Apa arti penting dari sebuah kematian?

Ketika aku bertanya, orang-orang hanya menatapku iba.

Memangnya, kematian itu sangat penting ya?

A Spring Rain

Story by

Ryuuza Nakazawa

Taeyu!

"ne, Taeyong-kun."

"Ada apa, Yuta-kun?"

"Kalau aku mati, "

"Apa yang kau katakan? Kau mengantuk? Sebaiknya kau ti-"

"-jangan bersedih, ya?"

"Yuta-kun!"

"Kenapa orang-orang selalu mengatakan itu, Taeyong-kun? Aku tidak mengerti."

"…"

"ne, Taeyong-kun."

"….."

"Memangnya, mati itu sepenting apa?"

Lee Taeyong terdiam di tempatnya bersandar. Ia tidak ingat sejak kapan kamarnya memiliki hawa yang dingin seperti ini. Dingin yang bahkan tidak kunjung hilang meski dengan balutan selimut tebal miliknya.

Sejenak, pemuda berusia awal 25 tahun itu melirik jendela besar di seberang. Kacanya berembun, memburamkan pemandangan di luar sana. Musim semi selalu saja mengirimkan hujan setiap senja tiba. Dan Taeyong membencinya.

Tapi sebenci apa pun Taeyong pada hujan musim semi, kakinya selalu memaksa untuk melangkah keluar dari zona nyamannya di dalam kamar. Kakinya selalu menuntun untuk menginjak rerumputan basah di halaman, dan tangannya terulur untuk menangkap tetesan hujan musim semi yang dibencinya.

"Eomma, dimana Yuta-kun?"

Pemuda itu melirik ibunya yang terdiam di ambang pintu, menyamankan diri dalam pelukan ayahnya yang menatapnya dengan pandangan teduh.

"Appa?"

"Kau tahu dimana dia, Taeyong-ah."

"Dia bilang, akan datang ke Seoul. Aku harus menunggunya."

"ya." Sosok ayahnya menampilkan gurat senyum hangat. Tangannya terulur, gestur yang menyuruhnya bergegas kembali ke dalam rumah. Dan sebagai anak yang baik, Taeyong menurut.

0~0~0~0~0

"Ne, Taeyong-kun."

"Ada apa?"

"Kematian itu, apa sangat menyedihkan?"

"Memangnya kenapa?"

"Kau menangis sangat banyak ketika Ahjussi dan Ahjumma meninggal karena kecelakaan kemarin."

"Kapan?"

"Taeyong-kun?"

"Mungkin kau salah ingat. Kau bermimpi, mungkin. Aku tidak ingat pernah menangis seperti itu."

"Taeyong-kun."

"ah, bukankah kau akan kembali ke Seoul besok?"

"Ya."

"Segeralah istirahat. Aku tidak ingin kau bangun kesiangan besok."

"…"

"Aku tidak sabar ingin bertemu denganmu."

"Baiklah. Sampai jumpa besok."

"Ya. Aku tutup teleponnya ya?"

0~0~0~0

"Eomma, dimana Yuta-kun?"

"Appa?"

"Dia bilang, dia akan datang ke Seoul. Aku harus menunggunya."

0~0~0~0

Ne, Taeyong-kun.

Bagaimana kematian itu?

0~0~0~0~0

Omake:

Sebuah kecelakaan terjadi di Busan. Sebuah mobil menabrak pembatas jalan. Diduga, pengemudi kehilangan kendali karena licinnya jalanan setelah diguyur hujan yang deras. Sepasang suami istri yang merupakan pemilik mobil tewas ditempat kejadian.

0~0~0~0

Pesawat yang lepas landas dari bandara Narita menuju Seoul meledak. Seluruh penumpang dinyatakan tewas dalam kejadian tersebut.

OWARI

A/N:

Halo…. *BOW

Gomen aku menghilang lama. Gak sempet ngetik, sumpah. Di sekolah banyak banget acara. Mulai dari lomba-lomba sampai acara organisasi menumpuk, nggak jarang juga sampai gadang berkali-kali. Belum lagi tugas kelompok dan individu.

Pulang sore, belum ngerjain tugas, masak, beres-beres (kegiatan anak kost terlalu rajin)

Gomen lagi, malah update ini cerita gaje.