.
.
.
"Ini tiket kalian, masih sepuluh menit. Aku hanya bisa mengantar sampai disini.." ucap lelaki berambut pendek cepak itu pada kedua saudara yang kini masing-masing duduk di samping dan jok belakang mobil jeep miliknya. Sembari menyerahkan dua tiket kapal pesiar untuk kedua saudara itu.
"Terima kasih, hyung. Aku tidak tau bagaimana harus berterima kasih padamu.." ucap pemuda berambut hitam dan bermata sipit bernama Park Jimin.
"Aku juga berterima kasih padamu dan umma mu sangat baik, aku tidak tahu jika tanpa kau dan ibumu yang menolong aku dan hyung ku pasti kita sudah jadi gelandangan di Las Vegas ini" ucap remaja 19 tahun bernama Park Jungkook yang kini duduk di jok belakang.
"It's okay, sama-sama aku juga senang mengenal kalian satu tahun ini, nah sekarang cepat kalian harus segera ke naik ke kapal-" TOOOTTT "sana, cepat!" suara sirine kapal pesiar yang akan di tumpangi Jimin dan Jungkook sudah di bunyikan. Tanda mereka harus segera bergegas.
"Oke hyung, lain kali kalau kita menang judi lagi, aku akan kembali ke sini! Aku akan merindukan kasino disini, kau dan umma mu" ucap Jungkook sambil tertawa lebar.
"Okay,aku juga akan merindukan kalian dan aku akan menunggu kalian kesini lagi. Sampai jumpa. Kabari aku jika sudah sampai Korea,"
Kedua saudara itu mengangguk, lalu turun dari mobil itu dan melambai untuk terakhir kalinya kepada lelaki baik bernama Kim Namjoon yang setahun terakhir menjadi penolong mereka saat bertahan hidup di negara keras nan bebas seperti Amerika Serikat.
.
.
"Cepat Bodohh!" Jimin berteriak pada sang adik yang juga berlari di belakangnya. Di tangan kanan Jimin sudah ada dua tiket menuju kapal pesiar yang akan mereka tumpangi yang sudah di pesanya sehari yang lalu. Dua saudara yatim piatu itu berencana pergi dari Las Vegas untuk kembali ke negaranya Kore Selatan. Walaupun dengan menebus barang taruhan membuat mereka harus kehilangan separuh dari tabungan hasil kerja keras mereka berdua sebagai pekerja serabutan. Mereka tidak apa-apa yang penting mereka bisa pulang ke Korea.
"Hhh--hyung hhhh. aku capek hhhhh" teriak Jungkook sang adik dengan nafas tak beraturan karena terus berlari.
"Dasar lemah, waktu kita tinggal lima menit sialan, ayo cepat!" dengan sisa tenaga yang ada Jungkook mengikuti sang kakak yang terus menarik lenganya untuk segera bergegas. Bunyi dari mesin kapal pesiar yang akan mereka tumpangi terdengar di telinga kedua saudara itu. Mereka pun menambah kecepatan berlari mereka.
Mereka menaiki tangga kapal dengan buru-buru. Dan untung saja tangga itu sudah cukup sepi. Sehingga tidak ada korban tertabrak akibat dari ulah Jimin dan Jungkook.
Mereka berdua langsung melakukan cek in saat sudah sampai di pintu utama dan menyerahkan tiket kelas ekonomi mereka pada resepsionis dengan nafas yang memburu.
"Ini kunci kamar anda, tuan. Terima kasih.." ucap resepsionis itu sambil tersenyum ramah.
Jungkook langsung menerima kunci itu dengan senang hati sambil tersenyum tampan pada resepsionis itu.
"Sama-sama.."
.
TWO
PARK JIMIN
KIM TAEHYUNG
JEON JUNGKOOK
KookVJim
Uke di tengah wkwkd
Summary : Pertemuan singkat mereka di kapal pesiar ternyata mampu mengubah hidup mereka untuk selamanya.
Warning : bxb, GS! Baekhyun, cinta segi tiga, homo, age : 23 jimin, 25 tae, 19kuki. romance gagal, garing, TYPOS, OOC,alur dan ide cerita ini mengalir dan langsung ane tulis jadi maaf kalo aneh dan gak nyambung.
