Papa Jimin dan Mama Taehyung

Cast :

Park Jimin

Kim Taehyung

JiminxTaehyung

Minv/Vmin/jimxtae/taexjim/95line

Summary : Coba tebak apa yang lebih buruk ketika si ultimate seme seperti Taehyung di hamili namja yang berstatus mantan uke?

Rate : M

Warning :

homo, MPREG kekekeke, yaoi, menye, gaje, abal, eyd (ejaan yang di ada-ada), garing, humor abal, sinetron abis, TYPOS, bahasa amburadul. Ff ini adalah hasil imajinasi liar saya mohon maaf bila tidak sesuai harapan. Oh ya yang anti v uke dan jimin seme harap jangan baca, takut ntar

Oh ya biar lebih dapet feelnya dengerin lagunya

BTS - RUN BALLAD ver.

Happy reading..

.

.

Keparat!

Taehyung ingin mengumpat sekeras-kerasnya. Wajahnya memerah, ia habis di cekoki afrodisiak oleh mantan pacarnya Jungkook sialan itu. Jungkook tadi mengajaknya bercinta tapi setelah ia memberi minuman sialan itu dan Taehyung mulai terangsang Jungkook malah memutuskan hubunganya dengan alasan mulai bosan lalu meninggalkanya begitu saja. Dasar uke bajingan! Umpatnya kesal. Ia keluar dari klub malam dengan keadaan mabuk berat dan terangsang. Sesuatu di bawah itu menyakitinya sungguh. Dengan buru-buru, Ia kini menuju parkiran, ia tidak mungkin pulang ke rumah kalau dia pulang ia jamin ayahnya akan mengamuk dengan keadaanya. Jadi tadi ia memutuskan untuk menginap di hotel saja. Kepalanya pusing dan matanya tidak fokus, dengan sempoyongan ia berjalan membuka mobilnya.

"Hey, Tae!" Taehyung menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Matanya yang buram menangkap sosok Park Jimin yang berjalan ke arahnya, dia adalah teman di kampusnya. Bukan teman yang akrab atau mungkin hubungan mereka lebih mirip seperti rival.

"Mau apa kau kemari?" Tanya Taehyung serak. Jimin tertawa melihat keadaan Taehyung yang sangat menyedihkan. Wajah memerah, selakangan menonjol, rambut acak-acakan, bajunya juga kusut.

"Tidak ada, hanya ingin menyapa sebagai seorang teman.." jawab Jimin santai.

"Aku tidak punya waktu meladeni mu" Taehyung menyahut ketus. Jimin terlihat tersenyum miring,

"Kau terlihat.. menyedihkan" ucap Jimin sambil melirik ke arah selakangan Taehyung. Taehyung yang mendengarnya tersenyum miring,

"Apa kau kemari bermaksud menyerahkan dirimu, untuk berlutut di bawah pusarku?" Senyum mengerikan terpampang di wajah mabuk Taehyung. Jimin mengedikan bahu cuek.

"Kedengaranya menarik, tapi malam ini aku sedang ingin menusuk" jawab Jimin dengan nada main-main. Taehyung menyeringai,

"Tidak, manis. kau lebih cocok di bawahku." Taehyung berbicara dengan nada mengejek. Jimin menatap datar Taehyung, ia bosan di ejek sebagai uke. Ia ingin menunjukan pada dunia kalau dia bukan uke.

"Mau bukti?" Tantang Jimin dengan nada sangat dalam. Jiwa liar Taehyung langsung bangkit. Ia langsung menghimpit Jimin ke arah mobilnya lalu mencium bibirnya kasar. Jimin menyeringai, saat Taehyung mendorongnya masuk ke dalam mobil. Hingga ia dan Taehyung duduk di kursi belakang mobil. Mereka terus berciuman, Jimin membalas ciuman Taehyung, Jimin membiarkan Taehyung medominasinya ia mulai membelai tubuh Taehyung terutama pundak dan punggung. Dan melingkarkan kedua lenganya di leher Taehyung, hingga Taehyung terlena.

