LORD OF APOCALYPSE : BETWEEN LOVE AND DESTINY

Rate: M

Disclaimer: Naruto [Masashi Kishimoto], High School DxD [Ichie Ishibumi]

Ditulis tanpa mengharapkan keuntungan materil sedikit pun

Genre: Fantasy, Romance, Adventure, Action, Martial Art

Warning: Typo, gaje mungkin, masih jauh dari kata sempurna, OOC

Pairing: ?

Summary: Dia adalah saksi hidup dari kejamnya Great War dan seseorang yang tumbuh sebagai manusia. Hidup tanpa keluarga dan tak memiliki sebuah nama, Dia ada hanya untuk menyeimbangkan kekuatan tiga fraksi, berbagai mitologi dan menghukum apa yang salah di dunia. Tak mendapat cinta di masa hidupnya tapi tahu apa arti cinta. Dia bisa memaafkan tapi juga tak segan menghukum sesuatu yang salah. Dia adalah…, Lord of Apocalypse.

Jangan lupa review, favorite follow!

.

.

.

.

.

Chapter 3: Kesepakatan

Langit ungu menyeramkan yang terlihat sejauh mata memandanga ini bukanlah bumi yang sebenarnya. Suara gemuruh petir terdengar begitu mengerikan disana, mata biru sapphire yang tajam itu dan segumpal kekuatan yang membentuk bole energy terbentuk di tangan seorang pria dengan 8 sayap di punggungnya. Wajah pemilik sepasang mata sapphire ini sekarang tertutupi sebuah topeng berukiran rubah, dan hanya bagian kedua matanya saja yang terlihat.

Di belakangnya, bersembunyi seorang gadis dengan 10 sayap di punggungnya, yang menandakan bahwa status gadis ini lebih tinggi dari status pria yang kini sedang menciptakan badai petir di dimensi buatan ini. Meski dihujani ancaman dari badai petir, pria yang mengenakan topeng dengan ukiran rubah ini sama sekali tak gentar karenanya, dia masih memiliki kepercayaan diri untuk melindungi gadis yang terbang di sampingnya.

Gadis itu adalah Gabriel, salah satu dari malaikat tertinggi penghuni surga, adik dari Michael sekaligus malaikat yang akan dijodohkan dengan Hades sedangkan pria bertopeng itu adalah Naruto, makhluk yang ditakdirkan menjadi [Lord of Apocalypse], pengawas dunia, penjaga ruang dan waktu sekaligus murid di Kuou Gakuen.

"Hei… Kau yakin mau melawannya?" bisik Gabriel kepada laki laki yang sekarang sedang melindunginya.

"Kuharap aku tidak harus melawannya… kita akan cari kesempatan untuk lari sambil menghapus jejak kekuatan kita,"

Tanpa mereka berdua sadari, Dulio mengarahkan meriam sihirnya ke arah mereka. Dia menembakkan meriam energy itu hanya dengan menggunakan satu tangan sedangkan tangannya yang lain, ia gunakan untuk membentuk sebuah tornado berukuran kecil. Dia menoleh sekilas ke arah tornado kecil yang ia buat, kemudian kembali menatap Naruto dan Gabriel.

"Haruskah aku membantumu?" tanya Gabriel setelah menelan ludah.

"Kau pikir aku tidak bisa menahan serangan bertubi tubi semacam ini?"

"Entahlah, tapi lihatlah tangannya yang lain!"

Gabriel menyuruh Naruto untuk tidak lupa terhadap angin tornado mini yang dibuat Dulio. Sebenarnya dia tidak begitu khawatir, tapi akan lebih baik jika gadis di belakangnya ini juga melakukan sesuatu daripada hanya menyibukkan dirinya saja. Dia juga tidak bodoh, Naruto sampai sekarang juga masih memiliki kecurigaan kalau jangan jangan semua ini hanyalah rencana yang disusun oleh Gabriel dan surga untuk menangkap dirinya.

"Gabriel-sama… Saya mohon anda untuk kembali bersama saya ke surga. Hades-dono dijadwalkan akan datang satu jam lagi,"

"Maaf, Dulio… tapi aku tidak bisa kembali ke surga! Aku tidak menginginkan perjodohan itu sama sekali,"

Dulio menghela nafas sejenak dengan ekspresi pasrah, kemudian kembali membalas, "Tolonglah, Gabriel-sama… Saya akan dimarahi oleh Michael-sama jika saya tidak bisa membawa anda kembali ke surga sebelum Hades-dono datang,"

Naruto mengerutkan alisnya sambil membuat semacam pelindung sihir. Ia tahu seberapa besar konsekuensi atau resiko yang akan diterima pihak surga jika Gabriel tidak disana sekarang. Sebagai pengawas dunia dan pelindungnya sementara waktu sebelum dunia mencapai batasnya, Naruto juga tidak bisa membiarkan pihak surga yang dihuni malaikat harus berada dalam situasi berperang dengan Hades yang merupakan pimpinan tertinggi [Underworld].

