.

.

.

'Skandal hubungan gelap percintaan sesama jenis antara aktor Kim Taehyung dan Rapper ternama Min Yoongi, sedikit demi sedikit mulai terkuak.'

'Namun, Rapper ternama itu membantah segala tuduhan jika dirinya terlibat dan benar-benar menjalin hubungan 'terlarang' dengan aktor muda itu, terbukti dengan sebuah postingan di Instagram ia membantah tuduhan itu dengan mengunggah foto bersama artis cantik Im Yoon Ah dan mengklarifikasi hubungan dirinya dengan artis cantik itu jika keduanya sudah berpacaran sejak tujuh bulan yang lalu'

Rahang Taehyung mengeras membaca berita di sebuah laman internet itu. Jadi semua desas-desus Yoongi sudah punya kekasih baru itu benar adanya. Jika kalian tanya apa dia dan Yoongi benar-benar memiliki affair? Yeah, hubungan gelap dan terlarang itu benar adanya. Taehyung berpacaran dengan Rapper itu. Namun hubungan itu kandas setelah 3 tahun mereka menjalani hubungan tabu itu dan bermain kucing-kucingan dengan paparazzi, selama setahun terakhir ini saat media berhasil mengendus hubungan terlarang keduanya. Yoongi memutuskanya tiga minggu lalu dengan alasan terlalu sibuk dan orang tuanya yang menolak hubungan dirinya dengan Taehyung.

Taehyung awalnya menolak putus, karena sudah terlalu cinta dengan Yoongi, tapi lelaki itu tetap bersikukuh pada pendirianya dan mengatakan jika hubungan ini memang sudah selayaknya di akhiri. Taehyung depresi? Jelas! Kalian pikir untuk apa Taehyung kabur ke San Fransissco dan menolak semua wanita yang di sodorkan ayahnya? Semua itu untuk kelangsungan hubunganya dengan Yoongi, tidak ada yang lain! Tapi apa balasan atas apa yang ia lakukan, Yoongi malah menghianatinya begitu kejam, lelaki itu ternyata sudah berselingkuh bahkan jauh sebelum ia mengakhiri semua ini.

Tok..tok..tok

"Housekeeping-"

Prang!

Taehyung melempar gelas piala berisi red wine itu ke arah pintu yang diketuk dari luar oleh seorang room boy yang menawarkan pelayanan kamar.

"PERGI BAJINGAN! JANGAN GANGGU AKU!" teriak Taehyung dari dalam kamar. Sementara di luar seorang room boy itu menelan ludah saat mendengar kalimat pengusiran yang sangat kasar di layangkan padanya.

"Astaga!" gumam si room boy itu sambil mengelus dada karena saking terkejutnya.

Si room boy pun pergi meninggalkan kamar itu dan melayani tamu lain yang itu lebih membutuhkan jasanya.

.

Kembali ke Taehyung, Jemari panjang miliknya itu mencoba menghubungi nomor ponsel milik mantan kekasihnya itu guna meminta penjelasan.

Tut-tuttt-

Mohon maaf nomor yang anda hubungi sedang sibuk-

Prakkkkk!

Taehyung membanting ponselnya itu saat tidak mendapati respon panggilan dari Yoongi. Nafasnya memburu dan naik turun tidak stabil. Air mata turun membasahi pipinya. Ia tidak menyangka hubungan bodoh yang sialnya sudah terlalu dalam ia jalani ini akan membuatnya makin bodoh!

Katakan ia cengeng, menangisi seseorang karena cinta! Tapi terlalu menyakitkan, ia merasa hancur dan..malu. Nama baiknya sebagai aktor hebat mungkin sebentar lagi berubah julukan menjadi aktor penyuka sesama jenis, ia tercemar lebih jauh dari pada Yoongi.

Taehyung bangkit dari posisi duduknya dan menghapus air matanya. Air matanya terlalu berharga jika hanya untuk menangisi lelaki bajingan itu. Tangan nya terjulur untuk mengambil dompet nya dan memakai masker wajah untuk menyamar. Lalu keluar dari kamarnya, ia ingin jadi gila untuk malam ini.

.

Disini lah Taehyung berakhir. Lelaki itu kini duduk di sebuah bar sendirian di temani sebotol whiski.

