Teater kecil antara Bos besar Oh Sehun dan leluhur kecil Luhan (berdasarkan sudut pandang para mengawal yang selalu bernasib naas)

1. Anjing Tunggal

Kris dan Suho hanya bisa memasang wajah poker andalan mereka ketika bos besar dan si kecil Luhan sedang bermesraan dikantor.

Sebenarnya tidak bisa dikatakan bermesraan juga sih.

Sudah satu jam Luhan sibuk merajuk pada kekasih besarnya. Merayu lagi, tidak mendapatkan izin, akhirnya merajuk lagi kemudian merayu lagi.

Siklus tanpa akhir.

Kris bahkan mati-matian menahan kantuk ketika menyaksikannya.

Luhan secara harfiah memeluk kaki Sehun dan mengusal ngusal seperti anak kucing. Pipi hangat dan gembul dari si kecil itu diletakan di lutut bos besar. Kemudian si kecil dengan lihai memasang wajah seolah olah seluruh dunia bersalah padanya. Benar benar menyedihkan, bahkan dia dengan niat besar memeras dua air mata buaya dimata rusa besar itu.

Benar benar membuat orang tidak tahan untuk menjemputnya dan menawarkan seluruh dunia padanya.

Hm, leluhur kecil ini menjadi semakin ahli daripada hari sebelumnya, pikir Suho. Tapi dia diam saja. Lagipula siapa dia untuk bisa berkomentar? Bos sendiri yang memanjakan si kecil ini hingga kesurga. Sekarang lihatlah! Karena dimanjakan dengan keterlaluan. Luhan menjadi semakin pogah dan licik! Diberi seinchi minta se mil! Itu adalah salah bos! Bukan salahnya!

Sehun melirik sebentar, kemudian kembali fokus pada kertas dimejanya.

Luhan melihat itu dan melotot penuh kebencian pada Sehun.

Bajingan busuk ini! Mengabaikannya! Tidak bisa menerima ini!

Luhan sangat marah!

"Oh Sehun! Aku serius! Bahkan jika kamu tidak mengijinkanku aku akan tetap pergi!" Jerit Luhan prustasi, jelas sejak tadi dia berbicara tetapi hanya diabaikan! Temperamennya buruk oke? Dia benar benar akan meledak sebentar lagi!

Dengan susah payah dia memanjat meja tinggi milik Sehun. Meraup kertas kertas berharga yang berisi dengan kontrak miliaran won dan melemparkannya keluar jendela dari lantai 30 dengan wajah yang lurus.

Kris "..." aku benar benar ingin ikut melompat bersama kertas itu rasanya.

Suho "..." tidak tertolong! Jika bos masih tidak marah setelah kertas kertas itu dibuang. Mungkin kita harus mengikatnya dan memaksanya untuk ikut tes kesehatan mental karena jatuh cinta pasti sudah membuat mentalnya rusak!

Sehun "..." Kris dan Suho bisa mengetik mereka kapanpun dia memintanya. Tidak masalah.

Kris dan Suho "..." tiba tiba memiliki firasat buruk! Bos pasti sedang merencanakan hal jahat lagi untuk menyiksa kami!

Sehun menghela nafas dan memijat keningnya.

Luhan tanpa membuatnya sakit kepala benar benar bukan Luhan namanya.

Sekarang apa lagi yang diminta bayi besar ini.

Sehun menatap Luhan yang duduk dimejanya. Wajah merah karena marah, dan bibir cemberut.

Benar benar imut jika dia tidak menyebalkan!

"Apa lagi sekarang Luhan? Tidak bisakah kamu melihatku bekerja?" Keluh Sehun.

Luhan menggerutu dan ber-humph keras ketika mendengar Sehun berbicara.

"Justru karena kamu sedang sibuk bekerja aku memutuskan untuk datang! Kamu pikir aku akan melewatkan kesempatan untuk membuatmu dan kedua kacungmu sakit kepala hari ini huh? Jangan harap hmph!" Ucap Luhan sebal dan bersungut sungut.

Sehun "..." aku mengurungmu dan kamu inhin membalas dendam rupanya.

Kedua kacung, Kris dan Suho "..." Jangan tahan kami! Kami benar benar ingin melompat dari gedung ini! Tekanan bekerja disini benar benar hebat!

Sehun dengan gemas menggangkat Luhan dari meja untuk duduk dipangkuannya sebelum menghujani wajah lembut itu dengan ciuman dimana mana.

Luhan terlihat tidak senang tapi dia masih menyodorkan wajahnya untuk terus dicium.

Membuat kedua anjing tunggal diruangan itu benar benar ingin bunuh diri karena pemandangan ini!

Suho "..." Ah! Ah! Ah! Mataku! Matakuu! Argghhh!

Kris "..." tidak bisa berkomentar apapun lagi. Semua jenis kasih sayang ini terlalu membutakan!

