YELLOW PRINCE

Disclaimer : Naruto a.k.a Masashi Kishimoto dan DxD a.k.a Ichie ishibumi

Warning: All SuperPower and OverPower, MagicUser, MannaUser, HumanWorld, WizardWorld, typo...

Summary:

Naruto : Pahlawan dunia Shinobi yang hidup kembali pada dunia lain dengan sebuah kekuatan Hitam Tanpa Batas, tetapi Naruto di anggap AIB sebelum dirinya pindah ke dunia ini.

Raiser : Putra dari Klan bangsawan penyihir yang tersohor yang terkenal akan ke arogan, sombong, dan tentunya benalu oleh para tetua, tetapi Raiser menyembunyikan jati diri sesungguhnya sebagai penerus dari Jiwa Seekor Phoenix.

Sairaogh : Putra dari klan Bael yang di anggap tak layak untuk menjadi penerus klan karena tidak memiliki manna setetes pun, yang di anggap lemah akan tetapi dirinya menyembunyikan sesuatu yang dapat mengguncang dunia hanya dengan Aungman seekor Raja.

Chapter : One

Pernikahan adalah suatu hal yang begitu sakral bagi setiap orang yang menjalankan pernikahan itu sendiri. Banyak orang ingin melaksanakan pernikahan bersama dengan pasangan mereka, begitupun dengan seorang gadis berambut merah yang dikenal sebagai Putri dari Bangsawan penyihir Gremory, yaitu Rias Gremory. Pernikahan yang dia dambakan selama ini seolah terurai begitu saja saat dirinya di paksa menerima perjodohan antar keluarga Gremory dengan keluarga Phennex. Dirinya sudah menolak bahkan sampai melaksanakan pertarungan demi membatalkan pernikahan ini, tetapi semua itu sia-sia saja karena dirinya menerima kekalahan dengan telak karena salah satu anggota nya memohon kepada Riaser agar tak melanjutkan pertandingan waktu itu. Rasa benci dan kesal begitu meluap dari dirinya kala mengingat peristiwa waktu itu.

" Rias sudah waktunya kamu naik atas altar, sayang " Ujar Velena, ibunda Rias yang memanggil putri kecilnya yang sedari tadi berdiam diri dalam kamarnya. Velena sebenarnya tak begitu tega melihat raut wajah putrinya yang begitu murung karena perjodohan ini. Andai saja dulu dirinya tak membuat kesepakatan dengan para tetua itu maka hal ini tak akan terjadi.

Rias hanya diam dan mengikuti sang ibu yang menuntun dirinya keluar dari kamar dan disana sudah ada ayahnya yang menunggu untuk membawa dirinya ke atas altar. Sang ayah sendiri sama seperti istrinya, tetapi semua ini sudah terjadi maka mereka terpaksa menerima dengan lapang dada saja.

Keadaan gedung pernikahan saat ini begitu ramai dengan para tamu undangan serta para petinggi penting dari kota ini. Mereka semua datang untuk menyaksikan pernikahan antara kedua anak bangsawan yang terkenal cukup berpengaruh di kota ini. Saat mempelai wanita berjalan masuk mereka semua terpana akan kecantikan, keanggunan sang mempelai wanita. Mereka berfikir alangkah beruntungnya calon suaminya mendapatkan seorang istri yang begitu cantik dan anggun ini.

" Cek.. cek.. cek.. Selamat datang para hadirin semua, terima kasih atas kedatangan kalian semua ke acarah pernikahan saya ini. Berilah tepuk tangan untuk Mantan Calon Istri saya ini. " Mereka semua terdiam, kaget, bahkan syok saat Raiser menekankan perkataan terakhirnya yang membuat Rias bersama sang Ayah berhenti di tengah gedung menuju ke altar.

" Apa maksud mu dengan mantan calon istri itu, Raiser? " Tanya Sirzech yang langsung menanyakan perihal perkataan Raiser barusan.

" Tidak ada, saya hanya berkata yang seharusnya karena saya hari ini akan menikahi wanita yang saya cintai bukan adik mu itu " Jawab Raiser yang berdiri di depan altar menghadap ke arah Sirzech yang berada di sebelah kanannya.

