CH 5

I'LL BE THERE

.

.

.

Story by Lee JinAe

.

.

This fict is mine, don't be plagiat. DLDR. Typo(s)

.

.

CHECK IT OUT

.

.

"Chanyeol-ah, kami duluan, ya? Kami ada acara di radio KBS. Setelah ini jadwalmu apa?" Suho dan Kyungsoo telah bersiap untuk segera ke jadwal mereka berikutnya. Hari ini hanya mereka bertiga yang latihan bersama. Chanyeol latihan dance sedangkan Suho dan Kyungsoo latihan vocal.

"Ne Hyung. Aku akan langsung pulang nanti selesai latihan. Jadwalku telah selesai." Jawab Chanyeol berhenti sejenak untuk menatap leadernya.

"Oh, guerae? Baiklah nanti akan kuberitahu Manajer Hyung untuk menjemputmu." Ujar Suho lagi.

"Gwaenchana, Hyung. Aku bisa pulang sendiri. Kasihan Manajer Hyung, ia pasti juga lelah." Tolak Chanyeol halus.

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan, Yeol-ah." Pesan Suho.

"Perhatikan sekelilingmu, Park Chanyeol. Siapa tahu nanti ada yang ingin ikut denganmu." Ujar Kyungsoo yang menakut-nakuti Chanyeol dengan membesarkan matanya yang bulat itu.

"Aku tidak takut dengan hal seperti itu, Kyung." Jawab Chanyeol dengan nada malas. Come on guys, Park Chanyeol bukan bocah lima tahun yang bisa ditakut-takuti dengan hal seperti itu.

Setelah mereka pergi Chanyeol melanjutkan latihan dancenya hingga satu jam kemudian di ruangan latihan yang penuh kaca itu. Chanyeol merasa ada yang memperhatikan dirinya dari tadi. Ia merasa sebuah tatapan terus tertuju padanya. Tapi berapa kali pun kepalanya berputar ke sekeliling ruangan itu, tetap saja hanya ruangan kosong dengan pintu tertutup rapat yang ia temukan.

"Sebaiknya aku pulang." Kata Chanyeol pada dirinya sendiri. Ketika ia membereskan barang-barangnya, ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk.

'I'll Be There' – isi pesan singkat dari nomor yang tak dikenalnya.

"Siapa lagi yang kurang kerjaan mengirim pesan spam seperti ini." Gerutunya sendiri sebelum memasukan ponsel itu ke dalam tas yang biasa ia bawa untuk latihan.

Chanyeol sampai di dorm pukul 00.15 dan mendapati dorm mereka masih kosong dan gelap. Ia menyalakan lampu ruang tengah kemudian berjalan menuju kamarnya dan Baekhyun. Chanyeol meletakan tasnya di atas meja.

"Siapa yang menempelkan ini di sini?" Chanyeol mengambil catatan kecil yang tertempel di atas mejanya. Ia membaca sederet tulisan hangul yang ditulis tangan dengan rapi itu.

"I'm Here? Apa-apaan ini? Dasar kurang kerjaan." Ujar Chanyeol. Tak lama kemudian Baekhyun memasuki kamar mereka dengan wajah lelahnya. Ia baru saja pulang dari lokasi syuting drama barunya.

"Aaah ini pasti kerjaanmu 'kan, Baek? Byun Baekhyun, kau tak akan pernah bisa mengerjaiku." Ujar Chanyeol pada Baekhyun yang baru datang. Membuat namja manis itu mengernyit heran padanya.

"Apa maksudmu?" Tanya Baekhyun bingung.

"Kertas yang selalu tertempel di atas mejaku dan juga pesan singkat yang selalu masuk padaku ketika akan pulang selama seminggu terakhir, semua itu perbuatanmu, 'kan?"