Rate : T/M tergantung mood saya tapi saya saranin yang masih anak bayi atau yang belum 18+ mending close tab aja cari fanfic yang aman karena ff ini mengandung hal2 yang berbau judi, premanism dan lil' bit rape scene yang gak sesuai dengan conten anak.
The Chainsmoker - All we know
DLDR!
.
Jimin dan Jungkook itu kampungan. Katakanlah begitu, mereka itu hidup secara nomaden di dunia yang kejam ini. Mereka berdua pindah dari satu kota ke kota lain, negara satu ke negara lain. Jika kalian tanya apa mereka tidak punya orang tua? Mereka sudah tidak punya orang tua saat Jimin berusia 14 tahun dan Jungkook yang baru berusia 10 tahun, orang tua mereka meninggal karena kecelakaan. Kakak beradik itu lahir di Busan, dan dari kota di pinggir pantai itu mereka memulai perjalanan mereka. Hampir semua kota di Korea sudah pernah mereka tinggali ,hingga setahun terakhir mereka tinggal di Seoul, mereka memutuskan untuk pindah lagi. namun kali ini bukan di Korea, mereka memilih pindah ke luar negeri yaitu tinggal di Las Vegas, Amerika Serikat. Dengan hanya bermodalkan nekad mereka akhirnya pun berangkat. Sekitar satu bulan mereka hidup seperti geladangan di kota yang di juluki kota paling maksiat itu. Mereka akhirnya mengenal Kim Namjoon, seorang bartender di sebuah klub malam yang tidak sengaja menolong kedua pumuda asia yang tengah di kerubungi gangster. Dari situlah mereka akrab hingga Namjoon akhirnya juga membantu mereka mencari tempat tinggal sementara. Bahkan lelaki itu juga yang menawarkan berbagai pekerjaan pada kedua saudara itu.
Malam itu Jimin dan Jungkook pergi ke sebuah kasino ternama di Las Vegas berbekalkan uang yang di kumpulkan Jimin dan Jungkook dari hasil mencopet. Mereka terpaksa ikut berjudi karena terlilit hutang dan visa tinggal mereka yang sudah hampir habis, dan mereka tidak mau jadi wna ilegal yang berakhir di deportasi. Sementara pekerjaan mereka yang hanya serabutan dan karena tidak punya ijazah yang memadahi, membuat mereka kesulitan untuk membeli tiket pulang ke Korea dan membayar hutang mereka. Memang kau berharap mendapat pekerjaan apa di sementara kau hanya punya ijazah sma? Tidak ada, mereka bahkan hanya bekerja sebagai back dancer dan terkadang menjadi pelayan dan tukang cuci piring di sebuah kafe. mereka juga sering melakukan hal-hal beresiko besar untuk hidup mereka yang kelewat berat. Seperti mencopet dan..berjudi.
Dewi fortuna seolah menghinggapi mereka berdua hari itu, berkat kejeniusan penguasaan trik permainan itu dan keberuntungan Jungkook, Mereka memenangan permainan blackjack dan membuat bandar/dealer rugi 50 ribu dollar hanya dengan sekali main. Tanpa basa-basi, Mereka langsung mengambil hadiah taruhan dan pergi meninggalkan kasino itu. Setelah memenangkan judi itu lalu membayar seluruh hutang mereka dan semua bunganya kepada lintah darat yang di maksud malam itu juga.
.
.
.
Sekitar pukul dua pagi mereka memutuskan untuk membereskan semua barang mereka dari apartemen yang sekitar 5 bulan terakhir mereka tinggali. Dengan buru-buru kedua saudara itu memasukkan baju, celana, surat-surat penting, dompet, dan satu keresek besar uang hasil menang judi itu ke dalam tas ransel besar berwarna hitam yang di bawa Jimin. Sebelumnya mereka juga sudah memikirkan tak-tik supaya mereka bisa keluar apartemen itu tanpa membayar tunggakan, yaitu menyuruh Namjoon ke apartemen mereka untuk mengambil koper besar mereka supaya petugas mengira jika koper itu milik Namjoon hingga kini kedua pemuda itu hanya membawa ransel saja.