"Gabriel-sama! Tolong anda pikirkan nasib surga dengan baik! Jika kita sampai membuat Hades-dono marah besar… kita tidak hanya akan berperang melawan iblis dan malaikat jatuh tapi juga pihak [Underworld] dan kemungkinan [Olympus] pun akan ikut serta,"

Gabriel kembali terpikirkan oleh hal itu, dia tidak ingin kembali, namun dia juga tidak bisa mengabaikan nasib teman teman serta saudara saudaranya di surga. Untuk itulah, selama tiga bulan terakhir dia mempelajari banyak hal mengenai keberadaan yang selalu mengganggu tiga fraksi dan mampu membuat Sirzech Gremory sekarat. Dia bersembunyi dan mencari jejak jejak orang itu, mempelajari beberapa sihir sihir yang ia gunakan serta menganalisa beberapa tempat dengan kemungkinan paling tinggi dan paling sering orang itu muncul.

Dia mempelajari tentang Naruto, dan Naruto juga lengah. Akibatnya dia menerima semua ini.

"Aku… tidak bisa kembali, Dulio…"

"Apa karena orang ini yang sudah menculikmu dalam pesan yang kau tinggalkan padaku setengah jam yang lalu lewat transfer pikiran jarak jauh?" tanya Dulio sambil menunjuk Naruto.

Dan sekarang lah Naruto baru paham maksud dari Gabriel tentang melindungi dirinya dan menyembunyikannya dari surga. Dia meminta Naruto untuk menculik dirinya. Ini sedikit berbeda dengan ketika Gabriel kabur dan dilindungi oleh Naruto. Kalau Gabriel kabur karena tidak mau bertunangan, jelas Hades dan [Olympus] akan murka dan mengarahkan amarahnya itu pada pihak malaikat, tapi jika kenyataan dirubah menjadi Naruto menculik Gabriel, amarah dari Hades dan [Olympus] akan beralih pada Naruto.

"Jadi benar kau menjebakku…?" kata Naruto dengan aura kekuatan yang ditingkatkan.

"…Uh, aku benar benar tidak ingin menikah dengan Hades… tapi aku juga tidak ingin surga hancur karena diriku…, jadi kuputuskan untuk mengalihkan amarah Hades padamu," jawab Gabriel dengan ekspresi yang terintimidasi.

"Kau pikir aku akan takut dengan ancaman yang memegang identitasku? Jika aku menjadi sasaran Hades dan [Olympus] karena hal ini, tidakkah kau berpikir akan lebih mudah atau sama saja bagiku jika melenyapkanmu disini? Takkan ada yang berubah jika situasi 'aku menculikmu' berubah menjadi 'aku membunuhmu', kau tau itu?"

Naruto mengatakan itu sambil mengalihkan pandangannya pada Gabriel dengan sorot mata yang benar benar dingin. Tentu saja hawa intimidasi itu benar benar membuat seluruh tubuh Gabriel gemetar karena ketakutan. Wajahnya panik dan dia menggenggam tangan kirinya dengan tangan kanan.

"Y-Ya… t-tidak akan ada yang berubah,"

Jujur Naruto benar benar kesal sekarang, namun dia tidak mau lepas kendali dan membunuh sosok penting seperti Gabriel di pihak surga. Dia mencoba mendinginkan kepalanya dan berpikir kembali…

'Kurasa tidak masalah bila identitasku akhirnya harus terbongkar… Sebastian pasti bisa paham alasanku. Tapi bagaimana dengan kerja sama antara surga dan [Olympus]?,' batin Naruto.

Lalu saat Naruto sibuk berpikir dan berniat mengembalikan Gabriel kepada Dulio, dia mendapatkan serangan yang brutal dari Dulio. Sebuah badai tornado diiringi dengan sambaran sambaran petir sekarang sedang menghujani dirinya. Dengan ekspresi terkejut, Naruto mengaktifkan lebih banyak pelindung untuk dirinya.

"Aku terpaksa melawanmu, makhluk bertopeng…"

"Tunggu dulu ini…"

Naruto mencoba bicara namun Dulio sudah terlebih dahulu memberikannya serangan beruntun yang berbahaya baik bagi dirinya maupun Gabriel. Kekuatan penghancur dari pemilik [Zenith Tempest] ini benar benar patut untuk dikagumi. Dia menghancurkan pijakan tanah di dimensi tersebut, mendatangkan awan badai, merubah cuaca dan mengganggu ke alamiannya disaat yang bersamaan.

"Bisakah kau mendengarkanku sebentar saja!" teriak Naruto yang sudah bosan bertahan terus menerus.

"Akan kudengarkan setelah kau melepaskannya!"

Dulio terbang dengan cepat sambil mengaliri tinju nya dengan petir yang sangat dahsyat lalu ketika dia sampai di hadapan Naruto, dia memberikan tinjunya. Sebuah ledakan dan suara retakan dari pelindung terluar Naruto terdengar disana. Dulio cukup terkejut ketika pelindung milik Naruto bahkan belum hancur hingga bagian terdalam, tapi tentunya Naruto tidak terkejut karena bagaimanapun dia bahkan bisa membuat seorang iblis yang membawa gelar Iblis Super dan [Demon Lord] jadi tak berdaya.

'Perisai ini!' kata Dulio dalam hati.

Dia tidak akan runtuh hanya karena serangan fisik Dulio yang notabene nya merupakan seorang penyerang jarak jauh yang mengandalkan sihir dari [Zenith Tempest]. Jujur sebenarnya pada saat inilah, Naruto mendapatkan peluang terbaik untuk memberikan serangan yang telak kepada Dulio, bahkan Dulio sendiri nampak sudah panik melihat situasinya, tapi Naruto memutuskan untuk terbang mundur dan memberi jarak dengan pria yang dipanggil [Joker] milik Michael tersebut.

