The Worst One

Desclaimer : Jelas bukan punya saya!...,

Warning : Gaje!, Au!, imajinasi Author!, OOC!, Bahasa gak baku!, Absolute Typo!, bikin sakit mata!, GAK SUKA JANGAN BACA!..., dan yang terpenting, Isekai!...,

Pairing: [Naruto X Shaga X Arthuria]

Summary : Reinkarnasi, jika diartikan maka menjadi ' kelahiran kembali ' Namikaze Naruto seorang pria baik, pintar dan Ramah namun sayang bujangan..., tewas tertusuk oleh pencuri saat menemani temannya kencan..., dan saat ia membuka matanya ia berada didalam tubuh seseorang yang sangat mirip dengan dirinya, dan disaat itulah ia hidup didunia yang penuh dengan hal Fantasy dan Supranatural...,

-Opening theme: Day of Story by Sadohara Kaori-

Epilog.

Seminggu telah berlalu semenjak kejadian menghebohkan melanda kerajaan Alvarez, dimana seorang [Rune Breaker] keempat telah muncul dan menggemparkan seluruh Kerajaan Alvarez

Namikaze Naruto, sang Rune Breaker keempat yang memutuskan menunjukan jati dirinya yang sebenarnya mengejutkan banyak pihak, mulai dari para rakyat sampai kekalangan Bangsawan, semua dibuat terkejut dengan lahirnya [Rune Breaker] keempat dikerajaan [Alvarez] itu...

Awalnya, mereka sudah dibuat terkejut akan fakta jika Namikaze Naruto, seorang Knight yang mulai dikenal akan bakat tempurnya yang sangat tinggi yang bahkan mampu bertarung imbang bahkan mengalahkan Wizard setingkat dengannya itu ternyata adalah seorang [Magiester Crafting] yang sangat langka, Naruto menunjukan dirinya sebagai seorang [Magiester Crafting] saat ia memperbaiki senjata bernama [Shinai] yang dipotong menjadi dua bagian oleh lawannya diturnamen final, Uchiha Sasuke.

Naruto mengaktifkan [Craft Magic] dan menyatuhkan kembali senjatanya yang sudah terpotong menjadi dua dengan sangat cepat, hal yang hanya bisa dilakukan oleh seorang [Magiester Crafting] yang sudah memiliki pengalaman [Craft Magic] selama bertahun-tahun membuat semua terkejut, dalam pikiran mereka melintas pertanyaan...

Sejak kapan dia sudah menjadi, Magiester Carfting...

Tak hanya itu saja, saat semua sudah dikejutkan jika Knight dengan kemampuan tingkat tinggi itu adalah seorang [Magiester Carfting], semua orang harus kembali dibuat terkejut oleh fakta jika Namikaze Naruto adalah seorang [Rune Breaker].

Naruto menunjukan bukti dirinya sebagai seorang [Rune Breaker] dengan mengaktifkan sebuah Magic yang menurut banyak orang adalah Magic yang sangat menakutkan... Bagaimana tidak? Magic yang Naruto aktifkan saat itu, sangat kuat karena memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan Susanoo, yang dijuluki sebagai salah satu teknik magis terkuat milik Clan Uchiha itu dengan mudahnya.

[Gate Overflow]

Adalah Magic type Anti-Unit yang artinya, magic itu sangat cocok untuk menghancurkan sebuah ratusan prajurit dalam satu pukulan, hal itu membuat Naruto dinilai sebagai [One Man Army] yang berarti Naruto memiliki kemampuan setara seribu pasukan, meski orang sendiri mengatakan itu adalah hal yang terlalu berlebihan, tapi orang terdekat Naruto mengakui kemampuannya itu sebagai sesuatu yang cocok untuk mendapatkan julukan sebagai [One Man Army].

"Tidakkah itu cocok untukmu, Naruto?"