"Kau yakin tidak ada yang ketinggalan?" tanya Jimin pada Jungkook. Yang di tanyai hanya menganggukkan kepalanya dan mulai menggendong tas ransel yang berukuran cukup besar. Mereka harus bergegas, karena esok siang mereka harus sudah ada di Pelabuhan San Fransissco yang jaraknya sangat jauh dari Las Vegas.
"Oke, ayo pergi"
Mereka berdua berjalan santai menelusuri lorong apartemen seolah tidak peduli jika petugas apartemen yang sewaktu-waktu mencari mereka. Itu sudah biasa kawan! Mereka bahkan pernah melakukan hal yang lebih parah dari itu!
.
.
.
Kim Taehyung adalah seorang aktor muda 25 tahun yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Dengan wajah tampan, bakat dan kekayaan yang melimpah dia seolah di katakan sempurna bagi siapa saja. Ia punya fans yang luar biasa banyak, bahkan ia merupakan aktor dengan fanbase terbesar. Setiap film, drama atau video klip yang dia bintangi pasti melejit dan selalu mendapat penghargaan bergengsi baik di dalam ataupun luar negeri. Namun hal itu tidak membuat Taehyung menjadi orang yang ramah dan baik hati, namun malah membuatnya menjadi seseorang artis yang sombong. Namun entahlah, walau begitu fans nya tidak malah berkurang malah makin bertambah dari hari ke hari, mungkinn it memang salah satu pesona dari aktor muda itu.
"Ini kunci kamar mu" ada jeda sebentar ."Kau tidak boleh capek sama sekali, karena di Korea kau masih harus syuting iklan.." lanjutnya.
Perhatian Taehyung yang sedang memainkan poselnya pun kini beralih pada seorang lelaki tinggi bernam Kim Seokjin manager nya. Dengan wajah angkuhnya Taehyung menerima kunci kamar kelas A miliknya. Lalu berdiri dari posisi duduknya,
"Hm." jawab Taehyung singkat.
"Oh ya, jangan lupa tujuanmu kemari, untuk menemui Presdir Kim-"
"Kau tidak perlu menjelaskanya berkali-kali. aku sudah tahu, aku pergi dulu.." potong Taehyung cepat, Jangan lupakan nada bicaranya yang sangat-sangat tidak enak di dengar manusia normal, bahkan lelaki berwajah tampan itu langsung meninggalkan sang manager yang hanya bisa menggeleng pasrah dengan kelakuan artisnya itu.
.
.
.
Jimin terbangun dari tidurnya saat sinar matahari sore menembus jendela kapal. Mata segaris miliknya perlahan terbuka. Ia lalu mendudukan dirinya dan melirik jam yang tergantung di atas pintu.
5.24 p.m
Sudah sore tenyata. Dan tanpa di sadari ia sudah tidur selama 6 jam tadi. Ia pun melirik sang adik, Park Jungkook yang tidur dengan mulutnya yang terbuka membuat mukanya yang sudah jelek makin tidak enak di lihat.
"Hey, Kook! Bangun, ayo jalan-jalan!" Jimin menggoyang-goyangkan pundak sang adik yang masih tidur pulas.
"Hngg?" Jungkook bertanya sambil menggumam tidak jelas dengan mata yang masih setengah terpejam.
"Ayo keluar, kau tidak ingin melihat sunset dari kapal ini?" ucap Jimin lagi. Jungkook mengerang malas, dan mendorong sang kakak untuk menjauh.
"Kau sendiri saja. Aku capek, aku mau tidur!" Jungkook mengambil sebuah bantal dan ia gunakan untuk menutupi kepala nya.
"Di luar pemandanganya bagus bodoh! Kau serius tidak mau lihat! Rugi kau naik kapal pesiar tapi tidak lihat sunset" tambah Jimin belum menyerah.
"Aku tidak peduli, sialan! Aku mau tidur saja! Jangan ganggu aku" oke, Jimin menyerah adiknya adalah seorang pemalas sejati. Jimin memutar mata malas, lalu beranjak untuk mengambil kamera dslr miliknya untuk memotret pemandangan indah yang mungkin nanti akan dia temui nanti.
Mengabaikan adiknya yang pemalas itu, Jimin keluar dari kamar itu. Dan berburu pemandangan indah sendiri.
