Disclaimer : Naruto [Masashi Kishimoto] & Highschool DxD [Ichie Ishibumi]

Genre : Adventure, Fantasy, Kingdom, Sci-fi, and Romance.

Warning : AU, Magic world, All Char-Human, Kata-kata kasar, tidak sesuai EYD, Blood Scane, Crossover, Gray!Naru, Overpower!Naru, Semi Mitologi, Future Theme, OC, OOC, and Zero to Hero theme.

Rate : M

Pair : ? x ?

Lionest Kingdom, merupakan salah satu Kerajaan Utama yang mendiami benua Britannia. Sebuah Kerajaan yang dikenal sebagai kerajaan yang makmur serta kaya dengan hasil alam nya. Dan di Lionest Kingdom terdapat beberapa kerajaan yang menjalankan sistim pemerintahan berdasarkan maklumat dari Raja Lionest.

Setiap pemerintahan di Lionest kuasai oleh para Raja yang kedudukannya berada di bawah Raja Lionest itu sendiri. Dan kerajaan yang ada pada Lionest adalah Tenebrae Kingdom yang dipimpin oleh Orochimaru. Lalu Suna Kingdom yang dipimpin oleh clan Sabaku, serta Pride Kingdom yang dipimpin oleh Hanzo.

Ravens City, 11 Juni 2030.

09.00 Am.

Kota Ravens, merupkan salah satu kota yang ada di Negeri Realborn, dan kota tersebut merupakan salah satu kota yang berada di wilayah kekuasan Lionest Kingdom serta kota tersebut berada di wilayah pemerintahan Pride Kingdom yang dipimpin oleh Hanzo.

Salah satu kota yang mendiami Pride Kingdom ini terkenal dengan akan para wanita penghibur, bandit, serta para pembunuh bayaran nya. Dan setiap hari nya dikota tersebut selalu ramai dikunjungi oleh para bangsawan serta para saudagar. Serta kota tersebut merupakan surga nya bagi para bandit yang memang menginginkan harta.

Di Kota Ravens juga sering terjadi berbagai macam kasus yang membuat para penduduk menjadi serah, dan contoh dari kasus tersebut adalah pembunuhan, pencurian, perampokan serta pelecehan seksual yang sering dilakukan oleh para Bandit. Sementara para pemerintah yang mengetahui kasus tersebut hanya membiarkan saja. Dan tidak heran jika praktek aborsi bayi sering terjadi di ota tersebut dikarenakan kasus pelecehan seksual yang berujung pada kehamilan.

Sementara itu disalah satu gedung yang berada di kota Ravens, terlihatlah sosok anak kecil bersurai putih spike yang saat ini tengah memperhatikan kegiatan para penduduk kota Raven. Sosok anak kecil yang mengenakan jaket berwarna biru dengan aksen garis putih serta celana pendek sebatas lutut.

Mungkin jika ada seorang yang melihat anak kecil yang berada pada puncak gedung sambil memandang kebawah maka orang tersebut akan panik, dikarenakan dalam pikir mereka terbayang bahwa anak kecil itu akan melakukan bunuh diri dengan terjun dari atas gedung tersebut.

Dan beruntunglah anak kecil itu, dikarenakan kondisi saat ini yang terbilang panas maka tidak akan ada seorang pun yang mau melihat kepuncak gedung tempat dimana anak kecil itu berada.

Naruto Pov.

Saat ini aku tengah memperhatikan sebuah Bank yang saat ini dalam kondisi ramai, bukan tanpa alasan aku memperhatikan Bank itu. Mungkin beberapa orang yang pernah melakukan kegiatan ini akan mengerti dengan apa yang akan aku lakukan, namun bagaimana dengan orang yang belum pernah melakukannya? mereka pasti tidak akan mengerti.

Dan dikarenakan itu aku akan memberi tahu kalian, dan sebelum aku memberi tahu kalian. Alangkah baiknya kita saling mengenal terlebih dahulu, atau mungkin kalian ingin mengenal diri ku lebih jauh lagi. Ku harap kalian tidak akan bosan dengan sesi perkenalan kita ini.

