LOOSE CANNON

SC: "Hm... judulnya keren."

JH: "Heleh. Bilang aja gak ngerti artinya."

SC: "Emang enggak. Makanya keren."

JH: -_-

Wonwoo tidak menyukai anjing. Lebih dari itu, mungkin ia membencinya. Tapi Mingyu adalah pengecualian. Mingyu adalah seekor german shepherd yang masih hidup di usianya yang sudah terlalu tua untuk ukuran seekor anjing.

MG: ._.

11 member: *ROTFL*

WZ: "Akhirnya lo nista juga dalem ff. Jadi anjing!" *ngakak lagi*

HS: "Eh siapa dulu dong yang nulisnya?" *bangga*

WZ: "BD."

HS: :[

MG: "Eh gendut. Lo tega banget sih ama gue? Apa salah gue coba? Ampe lo bikin gue jadi kayak gini." T-T

HS: "Salah lo tuh gak bikin momen sebanyak dulu ama Wonwoo."

MG: "Perasaan masih ah." -_-

HS: "Iya itu perasaan lo doang emang."

Dua puluh empat tahun. Sebaya dengan Wonwoo. Mungkin sebentar lagi juga Mingyu akan segera menemui ajalnya.

DK: "Mingyu si anjing yang sudah uzur." *ngakak lebar*

JS: "Uzur banget yalord." xD

MG: -_-

WW: *nahan ketawa, gak tega juga ama Mingyu*

MG: "Katanya shipper. Manaaa? Malah mau pisahin dengan kematian." :[

HS: "Ini kan cuma ff. Baper amat elah." -_-

Wonwoo harus mempersiapkan hati untuk apa yang akan ia hadapi jika Mingyu mati nanti.

SK: "Ini lebay. Jadi antara pengen ngakak, sama pengen nangis. Bingung."

VN: "Lah sama dong."

Dan jangan tanya kenapa Wonwoo menamai anjingnya seperti nama manusia. Kau boleh beranggapan bahwa Wonwoo hanya terlalu introvert dan asosial atau apapun istilah yang kau tahu yang paling tepat untuk mendeskripsikan Wonwoo yang tidak memiliki teman satu spesies dengannya. Sehingga ia menamai anjingnya demikian.

Tidak hanya anjing. Wonwoo juga memelihara seekor hamster di dalam kamar apartemennya itu. Setiap hari hamster gembul itu hanya menyaksikan bagaimana majikannya begitu menyayangi Mingyu jika dilihat dari perlakuannya. Dan hamster itu menyukai interaksi yang ia lihat. Jika hamster itu adalah manusia, ia pasti sudah berteriak: Astaga kalian ini akur sekali. Membuatku iri saja.

DK: "ASTAGA GUE TAU INI HAMSTER, SIAPA!" *nepuk tangan sekali keras banget, ngasih suspicious look ke Hoshi*

HS: *shy*

Jun: "Julukan The President of MinWon Shipper emang gak pernah luntur ya dari dia."

Ketika Mingyu baru menginjak awal usia dewasa beberapa belas tahun yang lalu, ia adalah anjing yang besar dan kuat dengan warna bulu yang gelap.

T8: "Bahagia aja lah Gyu lo di sini tetep digambarin gagah banget at least."

MG: "Iya tapi tetep aja. Gue anjing, Hao. Anjing!" :'[

HS: "Nah itu ngaku."

BSS: *ngakak bareng*

Sekarang ketika tua, ia terlihat sedikit menyusut. Tidak sebesar dulu. Dan tidak banyak bergerak. Ia hanya seekor anjing tua pemalas yang hanya bisa tidur, makan, berjalan dengan begitu lambat, dan bergerak tanpa gairah. Ia juga sering sakit-sakitan dan semakin merepotkan Wonwoo.

MG: "Penggambaran gagah dari mananya coba?" T-T

T8: *nyengir* "Gue lupa, itu kan penggambaran lo pas masih muda dulu."

DN: "Iya. Ceritanya sekarang lo udah tua hyung."

Tapi Wonwoo tidak pernah satu kalipun berharap bahwa anjingnya segera mati dengan cepat agar satu beban dalam hidupnya hilang.

SC: "Kok tetiba jadi sedih ya?" :']

Tidak, ia justru terus merawat Mingyu sepenuh hati dan merasa ingin terus berada di sisi Mingyu di saat-saat terakhirnya ini.

JH: "Astagaaa... siapa yang menaruh bawang di sini...?" *mulai berkaca-kaca*

DN: "Dasar emak-emak."