" Bukannya kau mencintai adik ku seorang? " Tanya Sirzech kepada Raiser yang langsung di tanggapi dengan tertawa yang begitu keras.

" ahahahahaha... Jangan membuat lelucon saat ini, Mou-sama. Saya tak sudi menikahi seorang perempuan yang berprilaku tak adil terhadap anggota tim nya sendiri terlebih Gremory terkenal akan sifat kekeluargaan dalam tim mereka. Tapi apa yang saya temukan? Adik mu dengan begitu buruk memperlakukan saudara ku dengan begitu buruk bahkan disamakan dengan seekor anjing liar " Jelas Raiser dengan meningkatkan intensitas Manna nya secara mendadak dan tentunya suhu ruangan ini mendadak begitu panas.

" Rias... apa benar? " Tanya Sirzech kepada sang adik yang tiba-tiba saja menundukkan kepalanya seakan tak sanggup untuk menjawab pertanyaan dari kakaknya barusan.

" khe... dimana rasa percaya dirimu waktu itu? dimana rasa sombong mu?DIMANA RASA MERENDAHKAN SESEORANG DARI MU HA?! " Tekan Raiser yang membuat Rias benar benar terpojokkan saat ini. Raiser secara tak sengaja meledakan energi manna yang membuat suhu udara ruangan ini naik drastis.

" Raiser, hentikan memojokan adik ku " Kata Sirzech yang mengimbangi Manna yang Raiser keluarkan barusan.

Raiser yang merasa tertantang secara tak langsung mulai menambah intensitas Manna miliknya sehingga ruangan ini benar-benar menjadi tempat ajang pertunjukan jumlah manna antara dirinya dengan pemimpin termudah penyihir saat ini.

tuph...

Tiba-tiba saja gedung pernikahan ini memasuki dunia kehampaan sesaat kemudian menjadi normal kembali, tanpa ada pertarungan manna barusan hingga mereka semua terpaku menatap ke arah belakang Raiser yang berdiri dua orang pemuda dengan penampilan yang menurut mereka menakjubkan.

" Khe, kalian datang di saat yang tidak tepat " Ujar Raiser yang melirik kebelakang saat ini.

" orang bodoh mana yang tak akan tertarik dengan barusan he?" Balas lelaki berambut coklat dengan setelan pakaian santai bersedekap dada.

" Cih, bilang saja kau ingin mengacaukan pertunjukan ku barusan " Balas Raiser kembali yang membuat lelaki tadi yang bernama sairaog tersenyum tipis.

" Dan kenapa juga membuat kami masuk ke dunia mu... Naruto " Tambah Raiser yang menatap ke arah Naruto yang berjalan keluar dari bayangan altar dengan stelan jas formal dan tatapan datar miliknya.

" Karena kau itu bodoh, sama seperti mereka " Jelas Naruto sembari menunjuk ke arah kelompok Rias kemudian merah ke barisan para pemimpin termudah penyihir saat ini.

shng... boom...

Mereka semua terpaku dan terdiam menatap ke arah altar pernikahan yang hancur dalam sekali Serang dan pelakunya aja Sirzech tersendiri. Entah apa motif dari serangannya barusan yang membuat mereka semua menatap ke arah Sirzech untuk meminta penjelasan.

" Mereka bertiga termasuk ancaman saat ini " Jelas Sirzech yang masih menatap kepulan asap di sana, secara perlahan terlihat bayangan tiga orang di balik kepulan asap.

" Serangan dadakan tadi memang cukup menyakitkan, tetapi masih belum bisa menumbangkan kami " Ucap Raiser yang memperlihatkan kedua tangannya perlahan beregenerasi yang membuat mereka semua terkejut, bahkan tetua dan kepala klan harus berdiri dari duduk mereka melihat tangan Raiser beregenerasi seperti seekor Phoenix.

" Seharunya kau tidak perlu melakukan hal bodoh tadi " Ujar Sairaogh kepada Raiser yang tersenyum menjijikan menurutnya.

" Biasa dia ingin menunjukkan kekuatan murni miliknya kepada mereka semua " Jelas Naruto yang masih santai berdiri.

" Jika memang ingin bertarung, secara sukarela... kami bertiga melayani kalian berempat " Tambah Naruto yang melepaskan rasa intimidasi miliknya membuat mereka semua terbelak kaget saat ini.