"Aku memang setuju untuk tidak membiarkan surga bekerja sama dengan [Olympus] karena akan mengganggu keseimbangan tapi aku tidak pernah setuju untuk membuat diriku sendiri menjadi satu satunya yang bersalah dan menjadi target amarah mereka semua!" bisik Naruto.

"Bukankah kau tadi sudah setuju untuk melindungiku!?"

"Melindungi dan menculik itu konteksnya berbeda! Kupikir kita bisa menemukan jalan keluarnya bersama setelah lari dari situasi ini! Tapi kau malah sengaja membuatku jadi sasaran utama!" kata Naruto dengan nada yang sedikit lebih tinggi. Di balik topengnya sendiri, dia sudah merubah ekspresi nya jadi marah.

Dia sudah tidak bisa keluar dari situasi ini dengan baik baik, tadinya dia berniat membuat rencana untuk lari dari situasi ini dan berunding dengan pihak surga kemudian. Tapi sekarang dengan tuduhan menculik seperti ini, sudah pasti dia harus berhadapan dengan Thanatos, Pluto dan para Grim Reaper lainnya.

"Apa benar orang ini menculik anda Gabriel-sama?"

"Aku diculik! Aku tidak bisa meninggalkannya karena segel yang ia pasang padaku agar terus berada di dekatnya!" teriak Gabriel.

Akting yang cukup bagus. Naruto menoleh ke arah gadis itu lalu menarik lengannya dan membuat sebuah gerbang teleportasi. Dia melemparkan Gabriel ke dalam sana. Secara mengejutkannya, gerbang itu terhubung dengan gerbang yang muncul di samping Dulio Gesualdo.

"Akh…"

Tubuh Gabriel ditangkap oleh Dulio Gesualdo dengan baik. Dulio mengalihkan tatapannya kepada Naruto.

"Kau salah jika aku akan takut dengan ancamanmu, Gabriel…" ucap Naruto santai sambil merengangkan telapak tangannya.

"T-Tunggu! Tak hanya tentangmu! Jika ini terjadi, keseimbangan juga bisa hancur! Kau tahu itu, kan!?" teriak Gabriel dengan ekspresi yang terlihat nyaris putus asa.

Dulio hanya menunjukkan ekspresi yang mengatakan bahwa dia tidak paham dengan percakapan keduanya. Naruto membalikkan tubuhnya dan seperti berniat keluar dari dimensi yang ia buat sendiri ini, sedangkan Gabriel sekarang sedang menatap punggungnya dengan penuh harap sebelum akhirnya wajahnya tertunduk putus asa.

"Dia tidak menculikku, Dulio… Akulah yang datang kepadanya dan mengaku kalau diriku diculik," ucap Gabriel pelan kepada Dulio dengan senyuman putus asa.

Naruto yang masih ada disana hanya menengok sedikit ke belakang, wajahnya masih tertutupi topeng namun sorot mata nya yang dingin masih terlihat disana. Sekedar pemberitahuan saja, bahwa sejak awal dia membuat dimensi ini pun… dia sudah merubah seragamnya dengan semacam pakaian perang berwarna biru, hitam.

'Apa aku harus meninggalkannya? Setelah ini, bagaimana caranya aku mencegah bergabungnya malaikat dan [Olympus]?'

Naruto memikirkan banyak cara namun dia masih bingung. Yang jelas saat ini keputusan terbaiknya adalah membiarkan semuanya terjadi. Dia tidak bisa merubah target amarah [Olympus] kepada dirinya sekarang, dia mungkin mampu bertahan sendirian tapi dia belum cukup mampu menahan sambil melindungi Gabriel dari gempuran sebesar itu.

'Akan kupikirkan lagi tindakan yang harus kuambil… untuk saat ini aku akan mundur, tapi aku pasti akan menolong gadis ini dari Hades,'

"Tunggu! Bukan berarti kau dipersilahkan untuk pergi dari sini!" kata Dulio mencegah Naruto untuk pergi.

Naruto berhenti sambil menghela nafas tidak mengerti. Kenapa makhluk dengan keberadaan lemah seperti Dulio yang harusnya sudah paham mengenai perbedaan kekuatan di antara mereka berdua, masih saja menghentikan langkah Naruto ketika dia sudah mengampuni nyawa Dulio.

"Lebih baik kau sadar dan lihatlah kemampuan mu dulu sebelum kau ingin menahan ku untuk pergi dari sini,"

Ketika mendengar ucapan Naruto barusan, Dulio hanya mendecih. Dia tahu bahwa dirinya diremehkan barusan namun dia juga tidak bisa memprotes hal itu karena kenyataannya memang benar, bahwa dirinya tidaklah sepadan dengan entitas yang barusan ia hadapi.

"Tunggu aku…" ucap Naruto pelan.

Gabriel yang sudah tidak memiliki harapan dan Naruto yang berjalan melewati batas dimensi. Gabriel yang merupakan malaikat indah dari surga dan Naruto yang merupakan pengawas dunia. Yang satu menggenggam takdir dan masa depan surga dan yang satunya menggenggam takdir dan masa depan dunia. Keduanya di masa depan akan memiliki peran penting dalam perang terbesar sepanjang sejarah dunia…

'Kalau keseimbangan itu goyah… akan ku kembalikan seperti semula,'

.

.

.

.

