Pairing : Kana/Hazel(Fem!Harry)
Rating : T (untuk saat ini)
Keterangan :
'Mind'
=panggilan telepon=
selamat membaca ^^V
~Bab 6~
.
.
Hazel tiba dirumah sakit tak lama kemudian "Andy"
"Hazel"
"Bagaimana Teddy"
Andy yang baru saja keluar dari rumah sakit sedikit terkejut melihat Hazel "dia baik-baik saja sekarang, tapi bukankah kamu seharusnya berada disekolah sekarang"
"Aku khawatir dengan Teddy begitu kamu menelpon jika Teddy sedang sakit, jadinya aku langsung kemari" Hazel berkata pada Andy "Tapi aku senang jika Teddy baik-baik saja".
Andy yang mendengar itu tersenyum minta maaf."Kembalilah ke sekolah biar aku yang menunggu Teddy disini"
Hazel yang mendengar itu langsung menolak"Tidak mungkin. Aku akan disini sampai Teddy sadar" .
"Bagaimana jika kamu saja yang pulang Andy, mengambil keperluan Teddy jika dia harus menginap di rumah sakit" Hazel menambahkan.
Andy yang mendengar itu mengerutkan keningnya.
"Aku akan disini dan akan menghubungimu jika terjadi sesuatu" Hazel meyakinkan Andy.
Andy yang mendengar itu pun akhirnya menyerah dan menyetujui perkataan Hazel " Baiklah. Aku akan kembali secepatnya" .
Hazel tersenyum mendengar keputusan Andy."Hati-hati di jalan"
Andy hanya membalas dengan senyum sebelum berbalik pergi.
Setelah beberapa hari akhirnya Teddy dibiarkan pulang, walaupun Hazel sedikit terkejut karena ternya sihir Teddy hanya menyesuaikan perubahan serigala yang dia dapatkan dari ayahnya. Mereka beruntung karena disini terbuka dalam segala jenis sihir, disini tidak ada perbedaan gelap dan terang, manusia atau makhluk, mereka menerima segala jenis sihir dan keturunan. Jika saat ini Andy, Hazel atau Teddy masih di inggris, Teddy pastinya akan diberi label makhluk gelap dan akan diburu.
Melepaskan dari renungannya Hazel melihat Teddy yang saat ini sedang dalam gendongannya melihat sekeliling dengan gembira. Yup saat ini Hazel dan Teddy sedang berjalan-jalan disekitar kota karena Teddy yang terkurung beberapa hari dirumah sakit dan dua hari terkurung didalam rumah membuat Hazel merasa kasihan dan akhirnya memutuskan untuk mengajak Teddy jalan-jalan disekitar kota.
"kaasan, lihat anak anjing" Teddy berkata gembira sambil berusaha turun dari gendongan Hazel. Hazel yang melihat itu pun menurunkan Teddy secara hati-hati. Walaupun dia merasa sedikit hangat Teddy memanggilnya kaasan karena setau Hazel haha itu berarti ibu jika dia tidak salah ingat.
Teddy yang sudah merasa tidak dalam gendongan Hazel memutuskan berlari menghampiri anak anjing yang dia lihat. Melihat itu membuat Hazel tersenyum kecil, tidak terasa Teddy sudah berusia 3 tahun dan hampir 4 tahun. Seingatnya pada saat mereka pindah ke Jepang Teddy berumur 8 bulan, dan Teddy berumur 3 tahun pada saat Hazel memutuskan untuk melanjutkan sekolah muggle nya di Cross Akademi. Tidak terasa sebentar lagi ulang tahun Teddy yang ke 4, mengingat itu membuat Hazel berpikir hadiah apa yang akan dia dapatkan untuk Teddy nanti.
Melihat Teddy berlari Hazel pun mengejar Teddy " Teddy jangan lari"
"Puppy, kemari"
"Teddy"
Deng Deng
Deng Deng
Deng Deng
Suara lonceng terdengar begitu nyaring membuat Hazel terkejut dan berhenti sesaat, Teddy yang juga terkejut berlari menghampiri Hazel.
'Kaname-senpai' Hazel berpikir begitu dia merasakan aura vampir darahmurni yang dia kenal.