"Aish, sudahlah, Yeol. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Sebaiknya kita istirahat karena besok jadwalku penuh. Oh ya, Saengil Chukkae, maaf sepertinya besok aku tidak ikut merayakan ulang tahunmu. Kau tahu, jadwa syutingku sangat padat. Selamat malam, aku ingin langsung tidur." Ujar Baekhyun yang langsung merebahkan diri di kasurnya tanpa mandi ataupun mengganti baju. Dalam sekejap namja manis itu pun terlelap. Menyisakan Chanyeol yang masih bertanya-tanya siapa orang kurang kerjaan yang mengganggunya akhir-akhir ini. Mengganggu? Tentu saja ia merasa terganggu mendapat pesan singkat dari seseorang yang tak ia ketahui.

"Aish, kerjaan siapa ini sebenarnya? Apakah ini keisengan Kai dan Sehun lagi? Atau Baekhyun? Tapi Baekhyun tidak mungkin, jadwalnya terlalu padat untuk melakukan hal tak berguna seperti ini." Monolognya seorang diri. "Siapa pun itu, ia pasti member EXO. Siapa lagi yang bisa masuk ke kamarku selain mereka." Ujar Chanyeol sebelum memilih berbaring di tempat tidurnya. Mengikuti jejak Baekhyun yang telah dulu terlelap dan menyinggahi pulau mimpi. Namun, Chanyeol tetap tidak menyerah pada rasa penasarannya. Ia masih memikirkan siapa kiranya yang mengirim pesan itu.

.

.

Pagi itu Chanyeol bangun kesiangan, pukul setengah delapan. Member lain memang sengaja tidak membangunkannya, karena jadwal Chanyeol hari itu hanya dari pukul sembilan pagi hingga pukul 10 malam nanti.

Setelah selesai dengan semua urusan paginya, Chanyeol pergi ke dapur, memeriksa apakah member lain menyisakan sarapan untuknya.

'Aku membuat nasi goreng kimchi pagi ini, kami sisakan untukmu di dalam lemari, kau tinggal panaskan saja jika ingin makan nanti.' – Do Kyungsoo.

Chanyeol tersenyum melihat catatan kecil yang di tempelkan Kyungsoo di pintu kulkas. Ketika ia mengambil catatan kecil tersebut, tak disangka di baliknya masih ada catatan lain yang menempel.

'I'm Here.'

"Lagi? Kenapa 'i'm here'? Tulisannya sama dengan catatan yang ada di mejaku semalam." Tanpa pikir panjang Chanyeol langsung mengantongi catatan itu. Kemudian memanaskan nasi goreng dan memakannya untuk sarapan, seperti apa yang dikatakan Kyungsoo dalam pesannya.

Chanyeol sejak tadi hanya berusaha untuk tenang walau sebenarnya pikirannya sudah melayang pada hal yang di luar nalar. Ia mengambil semua catatan yang ia terima seminggu terakhir dari dalam laci mejanya. Kemudian memasukannya ke dalam ransel yang selalu di bawanya jika bepergian. Setelah itu berusaha keluar dorm dengan raut setenang mungkin.

Ketika ia berada cukup jauh dari dormnya, kira-kira berjarak tiga puluh meter, Chanyeol segera menelepon manajernya, untuk mengantarnya ke gedung SM karena ia punya jadwa rekaman hari ini di sana.

"Hyung, aku merasa akhir-akhir ini ada yang aneh." Ujar Chanyeol membuka percakapan di dalam mobil yang dikendarai manajernya.

"Aneh kenapa?"

"Aku selalu merasa ada yang memperhatikanku, Hyung." Chanyeol menceritakan bagaimana ia mendapat pesan singkat lewat ponsel dan catatan di mejanya serta di pintu kulkas tadi pagi ke manajer tersebut.

"Mungkin itu hanya perbuatan iseng member lain. Biasanya mereka juga sering mengganggumu, 'kan? Terlebih Kai dan Sehun." Chanyeol hanya mengiyakan dan berharap dugaan manajernya itu memang benar, bahwa Kai atau Sehun yang bertanggungjawab atas pesan singkat yang sering diterimanya.

