" Tou-Sama, Aku seorang jenius kenapa juga aku harus banyak latihan!, "ucap Seorang anak pada ayahnya yang terlihat memakai Baju seorang Raja. Sang anak merasa dia jenius yang tak perlu banyak latihan.
Plak!
Tangan besar ayahnya menampar pipi bocah itu dengan keras. Rasa sakit menyebar dipipi Sang anak dengan berurai air mata ia menatap ayahnya yang berwajah sangat marah. "Kau! Hanya karena kau jenius bukan berarti kau tak perlu banyak latihan, apakah kau tak sadar banyak orang yang lebih kuat darimu bukan karena kejeniusannya tapi kerja kerasnya dalam latihan, sekarang pergi latihan sekarang! Jangan jadi pangeran pemalas, " ucap sang ayah dengan wajah sangat merah karena marahnya. Sementara itu sang anak yang mendengar bentakan keras ayahnya langsung pergi ke tempat latihan.
-Skip Time-
Dimalam hari yang gelap gulita, api menyerbu istana kerajaan dengan sangat cepat. Sekitar 1 Km dari istana terlihat sosok wanita yang penuh dengan darah tengah berlari sambil menggendong sosok anak berusia 12 tahunan. Wanita itu diikuti oleh sosok penjaga yang terlihat sangat patuh padanya. Tiba tiba Wanita itu berhenti berlari dan menatap anaknya dengan penuh kasih sayang iya mengelus rambut anaknya yang tengah pingsan didekapkannya itu.
"Naruto, Ibu menyayangimu tapi maaf Ibu tak bisa melindungimu sepenuhnya. Kuharap kau bisa tumbuh menjadi kuat dan dapat melindungi apa yang penting bagimu. Aku menyayangimu, Naruto. "ucap sang ibu dengan kata yang penuh kelembutan, ia lalu melirik penjaga disampingnya.
" Bawa anakku pada pamannya, aku akan melawan 'Orang itu' membantu Suamiku, " ucapnya sambil menyerahkan Naruto pada sosok penjaga itu. Penjaga tersebut mengangguk dan membawa anak tersebut berlari dengan cepat.
The Flame Heart
Desclaimer : Semua pemain bukan milik saya.
Rated : M
Pairing : Naruto X Harem
Genre : Adventure, Fantasy, Romance, and Etc.
Warning : Typo,Alternative universe (AU), Oc,Ooc,Gender bend! and Etc.
Summary :
Naruto, Seorang pangeran dari sebuah kerajaan kecil yang hancur hanya karena dia 'Spesial'. Ia berniat membalas dendam pada Kerajaan Besar yang menjadi dalang dari kehancuran Kerajaannya, Akankah ia berhasil membalas dendam atau malah melupakan dendam itu karena cinta?
Arc 1 : Beacon Academi
Chapter 1 : Welcome to Beacon Academi
Konoha City, Shinobi Kingdom.
Dipagi hari dimana burung burung menari-nari diangkasa sambil bernyanyi merdu menghiasi langit pagi, cahaya hangat matahari membangunkan manusia dari alam mimpi.
" Aaaaaahhhh!, "
Disebuah apartemen yang sederhana terdengar teriakan yang cukup keras. Teriakan itu adalah teriakan remaja berumur 17 tahun berambut merah panjang dengan poni yang menutupi mata bagian kirinya dan bagian belakang rambutnya berbentuk pantat ayam dan ia memiliki mata biru yang indah. Dia bangun dari tidurnya karena bermimpi buruk tentang hal tragis yang pernah terjadi pada 5 tahun lalu dan untuk 5 tahun sekarang ini ia tinggal bersama Pamannya.
Naruto mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara pintu terbuka, " Naruto, bermimpi buruk lagi hm?, "
Ucap seorang pria berambut merah yang muncul dibalik pintu. Orang itu adalah pamannya Nagato Uzumaki,orang yang telah mengurusnya, melatihnya dan berpetualang bersamanya. Naruto menjawab pertanyaan Nagato dengan sebuah anggukan singkat.
" Kalau begitu turunlah kau harus segera sarapan Naruto, "ucapnya sambil berbalik dan pergi dari hadapan Naruto.
Naruto perlahan bangun dari tempat tidurnya dan dengan langkah yang gontai ia perlahan menuju kamar mandinya. Setelah selesai mandi ia memakai Pakaian sederhana yaitu Baju warna putih dan celana jeans hitam. Naruto berjalan kearah tangga dan turun menuju lantai bawah.
