Naruto yang menolong wanita cantik bernama Uchiha Sasuke dari perampokan, malah berakhir di pelaminan. Apa yang sebenarnya terjadi? Dia masih pelajar, kenapa harus menikah secepat ini? NarufemSasu
DISCLAIMER: MASASHI KISHIMOTO
PAIRING: NaruFemSasu
RATED: T/M
GENRE: Romance, Drama, Humor
WARNING: Gender Switch, typo(s)
You Are My Husband
By: Fabel Caster
Suasana ruang makan mewah keluarga Uchiha saat ini sedikit tegang. Pasalnya putri bungsu keluarga Uchiha belum kembali sejak siang tadi. Ditambah lagi nomor Hp yang tidak aktif, menambah kekhawatiran Uchiha Mikoto terhadap Sasuke.
Yang ia tahu biasanya putrinya itu akan pulang dari kantor sekitar jam 3 atau 4 sore. Lagian kantor sudah tutup sejak dua jam yang lalu. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam. Dia benar-benar cemas dengan keadaan putrinya. Teman sekantornya bilang ia sudah meninggalkan perusahaan Uchiha jam 3. Tapi kenapa putrinya belum juga pulang? Ia takut putrinya diculik atau bahkan' dibunuh?'
"Sudahlah Bu..., Sasuke pasti baik-baik saja. Dia sudah berpesan padaku tadi di kantor bahwa ia akan sedikit terlambat pulang." Ucap Itachi yang mencoba menenangkan Ibunya yang sedang mondar-mandir memikirkan Sasuke.
"Sedikit katamu!? Ini sudah sangat lama Itachi! Adikmu itu perempuan dan masih muda. Dia belum terlalu bisa menjaga dirinya dengan baik, kau paham hah!" Ucap Mikoto dengan naik satu oktaf
"Ya ampun ibu... Umur Sasuke itu sudah 26 tahun ibu. Dia sudah besar, dan juga pasti bisa menjaga dirinya dengan baik. " Itachi mulai jengah, dari dulu ibunya terlalu over protektif terhadap adik manisnya. Tidak mengherankan, sebab adik manisnya itu pernah hampir diculik saat kecil. Itu sebabnya Ibunya selalu membatasi dan mengawasi semua kegiatan Sasuke.
Dia sebenarnya juga sedikit khawatir dengan adik imut dan manisnya itu. Namun ia percaya adiknya baik-baik saja. Tidak salah Itachi berpikiran seperti itu, sebab adiknya itu menguasai 4 ilmu beladiri. Bayangkan betapa kuatnya adik manisnya itu. Dia bahkan pernah masuk rumah sakit karena pernah menjahili adiknya sampai marah besar. Adiknya yang super manis dan imut itu benar-benar mengerikan kalau sudah marah. Dia sedikit merinding membayangkan wajah marah adiknya.
"Mau 26, 30, atau berapa pun itu. Dia tetap putri kecil Ibu yang sangat Ibu sayangi!" Balas Mikoto
"Sudahlah Mikoto, Obito dan Kakashi sedang mencarinya saat ini. Tenanglah sedikit." Kepala keluarga Uchiha akhirnya angkat bicara. Dia memang khawatir dengan keadaan putrinya, namun kedua keponakannya bisa dibilang sangat bisa diandalkan. Mereka pasti membawa putrinya pulang ke rumah dengan keadaan selamat dan utuh.
"Dasar kalian berdua. Ayah dan anak sama-sama tidak peduli dengan putriku" Ucap Mikoto sinis.
Sedangkan Ayah dan Anak yang dimaksud oleh Mikoto hanya geleng-geleng dengan perkataan Mikoto. Tentu perkataan Mikoto salah besar. Buktinya mereka juga khawatir dengan Sasuke. Bukankah itu artinya mereka peduli?
"Itachi! Jangan diam dan menelpon tak jelas! Lebih baik kau susul kedua paman mu itu!" Perintah Mikoto tegas.
"Tapi ibu-"
"Tidak ada kata tapi-tapian. Cepat susul mereka!"
"Haahh.. Baiklah" Ucap Itachi pasrah. Lebih baik dia mencari Sasuke dari pada harus terkena omelan ibunya.
Namun saat akan baru beranjak dari kursinya, suara derap kaki mengalihkan pandangannya.
"Sasuke?" Ucapnya dengan sedikit terkejut.
"Hn" Ucap Sasuke dengan datar.
Mendengar suara Sasuke, Mikoto berbalik badan dengan cepat dan memekik senang. Degan cepat ia berlari ke arah putrinya dan memeluk putrinya dengan erat.
'Syukurlah Putriku baik-baik saja'
Mikoto melepaskan pelukannya. Wajah senangnya seketika berubah menjadi kesal.
"Dari mana saja? Apa kau tidak tahu Ibu sangat mengkhawatirkan dirimu. Ibu bahkan tadi akan pingsan kalau saja kakakmu itu tidak mencari mu." Ucap Mikoto sambil menangkup pipi chuby putrinya.
Sedangkan Sasuke hanya dapat memutar bola matanya bosan. Dia kan tidak apa-apa, lagian ibunya selalu saja berlebihan mengenai dirinya.
"Lihatlah, aku baik-baik saja Ibu." Ucapnya dengan suara sehalus mungkin.
Mikoto akhirnya menghela nafas. Pada akhirnya dia akan tenang mendengar atau melihat putrinya baik-baik saja. Sedetik kemudian matanya tertuju pada tangan Sasuke yang sedang menggenggam tangan seseorang.
Ditelusurinya tangan yang digenggam oleh putrinya. Ternyata seorang laki-laki berambut pirang dengan kulit karamel dan warna mata biru yang tersenyum canggung kearahnya. Laki-laki pirang itu memakai baju sekolahan. Ditelusurinya dari atas kebawah dan begitu sebaliknya. 'Siapa laki-laki ini?'