.
.
Di hadapanya sudah terdapat berbagai macam makanan mahal yang sudah di siapkan oleh chef ternama di kapal ini. Namun, tetap saja hidangan itu tidak mampu membuat Taehyung berselera makan. Belum lagi ekspresi tajam yang di layangkan sang ayah dan ibu tirinya membuat Taehyung muak. Taehyung lahir dari keluarga broken home. Ayahnya Kim Daehyun bercerai dengan ibu kandungnya saat ia berusia 6 tahun. Selama itu juga ia tidak pernah bertemu dengan ibu kandungnya. Dan saat Taehyung berusia 18 tahun, ayahnya membuat keputusan mencenganggkan dan sangat Taehyung tentang hingga sekarang. Yaitu menikah dengan wanita yang usianya sangat jauh lebih muda dari ayahnya yang sudah berkepala empat itu dengan gadis yang baru berusia 23 tahun, yang artinya pada saat itu usia wanita ular bernama Byun Baekhyun itu seumuran dengan hyung-nya Kim Jongin
Lelaki berumur lima puluh tahun itu menyodorkan berbagai foto wanita cantik kehadapanya. Taehyung mengangkat alis kiri nya bingung. Namun itu hanya sebentar, lelaki berambut cokelat madu itu lalu menghela nafas malas.
"Aku sudah bilang pada ayah, keputusanku masih sama. Aku memilih sendiri saja." ucap Taehyung malas, ia lantas menyilangkan kedua tanganya di depan dada angkuh.
Ucapan putra kedua nya itu lantas membuat Daehyun emosi. Namun ia harus tetap menjaga wibawa nya.
"Ayah sudah jauh-jauh dari Korea ke San Fransissco untuk mendengar kepastian mu, sekarang jangan buat ayah membuangmu seperti ayah membuang kakakmu" ucap lelaki yang berstatus ayah Taehyung itu tenang, namun sangat menusuk jika tidak di setujui
"Mau bagaimana lagi ayah, aku hanya tidak ingin menikah dengan siapapun" ucap Taehyung santai.
"Kalau begitu lupakan niatmu dan pilih salah satu dari mereka." tegas Daehyun sambil menunjuk jejeran foto itu. "Jangan sampai ayah juga memperlakukan mu seperti kakakmu!" tambahnya dengan desisan bahaya.
Rahang Taehyung mengeras. Begitu benci dengan segala arogansi ayahnya itu. Namun Taehyung malah diam dan tidak mengatakan apapun.
"Ayah hanya ingin kau bahagia, ini juga untuk kebaikan mu juga"
He say about shit ! Batin Taehyung geram. Ia menyeringai kecil.
"Ayah, aku tahu semua yang kau bicarakan tentang wanita ini..ini..ini..dan ini" ada jeda sebentar, Taehyung meremat semua foto wanita itu hingga berbentuk bulatan lalu membuangnya." semua yang kau bicarakan adalah tentang bisnis, dan aku tidak peduli dengan bisnis" ucap Taehyung dengan nada mengancam bukan main.
Plakk!
Tamparan dilayangkan Daehyun ke arah wajah Taehyung. Baekhyun yang semenjak tadi diam melihat pertunjukan ayah dan anak yang sedang bertengkar itupun akhirnya bereaksi, ia menarik pundak Daehyung dan menenangkan suaminya itu. Sang anak terlihat menekan pipi dalamnya dengan lidahnya, lalu tertawa mengejek.
"Tahu apa kau tentang bisnis? Bisnis yang membesarkan mu, bisnis yang memberimu makan dan bisa menyekolahkanmu! Dasar anak tidak tahu diri!" bentak Daehyun keras dan penuh emosi.
"..."
Taehyung diam. Ia lalu melirik Baekhyun yang terlihat menyeringai senang saat ia di pukul ayahnya.
"Sekarang pilih dari mereka atau kau ku buang seperti kakakmu dan ku coret kau dari pewaris utama ku.."
Dan ancaman ayahnya selalu sama, sebenarnya Taehyung bukanlah orang yang gila harta, namun sangat berbahaya jika harta ayahnya yang sudah susah-susah di cari ayahnya jatuh ke tangan wanita ular seperti Baekhyun, yang sudah membuat kakaknya di usir dan di buang ayahnya.