Ketika sampai dilantai bawah Naruto dapat melihat Pamannya yang sedang memakan ramen sambil menatap TV. Naruto duduk dan mengambil semangkuk ramen yang disediakan untuknya, ia mengambil sumpit miliknya.
"Ittadakimasu"
Naruto mulai makan ramen itu dengan santai dan tidak tergesa gesa. Ramen memang bukanlah makanan kesukaannya tapi ramen adalah makanan kesukaan ibunya, makanan kesukaannya adalah makanan yang berbahan dasar daging.
Nagato menatap remaja yang merupakan keponakannya itu, " Naruto kau tahukan besok kau masuk ke Beacon akademi yang merupakan sekolah internasional dan juga sekolah favorit bagi anak bangsawan dari 4 Kerajaan aku tak ingin kau terlalu implusif dan mulai membenci mereka karena kebencianmu, sebaliknya aku ingin kau berteman dengan mereka, Naruto. Lagi pula saat ini kau tak punya kekuatan untuk membalas dendam. "
Beacon Akademi adalah sebuah sekolah internasional yang terletak dihutan selatan dan terletak disebuah bukit yang dikelilingi hutan, 5 Km dari garis pinggir Konoha City dan sekolah itu juga merupakan sekolah terbaik yang diakui oleh para Raja ke-4 kerajaan Besar. Para pangeran, bangsawan, putra dan putri klan-klan besar dan juga tempat para jenius berkumpul dari keempat Kerajaan Besar. Sebenarnya ada juga Konoha Akademi tapi tempat itu merupakan tempat bagi warga lokal yang tak masuk kualifikasi Beacon Akademi untuk sekolah.
Naruto menyelesaikan makanannya dengan cepat setelah itu ia menatap Nagato dengan pandangan yang sulit diartikan, " Aku tak akan bertindak bodoh paman jadi tenanglah. Sebelum aku punya kekuatan yang cukup untuk membalas dendam pada mereka, aku tak akan menyerang, " ucapan Naruto cukup menenangkan hati Nagato. Nagato sekarang yakin Naruto tak akan bertindak bodoh lagi pula setahu Nagato Naruto tipe orang yang cerdas.
" Hari ini kau harus menyiapkan segala keperluanmu Naruto, " kata Nagato dengan singkat.
" Iya aku tahu paman, " jawab Naruto sambil berdiri dan meninggalkan Nagato di apartemen sederhana itu.
Naruto berjalan ke arah motornya yang terparkir didepan adalah motor Sport berwarna Merah yang dibelikan pamannya pada ulang tahun yang ke menaiki motor miliknya dan memakai helmnya setelah itu ia bergegas pergi ke suatu tempat dengan motornya.
Naruto sampai disebuah toko yang tak terlalu besar, ia memarkirkan motornya dan membuka helmnya sebelum akhirnya turun dari motornya dan berjalan santai kearah pintu itu.
" Oh, Kau Naruto ?, " tanya sosok pria bertubuh besar dan berkulit hitam yang berada di belakang meja kasir.
"Kau sudah selesai dengan Armedilo milikku, jack ?, "tanya Naruto sambil mendekati Jack dengan wajah datarnya.
" Ah! Gauntlet itu ya tunggu sebentar, " kata Jack, lalu Jack berjalan kesebuah pintu membukanya lalu memasukinya setelah beberapa saat ia kembali lagi dan menaruh Armedilo dimeja. Armedilo adalah sebuah Gauntlet berwarna Black metalik dengan sebuah berlian merah kecil diatasnya.
" Jangan sampai kau merusaknya lagi, Naruto. "
" Hn, " jawab Naruto sambil membawa gauntlet miliknya dan menyimpannya di cincin interpasialnya.
Ia mengambil sejumlah uang dari sakunya dan menaruhnya dimeja sebelum berbalik menuju pintu.
Tapi sebelum Naruto membuka pintu, pintu itu terbuka dan memperlihatkan seorang gadis memakai baju hitam, rok hitam selutut, syal merah dan sebuah penutup kepala berwarna merah. Ia juga memiliki mata berwarna perak dan rambut hitam sepundak wajahnya terlihat cukup imut.
" Eh, Naruto kau disini ?, " tanya gadis itu pada Naruto dengan wajah cukup terkejut.