" Kami terima tantangan kalian " sahut falbium yang bangun dari rasa kantuknya tanpa meminta persetujuan dari ketiga sahabatnya dan mereka semua juga merasakan sesuatu jika falbium sampai berkata dengan serius barusan.

" terserah pada mu, falbi. Jika terjadi yang merepotkan maka kau yang harus bertanggung jawab. Grayfia pindahkan kami ke arena pertandingan sekarang " perintah Sirzech yang langsung dipatuhi oleh Grayfia yang memindahkan mereka bertujuh menuju ke arena pertandingan.

Dalam ruangan ini tiba-tiba saja muncul layar proyeksi yang menampilkan mereka dalam arena pertandingan. Mereka semua menatap antuasias pertandingan dadakan ini tetapi tidak untuk beberapa orang merasakan hal yang tidak baik untuk beberapa waktu kedepan.

" Kushina... apa kau juga merasakan, apa kita rasakan barusan? " Tanya Minato kepada Kushina yang berada disampingnya.

" Sangat jelas aku rasakan, jika didalam tubuh Naruto... ada kyubi dan lagi Naruto itu putra kita dari dunia Shinobi " Jelas Kushina yang tak kuasa menahan tangisnya menatap putranya hidup di dunia ini... tetapi mereka melupakan suatu hal yang bisa membuat mereka berdua benar benar terpukul nanti.

Pertandingan sudah berjalan beberapa menit yang sejak menit pertama sudah terlihat siapa yang lebih unggul. Tentu saja para pemimpin termudah lah yang sangat unggul, mereka dengan mudah menahan dan membalas setiap serangan dari Raiser, Sairaogh, maupun Naruto itu sendiri.

Hingga pada titik saat ini, titik dimana mereka bertiga benar benar akan dimusnahkan dengan satu kali serangan milik Sirzech yang efek serangannya yang dapat menghancurkan seseorang tanpa bekas. Mereka semua menahan nafas bahkan terkejut saat Naruto mendorong Raiser dan Sairaogh dari arah laju serangan penghancur milik Sirzech yang berdampak dengan Naruto musnah tanpa bekas dan hanya meninggalkan sebagian kaki yang masih berdiri.

Mereka yang menonton menatap tak percaya dengan serangan Sirzech barusan yang menggunakan serangan penghancur miliknya, mereka tak mengetahui apa yang mereka bicarakan selama bertarung tadi. Kushina sudah terkulai lemas saat menatap bahkan melihat secara langsung bagaimana putranya tewas dengan begitu mengenaskan, Minato terdiam bagaikan sebuah patung saat melihat Naruto tewas mengenaskan seperti tadi.

Arena Pertandingan..

" Sekarang.. kalian menyerahlah sebelum kalian bernasib seperti teman kalian barusan " Ujar Ajuka terhadap Raiser dan Sairaogh yang masih jatuh berlutut menatap bengis ke arah mereka berempat.

" Menyerah kata mu? seharusnya yang menyerah itu kalian berempat. Kami bertiga sedari tadi masih menahan, tetapi kalian seakan memperlihatkan jurang antara kami dan kalian " Ujar Raiser yang perlahan berdiri dari berlutut bersama dengan merembes nya manna yang secara gila-gilaan.

" Kalian mengatakan bahwa kalian lah yang terkuat bukan? maka akan ku tunjukan apa itu kekuatan sesungguhnya. " Ucap Sairaogh yang langsung berdiri dan secara perlahan dari samping muncul sebuah lingkaran sihir dengan Pola seekor Singa yang tak lama kemudian keluarlah seekor Singa berwarna emas dan tentunya tekanan kekuatan yang sanggup membuat mereka harus bertekuk lutut.

" Kalian berdua, mangsa ku. " Tunjuk Sairaogh ke arah Sirzech dan Ajuka yang langsung siaga saat Sairaogh langsung berlari menuju ke arah mereka berdua. Tetapi mereka maupun para penonton harus terbelak kaget melihat Sairaogh dan singa tadi bersatu sehingga Sairaogh saat ini benar benar dalam bentuk seekor singa bahkan ukurannya 3x lipat dari ukuran normal.

