ANGEL n DEVIL
.
.
.
Disclaimer:
Masashi Kishimoto
Pairing:
Garaa x Ino ; Itachi x Ino
Rated: T
Genre: Romance, Hurt
Terinspirasi dari Film
'Kurosaki kun no Iinari ni Nante Naranai'
WARNING:
Typo(s), AU, OOC, Alur berantakan, EYD amburadul, Garing. dilema joness dll.
Don't like don't read!
Summary:
Yamanaka Ino ingin merasakan indahnya jatuh cinta di SMA. Waktu SMP dia gadis yang cupu dan sering dibully karena itulah pas SMA, Ino ingin berubah dari belajar make up, mempelajari fashion kekinian, lebih percaya diri dan tidak pemalu, segala macam dia lakukan untuk berubah. Tapi impiannya kandas ketika dia bertemu dengan Sabaku Garaa, Akankah masa SMPnya terulang kembali?
Happy reading ~~~
xXxXx
Part 6 - FINAL CHAPTER
Alarm berbunyi mengganggu gadis pirang yang tengah nyaman bergelung dengan kasur dan selimutnya. Dengan sedikit brutal ia menggapai-gapai meja di samping kasurnya untuk mematikan alarm jam yang terus berdering sejak tadi.
Klik
Setelah mematikannya Ino terduduk di kasur masih dengan selimut menempel di tubuhnya dan melihat kearah jam sebelum kembali meletakannya di tempatnya kembali
"Enggh... Jam 5 yaa," Ino bergumam sambil mengusak-usak rambutnya khas orang bangun tidur.
"Ahhh.. malas sekali, mulai tugas bersih-bersihnya" meskipun ia merutuk dan mendengus tapi ia segera beranjak bangkit dari kasur yang sebenarnya masih sangat ingin ia tiduri.
Mengambil handuk yang tersampir di dinding kamarnya Ino melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
Setelahnya menutup kamar mandi. Ino melihat cermin yang memang ada di atas wastafel tempat ia berdiri sekarang.Dia bisa melihat pantulan dirinya dalam cermin itu, melihat lamat- lamat ke dalam bayangannya di cermin membuat pikirannya melayang kembali pada kejadian kemarin malam, seketika wajahnya merona.
-000-
Hari pertama memulai kembali sekolah setelah kemarin libur. Ada yang sangat sibuk, ada yang berjalan dengan terkantuk-kantuk, masih sangat malas belajar, ada pula yang sangat semangat.
Sangat ramai di hari senin ini banyak siswa berlalu lalang di koridor begitu juga Ino yang baru saja sampai berjalan dengan santai di koridor gedung asramanya.
"Hei kau Yamanaka Ino."
"Ah ya kau memanggilku, ada apa?" Ino langsung berbalik begitu mendengar namanya di panggil.
"Kau harus ikut kami sekarang juga." Setelah salah satu mengucapkan mereka langsung mengerubungi Ino dan membawanya bersama mereka.
"E-eh.. kau-kalian siapa, kurasa aku tidak mengenal kalian." Ino berusaha melepaskan diri dari pegangan keempat orang yang tidak di kenalnya ini.
"Kau memang tidak mengenal kami, dan tidak perlu tahu juga siapa kami, kau hanya harus ikut dengan kami sekarang!" Mereka tetap menyeret Ino, membawanya ke arah kebun belakang asrama.
"E-eh ka-kalian apa apaan ini lepaskan aku! Hei aku ada kelas sekarang lepaskan"
"Kami tidak peduli, kami hanya mengikuti perintah saja"
"Pe-perintah? Siapa?" Ino membeo di tengah usahanya melepaskan diri.
"HEI..! Hati-hati main dorong - dorong saja dasar." Ino mencibir sebal ketika ia di lepaskan dengan cara di dorong.
"Yamanaka Ino."
"Apa lagi Hah?!" Ucap Ino sambil sedikit berteriak.
"Hmm"
"E-eh M-Matsuri senpai" Ino berujar lirih sambil menundukan kepalanya tidak berani menatap sang pemanggil begitu tahu yang memanggilnya tadi adalah kakak kelasnya, bukan salah seorang yang tadi menyeretnya kesini.
"Hei, kemari!" Perintah Matsuri dengan intonasi tajam.
Ino berjalan pelan menghampiri Matsuri yang hanya beberapa langkah dibdepannya sambil terus menundukan kepala dipikirannya terbayang rencana kabur walau sepertinya mustahil bila berhadapan dengan ketua geng flower matsuri senpai.
-000-
DRAP DRAP
Mau tak mau ia harus berlari meninggalkan sekolah Konoha. Nyawanya bisa terancam hanya karena berhadapan dengan matsuri. Siapa yang menyangka kalau matsuri fans berat si devil sabaku. Dan kabar insiden kamar mandi kemarin malam membuat murka fans berat si devil sabaku.