Naruto tahu dia adalah Ruby Rose. Ruby dan dirinya bertemu 2 tahun lalu ditoko ini secara tak sengaja. Naruto menatap Ruby, " Aku mengambil Armedilo milikku, kau tahukan besok hari pertama aku sekolah ?, " tanya Naruto pada Ruby.
Ruby tersenyum sebelum menganggukkan kepalanya, " Kau benar, ini juga hari pertama kakakku Yang sekolah, Kau tahu aku juga sangat ingin sekolah di Beacon Akademi. Andaikan saja aku berumur 17 tahun sekarang, "
" Kau hanya perlu menunggu 2 tahun lagi Ruby, " ucap Naruto sebelum melangkah melewati Ruby dan berjalan kearah luar toko.
" Bye bye Ruby, " ucap Naruto yang tengah berjalan kearah motornya.
Ruby menatap Naruto dari kejauhan dengan tersenyum kecil, " 2 Tahun tak bertemu Naruto, apa aku kuat, " kata katanya diakhiri dengan nada yang lirih.
Naruto menaiki motornya, memakai helmnya dan melaju kembali ke jalanan.
-Skip Time-
Pada sore hari di sebuah apartemen yang cukup mewah, terlihat seorang perempuan berambut hitam bergelombang dan juga seorang pria dengan rambut merahnya yang sedang duduk disofa
Naruto menatap mata Cinder dengan seksama sebelum berkata, " Kau tahukan besok aku akan sekolah di Beacon ?. "
Cinder mendekatkan mukanya pada Naruto, " Tentu aku tahu Naruto, " ucapnya dengan nada yang agak sensual.
" Itu berarti kerja sama kita berakhir disini Cinder, "
" Yah sepertinya begitu,"
Naruto mengalihkan pandangannya dari mata Cinder dan mengingat bahwa ia dan Cinder saling mengenal sejak usianya 15 tahun, saat itu ia sedang berada di Kota Kiri, Shinobi Kingdom. Cinder menawarkan kerja sama dan akhirnya mereka sepakat.
Flash Back
Disebuah malam yang indah, Naruto berdiam diri disebuah atap apartemen, lebih tepatnya ia sedang menatap bulan. Itu adalah kebiasaan Naruto beberapa bulan terakhir ini. " Apa kau suka sekali menatap bulan ya ?, " tanya Cinder yang tiba tiba muncul disamping Naruto. Naruto tampak tak terkejut dengan kehadiran Cinder yang ia lakukan Cuma menatap Cinder sebentar sebelum menatap bulan kembali.
"Apa yang kau mau ?, "tanya Naruto dengan datar.
" Sebuah kerja sama, " jawab Cinder singkat.
" kesepakatannya ? "
" Kau harus melakukan apa yang kuperintahkan. Sebagai imbalannya aku akan memberimu apa yang kau mau, itu bisa saja uang,wanita,informasi,atau barang dan lain ,hm ? "
Naruto menatap Cinder dengan serius sebelum akhirnya tersenyum, " Cinder Fall, kau membuat aku tertarik, "
"Jadi sepakat ?, " tanya Cinder
"Sepakat!"
Mereka berdua saling berjabat tangan. Dan sejak saat itu Naruto dan Cinder bekerja sama untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Flash Back end
Ciuman, pelukan, bahkan sex itu adalah hal biasa bagi Naruto dan Cinder. Mereka melakukan itu semua bukan karena cinta tapi itu hanya untuk kesenangan mereka sendiri. Naruto mengakui bahwa Cinder memiliki daya tarik tapi dia juga tahu Cinder bukan orang yang tepat untuk hubungan percintaan begitu juga sebaliknya.
Naruto dan Cinder saling memajukan wajah mereka. Naruto dapat merasakan bibir basah Cinder menempel pada bibirnya, ia menggunakan lidahnya untuk masuk ke dalam mulut Cinder dan Cinder membuka mulutnya untuk mempersilahkan lidah Naruto mengeksplor mulutnya itu. Lidah mereka saling bertautan saling mengikat dan saling memperdalam ciuman mereka untuk mendapat sensasi kesenangan tertentu. Setelah beberapa menit mereka saling berciuman, saling menghisap dan bertukar ludah dengan panas, akhirnya mereka menyelesaikan ciuman panas tersebut. Sebuah saliva tersambung antara bibir Cinder dan bibir Naruto.