"Sir, you're look so drunk.." komentar seorang bartender muda itu, saat melihat keadaan Taehyung yang sangat menyedihkan karena menghabiskan whiski itu sendirian.

"Little Bastard, hahaha" Taehyung menjawab melantur dan tidak nyambung. Sang bartender bername tag 'Andrew' itu menggeleng kepala tidak habis pikir.

"One more.." gumam Taehyung parau pada bartender itu sambil menyodorkan gelas piala pada bartender itu.

"No, sir. You look so bad -"

"Just give me a whiski, and shut up your fuckin' mouth!" potong Taehyung membentak arogan. Sang bartender pun terpaksa memberikan lagi apa yang di minta lelaki gila ini dan menuangkan whiski ke gelas piala di tangan Taehyung.

Dalam sekali teguk, cairan alkohol itu kini berpindah ke dalam lambung Taehyung yang sudah di penuhi bergelas-gelas cairan whiski. Lelaki itu merasa pusing luar biasa. Ia sangat buruk. Namun dengan begini mungkin ia bisa sedikit melupakan masalah nya dan bisa melayang setinggi-tingginya.

Namun ia malah bangkit dari duduknya. Dengan sempoyongan lelaki itu kini berniat berjalan ke lantai dansa, bergabung dengan manusia gila lainya di sana. Mata nya yang buram dan langkah kaki nya yang makin berat membuatnya layaknya mayat hidup yang berjalan.

Kepalanya makin pusing saat ia makin berusaha memfokuskan pandanganya, hingga-

Brakk!

Ia terjaatuh di dada bidang seorang bocah ingusan yang ia ingat bernama Park Jungkook. Dan ia juga samar-samar mengingat dimana Jungkook menyentuhya dan membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

.

TWO

PARK JIMIN || KIM TAEHYUNG|| JEON JUNGKOOK

Uke ditengah wkwkd

KookV x JimV

Summary : Pertemuan singkat mereka di kapal pesiar ternyata mampu mengubah hidup mereka untuk selamanya.

Warning : bxb, GS! Baekhyun, cinta segi tiga, homo, BAHASA KASAR, arrogant-tsundere!Tae, Crazy-stupid!Jungkook, maniac-stupid! Jimin, age : 23 jimin, 25 tae, 19 kuki. romance gagal, buruk, jelek, garing, TYPOS, OOC dll.

Rate : M

DLDR!

.

Mimpi basah adalah hal yang biasa dialami seorang lelaki normal. Jimin salah satunya. Mimpi menyentuh seseorang wanita cantik sering ia alami sebagai pria yang mulai dewasa. Ia bermimpi menyentuh seorang wanita begitu dalam. Wanita yang ia bayangakan kali ini, entahlah Jimin tidak tahu, mungkin wanita itu campuran Korea-Amerika. Ia sangat cantik, berkulit tan seksi, bibirnya seksi dan tampak penuh, dia bermata abu-abu indah, tubuhnya tinggi semampai, berambut cokelat madu cantik. Ia memeluk wanita itu dari belakang. Menyentuhnya sebagai lelaki yang sangat jantan.

Jimin kini mulai menjilat dan menciumi leher wanita itu , sumpah demi apapun Jimin tidak tahu, kulitnya sangat halus. Jimin jadi makin bernapsu.

Mulai dari dada ia mulai menyentuh dada rata-

Eh? Dadanya rata?

Jimin mungkin gagal fokus karena masih setengah sadar dia pun berpikir jika wanita itu lupa memakai bra.

Jimin memang tolol!

Tangan nakal Jimin turun ke perut rata wanita itu.

Wow, sangat rata. Jimin jadi ingin melihatnya secara nyata. Dalam mimpi ia membayangkan wanita itu memiliki tindik di pusarnya dan memasangnya dengan pierching yang berhias berlian-berlian indah. Di ikuti desahan manis yang meluncur mulus dari bibir penuh miliknya. Bangsat! Itu sangat seksi kawan!

Jimin jadi makin tegang, serius!

Dan kini tangan lelaki bodoh itu malah berpindah ke bagian belakang wanita itu. Astaga- kenapa pantatnya kecil sih! Jimin membatin nista. Namun semakin ia raba ia baru sadar ternyata ia salah, ternyata pantatnya seksi-

.

.

"HUWAAAAAAAAA! "

.

.