JS: "Tapi emang beneran sedih Din. Gue juga jadi pengen nangis ini." :']

Suatu hari ketika hamster milik Wonwoo memakan biji bunga matahari hariannya, ia memperhatikan sebuah adegan yang sudah terlalu familiar di bola mata hitamnya. Wonwoo yang hanya duduk di atas permukaan sofa ketika mendekap Mingyu dengan erat. Mengusapi tubuh berat anjing di pangkuannya itu dengan penuh kasih sayang. Keduanya memberikan kenyamanan satu sama lain seakan tidak akan pernah melepaskan.

Jun: "Duh, bisa ngalahin feel angst-nya Hachiko nih." :']

WZ: "Bener-bener bagus cerita tentang kasih sayang seekor anjing dan majikannya ini."

MG: "Terus aja tekenin kata anjingnya ya." :[

WZ: "Engga Gyu. Beneran ini bagus ceritanya mengharukan. Hebat yang nulisnya."

HS: "Yeee dibilangin juga, siapa dulu dong yang nulisnya?"

WZ: "Iyain."

HS: "Notis dikit apa susahnya sih?" :']

Dan jangan lupa. Hamster itu selalu memperhatikan. Mengawasi perkembangan situasi yang terjadi. Interaksi apapun yang dilakukan Wonwoo dan Mingyu tidak pernah lepas dari pandangan hamster itu.

T8: "Ini hamsternya asik bener." *lirik-lirik Hoshi*

HS: *shy*

"Aku tidak tahu sampai kapan kita bisa seperti ini. Tapi ketika aku menikah dan memiliki anak nanti, kau tidak akan lagi berada di sisiku seperti ini. Jadi aku hanya ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu untuk saat ini."

DK: "Tertampar."

SK: "Nikahnya Wonwoo hyung ama orang lain ya."

VN: "Ya kali ama anjing."

JS: "Dat 'aku hanya ingin menghabiskan sisa waktuku bersamamu untuk saat ini' gives me life yet sorrow all at once." T-T *yang punya hati mah beda fokus*

MG: *baper* "Jangan untuk saat ini doang dong sayang." T-T

WW: *baper juga* "Gak kebayang kalo beneran sisa waktu yang kamu punya bareng aku beneran cuma dikit lagi."

Mingyu bukanlah seekor anjing ajaib yang bisa berbicara. Jadi ia hanya menanggapi sebagaimana anjing biasa menanggapi dengan sebuah gumaman kesedihan. Dan jika ia ingin benar-benar menangis, ia pasti sudah melolong sejak tadi.

"Aku ingin kau hidup lebih lama, tapi aku juga tidak ingin melihatmu tersiksa karena alasan usia." Mata Wonwoo mulai berkaca-kaca ketika mengatakannya. Yah, masalah usia. Seketika Wonwoo menyesal karena semasa hidup Mingyu, Wonwoo tidak pernah membawanya pada seekor anjing betina untuk dikawinkan. Benar-benar tahun yang sia-sia, Wonwoo pikir. Ia telah melanggar hak kebutuhan biologis dan naluri binatang Mingyu.

DN: "Mingyu hyung..." ._. *bayangin yang iya iya*

MG: "Gak usah dibayangin juga!* -_-

"Terima kasih.

Terima kasih.

Terima kasih banyak atas segala kenangan indah yang telah kau berikan padaku sejak pertama aku bisa mengingat di usia kita yang ketiga."

JH: *mulai nangis* *member lain juga*

Ia mendekap Mingyu semakin kuat. Air matanya mengalir ketika mengecup bagian belakang leher Mingyu dengan lama.

JH: *makin deres air matanya*

Si hamster yang melihatnya ingin menangis jika ia bisa.

"Seandainya kau adalah manusia, sama sepertiku. Kita bisa berada dalam posisi seperti ini lebih lama."

WZ: "Udah lah anjing mah anjing aja."

MG: -_-

Tiba-tiba sebuah keajaiban terjadi.

Fisik Mingyu berubah menjadi sosok manusia.

12 member: "Lah." O.O

Dan tanpa busana tentu saja.

12 member: O.O O.O O.O

Tidak perlu dijelaskan lagi bagaimana reaksi Wonwoo saat itu. Kau sudah tahu pasti seperti apa. Yah, ekspresi tipikal ketika seseorang terkejut menyaksikan sesuatu yang sulit dipercaya terjadi di depan matanya. Sementara hamster itu melompat-lompat dan tidak berhenti bersuara di dalam kandangnya. Entah mengapa.

