Halo semuanyaaa~ admin balik kasih ff vkook ya soalnya kemaren-kemaren udah yoonmin-minyoon.

WARNING! boyxboy/yaoi!

Dilarang untuk repost dan sejenisnya^^

Semoga kalian suka bacanya, happy reading!


Part 1 : V or Kim Taehyung?

"Taehyungie kita akan tetap bersama sampai besar kan?" Tanya anak kecil berambut hitam pekat.

"Tentu saja kookie" ucap anak kecil lainnya yang bernama taehyung.

"Berjanjilah" ucap jungkook.

"Ne aku berjanji"

Dua anak kecil berumur 7 tahun tersebut tersenyum dan tertawa kecil lalu melanjutkan bermain bersama.

"T-taehyung bagaimana ini?"

"Bagaimana apanya kookie?"

"Aku hiks aku harus pergi"

Taehyung terdiam menatap jungkook yang sekarang sedang menangis.

"Aku akan pindah rumah tae hiks ibuku berkata aku akan pergi jauh dari sini karena aku punya penyakit yang harus disembuhkan hiks" ucap jungkook.

"T-tapi kook kita kan sudah berjanji 2 tahun yang lalu kalau kita tidak akan meninggalkan satu sama lain?"

"M-mianhae hiks kata ibuku, aku sakit leukimia hiks aku tidak mengerti"

Taehyung yang masih belum mengetahui apa itu leukimia hanya bisa memeluk jungkook erat.

"Kapan kau akan pindah?" Tanya taehyung dengan air mata yang perlahan turun dari matanya.

"B-besok hiks"

"Apa kau akan kembali kook?"

Sunyi.

Taehyung melepas pelukannya pada jungkook. Ia terkejut melihat jungkook yang memegang dadanya.

"K-kook? Wae?" Tanya taehyung.

"S-hhesak-"

Taehyung dengan cepat menggendong jungkook kembali ke rumahnya yang berada di sebelah rumah taehyung. Ibu jungkook yang mengetahui jungkook sesak langsung membawa anaknya pergi ke rumah sakit tanpa mempedulikan taehyung. Taehyung yang bingung hanya bisa diam dirumah jungkook sambil menunggu ibu jungkook kembali ke rumah. Tak lama kemudian, taehyung mendengar suara mobil di luar. Ia langsung berlari karena mengira itu adalah ibu jungkook. Tetapi ternyata salah. Yang baru saja pulang adalah ayah dari jungkook.

"Eh taehyung?" Ucap ayah jungkook.

Taehyung hanya tersenyum.

"Dimana jungkook?" Tanyanya.

"Tadi tante membawa jungkook ke rumah sakit om" ucap taehyung.

"Penyakitnya semakin parah"

Taehyung menatap wajah ayah jungkook, ia melihat kesedihan.

"Waeyo? Mengapa om sedih?" Tanya taehyung yang tidak mengerti.

"Jungkook terkena penyakit ganas tae-ah, kami akan pindah besok untuk pengobatan jungkook" ucapnya.

"Apa om akan balik?"

"Om tidak tau, jungkook bisa saja tidak selamat akibat penyakit ini"

Taehyung terkejut.

"N-ne? M-maksudnya jungkook bisa saja meninggal?" Tanya taehyung.

Ayah jungkook mengangguk lemah.

"A-andwae" ucap taehyung dan mulai menangis lagi.

"Kumohon jangan beritahu jungkook"

Taehyung terdiam dan menangis. Ia tidak menyangka atas apa yang ia dengar baru saja. Ia berharap bisa menemui jungkook besok sebelum ia pergi. Tetapi sepertinya harapannya pupus karena jungkook tidak kunjung pulang hingga akhirnya rumah jungkook kosong. Tidak diisi oleh manusia maupun barang lagi. Taehyung hanya bisa menangis disana dan berharap jungkook akan kembali. Taehyung sudah menganggap jungkook sebagai sahabatnya sendiri. Ia tidak menyangka bahwa pelukan tersebut adalah pelukan terakhirnya untuk jungkook. Berhari-hari, berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun taehyung tetap menunggu jungkook tanpa kabar hingga akhirnya ia menyerah. Taehyungpun berpikir bahwa jungkook meninggal karena leukimia.