Cinder menatap Naruto dengan mata sayunya, " Kurasa kita dapat menikmati malam perpisahan dengan penuh gairah, Iyakan Naruto ?, "
" Ya untuk yang terakhir kalinya " jawab Naruto yang sudah penuh akan nafsu.
Room 126, Hotel Internasional Konoha
Issei kini tengah menikmati pijatan yang dilakukan oleh kekasihnya, Rias Gremory. Rias yang melihat Issei memejamkan matanya sambil menikmati pijatannya terkikik, " Issei-kun sepertinya kau sangat percaya diri untuk besok, "
"Ya, aku percaya aku dapat membuat harem di Beacon Akademi!, " ucap Issei dg mata yang berkobar dengan penuh semangat. Issei memang berniat mendekati seluruh wanita cantik di Beacon Akademi, dia percaya dengan statusnya sekarang wanita akan takluk padanya. Rias menatap Issei yang penuh dengan semangat mesum, " Itu tak masalah asalkan aku tetap jadi yang pertama, " ucap Rias dengan serius pada Issei.
"Tentu saja Rias-chan, Oppaimu yang terbaik." ucap Issei dengan senyum mesumnya.
"Hihihihi" tawa kecil Rias.
Room 127
" Raynare, kau tak lelah terus bermain game terus ?, " tanya Kalawarner pada Raynare yang sedang bermain game terus diponselnya.
"Diamlah Kalawarner!, " jawab Raynare dengan marah karena mengganggu konsentrasinya.
Kalawarner yang mendengarnya hanya mendengus dan melemparkan dirinya ke sofa. Kalawarner terdiam beberapa saat sebelum bertanya lagi pada Raynare, " Jadi dimana Akeno-sama, Ray ?."
"Aku tak tahu" ucap Raynare dengan datar.
" Kau tak gugup untuk besok,hmm ?. "
" Tidak, aku yakin tak ada wanita yang lebih hebat dari Akeno-sama. "
Room 128
Irina kini tengah berbaring dikasur sambil memperhatikan Xenovia yang sedang melakukan senam aneh.
" Kau tahu aku sangat tak sabar melihat wajah Gabriel-sama yang sangat cantik, kami belum bertemu sejak tahun lalu. "
" Ya, dia adalah putri yang baik ,cantik, pintar, dan berbakat. Dia adalah putri yang sempurna
" Kau tak gugup, Xenovia ?."
" Aku percaya besok akulah yang akan terlihat paling mengagumkan Irina, " jawab Xenovia sambil melakukan senamnya itu.
One Day Later
Jam 03.00 Naruto bangun dari tempat tidurnya. Naruto perlahan bangkit dari tempat tidur, ia melirik Cinder yang masih tidur sebelum mencari pakaiannya yang tadi malam ia lempar entah kemana. Naruto keluar dari apartemen Cinder menaiki motor Sportnya dan bergegas pergi ke rumahnya.
Setelah 15 menit perjalanan Naruto akhirnya sampai dirumah, ia memarkirkan motornya didepan Apartemen. Naruto perlahan berjalan kearah pintu dan membukanya.
" Dari mana saja kau malam ini, Naruto ?," tanya Nagato yang terlihat sudah menunggu dibalik pintu dengan wajah datarnya.
" Hanya menikmati malam perpisahan dengan teman wanitaku, " jawab Naruto sambil berjalan melewati Nagato dan pergi ke kamarnya.
" Lain kali kabari aku dulu, Naruto. "
" Ya, "
Setelah sampai dikamarnya Naruto langsung melanjutkan tidurnya lagi.
-Skip Time-
Naruto kini memakai baju hitam ketat dengan celana panjang hitam, Syal merah dilehernya, sepatu boots dan Armedilo yang terpasang dikedua tangannya, ia juga menggendong pedang besar sepanjang 160 cm dan lebar 18 cm pada punggungnya.( mirip pakaian milik Zack Final Fantasy VII )
Naruto yang melihat pakaiannya sudah sempurna. Naruto berjalan kearah lantai pertama dengan perlahan.