Pertama mengenai nama? Sebuah kata yang merujuk pada identitas mu. Dan untuk itu dengan bangganya aku menyebutkan bahwa nama ku adalah Luminos Naruto. Apa kalian pernah mendengarnya? Jika belum maka aku akan menjelaskannya.

Sebelum nama ku berubah menjadi Luminos Naruto, nama ku yang pertama kali adalah Naruto, hanya Naruto. Aku adalah mantan kelinci percobaan Ryuuchi Corp, dan aku masih mengingat semua kejadian yang pernah ku alami di Ryuuchi Corp dari awal sampai sekarang ini.

Kejadian yang bermula dengan penculikan, dilanjutkan dengan penyiksaan serta eksperimen ilegal, dan berakhir dalam keadaan pingsan di pinggiran kota Ravens. Bahkan aku masih dapat mengingat bagaimana ekspresi dari adik-adik serta saudara ku yang memohon belas kasihan kepada para ilmuan itu.

Marah? Tentu saja kau marah, namun untuk saat ini aku harus mengesampingkan kemarahan ku. Saat ini aku harus fokus terhadap pekerjaan ku, dan ngomong-ngomong soal pekerjaan, aku memiliki pekerjaan sebagai sebagai seorang pengawas.

Atau singkatnya aku mengawasi target sebelum sang predator melaksanakan siasatnya. Dan alasan kenapa aku berakhir dalam situasi ini, dikarenakan pada saat aku pingsan dipinggiran kota Ravens, ada seseorang yang menyelamatkan ku.

Zhivago, itulah nama nya. Dia adalah seorang bandit yang hidup di kota Ravens. Tidak banyak yang ku ketahui tentang dirinya, namun satu hal yang ku ketahui alasan kenapa dia mencuri.

Dia ingin menghidupi keluarga serta anaknya yang tinggal di sebuah desa terpencil di Negeri Realborn. Dikarenakan penghasilan yang dia dapatkan ddesa tidaklah cukup, akhirnya Zhivago memutuskan untuk menjadi seorang pencuri, dan ketika dia menemukan diri ku yang pingsan di pinggiran kota. Zhivago memutuskan untuk mengangkat diri ku menjadi pengikutnya.

Dan sebagai rasa terima kasih ku kepada nya, aku mulai membantunya dalam melaksanakan siasatnya untuk mencuri uang milik para saudagar yang habis mengambil uang di Bank. Dan selain sebagai rasa terima kasih yang membuat ku ikut dengannya aku juga meminta Zhivago untuk mengajari ku bebrapa Magic.

Dan beberapa hari yang lalu, Zhivago sudah mengajarkan beberapa Magic dasar yang dapat digunakan dalam pekerjaan mencuri. Dan hari ini merupakan debut ku sebagai seorang pencuri.

"Apa kau sudah siap Gaki ? " tanya seseorang dibelakang ku.

Menengok kebelakang, dan terlihatlah sosok pria dewasa memiliki rambur coklat yang melawan gravitasi sedang memperhatikan terget kami.

" Tentu " balas ku.

" Pakai ini, identitas adalah segalanya " ucap Zhivago sambil menyerahkan sebuah topeng berbentuk rubah kepada ku.

" Baiklah, lalu apa tugasku ada yang berubah ? "

" Tidak, semuanya sesuai rencana. Pertama aku yang akan mencuri nya, dan setelah itu kita bertemu di gang disamping Bank dan kita akan menukar tas milik nya dengan tas yang lain. Dan setelah itu, kau harus kabur membawa uang itu ke pergi tempat pertemuan kita.

Namun satu hal yang harus kau waspadai, para pencuri yang lainya pasti juga menargetkan target yang sama. Dan besar kemungkinan kau akan menghadapi mereka, jika kau sampai dihadang maka ulurlah waktu sampai aku datang. Kau mengerti Fox ?" tanya Zhivago kepada ku.