Diruang pemulihan yang cukup luas hingga mampu menampung puluhan orang, Ikuse Tobio yang berada disalah satu ranjang karena di diagnosa mengalami kehabisan [Mana] mengatakan itu selagi iris pale grey miliknya menatap seorang pemuda tampan dengan surai pirang yang membingkai wajahnya, dia adalah Namikaze Naruto, Rune Breaker keempat yang menggejutkan seluruh kerajaan Alvarez.

Naruto menghela nafas, ia membenarkan letak penutup mata yang menutupi mata kanannya dan menatap datar Tobio yang tersenyum tipis kearahnya.

"Ayolah, sejujurnya aku tidak menyangka aku akan menjadi begitu terkenal hanya karena aku adalah seorang [Rune Breaker] sama seperti ibuku."

"Aku rasa, itu adalah hal yang wajar, Naruto-san... Mengingat jika [Rune Breaker] adalah sebuah Anomali diantara Anomali yang mungkin terjadi pada satu dari seratus ribu bahkan sejuta orang dibenua ini... Menjadi terkenal ada hal yang lumrah."

Naruto mengarahkan pandangannya kearah samping dimana seorang pemuda bersurai hitam tengah menatapnya dengan wajah diperban hingga menutupi sebagian kepala dan satu matanya, pemuda itu adalah ahli strategi yang bahkan membuat Naruto kewalahan, Man With His Spear... Cao Cao.

"Seakan kau mengatakan itu sesuatu yang dapat disamakan dengan bernafas... Mudah mengatakannya, tapi aku yakin diluar sana akan banyak hal merepotkan yang menungguku... Huh~ jika tahu begini aku seharusnya tidak menunjukannya."

"Ufufufu~ jangan begitu, aku setidaknya cukup senang kau menunjukan sesuatu yang menakjubkan seperti itu, Naruto-san... Dengan begini, akhirnya kau akan menjadi seseorang yang cocok untuk Shaga-sama dan Arthuria-sama, mengingat kau adalah satu-satunya [Rune Breaker] pria dikerajaan ini, bukan tidak mungkin Raja Redric akan menggunakan ini untuk mengumumkan pertunangan kalian..."

"Umu! Aku juga berpikir hal yang sama, dengan Miya Fuku Taichou."

Naruto kembali mengarahkan pandangannya kearah dua perempuan yang berada diseberang dari posisinya saat ini, perempuan pertama memiliki surai ungu menawan yang dibiarkan tergerai bebas menutupi punggungnya, sementara perempuan disebelahnya yang sedang memasang wajah berkilauan yang membuat perut Naruto sakit memiliki surai berwarna sakura yang sangat indah yang jatuh sampai bahunya... Mereka adalah Sahabat dan Rival sesama perempuan, Asama Miya Fuku Taichou, dan Souji Okita.

Naruto menatap kedua perempuan yang sedang tersenyum kearahnya, jujur saja sebenarnya dengan mengungkap jati dirinya ia berharap jika apa yang dikatakan Miya dan Okita akan benar-benar terjadi namun sayangnya itu hanyalah sebuah khayalan yang manis...

"Hm, ada apa, Naruto-san? Kenapa memasang ekspresi pahit, apa kau tidak menyukai fakta jika kau saat ini sangat terkenal?."

Arthur Pendragon, adik dari tunangan keduanya, Arthuria bertanya setelah ia mengambil sesuatu yang diasumsikan sebagai obat untuknya yang masih cidera, membuka tutup sumbat pada botol itu dan meminum habis isinya, Naruto melihat wajah Arthur perlahan berubah menjadi hijau sebelum entah bagaimana ia berhasil menghabiskan isi obatnya tanpa memuntahkannya... Ini, apa sekarang saat yang tepat untuk menjelaskan semuanya pada mereka? Naruto menghela nafas, sepertinya ini adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya pada mereka... Naruto membulatkan tekadnya dan menatap serius kearah teman-temannya yang berada ditempat yang sama karena permintaan seseorang...

"Teman-teman, ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian..."

