naruto : masashi kishimoto

highschool dxd : ichie ishibumi

WARNING : typo, ooc, bahasa tidak baku, amburadul, gaje, alur gak jelas,. strong!naru, godlike, crimson naru.

author baru dan masih amatir, jadi mohon bimbingan dari author senior? ゚ルマ

AN : saya buat alurnya sedikit acakan, jadi mohon para readers bisa memakluminya ya!

Chapter 4

Tepat satu langkah di depan Kuroka, Shirzech mengangkat tangannya perlahan, hingga telapak tangan itu tak kurang beberapa senti lagi di depan wajah Kuroka. dari tangan itu pula muncul sebulah bola seukuran bola golf berwanma merah pekat dengan tingkat kepadatan tinggi.

Kuroka yang sudah mengetahui jika dia tak ada harapan hidup pun hanya dapat menundukan kepalanya dalam-dalam sembari menutup kedua bola matanya rapat-rapat. berharap demikian, rasa sakit yang di timbulkan karena terkena sihir tekuat Mekkai tidak terlalu berarti.

Duaaak.

Namun sebelum Shirzech akan melepasakan serangan eksekusinya terhadap Kuroka,,, dia mendadak terlempar ke belakang hingga menabrak meja panjang para Maou sedikit jebol. sontak saja para Maou yang menyaksikan hal itu langsung di buat terkejut.

"Apa kau baik-baik saja Kuroka?", ujar Naruto setelah dirinya melayangkan tendangan terhadap Shirzech.

Mendengar sebuah suara, Kuroka yang tak kunjung merasakan sakit, lantas segera membuka kedua matanya, dan mulai mendongak.

"N-naruto-kun?"

Dia melebarkan matanya, ketika dia melihat Naruto yang saat ini sudah ada di hadapannya.. apakah ini, doanya ini terjawab, Naruto sudah berada di sini, apakah dengan itu Kuroka akan selamat.

Sling Sling

Layaknya benang, rantai-rantai segel yang mengingat tubuh Kuroka dapat di putuskan dengan mudah oleh Naruto, kendati rantai tersebut bukan rantai biasa.

"Apa kau baik-baik saja Kuroka?" tanya Naruto manatap Kuroka khawatir. sedangkan si empunya yang kini telah terlepas dari kekangan rantai langsung mengambur ke dalam pelukan Naruto dan menangis sejadi-jadinya.

"Hikss,,, Naruto-kun!, kau datang?" tangis Kuroka tersedu-sedu.

"Tenanglah, sekarang kau aman bersamaku!" ujar Naruto lembut sambil membalas pelukan.

"Siapa kau? bagaimana bisa kau datang kemari?"

Shirzech yang sudah bangkit dari jatuhnya pun langsung bersuara datar, begitu juga dengan ketiga rekan sesama Maounya, kini mereka telah memasang posisi siaga akan kemungkinan yang terburuk, dan memandang punggung sosok yang masih belum menoleh itu. bersmaan pula dengan datangnya Azazel yang muncul di sisi kiri Naruto.

"Azazel, bisakah kau menolongku?. tolong bawalah Kuroka pergi dari sini!" ujar Naruto sembari melepaskan pelukan Kuroka pelan, namun sepertinya Kuroka enggan melepaskannya.

"Oh, Azazel ternyata kau memang berniat mengibarkan bendera perang dengan bangsa iblis ya?" Shirzech kembali bersuara dengan Nada dinginnya ketika melihat Azazel.

"Shirzech a..."

"Azazel tidak ada sangkut pautnya dengan semua ini, karena memang kehendakku sendiri yang ingin datang kemari.. jadi kau tidak ada hak untuk menyalahkannya." Naruto langsung memotong ucapan Azazel dengan nada dingin miliknya dan masih dalam posisi memeluk Kuroka, sehingga para iblis yang berdiri di belakangnya pun belum bisa melihat jelas wajahnya.

