Koala Chimchim
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Rating : T
Genre : Friendship
Cast : Park Jimin and All members of Bangtan
.
.
.
.
.
.
.
V to JM
"He is a Koala"
-BTS Festa, V's profile
.
.
.
.
.
.
.
.
Koala Chimchim
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
Monday Kid present
.
.
.
.
.
.
.
Kim Namjoon
Namjoon menghela nafas lelah entah untuk keberapa kalinya. Saat ini ia dan seluruh member Bangtan tengah berada di jepang untuk menggelar konser Wings Tour mereka. Seharusnya pagi ini menjadi waktu istirahat yang tepat sebelum melakukan konser nanti malam yang pastinya menguras banyak energi.
Seharusnya ia bisa menikmati pemandangan Jepang dari balkon kamar hotelnya ditemani secangkir kopi hangat dan beberapa keping low sugar cookies. Tapi, yah, ucapkan selamat tinggal untuk ekspektasinya itu sekarang. Karna saat ini waktunya bersantai justru diganggu oleh si kecil.
Park Jimin
"Baiklah, ini sudah 10 menit, sekarang lepas." perintah Namjoon sarat akan kelelahan. Matanya melirik ke samping kanan tubuhnya yang terasa lebih berat. Jelas berat, seorang Park Jimin tengah bergelayut ditubuhnya.
Bibir Jimin melengkung, "Hyuuuung kenapa pelit sekali sih, aku kan hanya ingin pelukan."
Namjoon memutar matanya, "Pelukan itu tidak menggelayut seperti ini Jimin."
"Tapi...tapi.."
"Lepaslah, aku ingin membicarakan sesuatu dengan manager hyung." Namjoon berdiri dari sofa merah itu. Namun, sial, si kecil itu memang ngeyel. Bukannya lepas ia justru memeluk tangan kanan Namjoon dan melilitkan kedua kakinya di kaki kanan Namjoon. Benar-benar menggelayuti tubuh kekar itu.
Sontak saja Namjoon berdiri dengan limbung karna beban berat yang berada di tubuh kanannya. Jika saja dia tidak bisa mempertahankan keseimbangannya maka bisa dipastikan mereka berdua akan jatuh.
"Astaga Jimin, kau ini berat tahu? Kau ingin menghancurkan tubuhku ya?"
Jimin menunjukkan cengirannya, "Aku tahu aku berat, hyung, dan lagi aku tidak ingin menghancurkan tubuhmu, yang aku inginkan cuma pelukan. Itu saja."
Namjoon mengerang frustasi, "Pelukan tidak seperti ini, astaga, terserahlah."
Ia membawa kakinya untuk melangkah keluar kamar hotelnya menuju kamar manager Bangtan dengan langkah terseok.
Tok Tok
"Hyung ini aku, bukalah."
Ada sahutan dari dalam yang menyuruhnya untuk menunggu sebentar. Mata kecil Namjoon melihat Jimin yang bergelantung di tubuhnya. Mata anak itu terpejam dengan bibir yang mengerut. Entah apa yang sedang dilakukan anak itu. Namun diam-diam Namjoon merasa gemas. Dasar bayi besar.
Ceklek
Bunyi pintu terbuka mengalihkan atensi Namjoon dari si bayi. Manager mereka menampakkan diri lalu terdiam. Menatap Namjoon bingung seolah-olah ia tidak pernah bertemu dan mengenal dengan leader Bangtan itu sebelumnya.
"Hyung? Halo hyung, kau baik-baik saja?" Tangan Namjoon melambai didepan wajah sang manager. Berusaha mendapatkan kesadaran pria itu.
"Err Namjoon, kurasa kita sepakat untuk tidak membawa hewan peliharaan kemanapun saat kerja."
Namjoon mengerutkan dahinya bingung, "Huh? Aku tidak membawa anjingku, hyung."
"Err memang bukan anjingmu tapi koala ini." Jari telunjuk sang manager menunjuk ke si kecil yang masih betah bergelayut disisi kanan Namjoon.
Sontak Jimin menatap bingung ke kedua hyungnya yang juga tengah menatapnya.
"Apa? Ada apa? Apa hidungku tambah mengecil?"
Astaga.
Tolong ingatkan Namjoon untuk mencekik adiknya ini.
Si yang lebih tinggi menatap sedih ke arah manager mereka. "Tolong aku hyung, dia tidak mau lepas."
Yang ditatap justru tertawa renyah. Rasanya ia sering melihat kelakuan aneh anak-anak yang diasuhnya ini, namun entah mengapa ia selalu tidak terbiasa dan tetap merasa gemas.