"Teddy ayo pulang, Andy pasti khawatir" Hazel berkata pelan sambil menggendong Teddy. Hazel berjalan pergi sebelum berhenti sesaat untuk melihat kearah menara lonceng yang terlihat jelas dari tempat dia berdiri.
"kaasan?" Teddy berkata bingung karena melihat Hazel berhenti berjalan dan menatap penasaran kearah menara lonceng.
Hazel yang mendengar Teddy memanggilnya pun melihat kearah Teddy dan tersenyum lembut " Tidak ada Teddy, sekarang ayo kita pulang" Hazel berkata sebelum membawa Teddy pergi.
Teddy yang melihat itu hanya memeluk leher Hazel dan menyandarkan kepalanya di bahu Hazel.
Setelah beberapa hari ijin sekolah, Hazel memutuskan untuk kembali ke Akademi hari ini, mengingat dia masih punya kewajiban sebagai komite disiplin dan dia juga merasa bersalah karena meninggalkan Kiryu-kun dan Yuuki dengan tugas mereka.
Hazel terus berjalan di jalan kota yang menuju ke Akademi, Hazel memutuskan untuk memarkir mobilnya dan berjalan-jalan sebentar disekitar kota sebelum dia kembali ke Akademi.
Melihat cafe Hazel memutuskan untuk mampir sebentar.
"Selamat datang" salah satu maid berkata menyambut Hazel. Hazel yang melihat itu mengangguk singkat sambil tersenyum kecil.
"Hazel!" suara seseorang yang memanggil namanya membuat Hazel melihat sekeliling cafe, dan dia sedikit terkejut melihat Yuuki dan Kiryu-kun di cafe ini.
Hazel pun memutuskan untuk menghampiri mereka setelah memesan es krim cokelat dengan toping saus coklat dan biskuit "Apa yang kalian lakukan disini".
"Kami baru saja selesai membeli barang yang disuruh Ketua" Yuuki berkata sambil bergeser sedikit membiarkan Hazel duduk disampingnya tepat didepan Zero.
"Apa yang kamu lakukan disini, kupikir masih beberapa hari lagi sebelum kamu kembali kesekolah, jadi bagaimana kabar Teddy apakah dia baik-baik saja" Yuuki menambahkan serentetan pertanyaan kepada Hazel.
Hazel yang mendengar itu sedikit bingung untuk menjawabnya.
Zero yang melihat itu sedikit geli dengan keadaan Hazel yang ditanyai oleh Yuuki.
"Ah aku memutuskan untuk beberapa es krim sebelum kesekolah, dan Teddy baik-baik saja Yuuki, terima kasih sudah bertanya" Hazel berkata pada Yuuki.
"Permisi ini pesanan anda" salah satu maid berkata sambil meletakkan es krim cokelat di hadapan Hazel.
Hazel yang melihat itu hanya tersenyum dang mengucapkan terima kasih kepada maid yang mengantar pesanannya sebelum melahap dengan semangat es krim cokelatnya.
"A-no maaf, apakah kamu murid cross akademi dari kelas malam" maid tadi yang rupanya bertanya pada Zero.
Zero yang mendengar itu sedikit terkejut dan melihat maid yang bertanya tadi.
Maid yang bertanya pada Zero tadi senang saat Zero mengangkat wajahnya " Ah, benarkan?, aku sudah tau dari awal kalau kamu beda dari yang lain"
Yuuki yang mendengar itu berusaha menghentikan maid untuk menyinggung Zero, mengingat Zero cukup membenci kelas malam.
Sedangkan Hazel hanya diam menikmati es krim nya walaupun dia masih menyimak percakapan di antara mereka.
Maid tadi mengabaikan Yuuki dan masih terus bicara dengan gembira " orang-orang kelas tinggi memang menawan ya.."
"Tunggu.." Yuuki berkata namun diabaikan maid yang masih berbicara dengan gembira tentang kelas malam
"..Apakah kamu sering bertemu dengan idol-kun, dia suka sekali yang mais-manis.."