"Eummh.." tangan nakal Jimin terus menggoda hingga menyentuh kedua tangan Taehyung yang menyentuh wajahnya. Taehyung yang di lingkupi kabut nafsu, alkohol dari obat perangsang benar-benar terlena dan tidak menyadari rencana busuk Jimin, hingga..

Klik.

Taehyung terhenyak, bunyi klik itu menyadarkanya dari nafsu bejatnya. Jimin terlihat menyeringai, setelah borgol itu terkunci.

"I got you, dumbass!" Desis Jimin mengerikan.

Taehyung mengumpat!

Ia di jebak!

"Bajingan apa yang kau lakukan? Kau menjebakku?" Raung Taehyung. Jimin melengos tidak peduli.

"Aku hanya ingin lihat, bagaimana jika seorang yang mengaku ultimate seme yang selalu mengajak ku bercinta dan menghinaku uke mengerang di bawahku" jawab Jimin santai. Taehyung melotot mendengarnya. Apa Jimin bermaksud mendominasinya? Demi Apapun Taehyung menolaknya.

"Lepaskan aku, bangsat!" Taehyung berteriak kesal.

"Sshhh, diam sayang.." Jimin berbisik dan menyeringai kejam. Tak lama Jimin melepas kaos putih yang sejak tadi ia kenakan. Dan pemandangan Jimin half-naked membuat Taehyung melongo, Taehyung menelan ludahnya kasar. Ia tidak percaya jika pria gila di hadapanya ini Park Jimin yang terkenal ultimate uke di kampus. Dia punya six pack yang sangat seksi, otot lengannya sangat bagus, dan terlatih. Bahkan ia tidak bisa membentuk tubuh seseksi itu, tapi kenapa malah si namja yang terkenal ultimate uke ini yang punya abs seseksi itu, Taehyung iri sungguh.

"Suka dengan apa yang kau lihat?" Tanya Jimin.

"Diam, bajingan!"

Taehyung memalingkan wajahnya yang memerah malu. Jimin tersenyum senang lalu meraih wajah Taehyung yang memasang wajah garang itu. Tapi Taehyung menolak, dan menggelengkan wajahnya. Tapi bukan Jimin namanya kalau menyerah. Ia menelusupkan jarinya ke dalam kaos Taehyung dan meraba benda kecil di dada Taehyung.

"Ahnnh~" desahan manja Taehyung terdengar manis dan seksi. Jimin mencium bibir Taehyung lagi kali ini ia juga menggunakan lidahnya.

"Eunghh-jiminh~" desah Taehyung serak.

Jimin memeluk tubuh Taehyung yang sudah sangat pasrah. Ia membuat banyak kiss mark di dada dan leher Taehyung. Hingga Taehyung hanya bisa mendesah dan mendesah. Sejenak ia berpikir menyetubuhi seme tidak buruk juga sih, ia kira Taehyung akan memiliki tubuh yang keras dan kulit yang kasar pula, ternyata tidak Taehyung itu memang lebih tinggi darinya tapi ia kurus dan tidak ada ototnya sama sekali, kulitnya juga cukup halus untuk ukuran lelaki,seperti ini ya seme yang di idam-idamkan para uke manis dan gadis-gadis di kampusnya? Jimin berdecih sinis, seme darimana coba?. Lagipula kalau di lihat-lihat dari dekat begini Taehyung itu cantik sangat cantik malahan untuk ukuran lelaki. Jimin tersenyum lalu menciumi wajah Taehyung. Lalu kembali lagi ke bibir Taehyung dan mengecupnya berkali-kali sampai Taehyung lemas.

"Kau sangat cantik, Tae.." puji Jimin sambil mengecup kening Taehyung. Dan selanjutnya Taehyung hanya pasrah, hanya bisa membiarkan dan menikmati permainan smurf gila ini.

.

.

.