Berlebihan memang tapi mau bagaimana lagi? Insting nya mengatakan bahwa ia takan selamat kalau tidak bertindak—dan tindakan yang tepat hanyalah kabur sebelum ditemukan. Kaki mungilnya berlari menuju lorong kelas satu—Entahlah mengapa dirinya berada di sana.
"Geng flower gila! Gila! Gila! Gilaaaaa!" Lagi-lagi Ino memaki fans penggemar sabaku. Dirinya tak peduli bila ia berdosa memaki mereka. Toh yang ia maki memang menyebalkan.
DRAP DRAP
"Hei! Itu dia! Cepat tangkap!"
Mendengar suara yang menunjuk kearahnya, Ino mencoba menoleh ke belakang. Alangkah terkejutnya ia menemukan siswi Konoha beramai-ramai berlari kearahnya. Kalau begini terus, dia bisa ditangkap!
"Hhhhh!" Bahkan Ino yang basisnya orang pendiam bisa merasa panik.
"Semuanya tangkap dia!"
"Yoooo!"
Mengapa Ino disoraki seperti orang jahat?
Hei, apa-apaan itu? kenapa ada posternya dengan tulisan 'WANTED' di bawahnya? memangnya ia penjahat?
"Sial..."
Dengan cepat, Ino berlari sekuat-kuatnya. Oh ayolah ia tidak sedang maraton. Jujur saja ia lelah berlari kuat-kuat tanpa pemanasan. Otot-ototnya masih terasa tegang.
Iris biru nya sesekali menoleh ke belakang. Ia kembali terkejut bahwa ada satu siswi konoha yang dua jengkal lagi bisa menangkapnya. Oke, pasti siswi itu pandai berlari.
DRAP DRAP
Kali ini Ino berlari menuju halaman depan sekolah. Kaki mungilnya berlari kecil menuju pintu gerbang Konoha. Dirinya tidak terlalu dekat dengan gerbang itu karena baru setengah jalan menuju gerbang, sudah ada gembok dan rantai manis terpasang di sana. Sungguh, gembok dan rantai itu mengejeknya. Ingin rasanya ia melempar sekolah Konoha ke UGD (Unit Gila Darurat).
"Menyebalkan..."
Iris birunya menatap sebal murid-murid yang sepertinya menyadari keberadaanya. Lihat saja, ada gadis yang menujuk-nunjuk dirinya dari jendela dengan muka terkejut. Cih, ia harus siap berlari karena ia tahu pasti gadis itu akan mengejarnya.
"Aaargh..." Ino menatap sekolah Konoha, "Kau harus bertanggungjawab Gaara-kun! Dasar devil!!"
"Hei dia disana!"
Ino menoleh ke belakang. Iris birunya membulat kala mendapati mereka sekumpulan murid konoha membawa benda-benda aneh. Di sana ada rantai, jaring, lakban dan sebagainya. Sepertiya mereka balas dendam pada dirinya yang sudah bermalam dengan idola sekolah mereka.
"Tangkap dia!"
"Yaaa!"
Dengan sisa tenaga yang ada, Ino berlari lagi. Kali ini ia berlari mengarah taman belakang sekolah. Kali ini ia dibuat terkejut oleh seorang gadis yang memeluknya dari belakang. Oh, ia tertangkap.
"Sumimasen, aku mau kabur. Tolong jangan tangkap aku." gumam Ino sopan dengan raut wajah datar. gadis yang memeluk Ino itu tersenyum,
"Heh? sayang sekali aku tak sebaik itu. Hei, tenten! cepat telepon Matsuri-senpai!"
"Oke!"
"K-kumohon..."
Gadis yang mendengar Ino bersuara lirih itu menatapnya, "Eh?"
"Jangan sakiti aku.. hiks." gumam Ino sambil mengeluarkan air mata.
Dan seketika itu juga gadis yang menangkap Ino langsung iba melihat wajah Ino yang super memelas? Oh Ino, kau licik. Kau menggunakan power terakhirmu yaitu kitty face .
DRAP DRAP
Selagi ia memiliki kesempatan, Ino kabur lagi. Astaga, ia bersyukur sekali pada Kami-Sama yang senantiasa membimbing jalannya. Dirinya berhasil lolos dari kejaran geng Flower lagi! Dengan cepat, Ino berlari menuju taman belakang sekolah.
"Hah.. Hah... Gaara-kun... Menyebalkan.." Gumam Ino di sela-sela perjalanan.
Ia berjalan pelan di taman itu. Iseng, ia mengamati taman belakang yang cukup luas itu.
BRUK
Gadis manis itu langsung jatuh terduduk. Kakinya serasa mati rasa karena kebanyakan berlari. Dirinya sudah tak kuat lagi. Pasrah? Mungkin saja.