"Kuroka, kau harus ikut bersama Azazel, biar masalah ini aku yang urus!" kata Naruto dingin sembari melepaskan dekapannya terhadap Kuroka yang sedang tersentak ketika mendengar nada dingin Naruto.

"T-tap.." "Tolong jangan membantah, untuk kali ini saja kau mendengarkanku, Ok" Sebelum Kuroka membantah, Naruto lebih dulu menyelanya.

"B-baiklah"

"Bisakah kau mebawa pergi Kuroka dari sini Azazel, karena aku harus memberi pelajaran terhadap iblis-iblis ini" tambah Naruto beralih menatap Azazel.

"Baiklah Naruto, tapi kau harus janji bahwa kau akan pulang dengan selamat!" ujar Azazel, di respon anggukan datar oleh Naruto.

setelah itu Azazel pun langsung membawa Kuroka menggunakan lingkaran sihirnya, meskipun sang sempunya terlihat enggan untuk meninggalkan Naruto.

"Wel wel,, apa kau berniat melawan kami seorang diri?" kata Shirzech meremehkan. sembari memandang punggung Naruto.

"Walaupun aku kalah jumlah dengan kalian, aku ingatkan sebaiknya jangan meremehkan musuh"

Bersamaan dengan hal itu, Naruto berbalik untuk memandang keempat iblis itu dengan wajah dingin. namun sedetik kemudian.

"Eeeeehhhh"

Semua yang ada di sana termasuk Naruto langsung memasang wajah tekejut. tentu saja yang paling terkejut di antara mereka adalah Naruto dan Shirzech ketika keduanya saling melihat wajah mereka satu sama lain.

"K-kenapa Iblis itu, sangat mirip sama Shir-tan?" tanya Serafall dalam keterkejutannya.

"Apa jangan-jangan, itu iblis yang di katakan Rias tempo hari!" Ajuka pun kurang lebih sama. teringat ucapan Rias tempo hari.

"Humm, jadi ternyata kau ya, iblis yang di katakan adikku waktu itu?. bolehkah aku tahu siapa dirimu pemuda-san?" ujar Shirzech tesenyum setelah sadar dari kekagetannya sembari sedikit memiringkan kepalanya dengan tatapan tetuju ke arah Naruto. namun dari semua itu, dia telah mengeluarkan aura yang cukup mengerikan hingga dapat di rasakan semua iblis yang berada di ruangan tersebut termasuk Naruto. sepertinya Shirzech sudah bersiap menyerang Naruto.

"Kheeh,, kau tidak perlu tahu siapa aku, karena aku tidak akan memberitahukannya,, dan apa kau kira dengan hawa yang kau keluarkan itu berhasil membuat aku takut?" tanya Naruto dengan nada yang sangat meremehkan sembari berdiri tenang. dia mencoba memprovikasi lawannya.

Sedangkan Shirzech, hanya menggertakan giginya sejenak karena merasa di remehkan oleh lawannya. "Ternyata kau sangat sombong untuk ukuran iblis rendahan sepertimu!" tambah Shirzech dengan nada dingin.

"Aku tidak tahu siapa dirimu, dan meskipin kau iblis, aku harus memusnahkan mu terlebih dahulu,, karena siapa tahu, kau akan menjadi ancaman bagi kaum iblis nantinya.. apalagi setelah melihat kau melindungi iblis liar tadi" Ujar Shirzech mulai melepas jubah formalnya dan melemparnya asal. hingga menampakan tubuhnya yang hanya di lapisi kaos hitam ketat membuat tubuh atletisnya tercetak di baliknya.

"kau tahu, setelah melihat perbuatan kalian tadi yang hampir membunuh temanku,,, aku jadi berharap andai saja aku tidak terlahir jadi seorang Iblis!" Naruto pun begitu, dia segera melepaskan jaket hoddie hingga menampakan tubuhnya yang hanya di lapisi kaos merah..

"Cih, banyak omong kau bedebah!"