Sebuah pertemuan dengan lelaki mantan uke itu membuat hidup Taehyung berubah. Sebulan setelah ia bercinta dengan Jimin, Taehyung sakit parah. Ia demam dan pusing yang sangat parah. Ia juga muntah-muntah setiap pagi dan setelah makan. Orang tua Taehyung sangat khawatir dengan kondisi anaknya yang sangat menyedihkan itu. Taehyung sendiri tidak mau di bawa ke rumah sakit dan tidak mau di panggilkan dokter, ia berdalih kalau ini hanya sakit biasa. Tapi ayah Taehyung, Kim Daehyun lebih khawatir dan akhirnya menelfon dokter saat Taehyung pingsan karena tidak mau makan selama dua hari.

"Bagaimana dok keadaan anak saya, apa dia baik-baik saja?" Tanya seorang wanita cantik yang merupakan ibu Taehyung, Kim Baekhyun. Ayah Taehyung pun menatap minta penjelasan ke arah dokter muda itu, bername tag Kim Seokjin.

"Saya harus mengatakan pada anda berdua. Putra anda Kim Taehyung tengah mengandung, dan bayi di kandunganya berusia empat minggu"

Wajah sepasang suami istri itu sangat terkejut dengan ucapan dokter itu. Bagaimana bisa anak nya hamil. Mereka tau jika anak mereka itu gay, mereka tahu pacar Taehyung bernama Jeon Jungkook. Di dalam hubungan seperti itu pun Taehyung adalah seorang top, bukan bottom. Baekhyun menggeleng tidak percaya,

"Dok, jangan bercanda bagaimana bisa anak saya bisa hamil?" Tanya Daehyun sambil menenangkan istrinya Baekhyun.

"Saya tidak bercanda, Tuan Kim. Putra anda memang tengah hamil. Saya akan memberikan resep obat untuk menghilangkan demam dan mualnya,Tuan.." ucap dokter itu.

"Sayang, anak kita..anak kita hamil?" Bisik Baekhyun parau.

"Apa mungkin dia melakukanya dengan Jungkook?"

"Aku tidak tahu, bagaimana jika Taehyung tahu jika dirinya hamil, dia pasti akan sedih" Baekhyun menggeleng sedih.

"Tuan dan Nyonya Kim ini ada obat untuk Kim Taehyung. Tolong untuk dia memakan obatnya tiga kali sehari supaya demam dan muntahya reda. Saya harus kembali ke rumah sakit" Dokter itu mendekat ke arah mereka.

"Ya, terima kasih dok"

"Sama-sama Tuan Kim. Saya mohon pamit." lalu dokter itu meninggalkan kamar Taehyung.

.

.

Taehyung sudah sehat. Dua hari setelah sakit parahnya ia kembali masuk kuliah dan menjalankan aktivitas seperti biasanya. Kuliah, bekerja mengurus kafe kakaknya, dan berkumpul dengan teman. Tapi harinya sedikit kacau saat ia melihat mantan kekasihnya Jungkook sudah memiliki pacar lagi, mereka bertemu di kampus saat Taehyung pergi ke toilet ia tak sengaja melihat Jungkook dan Namjoon sedang berciuman, padahal mereka baru saja putus sebulan lalu. Dan ia sudah berganti pacar, dan pacarnya adalah Kim Namjoon senior anak fakultas teknik mesin. Taehyung mengumpat kesal dengan kebodohnya. Seharusnya ia mendengarkan ucapan sahabat-sahabatnya untuk tidak pacaran dan tergoda oleh Jungkook. Tapi Taehyung bodoh sampai mau jatuh cinta bahkan gagal move on dari Jungkook.

Ia membuka pintu rumahnya. Setelah dari kafe ia langsung pulang ke rumahnya. Moodnya sudah buruk sejak tadi. Jadi ia memutuskan pulang saja daripada menghancurkan pekerjaanya. Ia menutup pintu rumahnya, dan disana ia melihat percakapn antara ayah, ibu dan kakaknya Kim Jongin. Mereka melihat kedatangan Taehyung lalu menyuruh Taehyung duduk untuk bergabung dengan pembicaraan mereka.