" Kelihatannya kau sudah sangat siap , Naruto ?, " tanya Nagato yang sekarang sedang menikmati kopinya di pagi hari yang indah. " Tentu Paman, aku ingin melihat pertarungan antar jenius. "
Naruto menatap Nagato dengan mata penuh akan keyakinan, " Aku akan melawan mereka sesulit apa pun itu, sekuat apa pun itu, dan sesakit apa pun itu karena itulah jalan hidupku, "
Uchiha Mansion
Disebuah kamar terlihat seorang gadis yang tengah menatap bayangannnya pada cermin yang cukup besar.
Sasuke Uchiha seorang anak dari Fugaku Uchiha, ketua klan Uchiha. Uchiha merupakan salah satu klan terhormat di Shinobi kingdom, mereka diakui menghasilkan anak anak yang jenius. Sasuke juga merupakan adik dari Itachi Uchiha, seorang prodigy yang diyakini muncul 100 tahun sekali. Dibalik kekuasaan, kekayaan dan kehormatan Klannya Sasuke memiliki masalah yaitu ia tak pernah punya teman selain keluarganya. Yang ia lakukan hanyalah berlatih dan berlajar terus menerus karena tekanan dari orang tuanya yang menyuruhnya untuk menyamai Itachi.
Sasuke kini tengah memakai Suit armor ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Sasuke menggerakan tangannya mengambil sebuah jubah biru donker dengan lambang Uchiha dibelakangnya.
" Sasuke-sama ini sudah saatnya Anda untuk sarapan!, " ucap seorang maid yang terlihat muncul dari balik pintu. Sasuke menatap maid yang baru masuk itu dan menganggukkan kepalanya pada maid tersebut.
Istana Kerajaan
Diruang makan yang sangat mewah terlihat seorang Pria berambut putih dengan pakaian mewah dengan seorang gadis yang juga berambut putih tengah memulai sarapan mereka. Mereka adalah Tobirama Senju dan anaknya Akami Senju, Tobirama adalah Seorang raja periode kedua setelah masa perdamaian. Periode pertama yaitu Kakak tirinya Hashirama Senju yang terpaut 20 tahun dari usianya. Karena itu pula Akami adalah seorang Putri dari Kerajaan Shinobi.
Tobirama menatap Akami dengan Serius, " Jangan kalah dari putri putri kerajaan lain, Akami. "
Akami menatap kembali ayahnya dan mengangguk, " Ya Tou-sama, "
" baguslah, "
Namikaze Mansion
Minato mengalihkan pandangannya pada anaknya, Namikaze Menma. Menma adalah adik dari Kyuubi Namikaze yang merupakan anak pertamanya Menma memiliki rambut hitam yang sama dengan istrinya, Shizune Senju. Minato tahu seluk beluk anaknya termasuk ambisinya untuk menikahi Uchiha Sasuke dan Putri Shinobi Kingdom, Akami Senju. Hal yang Minato khawatirkan adalah sifat arogan Menma yang menganggap dirinya jenius tak tertandingi, Minato khawatir bahwa kearoganan anaknya akan membawanya kedalam kehancuran karena itu ia sering menasihati anaknya tapi semua sia sia Menma tak berubah.
" Menma, kau jangan pernah meremehkan lawanmu ingat. " ucap Minato dengan lembut pada Menma.
" Aku sudah tahu ayah! Kau sudah mengatakan itu ribuan kali, " bentak Menma pada Minato. Sementara itu Shizune yang melihat Menma membentak menatap Menma dengan Killing Intens, " Menma! Dia ayahmu jangan membentaknya, "
Menma hanya mendengus dan melanjutkan makannya. Menma merasa bahwa tak ada yang bisa mengalahkannya entah itu Pemilik Sacred Gear ataukah Prodigy dari kerajaan lain. Ia yakin bahwa bila ia dapat menikahi Akami maka ia akan menjadi Raja dari Shinobi Kingdom.
' Tunggulah Sasuke, Akami kalian akan jatuh kepelukanku ' pikir Menma dalam hatinya sambil menyeringai tipis.
.
.
.
.
.
Naruto kini berada disebuah pesawat aneh yang mengangkut Naruto dan para murid lainnya. Naruto disini dapat melihat banyak sekali orang terkenal dari Shinobi Kingdom tapi Naruto tak memperhatikan itu yang ia perhatikan adalah Ruby Rose yang entah bagaimana ia bisa datang ke Akademi.
" Jadi bagaimana kau bisa masuk ke Beacon Ruby, usiamukan baru 15 tahun. " tanya Naruto pada Ruby yang baru menyadari disampingnya.