.

xxx0xxx

Tepat setengah jam sebelum Hades datang ke surga yang dihuni para malaikat, Dulio tiba bersama Gabriel yang masih memasang ekspresi putus asa. Dulio jelas memperhatikan hal itu tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak untuk menolong Gabriel keluar dari masalah ini. Dia sadar bahwa Gabriel tidak menyukai perjodohan ini sejak awal, namun dia tak menyangka bahkan Gabriel yang benar benar taat pada perintah kakaknya, Michael akan berbuat sejauh ini.

"Gabriel-sama…"

"…Apa yang ingin kau bicarakan, [Joker]?"

Gabriel menyebut nama kode nya bukan nama asli Dulio. Dan dari situlah Dulio sadar bahwa tidak baik untuk mengatakan sesuatu yang berbau bullshit sekarang kepada Gabriel. Dia mengurungkan niatnya untuk menghibur perempuan itu.

"T-Tidak… tidak ada…"

"Hmm…"

Dengan itu, mereka mengakhiri percakapan yang bahkan belum masuk ke bagian intinya. Gabriel berjalan meninggalkan Dulio dan Dulio hanya bisa melihat betapa menyedihkannya tingkah dan ekspresi dari Gabriel. Dia hanya tidak tahu harus berbuat apa karena dia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk merubah keadaan. Mereka benar benar ingin memenangkan perang yang terjadi sekian ratus tahun dengan iblis dan malaikat jatuh.

Oleh karena itulah, mereka membuat kerja sama dengan pihak [Olympus] dengan kesepakatan Gabriel akan menjadi istri Hades sang Dewa [Underworld]. Jujur menurut Dulio hal itu sangat kejam untuk Gabriel karena dia dipaksa untuk menikah dengan orang yang tak dicintainya. Michael yang merupakan tuannya terlalu memaksakan kehendaknya untuk menjodohkan adiknya dengan Dewa itu.

Tak ada salahnya jika mereka ingin memenangkan perang yang sudah ada selama ratusan tahun ini karena jujur pada era ini, kekuatan mereka sedikit tertinggal dengan pihak iblis terutama. Di era ini, fraksi iblis menghasilkan dua Iblis Super yang bahkan setara dengan [God Class] atau bahkan melebihnya. Karena itulah mereka membuat kerja sama ini untuk meningkatkan peluang kemenangan dan memastikan posisi mereka.

Akan tetapi setelah mereka mengambil keputusan untuk bekerja sama dengan [Olympus], sulit bagi mereka untuk membatalkannya. Jika mereka membatalkan perjodohan ini, kemungkinan besar mereka harus menerima amarah dari Hades dan para Grim Reaper nya. Itulah yang dipikirkan Dulio selagi dia berjalan jalan di pusat area surga.

'Aku harap Gabriel-sama bisa menemukan kebahagiannya…'

Lalu sekarang dimana Gabriel? Dia ada di kamarnya dengan beberapa malaikat yang bertugas untuk meriasi dirinya agar lebih cantik. Tinggal 15 menit lagi sebelum Hades datang, segala persiapan sudah selesai hanya tinggal mempersiapkan penampilan Gabriel agar terlihat semakin indah. Tak ada suara berisik di kamarnya, malaikat yang menata riasnya tidak bicara, apalagi ketika mereka melihat wajah putus asa dari Gabriel. Mereka juga tidak mencoba menyemangatinya.

Mereka tahu bahwa keputusan ini adalah keputusan yang berat untuk Gabriel karena harus menikah dengan Hades. Seseorang kemudian setelah suara ketukan pintu terdengar. Orang itu bahkan tidak menunggu jawaban dari Gabriel mengenai apakah dirinya boleh masuk atau tidak. Ya tentu saja dia tak membutuhkan ijin itu sekarang, karena dia adalah pimpinan fraksi malaikat saat ini, Michael.

"Apa kau baik baik saja, Gabriel?"

Gabriel tidak menatap Michael, tapi dia tahu keberadaan kakaknya di belakangnya lewat cermin yang besar yang ada di hadapannya. Dia hanya menunjukkan ekspresi putus asa yang sama. Tentu saja, Michael juga menyadari bagaimana perasaan Gabriel yang tidak mau dijodohkan setelah dia melihat ekspresi menyedihkan itu dari adiknya.

"Apa nii-sama datang kesini hanya untuk menanyakan itu?"

Balasan darinya tentu sangat dingin untuk diterima seorang pimpinan surga, tapi Michael seakan memakluminya. Dia sadar bahwa dirinya lah yang membuat Gabriel, adiknya sendiri… terjebak di situasi yang tak diinginkan olehnya hanya demi kemenangan malaikat dalam perang.

"Maaf membuatmu harus berada dalam situasi seperti ini, adikku…"

Gabriel hanya diam tak membalas ucapan kakaknya.

"Jika nii-sama hanya ingin mengatakan hal itu, lebih baik nii-sama bersiap siap menyambut Hades-dono dan Zeus-dono…"

Tak ada yang salah dari kata kata Gabriel, hanya saja nada bicaranya benar benar menandakan kalau dirinya tidak ingin bertatap muka dulu dengan kakaknya. Alasannya sudah jelas terlebih ucapannya benar benar tak bisa diabaikan. Tak hanya Hades yang akan datang namun juga Zeus yang merupakan adik laki laki Hades sekaligus pemimpin Dewa [Olympus] saat ini. Michael terdiam disana selama beberapa saat tanpa ijin dari Gabriel, dia berpikir selama itu.

"Aku hanya ingin kau tahu kalau semua ini demi kebaikan kaum kita, Gabriel…"

Ucap Michael kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar.