Sedetik berselang, Shirzech langsung melesat sangat cepat menerjang Naruto yang sedikit terkaget ketika melihat kecepatan itu, yang bahkan kecepatan Kokabiel yang di lawannya beberapa waktu lalu masih kalah.

Tangan Shirzech terkepal kuat dan ketika jarak di antara mereka kurang dari selangkah lagi, dia langsung melayangkan kepalan tangannya tersebut bersiap di hantamkan pada wajah Naruto.

Namun meskipun kecepatan Shirzech melebihi Kokabiel, Naruto masih dapat menghindadiri pukulan tersebut dengan cara memiringkan kepalanya ke samping sehingga pukulan Shirzech akhirnya hanya mengenai udara kosong,,, tidak ingin menyia-nyiakan momentum itu, Naruto juga melayangkan pukulan balasan ke wajah Shirzech. akan tetapi sama seperti Shirzech, dia juga harus menelan pil kekecewaan karena Shirzech masih dapat menghindar dengan cara merunduk.

Dan sekali lagi, dalam posisi merunduk dan tanpa di ketahui Naruto, Shirzech langsung membuat Power of Destruction dari tangannya untuk di lancarkan pada perut Naruto yang sejajar dengan wajahnya.

Naruto terbelalak, karena dalam sepersekian detik, saat ini perutnya sudah siap untuk terkena tekal sihir Shirzech,,,,

Beruntung, Naruto memiliki reflek yang bagus membuat tubuhnya seakan bergerak sendiri untuk menghindari bola pemusnah itu dengan cara yang akrobatik, yaitu mengayang, sehingga bola merah seukuran bola golf yang mulanya akan terkena di perut Naruto, kini justru melewatinya.

Bumm.

Dan otomatis bola energi itu pun menghantam dinding di belakang Naruto, dan sanggup membuat Lubang yang berbentuk lingkaran kecil sempurna di sana.

Setelah diarasanya usaha nya cukup berhasil, Naruto langsung bersalto kebelakang, hingga jaraknya dan Shirzech pun kembali di perlebar menjadi 5 langkah.

Tap.

"Kau memiliki refleks yang bagus pemuda-san!" ujar Shirzech tersenyum simpul dalam posisi berdiri tenang.

"Yah, Kau juga!" balas Naruto singkat namun tidak membalas senyum yang di berikan lawannya.

Tanpa banyak berkata lagi, keduanya langsung melaju, hingga tiba saat nya Naruto dan Shirzech saling menyerang satu sama lain menggunakan serangan fisik.

Serangan yang terasa kuat, bahkan udaranya sanggup menerpa ketiga Maou yang masih asik menonton dengan wajah serius mereka.

"Siapa sebenarnya iblis itu,, aku tidak menyangka dia dapat mengimbangi Shirzech dalam hal beradu fisik" gumam Maou menjabat Bleezebubh yang berada di samping kanan Sera.

"Entahlah, kurasa dia bukan iblis sembarangan, mengingat Kokabiel dapat di kalahkan oleh nya!" balas Sera memandang serius Naruto dan Shirzech yang sedang bertarung sengit.

"Apakah kita harus membatu sahabat kita?" kali ini Falbium yang merespon, namun tidak terdengar malas sebagaimana sifatnya.

"Biarkan dulu,, Nanti saat Shirzech terpojok baru kita membantunya" kata Ajuka datar.

kembali kembali ketempat Naruto.

Duak Duak Duak.

Bagi penglihatan manusia, mereka hanya akan melihat dua bayang hitam yang saling bertabrakan saja, namun tidak bagi Iblis yang memiliki mata lebih tajam dan jeli, mereka dapat melihat bahwa saat ini di sana, ada dua pria yang saling tukar tendangan maupun pukulan dengan sangat cepat.

Tap Tap.

Pada akhirnya, Shirzech dan Naruto kembali membuat jarak beberapa meter saling berhadapan..

Shirzech berdecih "Tak disangka, ternyata kau hebat juga pemuda-san"

"Keh, kau saja yang meremehkan lawanmu!" balas Naruto tetap berdiri tenang seraya memandang Shirzech sarkas.