SC: "Udah pasti karena seneng dia mah."

HS: *nyengir*

"Mingyu?"

"Wonwoo."

Ada jenis keterkejutan lain yang Wonwoo rasakan. Ia bertanya-tanya dalam otaknya. Jika benar ini Mingyu, kenapa ia terlihat begitu muda? Sama seperti dirinya. Kemudian ia langsung mengingat bahwa Mingyu berusia sama dengannya. Dua puluh empat. Tentu Mingyu menjadi sangat muda dalam wujud manusia. Dan memiliki tubuh normal. Tidak terlalu berotot, dan tidak kurus juga. Biasa saja.

Tapi tetap saja. Ini adalah sebuah keanehan yang masih Wonwoo pertanyakan alasannya. Tapi ketimbang memikirkan itu semua, ia lebih memilih untuk menjadi manusia paling bahagia saat ini dan menamai keanehan itu sebagai keajaiban.

Tapi Mingyu berada dalam kondisi tidak sehat. Persis seperti apa yang terjadi padanya ketika terakhir berada dalam wujud anjing. Wonwoo berniat untuk memanggil dokter. Tapi melihat tubuh telanjang Mingyu, Wonwoo rasa ia harus melakukan sesuatu terlebih dahulu. Ia harus menutupi tubuh Mingyu dengan pakaian.

Jun: "Ngapain mesti ditutupin segala sih? Padahal kan kalo gak pake baju lebih ena. Ya kan Won?" *godain Wonwoo*

WW: *emo*

Jun: *langsung diem*

Mingyu memiliki tubuh lebih tinggi dari Wonwoo. Ia juga memiliki kaki-kaki lebih panjang dari Wonwoo. Jadi Wonwoo memberikan pakaian-pakaian longgar miliknya pada Mingyu.

Mingyu menjilati leher Wonwoo secara berulang-ulang dengan mata sayu.

12 member: *cengo*

Entah bagaimana sekarang Wonwoo memandang perlakuan itu seperti perbuatan mesum. Jadi ia mengatakan, "Tidak, Mingyu. Kau tahu manusia tidak melakukan itu pada manusia lainnya. Dan kau adalah seorang manusia, sekarang. Mengerti?"

"YA!"

Wonwoo terkejut dengan jawaban Mingyu yang memekakkan telinga. Spasi di antara keduanya hanya beberapa senti tetapi Mingyu menjawabnya terlalu keras. Ia biasa menjawab Wonwoo dengan suara "WUF!" yang keras. Jadi ia tetap mengaplikasikannya sekarang.

WZ: "Jiwa anjing yang mendarah daging."

MG: "Berisik lo." :[

"Tidak, Mingyu. Manusia tidak menjawab sekeras itu di dekat telinga manusia lainnya. Mengerti?"

"Ya."

"Anjing pintar."

WZ: "Nah kan masih dibilang anjing." xD

MG: -_-

Mingyu tersenyum lebar.

"Maaf, maksudku, pria tampan."

WZ: ._.

MG: *seketika senyum-senyum*

WW: *senyum-senyum juga*

"Apakah aku benar-benar tampan untuk ukuran manusia?"

"Terlalu tampan malah. Aku iri denganmu."

"Terima kasih."

Wonwoo menghembuskan nafas lelah ketika berpikir bahwa setelah ini ia akan harus mengajarkan Mingyu banyak hal. Banyak sekali.

"Kau ingat? Dulu kau adalah seekor german shepherd yang gagah. Apakah kau bisa segagah itu lagi jika kau sembuh?"

"Tidak tahu. Memang kenapa?"

"Kau tampan. Dan tinggi. Dan memiliki warna kulit yang bagus. Jika kau juga gagah, kau benar-benar sempurna."

WZ: "Plis jangan. Tar kegirangan lagi si item." -_-

MG: "Nih anak kenapa sih?" :[

DK: "Udahlah hyung. Si item emang ganteng. Di semua ff yang pernah kita baca sejauh ini kan emang dia selalu digambarkan sempurna."

T8: "Karena emang itu kenyataannya ya mau gimana lagi?"

MG: "Bener banget itu!"

WZ: "Serah."

Wonwoo membaringkan Mingyu di atas tempat tidur kecilnya dan menyelimuti tubuhnya hingga sebatas dada. Mingyu tetap berada dalam posisi demikian hingga Minghao selaku dokter yang dipanggil itu datang.

SK: "Anjaaayyy The8 hyung jadi dokter dooong."