" Paman kami memberikan sebuah tiket pada anak ini, " bukan Ruby yang membalas melainkan Yang Xiang Long, dia adalah sosok gadis pirang yang bisa dibilang Sexy. Ia memakai jaket Coklat, Baju kuning yang ketat dan sebuah celana Hotpants.
" Ohh! Selamat ya Ruby, " ucap Naruto dengan senyum simpul.
" Ya terima kasih, Naruto. " balas Ruby dengan pipinya yang mulai memerah melihat senyum Naruto.
" Ngomong ngomong Naruto, Kenapa kau tak memasukan pedang mu itu pada cincin interpasial milikmu ?, " tanya Yang pada Naruto yang membawa pedang besar dipunggungnya.
Naruto melirik ke arah Yang dan berkata, " Ini cuman aksesoris lagipula aku punya ratusan pedang di cincinku, "
" Pedang sebesar ini kau sebut aksesoris, kau memang aneh. "
Naruto menikmati perjalanan ini dengan tenang tapi ketenangan itu diganggu oleh suara muntah seseorang. Itu adalah seseorang pria sesusianya memiliki rambut mangkok dan baju hijau yang terlihat sangat ketat. Naruto memperhatikan orang itu dan setrlah melihat seluruh struktur tubuh orang itu ia tahu bahwa orang itu kuat di taijutsu dan memiliki seseuatu yang khusus. Orang itu jenis pekerja keras.
Naruto mendekati orang itu dan mengambil sebuah botol serta obat dari cincin interpasial miliknya dan menyodorkannya pada orang itu, " Ini minum obat ini agar kau tak mabuk mabuk lagi, "
"A-ah terima kasih!, " ucap orang itu, dia dengan terburu buru meminum obatnya sebelum mengalihkan pandangannya pada Naruto. Dia akui Naruto seorang yang tampan,badan kekar, keren, dan terlihat jantan dengan pedang dipunggungnya.
" Aku Rock Lee,siapa Namamu ?, " tanya Lee pada Naruto.
" Hikaryu Naruto Kiseki, panggil saja Naruto. " ucap Naruto sebelum melangkah pergi meninggalkan memang mengubah Namanya untuk menyembunyikan fakta bahwa dia pangeran yang dicari cari selama ini.
Sebelum Lee mengucapkan sesuatu Naruto sudah menghilang dari pandangannya. Lee bersumpah bila mereka bertemu lainkali dia akan membalas kebaikan Naruto padanya. Sementara itu Naruto berjalan kearah Yang dan Ruby tapi ia tak menemukan mereka disana.
" Mereka pergi ketempat lain beberapa saat yang lalu, nyaa "
Mendengar suara itu Naruto mengalihkan pandangannya pada sosok yang bicara. Dia adalah Youkai kucing yang terlihat berambut hitam dengan dua kuping kucingnya. Wanita itu memakai kimono yang terbelah pada bagian pahanya itu membuatnya menguarkan aura Sexy. Youkai adalah Spesies campuran antara Manusia dan binatang, mereka biasanya memiliki kemampuan untuk menggunakan Senjutsu.
" Kuroka, " ucap sosok itu dengan singkat.
"Namaku Naruto, jadi kemana mereka Kuroka ?, " tanya Naruto
" Aku tak tahu tapi mengapa kau tak menemaniku disini saja, "
Naruto menatap Kuroka yang ia tahu berusaha menggodanya setelah itu ia mengangkat bahunya, " Kurasa itu tak akan jadi masalah, "
-Skip Time-
Kapal itu akhirnya sampai di Beacon, para penumpangnya mulai turun beriringan. Naruto juga turun diikuti oleh Kuroka disampingnya. Naruto memandangi Beacon yang terlihat sangat megah. Naruto akhirnya menghembuskan Nafasnya dan berjalan memasuki Akademi.
" Waaah itu Akami-Hime, "
" Lihat Sasuke-sama, dia terlihat sangat cantik, "
" Itukan Akeno-Hime dari kerajaan Dark Holy, dia sangat seksi."
" Kyaaaaa! Yuuto Kiba, dia adalah Pangeran Holy sekaligus adik dari Gabriel-sama. "
Dan berbagai macam teriakan masuk kekuping Naruto. Naruto menatap kumpulan orang orang Elite itu dan menggunakan killing Intens miliknya sebentar.