"Kim Taehyung, sudah berapa lama?" Tanya Jongin to the point pada Taehyung. Taehyung jelas bingung. Berapa lama apanya, coba?

"Apa maksud mu dengan berapa lama hyung?" Tanya Taehyung bingung. Daehyun dan Baekhyun sendiri hanya diam. Biar Jongin yang mengatakanya semuanya pada Taehyung. Jongin adalah kakak yang overprotektif pada Taehyung walau ia jarang pulang ke rumah. Dan saat ia mendengar kabar adiknya hamil dari orang tuanya ia langsung pulang guna meminta penjelasan.

"Kau dan pacarmu," jawab Jongin datar.

"Aku sudah tidak punya pacar, aku sudah putus dengan Jungkook" ucapan Taehyung membuat Jongin menatap tajam adiknya.

"Lalu siapa yang melakukanya?" Pertanyaan kakaknya sukses membuat Taehyung bingung setengah mati, kakaknya ini bicara apa sih?

"Kau itu bicara apa sih, jangan membuatku bingung!" Sahut Taehyung dengan waja kesal

"Kau itu hamil, dan sekarang aku tanya siapa yang melakukanya padamu!?"

Krik.

Krik.

Krik.

"Apa?" Tanya Taehyung. Dia hamil? Hamil?

"Kau masih bertanya apa? Sekarang katakan siapa yang menghamilimu?!" Raung Jongin dengan wajah mengeras.

"Aku tidak hamil, siapa yang bilang aku hamil enak saja kau bicara, aku ini seme!" Balas Taehyung. Sementara kedua orang tua merela hanya bisa pasrah melihat pertengkararan mereka.

"Tae, dengarkan ibu. Kau ingat sakit mu kemarin? Ibu dan ayah memanggil dokter saat kau pingsan, dan kau tahu apa hasil pemeriksaanya Itu adalah gejala kehamilan. Sekarang kau tengah hamil empat minggu"

JEDERR!

Bagai tersengat petir di siang bolong. Tubuh Taehyung kaku dan wajahnya pucat pasi. Apa? Ibunya bilang? Dia hamil? Hahahahahha

Hahaha.

Ha. Ha. Ha

Ha.

Ha

Ha

Bajingan!

"Ibu jangan bercanda! Aku tidak suka!" Balas Taehyung dengan wajah mengeras.

"Apa wajah ibu terlihat bercanda?" Taehyung menunduk. Ini tidak mungkin mana mungkin dia hamil, itu tidak mungkin.

"Mungkin dokter itu salah, ia salah aku, aku-" tiba-tiba bayagan ia bercinta dengan Jimin di mobil sebulan lalu berputar-putar di otaknya. Bayangan ia mendesah saat Jimin membobol tubuhnya di malam itu terngiang di pikiranya. Apa jangan-jangan dia hamil anak.. Jimin?

"Dokter itu tidak mungkin salah vonis, dia salah satu dokter terbaik di rumah sakit Seoul, dia anak teman ayah" bantah ayah Taehyung. Taehyung diam, wajahnya sudah pucat seperti mayat hidup,

Dia hamil..

Di dalam perutnya tumbuh seorang bayi?

Dan Anak ini adalah anak si bedebah Park itu..

Hahahaha

Lucu sekali.

Saking lucunya Taehyung ingin mengambil tali.

"Katakan Tae padaku siapa yang melakukan ini padamu.?" Tanya Jongin di dengan nada yang lebih lembut. Ia tahu, Taehyung masih syok jadi sebisa mungkin ia harus menahan emosinya,

"Kau harus mengatakanya Tae, dia harus tanggung jawab," Jongin menambahi. Kepala Taehyung ingin meledak, masa ia harus mengatakan pada keluarganya ia di hamili Park idiot itu? Ayolahh!