.

.

TRIIIING!

Ponsel Chanyeol berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Chanyeol yang saat itu sedang berada di SM merancang beberapa lagu untuk album EXO mendatang menghentikan kegiatannya sejenak dan melihat ponselnya. Memeriksa pesan dari siapa yang masuk padanya.

From : Leader Kim

To : Park Channie

Jam berapa jadwalmu selesai, Yeol? Kita akan berkumpul di restoran tradisional, jam 11. Nanti akan kukirimkan alamatnya. Saengil Chukkae uri dongsaengie.

Chanyeol tersenyum melihat pesan dari Suho. Setelah mengetik balasan untuk hyungnya itu, Chanyeol berniat menyimpan ponselnya kembali agar ia bisa segera menyelesaikan lagunya. Namun, sebuah pesan masuk kembali mengganggunya. Ia pikir itu dari Suho yang mengirimkan alamat restoran tadi padanya. Tapi, kenyataan tak sama dengan yang dibayangkan.

'I'll Be There'

Lagi? Dasar member kurang kerjaan. – batin Chanyeol.

Tak lama kemudian ia menyudahi kegiatannya. Moodnya hancur dan lagunya jadi berantakan. Chanyeol memutuskan untuk segera pergi ke restoran yang dimaksud Suho. Ketika ia membereskan semua barangnya, lagi-lagi ada pesan masuk yang datang ke ponselnya.

'Saengil Chukkae.' – dari nomor spam yang biasnaya.

Chanyeol mengacuhkan pesan itu dan memasukan ponselnya ke saku jaket yang ia kenakan.

'Saengil Chukkae uri Pheonix Chanyeolie' – sebuah lirihan suara yang terdengar sedikit serak menggema di telinga Chanyeol. Ia yakin bahwa dulu pernah mendengar suara yang sama. Suara perempuan yang terdengar sangat familiar di telinganya. Berapa kalipun kepalanya menoleh ke sekeliling ruangan dan seberapa banyak pun ia memeriksa studio music itu, tetap tidak ada hal yang mencurigakan selain lirihan suara yeoja tadi.

Memberkah? Tapi ini suara perempuan.

Fans kah? Tidak mungkin. Ruangan studio ini ada di lantai 5, orang lain tak mungkin bisa ke sini tanpa kartu ID.

'I'm Here' – lagi, pesan lain dari nomor yang sama masuk ke ponsel Chanyeol. Beberapa anggota tubuhnya mulai merinding. Otaknya mulai memikirkan hal-hal di luar nalar. Jantungnya mulai berdetak tak karuan. Dengan gerakan yang dibuat seperti biasa, tanpatergesa atau menunjukan raut takut, Chanyeol membereskan barangnya dan pergi menuju parkiran sambil bersenandung kecil untuk mengalihkan pikirannya yang mulai entah kemana.

.

.

"SAENGIL CHUKKAE URI PARK CHANYEOL..! HUUUOOO" koor seluruh member yang hadir di restoran tradisional yang sudah di booking Suho itu ketika Chanyeol baru saja sampai di depan mereka.

"Sini Hyung, tiup lilinnya, make a wish, potong kuenya, terus berikan padaku, aku lapaar.." Ujar magnae kelewat semangat yang langsung mendapat teriakan dari member lain.

Setelah menyelesaikan ritual ulang tahun seperti biasa, mulai dari bernyanyi, make a wish, tiup lilin, potong kue, colek-colek krim, perang krim, dan sebagainya, sekarang saatnya mereka menyantap hidangan utama yang telah dipesan Suho sebelumnya.

"Gomawo yeorobeun. Setiap tahun ada saja cara berbeda yang kalian lakukan untuk merayakan ulang tahunku dan member lain. Aku senang bisa bertemu dan bersama kalian. Aku harap ini tidak akan berakhir. Exo selalu bersama. WE ARE ONE!" Dengan perasaan haru Chanyeol mengungkapkan perasaannya di hadapan semua member. Semua member tertawa dan juga menyampaikan harapan yang sama.

