wusssshhh~