"Beri aku waktu ayah.." ucap Taehyung akhirnya. Dan tahukah kalian, Baekhyun terlihat melirik tajam ke arahnya saat ia mengatakan hal itu.
"Kau sudah terlalu banyak membuang banyak waktu ku Kim Taehyung."
"Tapi menikah bukan suatu yang mudah. Aku tidak mengenal mereka-"
"Maka dari itu kencani mereka dan kau akan mengenalnya!" potong Daehyun kesal.
"Fine, aku pilih dia" Taehyung yang emosi langsung mengambil sembarangan salah satu foto yang tertinggal dan langsung memberikan foto wanita cantik pada ayahnya tanpa melirik wajah gadis di foto itu.
"Baik, ayah akan menyuruh bawahan ayah untuk menelpon wanita itu. Dan sesampainya kau di Korea temui dia.."
Taehyung mendengus keras mendengar perkataan bernada datar keluar dari mulut ayahnya itu. Biarlah, lagi pula ini hanya kencan kan? Taehyung belum tentu akan menikah dengan wanita itu. Di iyakan saja lah, biar sekali-sekali membuat ayah nya bahagia.
Dengan itu Taehyung pun memilih pergi dan meninggalkan ayahnya yang sibuk menelfon bawahanya supaya menghubungi wanita di foto yang di tunjuk Taehyung tadi. Sementara Baekhyun ibu tiri Taehyung terlihat menatap datar ke arah pintu dimana Taehyung keluar tadi.
.
.
.
Jungkook menguap lebar karena hasil tidur panjangnya. Ia melirik jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 8.45 pm. Sudah malam ternyata, ia tidur lebih dari 5 jam hari ini. Hah! Bagus, dia bisa melek sampai pagi. By the way, di mana hyungnya kenapa tidak ada di kamar? Apa kegiatanya berburu pemandangan bisa sampai selarut ini. Atau jangan-jangan hyungnya yang brengsek itu berburu pemandangan yang lain? Sial! Kalau itu benar! Jungkook kan juga mau! Apalagi ini kan kapal pesiar, pasti banyak wanita-wanita seksi berambut pirang, bermata biru dan tingginya semampai khas Amerika bertebaran disini.
"Fuck, lah kalau hyung benar-benar menikmati nya sendirian!" gumam remaja itu. Ia memiringkan bibirnya,
"Ah aku keluar saja lah!"
Dengan itu, remaja itu berjalan ke arah ransel miliknya dan mengambil kaos panjang berwarna biru tua dan celana jeans biru muda yang ia duga tertukar dengan milik hyungnya yang sangat kusut karena tidak di lipat dengan baik. Jungkook tidak peduli, yang penting wajah tampan bangun tidurnya tetap mempesona. Dia menyisir rambut hitam legam miliknya menggunakan tanganya saat berdiri di depan kaca lemari.
"Kalau begini, siapa yang bisa menebak usia ku, huh?" gumamnya narsis.
"Kau sempurna, Park tampan Jungkook!"
.
.
.
Jungkook memasuki bar yang di maksud Setelah menunjukkan id cardnya. Kakinya berjalan tidak tentu arah, suasana di bar ini tidak berbeda dengan bar yang dia sering temui. Hanya saja bar ini tidak seramai bar di daratan. Hmmm, mungkin Jungkook datang terlalu sore, jelas ini baru jam 10 malam. Mata cokelat nya mengamati orang-orang yang sedang minum-minum dan bercanda. Ada juga beberapa pasang lelaki dan perempuan yang bercumbu mesra.
Pemuda tampan itu mendudukan dirinya di sebuah sofa kosong yang tidak di duduki siapapun. Tak lama seorang waitress mendekatinya untuk menanyakan pesanan.
"Pesananya tuan?" tanya waitress itu sopan.
"Vodka.." jawab Jungkook singkat. Waitress itu mengangguk lalu kembali ke pantry.
