2018, adalah tahun dimana Mark memulai aktifitas barunya sebagai mahasiswa. Saat saat dimana dia tidak bisa seenaknya santai dan mengharapkan waktu luang yang banyak, yang terkadang membuat Mark menyerah -padahal baru awal awal semester.

Namun ada satu hal yang tidak bisa Mark lupakan, senyuman dan semangat dari sang kekasih, Haechan. Bisa dibilang keberhasilan Mark saat ini juga karena adanya pengaruh dari Haechan.

"Apa kabar ya anak itu? Ingin ketemu langsung.." gumam Mark pelan dikelasnya sambil memandangi foto Haechan diponselnya.

"HEY BUNG!! Merindukan kekasih unyu-mu itu?" Mark hampir teriak kaget karena dia kira orang lain yang berteriak kepadanya, oh ternyata Lucas. Sahabat karibnya di kampus.

Lucas, 20 tahun. Visual yang menggegerkan semua perempuan di kampus, tak terkecuali dosen-dosen wanitanya. Satu hal yang hanya diketahui Mark dari beribu-ribu orang di kampus tentang Lucas, dia belok. Sama seperti Mark.

"Lebih baik urusi Jungwoo-hyung mu itu daripada mengurusi urusanku, dan memang Haechan unyu, terima kasih." jawab Mark kembali melihat-lihat isi folder Haechan digalerinya.

"Dia itu unyu, cantik, perhatian, manja, semok lagi. Unchhhhh idaman banget deh" ucap Lucas yang selanjutnya diberi tatapan tajam Mark yang -sama sekali tidak- menyeramkan.

"Ow bung, tenang saja. Jungwoo hyung tetap nomor satu" ucap Lucas sambil menggebuk dadanya.

Mark mendengus kasar, tidak peduli dengan keadaan seonggok Lucas disampingnya yang memasang tampang 'aku tersakiti'.

Sql

Haechan melangkahkan kakinya menuju kelasnya dan disusul oleh Jaemin dibelakangnya.

"Haechan-ah, Jaemin-ah!" seru seseorang jauh dibelakangnya. Yang mempunyai nama menengok kebelakang dan menemukan Jeno sedang berlari kearah mereka berdua.

"Hoshh...hoshh.. tunggu aku dong.. tah..takut... telat nih..." Haechan mengernyitkan dahinya.

"Loh inikan masih jam setengah tujuh, kenapa takut telat?"

Jeno tiba-tiba memelototkan matanya. "Sialan, jamku mati ternyata... AH KENAPA AKU HARUS TERBURU-BURU TADI???"

Jaemin sebagai penonton hanya mengajak Haechan untuk berjalan bersama ke kelas mereka meninggalkan Jeno yang dengan lebaynya berteriak 'Mengapa' sambil bergelinding dilantai.

Begitu masuk ke kelas, mereka duduk dikursi masing-masing. Haechan sudah berada ditingkat terakhir dan ini adalah waktunya untuk ujian terakhir. Untuk kampus tujuannya? Jangan ditanya. Pasti Haechan akan masuk ke univ yang sama dengan Mark kesayangannya. Membayangkannya saja Haechan sudah senyum-senyum sendiri. Guru yang sedang membagikan kertas ujian pun menatap Haechan aneh dan tiba-tiba memasang senyum malu.

"Haechan-ah, kenapa senyum-senyum gitu? Ssaem cantik ya? Aduh makasih banyak loh senyumannya untuk ssaem... emang banyak yang bilang ssaem itu cantik, tapi beda kalo kamu yang...-" Haechan ga peduli sama ocehan Choi ssaemnya dan memandang Jaemin dengan tatapan 'choi-ssaem-kenapa?' dan Jaemin hanya mengendikan bahunya tidak tau.

Sql

"Mark... tunggu aku..." teriak Lucas dari dalam kelas untuk Mark yang sudah mendahuluinya keluar kelas.

Yang namanya dipanggil pun menolehkan kepalanya.

"Mark.. kalo jalan jangan cepat cepat dong. Tunggu aku lah." jawab Lucas yang sudah berhasil meraih(?) Mark kembali.