T8: *ngakak* "Dokter fashion iya."

"Aku meminta dokter Wen. Kenapa kau yang datang?"

Jun: "Anjaaayyy gue juga jadi dokter dooong! Udah ganteng gini, jadi dokter pasti makin ganteng." xD

VN: "Iyain."

Jun: :']

DN: "Emang marga Wen lo doang hyung? Pede amat sih jadi orang. Bisa jadi kan maksudnya Wen yang lain?"

Jun: "Ya emang siapa lagi?" :[ "Emangnya lo? Yang namanya Lee di Korea ada sejuta. Di grup ini aja ada tiga."

WZ: "Eh berisik lo." *ngerasa terpanggil*

"Ia memiliki sebuah urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi ia memintaku untuk menggantikannya. Kenapa? Kau tidak suka jika aku datang?"

SC: "The8 galak ya as always." xD

JH: "Buset ada dokter gini amat ama pasiennya."

JS: "Lama-lama pasiennya lari semua."

"Tidak kok. Aku tidak keberatan. Maaf. Aku tidak pandai merangkai kata-kata. Aku pasti sudah menyinggungmu." Dan itu adalah salah satu alasan ia sulit untuk memiliki teman. Ia tidak pintar berkomunikasi. Ditambah Minghao yang terlalu defensif. Seharusnya seorang dokter tidak bersikap demikian. Tapi mengingat Minghao adalah teman di kampusnya dulu dan mereka bukanlah sekedar orang lain yang tidak saling mengenal, ia pikir tidak apa-apa.

WZ: "Temen kampus toh."

VN: "I see."

"Tidak masalah. Jadi, mana pasienku?"

"Ini." Wonwoo menunjuk Mingyu menggunakan wajahnya. Yang mana telah berhasil membuat Minghao terkejut.

"Jangan mempermainkanku."

"Maksudmu?"

"Aku ini dokter hewan. Kenapa diminta untuk memeriksa manusia?"

11 member: *ngakak*

MG: *ngeliatin Woozi* "Awas aja kalo ngeledek lagi." :[

Yah, itulah kenapa Wonwoo lebih menginginkan Wen Junhui. Dokter hewan yang sudah biasa Wonwoo datangi untuk perawatan rutin Mingyu. Wonwoo merasa nyaman karena Jun sudah sangat mengenal Mingyu dan sudah pasti langsung tahu apa yang harus dilakukan.

Jun: "TUH KAN BENER WEN NYA WEN JUNHUI WOY." *meletin lidah ke Dino*

SK: *heleh jadi dokter hewan aja bangga.*

Jun: "Jadi dokter hewan gak gampang keles. Lo juga belom tentu bisa."

SK: "Emang siapa juga yang pengen jadi dokter hewan?" -_-

Tapi jika Jun melihat kondisi Mingyu sekarang, ia juga pasti akan ragu apakah ia bisa memeriksa Mingyu seperti dulu atau tidak.

"Ini Mingyu. Dan ia itu anjing."

"Memangnya sebrengsek apa pria ini padamu sampai-sampai kau mengatainya anjing?"

11 member: *ROTFL*

MG: :']

Wonwoo dibuat sweatdrop.

"Bukan begitu. Ia anjingku yang bertransformasi menjadi manusia. Ceritanya panjang." Ia langsung menjelaskan sedikit ketika melihat tanda tanya kentara di wajah Minghao.

Mingyu tiba-tiba meraih tangan Minghao kemudian menjilatinya.

Minghao menarik tangannya, "Hei! Itu tidak sopan!"

"Lihat? Ia menyukaimu. Maksudku, Mingyu, aku sudah mengatakan padamu bahwa manusia tidak menjilati manusia lainnya. Aku pikir kau sudah mengerti?"

"Maaf."

"Terserah. Apapun itu. Sungguh. Tapi tetap saja ia adalah manusia."

"Tapi kau adalah dokter."

"Dokter hewan." Minghao menekankan keempat silabel yang ia ucapkan.

"Aku pernah memanggil dokter spesialis mata dan dokter spesialis jantung hanya untuk memeriksa tubuhku ketika aku demam karena saat itu hanya dokter-dokter itu yang tersisa yang memiliki waktu untuk datang kemari. Bidang mereka tidak ada hubungannya dengan sakit demam. Tapi mereka tetap bisa memeriksaku dan memberitahu penyakitku."