Jungkook mengambil ponselnya dan memainkanya-
"Sendirian saja, tuan tampan?" tanya seorang wanita cantik kepada Jungkook. Pemuda tampan itu menoleh pada wanita cantik dan seksi itu. Jungkook menatap heran, ia tidak tahu jika di kapal pesiar ini ada praktek prostitusi juga.
"Iya, aku sendiri.." jawab Jungkook singkat. Wanita itu tersenyum senang, karena mendapat mangsa lelaki muda, dari asia dan tentunya dia sangat tampan.
"Mau ku temani?" ucapnya sambil mengerling nakal.
Tawaran menarik, batin Jungkook.
"Bol-"
Brak!
Ucapan Jungkook terpotong ketika seorang pemuda mabuk terjatuh menimpa tubuhnya tiba-tiba. Astaga! Jungkook mengerang kesal, tubuh pemuda itu cukup berat hingga nafasnya terasa sesak.
"Hey! Menyingkir dari tubuhku!" kesal Jungkook pada pemuda yang kini menindih Jungkook. Lelaki tampan itu melirik wanita yang tadi ingin menemaninya kini malah menjauh pergi. Jungkook kelabakan lalu mendorong pundak lelaki itu hingga kini lelaki mabuk itu terduduk di sampingnya.
"Ini pesanan anda tuan.." waitress tadi mengantarkan vodka yang tadi Jungkook pesan. Jungkook memgangguk lalu memperhatikan lelaki mabuk yang kini duduk di sampingnya. Tangan kanan nya meraih vodka yang ia pesan tadi lalu menuangkanya pada gelas sloki dan meminumnya dalam sekali teguk.
Ia sepertinya pernah melihat lelaki ini di tv. Dia adalah aktor Korea selatan yang kini sedang naik daun, kalau tidak salah namanya Kim Taehyung. Benar, lelaki ini Kim Taehyung. Jungkook sebenarnya tidak terlalu tahu banyak tentang aktor muda itu. Ia hanya sering melihat wajah itu di tv dan majalah. Ternyata lelaki ini memang tampan seperti yang sering dia lihat. Mata Jungkook mulai meneliti wajah Taehyung yang sangat mulus itu. Jungkook merasakan getaran di jantungnya saat melihat wajah Taehyung dari dekat begini. Bahkan rasa kesal yang tadi menggumpal di hatinya langsung meluap entah kemana, matanya kini malah tidak bisa berhenti menatap wajah Taehyung.
Dia sangat indah.
Tangan kanan Jungkook spontan terangkat untuk menyentuh wajah cantik di hadapan nya ini.
Sangat halus,
Wow.
Jantung Jungkook bergetar lebih cepat. Ia merasa slow motion saat berhasil menyentuh wajah itu. Tanpa sadar ia menjilat bibirnya saat melihat bibir penuh Taehyung yang sedikit terbuka.
Jungkook menelan ludahnya kasar. Ia menginginkanya. Jungkook dengan rasa penasaran tinggi langsung mendekatkan wajahnya untuk merasakan bibir penuh pemuda cantik itu.
.
.
Slaps!
Tamparan mendarat di wajah tampan Jungkook. Pelaku nya tidak lain dan tidak bukan adalah Kim Taehyung. Mata pemuda itu terbuka saat Jungkook yang mendekatkan wajahnya ke arah Taehyung tadi.
"Siapa kau?" tanya Taehyung parau.
"A-aku..eh, eoh-"
Ucapan Jungkook terpotong saat Taehyung langsung melingkarkan tanganya di leher kokoh Jungkook.
"Kau tampan sekali~" rancaunya dengan wajah memerah.
Astaga!
"Siapa nama mu, tampan?" tanya Taehyung manja. Jungkook yang tadi bernafsu menyentuh Taehyung jadi gugup dan merinding sendiri.
"Park, P-park Jungkook.." jawab Jungkook gelagapan. Astaga Jungkook. Kenapa kau malah terlihat payah sekarang, mana julukan international playboy mu itu, Park Jungkook.
"Jungkook? Nama yang bagus.." ucap pemuda itu. Namun apa yang di lakukan Taehyung pada Jungkook benar-benar di luar dugaan pemuda tampan itu.
Cup!
Wajah Jungkook langsung memerah saat bibirnya di kecup oleh Taehyung singkat. Lalu tersenyum kecil,
Sialan!
