The Last Shinobi

Disclaimer bukan punya saya.

Rate: M

Warning... : Cerita jelek super mainstream, typo, author abal abal, gak bermutu, ide pasaran...

Yang gak suka silahkan dibaca... Kalo bisa tinggalkan flame ato cibiran... :v (mayan tambah pahala njeer :v)

Summary : Darah Uzumaki, Senju dan Uchiha yang mengalir ditubuhnya menjadi harapan bagi ras Shinobi yang telah punah. Kebencian adalah darahnya, balas dendam adalah jalan hidupnya, dan kebangkitan ras shinobi adalah Tujuan hidupnya. Mampukah dia membalaskan dendam rasnya dan membangun kembali kaumnya yang telah punah. Ataukah, dia akan gagal...?

Tap tap tap...

Naruto melangkahkan kakinya dengan kalem sambil kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celananya. Naruto masuk kekelas seperti biasa di Sekolah Menengah atas di tokyo.

Sreek

Bangku tempat duduk Naruto berada paling pojok belakang kelas tepat disamping jendela. Naruto menarik bangku kebelakang sedikit lalu mulai medudukkan dirinya dibangku itu. dan tidak lama guru yang mengajarpun masuk dan memberi pelajaran seperti hari hari biasa.

Tet tet tet

Bel istirahat berbunyi dan para siswa siswi mulai berhamburan mulai dari kekantin, merias wajah, bermain handphone dan bahkan tidur. Dan Naruto adalah satu dari dua orang yang tiddiam isaat jam pelajaran yang satunya adalah si merepotkan Shikamaru. Yah, kebiasaan Naruto memang tidur saat jam pelajaran sampai bel masuk berbunyi.

Tap tap

"Naruto-san..." panggil seorang wanita berambut kuning sebahu bernama Samui. Dia adalah ketua Osis di Tokyo high school.
"Naruto-san.." panggil samui lagi. Namun, kali ini disertai dengan guncangan ringan ketubuh Naruto. Dan itu nampaknya menggangu tidur Naruto dan membuat Naruto menggeliat dan mulai membuka mata.

"Kau bangun juga..." ucap samui.

"Ada apa.?" ucap Naruto lalu mulai menegakkan badan dengan malas.

"Kepala sekolah memanggilmu keruangannya." ucap Samui dengan nada tegas.

"Haaah... Katakan saja aku sedang tidak masuk. Merepotkan." ucap Naruto malas.

"Hoi jabrik jangan meniru gayaku, dasar merepotkan." teriak shikamaru lalu kembali menelungkupkan wajahnya diatas meja.

Namun hal itu tidak dianggap oleh Naruto.

Sementara samui yang perhatianya sempat teralihkan oleh shikamaru lalu kembali fokus kearah pemuda berambut merah kehitaman dengan rambut ujung berwarna hitam jabrik didepannya.

"Aku tidak menerima penolakan, atau kau akan di skors tidak boleh mengikuti Semester genap 2 bulan lagi." ucap Samui santai namun sarat akan ancaman.

Sementara Naruto mau tidak mau harus kembali menegakkan kepalanya malas.

"Kenapa kau cerewet sekali sih, sudah pergi sana. Aku mau tidur." ucap Naruto malas.

"Aku tidak akan pergi sebelum kau pergi, dan aku juga akan terus..

"Errrrrrrrrh, baiklah sekarang diamlah. Aku akan pergi. Dasar, merepotkan sekali." umpat Naruto lalu mulai berdiri dan berjalan malas keluar kelas.

"Cih, bagaimana mungkin orang super malas sepertimu bisa menempati peringkat teratas di sekolah." ucap Samui.

"Kau menyindirku." ucap shikamaru dari bangkunya.

Samui menoleh dan seketika Sweatdrop dengan apa yang dia lihat.

"Haaah, bagaimana mungkin 2 orang super malas itu bisa memiliki IQ yang luar biasa. Padahal mereka hanyalah seorang maniak tidur." gerutu samui sepanjang jalan.

Naruto dan samui berjalan kearah ruang Kepala sekolah.

Tok tok tok

"Masuk!" ucap seorang dari dalam ruangan.

Naruto lalu membuka pintu.

Cklek

Dan mulai masuk.

"Ohh Naruto ya.. Silahkan duduk." ucap kepala sekolah mempersilahkan.

Lalu Naruto duduk dan kepala sekolah mulai membuka pembicaraan.