"Hah...hah..." Nafasnya memburu. Kalau saja bukan karena insiden itu ia tak akan berakhir disini, pasti ia tak perlu membuang energi nya untuk berlari. Mungkin geng flower itu memang tega dari sananya— Tapi entah kenapa Ino tak bisa membenci mereka.
"Gaara-kun..." Gumam Ino pada dirinya sendiri— Tanpa sadar kedua pipinya memanas, "Aku rasa.. aku mulai suka padamu tapi— fansmu membuatku gilaaa"
SRAK
"Hh!?" Ino terkejut saat mendengar suara semak-semak—oh ternyata kucing. Ia kira ada anggota geng flower yang diam-diam bersembunyi di sini.
Ino menghela nafas lelah, "Ngomong-ngomong kenapa aku selalu ketahuan? Kurasa ada yang aneh dengan sekolah ini—"
TAP TAP
DEG
Barusan ada suara langkah kaki yang mendekat. Mendengar itu, Ino langsung menutup mulutnya dan sedikit menunduk. Pasti itu adalah anggota geng flower yang akan menangkapnya. Kali ini ia berharap pada nasib yang baik. Oh ayolah, dirinya sudah tak sanggup berlari. Kalau dipaksakan, bisa-bisa ia tak bisa berjalan lagi. Masih banyak tugas hari ini yang dibebankan si devil sabaku.
TAP TAP
Semakin langkah itu mendekat, semakin membuat detak jantung Ino tak beraturan. Uh, menjauhlah kau!
"Yamanaka, Kena kau!"
DEG
Skakmat.
Tamatlah riwayat Yamanaka Ino.
Manik birunya membulat horror. Suara itu... Tak salah lagi adalah suara Matsuri Senpai —dalang dibalik semua kejadian ini.
TAP
"Keluarlah Yamanaka. Kau tak pandai bersembunyi." Gumam Matsuri sedikit menyeringai, "Oh, atau kau menyuruhku untuk menemukanmu langsung?"
Ugh.. Sial.
Apa yang harus ia lakukan? Mendengar suara Matsuri saja sudah membuat dirinya gemetaran seperti anjing kecil. Ia merasa bersembunyi dari singa.
"Kh.."
Gadis bersurai pirang ini mati-matian menahan suara yang mungkin saja keluar dari bibir mungilnya. Rasanya ia ingin berteriak minta tolong tapi mustahil karena mayoritas murid konoha high school adalah anggota geng flower.
"Kau hebat, Yamanaka. Kau bisa lolos dari kejaran para murid-murid di sekolah ini."
'Aku tak bisa menerima itu sebagai pujian, Matsuri-senpai. Sepertinya kau mengejekku.' Batin Ino kesal.
Manik Ino melirik kesana-kemari. Instingnya mengatakan bahwa tanda-tanda Matsuri mendekat,
"Kau tahu? Mereka larinya cukup cepat lho? Tak kusangka kau berhasil melewati mereka." Puji Matsuri lagi—atau mengejek?
TAP
Ino yakin bahwa dirinya di ujung tanduk. Ia merasakan kehadiran Matsuri di belakang semak-semak tempat ia sembunyi. Jangan bilang bahwa ia akan tertangkap!
DEG DEG DEG
Detak jantung Ino semakin tak beraturan. Siapapun jemput nyawanya sekarang! Oh, pak satpam, guru atau siapapun cepatlah datang! Tolong akuuu!
"Yamanaka..."
"Detak jantungmu..." Matsuri menyeringai saat merasakan hawa ketakutan Ino,
"Terdengar, lho?"
DEG
Dan Ino ingin memberi stempel bahwa Matsuri memang orang stress yang harus di cek psikisnya. Apakah bunyi detak jantungnya terlalu keras? padahal ia sendiri tidak mendengarnya.
Ah, ia tak tahu lagi!
Ia harus kabur!
SRAK!
DRAP DRAP DRAP
Entah Ino kerasukan apa, otaknya seolah memerintahkan dia untuk berlari dari si predator. Tentunya bila ia berlari, pasti akan langsung ketahuan olehnya. Lihat saja raut Matsuri yang senang begitu Ino memilih keluar dari persembunyiannya. Tanpa mempedulikan Matsuri, Gadis bersurai pirang ini berlari kencang.
"Hah..hah..."
Dirinya seakan-akan sudah tak berdaya. Berdiri saja sudah tak kuat, apalagi berlari? Bayangkan saja kau disuruh berlari dari kejaran-kejaran geng gila tanpa minum ataupun istirahat—belum lagi anggota geng flower notabenenya adalah atlet pelari handal.
Pikiran Ino mengulang kejadian sebelumnya. Kejadian dimana ia mendapatkan surat kaleng, datang ke Asrama gedung B dan berakhir menjadi acara kejar-kejaran. Sungguh, semuanya adalah akibat dekat-dekat dengan si devil.