Pemuda ini malah main api dengan menggodanya. Jungkook langsung menarik tangan Taehyung yang berjalan sempoyongan untuk ke kamar mandi.
.
.
Jungkook langsung mendorong Taehyung hingga kini pemuda yang lebih tua itu terduduk di kloset. Jungkook langsung mencium bibir Taehyung kasar. Ia juga menghisap dan melumat bibir berbentuk hati itu. Taehyung yang merasakan bibirnya di lumat ikut membalas lumatan lelaki di atasnya. Jungkook tidak tinggal diam, pemuda tampan itu mengusap punggung Taehyung, hingga pemuda itu melenguh pelan.
Pemuda berambut cokelat itu kembali melingkarkan kedua tanganya di leher Jungkook mesra. Membiarkan pemuda tampan itu mendominasi mulutnya.
"Kau sangat mempesona.." bisik Jungkook tepat di depan bibir Taehyung. Wajah manis itu memerah padam. Dan itu membuat Jungkook makin terangsang. Aroma alkohol yang menguar dari mulut kedua nya tidak mengganggu kegiatan itu. Bahkan hal itu membuat pergulatan lidah mereka makin panas.
"Eunghh.." Taehyung melenguh saat jemari nakal Jungkook mulai melepas kancing kemeja putihnya dan mulai menyentuh benda kecil di dadanya yang mulai menegang.
Bulu roma Jungkook merinding saat mendengar desahan menggoda itu. Bahkan Taehyung terdengar beberapa kali merintih nikmat.
"Jung-Jungkook ahh~"
Lelaki itu lagi-lagi memasukkan tanganya di dada Taehyung dan memutar nipple kecil pemuda yang baru di kenalnya itu hingga punggungnya melengkung indah. Sambil menikmati ekspresi nikmat pemuda itu. Jungkook yang tidak tahan menurunkan kepalanya dan menenggelamkan wajahnya di leher Taehyung. Menghirup aroma tubuh lelaki berwajah manis itu. Lalu membuat kiss mark sebanyak-banyaknya di leher lelaki itu.
"Jungkook-ahh"
Taehyung mengerang. Tubuh Taehyung melemas, mungkin karena sentuhan Jungkook dan juga karena alkohol yang ia minum. Jungkook ingin lebih, pemuda tampan itu ingin membalikkan tubuhnya supaya Taehyung berada di atasnya dan lebih memudahkan Jungkook mengerjai tubuh Taehyung. Namun..
Brukk
Taehyung malah pingsan!
.
.
.
.
Jimin baru saja selesai makan malam. By the way, tadi adalah makan malam paling menyenangkan yang pernah Jimin rasakan. Ia di temani dari wanita-wanita bule yang tentunya cantik. Ia juga sempat meminta nomor telepon dan pin bb para wanita-wanita cantik itu. biasa, Jimin itu lelaki normal,wajar dong kalau dia suka mengkoleksi kontak wanita cantik?
Pemuda itu memasuki kamarnya santai sambil menyanyi-nyanyi kecil. Matanya melirik ranjang sang adik yang sudah kosong. Adiknya kemana? Jimin mencoba mencari sang adik ke kamar mandi, siapa tahu adik satu-satunya itu sedang mandi.
"Jungkook!" panggilnya sambil membuka pintu kamar mandi.
Nihil!
Jungkook tidak ada. Kemana anak itu? Apa Jungkook keluar untuk mencarinya atau sedang makan malam? Atau bahkan anak itu kini sedang mencari hiburan di bar? Mungkin saja sih. Tapi- Ah sudah lah biarkan saja, Jungkook sudah dewasa masak mau di atur terus. Jimin lalu meraih kameranya dan mulai melihat-lihat satu persatu hasil jepretan yang berhasil ia ambil, dia tersenyum tipis. lumayan batin nya.
Setelah puas, lelaki berambut hitam itu meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku. Jimin melepaskan kaos hitam yang sejak tadi ia pakai, ia memutuskan untuk mandi lalu tidur. Yap! Itu benar..
.
.
