Tok tok tok

Wonwoo tersentak merasakan ketukan di pintu di belakangnya, dengan takut-takut ia menatap Mingyu yang tampak menggeram sebelum memberinya gesture diam dengan jari di depan bibirnya.

"Wonwoo-ssi.. apa kau di dalam?" Oh itu suara Momo! bagaimana ini, mau ditaruh dimana wajahnya nanti jika Momo menangkap basah dirinya dan Mingyu di kamar mandi berdua?

"Wonwoo ada di kamar mandi belakang, sana pergi jangan mengganggu orang sedang konsentrasi!" Jawab Mingyu dengan nada kesal yang sangat jelas.

Momo hanya menggidikkan bahunya dan bersiap mengambil langkah sebelum keningnya kembali berkerut, 'Bukankah tadi Wonwoo-ssi berjalan ke arah kamar mandi utama dengan Mingyu oppa? ah entahlah' lagi-lagi gadis itu menggidikkan bahunya acuh sebelum benar-benar menjauhi pintu kamar mandi.

"Konsentrasi apanya, cih" cibir Wonwoo saat tak merasakan lagi langkah kaki Momo.

"Hei aku sedang berkonsentrasi mengajarimu ingat?" jawab Mingyu tak kalah sebal. Entah kenapa ia jadi sebal sendiri setelah gagal menggarap Wonwoo barusan.

"Sudah sana minggir aku mau keluar" Lanjut Wonwoo acuh seraya mendorong Mingyu kuat.

Mingyu yang memang sudah kehilangan moodnya mengambil langkah mundur dan membiarkan Wonwoo keluar dengan tergesa.

'kau pikir aku tidak tau kau sedang mengincar adikku hm? lihat saja nanti apakah tujuanmu masih sama' Dan bersamaan dengan hilangnya Wonwoo di balik pintu Mingyu tak dapat menahan seringaiannya.

vvv

Wonwoo tidak bisa menahan senyumnya saat tau ia akan satu kelompok lagi dengan Momo. akhir-akhir ini hubungan Momo dan Wonwoo memang semakin dekat, selain karena mereka selalu berangkat bersama-yah tentunya dengan diantar Mingyu-frekuensi mereka berada dalam kelompok yang sama juga semakin sering.

Ngomong-ngomong soal kelompok, kali ini ia, Momo, Soonyong dan Jeonghan akan mengerjakannya tugas mereka di rumah Momo. Apalagi alasannya kalau bukan kakak Momo yang entah bagaimana bisa sangat sempurna dalam semua pelajaran. Wonwoo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran saat mengingat tugas kelompoknya minggu lalu yang membuat kelompoknya mengangkat tangan sementara Mingyu hanya butuh setengah jam untuk menyelesaikannya, wow.

'Benar-benar jenius gila'

"Wonwoo, kau mendengarkanku kan?" Wonwoo tersentak pelan saat merasakan pukuran di dahinya. Ia nampak linglung dan memangdang Momo yang sedang menatapnya geli.

"Yaampun kau manis sekali saat sedang bingung hehehe tidak heran oppa sering senyum-senyum saat melihatmu kebingungan mengerjakan soal dirumah hehehe"

Wonwoo mengernyit bingung dan menatap penuh tanya pada Momo yang hanya ia balas dengan senyum maklum.

"Jadi kalian mau pulang atau tidak?" Wonwoo menolehkan kepalanya ke sumber suara itu. Mingyu dengan setelan kantornya yang sedang menyandarkan bahu kanannya pada daun pintu. Sial manusia ini benar-benar tak tertandingi, jenius, tampan dan mapan, seandainya Wonwoo wanita ia pasti sudah tergila-gila pada Mingyu.

"Oh Oppa! tentu saja kami mau pulang, ayo Wonwoo. Aish Wonwoo kenapa kau suka sekali melamun sih akhir-akhir ini?" tanya Momo heran seraya berdiri dari duduknya.

Wonwoo hanya tersenyum kikuk dan menggaruk lehernya pelan. Sebenarnya Wonwoo juga heran dengan dirinya sendiri.

Saat berjalan menuju mobil Mingyupun ia masih sempat-sempatnya melamun memikirkan hal-hal yang sering ia lamunkan akhir-akhir ini dan itu hanya sekitar Mingyu dan segala kesempurnaannya.

Ia tersadar saat merasakan tangan hangat melingkari pinggangnya. Dengan linglung ia menatap Mingyu yang juga tengah menatapnya dengan senyum teduhnya.

"Jangan melamun saat berjalan, menabrak itu bukan sesuatu yang menyenangkan, oke?" Dan dengan bodohnya Wonwoo hanya mengangguk cepat membirkan tangan Mingyu bertengger pada pinggangnya.

vvv

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam saat Mingyu memasuki rumahnya.

"Akhirnya Oppa datang!" teriakan Momo akhirnya mengalihkan atensi tiga orang yang sedang bersila dan merebahkan kepala mereka lesu di meja belajar. Hoshi dan Jeonghan berdiri dari duduk mereka hanya untuk membungkuk sopan pada Mingyu yang berjalan ke arah mereka.

Mingyu tersenyum ramah dan melirik penuh minat pada Wonwoo yang nampak kelelahan dan menguap lebar.

"Kalian belum pulang?" tanya Mingyu seraya mendudukkan dirinya disamping Wonwoo yang hanya meliriknya malas. Hei basa-basi macam apa itu? sudah jelas ada di depan mata masih bertanya.