BUAKHHH!

-juga.

.

.

.

Eh? Mata Jimin langsung terbuka saat mendengar teriakan bernada bass itu. Ia menatap linglung akibat tendangan maut di lelaki yang tepat mengenai wajahnya yang menurutnya mahadaya tampan itu.

"Kau siapa?!"

Pertanyaan dari lelaki itu spontan membuat Jimin sadar akan sesuatu. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Ia kini malah menatap bodoh lelaki yang kini sedang duduk di ranjangnya itu. Jimin berpikir, Kenapa dia mirip dengan wanita di dalam mimpinya tadi? Memangnya dia itu wanita ya ? Di lihat-lihat dia cantik juga untuk ukuran seorang laki-laki. Mata Jimin pun langsung jatuh ke dada seseorang yang kini duduk ranjangnya itu, ia kini memasang wajah tolol sambil mengamati dada si misterius itu.

Kok rata?

Dia laki - laki dong!?

Mata Jimin kembali menatap wajah lelaki itu. Hingga akhirnya ia menyadari sesuatu. Dan selanjutnya, ia melotot horror. Berarti dia baru saja menyentuh seorang lelaki dong?

.

"HUAAAAAAAAAA!"

.

"Umpphh!"

Taehyung langsung bergerak menutup mulut Jimin yang berteriak nista. Hingga kini Jimin bisa melihat mata Taehyung lebih dekat. Mereka tak bisa mengindahkanya. Mata mereka saling bertemu. Hitam legam dan cokelat kayu. Jimin terbius oleh tatapan tajam dari mata itu.

Dia indah.

Bukan terbius oleh keindahan wajah dan fisik. Jimin mengagumi mata hitam legam milik lelaki berwajah androgini ini.

"Kau berteriak lebih kencang dariku sialan!" ucap lelah itu datar lalu melepaskan tangannya dari mulut Jimin. "Katakan kau siapa?" tanya lelaki itu lagi.

"Seharusnya aku yang tanya, kau yang siapa ! Ini kabinku." jawab Jimin datar, mencoba menutupi rasa kagum terselubung nya kepada si lelaki berambut cokelat madu ini.

"Enaku saja kau bicara ini kabinku!" balas Taehyung tak kalah keras.

"Kalau ini benar-benar kabinmu! Mana kuncimu!?" taehyung langsung mencari-cari kunci kabin nya di saku celana nya. Namun yang ia tidak menemukan kunci kabin nya. Sial! Dia kan lupa membawa kuncinya semalam. Dan tanpa sadar mata Taehyung menatap ransel berisi baju-baju yang di lipat sembarangan dan berantakan berserakan di bawah lemari membuat Taehyung gelagapan. Belum lagi kabin ini bagitu asing bagi dirinya yang terbiasa dengan benda-benda mewah. Hanya satu yang bisa Taehyung rasakan saat ini.

Ini memang bukanlah kabin-nya.

Sial!

Taehyung terdiam. Tidak tahu harus berkata apa. Ia malu, apalagi ia bisa melihat wajah datar lelaki bermata jelek itu kini seolah ingin bermain-main dengan dirinya.

"Apa lihat-lihat?"tanya Taehyung sarkastik. Jimin mengedikkan bahu, dan sungguh dari ekspresi wajahnya Jimin sedang ingin melakukan sesuatu padanya.

Akhirnya dengan terburu-buru Taehyung langsung turun dari ranjang sempit itu dan berlari menuju pintu keluar.

"Sial!" Umpatan Jimin terdengar. Ia lalu lari menyusul ke arah Taehyung.

Grep!

"Kena kau!" Ucap Jimin sambil menyeringai. Tak lupa kedua tangannya menyergap kedua pergelangan tangan Taehyung.

"Lepaskan aku, om mesum!"

"Kau pasti pelacur yang salah masuk kamar 'kan?" Tuduh Jimin tidak berperasaan. Taehyung terdiam. Berhenti melawan.

"..."

"Atau kau pelacur yang semalam di sewa adikku?"

Tangan Taehyung mengepal erat. Bajingan! Mulut pria ini benar-benar sialan!

"Lepaskan aku." Desis Taehyung lagi.