Ucap Naruto membuat ruangan yang cukup luas dengan funiture yang lumayan lengkap dibandingan ruang pemulihan pada umumnya itu jatuh kedalam keheningan selama beberapa saat sampai Rock Lee yang sampai sekarang masih belum bangkit karena Beban berat dari teknik yang membuat tubuhnya mengalami kelumpuhan dan hanya bisa terbaring tepat disebelah kiri Naruto melirik kearah Naruto dan berkata.

"Dilihat dari ekspresimu, apa itu sesuatu yang akan melibatkan kami semua, Naruto-kun?."

Tanya Lee mewakili yang lain, Naruto terdiam sebelum ia memejamkan matanya dan menarik nafas pelan sebelum mengangguk pelan.

"Ya, ini adalah masalah yang akan melibatkan, aku... Dan kalian."

"Oke~ sebelum kau menjelaskan hal ini, ijinkan aku bertanya satu hal padamu, Naruto... Masalah ini, dari skala satu sampai sepuluh berapa tingkat kesulitannya?."

Tanya Tobio membuat Naruto mengalihkan pandangannya dan menatap datar Tobio, tapi meski begitu iris shappire yang tidak tertutup itu memantulkan kegelisahan yang dapat Tobio lihat.

"Jika perhitunganku benar, maka tingkat kesulitan masalah ini, adalah 20 dari sepuluh..."

Hening...

Semua orang yang ada disana membeku, 20 dari 10? Itu lebih sulit daripada sangat sulit! Cao Cao, orang pertama yang berhasil mengembalikan rahang dan kesadarannya ketempat aemula menatap cepat Naruto...

"Tu-Tunggu! 20 dari 10 itu... Jika sepuluh itu adalah batas maksimal dari tingkat kesulitan yang artinya Mustahil... Maka dua puluh itu artinya kita perlu menambah beberapa kata 'sangat' didepan Mustahil bukan?!."

"Benci mengakuinya, tapi apa yang kau katakan benar, Cao Cao. Bahkan aku menyebut orang yang memberikan masalah ini sebagai orang gila..."

"Si-Siapa... Siapa yang memberikan masalah ini?."

Naruto mengalihkan pandangannya kearah Arthur, dan untuk pertama kalinya Naruto melihat ekspresi kalem yang biasanya berada diwajah Arthur runtuh dan digantikan ekspresi terkejut. Naruto terdiam sejenak sebelum ia menarik nafas dalam-dalam.

"Yang memberikan masalah ini pada kita, adalah orang yang dijuluki sebagai Manusia terkuat..."

Semua melebarkan matanya mendengar kata Manusia terkuat, saat ini hanya ada satu orang yang menyandang gelar itu dan dia adalah...

"... Yang Mulia, Vasco Alvarez Strada."

-change scene-

"Wow, berapa kalipun aku melihat ini, dia memang benar-benar Abnormal."

Diruang yang cukup luas dan perlu menambah beberapa kata 'sangat' didepan mewah untuk mengambarkan interior ruangan itu, diruangan yang dapat membuat mata sakit karena kilauan ruangan yang tak wajar terlihat dua orang tengah duduk disofa yang terlihat mewah seraya mata mereka menatap kearah Crystal Visual yang memutar pertarungan antara Namikaze Naruto melawan Uchiha Sasuke.

Orang pertama yang terlihat terkesan, adalah seorang pemuda yang nampak berada diusia remaja dengan surai putih pendek, iris violet yang menatap kagum adegan pertarungan sengit yang terputar didepannya, pakaian yang mewah menandakan jika dia orang yang memiliki status sosial yang tinggi, tapi berbanding terbalik denhan penampilannya yang masih remaja, sebenarnya dia adalah seorang kakek yang sudah memiliki seorang cucu perempuan yang sangat manis dan imut menurutnya... Manusia terkuat yang Naruto anggap tidak waras, Vasco Alvarez Strada.