"Itu karena dokter spesialis seperti itu sama-sama menuntut ilmu di jurusan kedokteran umum ketika di perguruan tinggi. Jadi mereka tentu mampu jika hanya diminta untuk memeriksa penyakit umum pada manusia. Sementara aku sejak awal berada di khusus jurusan kedokteran hewan. Kau mengerti?"

"Oh ayolah Minghao. Tolonglah. Sekarang kau sudah berada di sini. Jangan sia-siakan waktu dan tenaga yang telah kau buang untuk datang kemari."

"Aish. Baiklah, baiklah." Untung saja Minghao pernah satu kali melakukan studi banding tentang pengobatan pada manusia. Satu kali.

Akhirnya Minghao memberikan apa yang Wonwoo inginkan.

Hari-hari berlalu, dan kondisi Mingyu semakin membaik. Ia tampak lebih segar, bugar, bersinar, dan sedikit kekar. Dan Wonwoo melihat Mingyu begitu bahagia. Sama dengan kadar kebahagiaan Wonwoo. Dan sama bahagianya dengan hamster yang selalu memperhatikan keduanya.

DN: "Ini hamster satu mesti ikonnya cerita ini."

HS: "Tau aja." xD

SC: "Mentang-mentang yang nulisnya. Kudu banget ya masukin diri sendiri ke dalem cerita dan sering nongol?"

HS: "Penulis mah sabeb." *gesture ok*

Suatu hari ketika Wonwoo baru saja kembali dari tempat ia bekerja. Ia memasuki kamar apartemen, berjalan di dalam ruang tengah dan membawa langkah-langkah kakinya menuju sofa. Tapi sebelum ia meraih sofa, Mingyu tiba-tiba saja menyerbu tubuh Wonwoo hingga terjatuh. Mingyu menindih tubuh Wonwoo di bawahnya. Menjilati lehernya.

Si hamster gembul hanya menonton adegan itu selagi mengupasi kulit biji bunga mataharinya.

"Mingyu, manusia tidak menyerbu manusia lainnya ketika menyambut kedatangan seseorang. Dan sudah kukatakan ribuan kali, jangan menjilatiku."

Mingyu menarik diri. Ia bangkit, dan membantu Wonwoo untuk bangkit. "Maaf." Ia membawa Wonwoo ke dalam sebuah dekapan. "Aku hanya sangat merindukanmu. Kau sudah pergi terlalu lama." Padahal sampai dua belas jam saja tidak. Tapi itu adalah kegiatan Mingyu sejak dulu di hari-hari biasa. Menunggu Wonwoo pulang dari taman kanak-kanaknya. Pulang dari sekolah dasarnya. Pulang dari SMP-nya. SMA-nya. Kampusnya. Hingga sekarang, dari kantornya. Yah, tipikal kegiatan hewan peliharaan yang ditinggal sementara tuannya.

JH: "Aduh, setia banget ya Mingyu ini."

JS: "Dari kecil loh udah bareng-bareng. Wow."

Jun: "Udah lama banget dong ya hidup bersama? Makanya kalo salah satu ninggalin, yang ditinggalinnya bakal sedih banget."

JH: "Udah ah jangan ngomong gitu. Tar gue mewek lagi nih." :[

HS: "Yeuuu gitu aja baper elah."

Wonwoo tersenyum ketika membalas pelukan itu. "Kau pikir aku tidak? Kau tahu? Aku selalu memikirkan dan mengkhawatirkanmu setiap kali kau tidak berada di sisiku. Seandainya saja membawa hewan peliharaan diizinkan. Aku pasti sudah membawamu ke tempat kerjaku sejak–" ia menghentikan kalimat di udara ketika tersadar sesuatu. Ia menatap mata Mingyu. "Kenapa dalam hal itu aku bisa lupa kalau kau sekarang adalah–"

Mingyu menyeringai. Menampilkan gigi taringnya. Gigi yang terlihat lebih menawan dibandingkan gigi taring miliknya ketika masih berada dalam wujud seekor anjing. "Jadi kau juga masih menganggap diriku seperti dulu kan?" ia menarik pergelangan tangan Wonwoo. Mengabaikan suara protes yang Wonwoo keluarkan. Menghempaskan tubuh Wonwoo ke sofa dan kembali menindihnya. Dan melakukan kegiatan favoritnya. Menunjukkan rasa sayang mendalam dengan caranya.

WZ: "Jangan yang iya-iya woy."

DK: "Heleh lo juga sebenernya suka ama adegan begini kan hyung?" *suspicious look*

WZ: "Yang bilang suka yang iya-iya itu gak normal, siapa?"