"Sehun, aku serius aku ingin bergi kereuni sekolahku minggu ini. Bersama dengan Baekhyun dan yang lainnya. Kamu tenang saja, aku bisa menjaga diriku kok" ucap Luhan dengan serius. Sehun tidak mendengarkannya dan hanya sibuk meraba raba tubuh Luhan.

Wajah Luhan seketika menghitam ketika tangan kanan pria itu sudah sampai kepantatnya dan tangan kiri berusaha melepaskan celananya.

Menggertakkan giginya, Luhan mencoba bertahan untuk ini dan berusaha menjadi anak baik dan patuh. Jika dia menolak, bedebah ini akan punya alasan untuk menolaknya! Huh!

Sehun yang sudah terbawa suasana tiba tiba ingat jika masih ada oranglain selain mereka diruangan ini.

Wajahnya mengerut tidak senang dan berdehem keras.

Sinyal agar mereka segera keluar dari kantor.

Kris melirik Suho dan mereka mengangguk.

Kemudian dengan elegan, Suho meminta ijin keluar untuk menulis ulang surat kontrak dan Kris beralasan jika dia tiba tiba harus menjemput ibunya yang cerewet dari salon kuku. Jika terlambat dijemput Kris bisa dipancung katanya.

Lalu kemudian ruangan mendadak menjadi panas setelah kepergian kedua Anjing tunggal itu.

(Anjing Tunggal : jomblo)

2. Hilang

Siang hari ini semua orang sedang sibuk. Seperti semut yang ada diwajan panas. Sekelompok pria kekar berlari kesana kemari. Ketimur kemudian kebarat. Keselatan kemudian berbalik lagi ke utara.

Bagaimana mereka bisa tenang ketika bos besar yang biasanya berwajah datar hari ini tiba dan menendang pintu kantor dengan wajah hitam seperti pantat penggorengan. Kemudian dengan suara yang berbahaya dan lembut berkata "Little Lu hilang"

Hilang..

Hilang...

HILANG?!

AAAARGGGHH

Seketika keadaan berubah menjadi kacau ketika tiga kata dan satu kalimat itu keluar dari mulut bos.

Sudah bukan rahasia lagi jika bos sangat menghargai Si kecil Lu. Tidak hanya menghargai ah, bos sebenarnya sangat mencintai leluhur kecil ini. Seperti mutiara ditelapak tangan, daging dijantung dan apel dimata.

Bos besar benar benar memanjakan si kecil Lu sampai kesurga.

Semua permintaannya dari paling wajar sampai tidak wajar. Dari yang normal sampai tidak masuk akal. Dari yang mungkin sampai mustahil, semuanya akan dipenuhi oleh bos.

Membuat kebun persik diatas lantai tiga puluh dua, memberikan kartu hitam cuma cuma, memberikan pulau pribadi yang indah, semua perusahaan atas namanya, semua aset seperti hotel, pemandian air panas, tempat wisata, restoran, komplek perumahan mewah, mansion, villa, gedung apartemen mewah, sampai agensi hiburan dan hak paten yang mana disana terdapat saham bos besar, semuanya atas nama si Kecil Lu.

Bayangkan itu! Bahkan kaisarpun tidak akan memanjakan selir kesayangannya seperti bos besar memanjakan si Kecil Lu ini.

Dengan begitu buruknya bos memanjakan dan mencintainya. Bayangkan apa yang terjadi jika kentang panas ini hilang? Seluruh kota akan dibalik untuk mencarinya!

Jika terluka? Para pengawal pasti akan di potong jarinya karena tidak becus menjaga leluhur kecil ini.

Lebih buruk jika dia mati? Seluruh kota akan ikut dimakamkan untuk menemani si Kecil Lu. Ah!

Itu sebabnya para pengawal tidak henti hentinya mencari, berdoa pada buddha semoga leluhur kecil ini baik baik saja dan tidak lecet sedikitpun.

Mereka sudah menyelidikinya, gps yang ada dicincin yang dipakai si kecil entah bagaimana kehilangan sinyal. Ketika mereka melacak, cincin itu ada dibawah danau.

Tenggelam dan terjebak diantara batu.

Para pengawal sudah kebakaran jenggot ketika mendengarnya.

Mereka sudah berpikir yang tidak tidak tentang bagaimana Si kecil Lu tenggelam didanau ini.

Sedangkan Kai, pria itu juga tidak tahu dimana Si kecil menghilang. Si kecil tidak terlihat keluar dari tempat kerjanya dan tidak ada yang melihatnya pergi.

Sehun masih berwajah hitam seperti tadi. Kali ini suaranya tambah dingin.

"Cari, cari si Kecil sampai ditemukan. Dalam satu jam jika masih belum ada kabar. Kalian tidak perlu kembali sebaliknya hanya bunuh diri ditempat kau berdiri dan mati atau jika tidak mau, aku sendiri yang akan membunuhmu! Cepat cari!"

Para pengawal berlari terbirit birit seolah olah mengejar kehidupan kecil mereka.

Tiga puluh menit kemudian.

Pengawal bernama Jun Hong menemukan jika si kecil ternyata sedang di sauna.