Zero yang mendengar itu memutuskan untuk pergi "Akan kutunggu diluar"
Maid dan Yuuki yang melihat itu sedikit bingung
Namun Yuuki yang sudah menghabiskan es krimnya memutuskan untuk mengejar Zero "Eh Zero tunggu, Hazel-chan aku tunggu diluar ya"
Sekarang giliran Hazel dan maid yang hanya menatap kepergian Yuuki.
"Jadi apakah kamu juga murid cross akademi dari kelas malam, karena aku juga merasakan jika kamu berbeda dari yang lain..." Maid itu berkata begitu melihat Hazel.
Hazel hanya menatap kosong pada maid yang saat ini berbicara dengan semangat tentang kelas malam terutama si Aidolt itu
'Yuuki aku akan membalasmu setelah ini, bagaimana bisa kamu meninggalakan aku dengan fansgirl kelas malam sendiri' Hazel secara internal berkata sambil membayangkan apa yang akan dia lakukan pada Yuuki nanti.
Setelah dengan cepat menghabiskan es krimnya serta membayar pesanan mereka, Yup pesanan mereka karena rupanya Yuuki dan Kiryu-kun lupa membayar sewaktu mereka pergi meninggalkan dia dengan fansgirl kelas malam sendiri tadi.
"Yuuki maaf menunggu lama, eh.." perkataan Hazel berhenti karena rupanya Yuuki tidak menunggunya seperti dia bilang tadi dan malah meninggalkannya.
"Waaah aku merasa dicintai" Hazel berkata dengan nada kosong, sebelum memutuskan untuk berjalan ke arah mobilnya yang terparkir tidak jauh dari cafe.
Kyaaa
Hazel berhenti begitu dia mendengar suara teriakan yang dia kenal "Yuuki!". Hazel berkata sebelum memutuskan untuk mencari asal suara teriakan Yuuki.
Hazel pun akhirnya menemukan Yuuki, namun dia sedikit terkejut tidak hanya Yuuki yang berada disitu namun juga Zero serta dua murid kelas malam yang dia kenal sebagai Ichijo-senpai dan Shiki-senpai.
"Yuuki apa kamu baik-baik saja" Hazel berkata menghampiri mereka.
Yuuki yang melihat Hazel sedikit terkejut " Ah ya aku baik-baik saja"
"Ichiju-senpai, Shiki-senpai apa yang kalian lakukan disini" Hazel bertanya pada kedua murid kelas malam.
"Ah Hazel-chan lama tidak bertemu, kamu semakin cantik saja" Takuma berkata menyapa Hazel dengan senyum cerah. Hazel yang melihat itu hanya mentap datar Takuma.
"Ichiju-senpai, Shiki-senpai apa yang kalian lakukan disini" Yuuki memutuskan mengulang pertanyaan Hazel.
"Kalau kau ingin tau, datanglah ke asrama bulan malam ini, akan kuberitahu kamu kenapa kami berurusan dengan Level E" Takuma berkata sebelum pergi bersama Shiki.
'ini tidak baik' Hazel berkata dalam hati sambil melihat Zero yang mengepalkan tangan dengan erat.
Hazel baru saja selesai melapor pada Ketua ketika dia melihat Yuuki yang mengendap-ngendap
Hazel memutuskan untuk menghampiri Yuuki "Yuuki apa yang kamu lakukan".
"Kyaaa, Hazel jangan mengejutkanku seperti itu" Yuuki berkata sedikit terkejut dengan kemunculan Hazel yang tiba-tiba.
Hazel yang melihat itu hanya melihat Yuuki dengan geli, jelas senang karena mengaggetkan Yuuki. Namun itu cepat berubah ketika dia mungkin tahu kenapa Yuuki mengendap-ngendap seperti itu " Yuuki kamu tidak memutuskan ke asrama bulan kan?"
Yuuki yang mendengar perkataan Hazel menjadi gugup "Ah, Eh eto.."
"Itu berbahaya Yuuki dan Kiryu-kun pasti juga akan marah jika dia tahu kamu memutuskan untuk menerima tawaran Ichijo-senpai"
"Aku tau, tapi aku hanya ingin tau apa yang terjadi" Yuuki berkata merasa bersalah.