"Jadi begini Naruto, saya mengundangmu kesini untuk memberitahumu sesuatu." ucap seorang pria berkepala botak aka kepala sekolah.

"Apa itu.?" ucap Naruto masih dengan wajah malasnya.

"Khe khe khe kau selalu saja besikap malas seperti itu Naruto. Kau sungguh tak pernah berubah." ucap kepala sekolah.

Sementara Naruto hanya menguap tanpa dosa.

Hoaaams.

"Apa yang ingin paman katakan.? Ayolah, aku sudah sangat mengantuk." rengek Naruto.

"Baiklah-baiklah, aku berencana untuk mengirimmu ke kuoh high school, sebagai perwakilan dari tokyo high school dalam program pertukaran murid yang kami sepakati." ucap kepala sekolah.

Mendengar itu Naruto langsung menegakkan badannya dan agak terkejut.

"Kuoh.?" tanya Naruto.

"Hmb, kau akan kukirimkan kesana sebagai perwakilan sekolah ini, Naruto. Tapi sebagai gantinya kau harus beesungguh sungguh disana. Jangan kecewakan Nama sekolah. Tunjukkan kemampuanmu dan bakatmu disana."

'Kuoh ya... Menarik...' Batin Naruto.

Skip

Tet tet tet

Bel pulang berbunyi dan semua murid beehamburan keluar, namun beberapa masih ada disekolah karena masih ada kegiatan klub.

Sementara Naruto hanya berjalan santai sambil memasukkan tangannya kedalam saku.

"Tak kusangka, akan secepat ini. Besok aku sudah kesana." gumam Naruto.

'Iblis...' raut muka Naruto mengeras.
'Aku akan datang pada kalian.' batin Naruto.

Lalu mulai mempercepat langkahnya menuju tempat kediamanya yang berada lumayan jauh dari sekolahnya. Rumah Naruto terletak dipinggir hutan. Bisa dibilang ini tidak layak disebut rumah karena sudah begitu reot dan sewaktu waktu bisa roboh. Bangunanya pun sudah miring.

Kriiiet

Naruto membuka pintu rumah. Dan langsung masuk. Dan mulai mempersiapkan barang barang yang akan dibawanya besok.

"Hoshi..." gumam Naruto lalu melepaskan pakaiannya lalu mengambil celana pendek lusuh di gantungan, lalu memakainya.

"Aku harus mempersiapkan semuanya dengan baik untuk jaga jaga. Kalau aku sampai ketahuan semua bisa gawat." ucap Naruto dingin.

Naruto yang hanya mengenakan celana pendek lusuhnya mulai berjalan keluar dari gubuknya dengan membawa sebuah pedang ditanganya. Dan mulai berjalan kedalam hutan. Tidak terlalu jauh melangkah, Naruto menabrak sebuah kekkai dan masuk. Pemandangan disini sangatlah berbeda terlihat amat mengerikan. hutannya sudah tidak berbentuk lagi tidak seperti tadi yang terlihat masih sangat alami.

Naruto menarik Nafas panjang lalu perlahan tekanan chakra yang amat besar menguar dari dalam tubuh Naruto.

Naruto lalu membuat sebuah segel.

"Kage bunshin no jutsu."

Booft

Booft

Bofft

Tercipta 500 bunshin Yang berdiri didepan Naruto.

Kali ini kita tidak akan berlatih jutsu lagi tetapi. Kalian semua, lawan aku dengan segenap kemampuan kalian. Aku akan mencoba kemampuanku. Lalu mulai mengeluarkan pedang yang sejak tadi dia bawa dari sarungnya.

"Saaa... Majulah." ucap Naruto dengan tatapan tajam dan dingin.

Dan dengan serentak ratusan bunshin Naruto tadi langsung berlari menerjang kearah Naruto yang asli.

Sring

Naruto mengaktifkan sharingan dan dalam sekejap menghilang dari tempatnya...

Boffft

Satu bunshin lenyap setelah terkena tusukan dari Naruto asli. Tentu saja efeknya terasa pada Naruto asli. Ini tidak sebanding dengan apa yang dirasakan rasku. Dan Naruto semakin brutal menebaskan pedangnya kearah bunshin bunshinnya.

Bofft Boffft Boffft

Tap

Salah satu bunshin berhasil mengunci pergerakan Naruto dan dalam sekejap muncul bunshin yang menendang perut Naruto hingga terpelanting kebelakang.

Sreeek

Suara tubuh Naruto yang terseret diatas tanah.