Dan detik berikutnya, Naruto lagsung menghilang dari tempatnya, membuat Shirzech seketika terbelalak dan memasang posisi siaga tingkat tinggi...

Duaaakk..

Matanya terbelalak, ketika melihat Naruto langsung menghilang dan muncul tiba-tiba di hadapannya, akibat rasa kaget itulah, membuat dia menurunkan kewaspadaannya, yang akhirnya dia harus merelakan pukulan kuat Naruto mendarat indah di pipinya.

Duaakkh Braak Braak Duaarr.

Hasilnya, Shirzech pun terlempar jauh sehingga tembok yang berada di belakangnya pun menjadi sasaran empuk bagi tubuhnya untuk berlabu. melihat teman mereka terkena hataman pukulan Naruto, sekali lagi di buat terkejut akan kecepatan Naruto.

"B-bagaimana dia bisa secepat itu?" tanya Ajuka kaget di balas gelengan ketiga rekannya.

Asap mulai menghilang, kian menghilang dan akhirnya menampakan Shirzech yang telah berdiri sepenuhnya sambil memberi tatapan marah pada Naruto dari tempatnya yang telah berkawah kecil.

Shirzech meludah dengan sedikit bercampur darah. "K-kau,, ku bunuh kau!" setelah mengusap darah di dekat bibirnya Shirzech langsung kembali menerjang Naruto bagai rudal yang mengunci target.

Lagi-lagi, dia mengerahkan kedua tangannya pada Naruto untuk melancarkan Power of Destruction yang dia ciptakan di sebelah tangannya.

Sementara Naruto yang tidak ingin mati muda, dalam sekejab langsung mengeluarkan enam pasang sayap miliknya. dan terbang ke atas guna menghindari semua serangan Shirzech.

Buum Buum Buum.

Di udara Naruto bermanuver dengan sangat cepat dalam menghindari semua bola-bola merah Shirzech yang dia tembakan. dan saat melihat ada sedikit celah, Naruto langsung mengarahkan telunjuknya pada Shirzech yang ada bawahnya. lalu tanpa kedipan mata Naruto juga menembakan laser merah yang melaju cepat le arah Shirzech.

Boom.

Sepertinya kali ini serangan Naruto berhasil mengenai target, karena dia tidak melihat Shirzech menghindar dari serangannya itu. saat ini tempat Shirzech sudah di penuhi asap yang sedikit terkepul padat. tak lama asap pun penghilang hingga menampakan Shirzech yang sudah tersungkur di tanah yang kini berkawah lumayan besar. Shirzech bangun sedikit kesulitan karena tubuhnya terasa sakit setelah terkena telak sihir Naruto.

"Cih,, ternyata benar, bahwa kau memang dapat menggunakan Power of Destruction!" ujar Shirzech terdengar marah setelah berdiri sepenuhnya di tengah-tengah kawah.

"'Lantas, apa masalamu jika aku dapat mengeluarkan Power of destruction LUCIFER?" tanya Naruto menekankan kata Lucifer sembari mengepak-ngepakan sayapnya diudara.

Tap Tap Tap

"Butuh bantuan kawan?" tanya Ajuka yang tiba-tiba muncul di samping Shirzech.

"Tidak kusangka, kau cukup kesulitan melawan iblis rendahan itu Shirzech!" Balas Falbium tidak terdengar malas.

"Aku tidak tahu bagaimana caranya kau sampai memiliki Power of destruction pemuda-san!,,, tapi kau telah merendahkan klan ku dengan kekuatan mu itu!.. maka sudah memperkuat keputusanku untuk membunuhmu!" Shirzech berkata dingin, tidak menghiraukan ucapan Ajuka dan Falbium..

Mendangar hal itu Naruto menaikan alisnya "Sebenarnya aku tidak ingin mencari masalah dengamu Lucifer, tapi kau telah melakukan tindakan fatal dengan menghukum temanku yang tidak bersalah!" tanggap Naruto tak kalah dingin.