Duduk disebelah Vasco, Raja Redric juga terlihat terkesan dengan pertarungan yang ada didepannya, dan ayah dari Shaga itu menahan nafasnya ketika ia melihat Naruto yang mengeluarkan Magic yang membuat menantunya itu menjadi sangat terkenal...

"Sesuatu yang disebut [Gate Overflow] ini... Dilihat darimanapun ini adalah magic yang hebat..."

"Ya~, itu magic yang hebat, terlepas dari bagaimana Bocah itu menciptakan Konsep Magic itu, ini harusnya magic yang berada diatas tingkat [High-tier]..."

Membalas pertanyaan Raja Redric dengan santai, Vasco mengambil cangkir tehnya dan menyesapnya dengan tenang, sementara raja Redric memperhatikan ayahnya yang berpenampilan muda ini...

"Ayah, jika seandainya kau berada disituasi Uchiha Sasuke, apa kau bisa lolos dari teknik menantu-dono?."

Tanya Redric dengan penasaran, ia tahu dengan jelas jika Magic yang ditunjukan oleh pemuda yang sangat dicintai oleh anaknya itu adalah Magic yang mengerikan tidak peduli darimana kau melihatnya, dan sepertinya sang ayah juga setuju denganya, itu terbukti dari diamnya sang ayah. Yang Mulia, Vasco Alvarez Strada menarik nafas pelan dan memandang jauh kedepan.

"Jika itu aku, aku bisa saja lolos dari situasi itu dan mengalahkan, Cucu Menantu-Dono, itu pasti... Tapi, itu bukan berarti aku bisa lolos tanpa luka sedikitpun, terlebih dia mampu menembakan Magic yang pernah digunakan oleh Bocah Minato untuk membuat [Grimoire-ku], [Sword Of Durandal]. Retak dan hampir hancur... Meski yeah, aku bisa menghajarnya setelah itu... Gyahahaha~."

Raja Redric terdiam mendengar sang ayah yang mengeluarkan tawa khas seorang kakek-kakek, memang benar yang dikatakan sang ayah, sebagai seseorang yang pernah melihat bagaimana kuatnya magic ciptaan Mantan Lord, Namikaze Minato... Kata menakutkan tidak cukup untuk mengambarkan Magic ciptaannya yang bernama [Rasengan] itu... Terlebih ia juga mengingat jika Minato pernah mengatakan jika magic itu, Rasengan belum sempurna dan masih bisa diasah lebih jauh lagi...

Masih bisa diasah jadi lebih kuat lagi? Meski sudah sekuat itu? Raja Redric hanya bisa membayangkan teror macam apa yang akan terjadi jika Rasengan menemukan bentuk-nya yang sempurna, Vasco menghentikan tawanya dan menarik nafas lalu membuang dengan pelan.

"Seperti kataku tadi, aku bisa menang darinya tapi akibat dari pertarungan itu sudah pasti akan memberikanku sebuah luka, yeah~ jika aku menggunakan [Sword of Durandal] milikku hasilnya akan berbeda..."

Ucap Vasco seraya menyesap kembali teh miliknya dengan tenang lalu menaruhnya kembali keatas piring teh miliknya sebelum menatap lekat Naruto yang berdiri dan menatap datar Uchiha Sasuke yang tergeletak tak jauh darinya, mengalihkan pandangannya kelangit lalu jatuh pingsan ditempat...

"Redric, bocah ini... Suatu saat akan melampauiku, sejak pertama kali aku melihatnya, aku mendapatkan firasat jika pemuda, Namikaze Naruto yang sangat dicintai oleh cucuku ini memiliki sesuatu yang kuat pada dirinya... Aku tidak tahu apa itu, tapi yang pasti itu membuatku merasa seperti aku berada dipinggir sebuah jurang yang sangat dalam, sangat dalam sampai kau tidak dapat melihat dasarnya... Karena itulah, Redric. Aku akan melihat apakah pemuda ini, berbahaya atau tidak... Jika ternyata dia berbahaya maka sebelum dia menjadi sesuatu yang tidak bisa aku tangani, aku harus melenyapkannya..."