"…Aku tahu itu, nii-sama… tapi apa tidak ada jalan lain?" ucap Gabriel pelan dengan nada yang sedikit terisak.

Satu satunya harapannya adalah Naruto yang memiliki kemampuan yang mampu menyelamatkannya dari situasi ini. Dia tidak bisa memikirkan orang lain lagi saat ini, namun apa daya… pemuda yang masih duduk di bangku SMA itu sudah tidak mau lagi menolongnya, atau setidaknya itulah yang dia pikirkan. Sebelumnya dia sudah menipu Naruto, dia sadar akan hal itu. Pada awalnya dia mengatakan padanya untuk melindungi dirinya bahkan jika Naruto harus berhadapan dengan surga dan para Grim Reaper.

Tapi dia membuat kesalahan dengan merubah situasi dari label melindungi menjadi menculiknya. Naruto tidak suka kebohongan itu sejujurnya, karena hanya ada kesan buruk yang akan tertanam pada dirinya jika hal itu yang melabeli dirinya. Jujur dia tidak masalah harus berhadapan dengan makhluk sekelas malaikat, Grim Reaper atau bahkan segelintir Dewa, tapi sekali lagi dia tidak suka konteks yang diberikan Gabriel kepadanya tanpa persetujuan.

Itu diluar rencana mereka, kesan yang di dapatnya hanya seperti Gabriel yang telah menjebaknya. Meski begitu, bukan berarti Naruto meninggalkan kesepakatan itu. Seperti yang dikatakan olehnya bahwa dia juga akan kerepotan jika pihak surga bekerja sama dengan [Olympus]. Dia harus menghentikan ini sebelum ada pihak luar yang mencampuri urusan 3 fraksi Injil.

Waktu terus berjalan dan hanya tinggal 5 menit sebelum Zeus dan Hades bersama beberapa pengawal [Olympus] dan Grim Reaper tiba di surga para malaikat. Berdiri di gerbang raksasa menuju surga, Michael nampak terlihat berwibawa dengan ditemani puluhan penjaga malaikat dan malaikat reinkarnasi di belakangnya. Dan yang memimpin para prajurit itu adalah Dulio Gesualdo, pemilik gelar [Joker] yang disebut sebagai [Trump Card of Heaven].

Sesuai dengan gelarnya, kemampuannya dengan [Zenith Tempest] sebagai salah satu [Longinus] terkuat juga sesuai. Penampilannya sekarang benar benar rapi dan tak terlihat adanya keraguan di wajahnya, meski dalam hati dia masih tidak bisa menyetujui perjodohan ini. Semua yang dia lakukan sampai saat ini adalah atas dasar perintah Michael dan kebaikan surga. Itulah yang dia yakini, oleh karena itu, dia tidak segan segan menawarkan diri untuk membawa kembali Gabriel ke surga.

"Bagaimana penampilanku, Dulio?"

"Anda terlihat begitu berwibawa, Michael-sama…"

"Huft… Aku harus terlihat meyakinkan di hadapan dua Dewa ini, jika aku tidak bisa menunjukkan kesan yang kuat… mereka akan berpikir kalau mereka bisa berbuat semena mena terhadap kita,"

Sebenarnya [Olympus] memang bisa melakukan hal itu, maksudnya berbuat semena mena pada salah satu fraksi Injil dengan mudah. Akan berbeda cerita jika iblis, malaikat jatuh dan malaikat bekerja sama untuk menghancurkan [Olympus]. Hal itu bisa saja terjadi dengan statistik kekuatan gabungan 3 fraksi yang cukup seimbang dengan [Olympus].

Karena bahkan masing masing Dewa Eksekutif yang ada di setiap mitologi itu lebih kuat dari [Satan-Class Devil] atau Raja Iblis. Hanya Iblis Super semacam Sirzech dan Ajuka yang mampu menandingi bahkan mengalahkan [God-Class] dan memberikan perlawanan pada Dewa Pimpinan seorang diri. Oleh karena itu, Dewa Pimpinan atau Dewa Terkuat dari suatu mitologi bahkan bisa setara dengan gabungan setiap pemimpin tiap fraksi (tidak termasuk Iblis Super).

Dikatakan pula bahwa dua [Heavenly Dragon] masing masing setara dengan Dewa Pemimpin di setiap mitologi. Umpamakan saja [Red Dragon Emperor] Ddraig setara dengan Zeus atau Odin. Sedangkan [Apcalypse Dragon, Dragon of Dragon] Great Red dan [Dragon God, Ouroboros Dragon] Ophis ada di atas mereka. Saat ini bantuan semacam itulah yang dibutuhkan oleh malaikat.

"Apa anda yakin dengan ini, Michael-sama…?"

Michael menoleh sedikit ke belakang.

"Jika aku tidak yakin, aku tidak akan memulai ini… Dulio,"

Itu cukup bagi untuk menjawab semua pertanyaan di kepala Dulio, karena yang perlu dilakukannya hanya menaati semua perintah Michael sebagai [Joker] nya. Akan tetapi jika hal itu sudah mengancam kedamaian surga, sebagai [Trump Card of Heaven] dia harus menentang atau bahkan bertarung untuk melindunginya. Namun meski dia yakin dengan keputusannya, Michael juga tidak senaif itu hingga melupakan adanya kemungkinan pengkhianatan dari [Olympus].