"Omong kosong, meskipun kau bukan mengakui dirimu bukan ancaman, tapi tetap saja, kau itu merupakan sampah bangsa iblis karena telah membela yang salah"

Setelah berkata demikian, Shirzech langsung memasuki mode true form miliknya, hingga sanggup menciptakan lonjakan energi yang sangat besar dari tempatnya. Ajuka, Sera, dan Falbium yang berada di dekatnya pun sontak melebarkan mata mereka, tidak menyangka bahwa Shirzech akan serius membunuh Naruto... bukannya akan lebih baik, mereka melumpuhkan Naruto dulu, untuk menuntut penjelasan darinya mengenai identitasnya sebenarnya.

"Shir-tan, apa kau memang berniat membunuhnya?" tanya Sera memandang Shirzech yang tengah di selimuti aura merah meluap-luap.

"Yah, aku memang sangat ingin membunuhnya,, karena dia telah merendahkan klan ibuku dengan kekuatannya itu!" tanggap Shirzech dengan wajah datar tidak menoleh sama sekali.

"Kalau itu menurutmu, baiklah kalau begitu aku juga akan serius" respon Ajuka yang ikut memasuki mode terkuatnya. di ikuti Sera dan Falbi

"Hah, kuharap setelah ini, tidak akan terjadi kehebohan di seluruh Underworld"

Saat ini ke empat Maou telah masuk mode terkuat mereka masing-masing hingga sanggup membuat ruangan yang biasa di pakai untuk eksekusi langsung rata menjadi tanah, gara-gara tak mampu menampung ke empat energi yang menguar sinting tersebut.

Sedangkan Naruto sendiri langsung tersentak, karena dia merasakan aura yang sangat besar berasal dari bawah, tepat di tempat ke empat lawannya berada.

Tak terkecuali, dengan para iblis yang ada di seluruh Underworld, mereka semua juga tersentak ketika merasakan lonjakan energi milik para pemimpin mereka sehingga membuat atsmosfer di seluruh Underworld terasa mencekam,, apakah ada yang tengah terjadi, sampai ketiga pemimpin Underworld mengeluarkan kekuatan terkuat mereka, setidaknya itulah yang mereka pikirkan saat ini?!.

"K-kenapa ini? kenapa Maou-sama mengeluarkan kekuatan sepenuhnya mereka?" gumam salah satu iblis biasa sembari memegang dadanya yang terasa sesak.

"A-apa jangan-jangan, ada invasi dari Maou lama!" tanya temannya dengan kondisi kurang lebih sama.

Sementara itu, Rias dab Akeno yang saat ini sudah berada di kediamannya juga terbelalak merasakan mode terkuat kakaknya beserta Maou lainnya.

"Akeno, apa kau merasakannya?" tanya Rias dalam kekagetannya pada Akeno yang ada di sampingnya.

Mereka sudah selesai dalam mencari bukti tentang sosok Naruto pada Rumah sakit di waktu Ibunya melahirkan Kakaknya dulu, Namun mereka terpaksa harus menelan pil pahit, karena data-data riwayat ibunya yang masih tersimpan memang menunjukan bahwa dia hanya melahirkan bayi tunggal dengan kata lain dia tidak memiliki satu saudara lagi,.. dan di sinilah mereka, setelah melakukan penyelidikan yang cukup melelahkan tadi, akhirnya merekapun memutuskan untuk beristirahat sebentar di kediaman Rias.

"Yah, Bochou aku merasakan lonjakan energi sangat kuat berasal dari penjara Underworld!" jawab Akeno Serius.

"Ayo kita kesana Akeno, kita harus melihat ancaman apa yang membuat Maou sampai mengeluarkan sepenuhnya kekuatan mereka!" tambah Rias di respon anggukan Akeno.

Tak banyak kata, keduanya pun langsung bangkit dari ranjang Rias dan mulai berlari munuju pintu keluar. begitu sampai mereka membuka pintu, mereka juga mendapati banyak pengawal dan pelayan tengah berlarian di sepanjang lorong mansion.