"Apa itu ada kaitannya dengan Tugas yang kau berikan padanya, Ayah?."

Tanya Raja Redric, Yang Mulia, Vasco terdiam sebelum ia bersedekap dan menghela nafas lalu menatap jauh kedepan.

"Aku tidak enak dengan Shaga jika ternyata aku harus melenyapkannya, tapi ini demi kebaikan semua orang, juga dengan tugas ini... Kita bisa melihat akan kah dia cocok untuk mengantikan tugasku sebagai pelindung kerajaan ini atau tidak... Semua itu tergantung pada tugas ini..."

"Ayah..."

Raja Redric menatap sang ayah yang terlihat sedang membiarkan pikirannya menjauh darinya, dibalik titlenya sebagai The Most Strongest Human, ada satu rahasia yang tidak boleh sampai diketahui oleh siapapun, dan rahasia itu adalah... Saat Raja Redric sedang sedih, Yang Mulia, Vasco kembali kedirinya yang sebelumnya dan memasang senyuman yang akan membuatmu tidak percaya dapat terlihat dari wajah yang terlihat muda itu...

"Jangan pasang wajah seperti itu, aku akan melindungi kerajaan ini sedikit lebih lama lagi... Karena itulah, jangan khawatir padaku, Mushuko-yo..."

Kalimat penghibur sedih itu, hanya membuat kesedihan sang Raja Redric semakin sedih, tapi Raja Redric dapat memahami perasaan Ayahnya karena itulah ia harus tersenyum pada keputusannya...

"Aku mengerti, Ayah..."

-change scene-

Diruang pemulihan, suasana hening nan sunyi menyelimuti seluruh orang yang ada disana, Ikuse Tobio yang pertama kali tersadar setelah mendengar penjelasan Naruto tentang masalah yang ternyata benar-benar Sangat amat teramat Mustahil memasang senyuman lemah dan memijat kepalanya yang terasa nyeri...

"Naruto... Aku tahu, kau tidak pernah membawa kabar baik, tapi untuk yang satu ini... Ini benar-benar sudah keterlaluan..."

Ucap Tobio dengan frustasi, Cao Cao yang tersadar selanjutnya menghirup udara dengan kasar untuk mengisi paru-parunya yang entah kenapa terasa menyempit, rasa shock yang begitu besar mungkin salah satu penyebabnya...

"Ah, tidak... Ini benar-benar... Ugh, kepalaku! Medis!?."

Cao Cao berteriak layaknya orang stress yang terus bekerja lebur tanpa henti selama seminggu lebih, Asama Miya hanya diam membeku dengan iris melebar, Souji Okita yang ada disebelahnya menjadi pucat pasi...

"I-Ini... A-Aku... Bagaimana mungkin... Ini terjadi... A-Aku... Uuuuu..."

Okita memulai berkaca-kaca dan siap menangis kapan saja, Miya yang mendengar suara isak tertahan dari Okita langsung tersadar dan memeluk Okita layaknya seorang Onee-san yang baik yang sedang menenangkan adiknya, hanya Arthur yang sudah benar-benar bersumpah setia pada keluarga kerajaan-lah yang tetap keep claim and stay cool. Lee yang ada disebelah Naruto hanya dapat tersenyum pahit.

"Kau benar-benar hebat membuat semuanya stress, Naruto-kun."

"Huh~ apa kau pikir aku juga tidak Stress dan frustasi memikirkan ini? Rasanya kepalaku bisa meledak kapan saja karena masalah ini..."

Naruto memijat pelipisnya yang berdenyut, ia juga sebenarnya tidak ingin melibatkan teman-temannya tapi membawa teman-temamnya untuk ikut dalam masalah ini adalah salah satu dari tiga syarat yang diajukan oleh Naruto. Pada akhirnya tidak peduli seberapa pintar atau kuatya Naruto, ada beberapa hal yang tidak bisa Naruto lakukan sendiri, karena itu ia menyeret teman-temannya untuk berbagi masalah ini, karena bagaimanapun... Teman selalu membagi masalahnya dengan temannya yang lain kan?.