GYUT
Dan dengan cepat, lengan seseorang langsung memeluk pinggang Ino dengan sempurna. Sebelumnya Orang itu membalikan posisi Ino sehingga dia memeluk Ino dari belakang. Pelukan itu erat sekali sehingga mustahil baginya untuk kabur.
BRUK
Ino tak sanggup berdiri sehingga ia jatuh terduduk lagi. Kali ini ia benar-benar lelah.
"Yamanaka? Kau tak apa?"
"G~Gaara kun?" gumam Ino pelan.
"Sssttt.. diam atau kau suka kuserahkan pada mereka?" bisiknya pada telinga Ino—memberi sensasi geli padanya.
Menyebalkan.
Kembali pada perasaan Ino, ia tak membenci sifat Gaara yang menyebalkan.
"Jika kau bertanya mengapa kau selalu tertangkap..." Gaara masih berbisik, "Apa kau tahu kotak putih yang menempel di tembok?"
DEG
Kotak putih itu?!
"Kotak itu adalah sensor suara yang terpasang di seluruh sekolah KHS. Bila kau berlari melewatinya, otomatis sensor itu akan menyala." Jelas Gaara.
DEG
"Tapi entah kau bodoh atau apa, saat di taman belakang sekolah, kau malah mendekati sensor itu."
Ugh...
"Itulah mengapa kau mudah tertangkap Yamanaka~" ejek Gaara masih berbisik di telinga Ino.
Manik biru Ino membulat horror. Bodohnya ia mendekati sensor itu!
"Aku memuji caramu membodohi mereka dengan menggunakan kekuatan wajah memelasmu itu" kata Gaara.
"Sayangnya kau tak menyadari sensor itu. Bila kau tahu mungkin kau akan bisa lolos dari tadi" lanjut Gaara lagi.
Awalnya ia hanya berbisik, namun perlahan-lahan dirinya mulai usil menggoda Ino.
"G-Gaaraa..k-kun..hhhh!"
Ino merasa merinding ketika sesuatu membasahi telinganya. Apa itu? Lidah?
Slurp
"Hentikan.. G-Gaarraa-kun..hmfffh!"
Dengan kejamnya Gaara membekap mulut Ino. Oksigen yang seharusnya ia raup malah terhalangi oleh jemari pemuda itu.
"Hmmmfh!" Ino berusaha berontak dari jeratan Gaara, namun sayangnya itu hanya usaha sia-sia.
"Hmmgh! hmmmfh!"
"Eh? Yamanaka?"
Gaara sedikit panik. Apa Ino masih bernafas? Takut-takut Gaara malah tak sengaja membunuh Ino karena membekap mulutnya—menghambat oksigen. Baik, itu pemikiran konyol karena nyatanya gadis itu masih bernafas. Ditatapnya wajah pingsan ino yang terbilang manis.
Uh, membuat Gaara semakin ingin memakannya saja.
"Apa sebaiknya kucium saja selagi kau tertidur? Aku bisa gila..." Gaara tersenyum, "Maaf karena aku, kau kelelahan."
Tangan Gaara mulai mengacak surai pirang gadis itu —memberi kasih sayang pada gadis yang tengah tertidur itu.
Perlahan, bibir Gaara mencium bibir Ino lembut. Entah kerasukan apa, tangan Ino tiba-tiba mengalungi leher Gaara.
EH?
Manik hijau itu terbelalak, namun disamping itu ia senang pada reaksi gadis itu.
"Aku tak yakin kau tertidur, Ino~chan..." gumam Gaara sambil tersenyum tipis. Ia menghentikan ciuman singkat itu.
Apa reaksi Ino bisa dianggap jawaban dari hubungan barunya bersama sidevil sabaku gaara?
Karena cinta tak selalu terucap kata..
dan Gaara menyadari gadis itupun mempunyai rasa yang sama..
Biarlah rasa ini mengalir kian kuat seiring berjalannya waktu..
ANGEL N DEVIL
END
...
"T-TIDAAAKKKK!!! GAARAKUUUNN!" Teriakan histeris menggema dilorong asrama. Air mata patah hati mengalir oleh para anggota geng flower. Selembar Poster berukuran jumbo menghancurkan hati para gadis fans berat Sabaku Gara.
Poster pengumuman sang Ketua Asrama yang resmi melepas status (ZOMBIE alias ZOMBlo AbadIE) menjadi berpacaran dengan si gadis bully Yamanaka Ino.
dan.. Itachi senpai..
Yah...
Dia sepertinya mudah sekali move on.. dan sekarang sedang taraf pendekatan menuju keberhasilan menggaet siswi pindahan pertukaran pelajar.. gadis manis tak kalah cantik, namanya Konan.
... Happy ending ...