" Tipe pertahanan dan penyerang sekaligus... Baguslah. Kalian berdua cocok untuk menjadi samsak ku. " Ucap Raiser yang dengan perlahan melayang dan dari punggung Raiser muncul sepasang sayap seekor Phoenix dan lagi hal itu membuat mereka semua tercengang melihat dua orang pemuda bisa di katakan jauh dari pemimpin termudah berubah menjadi seekor monster yang mustahil mereka kalahkan jika tidak mengaturnya strategi dengan baik.

" Aku lah penerus mu, Aku lah inang baru mu, Aku lah pangeran dari segala Api, Pangeran yang disegani tanah suci... Phoenix Prince " Rapalan sebuah mantra yang membuat seluruh klan phennex menegang bahkan Ketua klan sekaligus ayah Raiser langsung terbelak kaget saat mendengar mantra sakral bahkan hanya dimiliki ayah seorang dan sekarang dirinya melihat untuk sekian kalinya perubahan yang dikatakan pertahanan dan penyerangan absolute.

Secara perlahan kedua sayap di punggung Raiser menutup dan membawa tubuh Raiser ke dalamnya yang membentuk sebuah telur dan suhu sekitar arena saat ini begitu tinggi bahkan suhu ini bentrok dengan Seraffal mengeluarkan Manna nya secara gila-gilaan.

Boommmmm...

Semua terdiam saat mendengar ledakan barusan dan tentunya sebuah tekanan besar yang begitu saja hadir dan itu berasal dari Raiser yang baru saja mengalami perubahan dengan seluruh tubuh di tutupi dengan Armor merah dengan sebuah perisai dan pedang yang tak terlalu panjang.

Mereka semua terkejut bahkan para veteran perang terdahulu yang mengetahui perubahan ini. Perubahan absolute milik ketua klan phennex terdahulu yang sulit di tandingi dan sekarang mereka melihatnya sekali lagi dalam generasi yang berbeda.

" Aku harap anak mu tidak membunuh mereka, Lord " Ujar Lord Gremory yang berdiri dari duduknya dan berdiri di samping Lord Phennex yang sama hal seperti lord Gremory.

" Aku harap, jika sudah luar kendali kita harus segera menyelamatkan mereka. " Ujar Lord Phennex dengan serius dan hal itu mendapatkan anggukan dari beberapa Lord yang berdiri secara bersamaan.

Mereka bersiap untuk mengantisipasi jika hal diluar kendali mereka terjadi dan tentunya menyelamatkan anak mereka yang saat ingin melakukan pertarungan hidup dan mati antara satu sama lain.

" Bersiap lah " Ucap Raiser sebelum terbang dengan kecepatan tinggi menyerang ke arah Seraffal dan tentunya Falbium tak tinggal diam langsung saja membuat pertahanan di antara Seraffal dan dirinya.

seperkian detik kemudian terlihat percikan api dan uap udara saat serangan Raiser masih mampu Seraffal dan falbium tangkis, mereka berdua saat ini masih bisa mengatasi tapi belum tau kedepannya. Karena setiap serangan Raiser lancar kan seakan membuat dirinya terus bertambah kuat bahkan Seraffal harus menerima sebuah tebasan tepat pada punggung nya.

Di bagian Sairaogh melawan Sirzech dan Ajuka mulai terlihat siapa yang unggul saat ini. Luka yang di terima Ajuka cukup parah dimana setiap tubuhnya terlihat bekas cakaran dan sama hal dengan Sirzech yang menerima beberapa cakaran.

Raiser sedikit lengah saat memperhatikan Sairaogh bertarung barusan, sekujur tubuhnya saat ini terlilit dua ekor ular Es di tambah Es yang mulai membekuhkan tubuhnya. Di bawah sana terlihat Seraffal terengah-engah dengan senyum tipisnya karena berhasil menyegel Raiser dan Falbium menyiapkan serangan pelumpuh miliknya.

bugh... bugh... bugh.. ghaaaa...

Dengan strategi yang matang, Sirzech dan Ajuka maju menyerang Sairaogh bersamaan yang membuat Sairaogh menerima serangan dari keduanya secara telak yang membuat dirinya terlempar ke dinding arena membuat dirinya kembali ke wujud awalnya dan sedikit memuntahkan darah.