Ketika iris keduanya, melihat Venelana, Lucius dan Grayfia, mereka langsung mendekat ke arah mereka.

"Okaa-sama!,, apa Kaa-sama tahu apa yang sedang terjadi!" tanya Rias serius.

"Kaa-sama juga tidak tahu Rias, mungkin Underworld saat ini sedang di serang oleh Moau lama!" ujar wanita paruh baya bersurai coklat aka Venelana.

"Kita tidak akan tahu kalau kalau kita tidak memeriksananya sendiri,, sebaiknya kita langsung melihatnya saja" balas Lucius di respon anggukan Venelana, Rias, Grayfia, dan Akeno sebelum mereka berempat menghilang menggunakan lingkaran sihir masing-masing untuk menuju ke penjara Underworld.

Masih di waktu yang bersamaan di tempat partarungan yang sudah luluh lantak, dimana kini tak ada lagi bangunan di sana, yang ada hanya tanah hamparan yang tutupi debu yang bertebrangan sehingga membuat para Iblis yang telah berada dikejauhan medan pertempuran tidak dapat melihat siapa yang tengah bertarung melawan Maou mereka.

Bunyi tembakan sihir dari masing-masing pihak pun dapat di dengar jelas oleh mereka para iblis yang tengah menonton pertempuran itu. bahkan tekanan aura mengerikan ini pun sanggup memberikan dampak pingsan bagi iblis yang masih di bestatus di bawah High Class Devil.

Sementara di tempat Naruto, saat ini si empu sangat kesulitan dalam menghindari serangan dari ketiga lawannya, dia tahu kempat iblis ini kekuatan mereka tidak bisa di anggap remeh terlebih Kombinasi serangan yang dilakukan oleh lawannya ini begitu kompak sekaligus sangat sulit di tebak. akibatnya, sesekali dia terkena Domenic power mereka. sesekali dia juga membalas serangan tersebut menggunakan Power of destruction mereka, namun sayang mereka dapat menghindari atau membloknya dengan tanpa halangan sama sekali.

'Sial,, kecepatan mereka meningkat drastis, kalau begini terus aku bisa terbunuh' batin Naruto berusaha mengindari tombak es besar yang lancarkan oleh satu-satunya perempuan yang menjadi lawannya.

Duaaakkhh.

Namun, akibat terlalu fokus menghindari tombak es tersebut, Naruto justru terkena pukulan Shirzech yang di lapisi Power of Destruction yang mendadak muncul di belakangnya. membuat dirinya kehilangan keseimbangan dan meluncur menghantam tanah.

Buuumm,,

Jatuhnya Naruto, membuat asap kian menebal dan menyebar ke segala arah.

Ke empat Maou yang kini tengah melayang dalam posisi saling sejajar, mulai mengumpulkan Demonic power mereka masing-masing di tangan kanan. tak lama terciptalah bola energi sebesar mobil di tangan mereka tersebut, Sera dengan sihir es miliknya, Ajuka dengan Demonic power hijaunya, Falbi dengan Demonic power ungu, serta Shirzech dengan Power of Destruction merahnya.

"Matilah!"

Teriak mereka bersamaan seraya melepaskan serangan terkuat mereka serentak.

Kaboooooooooomm

Ledakan dengan skala berkali-kali lipat terjadi di tempat Naruto, hingga menciptakan ledakan api yang membumbung tinggi ke langit Underworld serta gelombang kejut yang sangat besar dan menerpa para iblis termasuk Lucius dan sekeluarga. membuat mereka pun mau tidak mau harus melindungi diri mereka menggunakan Kekkai agar tidak mementalkan mereka.

Di dalam kekkai.

"Sebenarnya, siapa lawan mereka sampai-sampai mereka mengeluarkan kekuatan sedasyat ini?" gumam Lucius entah kepada siapa.