"Tidak akan!" Jawab Jimin. Ia langsung menarik Taehyung ke ranjang dan menindihnya kelewat cepat. Ia juga langsung menarik kemeja lelaki berambut cokelat itu hingga kancingnya terlepas semua. Mata Taehyung membola, kurang ajar! . Ia menaikkan pandangannya dan bisa melihat wajah lelaki brengsek yang tidak ia kenal ini sedang menatap tubuhnya yang terekspose dan otak kotornya sedang bekerja.

"Aku bisa menuntut mu, bangsat."

"Mwoya? Bukankah kau selalu seperti ini setiap malamnya? Membuka baju dan mengangkang lebar-lebar untuk orang-orang yang menyewa mu?" Jimin berkata santai dan tidak memikirkan perasaan pemuda yang kini tengah di tindihnya.

"Aku bukan pelacur!" Teriak Taehyung keras. Namun Jimin hanya mendecih.

"Jangan berteriak. Mulut mu bau alkohol.." balas Jimin sadis.

Rahang Taehyung makin mengeras, ia marah. Dan iti sangat jelas. Namun pria ini gila dan maniak. Taehyung membenci pria ini. Sangat membencinya!

"Aku ingatkan sekali lagi padamu. Aku bukan pelacur, brengsek- umhh!" Ucapan Taehyung langsung terputus ketika ia merasakan rangsangan gila merayapi dadanya. Sial, tangan pria bermata jelek itu kini tengah mencabuli dada suci nya. Ia bahkan memelintir dan menariknya hingga Taehyung bukan merasakan sakit namun geli yang menyenangkan. Dan sialnya lagi kenapa ia malah ikut mendesah?

"Kau memang pelacur." Desis Jimin rendah. Ia pun juga merendahkan tubuhnya lalu menjilat belakang telinga Taehyung pelan. Dan hal itu membuat Taehyung melenguh tertahan.

"Suka?" Tanya Jimin. Lelaki itu juga terlihat menyeringai ganjil.

Walau rasanya nikmat, sampai mati pun Taehyung tidak sudi mengakuinya jika pelakunya dia. "Tid-akh!"

"Tidak salah 'kan?"

"Aku-" Taehyung menggeliat tak karuan. Ia mendadak lemas, wajahnya memerah lucu hingga ke telinga. Tubuhnya benar-membuatnya kesal. Kenapa logika nya tidak berjalan saat ini? Kenapa yang ada hanya rasa panas yang berbahaya? Sungguh, ia tidak mau di setubuhi si idiot yang menjengkelkan ini.

"Bibirmu lucu sekali. Bolehkah aku mencium mu?" Ucapan dengan nada tidak nenyenangkan itu membuat Taehyung makin terlecehkan? Apa dia bilang menciumnya? Sial, sial! Taehyung makin gugup ketika pria itu mencengkeram kedua pergelangan tangannya dan mulai mengarahkan wajanya untuk menjamah bibirnya. Reflek, Taehyung menutup kedua matanya dan mulai berdoa.

Tuhan, tolong aku-

"Pffftttt.. HAHAHHAHA. Lihat wajahmu kau konyol sekali!" Si lelaki berambut hitam legam itu tertawa keras hingga matanya yang kecil itu tenggelam. Pria ini gila dan menakutkan.

"Kenapa tertawa?" Tanya Taehyung kebingungan. Namun pria itu masih mengabaikan Taehyung dan masih tergelak keras. Taehyung geregetan setengah mati dan langsung memukul rahang pria itu dengan tangannya yang sudah terbebas.

Buakhhh

"Awww. Yak! Apa yang kau lakukan?" Jimin bertanya murka. Sialan, pukulan pria cantik ini lumayan juga!

Taehyung tidak menjawab. Dadanya naik turun kesal. Ia pun juga langsung mendorong dada Jimin untuk menjauh darinya.

"Hey!" Teriak Jimin.

"Apa?" Raung Taehyung murka. Jimin menelan ludahnya.

"..."

"Kenapa diam? Sudah puas main-main nya?"

"Aku hanya bercanda." Jawab Jimin pelan.

Rahang Taehyung yang sudah mengeras makin mengeras. Bercanda katanya?

"Bercanda katamu? Kau hampir memperkosa ku kau bilang bercanda?" Maki Taehyung. Jimin makin malas mendengarkan ocehan Taehyung karena dia ternyata tipe pria yang mudah terbawa perasaan.