-8 tahun kemudian-

Taehyung tumbuh menjadi remaja tampan berumur 17 tahun. Ia tidak lagi dikenal dengan nama taehyung. Ia kerap dipanggil dengan nama barunya, yaitu V. Ia juga bukan lagi namja polos dan cengeng. Kini ia tumbuh menjadi namja yang menyeramkan. Ia merupakan ketua dari gangster sekolahnya. Tidak ada yang berani mendekatinya tetapi banyak yang diam-diam menaruh hati padanya karena paras tampannya. Ia berhati dingin dan tidak peduli terhadap sekitarnya. Ia sering ikut dalam perkelahian sekolah dan beberapa kali dipanggil masuk ke ruang kepala sekolah. Orang tuanya pun menyerah dan memasukkannya dalam asrama sekolah. Taehyung sering berjalan-jalan ditaman belakang sekolahnya. Biasanya disanalah tempat ia beradu kekuatan dengan anak-anak yang menantangnya. Kini ia hanya duduk di sebuah kursi kayu panjang berwarna putih.

"Sepi" ucapnya pelan.

Belum berapa lama, ia sudah kembali lagi ke kamarnya. Ia singgah ke kantin untuk makan sebentar lalu kembali. Sampai kamar ia langsung tidur. Ia tidak pernah mengerjakan pr sama sekali. Ia sangat tidak peduli jika harus dihukum.

Keesokan harinya, ia terbangun karena harus masuk kelas. Bel sudah berbunyi tetapi ia baru saja bangun. Ia tidak mandi dan langsung mengenakkan seragamnya. Sesampai dikelas, guru sudah ada didalam kelas tetapi ia berjalan santai dan mencari tempat duduk dipojok ruangan dengan mendengarkan lagu dari headsetnya. Ia tidak peduli pada guru didepan. Ia hanya menghiraukan guru tersebut.

"V! Maju!" Ucap guru tersebut.

Iapun maju dengan headset yang masih berada di telinganya.

"Keluar!" Bentak guru tersebut.

Tanpa berbicara lagi, V langsung keluar. Ia malah merasa senang dapat keluar dari kelas tersebut. Baru saja masuk kelas ia sudah disuruh keluar. Ia memutuskan untuk berkeliling sekolah. Banyak murid yang berpapasan dengannya langsung menunduk karena takut dengan V sedangkan V hanya berjalan santai melewati mereka. Setelah bosan berkeliling, V pun memilih untuk ke atap sekolah sekedar bersantai. Sampai disana, ia melihat seorang namja lainnya yang sedang duduk membelakanginya.

"Jadi tidak hanya aku yang membolos?" Ucap V membesarkan suaranya membuat namja tersebut terkejut.

Namja itu langsung berdiri dan membungkuk pada V.

"A-ahh aku sedang menunggu jam istirahat" ucap namja tersebut.

V merasa familiar dengan suara dan juga wajahnya. Tetapi ia tidak terlalu mempedulikannya.

"Wae?" Tanya V dan mendekat pada namja tersebut.

"Aku akan pindah ke asrama dan aku akan meregistrasi di asrama nanti" ucapnya.

V hanya terdiam sambil merasakan hembusan angin yang menerpa kulitnya.

Sunyi.

"Ku rasa aku pernah melihatmu" ucap V.

"Itu tidak mungkin. Aku baru sampai di korea dua hari yang lalu" ucapnya.

V menatap mata namja tersebut.

"Namamu?"

"Jungkook" ucapnya.

"Kau sangat mirip dengan sahabatku dulu, haha aku melihatnya padamu pantas aku berkata pernah melihatmu" ucap V.

Namja tersebut hanya terdiam.

"Ahh sepertinya aku harus balik, sampai jumpa" ucap namja tersebut lalu pergi.

V masih setia diam disana. Ia memikirkan namja tadi. Namja tersebut sangat mirip dengan jungkook sahabatnya dulu. Tetapi namja tadi tidak mungkin jungkook. Jungkook sudah meninggal. Taehyung tersenyum miris karena merindukan sahabatnya itu.