"Kamunya saja yang lama, dah yuk ke kantin. Aku lapar" jawab Mark yang lagi-lagi berjalan mendahului Lucas yang sedang mencari handphonenya didalam tas.

"MARK LEE, TUNGGU AKU, KAU INI AISHH MANA SIH HANDPHONENYA..." teriak Lucas yang berlari menuju arah kantin sambil masih mencari handphonenya didalam tas.

'Sial, Jungwoo hyung marah nanti kalau aku tidak mengabarinya' batin Lucas yang memasang tampang -setengah- sendu.

Sql

"Lucas, ga dimakan itu makanannya?" tanya Mark kepada Lucas yang -masih- memiliki tampang sendu, yang tidak mengindahkan panggilan Mark.

"Lucas? Hey? Ga dimakan itu?" tanya Mark lagi sambil menggoyangkan lengan Lucas yang berada diatas meja.

"Mark, aku telat" ujar Lucas.

"Telat? Kenapa? Kelas kita sudah berakhir dan tadi kamu juga tidak datang telat kok" ujar Mark bingung.

"Tadi nih ya, handphone ku itu sempat hilang beberapa saat, aku cari-cari di tas ternyata handphonenya tuh dikantong celana ku, Mark"

"Lalu apa hubungannya sama telat?"

"Gara-gara mencari handphone sialan itu, aku jadi telat 6 menit untuk mengabari Jungwoo hyung dan dia jadi marah kepadaku... Gimana dong, Mark???"

Mark facepalm dan melanjutkan makan makanan yang sempat dia abaikan demi mendengarkan kisah sang sahabat yang sebenarnya tidak ada untungnya bagi Mark. Tidak memperdulikan Lucas yang masih memasang tampang sendunya daritadi.

Sql

Kelas Choi ssaem sudah selesai. Jaemin dan Haechan sepakat untuk berjalan kearah taman sekolah untuk memakan bekal yang mereka bawa. Jangan tanya mengapa mereka membawa bekal dari rumah.

Saat sudah di taman, mereka memilih untuk duduk di bangku taman sebelah pohon apel.

"Haechan-ah, kamu makanya kalo lagi bayangin Mark sunbae tuh jangan senyum-senyum ganteng gitu dong. Choi ssaem jadi salah tingkah kan, terus waktu ujian kita jadi kepotong gara-gara mendengarkan Choi ssaem berceramah panjang lebar gitu" ujar Jaemin sambil membuka kotak bekalnya.

"WOAH, ONIGIRI.. Uhhhhh eomma terbaik deh" Jaemin kegirangan sehingga dia tidak ingat bahwa Haechan belum merespon pertanyaan dia tadi.

Haechan yang mengacangi Jaemin pun mulai berbicara sambil membuka kotak bekalnya juga.

"Lagian juga kenapa Choi ssaem memperhatikanku? Biasanya juga dia ga peduli sama orang-orang. Oh atau jangan-jangan dia habis dilamar kali ya jadinya senang banget gitu?" Haechan berujar dan dihadiahi jitakan mesra dari Jaemin dikepalanya.

"Pacar saja belum ada, kenapa tiba-tiba dilamar."

"Jaemin kesayanganku, melamar orang itu tidak harus berpacaran terlebih dahulu, nak. Jika kedua belah pihak sudah merasa cocok, tidak ada salahnya langsung melaksanakan lamaran" ceramah singkat dari Haechan yang dibalas dengusan oleh Jaemin.

"Kok hanya mendengus sih? Jarang-jarang loh Haechan kasih kalimat mutiara begini."

a/n. HAIIII SORRY BARU BACKKKK~~~~~ Aku kembali disini dengan sequelnya seperti yg pernah aku janjikan ke kaliaaaaaannnn... btw, sori pendek hehehhe. Ini masih chapter 1a, jadi nanti rencananya aku bakal bikin satu chapter itu dibagi ke beberapa part dan...

Apakah ada yg sudah bisa menebak ending dari cerita ini??? HEHE.

Btw thanks yang udah review, follow, favorite semua cerita nei... sorry nei comebacknya lamaaa~ Next time, nei bakal coba ngetik storynya agak panjangan dikit wkkwkwkw.