' Perasaan ini, tak salah lagi ini adalah apa yang dilakukan Tou-sama padaku kalau tak salah ini Killing Intens. Sebuah perasaan membunuh yang tinggi ' batin Akami yang tiba tiba merasakan Niat membunuh yang tinggi.
Akami melihat orang orang lainnya juga merasakannya. Akami mencoba menemukan orang yang mengirim sebuah Niat membunuh itu dan akhirnya ia menemukan Naruto yang menatapnya sebelum Naruto pergi menghilang begitu saja. Ketika Naruto menghilang semua Niat membunuh yang ia rasakan juga ikut menghilang.
' Orang itu pasti berbahaya, aku harus berhati hati ' gumamnya dalam hati.
" Akami kau tahu siapa dia ?, " tanya Sasuke dengan pelan padanya. Akami cuma menggelengkan kepalanya tanda dia tak tahu. Akami tahu Sasuke juga merasakan hal yang sama karena ia dan Sasuke sudah bersahabat dari kecil.
Naruto yang baru saja pergi akhirnya sampai di Aula bersama dengan murid murid lainnya. Naruto dapat melihat guru guru berjajar dengan rapi didepan para murid baru.
Sosok pria berambut putih berjalan kearah mikrofon, " perkenalkan namaku Ozpin aku adalah kepala sekolah Beacon Akademi. Kuharap kalian dapat membanggakan kerajaan dan keluarga kalian disana dengan membuat prestasi. Aku tak tahu impian kalian semua tapi aku tahu bahwa untuk mencapai impian kalian perlu bekerja keras dan pantang menyerah.."
Ozpin berhenti bicara sebentar dan dengan senyum ia melanjutkan kembali lagi, "...Selamat datang di Beacon Akademi, "
Ozpin mundur dari panggung, lalu para guru mengenalkan dirinya masing masing secara bergiliran dan mengucapkan kata sambutannya masing masing. Akhirnya guru yang terakhir maju kepanggung dan memperkenalkan dirinya.
" Namaku Glynda Goodwitch, Selamat datang di Beacon Akademi dan kuharap kalian akan mentaati peraturan yang telah ada. Aku juga akan memberitahukan bahwa nanti malam diadakan pembagian Asrama dan besok akan ada tes awal masuk, untuk hari ini kalian boleh mengunjungi saudara kalian yang ada disini ataupun berjalan jalan disini." Ucap Glynda.
Setelah Glynda pergi para peserta mulai bubar kesegala arah. Naruto berjalan meninggalkan Kuroka dan pergi menelusuri Akademi ini. Saat Naruto berjalan tiba tiba sebuah suara membuatnya berhenti berjalan.
" Tunggu! " itu teriakan Akami yang melihat Naruto dan Sasuke dengan kecepatannya muncul dihadapan Naruto berniat menghalangi Naruto.
Naruto yang melihat aksi Akami dan Sasuke itu hanya tersenyum tipis, " Jadi apa yang kalian mau? "
Akami menatap Naruto dengan pandangan marah, " Jangan pura pura tak tahu! Apa tujuanmu dengan Niat membunuh yang kau kirimkan pada kami tadi, hah "
Naruto menatap Akami, " Aku cuma ingin tahu seberapa kuat kalian, itu saja kok. " Naruto melangkah mencoba melewati Sasuke tapi Sasuke menghalanginya sekali lagi. Naruto menatap Sasuke lalu ia menarik tangan Sasuke membuat sang Uchiha mendekat kearahnya. Naruto mendekatkan wajahnya pada Sasuke, Sasuke yang melihat Naruto mendekatkan wajahnya langsung memukul Naruto dengan tangan kanannya. Tubuh Naruto tiba tiba berubah jadi api dan menghilang begitu saja hal itu membuat Akami dan Sasuke cukup terkejut.
" Ini Klon! " ujar Sasuke dan Akami bersamaan.
" Bye bye Uchiha-san dan Senju-san aku pergi dulu " ucap Naruto yang terlihat berada dibelakang Sasuke sambil berjalan dengan santai.
Akami dan Sasuke menatap Naruto sebelum Akami mengajak Sasuke pergi dari sana.
.
.
.
.
To Be Continue
Ini adalah fanfic Naruto x Hs Dxd X RWBY dengan latar cerita AU. Semoga aja pada suka dan Dukung Author ya!
Saran, komen, kritik diterima
Review, Fav dan Follow ya