"Yahh kami menunggu Hyung karna ada bagian yang kami tidak mengerti Hyung" Jawab Hoshi dengan canggung, sebenarnya tidak enak juga sih tapi mau bagaimana lagi.

"Oh baiklah, mana soal yang tidak kalian mengerti?" Jeonghan ikut tersenyum canggung saat menatap Mingyu yang nampak terkejut melihat tugas mereka yang masih rampung setengah.

"Wah ini masih lumayan banyak, tapi ini sudah malam. Begini saja, sebaiknya kalian pulang saja biar hyung yang menyelesaikannya. Hyung takut orang tua kalian khawatir, ini sudah malam" Jawab Mingyu yang dihadiahi anggukan oleh sang adik.

Dan dengan tidak enak hati Hoshi dan Jeonghan mengemasi barang mereka dan berterimakasih sebelum pamit. Wonwoo yang memang setengah sadar melihat teman-temannya berdiri ikut berdiri berniat menyusul mereka namun sayangnya tangan Mingyu mencekalnya dan menariknya untuk kembali duduk.

"Siapa yang menyuruhmu pulang?" Wonwoo hanya menunjukkan tatapan tak mengertinya dan Mingyu mendengus kecil melihatnya.

"Kau pikir tugas siapa ini? enak saja aku yang mengerjakannya" Wonwoo semakin mengerutkan keningnya bingung, sepertinya tadi ia mendengar Mingyu menawarkan diri untuk mengerjakan sisanya. Mingyu yang melihat Wonwoo siap membuka mulutnya menggeleng sebelum bersuara.

"Setidaknya temani orang ini karna ini tugasmu" Dan Wonwoo hanya mendengus kasar seraya menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya di meja pendek itu.

Mingyu menggelengkan kepalanya jengah dan segera mengambil kertas tugas kellompok itu, well Mingyu juga lelah asal kalian tau.

seperempat jam berkutat dengan soal dan Mingyu mulai jenuh dan mengalihkan pandangannya pada sekitarnya dan hanya menemukan Wonwoo yang sepertinya sudah tertidur dengan posisi sebelumnya dan adiknya yang entah dimana, mungkin sudah tidur di kamarnya? entahlah.

Mingyu merapatkan duduknya pada Wonwoo, dengan iseng meniup telinga Wonwoo beberapa kali namun tak ada reaksi apapun dari Wonwoo. Tak tahan akhirnya ia mengangkat tubuh Wonwoo untuk duduk dengan tegak dan membuahkan gerutuan tak jelas dari Wonwoo.

Minyu tersenyum dan membawa tubuh itu mendekat untuk memeluknya dari samping. Tangannya turun menuju pinggang ramping Wonwoo dan meremasnya gemas.

"Eungg" tanpa disangka-sangka Wonwoo malah melenguh pelan dan menyamankan tubuhnya dalam pelukan Mingyu.

"Sialan aku tidak tahan" geram Mingyu rendah seraya mengangkat Wonwoo ke atas pangkuannya, menempatkan kedua tangan Wonwoo di lehernya dan menelusupkan kepalanya ke perpotongan leher Wonwoo. Menghirup aroma manis Wonwoo dalam-dalam sebelum membubuhi kecupan ringan di sepanjang perpotongan lehernya.

Wonwoo tak akan bangun, Mingyu paham benar akan hal itu karena ini bukan pertama kalinya ia melakukannya. Hei Mingyu itu laki-laki dewasa yang sangat 'sehat', jadi wajar saja dia tergoda dengan sesuatu yang seperti ini.

Bibirnya mulai menyusuri tulang selangka Wonwoo, dengan gemas ia menghisap area itu sedikit keras.

"Eeungggh" Mingyu bisa gila jika diteruskan, mimpi apa sih bocah ini bisa-bisanya ia hanya melenguh keenakan saat dilecehkan seperti ini.

Dengan perlahan Mingyu mencoba berdiri masih dengan Wonwoo di gendongannya, berjalan pelan menjauhi meja belajar, Karna malam ini Mingyu ingin memonopoli Wonwoo untuk dirinya sendiri.

TBC

I really sorry i just came back from the cave wkwk.

Aku mau minta maaf karena nelantarin ff ini dan aku bener-bener mau berterimakasih banget sama yang udah fav, follow bahkan review.

Aku kemarin bener-bener sempat merasa kembali ke masa-masa smp ku dimana aku bakal down banget cuma karna aku merasa apa yang aku tulis gak memuaskan dan gaada sesuatu yang ngeyakinin aku buat lanjutin tulisan aku.

Sejak itu aku nutup buku buat ff ini tapi kemarin aku beranikan diri buat buka ff ini lagi dan baca ulang. i think it's not that bad dan aku bener-bener terharu pas liat review. Ini ff dipublish tanggal 22 Juni dan aku kaget nemu review dengan tanggal 15 Januari dan aku mikir masih ada yg mau baca?

Aku tau ini cuma sesuatu yang kecil and maybe dia bisa nyasar ke ff aku dengan tenggang waktu yang lamaaa banget ini karena ketidaksengajaan tapi tetep aja itu berarti banget buat aku TT

Sekali lagi tysm for your support(s) ya caratdeul hehehe

Kalau berkenan abis baca mungkin bisa review, anything aku gak membatasi review yang masuk, dan tentunya aku berharap juga ada satu-dua alasan yang bikin aku lebih semangat kedepannya buat lanjutin ff ini :))

Malah jadi kepanjangan gini wkwk, oke sekian, tyyyyy 3