"Jika kau masih bersamaku, aku pasti sudah menjadikanmu pacarku kookie, bogoshipda" ucap V pelan.

Setelah ia rasa sudah jamnya pulang, Vpun segera kembali ke asramanya. Sesampainya di asrama, ia langsung tidur. Beginilah kerjaannya tiap hari, bangun, sekolah (terkadang bolos), tidur, bangun lagi, makan, mandi, ke taman belakang, makan, tidur. Membosankan? Tentu saja.

V terbangun. Ia mendengar suara yang berisik dari dalam kamarnya. Ia melihat seorang namja yang membelakanginya. Vpun terkejut karena hanya ia yang seharusnya berada dikamar ini.

'Pencuri?'

Vpun langsung bangun dan mencekik leher namja yang lebih kecil darinya itu dari belakang menggunakan kedua tangannya dengan sangat keras. Namja yang dicekik tersebut meronta-ronta.

"Akh-l-phhas-"

"Kau mau mencuri?!"

Dengan cepat namja tersebut menggelengkan kepalanya. Vpun melepaskan cekikannya. Namja tadi langsung duduk lemas dilantai sambil memegang lehernya.

"A-pha yang kau lakukan?" ucapnya dengan tersenggal-senggal.

"Kau siapa? Mengapa ada dikamarku?"

Namja tadi berbalik arah dan menatap V.

"Jungkook?!" Ucap V.

Namja yang berada di atap tadi sekarang berada di depannya. V yang merasa bersalahpun berjongkok didepan jungkook.

"Gwaenchana?" ucap V.

Jungkook hanya diam.

"Kau ngapain disini?" Tanya V.

"A-aku adalah roomatemu"

"Cih orang sepertimu tidak cocok menjadi roomateku, percayalah. Dua hingga tiga hari mendatang kau akan meminta pindah ruangan" ucap V lalu berdiri dan kembali ke kasurnya, tidak mempedulikan jungkook lagi.

V sangat tidak menyukai dengan adanya roomate, apalagi orang seperti jungkook. Oh ayolah, V dapat memastikan bahwa jungkook merupakan anak yang manja dan cengeng. V sangat tidak menyukai orang seperti itu, apalagi jika menjadi roomatenya. V sangat sering mendapat roomate seperti itu dan berakhir roomatenya pindah kamar. Siapa yang akan kuat dengan perilaku V yang menyebalkan? V lebih senang jika hidup sendirian daripada berdua.

"Wae?" Tanya jungkook.

"Akan kupastikan kau dalam tiga hari ini keluar dari kamarku" ucap V.

"Hey aku juga tidak tau jika harus mendapatkan kamar denganmu, bagaimana bisa kau mengeluarkanku dari kamar ini. Aku akan tetap tinggal disini" ucap jungkook mulai kesal.

"Kau yang akan mengeluarkan dirimu sendiri" ucap V.

"Cih kau sudah mencekikku, lalu berkata seperti ini padaku? Yak kau tidak tahu apa-apa tentangku!" Ucap jungkook.

"Lalu kau tau aku? Kau tidak akan kuat dengan sifatku" ucap V.

"Intinya aku tidak mencari masalah disini" ucap jungkook kesal lalu keluar.

"Dasar anak manja" cibir V.

V yang perlahan bosan segera bangun dan mencuci wajahnya lalu keluar untuk ke taman belakang sekolah. Ia berjalan dengan malas menuju taman belakang sekolah dan memikirkan jungkook.

'Apa dia anak baru di sekolah ini? Menyebalkan'

'Hanya dia yang berani melawanku, dia pikir siapa dirinya? Aku ini ketua gangster, siapa yang berani denganku?'

V tetap memikirkan jungkook membuat dirinya tambah merasa kesal. Setelah sampai di taman belakang, ia langsung mendudukan diri pada kursi yang biasa ditempatinya. Keadaan taman seperti biasa, tetap sepi.