'Saengil chukka uri Pheonix Chanyeolie' – di tengah kehangatan itu lagi-lagi Chanyeol mendengar suara lirihan yang sama. Suara itu terasa dekat namun terdengar jauh. Dulu ia pernah mendengar panggilan yang sama dari seseorang. Namun, ia lupa siapa yang memberinya panggilan seperti itu.

"Baek, kau tahu siapa yang biasa memanggilku Pheonix Chanyeolie?" Baekhyun yang duduk di samping Chanyeol segera menoleh ketika mendengar Chanyeol bicara padanya.

"Sudah lama aku tidak mendengar panggilan itu. Hmm, seingatku salah satu penggemarmu sering memanggilmu begitu."

"Kau tahu siapa orangnya?"

"Tentu saja. Bukannya setiap tahun dia selalu memberikan kado setiap ulang tahunmu? Kau tak ingat?"

"Banyak yang memberi kado, Baek. Ugh, lebih spesifik lagi, please."

"Ahaa.. kalau tidak salah namanya Kim Sheryl. Dia selalu datang di setiap acara kita. Tapi akhir-akhir ini aku jarang melihatnya mengunjungi acara-acara kita." Ujar Baekhyun setelah berusaha membongkar ingatan-ingatan kecilnya.

"Kim Sheryl? Bukannya dia salah satu penggemarmu yang meninggal karena kecelakaan waktu di China itu, Hyung? Aku ingat, Manajer Hyung pernah membahasnya waktu itu." Sahut si magnae yang ternyata dari tadi mendengar percakapan ChanBaek.

Tubuh Chanyeol menegang seketika mendengar penuturan Sehun. Meninggal? Benarkah? Lalu suara tadi itu apa?

.

.

"Ah, lelahnya~" Mereka berpesata hingga malam dan baru sampai di dorm jam setengah 1 pagi. Beberapa member ada yang terkapar di ruang tamu dan lainnya ada yang pergi ke kamar masing-masing, salah satunya Chanyeol.

"Aku ke kamar dulu, yeorobeun!" Kata Chanyeol yang langsung memasuki kamarnya. Tubuhnya lelah. Ia ingin segera bertemu dengan kekasih empuknya, kasur.

'I'm Here' – Matanya langsung tertuju pada kertas yang tertempel di mejanya. Chanyeol segera mencopot kertas tersebut. Ketika di perhatikan ke sekitar ruangan tidak seorang pun di sana. Nafasnya member, ia mulai merasa takut.

'Saranghae Pheonix Chanyeolie' – Secarik kertas lagi ia temukan di tempat yang sama.

"Nuguyo? Jangan menggangguku." Teriak Chanyeol frustasi.

'Naya, Kim Sheryl.' – lirihan suara perempuan itu terdengar dari arah belakangnya. Ketika berbalik betapa terkejutnya Chanyeol. Ia menemukan seorang perempuan dengan gaun merah penuh darah, kulit pucat, rambut berantakan, mata hitam, dan melayang di hadapannya.

'Hai, Park Chanyeol. I'm Here.'

.

.

Hai.. hai.. Jin Update..

Kemarin ada yang bilang agar jangan mood swing updatenya.. Haha mian, Jin akui penyakit yang satu itu susah untuk ngilanginnya. Mood swing + typo, udah keseringan akutu T.T.. susah ngilanginnya T.T

Kalau ada yang tau tips ngilanginnya, boleh dibagiin di kolom review heuheuheu..

Yesungdahlah, dari pada Jin banyak bacot, silakan dinikmati cerita recehan jumat malamnya (walaupun kayaknya gak serem amat -_-).. kritik dan sarannya tolong selipkan di kotak review Chinguu…

Mian kalau mengecewakan..

Salam hangat dari istri Sehun,

Lee JinAe