" Tentu saja, Baka Kitsune! " balas ku.

Wuushhh!

Setelah itu, kami pun berpencar ke tempat yang sesuai dengan tugas kami. Zhivago di depan Bank, dan aku di berada di gang kecil disamping Bank yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Zhivago berada.

SkipTime, 5 minute Later.

Sudah hapir lima menit aku menunggu Zhivago, namun aku sama sekali tidak melihat tanda-tanda dia akan muncul. Melihat ke kiri, dan aku melihat beberapa orang yang tengah mengawasi ku.

' Sepertinya pencuri yang lainnya sudah bersiap. Apa aku perlu memberi salam pembukaan pada mereka ' batin ku sambil memperhatikan pencuri yang berada tidak jauh dari ku.

Ku alihkan pandangan ku ke kanan, dan dapat kulihat Zhivago dengan topeng rubuh dengan beberapa corak pada topeng nya tengah berlari sambil membawa sebuah tas, yang aku asumsikan berisi uang milik saudagar yang menjadi target kami.

"Sekarang Fox!" teriak nya sambil melempar tas nya kearah ku.

Aku yang melihatnya langsung mengenakan topeng ku dan melempar tas yang berisi koran-koran lama kepada Zhivago.

Hup!

Tas yang berisi kan uang yang merupakan hasil curian berhasil aku tangkap, namun aku sama sekali belum bergerak dari tempat ku. Aku sedang menunggu momen yang tepat untu bergerak.

Ku lihat kearah kiri ku lagi, dan dapat kulihan para pencuri yang bersembunyi disana mulai bergerak ke arah ku. Dengan sedikit berkonsentrasi aku mulai membayangkan sebuah senjata, dan dalam hitungan 0,01 detik sebuah lingkaran sihir berwarna putih muncul didepan ku.

Ku masukan tangan ku kedalam lingkaran sihir dan ku tarik keluar sebuah pistol yang berada di dalam lingkaran sihir ku. Dan tanpa menunggu lama lagi, ku arahkan senjata milik ku kearah para pencuri itu dan ketika aku bidikanku sudah pas dengan mereka, langsung kutarik pelatuk pistol ku.

Dor! Dor!

Dua peluru timah panas keluar dari moncong pistol ku, dan kedua peluru itu tepat mengenai kaki serta kepala dari para penculik di samping ku.

" Sayonara Minna-san " ucap ku.

Dan setelah itu, aku langsung memanjat salah satu gedung yang ada disana, dan langsung berlari sambil melompati satu persatu gedung yang jaraknya tidak terlalu jauh dari diri ku.

Selama perjalanan menuju titik pertemuan, aku sama sekali tidak mendapat gangguan dari para Bandit maupun para Guardian yang berada dikota. Mungkin, inilah mengapa kota ini di sebut sebagai kota nya para pencuri.

Para Guardian yang berada disini sama sekali tidak peduli dengan penduduk kota, yang mereka lakukan hanyalah mabuk-mabukan serta memerasi beberapa toko kecil.

" Ooooiiii Fox! "

Tiba-tiba saja aku mendengar suara terikan seseorang yang memanggil kode nama ku. Ku lihat kebelakang, dan terlihatlah Zhivago yang tengah berusaha mengejar ku. Dan tepat dibelakang nya, dapat kulihat beberapa Guardian yang tengah mengejarnya.

" Teruslah bergerak, usahakan untuk menghindari pertarungan dengan Guardian " teriak Zhivago.

Jika itu kemauan mu, baiklah. Ku tembah kecepatan ku, dan aku pun berhasil menjauh dari para Guardian itu. Namun disaat aku tengah fokus pada jalan, tiba-tiba saja ada seseorang yang datang dan merampas tas hasil curian kami.

" Terima kasih sudah mau mengantarkan uang milik ku sejauh ini Zhivago " ucap Orang yang merampas tas milik kami.