BUGH

V terkejut karena dirinya dengan secara tiba-tiba dipukul dari belakang. V menoleh dan mendapatkan seorang namja berdiri dengan smirknya.

"Kau ingin mencari masalah lagi park jimin?" Tanya V berdiri.

Tanpa berkata-kata jimin langsung menyerang V, begitu juga dengan V yang membalas pukulan jimin. Jimin merupakan mantan ketua gangster yang sebenarnya bersahabat dengan V. Hanya suatu saat jimin dipaksa turun jabatan dengan anggota lainnya dan memilih V sebagai ketua membuat jimin sangat marah. Ia merasa bahwa ialah yang sangat pantas menjadi ketua. Mereka berkelahi dengan sengit, V maupun jimin kini sudah mengeluarkan darah dari sudut bibir masing-masing. Jimin menendang V berkali-kali hingga V berbenturan ditanah membuat punggungnya terasa sakit.

"YAKK!"

V maupun jimin langsung menoleh ke arah sumber suara yang berteriak.

'Jungkook' batin V.

"Yak apa yang kau lakukan?!" Bentak jungkook didepan jimin.

Jungkook kini berada di depan jimin dan membelakangi V yang tersungkur.

Jimin terkejut mendengarnya.

"Yak berani sekali kau menganggu?!" Ucap jimin dan menarik kerah jungkook.

Jungkook langsung menepis tangan jimin dan menatapnya tajam.

"Cih dia pacarmu hah?!"

"Tidak" ucap V.

Jimin terdiam menatap jungkook.

"Bolehkah aku memukulnya? Dia sangat menganggu" ucap jimin.

"Silahkan" ucap V.

Jungkook terkejut.

"Aku baru saja menyelamatkanmu bodoh!" Bentak jungkook.

"Aku tidak membutuhkan pertolonganmu" ucap V santai.

"Anak ini manis juga" ucap jimin dan mengelus dagu jungkook.

Jungkook dengan cepat menepis tangan jimin lagi dan menendang kakinya dengan keras. V mengambil kesempatan tersebut dengan bangun dan memukul jimin habis-habisan. Jungkook lagi-lagi menahan V agar tidak berkelahi.

"Jangan ganggu aku!" Ucap V.

"Berhentilah!" Bentak jungkook.

"Cih kau selamat karena dia" bentak V dan melepas jimin yang tersungkur kesakitan di tanah.

V langsung pergi. Jungkook mengikutinya dari belakang.

"Mengapa kau berkelahi?" Tanya jungkook pada V.

V hanya diam tidak membalasnya.

"Hey, mengapa kau berkelahi?" Tanya jungkook lagi pada V.

"Diamlah" ucap V.

V berjalan cepat menuju kamarnya dan jungkook hanya mengikutinya. Sampai dikamar, V langsung mandi tidak mempedulikan jungkook.

'Cih aku sudah menyelamatkannya dan dia tidak berterima kasih?' Batin jungkook.

Jungkook hanya menghela nafas pelan.

'Bersabarlah, aku harus bersikap baik dengannya, dia adalah roomateku dan aku tidak mau berkelahi dengan roomateku sendiri' batin jungkook.

Jungkook melihat sebuah foto di atas meja V, ia memegangnya pelan. Jungkook tersenyum. Ia melihat dua bocah berfotoan di dalam foto tersebut. Satu bocah yang ia pastikan adalah V menggandeng tangan bocah lainnya. Ia memperhatikan wajah V saat masih kecil. Jungkook merasa familiar dengan wajah V saat masih kecil. Ia lalu memperhatikan wajah bocah satuannya. Seketika ia terdiam bingung.

"Itu aku?" Tanya jungkook.

Jungkook lebih memperhatikan wajah bocah disamping V lagi. Ia sangat yakin bahwa foto tersebut adalah foto dirinya. Ia dengan bergantian memperhatikan wajah bocah satu dengan bocah lainnya. Ia membelalakkan matanya ketika mengingat wajah bocah lainnya.

"K-kim t-taehyung?!"

TBC!


Yapp part 1 segini aja dulu kkk~

Gimana? Lanjut gak? Review ya^^