"Tamu kita akan datang sebentar lagi, Dulio… jaga matamu pada pasukan Grim Reaper. Mereka lebih licik dan lebih serakah dari yang kau pikirkan,"

"Saya mengerti,"

Tak lama kemudian gerbang surga terbuka dan diluar gerbang tersebut, muncul lagi sebuah gerbang dimensi yang membawa keluar rombongan pasukan [Olympus] yang dipimpin oleh seorang Dewa. Dia adalah pemimpin tertinggi [Olympus] sekarang, Zeus yang ditemani oleh seorang laki laki dan seorang perempuan di sampingnya. Mereka berdua terlihat begitu familiar di mata Michael. Siapa yang tak mengenal mereka? Mereka berdua adalah putra dan putri kebanggaan Zeus yaitu Apollon dan Athena. Dua Dewa kebanggan Zeus yang masing masing dari mereka memilki kekuatan yang melebihi [Satan-Class Devil] atau Raja Iblis biasa.

"Selamat datang, Zeus-dono…"

Di gerbang lain yang terbuka disana, sesosok Dewa dengan bentuk menyerupai skeleton muncul bersama dengan seorang Dewa perempuan dan beberapa Grim Reaper. Dewa yang menyerupai skeleton adalah Hades [God of Underworld] lalu Dewa perempuan di sebelahnya adalah Nyx [Primordial Goddes of the Night] sekaligus salah satu Dewa yang menciptakan para Grim Reaper termasuk Thanatos yang merupakan Grim Reaper terkuat dengan kemampuan sebanding dengan [Satan-Class Devil].

'Benar benar kekuatan yang mengerikan… Apa mereka datang untuk perang?' kata Dulio ketika melihat formasi ini.

Wajar saja jika dia beranggapan begitu karena disini sekarang ada Zeus yang kekuatannya sebanding dengan gabungan pimpinan 3 fraksi lalu ada Athena, Apollon, Hades dan Nyx yang masing masing melebihi kekuatan dari [Satan-Class Devil]. Sisanya ada Thanatos yang setara dengan [Satan-Class Devil]. Jujur jika Zeus ingin, dia bisa saja memusnahkan malaikat pada saat ini juga.

Tidak, Dulio tidak boleh memikirkan hal itu. Dengan potensi nya sebagai pengguna [Zenith Tempest], jika dia bisa meraih kemampuan tertinggi dari pengguna [Longinus] ini melalui potensi nya di masa depan, dia bisa mencapai level para Dewa Eksekutif. Dia harus melindungi surga dari makhluk makhluk superior semacam mereka.

"Selamat datang, Hades-dono dan Nyx-dono…" sambut Michael.

"Michael… Sudah lama kita tidak bertemu," balas Zeus.

"Zeus-dono… terima kasih sudah bersedia hadir di tempat kami,"

"Tentu saja, ini semua merupakan awal dari kerja sama antara malaikat dan [Olympus]," jawab Zeus.

Nyx yang sejak tadi hanya berada di samping Hades, kini sudah memperhatikan keadaan di sekitarnya yang dipenuhi dengan malaikat dan malaikat reinkarnasi.

"Tempat yang bagus," komentarnya.

Sejujurnya mereka benar benar tidak sopan untuk ukuran seorang tamu.

"Hmm… Aku ingin tahu dimana mempelai ku sekarang," ucap Hades yang terdengar buru buru.

Michael hanya mengangguk mendengar keinginan Hades yang cepat cepat ingin bertemu dengan Gabriel. Zeus tidak nyaman dengan sikap Hades yang terlalu semena mena karena dalam hatinya Zeus tulus ingin membuat kerja sama dengan malaikat sekaligus memperbaiki hubungannya dengan Hades melalui perjodohan yang ia atur ini.

"Silahkan lewat sini…"

Begitulah ketika Michael menunjukkan jalan untuk Hades dan Zeus. Di belakangnya Dulio hanya memberikan sebuah tatapan ramah kepada Apollon, Athena dan Thanatos.

"Selamat datang, Athena-sama dan Apollon-sama…"

"Ah, tidak usah terlalu formal… kami sedikit tidak nyaman mendengarnya," jawab Athena sambil tersenyum.

Athena dan Apollon membalasnya dengan senyuman, mereka tidak membalasnya dengan kasar meski mereka tahu Dulio yang sekarang bukanlah apa apa untuk mereka berdua. Berbeda sekali dengan sikap keduanya, Thanatos bahkan tidak membalas sapaan itu.

"Thanatos-sama…"

Dia hanya berjalan melewati Dulio begitu saja. Sebenarnya bila mereka berdua bertarung, kemenangan mungkin akan diraih oleh Dulio. Dalam catatan pertemuan seorang pengguna [Longinus] sebelumnya, yaitu Tobio Ikuse yang berada dalam fraksi malaikat jatuh… dia mampu mendesak Thanatos dan mempermalukannya. Mungkin karena itulah, Thanatos tidak menyukai pengguna [Longinus] seperti Dulio yang dikatakan memiliki kekuatan yang sebanding dengan prajurit terkuat Grigori itu.

"Tidak usah dipikirkan…" kata Athena sambil menepuk pundak Dulio.

Dulio hanya membalasnya dengan senyum.

Kembali lagi pada Michael, Zeus, Hades dan Nyx yang sudah berada di atas semacam teleportasi yang akan mengantarkan mereka ke bangunan pusat di surga, tempat dimana mereka akan membicarakan mengenai perjodohan. Disana Michael dan Zeus tampak akrab dan bisa berbincang bincang dengan santai, lain halnya dengan Hades dan Nyx yang seolah tidak mau terlibat dengan percakapan keduanya.