Ku hentikan langkah ku, dan ku todongkan pistol yang masih berada pada ku kearah orang yang sudah merampas tas milik kami. Dan dapat kulihat, bahwa saat ini dia juga sedang mengenakan topeng beruang.

" Tenaglah bocah! Kau terlalu muda untuk memegang mainan seperti itu. Sebaiknya, kau cari mainan lain saja bocah " ucap nya yang menghinaku.

Aku yang mendengar hinaannya itu, sama sekali tidak marah. Karena memang kenyataan nya begitu.

Dor! Dor! Dor!

Peluru demi peluru ku tembakan kearah dia, namun dengan mudahnya dia dapat menghindarai semua peluru ku. Namun sesaat aku menembaki nya, aku dapat melihat pegangannya pada tas berisi uang itu sedikit mengendur.

Dikarenakan terlalu fokus menghindari tembakan ku, dia sampai tidak menyadari bahwa tepat dipingir nya sudah terdapat sebuah tembok. Untuk sesaat kualihkan pandangan ku kesamping, dan dapat kulihat Zhivago tengah bertarung dengan para Guardian.

Bruugh!

Setelah berusaha untuk mengarahkan dirinya ketembok, akhirnya dia menambrak tembok tersebut sehingga membuat pegangan pada tas tersebut terlepas. Aku yang meihat kesampatan emas tersebut, langsung ku hilangkan pistol milik ku dan ku rentangkan tangan ku kearah tas tersebut.

[ Therion ]

Teriak ku, dan tas tersebut melesat kearah ku. Dan dalam waktu yang singkat, tas tersebut sudah kembali berada di tangan ku.

" Aku pergi dulu Kitsune " teriak ku sambil menjauh dari arah sana.

...

Naruto Pov End.

...

Ravens City, 01.00 pm.
Cross Cafe.

Sudah hampir satu jam Naruto menunggu Zhivago di tempat pertemuan mereka, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Zhivago akan muncul. Terlebih agi, saat ini dia menjadi pusat perhatian para bandit yang berada di kafe.

' Sialan kau Zhivago, jika ini pengalaman pertama ku. Sudah pasti aku akan pergi meninggakan mu dan membawa semua uang hasil curian mu ini ' batin Naruto yang merutuku keterlabatan Zhivago.

" Yooo! Gaki, sudah lama menunggu ku "

Tiba-tiba saja seseorang merangkul Naruto, dan ketika Naruto melihat siapa yang merangkul nya. Sebuah perempatan muncul dikening Naruto ketika mengetahui siapa yang merangkul nya.

" Zhivago sialan, kau dari mana saja. Jika ini bukan pengalaman pertama ku, sudah pasti aku akan membawa semua uang ini bersama ku " teriak Naruto.

" Kau pikir bisa pergi dengan mudahnya dari ku Gaki, kau itu masih seorang pemula. Dan juga, tidak sulit menemukan bocah berambut putih di kota ini...hahahahhahha " ucap Zhivago sambil memukul-mukul punggung Naruto.

" Tentu saja bisa, sialan " teriak Naruto.

" Hahahahahaha,.. Ooiiii pelayan, bawakan aku sebotol bir yang terbaik ditempat dan bawakan untuk bocah ini segelas susu...hahahahah " tawa Zhivago.

" Tidak, aku juga ingin minum bir seperti mu juga " tolak Naruto.

" Kau itu masih dibawah umur Gaki, jadih lebih baik kau minum susu saja...hahahahah " ledek Zhivago.

Zhivago yang terus menerus meledeki Naruto, tanpa sengaja dia melihat seorang bagsawan tengah mengandeng dua gadis cantik.

" Oii Naruto, coba kau lihat itu " ucap Zhivago sambil menunjuk bangsawan yang baru saja dia lihat.

" Apa " ucap Naruto dengan malas.