[A/N: Sungguh betapa liciknya dirimu, Naruto... Tapi, yeah~ alu setuju denganmu, Umu!.]

Naruto menghela nafas lelah lalu menatap kearah teman-temannya yang diselimuti berbagai macam emosi, Naruto menepuk tangan sekali untuk menarik perhatian para sahabatnya, dan berhasil semua menatap kearahnya dengan tatapan putus asa.

"Baiklah, menyesal sekarang tidak akan menghasilkan apapun, dadu sudah dilempar dan kita sudah meletakan taruhan diatasnya... Karena itu, mau tidak mau kita harus melakukannya."

"Mudah untukmu mengatakannya, pirang sialan... Tapi kenyataannya ini lebih mustahil dari yang kau katakan..."

Ucap Tobio dengan datar didukung anggukan oleh yang lain, Naruto menghela nafas dan menatap mereka dengan ekspresi serius.

"Aku tahu, Masalah ini mustahil untuk diselesaikan... Oleh kita yang sekarang, karena itu aku sudah membuat rencana untuk membuat masalah mustahil ini menjadi lebih mudah untuk diselesaikan..."

"Dan... Apa rencanamu itu, Naruto-san?."

Naruto tersenyum tipis pada pertanyaan yang dilontarkan Cao Cap, ia dengan pelan membuka sarung tangan hitam yang selama ini menutupi tangannya, dan dijari tengah Naruto terdapat cincin tembaga yang melekat dengan manisnya. Naruto menyentuh cincin tembaga itu untuk mengambil [Benda] yang pernah ia dapatkan saat menjelajahi reruntuhan kota kuno Ligodorian.

Dari Cincin itu, sebuah perkamen berwarna cokelat keemasan keluar, Naruto mengambil Perkamen cokelat itu dan mengalihkan pandangannya kearah para sahabatnya yang menatap bingung kearah parkamen cokelat itu, Naruto tersenyum tipis dan melempar-lempar rendah perkamen ditangannya.

"Kita harus bertambah kuat, dan cara terbaik menjadi kuat untuk Knight seperti kita adalah dengan mendapatkan perlengkapan yang bisa meningkatkan kekuatan tempur kita, karena itulah... Setelah kita semua keluar dari ruang pemulihan ini, kita akan pergi..."

Naruto tersenyum dan dengan pelan ia membuka perkamen cokelat keemasan itu kedepan membiarkan yang lain melihat isi perkamen itu, awalnya yang lain terdiam namun perlahan mata semua orang dipenuhi rasa terkejut setelah mereka memahami apa isi dari perkamen cokelat keemasan itu... Naruto menyeringai tipis.

"... Menaklukan Dungeon, [Black Malar]."

.

.

.

-Epilog-

.

.

.

Sementara itu, disebuah ruangan minim cahaya yang hanya diterangi oleh beberapa obor, seorang pemuda tampan dengan surai silver abu-abu menatap datar kedepan dimana terlihat beberapa orang duduk dalam diam. Karna, nama pemuda itu dapat merasakan suatu tekanan kuat yang secara sama menyeruak dari tubuh orang-orang didepannya.

"Ya~ maafkan aku karena terlambat..."

Sebuah suara yang sangat riang membuat Karna dan beberapa orang disana mengalihkan pandangan mereka kearah pintu masuk dan terlihatlah seorang pemuda dengan surai putih panjang sebahu, iris merah dan emas mengintip dari lubang topeng yang ia kenakan... Meski tidak dapat melihat ekspresi pemuda itu entah kenapa semua orang disana dapat menerka jika pemuda itu sedang memasang wajah penyesalan yang bodoh.

"Yaaa~ maaf, saat aku sedang berjalan menuju kesini, aku bertemu dengan kucing, karena takut terkena sial aku memutuskan untuk mengambil jalan memutar, nah ketika aku sadar aku sudah tersesat dijalan yang bernama kehidupan..."