" khe, memang tak bisa di remehkan mereka ini " Molog Sairaogh sendiri yang melihat serangan Sirzech yang sama seperti membunuh Naruto tadi.

...

Entah kenapa mereka semua bahkan seluruhnya seakan memasuki sebuah dunia kehampaan sesaat dan kembali normal. Mereka semua masih terdiam dan kebingungan, bahkan Sirzech yang melihat serangan barusan menghilang tanpa bekas sedikit pun menjadi kebingungan saat ini.

" Kau masih saja terlalu bernafsu dalam menyerang dan untuk klan Gremory terima kasih atas sihir klan murni klan kalian " Ujar Naruto yang berjalan dengan santai dari balik banyangkan arena dan pakaian nya pun masih sama.

Semua bahkan seluruh kembali terkejut melihat kemunculan Naruto kembali. Mereka tak menyangka jika ada yang masih hidup setelah menerima serangan telak dari Sirzech tadi. Mereka kembali terkejut melihat sebuah bidak pion melayang di depan Naruto yang secara mengeluarkan sihir murni milik klan Gremory yang di serap oleh tubuh Naruto.

" Raiser, mundurlah. Kita akhiri saja pertarungan bodoh ini " Kata Naruto yang secara perlahan mengangkat tangan kanannya dan hal itu membuat Minato yang menonton langsung kembali tersadar kan suatu hal yang terburuk akan segara terjadi saat ini.

" CEPAT SELAMATKAN MEREKA BEREMPAT SEKARANG!! " Teriak Mianto yang menyadari para Lord Klan terutama klan utama yang tersadar yang langsung menteleport mereka semua ke dalam Arena untuk menyelamatkan anak mereka yang sebentar lagi yang akan tinggal nama.

beberapa detik sebelumnya...

Naruto dengan mudah bahkan membuat keempat pemimpin termudah itu jatuh berlutut dengan sebuah serangan yang telah mereka terima secara telak. Sirzech dengan sebuah bayangan dengan sabit besar, Ajuka dengan seekor bayangan serigala, Seraffal dengan tombak tombak yang melayang, dan Falbium dengan seorang pria berpakaian perang kerjaan yang telah siap memenggal kepala nya.

Mereka semua pasrah saat Naruto menggenggam udara yang memberikan perintah untuk mengeksekusi mereka semua...

Ting... bugh... Zep... Bughh...

Mereka berempat terselamatkan untuk saat ini, saat orang tua mereka menyelamatkan mereka dari ajal mereka saat ini. Di depan Naruto berdiri para Lord dan tentunya Minato yang memakai mode Kyuubi Cakura nya menatap Naruto yang menjadi lawannya saat ini.

" Kekuatan itu... bukanlah milik mu... Maka... kembalikan kepada pemiliknya "

Degh... Degh... Degh...

Minato memasuki alam bawah sadar Naruto, dimana dirinya melihat seekor Rubah berwarna hitam dengan kedua bola mata merah menatap dirinya dengan bengis. Minato sekarang benar benar merasakan apa itu rasa intimidasi yang begitu kuat, jika saja dirinya tidak menahan intimidasi dari Naruto.

Dengan cepat Minato keluar dari intimidasi milik Naruto dan langsung menjauh dari jangkauan Naruto yang menatap dirinya dengan santai. Minato menoleh ke belakang dan mereka semua dalam keadaan cukup mengenaskan setelah mereka selamatkan dari para monster ini.

" Kenapa mundur? bukannya kau lord yang dikatakan sangat cepat bahkan dapat membunuh raja pemberontak sihir bukan? kenapa mundur? " Tiga pertanyaan Naruto lontarkan membuat Minato sadar bahwa yang menjadi lawannya saat ini berbahaya terlebih itu adalah Naruto dari dunia Shinobi.

" sebaiknya hentikan pertarungan ini dan kita bicarakan secara baik-baik" Ujar Minato yang masih menatap waspada Naruto karena dirinya bahkan jauh dari sana mengatakan harus terus waspada terhadap Naruto, lengah sedikit maka nyawa lah taruhan nya.