"Yah, lumayan juga." ucap Naruto lalu membuat segel.

"Katon goukamekyaku."

Naruto menyemburkan api yang sangat besar dari mulutnya.

Namun para bunshin Naruto juga membuat segel.

"Suiton suijinheki." ucap para bunshin Naruto bersamaan.

Dan jutsu api Naruto bertemu dengan jutsu air milik bunshin Naruto membuat sebuah kepulan asap yang amat tebal menyelimuti wilayah yang cukup luas.

Para bunshin Naruto Lalu mengaktifkan sharingan untuk melihat lebih baik di dalam kabut.

"Fuuton: shinku gyaku"

Lalu ratusan proyektil angin membabat habis bunshin Naruto.

Boffft

Boffft

Boffft

Swuuuuuushhhhh

Kabut asapnya perlahan mulai menghilang karena jutsu angin milik Naruto. Dan terlihat bunshin Naruto hanya tersisa 7.

"Kau hebat bos. Hah hah hah." ucap salah satu bunshin Naruto.

"Hahh bukankah kalian juga bagian dariku." ucap Naruto.

"Seharusnya kalian bisa mengatasi setiap seranganku." tambah Naruto.

"Kau membagikan sangat sedikit chakra kepada kami boss... Bagaimana kami bisa menandingimu..." teriak bunshin Naruto frustasi.

"Yah yah aku mengerti... Kembalilah." ucap Naruto.

Boffft

Bofffft

Boffft

Bunshin Naruto pun menghilang dan hanya menyisakan Naruto seorang.

"Sudah sore rupanya, aku harus segera pulang." gumam Naruto.

Naruto kembali memasukkan Pedang kesayanganya kedalam sarungnya. Dan mulai meninggalkan tempat latihanya itu.

Skip Time...

Pagi hari di Tokyo high school..

Naruto berjalan santai melewati gerbang sekolah, dan berjalan menuju kekelasnya.

"Yo... Naruto-kun." panggil seorang pria berseragam guru.

Naruto menoleh kesumber suara.

"Maito-sensei." gumam Naruto, lalu berjalan kearah maito sensei.

"Nah...Naruto-kun kita aku akan mengantarmu ke kuoh dan juga apa kau sudah membawa semua kebutuhanmu.?" tanya maito.

"Hmb" jawab Naruto dengan menganggukkan kepala.

"Bagus, kalu begitu kita berangkat sekarang. Naiklah.!" ucap Maito lalu diikuti Naruto dibelakangnya. Dan masuk kedalam mobil.

"Maito sensei, apa hanya aku yang dikirim ke kuoh.?" tanya Naruto.

"Benar, karena menurut kepala sekolah kau mampu." ucap Maito.

"Bukankah ada shikamaru juga."

"Biar aku jelaskan sedikit, program pertukaran pelajar ini sedikit berbeda. Disana kau tidak hanya akan diuji sebatas akademik tetapi juga non akademik. Dan kabar yang aku dengar disana rutin menggelar turnamen seni berpedang yang harus diikuti setiap murid pertukaran pelajar." ucap Maito panjang lebar.

"Turnamen.?"

"Benar sekali, dan tentu saja karena kuoh adalah sekolah yang sangat terkenal. Maka mereka juga melakukan pertukaran pelajar ke banyak SMA di dunia. Jadi kau akan dapat banyak teman disana Naruto." ucap Maito.

"Dan menurut kepala sekolah kemampuan berpedangmu lumayan. Jadi kepala sekolah memilihmu atas dasar itu. Dan untuk shikamaru dia murid yang sangat jenius tapi karena sifat malasnya itu terlalu over, jadi tentu saja sekolah sudah membuat pertimbangan yang sangat matang." ucap maito lagi, sementara Naruto hanya diam memperhatikan.

"Setelah itu ada turnamen apa lagi sensei.?" tanya Naruto.

"Entahlah aku juga kurang tahu soal itu, tapi Naruto kau harus hati hati."

Sementara Naruto menolehkan pandanganya kearah maito-sensei.

"Para pelajar yang kami kirim kesana semuanya pulang dengan kondisi psikis yang agak terganggu dan setelah kami menanyai mereka, jawaban dari mereka sama yaitu...

Siswa disana kebanyakan bukanlah manusia seperti pada umumnya. Mereka mengatakan Iblis, kebanyakan dari mereka adalah iblis." ucap maito serius.

Naruto tertegun.