Huh~

Mask, nama pemuda itu mengedipkan matanya dengan bingung ketika ia melihat para rekan seperjuangannya menghela nafas serentak, hanya Karna saja yang tetap tenang dan menatap datar dirinya.

"Mask, lebih baik kau cepat duduk, sebelum Leader-sama menjadi marah dan menghukum kau lagi."

"Hooh~ kau sungguh murah hati seperti biasa, [Assassin] aku yakin dengan sifat murah hatimu ini, kau akan menjadi istri yang baik, bukan begitu, Karna-kun."

Ucap Mask selagi ia melirik kearah Karna yang terdiam sejenak sebelum mengangguk pelan."Ya. suatu saat nanti dia pasti akan menjadi seorang istri yang baik."ucap Karna membuat [Assassin] terdiam sebelum meledak dengan suara 'poop!' dan mengeluarkan ilusi uap yang dengan cepat menundukan kepalanya menyembunyikan rona merah diwajahnya.

"Auuuuu..."

Mask yang melihat [Assassin] tersipu tertawa kecil sebelum sebuah lingkaran Magic yang cukup kecil hanya berdiameter 60 cm muncul ditengah meja dan mengeluarkan hologram dari seorang yang tidak dapat ditebak siapa atau apa jenis kelaminnya karena jubah putih dan wajah yang tertutup tudung kepala membuat wajahnya tidak dapat dilihat... Melihat kemunculan orang itu, Mask dengan cepat langsung duduk dikursi yang tersedia untuknya, perlahan suasana ruangan berubah menjadi serius.

[Lama tidak bertemu, rekan-rekanku... Hari ini, aku mengumpulkan kalian untuk membahas tujuan utama dari Organisasi ini... Sudah terlalu lama kita bersembunyi dan melalukan semua secara diam-diam, tapi kali ini itu tidak diperlukan lagi... Sudah saatnya kita menunjukan diri kita kepermukaan, dan menjalankan tujuan utama Organisasi ini...]

Suara yang tak dapat dikenali apakah dia perempuan atau laki-laki mengetuk telinga mereka yang hadir diruangan itu, orang misterius berjubah putih itu kembali melanjutkan dan kali ini suara bergairah dapat terdengan jelas dari orang berjubah itu...

[... Menciptakan dunia tanpa penderitaan, dendam dan rasa sakit... Sebuah dunia damai yang terhubung dengan kenyataan... Rencana Revolusi Dunia Baru...]

[... [Ars Imperium of Goetia] ...]

Organisasi yang ditakuti oleh semua Ras, [Serikat Balam] memutukan untuk keluar dari persembunyiannya, dan bergerak dengan tujuan melakukan Revolusi pada Benua Britania, Rencana Dunia Baru [Ars Imperium Of Goetia], rencana skala besar yang entah akan berdampak apa pada tatanan dunia...

End~

Ya-Hallo!? Phantom kembali dengan Epilog atau Prolog? Entahlah... Disini beberapa Clue yang aku sebarkan akan menjadi awal dari Season Dua The Worst One, The Another One...

Naruto, menyeret para sahabatnya untuk ikut ambil bagian dalam rencana skala mustahil yang bahkan membuat otak tercerdas dikelompok, Penelitian Alam... Cao Cao... Sakit kepala karena kemustahilan yang tidak dapat ia pecahkan dengan kepala cerdasnya...

Naruto mengatakan pada para sahabatnya jika Masalah yang dlemparkan oleh Vasco Strada masih mungkin untuk diselesaikan hanya saja mereka membutuhkan power up untuk melakukannya, dan jika kalian masih ingat tentang Arc Kota Kuno Ligodorian dimana Naruto mengatakan ia telah mendaparkan sesuatu dari menara yang dijaga oleh Ruin Iskhur, dan ternyata apa yang dia dapatkan adalah sebuah Perkamen yang menunjukan lokasi dari salah satu tema Adventure yang paling disukai oleh para pengemar Isekai, yaitu Dungeon! [Black Malar]. Disini aku hanya baru memberikan namanya saja, dan tentang dungeon apa itu? Itu masih rahasia, yang jelas ini adalah kesempatan untuk mendapatkan perlengkapan untuk menambah kekuatan mereka.