"Kita sudah sampai…"

"Hooh…"

Mereka sampai di dalam bangunan pusat di surga yang memiliki arsitektur yang sangat indah. Mereka kemudian berjalan menuju ruangan utama disusul oleh Dulio, Athena, Apollon dan Thanatos yang terlihat sedang berkomunikasi dengan seseorang.

"Pelayan ku akan menghidangkan makanan untuk pertamuan hari ini, silahkan duduk…"

"Ah, terima kasih… Michael-dono.."

Mereka sampai di ruangan, tempat mereka akan melaksanakan dan membahas inti dari pertemuan ini. Michael kemudian memanggil salah satu malaikat penjaga dan memintanya untuk memanggilkan Gabriel kemari.

"Panggilkan Gabriel… perintahkan dia untuk segera menemui tamu tamu kita,"

"Baik, Michael-sama…

Jika ada yang bertanya dimana dua malaikat tertinggi lainnya, saat in mereka sedang tidak ada di surga, salah satu dari mereka… Raphael sedang memimpin pasukan malaikat yang tengah berseteru dengan pihak iblis yang dipimpin oleh Asmodeus. Tentu saja hal ini mengurangi daya tempur dan pertahanan surga saat ini.

"Silahkan dinikmati…"

"Hmm, terima kasih…"

Mereka berbincang bincang cukup lama dan tingkah Hades nampak mulai tidak sabaran. Dewa berbentuk skeleton itu nampaknya masih belum akur dengan Zeus bahkan meski Zeus sendiri sudah mengupayakan tindakan perjodohan semacam ini untuk memperbaiki hubungan mereka.

"Kenapa dia begitu lama?"

"Harap bersabar, Hades-dono… Aku yakin adikku membutuhkan persiapan yang cukup untuk bertemu dengan anda…"

"Aku ingin segera bertemu mempelaiku…"

"Sabar lah, Hades…" kata Zeus setelah meminum tehnya.

Lalu, begitu suara langkah kaki terdengar disana, Michael lega. Dia berpikir tadinya Gabriel akan kabur lagi entah kemana dan meninggalkan tanggung jawabnya dari perjodohan ini, tapi…

"Ayah, aku merasakan hawa kehadiran makhluk tak dikenal!" kata Apollon memperingatkan.

"Ya… aku juga merasakannya…"

Tepat sekali, sayangnya yang datang bukanlah Gabriel melainkan orang lain. Thanatos, Athena, Apollon dan Dulio segera memasang kuda kuda begitu mereka merasakan hawa kekuatan yang dahsyat muncul setelah beberapa Grim Reaper bawahan Hades terlempar dari balik pintu masuk ruangan. Langkah kaki itu terdengar semakin dekat dan energy yang terasa pun semakin besar, Hades bahkan dibuat waspada dengan kekuatan yang dipancarkan oleh makhluk tersebut.

"Pasukan Grim Reaper dikalahkan semudah itu?" ucap Thanatos pelan.

"Ada apa ini, Michael-dono?" tanya Zeus dengan ekspresi yang mulai berubah.

"M-Maafkan aku… tapi aku juga tidak mengenal kehadiran ini, Zeus-dono,"

"Apa ini? Perasaan apa ini? Kekuatan yang… benar benar indah…"

Berbeda dengan yang lainnya, Nyx justru merasakan gairah tersendiri ketika dirinya merasakan kekuatan dari makhluk yang barusan melemparkan beberapa Grim Reaper miliknya. Sosok itu muncul dari arah ruangan dimana Gabriel berada. Dia mengenakan topeng berbentuk rubah dengan semacam jaket biru bercampur hitam, celana hitam panjang dan sepatu.

"Maaf, kalian tidak akan bisa bertemu dengan gadis itu… aku tidak ingin mengganggu sebenarnya tapi pertemuan ini tidak seharusnya terjadi…"

Dulio membulatkan matanya mengingat sosok tersebut namun begitu dia menyadarinya, Athena dan Apollon sudah bergerak cepat menuju ke arah sosok bertopeng itu. Keduanya mengaluarkan kekuatan suci para Dewa [Olympus] di tangannya, dan khusus untuk Apollon dia mengambil sebuah tombak dari ruang penyimpanan sihirnya. Bersama sama, keduanya memberikan sebuah serangan pembuka yang mampu di tangkis dengan baik oleh sosok bertopeng rubah ini.

"Seperti yang diharapkan dari makhluk sekelas Dewa… kekuatan kalian memang berada di level yang berbeda dengan musuh yang pernah kulawan sebelumnya…" kata sosok bertopeng yang tak lain dan tak bukan adalah Naruto.

"Benarkah itu?" tanya Athena.

"Tentu saja, jangan meremehkan Dewa… bocah…" tambah Apollon.

"Ah… Kurasa tidak, disbanding kalian berdua jika bertarung denganku individu, kurasa Sirzech Gremory itu sedikit lebih kuat dari kalian…"

Naruto menghempaskan keduanya dan itu membuat Dulio, Michael, Thanatos, Zeus dan Hades membulatkan matanya terkejut. Terutama untuk Zeus, baru kali ini dia melihat serangan kejutan gabungan dari kedua anak kebanggaannya ini dimentahkan oleh satu individu. Meski dia bisa merasakan hawa kekuatan sosok misterius ini tidak sekuat dirinya, dia sadar kalau dia tak boleh main main dengan sosok tersebut.