Naruto pun membalikan badanya, dan dia pun dapat melihat seseorang yang mengenakan pakaian yang terbilang mewah sedang duduk disalah satu tempat sambil menggandengn dan mencium dua gadis penghibur itu.

Naruto yang melihat adegan yang terbilang dewasa itu, hanya terlihat biasa-biasa saja. Namun tidak dengan para pelanggan cafe yang wajahnya yang memerah ketika melihat adengan tersebut.

" Memangnya ada yang aneh disana ? " tanya Naruto.

" Tentu saja, apa kau tidak melihat kalau dia sed-...bukan, bukan itu maksud ku. Apa kau tidak melihat ada yang manarik dari bangsawan disana " tanya Zhivago yang masih memperhatikan bangsawan itu yang sedang asik bermain dengan kedua gadis disana.

" Perhiasannya ? " ucap Naruto dengan ragu.

" Kau benar, pergi lah kesana dan curilah beberapa perhiasan yang dia biarkan terletak di samping nya. Dan kau tidak usah khawatir akan ketahuan, perempuan penghibur disana akan membantu mu " ucap Zhivago.

" Ba-baiklah " ucap Naruto sedikit tergagap ketika melihat Zhivago yang mimisan.

Setelah itu Naruto pun pergi menuju ketempat bangsawan itu berada, dan ketika Naruto sudah sampai di tempat bangsawan itu, naruto langsung bersembunti di balik sofa yang menjadi tempat bangsawan itu bermesraan dengan para wanita penghibur.

Naruto yang tengah fokus memikirkan bagaimana mencuri perhiasan milik bangsawan itu, tiba-tiba saja dikejutkan dengan sebuah belaian lembut pada pipi nya. Melihat sang pelaku yang sudah membelai nya dengan tiba-tiba.

Dan Naruto dapat melihat salah satu wanita penghibur berambut merah maron tengah menatapnya sambil mengintruksi diri nya untuk menunggu.

' Jadi ini maksud nya ' batin Naruto sambil melihat kearah Zhivaho.

Naruto pun terus bersembunyi dibalik sofa itu sambil mendengar ocehan bangsawan yang tengah menjadi targetnya saat ini.

" Lihat rakyat jelata itu, mereka tengah menatapku dengan tatapan iri mereka " ucap bangsawan itu.

" Kau benar Goshujin-sama, mereka itu iri dengan kekayaan serta ketampanan anda " ucap salah satu wanita penghibur itu sambil membelai wajah sang bangsawan.

Plak!

Mendengar suara sebuah tamparan, membuat Naruto penasaran. Mengintip dibalik sofa, dan Naruto dapat bahwa bagsawan itu tengah menampar pantat dari salah satu wanita penghibur yang bersamanya.

" Hyaa! Goshujin-sama no ecchii " teriak wanita penghibur itu.

Sang bangsawan yang mendengar suara teriakan nan mengoda wanita penghibur itu, langsung tertawa terbahak-bahak.

Naruto yang sudah mulai merasa bosan, mulai melancarkan serangannya. Tanpa menunggu intruksi dari wanita penghibur yang sudah membantunya, Naruto langsung mengambil dan memasukkan semua perhiasan serta uang yang dimiliki oleh bangswan itu kedalam kantong yang sudah dia sediakan.

" Hoooiiii " teriak bangsawan itu yang melihat aksi Naruto.

Naruto yang menyadari bahwa aksi nya sudah diketahui langsung kabur menuju pintu keluar. Sementara itu, Zhivago yang melihat tindakan Naruto yang tergolong nekat itu hanya dapat melihat sambil merutuki sifat Naruto, dan begitu pula dengan wanita penghibur itu yang merutuki sifat Naruto yang tidak sabaran itu.

" Hoi tangkap anak itu " teriak bangswan itu.

Namun tidak ada satupun dari para pelanggan cafe yang mau menuruti perintah dari bangawan itu. dan itulah sebab nya kenapa perampokan serta kasus yang lainnya terjadi kota ini.