"Kau tahu aku ketakutan bodoh! Aku bla blablablabla-ump!"

Mata Taehyung langsung membola ketika sebuah tangan membungkam mulutnya. Membuatnya harus menghentikan ocehan panjangnya.

"Diamlah. Ayo ku antar ke kamarmu."

Glek. Taehyung menelan ludahnya ketika Jimin melepas bungkaman di mulutnya. Pria itu kini berjalan ke arah ransel hitam yang tergeletak di samping lemari dan mengambil sesuatu dari tas itu. Ia masih kebingungan dengan situasi ini. Sampai-

Pluk!

Sebuah kemeja berwarna pink lusuh Jimin lemparkan ke wajah Taehyung yang masih dalam mode tolol.

"Pakai itu. Itu baju lama ku kupikir tubuh kurusmu cocok memakai nya.-" ucapnya santai nan main-main.

"Apa?" Taehyung bertanya dan masih loading.

"Apa-apa cepat pakai. Aku sedang ereksi karena kemeja sobek mu. Cepat pakai bajumu, atau kau kuperkosa detik ini juga!" Ancam pria yang Taehyung sadari ternyata lebih pendek beberapa senti darinya itu. Kheh? Apa benar ia sanggup mendominasinya? Taehyung ragu .

Sebagai jawabanya Taehyung hanya memiringkan bibirnya congkak dan melepas kemeja nya yang rusak dengan kemeja pink pemberian lelaki menyebalkan itu . Melihatnya Jimin mendengus keras lalu masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil dan menggosok gigi.

Jimin keluar lima menit setelah kegiatannya. Taehyung masih duduk di ranjang dan meliriknya sekilas lalu melengos cuek.

"Ayo." Jimin membuat gestur kemari dengan tangannya. Taehyung mencari sepatunya dan ia menemukannya di samping ranjang. Namun Jimin bukan tipe lelaki sabar ketika Taehyung terlalu lama menali sepatu kets merah yang dipakainya itu. Akhirnya Jimin langsung turun tangan untuk menali sepatu lelaki berambut cokelat madu itu. Pemuda berambut hitam legam itu berjongkok dan menali sepatu Taehyung ke dalam simpul yang rapi.

"Menali sepatu saja lama sekali. Kau itu manusia apa siput!" Taehyung cemberut mendengarnya. Masa iya, dia di samakan dengan siput? Dasar menyebalkan.

"Ayo! Jangan bilang kau tidak bisa jalan!"

Taehyung makin cemberut mendengarnya. Baru kali ini dia bertemu dengan orang yang terus-terusan menghinanya begini. Apalagi lelaki ini si mata jelek dan kecil seperti kurcaci, untung saja dia tidak di sentuh terlalu jauh oleh si pendek ini .

Jimin mulai membuka pintu kabin miliknya. Dan saat mereka berjalan menelusuri lorong kapal Taehyung berjalan jauh di belakangnya. Jimin lagi-lagi mendengus keras. Terlalu kesal dengan si pemuda cokelat namun ekhm manis itu.

"Woy siput!" Taehyung tersadar atas lamunannya ketika teriakan pemuda berambut hitam itu terdengar. Lelaki itu kini berada beberapa meter di depannya.

"Kakimu itu panjang! Jalanlah lebih lebar!"

Taehyung berdecak. Kenapa dia tidak sabaran sekali! Sekali menyebalkan ya selamanya menyebalkan.

"Oi! Hentikan lamunan kotormu dan jalan lah lebih cepat." Tanpa sadar lelaki itu kini malah sudah di hadapan Taehyung lalu menarik ujung kemeja yang Taehyung kenakan. Lalu berjalan cepat dan tidak memperdulikan Taehyung yang terus-terusan mengumpatinya dalam hati.

Gahhh! Taehyung bersumpah tidak mau bertemu dengan lelaki pendek dan menyebalkan ini!

..

..

Seorang wanita berusia tiga puluhan tahun yang masih sangat cantik itu terlihat duduk di sebuah sofa berlapis beludru merah marun dengan nyaman. Sorot matanya menatap penuh kebencian kepada sebuah foto keluarga suaminya. Di sana ada suaminya Kim Daehyun, mantan istrinya, anak tirinya yang merupakan titisan setan Kim Taehyung dan yang terakhir Kim Jongin. Wanita bernama Byun Baekhyun itu merasakan gelenyar aneh ketika menyebut nama Kim Jongin. Kim Jongin. Kim Jongin dan Kim Jongin lagi. Dia adalah sumber segala sumber mengapa Baekhyun begini. Dia adalah Kim Jongin.