"Apa Jeon Jungkook yang melakukanya?" Tanya ayahnya. Taehyung menggeleng selama ia berhubungan dengan si keparat Jeon itu ia adalah top, kalau pun ada yang hamil, orang itu adalah Jungkook. Lagi pula ia sudah lama tidak bercinta, selain dengan Jimin satu bulan lalu, setelah Jungkook memutuskanya malam itu, dan dia yang di masuki.

"Jawab Tae, jangan membuatku bertambah emosi!" Kesal Jongin. Melihat adiknya yang hanya diam saja tentu mebuatnya marah juga.

"Ini.. ini anak.. teman ku.. namanya.." ada jeda di kalimat itu. Jongin makin tidak sabar, tanganya sudha gatal ngin sekali menghajar lelaki bajingan yang menghamili adik satu-satinya ini.

" ini anak Park Jimin teman sekampusku.."

.

.

.

Brakkk

Suara meja di gebrak.

"Akan ku bunuh keparat itu, lihat saja nanti, beri tahu aku alamat rumahnya, akan ku bunuh dia!" Jongin meraung kasar.

.

.

Mobil mereka berhenti di sebuah rumah yang cukup besar itu. Setelah insiden pengakuan tadi, Jongin langsung menarik Taehyung untuk pergi ke rumah bajingan Park itu. Mau tidak mau orang tua mereka juga harus ikut, untuk menyelesaikan masalah ini. Daehyun dan Baekhyun tidak bisa menghentikan anak pertama mereka jika sudah marah seperti ini. Mereka pun masuk setelah satpam mengijinkan masuk.

"Apa ini benar rumahnya?" Tanya Jongin datar. Taehyung mengangguk. Jongin langsung keluar dari mobil itu dengan wajah sangat mengerikan. Diikuti Taehyung dan kedua orangtuanya.

Tok tok tok tok!

Jongin mengetuk pintu dengan tidak sabaran. Taehyung makin cemas, bagaimana jika Jongin benar-benar akan membunuh Jimin, sebenarnya tidak apa-apa sih, ia benci sekali dengan Jimin karena mengamilinya. Tapi jika di pikir-pikir kasihan baby di perutnya kan kalau ayahnya di bunuh?

Tok, tok,

"Mana sih, yang punya rumah lama sekali" kesal Jongin

"Jongin-ah tenang lah" ucap sang ibu sambil memegang pundak anak pertamanya.

"Aku tidak bisa ibu,-"

Pintu terbuka. Dan menampilkan wanita cantik berusia empat puluhan yang tersenyum manis.

"Ohh- selamat siang, mencari siapa ya?" Tanya wanita yang sangat cantik sopan itu kepada keluarga Kim itu.

"Saya Kim Daehyun dan saya ada perlu dengan Park Jimin apa ini benar rumahnya?" Jawab Kepala keluarga Kim. Wanita itu tersenyum,tapi sedikit memasang raut wajah bingung, ia tidak mengenal keluarga ini tapi ada ada perlu apa dengan anaknya?

"Saya Park Sehun, ibu Park Jimin sendiri. Ini benar adalah rumah kami. Maaf saya belum pernah bertmu dengan anda, ada masalah apa ya?" Wanita itu bertanya dengan nada kalem.

"Maaf nyonya Park, ini mungkin akan sedikit mengganggu anda, tapi ini menyangkut masalah serius, dan kami mungkin juga ada perlu dengan anda dan tuan Park" jawaban Jongin membuat Sehun menggeser tubuhnya.

"Silahkan masuk, kita bisa bicarakan di dalam".

.

.

.