"Aku tidak tahu, tapi dilihat dari cara mereka bertarung, itu cukup membuktikan bahwa lawan mereka memang sangat kuat!" balas Rias sembari memandang ke depan untuk menunggu asap mereda agar dirinya mengetahui siapa lawan kakaknya.

Di tempat Maou.

Masih dalam posisi melayang bebas di udara, ke empat Maou tengah menunggu hasil serangan gabungan mereka. tatapan mereka tertuju pada lokasi Naruto berada yang masih telihat di penuhi debu.

Tak lama kemudian debu di sana kian menipis karena di terpa hembusan angin, setelah hilang sepenuhnya, seketika semua bangsa iblis tak terkecuali langsung melebarkan mata, tak kala melihat sebuah kubah merah besar di tempat Naruto berada.

Selain itu, yang membuat mereka terkejut ialah sihir yang membentuk kubah itu.

"I-itu, bukannya Power of Destruction?" gumam salah satu iblis penduduk entah pada siapa dalam kekagetannya.

Begitu juga dengan ke empat Maou, mereka lah yang paling kaget di antara para iblis penduduk. tidak menyangka bahwa lawan mereka masih sempat menciptakan kubah, terlebih Kubah tersebut merupakan salah satu pertahanan terkuat Underworld.

Dan ketika Kubah merah yang melindungi Naruto mulai memudar, lalu menampilkan kondisi Naruto yang sangat memprihatinkan,, pakaian yang sudah compang-camping, serta banyak luka tercipta hampir di sekujur tubuhnya.

Ke empat Maou semakin terbelalak ketika melihat Naruto yang masih dapat selamat.

Dalam posisi berlutut Naruto memuntahkan banyak darah dari mulutnya.

Ohook Ohook.

"T-tak kusangka, kalian dapat membuatku seperti ini!" ujar Naruto dengan mulut penuh darah, sembari mendongak ke arah ke empat lawannya dengan wajah penuh lebam yang tengah memasang tatapan kaget.

"K-kenapa k-kau masih bisa selamat" gumam Shirzech dalam kekagetannya. bagaiamana tidak,, sihir mereka merupakan sihir yang begitu kuat, bahkan kekuatan mereka juga yang membuat Maou terdahulu kabur dengan kondisi sekarat.. tapi iblis ini, berhasil mematahkan keyakinan itu.

"Heh,, S-sudah k-kubilang, k-kau jangan meremehkan lawanmu" meski susah payah Naruto tetap memaksakan untuk tersenyum kecil. setelah itu diapun mulai bangkit untuk berdiri meskipun kedua kakinya tidak mengharapkan hal itu.

"S-siapa kau s-sebenarnya?" timpal Ajuka dengan nada tergagap.

"b-buat apa K-kalian tahu siapa aku,, b-bukannya a-aku adalah s-sampah bagi b-bangsa i-iblis seperti yang kalian katakan!" balas Naruto tergagap seraya menahan sakit di sekujur tubuhnya.

Berbeda dengan Shirzech dan ketiga rekannya yang masih terkaget akan kondisi Naruto. sepasang suami istri yang saat ini masih dalam kekkai justru memasang tatapan yang sangat sulit di artikan saat melihat sosok Naruto.

"B-bukannya, itu I-iblis yang W-waktu itu Akeno?" Gumam Rias tanpa menoleh pada sang Queen.

"B-bagaimana bisa d-dia ada di sini?" Akeno memberi jawaban yang melenceng jauh dari pertanyaan Rias.

"D-dia bisa menahan s-serang kombinasi para Maou?" Beo Grayfia.

"Estevan!"

Tiba-tiba terdengar suara perempuan yang bergetar menggema di dalam kekkai. sontak semuanya pun menoleh ke sumbernya, dan sektika mereka kembali terkejut saat melihat Venelena yang mulai menjatuhkan air matanya sembari bibirnya yang juga bergetar.

"Estevan, apakah itu kau nak?"

Rias, Akeno, dan Grayfia memasang raut wajah kaget melihat Venelana mulai melangkah pelan dengan air mata yang berlinang. Estevan siapa itu?.