"Hahaha… Boleh juga," komentar Apollon.

"Ayah, biarkan kami berdua yang mengatasi orang ini…" tambah Athena.

"Maaf saja tapi aku juga tidak sendirian…" balas Naruto sambil menjetikkan jarinya sebagai bentuk isyarat mengaktifkan sihir pembuka dimensi di belakangnya.

Dari sana muncul berbagai makhluk tak biasa yang bahkan dirasa tidak akan pernah bisa menginjakkan kaki mereka di surga tempat para malaikat berada. Lebih dari itu, setelah melihat Naruto bisa mementalkan dua Dewa tersebut, Dulio hanya bisa berdiri diam tak mampu berkomentar. Sedetik kemudian, dia menggelengkan kepalanya mencoba menyadarkan dirinya, namun ketika dia baru akan mengambil langkah pertama untuk menyerang Naruto, dia kembali dikejutkan.

"Wah wah wah… Tak kusangka aku bisa menginjakkan kakiku disini lagi,"

Sosok pertama yang melangkahkan kakinya keluar dari dimensi tersebut berkomentar seakan dia sudah pernah kemari sebelumnya. Melihat sosok pertama yang keluar dari sana, Michael hanya menatapnya tidak percaya.

"Aku juga sudah lama tidak melihat arsitektur indah ini…"

"Pasukan [Slash Dog] siap untuk bertempur…"

"Nyaa~… berterima kasih lah karena kami bersedia sepakat dengan tawaranmu, topeng rubah-san.."

"Bagaimana kondisi kalian?"

"Aku sudah siap sejak tadi…"

"Keluargaku… Sairaorg Bael! Juga sudah siap, Ajuka-sama…"

Formasi macam apa ini? Itulah yang dipikirkan oleh Dulio ketika melihat pemandangan di belakang sosok misterius itu. Mulai dari Azazel, Baraqiel, Slash Dog Tobio Ikuse dan tim nya, Serafall Leviathan, Ajuka Beelzebub, mantan [Dragon King] Tannin dan keluarga Sairaorg Bael mereka berkumpul di satu tempat atas arahan Naruto di hadapan malaikat dan pasukan [Olympus]. Naruto tersenyum ketika melihat tatapan mereka satu persatu kecuali untuk tatapan Dewi Nyx.

"Hmm… Pasukan ini…"

Zeus bangkit dari kursinya dan meregangkan lehernya yang terasa pegal lalu dia memberikan tatapan tajamnya kepada Naruto yang masih mengenakan topengnya.

"Apa kalian ingin memulai perang…?"

TBC

BACA HINGGA SELESAI, PENTING SOALNYA

.

.

.

Tes tes… Shiba desu. Setelah belasan hari akhirnya aku update yang ini lagi. Ya tidak usah berlama lama lagi, disini aku akan menjelaskan tingkatan kekuatan tiap makhluk di fic ini yang kuikuti dari wiki High School DxD juga.

1 [Apocalypse Dragon] Great Red

2 [Dragon God], Ophis

3 Shiva, [God of Destruction]

4 Naruto (Sekarang ada di sekitar sini, agak sedikit lebih lemah daripada yang ada disini tapi lebih kuat dari yang ada di nomer 5), Sebastian (Pelayan Naruto ini sudah setara dengan Dewa Pemimpin atau sedikit lebih kuat jadi kumasukkan disini saja), [Heavenly Dragon] dan Dewa Pemimpin tiap mitologi

5 Iblis Super (Ya, di keterangan dan di cerita sih, Sirzech bahkan lebih kuat dari Dewa biasa… bahkan Hades ae gentar lawan dia. Anggaplah Iblis Super ini mendekati keberadaan Heavenly Dragon dan Dewa Pemimpin)

6 Dewa biasa [God Class]

7 Raja Iblis [Satan-Class Devil], Thanatos, Pemimpin Malaikat dan Malaikat Jatuh lalu [Dragon King] (Pengecualian untuk Crom Cruach dan Azi Dahaka yang di novel, kekuatannya sudah setara [Heavenly Dragon]).

8 [Ultimate Class Devil

Dan untuk pengguna Longinus, jujur para pengguna Longinus bagi yang baca novelnya sendiri pasti juga sadar kalau mereka ini yang paling gak bisa diprediksi dan dikualifikasikan karena mereka bisa bertambah kuat setiap harinya.

Bahkan Issei sendiri di novelnya sudah mengalahkan Apollon [God Class] dan kalau dari urutan di turnamen Azazel sendiri, kemungkinan di semi final nanti mereka akan ketemu Indra atau biasa disebut Sakra [God of Heaven]/[King of God], yang juga Dewa Pimpinan… setelah tim nya Issei mengalahkan tim nya Rias. Ya itu spoiler dari sekuel novelnya High School DxD yang sudah tamat di vol 25… yaitu Shin High School DxD.

Kalau ada yang membuat kalian bingung, maafkan hamba… update selanjutnya fic apa ya? Yang jelas karena aku tgl 10 sudah masuk kuliah lagi, aku minta kalian tidak terlalu berharap aku akan update cepat lagi seperti beberapa minggu terakhir ini sejak Mei kemarin. Ya mungkin aku hanya bisa update seminggu sekali untuk satu fic. Katakan di review kalian ingin aku update fic yang mana…

See u in next chapter