Jungkook menghela nafas malas. Sesekali ia mengumpat kesal. Kenapa Taehyung pakai pingsan segala sih! Padahal tadi kan tinggal sedikit lagi. Pasti tadi Taehyung sebelum bertemu denganya minum banyak alkohol hingga pingsan di tengah aktivitas panas mereka. Mana Jungkook sudah hard, dan kini ia harus mengatasinya sendiri. Sebenarnya Jungkook bisa saja lari dan membiarkan Taehyung tergeletak di toilet. Tapi masak iya, Taehyung sudah ia rape ia tinggal begitu saja. Kasihan dia, dan bagaimana jika ada om mesum yang menemukan Taehyung di toilet. Kan bahaya! Akhirnya Jungkook pun membawa Taehyung ke kamarnya. Karena Jungkook sendiri tidak tahu letak kamar Taehyung.
"Bangsat!" umpatnya saat kesusahan saat ia akan membuka pintu kamarnya. Ia sedikit menaikkan tubuh pemuda di gendonganya yang sedikit turun. Ck, bagaimana caranya membuka pintunya kalau tanganya dia gunakan untuk menahan tubuh Taehyung?
Akhirnya ia pun menaikkan tubuh Taehyung supaya lebih naik ke atas. Saat sudah tertahan, Jungkook mengulurkan tanganya untuk memutar kenop pintu. Saat tubuh Taehyung kembali turun, Jungkook mengembalikan tanganya untuk menahahan tubuh Taehyung. Ia pun mendorong pintu agar terbuka lebih lebar dengan kaki nya. Dan masuk kamarnya. Putra bungsu keluarga Park menaruh tubuh pingsan Taehyung di ranjang kakaknya yang sedikit bersisa. Jungkook sendiri bukan tipe orang yang suka berbagi tempat tidur jadi biarkan saja Taehyung tidur dengan hyungnya. Remaja itu pun melepas epatu Taehyung dan membuka beberapa kancing baju Taehyung. Lalu menarik selimut putih itu untuk menutupi tubuh Taehyung hingga dada.
"Selesai.."
Dengan itu Jungkook berbalik pergi dan keluar dari kamarnya. Setelah sebelumnya mengelus rambut halus Taehyung dan mencium pipi pemuda yang kini terlelap itu. Ia pun kembali ke bar untuk dan selanjutnya main poker di kasino sampai pagi.
.
.
6.30 a.m
Tehyung merasakan berat di tubuhnya. Seperti ada yang memeluk pinggangnya. Taehyung yang masih dalam keadaan tidur membiarkan lengan kekar seseorang itu. Namun ia merasa risih ketika tangan itu malah menyentuh dada nya. Ia melenguh kesal lalu membenahi posisi nya. Selanjutnya ia merasakan ada hembusan nafas yang berhembus di tengkuknya, dan jujur hal itu membuatnya merinding.
Tangan kurang ajar itu kini malah turun dan mengelus perut rata nya. Namun Taehyung yang masih setengah sadar hanya bisa diam dan membiarkan ulah lelaki itu. Mungkin ini hanya mimpi.
Namun yang terakhir Taehyung tidak bisa menahan diri untuk membuka mata nya saat tangan kurang ajar itu mengelus pantat nya.
Tiba-tiba ia teringat kejadian semalam saat ia tengah mabuk berat ,dia bahkan di rape oleh bocah ingusan yang sialnya tampan. Dan kini Taehyung berharap yang dia temui adalah pemuda ingusan yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu.
Taehyung berbalik badan!
Astaga!
Hal pertama yang dia temui adalah dada bidang seseorang laki-laki yang kini sedang topless. Jantung Taehyung langsung berdetak tidak karuan, ia tersenyum malu. Ternyata bocah yang kemarin bukanlah bocah ingusan. Lihat saja dada nya bidang dan berotot begini masak dia bocah?
Taehyung pun menaikkan pandanganya tidak sabar untuk melihat wajah tampan lelaki kemarin. hingga ia bisa melihat wajah lelaki yang tadi memeluknya dalam tidur itu.
Senyum nya luntur.
Lelakk Ini bukan bernama Jungkook yang ia harapkan!
Wajah Taehyung pucat pasi. Dan selanjutnya biarkan ia berteriak-
.
.
.
.
"HUWAAAAAAAAAA!"
.
.
.
.
End? Or next?