Penyebab utama nya karena para bangsawan yang ada di kota Ravens semua nya sombong-sombong, serta para Guardian yang ada dikota hanyalah bersantai santai saja. Dan Kota ini bagaikan tambang emas bagi para bandit maupun para penjahat.

...

Disebuah tempat di saluran air dibawah tanah, terlihat Naruto yang saat ini tengah merebahkan dirinya di sebuah ayunan gantung sambil membaca sebuah buku yang sudah dia beli sebelum nya.

Meskipun dia merupakan seorang pencuri, namun Naruto tetap menghargai para pedagang yang berjuang keras untuk berdagang demi keluarga nya. Berbeda dengan para saudagar dan bangsawan, Naruto sama sekali tidak akan menahan diri untuk mencuri benda berharga milik mereka.

Saat ini Naruto sedang membaca tentang buku dasar-dasar Magic serta cara mengontol Mana. Dan selain mencuri inilah yang dilakukan oleh Naruto di waktu senggang nya.

Karena semenjak keluar dari Ryuuchi Corp, Naruto sudah memutuskan untuk menjadi kuat serta akan mencari segela cara supaya dia dapat melebihi kekuatan dari Orochimaru.

Meskipun dia sudah mendapat berbagai macam kemampuan berkat serum yang disuntikan kepada dirinya, namun dia akan tetap berusaha untuk menjadi kuat dengan cara dia sendiri. Dan dia hanya akan menggunakan kekuatan yang dia dapatkan dari penelitin di Ryuuchi Corp jika itu benar-benar diperlukan.

" Tadaima " ucap Zhivago yang baru saja pulang.

" Hm " balas Naruto yang masih fokus kepada buku nya.

" Jadi sekarang kau tinggal disini Zhivago " ucap wanita yang ikut bersama Zhivago.

" Begitulah " ucap Zhivago.

Naruto yang mendengar suara seseorang yang asing bagi nya, mengalihkan pandangannya dari buku ke asal suara itu. Dan Naruto dapat melihat bahwa suara itu berasal dari wanita yang berasal dari cafe tempat Naruto mencuri.

Bahkan wanita itu merupakan orang yang sudah membantu Naruto, namun satu hal yang membuat Naruto bingung dengan wanita itu. Untuk apa seorang wanita yang dikenal sangat benci dengan tempat yang kotor datang ke saluran pembuangan air bawah tanah kota.

" Jadi disini kau rupanya bersembunyi " ucap wanita itu sambil mendekat kearah Naruto.

Pletak!

Tiba-tiba saja wanita itu menjitak kepala Naruto, dan Naruto yang mendapat jitakan tersebut dibuat bingung dengan perbuatan wanita itu.

" Apa kau tidak bisa menunggu! Kau tahu, bangsawan itu pasti akan memburu mu dan membunuhmu karena kau ketahuan mencuri. Jika saja kau mau menunggu, mungkin kau tidak akan bernasib seperti ini " oceh wanita itu.

Naruto yang mendengar ocehan dari wanita, langsung mengalihkan pandanganya dari wanita itu ke buku nya kembali. Dan tidak lupa menutup telinganya dengan menggunakan earphon milik nya.

Sang wanita yang merasa di acuhkan oleh Naruto merasa kesal, dan tiba-tiba saja tercipta sebuah bola api ditangan wanita itu. Dan tanpa basa basi, wanita itu langsung melempar bola api itu kearah Naruto.

Namun sebelum wanita itu berhasil melempar bola apinya, Zhivago sudah terlebih dahulu menahan wanita itu.

" Tenanglah Mei, tidak ada gunanya menggunakan kekerasan kepada bocah itu " ucap Zhivago sambil menahan wanita yang dketahui bernama Mei.

" Lepaskan Zhivago, akan kuberi pelajaran kepada anak ini. " teriak Mei.

" Sudah kubilang tenanglah, jika kau melampiaskan semua rasa kesalmu kepada nya itu hanya akan sia-sia. Dia sama sekali tidak akan mendengarkan mu " ucap Zhivago yang masih berusaha menahan Mei.