Terlalu penjang jika Baekhyun menceritakan semua tentang dirinya dan Jongin. Dia adalah... dia adalah.. orang yang menjadi alasan Baekhyun menjadi wanita setan. Ia mencintai Jongin anak tirinya lebih banyak daripada mencintai suaminya sendiri. Katakan dia gila, karena Baekhyun sangat benci ketika Jongin memanggilnya ibu dan saat ia menganggapnya hanyalah seorang ibu tiri baginya. Baekhyun tidak perduli dengan Taehyung, ia juga tidak perduli dengan suaminya Daehyun, dia hanya peduli pada Jongin, Kim Jongin seorang.

Ia masih bisa membayangkan masa lalu nya yang terus membayangi dengan putra pertama suaminya itu. Baekhyun selalu berharap ia bisa memutar waktu dan ingin Jongin kembali kepadanya. Bukan terus bersama pria tua bernama Kim Daehyun itu. Ia jahat? Heh, tidak ada manusia yang benar-benar baik di dunia ini dan pun sebaliknya. Ia begini karena ia memiliki sebuah tujuan yaitu-

Drrrttt..

"Halo." Suara Baekhyun berubah melembut ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya yang berkedip. My Husband, yang artinya Daehyun yang menelponnya.

"..."

"Ah. Dia belum pulang, sayang.."

"..."

"Baik. Aku akan ke kamarnya, aku akan bersiap-siap."

"..."

Baekhyun terdiam sejenak ketika sang suami mengatakan kalimat i love you padanya. Tiba-tiba perasaan berdosa mulai menggerogoti hatinya yang makin hari makin menyakitkan.

"I love you too. Aku tutup telpon nya ya?"

"..."

Pik!

Baekhyun menyandarkan kepalanya. Memejamkan matanya, lalu menghembuskan nafas lelah. Ia harus berakting lagi hari ini..

..

..

Jungkook yang sudah hampir bernyawa kembali ke kamarnya. Namun yang ia temui adalah ruangan itu sudah kosong dan berantakan. Pagi tadi saat ia terbangun dari tidurnya ia teringat dengan pemuda cantik yang ia temui di klub malam semalam. Angannya melayang secara tiba-tiba untuk segera menuntunnya kembali. Namun ia terlalu asyik dengan permainan dan angannya yang terlalu tinggi tentang uang hingga membuatnya lupa terhadap Taehyung. Dan saat ia kembali ke kabin, ternyata keadaannya sudah kosong. Jungkook menghela nafas, menyesal. Kenapa ia tidak menemani Taehyung saja. Toh kemarin ia sedang sial dan terus-terusan kalah saat bermain judi.

Ia melangkahkan kaki ke arah kamar mandi dan melihat kemeja berwarna putih tulang yang di pakai pemuda artis benama Taehyung kemarin teronggok begitu saja di samping ranjang. Dan saat tanganya bergerak mengambil kemeja itu, kancing kemeja itu terlepas semua dan kemeja itu kini tidak berkancing. What the- apa jangan-jangan semalam kakaknya terbangun lalu 'memakan' Taehyung hingga kemeja nya rusak seperti ini? Tidak, tidak!

Tapi..

..

..

"Ini kamar mu?"

Taehyung mengangguk. Lantai tempat Taehyung menginap ternyata berada di lantai 14 yang biasanya di huni orang penting dan berduit. Jika begitu, artinya Taehyung adalah orang kaya. Kelihatan sih dari celananya yang bermerk terkenal, Gucci.

"Baiklah aku harus kembali-"

Ckklek. Pintu kamar Taehyung terbuka.

"Oh kau sudah pulang rupanya.." sebuah suara lembut mengalun indah dan menginterupsi ucapan Jimin. Terlihat sosok wanita cantik nan elegan berdiri di ambang pintu kamar VIP milik Taehyung. Dia adalah Baekhyun.

Ekspresi Taehyung berubah cepat. Mimik wajahnya muak sangat kentara. Belum lagi ketika wanita memasang senyum palsu pada Jimin.