" Tidak, sebelum Cakra milik Kurama kembali. Maka kembalikan Cakra itu sekarang " Titah Naruto yang kemudian mengeluarkan intimidasi nya kepada Minato yang langsung berlutut bahkan tekanan yang diberikan oleh Naruto di rasakan orang orang di belakangnya yang ikut berlutut.

" tidak ada jalan lain lagi maka membuat mu kalah adalah pilihan terbaik " Ucap Minato yang secara perlahan bangkit dan langsung mensumon semua Kunai cabang tiga miliknya.

" Itulah aku tunggu dari seorang mantan Kage terkuat " Balas Naruto yang menatap serius Minato yang sesaat menegang kemudian langsung melempar seluruh Kunai yang dia miliki seperkian detik kemudian muncul berbagai kilat kuning dari segala arah menuju Naruto sebagai titiknya.

Naruto dengan mudah menghindar dan menangkis setiap serangan Minato lancarkan kepadanya, bahkan dengan mudah Naruto memberi pukulan kepada Minato yang tanpa disadari nya. Kemudian Minato mengambil jarak dari Naruto dengan menyentuh bekas pukulan Naruto pada wajahnya yang begitu berasa sakit.

" Sudah kah? kalo begitu giliran ku " Ujar Naruto yang menciptakan sebuah sabit kemudian menghilang bagaikan hantu dan muncul secara cepat di sekitar Minato yang terus menerus menerima sabitan senjata Naruto.

Mereka semua menonton dengan tercengang bahkan meringis saat melihat Minato menahan rasa sakit setiap sambitan senjatanya kepada tubuh Naruto. Sesaat kemudian mereka melihat Minato masih berdiri dengan tubuh penuh dengan darah yang merembes dari setiap luka diterimanya dari Naruto. Naruto sendiri sudah berdiri didepan Minato dengan begitu santai nya.

" Kau takkan bisa bergerak sebelum sihir yang ku tanamkan pada tubuh mu ku cabut, jadi bersiaplah untuk pengambilan apa yang bukan milik mu " Ucap Naruto yang secara perlahan menciptakan rantai yang membelenggu kaki dan tangan Minato di udara dan di belakang Minato muncul bayangan hitam besar dengan sabit besar miliknya.

" Hentttiikaaaaannnn Narutoooo " Teriak Kushina yang secara mengejutkan muncul di samping Minato melalui sihir telportasi miliknya.

" Apa hak mu memerintah ku untuk berhenti? " Tanya Naruto yang masih bersantai menatap Kushina yang tepat berdiri di depannya saat ini.

plak...

Suara tamparan yang. begitu keras terdengar di arena tersebut bahkan membuat wajah Naruto berpaling kekanan saat menerima tamparan yang begitu kuat dari Kushina yang menatap dirinya dengan begitu penuh kekecewaan.

" Ku ingin bunuh ayah mu sendiri ha? " Tanya Kushina dengan nada begitu kecewa kepada Naruto yang kembali menatap Kushina dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.

" Ayah? dia sudah mati saat perang dulu dan kau siapa yang berani menampar ku? " Tanya Naruto dengan mengeluarkan intimidasi miliknya yang membuat Kushina bertambah berani menatap Naruto yang seakan intimidasi itu tidak ada apa apanya.

" Aku, Ibu Mu! Aku yang melahirkan mu kedunia ini, aku yang membesarkan mu dan dia itu ayah mu, Naruto " Ujar Kushina dengan penuh kekecewaan terhadap Naruto saat ini.

" Ibu? Ayah? mereka sudah mati dahulu, kalian hanyalah peniru nya dengan ulung. Maka dari itu kalian berhak untuk mati " Kata Naruto yang langsung membelenggu Kushina sama seperti Minato yang benar benar kehilangan Manna bahkan tenaga miliknya, untuk bicara pun dia tak sanggup saat ini.

Mereka semua terkejut bahkan tak sempat bereaksi saat Naruto benar benar mengeksekusi dua orang yang sangat berpengaruh pada negara ini, bahkan Naruto akan menjadi buronan negara ini jika Narto benar mengeksekusi mereka berdua. Raiser maupun Sairaogh tak sempat bereaksi melihat sahabat mereka melakukan hal lebih gila dari mereka berdua.

" Matilah "