" Ta-tapi dia benar benar sudah keterlaluan " ucap Mei sambil menunjuk Naruto.

" Makanya kau harus bersabar untuk menghadapi nya Mei. Jika tidak kau sama seja berbicara dengan batu " ucap Zhivago.

Naruto yang melihat pertengakaran antara Zhivago dengan wanita yang bernama Mei, dibuat tertawa. Meskipun baru satu minggu Naruto berada di dunia luar, namun Naruto sudah pernah menonton drama yang hampir mirip dengan kejadian saat ini.

" Apa yang kau tertawakan bocah" ucap Mei dengan kesal.

" Tidak ada "

Naruto pun kembali melanjutkan membaca buku milik nya, namun baru beberapa kata saja yang Naruto baca. Tiba-tiba saja Zhivago menarik earphon milik nya dengan paksa, dan Naruto yang mendapat perlakuan itu langsung menatap Zhivago dengan tajam.

" Apa mau mu " teriak Naruto.

" Aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu Naruto "

" Kalau begitu bicara lah " ucap Naruto yang kembali membaca buku.

Dan lagi-lagi acara membaca buku Naruto harus terganggu oleh Mei yang seenaknya saja merampas buku milik nya.

" Hei! kembalikan buku ku " teriak Naruto sambil merusaha merampas buku milik nya dari Mei.

" Akan aku kembalikan, setelah kau mendengarkan Zhivago "

" Oke-oke, tepi cepat serahkan buku ku dulu " ucap Naruto yang masih berusaha mengambil buku nya.

Mei yang melihat Naruto yang masih berusaha merampas buku yang ada pada nya, akhirnya menyerah dan menyerahkan buku tersebut. Naruto yang sudah mendapatkan buku miliknya lagi, kembali ke posisi semualanya.

" Bicaralah, aku akan mendengarkannya " ucap Naruto yang kembali membaca buku nya.

Zhivago yang melihat kelakuan Naruto yang terbilang ke kanak-kanakan hanya dapat bersabar. Dan Zhivago kembali mengingat apa yang akan dia sampaikan kepada Naruto.

" Dengarkan ini baik-naik Naruto " ucap Zhivago dengan serius.

" Ya " balas Naruto.

" Akibat aksi pencurian mu yang diketahui oleh bangsawan yang ada dicafe, posisi kita saat ini dalam bahaya. Terutamana diri mu Naruto! wajahmu yang sempat terlihat, membuat bangsawan itu memasukkan mu ke salah satu daftar buronan "

" Lalu ? "

" Kau berada di daftar buronan Rank-D, meskipun rendah. Namun besar kemungkinan kau akan diburu, dan sebelum itu terjadi? Kita harus meninggakan kota ini " ucap Zhavogo.

" Kalau begitu, baiklah. Aku akan mengemasi semua barang-barang ku " ucap Naruto yang mulai mengemasi barang-barang nya.

Sebuah perempaan tercipta di kening Zhivago dan Mei yang melihat kelakuan Naruto yang begitu santai menghadapai kenyataan bahwa dia itu sudah menjadi seorang buronan.

" Dengarkan penjelasan orang hingga akhir sebelum bertindak Gaki " teriak Zhivago dan Mei bersamaan.

" Oohhh, Souka! Ku pikir kau sudah selesai " ucap Naruto dengan santai.

" Makanya dengarkan dulu "

" Baiklah-baiklah, kalau begitu lanjutkan " ucap Naruto yang kembali membaca buku nya.

" Baiklah, Hmmmmmm! Sampai mana tadi ? " tanya Zhivago.

" Sampai meninggalkan kota. " ucap Naruto.

" Oh benar juga..Uhmmm...Uhhmmm " sedikit berdehem untuk menyesuaikan suara nya. Dan setelah Zhivago selesai berdehem, dia pun kembali melanjutkan perkataannya yang sempat terhenti.