DK: -_-

"Mingyu, berhentilah menjilatiku seperti ini."

Mingyu adalah anjing yang pintar. Ia tidak pernah lupa bahwa ia dilarang untuk berbuat demikian pada sesama manusia. Tapi ia juga memiliki sisi manusia sekarang. Sisi yang suka berpura-pura lupa dan tidak ingin mendengar.

"Kenapa aku harus berhenti melakukan apa yang dulu biasa aku lakukan kalau kau saja masih menganggapku seperti dulu?" Mingyu menatap Wonwoo yang menatapnya terkejut. "Tapi baiklah. Aku akan mencoba meniru cara ibumu menunjukkan kasih sayangnya padamu." Ia mengecup pipi Wonwoo yang kemudian membuat Wonwoo terdiam seketika.

12 member: *diabetes*

T8: "Aaa akhirnya dicium juga. Mana di pipi pula. manis banget sih."

"Tapi perlu diingat. Aku adalah aku." dan kembali melanjutkan kegiatan membasahi leher Wonwoo dengan air liurnya. Yang kali ini malah membuat Wonwoo tertawa.

SK: "Yhaaa. Sama aja boong."

"Geli, Mingyu."

Dan Mingyu tidak berhenti. Ia terlalu merindukan Wonwoo. Dan terlalu menyayanginya.

Dan si hamster tidak bosan-bosannya menyaksikan adegan yang disuguhkan dua manusia di depannya.

"Dasar anjing."

.

F I N

.

VN: "Gue suka ama kalimat yang terakhir."

DN: *ngakak*

SC: "Si gendut lumayan bagus juga ya tulisannya."

Yo! Negahosh di sini!

JS: "As expected sih penname-nya."

Sebenernya gue keinspirasi dari Carats yang suka ngatain si item, puppy. Tapi buat nyesuain ama plot, gue akhirnya bikin dia di sini jadi anjing tua LOL

Dan soal si hamster itu...

Ah sudahlah :p

Intinya gue persembahin ff ini buat kalian semua terutama gue dedikasiin ini buat Mingyu ama Wonwoo selaku pemeran utama cerita ini.

Tulisan gue mungkin ga seindah Jun ama Wonwoo karena gue bukanlah seorang novel enthusiast kek mereka. Tapi gue harap secuil tulisan ini bisa menghibur hati yg lara #apasih.

Pesan gue buat Mingyu, kapan dong upload selca berdua ama Wonwoo di akun IG lo?

Buat Wonwoo, kapan bikin IG?

WW: "Lo juga keles." -_-

HS: "Lo dulu lah." :p

WW: "Hih."

Buat semua member, abis ini giliran siapa hayo nulis ff?

SC: "Lo aja gimana?"

JH: "Lah kok gue sih? Gak usah tunjuk-tunjuk orang deh."

SC: "Ya udah lo aja." *nunjuk Joshua*

JS: "No, thanks. Gue jadi pembaca aja cukup."

Btw gue nulis ini abis latian dance. Capek bgt parah.

JH: "Kelar latian dance langsung nulis ff? Daebak."

Jun: "Terbaek emang hamster gembul kita."

DK: "Maklum yang nulisnya TPMS. Jadi semangat membara." xD

Bye!

WZ: "Bye Negahosh."

.

Malam itu pasca membaca ff tulisan Hoshi, Mingyu dan Wonwoo yang baper itu berpelukan semalaman. Terima kasih banyak pada Hoshi.

.

.

.

Stop

.

.

.

Hoshi is me :p

Makasih buat yg udah ninggalin jejak di chap sebelumnya:

Meaniekrr | beanie | Silent Noise

Seonbaenim | daebaektaeluv | Redlane Ache

Bettylafea | Alda Trand | novi07citra

Hikaru na yuuhi | Guest

Special thanks to:

Beanienim | Kyunie | SkyBlueAndWhite

Jeon Yeowoo

Makasih juga buat yg udah ngasih saran tentang siapa yg nulis ff berikutnya. Maaf ga bisa ngasih sekaligus semuanya jadi aku pilih salah satu aja yg suara terbanyak. Yaitu Hoshi yg nulis ff Meanie haha.

Maaf soal fakta yg salah tentang kamar mereka di real. Yah, anggep aja saat itu emang belom berubah wkwkwk.

Ini hanya aku, atau emang ffn makin sepi? Padahal di situs ff lainnya malah makin rame xD

Ya udah kalo gitu nih aku lanjut ff ini buat bantu meramaikan.

Akhir kata, tinggalkan jejak? :*