"Silahkan duduk, saya akan panggilkan suami saya dan Jimin anak saya" Sehun tersenyum lalu pergi masuk ke dalam setelah mempersilahkan keluarga Kim itu duduk di sofa ruang tamunya. Ruangan itu cukup besar dan perabotanya tidak banyak dan terkesan sederhana tidak ada kesan glamour dan mewah. Pasti keluarga baik-baik dan terhormat batin Daehyun. Tak lama seorang lelaki tinggi dan tampan menuju ke arah mereka bersama istrinya, wajahnya sangat berwibawa dan terlihat ramah. Di ikuti seorang anak laki-laki seumuran dengan Taehyung di belakangnya.

Jimin baru saja mengerjakan tugas kuliahnya, tapi ibunya datang ke kamar dan menyuruhnya keluar karena ada yang mencarinya. Mau tidak mau ia keluar dari kamarnya. Dan saat ia di ruang tamu ia hampir terjengkang kaget saat yang mencarinya adalah keluarga Taehyung, dan Taehyung ada di sana. Ia mengambil tempat duduk di hadapan Taehyung, mereka saling tatap sebentar, lalu Taehyung memutus tatapan mereka,

"Apa si pendek itu, yang menghamili mu" Desis Jongin di telinga Taehyung. Taehyung diam dan menunduk.

"Dasar payah" ejek Jongin.

"Selamat siang, tuan dan nyonya saya Park Chanyeol, ayah Park Jimin" lelaki itu memerkenalkan diri. Kim Daehyun tersenyum.

"Saya Kim Daehyun, ayah dari Kim Taehyung" balas Daehyun sambil menunjuk putranya Taehyung. Chanyeol agak bingung sebenarnya. Ia tidak mengenal keluarga ini. Tapi ia harus mengahrgai kehadiran seseorang dengan baik. Sementara Jimin sudah ketar-ketir sendiri mencoba menebak-nebak perlu apa Keluarga Taehyung kemari.

"Jadi ada perlu apa, anda semua kemari, dan ku dengar dari istriku anda ada perlu dengan anak saya?" Chanyeol berbicara lagi.

"Mohon maaf jika kehadiran saya dan keluarga mengganggu kenyamanan anda Tuan Park, saya di sini hanya ingin berbicara dengan baik-baik, ini masalah anak anda dan anak saya.." ucap tuan Kim tenang. Sementara Chanyeol selaku kepala keluarga mendengarkan pembicaraan dari kepala keluarga Kim itu.

"Kehadiran anda sama sekali tidak mengganggu, saya sedang tidak sibuk. Anda bisa menyampaikan semua" balas Chanyeol dengan nada ramah.

"Anak saya Kim Taehyung kini sedang mengandung, dan ayah dari anak itu adalah putra anda Park Jimin" jelas Daehyun dengan nada lembut. Supaya menghindari kesalahan paham dan yang paling penting tentu saja supaya Tuan Park di hadapanya ini mengerti.

Wajah Park Chanyeol sudah tidak seramah tadi. Wajahnya mengeras, tapi ia menutupinya dengan meremas tanganya sendiri. Wajah Sehun istri Chanyeol sangat terkejut dengan ucapan kepala keluarga Kim itu. Terutama Chanyeol, anak satu-satunya menghamili anak orang?

"Apa anda serius dengan ucapan anda?" Tanya Chanyeol dengan nada dingin.

"Saya tidak tahu masalah yang sebenarnya, tetapi anda bisa bertanya pada anak anda" balas Daehyun tenang. Chanyeol berbalik melirik anaknya Jimin yang menunduk takut. Jimin sudah menduga, cepat atau lambat pasti ini terjadi.

"Park Jimin apa benar yag dikatakan Tuan Kim kalau kau mengahmili anak mereka?" Tanya ayahnya tajam. Jimin diam. Ia meruntuki kebodohanya, dan dia baru sadar kalau dia itu tolol.

"Park Jimin, jawab ayah. Jangan jadi pengecut!" Bentak ayahnya dengan nada lebih tajam. Sehun terus menenangkan suaminya supaya tidak mengamuk. Chanyeol adalah ayah yang sangat baik di dunia ia tidak pernah marah tapi jika di kecewakan sekali hasilnya ya seperti ini. Sementara Taehyung sudah sangat yakin jika Jimin tidak mau mengakui jika ia mengandung anaknya, Namun..