"Okaa-sama, kau mau kemana?,, di sana sangat berbahaya Okaa-sama" tanya Rias heran sembari memegang lengan sang ibu. tidak mengerti akan sikap yang di tunjukan ibunya.

"Anataaa,, hiksss, itu anak kita,, aku sangar yakin... hikss, cepat hentikan pertarungan itu! kalau tidak mereka akan membunuhnya,, hikss, Anataaa"

Dengan nada sudah berubah terisak Venelana tiba-tiba langsung berteriak histeris pada sang suami sembari melepaskan paksa tangan Rias dan mulai menggoyang-nggoyangkan satu lengan sang suami yang masih nampak terpaku memandang Naruto.. meskipun belum ada bukti yang jelas bahwa yang tengah di lawan Maou merupakan anaknya, namun dia sudah menyimpulkan bahwa sosok yang sedang bediri di sana merupakan anaknya yang telah lama hilang.. dia yakin itu, karena perasaannya mengatakan hal demikian, apalagi di juga melihat jelas wajah serta sihir yang Naruto keluarkan semakin memperkuat instingnya,,,, tapi dalam benaknya, kenapa para Maou terlebih anak keduanya ingin membunuh Estevan anaknya?. apa yang mendasarinya., sungguh, dia telah terpisah dengan sang anak sulung sudah sangat lama, dia tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya, kalau memang anaknya akan mati, mungkin dirinya juga akan langsung mengakhiri hidupnya.

Sedangkan 3 perempuan berbeda surai yang ada di dalam Kekkai, hanya diam, mencoba mencerna situasi yang terjadi pada Venelana. khususnya Rias, dialah yang bingung saat melihat reaksi kedua orang tuanya, kenapa tiba-tiba Okaa-samanya menangis tersedu seperti itu?.

Kembali ketempat Naruto, saat ini Naruto telah berdiri sepenuhnya dengan kesulitan, teriakan Venelana tidak bisa di dengar olehnya, karena selain Venelana yang berada dalam kekkai dimana suara tidak dapat keluar, juga Naruto berada cukup jauh.

"Kalian memang sangat kuat, lebih kuat dari lawan-lawanku sebelumnya dan kalau begini terus aku bisa terbunuh,,, jadi baiklah, aku juga akan mengeluarkan kekuatan terpendam milikku" Naruto diringi dengan kedua mata yang perlahan-lahan terpejam sembari merentangkan kedua tangannya pula.

Para Maou yang melihat ada kesempatan itu pun otomatis kembali menerjang Naruto. Namun sedetik kemudian,

DEG

Duaaaaaaaaaaarrrrrrrr

TBC...

Yo, ketemu lagi dengan saya.. Authot gaje bin amburadul.. maaf ya, kalo Chapter ini ngegantung dan word nya menurut kalian.. yah itu karena, saya mau buat pertarungan ini berlangsung 2 Chapter,, dan berhubung tangan dan otak saya sudah mulai kelelahan, jadi chapter 4, sampai di sini dulu..

jujur saya tidak terlalu mahir dalam menulis adegan pertempuran.. jadi maaf yah, kalau tidak membuat kalian puas..

hmm,, sebenarnya saya bingung nih untuk memutuskan pair Naruto, banyak yang bilang Naruto dan Gabriel, namun tidak sedikit juga yang protes, dengan alasan jadi jatuh lah, tidak masuk akal lah, maksain lah...

ada yang bisa kasih solusi..?

ada yang bertanya, apakah Shirzech bakal jadi dark?... hahahaa tenang aja jok, si shirzech gak bakal jadi OOC,, dia bersifat seperti itu, karena memang seorang pemimpin harus bersikpa tegas,, tenang saja,, dia baik kok...

maaf ya para readers, saya tidak bisa membalas review kalian satu-satu, soalnya hp saya sudah mulai lag nih kalau ngetik banyak.. jika ada yang memang ingin bertanya, akan lebih baik lewat PM saja