"Siapa dia Kim Taehyung? Temanmu? Dari agensi apa?" Tanya Baekhyun lembut.

"Bukan urusanmu. Mau apa kau di kamarku? Dan bagaimana kau bisa masuk?" Tanya Taehyung dingin. Jimin yang malihat ekspresi Taehyung makin bingung dengan pemuda itu dan suasana disini. Ia tidak tahu jika pemuda ini bisa mengeluarkan ekspresi marah seperti itu. Dan Jimin baru sadar kalau pemuda cokelat ini bernama Kim Taehyung. Okay, Jimin akan mengingatnya dengan baik.

"Ucapan mu terlalu sopan untuk berbicara dengan ibumu, Kim Taehyung." Ada nada tidak suka dalam ucapan wanita cantik itu. Entah, Jimin makin tidak mengerti. Wanita ini ibu Taehyung?

"Hahahaha. Kau tahu Byun Baekhyun. Ketika kau menyuruhku untuk memanggilmu ibu aku jadi ingin teratawa." Ejek Taehyung sambil tertawa namun sekali lagi, Taehyung tidak benar-benar tertawa karena matanya benar-benar datar dan berbahaya.

"..." Baekhyun terdiam dan mengeraskan rahangnya. Ia benar-benar terbakar jika berbicara dengan anak tirinya ini.

"Ayahmu menyuruhku untuk-"

"Jadi kau kemari selain mengaku jadi ibuku juga merangkap jadi pesuruh ayahku?" Potong Taehyung dengan nada mengejek luar biasa.

Dan benar saja hal itu membuat tangan kanan Baekhyun terangkat berniat untuk menampar mulut penuh dosa milik Taehyung. "Kau-"

Tapi sekali lagi, tamparan Baekhyun hanya mengambang di udara, tidak terayun dengan semestinya. Wajah Taehyung masih datar tanpa ekspresi yang berarti.

"Kenapa diam? Tidak jadi menampar?" Sindir Taehyung tenang.

"Kau benar-benar.."

"Kau benar-benar apa? Bajingan, bangsat atau apa katakan dengan jelas!"

PLAKK!

Taehyung terdiam. Baekhyun menatap Taehyung penuh kebencian dan begitu juga denganTaehyung, ia lebih mengerikan dengan mata nya yang seperti itu. Tangannya memegangi pipinya yang panas karena bekas tamparan Baekhyun.

"Itu hadiah untuk mulut lancangmu! Kau sama saja dengan Jongin. Membuatku makin ingin menyingkirkan mu!"

Dengan itu Baekhyun berlalu setelah menyenggol bahu sempit Taehyung sengaja. Taehyung terdiam menahan emosi yang hampir memuncak di ubun-ubun.

"Hey. Kau baik-baik saja?" Tanya Jimin ketika melihat Taehyung yang sedikit limbung dan raut wajahnya memucat. Kini pemuda coklat itu malah bersandar dan mencengkeram pundak Jimin dan Jimin menyentuh pinggang ramping Taehyung posesif.

"Aku pusing.." ucap Taehyung lemah di samping telinga Jimin.

"Kau sakit?"

"Aku-ungh.."

"Hey, siput!" Jimin mencoba menyentuh pipi tembam milik Taehyung dan menepuknya pelan.

"A-aku..umphhh..hoek!"

Jimin merasakan firasat buruk dan benar saja Taehyung menutupi mulutnya dan akhirnya benar, dia malah muntah di baju berharga Jimin.

Shit!

.

TBC

Sebenarnya gue masih dalam mode hiatus. Bts comeback aja gue telat taunya aduhhh -_-a bener2 sibuk gue ini. Dan gue tau ff ini telat banget dan ff ini udah jamuran kayaknya. Yang nunggu apdetan ff yang lain ntar dulu deh. Ini banyak minv ya momentnya gue banyakin deh kukv nya hehehe. Btw tentang kombeknya bities entah gue yang ngerasa atau yang lain juga tatae kok malah makin chubby gitu sihh emesh kan gue nya hahaha. Udah ah ngemengnya, yang masih inget ff ini reviuw dong biar gue semangat gitu nulis di sela2 aktivitas gue ehehehe. Oke babay sampai jumpa di chapter dan ff gue yang lain. 33