"Apa kau mempercayainya.?" tanya maito.

'aneh, setahuku disana para iblis menyembunyikan identitas mereka, tapi kenapa sekarang. Apa tujuan mereka sekarang.' batin Naruto geram.

"Naruto-kun..." panggil maito yang melihat Naruto sedang melamun.

"Tidak, sensei. Tidak ada yang Namanya iblis didunia ini. Mereka hanya ada di NERAKA" 'sebentar lagi' sambung Naruto dalam hati dengan wajah penuh kebencian.

"Yah kuharap begitu Naruto-kun, Hahahah."

'Aku merasa ada yang aneh.' batin Naruto.

Setelah itu keadaan menjadi hening dan mobil yang dikemusikan maito pun terus melaju kearah kuoh.

Setelah 3 jam perjalanan akhirnya mereka sampai ke tujuan, yaitu kuoh high school.

"Kita sampai Naruto-kun." ucap maito.

Dan saat memasuki halaman sekolah Naruto dapat merasakannya hawa iblis malaikat jatuh malaikat bahkan Naga dan sebagainya ada disini.

Naruto membelalakkan matanya

'apa apan ini.' batin Naruto.

Maito mulai turun, Naruto tersentak dan mulai ikut turun.

Tap

Naruto berdiri dan dapat melihat banyak sekali murid kuoh yang sedang ada dilapangan luar. Karena memang sedang dalam waktu istirahat.

"Ayo, ikut aku." ucap Maito.

Naruto mengikuti maito dibelakangnya menuju keruang kepala sekolah dan setelah mengurus semua keperluan yang ada maito pun menunjukkan kelas Naruto di ruang kelas XII F. Dan setelah itu maitopun mengatakan kalau Naruto bisa tidur di asrama sekolah, bersama para murid lain yang mengikuti program pertukaran pelajar. Setelah menunjukkan semuanya maito pun pergi untu kembali ke Tokyo high school.

"Semoga kau betah disini Naruto-kun. Hahah" ucap maito denga tawa yang agak aneh.

Sementara Naruto ak menggubrisnya dan pergi keruang asrama untuk menaruh barang bawaanya. Naruto berjalan dan setiap itupula setiap murid melihat Naruto dengam tatapan aneh.

Sementara Naruto seperti biasa berjalan dengan santai sambil menggendong tas yang lumayan terisi penuh. Dengan satu tangan lagi dimasukkan ke dalam saku celananya tanpa memperdulikan tatapan aneh dari mereka. Dan setelah sampai diasrama Naruto lalu masuk dan terlihat sudah ada banyak orang.

Setelah Naruto masuk mereka semua melihat kearah Naruto sekilas lalu kembali sibuk dengan kegiatan mereka masing masing yang sepertinya juga baru saja sampai. Naruto lalu menuju ke loker dan mulai membuka salah satu, Naruto mulai menata barang barangnya yang ada didalam tas ke dalam loker. Dan setelah selesai Naruto mulai menata tempat tidur yang dipilih. Model dari ruangannya adalah satu ruang asrama diisi dengan 10 tempat tidur dengan 2 toilet.

'3 orang itu.' batin Naruto.

'Aku bisa mengerti sekarang, apa tujuan semua ini dan juga turnamen yang akan diadakan, jadi semua ini hanya, akal akalan ras iblis itu untuk mencari seseorang untuk dijadikan sebagai budak iblis mereka. Untuk menambah kekuatan tempur mereka. Bajiangann' batin Naruto geram.

"Aku muak disini." ucap Naruto, lalu mendapat respon yang cukup sengit.

"Hoy, apa kau bilang tadi, sialan." bentak salah seorang yang berbadan cukup kekar dengan wajah agak pucat.

'vampir rupanya.'

"Apa maumu.?" tanya seorang lagi yang memiliki badan biasa.

'dia sepertinya memiliki scret gear."

Dan yang membuat Naruto tertarik adalah pemuda yang tampak tak acuh, dan lebih memilih mengelus pedangnya.

"Kalian berisik sekali. Apakah aku harus mendiamkan kalian semua.?" ucapnya kalem tanpa mengalihkan pandangannya dari pedangnya.

Sementara dua orang yang tadi hanya menatap horor kearah pemuda tadi.

"Kau...

To be continued...

uhum saya bawa cerita lagi hehee lagi gak mood nerusin yang laen jadi ya ini jadinya... moga pada gak suka... dan pada kasih flame mueheheheheb

flamenya bray... :v