Jimin mengangguk pelan

"Ya, aku yang melakukanya. Aku yang menghamili Taehyung." jawab Jimin pelan sambil menatap sayu keluarga Kim. Sementara Jongin sudah tidak bisa menahan amarahnya jika lenganya tidak di tahan sang ibu. Taehyung sendiri tidak menyangka. Jimin akan mengakui perbuatanya. Ia kira si keparat Park itu akan mengelak dan mencari seribu alasan untuk tidak mengakui kalau anak itu anaknya. Jimin menoleh ke arah ayah dan ibu nya.

"Kau tahu apa yang kau lakukan ini salah, Park. Bukanya kau selalu ku ajari tentang sesuatu yang baik dan tidak melanggar batasan dalam bergaul, kenapa kau malah mengecewakan aku, apa kau tahu aku merasa gagal dalam mendidikmu?" Ucapan ayah Jimin itu menohok hati Jimin dan Taehyung. Mereka berdua sama-sama bejat. Ibu Jimin sudah bersedih di pelukan suaminya saat tahu anaknya memang bersalah.

"Aku mengerti ayah, maafkan aku. Aku akan bertanggung jawab atas Taehyung dan anak di kandunganya.." ucapan gentle itu membuat hati Taehyung menghangat. Ia tidak menyangka bocah smurf ini bisa seperti ini. Begitu juga dengan Jongin, ia kagum walaupun bocah ini pendek dan kurang meyakinkan untuk jadi menjadi seme dari seorang seme tetapi mental dan pikiranya cukup gentle. Niatnya yang awalnya ingin membunuh Jimin hilang seketika.

"Bagus! Itu yang memang harus kau lakukan." Ucapan Chanyeol membuat semua orang di sana tersenyum. Begitu pula dengan keluarga Kim. Daehyun merasa keluarga ini terlalu baik.

"Aku sungguh berterima kasih anda semua sudah menerima kehadiran kami dengan sangat baik," ucap Baekhyun dengan canggung. Sehun yang mendengarnya langsung menyela,

"Tidak apa nyonya Kim, kita kan calon besan" sahutnya dengan senyum manis walaupun matanya sembab. Benar kan? Keluarga ini sangat baik! Lalu mereka sejenak mengobrol tentang tanggal pernikahan Jimin dan Taehyung.

Taehyung merasa bosan ketiga kelima orang dewasa itu mengobrol tentang entahlah dia tidak mau tahu. Tidak sengaja matanya bertemu dengan mata segaris Jimin yang tersenyum miring padanya, Sementara Taehyung malah melengos kesal saat di tatap begitu.

"Tae.." panggil Jimin dengan bisikan. Taehyung menoleh ke arah Jimin.

"I love you.."

.

.

.

End or next..?

Mau di lanjut nggak nihh? Tergantung review sih, trus adegan enaena nya kurang greget gak sih. Itu mau gue bikin full nc tp tar malah kepanjangan sementara ini masih ada adegan lain. gue juga masih amatiran bruhh astagaa. Gue juga masih poloshh/digampar pake palu! polos diliat darimana loo, hp full bokep gitu! /. Dan Jimin itu cocok kaga sih jadi seme kok gue lihat di ffn jimin seme itu juuaaarang n langka banget kayak populasi badak jawa, gue kagak apdet soalnya kebanyakan sih gue liat v seme jimin jadi uke. padahal jimin itu manly lohh dan pipinya juga udah gak setembem dulu, badanya makin seksi, roti sobeknya juga makin bagus, tingginya juga udah hampir sama, sama Taetae. Lah kalo gue liat si Taetae kok makin hari malah makin cantik, unyu gitu itu sampe ff Jungkook semein taetae bejibun banget. Itu opini gue sih. sebagai fans seme smurf kayak Jimin. Review pleasee../aegyo bareng kai- hyung/