"Sudahlah biarkan saja Jiminnie begitu, nah sekarang ayo masuk, aku ingin membicarakan beberapa hal mengenai konser kalian padamu."
Pintu kamar hotel itu dibuka lebih lebar untuk mempersilahkan kedua member Bangtan untuk masuk. Namjoon dengan langkah yang terseret melangkah masuk dengan Jimin yang masih betah bergelantung disana. Heran, apa anak itu tidak merasa pegal?
"Duduklah Namjoon."
Namjoon memutar bola matanya jenaka, "Menurutmu bagaimana caranya aku duduk kalau anak ini masih seperti ini." Tangannya mengacak rambut coklat gelap si kecil.
"Lepaskan dulu Namjoon, Jimin. Nanti kalau sudah selesai kau bisa memeluknya lagi."
Sontak saja perkataan manager mereka itu menuai protes dari Namjoon dan Jimin. Sang leader protes karna, hei, dia saja sudah lelah digelantungi seperti itu, dan manager mereka seenaknya bilang kalau Jimin bisa kembali menggelayutinya seperti ini nanti? Hell No!
Sedangkan Jimin protes karna, sungguh, ia tidak mau melepas pelukannya. Menurutnya Namjoon itu sangat hangat dan enak untuk dipeluk, apalagi badannya yang tinggi dan kekar membuat Jimin suka untuk menggelayutinya.
"Jimin-ah jebal?" mohon Namjoon putus asa.
Tidak tega melihat hyungnya seperti itu, akhirnya Jimin melepas lilitan kakinya pada kaki Namjoon, lalu melepas pelukan tangannya pada tangan Namjoon.
"Ugh baiklah, tapi nanti berikan aku pelukan lho ya hyung."
Kaki kurang panjangnya itu membawa tubuh mungil Jimin ke kasur sang Manager dan merebahkan badannya disana, membuat manager mereka geleng-geleng kepala karna gemas. Kemudian mengajak Namjoon untuk segara membahas mengenai konser mereka nanti malam.
.
.
.
.
Mata like a sad puppy Jimin menatap ke langit-langit kamar. Dia bosan sungguh. Bibirnya mencebik ketika netranya melihat Namjoon dan manager mengobrol dengan asik tanpa peduli padanya. Ugh, jika melihat tubuh Namjoon entah mengapa dia sangat ingin mendapat pelukan dari hyungnya itu. Namun dia tahu bahwa ia tidak bisa memeluk hyungnya itu sekarang.
Akhirnya dengan berat hati ia menunda keinginanya itu, tangannya menggapai selimut dan menggulung tubuhnya seperti bola di dalam sana. Perlahan matanya tertutup karna rasa kantuk yang menyerang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jimin mengerjapkan matanya ketika ia merasa tubuhnya melayang. Punggung sempitnya tidak dapat merasakan empuknya kasur. Justru ia merasa ada lengan yang menopang tubuhnya di bokong bulat kebanggaannya itu. Hidungnya juga dapat mencium bau kayu manis. Parfum Namjoon.
Ah ia sedang berada dalam gendongan sang leader.
"Ugh hyung?" Sebelah tangannya terangkat untuk mengucek matanya sedangkan sebelah tangannya lagi memeluk erat leher Namjoon. Ia baru sadar bahwa Namjoon menggedong tubuhnya di depan seperti koala.
"Ssstt tidurlah lagi, aku tahu kau mengantuk." Namjoon mengusap punggung sempit itu untuk menenangkan sedangkan tangannya yang lain tetap bertahan di bokong adiknya untuk menopangnya. Kakinya tetap melangkah menuju kamar hotel sang adik.
Jimin menurut. Ia melingkarkan kedua lengannya di leher Namjoon dan merebahkan kepalanya di pundak hyungnya itu. Sementara hidungnya mengusel-usel leher Namjoon seperi kucing. Diam-diam ia tersenyum.
Ah tanpa diminta ternyata ia berhasil mendapat pelukan sang leader. Ditambah bonus gendongan ala koala.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
.
Next : Kim Seokjin
.
.
.
.
.
Halo!! Aku kambali dengan fanfic baru. Ini terinspirasi dari profile taehyung pas BTS festa yang dia bilang kalo bagi dia Jimin itu sepeti koala. Well yah aku setuju 100% sama omongan Taehyung karna aku juga sering liat Jimin sering meluk member, ngusel-ngusel kepalanya ke member disampingnya, dan piggy back sama member. And i find it too cute to resist aww.
Well sampai ketemu di chap selanjutnya.