Lalu, Serikat Balam akhirnya bergerak, Organisasi dari para Monster berbahaya yang memiliki kekuatan yang cukup untuk mengancam salah satu Ras mulai bergerak dengan tujuan melakukan Revolusi Dunia yang entah akan berdampak apa pada tatanan dunia, yang jelas apapun itu sebagai Organisasi dengan tujuan yang sama dan dikatakan sangat berbahaya ini sudah pasti tidak akan dibiarkan begitu saja...

Hmm~ ada sebuah pertanyaan yang masuk padaku... Ini tentang Susanoo Sasuke... Huh~ aku tidak tahu kenapa banyak yang mendewakan kemampuan dari Susanoo ini, aku tahu, Susanoo itu ibarat tank berjalan, kekuatan penghancur dan pertahanannya itu nomer satu, tapi entah sudsh berapa kali aku menjelaskan ini... Huh, seperti kata Uchiha Itachi... Setiap jutsu memiliki kelemahan, sehebat apapun pertahanan Susanoo selama penggunanya terlalu ceroboh dengan kekuatan Overpowered ini itu tidak ada bedanya dengan sampah...

Apa diantara kalian ada yang ingat, bagaimana dengan mudahnya Gaara, menarik keluar Uchiha Madara dari dalam Susanoo tak tertembusnya demi menciptakan peluang untuk Naruto? Sekuat apapun Madara bahkan sekaliber apapun Susanoo miliknya pasti akan ada kekuatan yang mampu menembusnya, Hashirama, musuh bebuyutan embah Madara bisa membuktikannya, ia dengan kekuatan patung buddha yang memiliki ribuan tangan mampu menghancurkan Susanoo tak tertembus Madara-sama...

Lalu dalam kasus Sasuke, sama seperti Susanoo yang digempur pukulan dari Patung Buddha milik Hashirama Senju, kekuatan Susanoo Sasuke baru saja bangkit, istilah masih permature, masih lemah karena belum terbiasa sepenuhnya, juga aku tidak mengatakan Susanoo Sasuke dihancurkan dengan Senjata Biasa yang diprogram memiliki gaya lesatan secepat sebuah peluru, Hujan dari Ribuan senjata Naruto... Hanya! Sekali lagi Hanya! Membuat retakan! Bukan menghancurkan! Yang menghancurkan Susanoo tak terhancurkan itu adalah Bombardir dari Puluhan Rasengan yang menghujani Susanoo Sasuke!...

Aku, akan memberikan sebuah filosofi yang mungkin sering atau pernah kalian dengar sebelumnya... Sebuah Batu! Sebuah Batu yang dikenal keras dapat dihancurkan oleh tetesan air yang jatuh dalam kurun waktu yang lama...

Lalu, adalagi... Sehebat apapun pertahanan seseorang, selama ada satu serangan kuat atau serangan beruntun pada satu titik maka, tidak peduli sekuat apa pertahanan itu ia akan dapt dihancurkan... Umu, bersyukurlah Masashi-sama memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan Susanoo yang tak terhancurkan itu, jika tidak umu maka Naruto tidak akan mungkin menang melawan Sasuke dalam Perfect Susanoo-nya yang tak terhancurkan...

Hmm~ aku rasa sudah dulu, ini adalah salah terakhirku dific TWO... Setahun lebih berlalu, dan kalian masih sabar menanti, meski terkadang sering bikin sakit hati, tapi tidak dapat dipungkiri kalian sangatlah berarti, meski terkadang sering mendoakanku supaya cepat mati, tapi kalian semua tetap dihati... Maa, See You in Season II! Jaaa neee

Spesial Chapter: Semua dimulai dari Buku...

Phantom Out!