Tertidur lelap, memakai baju hijau sauna tersebut.

Tadi Luhan melompat keair untuk membantu anak kucing yang berenang didanau. Sebenarnya anak kucing itu tidak tenggelam, tetapi berenang. Hanya saja Luhan salah sangka dan membuat bajunya basah, selain bajunya basah, cincinnya juga hilang.

Sial sekali!

Karena rumah jauh sekali, dia juga malas ditanya macam macam oleh Kai dan babysitter lainnya. Maka Luhan pergi sendiri ke sauna dan beristirahat.

Tidak tahu jika karena dia, nyawa dua ratus pengawal elit Sehun hampir melayang dan diujung tanduk.

3. Hari ketujuh bulan ketujuh.

" ...-Karena tersentuh oleh kekuatan cinta mereka. Kaisar langit kemudian memutuskan untuk mengijinkan pemuda pengembala dan gadis penenun untuk bertemu setiap hari ketujuh bulan ketujuh selama setiap tahun" Ujar Sehun, menutup buku dan mengakhiri kisahnya.

Sehun melirik Luhan yang bersemangat, berbaring dipelukannya dengan patuh dan bersikap seperti anak baik.

"Oh jadi itu adalah cerita dibalik hari valentine china? Hari dimana pemuda pengembala dan gadis penenun bertemu kembali?" Tanya Luhan penasaran.

Sehun menunduk dan mengecup kening si kecil, tidak menjawab tapi dia membenarkan.

"Sayang sekali kita ada dikorea. Jika kita ada di china, terlebih lagi di kampung kelahiranku. Kita bisa melarutkan lampion keair dan mengirim harapan ke pemuda gembala dan gadis tenun" keluh Luhan.

Sehun mengusap rambutnya dengan sayang dan bertanya "apakah kamu ingin pergi kesana?"

Luhan menatapnya dan tidak ragu untuk mengangguk. Tentu saja, tentu saja dia ingin. Dulu dia tidak punya kekasih dan masih menjadi seorang anjing tunggal yang menyedihkan. Tidak ada lampion yang bisa dilarutkan dikolam. Sekarang, dia punya kekasih. Dia juga ingin melarutkan lampion bersama kekasihnya dan melepaskan kunang kunang.

"Aku ingin kesana. Ingin membeli lampion dan melarutkannya denganmu"

"Denganku?" Tanya Sehun mengangkat alis.

"Apakah jika aku melarutkannya bersama Kai kamu akan setuju?" Tanya Luhan mengangkat alisnya juga.

Wajah Sehun seketika gelap.

Sedangkan Kai, diapartemennya tiba tiba bersin dan memuncratkan popcorn yang ada dimulutnya.

Seperti seseorang tiba tiba mengutuknya dari kejauhan, pikir Kai.

Luhan menyeringai dan mengecup bibir Sehun dengan lembut.

"Jangan merajuk, aku hanya bercanda oke? Jika aku serius aku tidak mungkin mengatakan Kai" ucap Luhan tertawa kecil setelahnya.

Sehun mengeratkan pelukannya ketubuh lembut milik si kecil dan menguburkan kepala dibahunya.

"Baik, kita akan pergi kekampung halamanmu besok. Membeli lampion besar dan melarutkannya keair"

"Menangkap kunang-kunang?"

"Ya menangkap kunang-kunang juga. Berhenti bertingkah imut dan cepat tidur. Lihat? Adik kecilku hampir bangun ketika melihatnya"

Luhan "..." tiba tiba tidak bergerak dan tidur seperti mayat.

4. Tidak berjudul

Pinkeu "Setelah sekian lama, akhirnya fanfic ini berhasil aku update hiks(╥╯^╰╥)"

Si kecil "Selamat, selamat є(•Θ• )э"

Bos besar "Bukannya Pinkeu senin ini ada ujian nasional? Pukul aku jika salah"

Si kecil "Sayang, tidak sopan berkata seperti itu. Bahkan jika pinkeu ini ingat. Apakah dia akan belajar? Hmph! Bahkan jika aku dipukuli sampai mati aku tidak akan percaya jika dia belajar!"

Pinkeu "..." skakmat.

Kris "Aku dengar Pinkeu ini juga tidak lulus snmptn. Benar benar percaya diri akan lulus akhirnya tidak lulus. Suho, kau tidak boleh menjadi orang sombong seperti Pinkeu ini. Selain sombong dia juga suka melebih lebihkan kemampuannya"

Suho "Yup yup ( ˙³˙)"

Pinkeu "..."

Kai "Dia juga remedial diulangan akhir sekolahnya ( ¯-¯ )"

Baekhyun "Benar benar buruk! Tidak percaya ada siswa yang seperti itu!"

Si kecil "Eh Baek?! Kenapa saja kau!"

Baekhyun "Luheeen, huhu Pinkeu melupakanku! Dia melupakanku!"

Si kecil "..."

Baekhyun "Dia juga belum memunculkan Chanyeolku huhu!"

Si kecil "..."

Pinkeu "..."

(Teater kecil berakhir)