"Siapa laki-laki ini Sasuke?" Tanya Mikoto penasaran.
"Maksud ibu laki-laki di belakangku ini?" Tanya Sasuke yang menunjuk laki-laki pirang dengan dagunya.
Sedangkan yang ditunjuk malah garuk-garuk kepala.
"Ya. Siapa dia Sasuke?" Tanya Mikoto yang semakin penasaran. Apa sebenarnya yang terjadi dengan Sasuke dengan pemuda pirang dibelakangnya itu? Mengingat putrinya sangat jarang membawa seorang laki-laki ke rumah mereka. Ditambah lagi pemuda pirang itu berstatus seorang pelajar.
Sasuke menarik tangan laki-laki pirang itu sedikit kencang, membuatnya seketika beridiri disamping Sasuke.
"Dia Namikaze Naruto, calon SUAMIKU."
PRANK!
Nampan besi yang dipegang oleh kepala keluarga Uchiha jatuh membentur lantai. Menyisakan dirinya yang menganga dengan mulut terbuka saking syok-nya mendengar perkataan putrinya.
"APA!?" Teriak keluarga uchiha.
Ini, bagaimana bisa putri manis dan pendiam dari klan Uchiha mengatakan blak-blakan bahwa pemuda yang masih bersekolah menengah atas itu calon suaminya? Siapa yang telah berani mengotori pikiran suci gadis keluarga uchiha itu?
"S-sasu sayang j-jangan bercanda, ibu tidak-"
"Aku tidak main-main Ibu, kami akan segera menikah" Potong Sasuke cepat dengan wajah serius.
"T-t-tapi di-di-a masih-masih-masih" Ucapan itachi yang terbata-bata langsung dibalas Sasuke dengan cepat
"Murid sekolah maksud ibu? Tidak masalah bagiku."
'BRAKK!'
"Sasuke Uchiha! Jangan main-main dengan perkataanmu!" Fugaku yang tadinya duduk tiba-tiba berdiri, menyebabkan kursi yang didudukinya terjatuh kebelakang.
"Aku tidak main-main. 5 hari lagi kami akan menikah"
"APA!?"
Lagi-lagi keluarga Uchiha dibuat kaget denga perkataan putri bungsu Uchiha itu. Bahkan Itachi yang biasanya suka menggoda adiknya bila bicara pun dibuat tak berkutik. Dia melongo dengan keputusan mendadak dari adik manisnya itu.
"Sasu-sayang, jangan membuat Ib-"
"Tidak Ibu. Bukankah ini yang ibu inginkan, aku menikah secepatnya" Lagi-lagi Sasuke memotong perkataan orang tuanya.
"Tapi-tapi d-d-"
"Dia terlalu muda untukku?" Ucap Sasuke dengan suara meremehkan.
"Tidak ada yang bisa menolak seorang Uchiha Ibu." Oke, untuk point yang satu itu keluarga Uchiha memang setuju.
"Sasuke. Bercandamu sudah kelewatan!"
"Jadi menurut kalian aku main-main? Baiklah akan kubuktikan." Ucapnya tegas
Sasuke memutar tubuhnya berhadapan dengan Naruto yang disampingnya yang dari tadi hanya menunduk tak jelas.
"Angkat kepalamu dan tatap aku." Bisik Sasuke tepat di telinga Naruto.
Hembusan sensual di telinganya membuat Naruto langsung mengangkat kepalanya. Ditatapnya mata oniks wanita di depannya. Entah kenapa ia sangat menyukai kedua mata hitam kelam milik Sasuke. Membuatnya seolah-olah tersedot ke dalam mata itu, dan ingin semakin lama menyelami mata kelam Sasuke.
Sasuke mengalungkan tangan putihnya di leher Naruto. Telapak tangan kanannya menekan kepala Naruto dan...
'Cup'
Bibir keduanya menyatu, Sasuke memiringkan kepalanya untuk memperdalam ciumannya. Namun tidak lama, mengingat mereka sedang di ruang makan dan menjadi tontonan keluarga Uchiha. Dengan perlahan ia melepas penyatuan bibir mereka.
"Kau masih saja kaku Dobe." Bisiknya dengan nada meremehkan.
Sedangkan yang dipanggil 'Dobe' itu hanya mampu mematung karena untuk kedua kalinya dia ciumannya dicuri oleh wanita cantik di depannya itu.
Keluarga Uchiha? Jangan ditanya. Muka mereka sudah memerah malu melihat adegan ciuman bungsu Uchiha dengan calon suaminya yang masih murid sekolah. Tapi tidak ada satupun yang bersuara.
"..."
Sasuke yang melihat orang tua dan kakak laki-lakinya yang diam tak bersuara pun mendengus geli. Jarang sekali dia melihat keluarganya berekspresi seperti itu.
"Oh ya, untuk kedepannya Naruto akan tinggal disini."
Perkataan Sasuke membuat keluarga Uchiha yang tadinya terdiam langsung tersentak kaget.
"Eh?"
"Dan kami akan tidur berdua di kamarku."
Ucapan terakhir Sasuke membuat mata Ayah, Ibu, dan Kakak laki-lakinya membesar.
"APA!?"
Sedangkan Naruto?
Ia bahkan ingin pingsan sekarang juga.
'Kenapa malah jadi begini dattebayou.'
...
...
...
Terima Kasih telah menyempatkan membaca Fic saya, maaf bila ada kata-kata atau kalimat yang tidak nyambung. Harap dimaklumi, karena saya masih newbie di Fanfiction. Saya mohon reader sekalian meninggalkan Riview. Karena Riview reader sekalian sangat dibutuhkan.
See You Next Chap.