" Sebelum kita meninggalkan kota, kita akan melakukan penculikan besar-besaran "

" Penculikan? Memangnya kau akan menculik siapa, apa kau ingin menculik anak seorang bangsawan. Dan setelah itu, kau ingin meminta uang tebusan ? " tanya Naruto.

" Tentu saja tidak, menculik seorang anak bangsawan? Huh, itu sama sekali tidak keren. Kita akan melakukan pencurian yang akan membuat Negeri ini geger dengan penculikan ini " ucap Zhivago dengan semangat.

" Jadi, apa yang akan kau curi? Lalu untuk apa wanita penghibur itu ada disini ? " tanya Naruto.

" Hei, jaga ucapan mu itu Naruto. Meskipun aku ini wanita penghibur, namun aku ini masih perawan. Lagi pula pekerjaan sebagai wanita penghibur hanyalah pekerjaan sampingan ku " ucap Mei yang tidak terima dengan ucapan Naruto.

" Mungkin karena kau tidak menarik dimata para bangsawan " ucap Naruto dengan santai.

" Apa! Kau tahu, banyak diantara bangsawan itu yang mengantri untuk mencicipi tubuhku. Tapi aku selalu me...—"

Perkataan Mei terhenti ketika Naruto dengan tiba-tiba saja menodongkan sebuah Handgun model Desert Eagel kearah Mei.

" Ya, ya, ya...kau dan semua ke bohongan mu. Ne! Zhivago, siapa wanita ini. Apa dia kesini untuk menangkap ku dan menyerahkan ku kepemerintah untuk mendapatkan imbalan ? " tanya Naruto.

Mei yang mendengar yang mendengar ucapan Naruto yang seakan-akan menuduh nya sebagai mata-mata ingin sekali membantah nya. Namun situasi yang saat ini tengah tidak menguntungkan baginya, membuat dia untuk menghentikan tindakannya.

Terlebih lagi dengan aura yang dikeluarkan oleh Naruto sangatlah berbeda dari sebelumnya. Aura yang sebelumnya sangatlah tenang sekarang berubah menjadi gelap, bahkan Mei dapat melihat di muncong pistol tersebut sudah terdapat sebuah lingkaran sihir.

"Na-naruto tenaglah, dia itu murni mau membantu kita. Dia akan membantu kita dalam rencana kali ini. Kau harus percaya, dia itu bukanlah seorang penjahat. Aku sudah mengenal Mei sejak lama, dan dia tidak mungkin melakukan penghiatan " ucap Zhivago yang begitu panik ketika melihat Naruto yang menodongkan pistol kearah Mei.

" Benarkah begitu ? "

" Ha-ha'i, aku tidak akan berkhianat " ucap Mei.

Pistol yang dipegang oleh Naruto pun seketika menghilang setelah mendengar penjelasan dari Mei.

" Kupegang kata-kata mu Mei "

Dan setelah ketegangan tersebut mereda, Zhivago pun kembali menjelaskan rencana nya, dan Naruto pun masih saja tidak memperhatikan Zhivago. Setelah penjelasan mengenai rencana penculikan mereka selesai, Mei pun pergi bersama Zhivago meninggalkan Naruto seorang diri.

" Besok kita akan mulai latihannya, dan juga kuasai Support Magic yang bergunan untuk renca kita besok "

...

...

Bersambung!

Nggak yau harus ngomong apa, mungkin karena sedang tidak mod untuk bicara. Tapi, jika kalian mempunya saran untuk chapter dapan author harap kalian dapat menjelaskannya.

Dan satuhal lagi! Ada beberapa dari para reader yang mengatakan alurnya terbilang lambat. Jika itu permasalahannya, maka author jelaskan bahwa alur dari fic ini memang terbilang lambat. Karena author ingin memperlihatkan perkembangan Naruto secara bertaham. Dan itu saja untuk kali ini, Jangan lupa untuk meninggalkan jejak nya.