"Baiklah, tapi aku ikut denganmu" Hazel akhirnya berkata karena tidak tahan melihat wajah Yuuki seperti itu.
Yuuki yang mendengar itu merasa senang " Benarkah Hazel, baiklah ayo" Yuuki berkata sambil menarik tangan Hazel menuju asrama bulan.
"Sudah Kuduga"
Hazel dan Yuuki sedikit terkejut begitu mereka tiba di depan gerbang asrama bulan, mereka menemukan Zero berdiri sambil menatap tajam kearah mereka.
"Zero, percuma menghentikan kami" Yuuki berkata sambil melangkah maju kedepan.
"Tidak, aku juga akan ikut" Zero menjawab sambil berdiri disamping Yuuki.
"Nah karena sudah ada Kiryu-kun, maka aku akan pergi Yuuki" Hazel berkata sebelum berbalik pergi.
Sebelum Hazel menjauh Yuuki cepat menggenggam tangan Hazel menghentikannya untuk pergi "Tidak, kita sebagai komite disiplin harus tetap bersatu" .
"Jika aku dan Zero pergi maka kamu juga ikut, ini namanya kesetiaan" Yuuki menambahkan sambil menatap Hazel bersungguh-sungguh.
Hazel yang mendengar itu menyipitkan matanya" Oh, aku tau bagaimana kesetiaan kalian, mengingat kalian meninggalkanku untuk membayar pesanan kalian di cafe tadi"
Zero yang mendengar Hazel pun berdehem kecil merasa malu. Sedangkan Yuuki melepaskan tangan Hazel dan mengusap belakang kepalanya " He he eto.."
Namun sebelum Yuuki selesai, pintu gerbang asrama bulan terbuka. Zero dan Yuuki yang melihat itu berjalan memasukki kawasan asrama bulan, Hazel yang melihat itu memutuskan untuk ikut karena tidak ada yang akan dia lakukan malam ini.
"Memutuskan untuk menyambut kami.. vampir?" Zero berkata geram sambil menunjuk Bloddy rose nya kearah Kain. Sedangkan Yuuki sudah mengeluarka Artemis nya dan menunjuk Aido.
"Kami hanya disini atas perintah Kaname-sama, sebagai penjaga kalian selama kalian disini" Aido menggeram pada Zero.
"Yuuki, Kiryu-kun silahkan simpan senjata kalian kembali, semakin kita cepat selesai, semakin cepat aku tidur" Hazel berkata berusaha menenangkan mereka.
Yuuki yang mendengar itu cepat menyimpan senjatanya. Sementara Zero hanya mendengus kecil sebelum menyimpan senjatanya juga.
"Nah bagaimana jika meneruskan" Hazel berkata sambil tersenyum kecil.
Aido dan Kain sedikit terkejut karena Kiryu menurut dengan cepat, karena biasanya mereka harus berdebat dulu untuk membuat Kiryu menyimpan senjatanya.
Apa yang Aido dan Kain tidak tau adalah jika Zero dan Yuuki sedikit takut dengan Hazel yang kurang tidur. Karena terakhir kali Hazel kurang tidur yang sialnya juga sepertinya waktu bulanan Hazel atau PMS, dia mengeluarkan aura yang sangat menakutkan bahkan guru yang mengajar hari itu pun terpaksa dengan cepat menyelesaikan pelajaran satu jam lebih awal dari jadwal sebenarnya, dan anak-anak dikelas cepat belajar Hazel kurang tidur sama dengan Hazel yang berbahaya.
Tak lama mereka pun tiba, Hazel bisa melihat Ichijo-senpai yang berjalan mendekati mereka.
"Terima kasih banyak kalian sudah datang" Ichijo-senpai berkata menyambut mereka dengan senyumnya yang biasa.
"Berapa umurmu Ichijo-senpai" Yuuki bertanaya penasaran.
"Umur tahun manusia atau tahun vampir"
"Err va-vampir" Yuuki berkata gugup
"Umurku delapan belas tahun, aku dewasa sekarang, oh aku ingin kamu memelukku sebagai hadiah ulang tahun Yuuki-chan" Takuma bercanda merasa senang dengan muka Yuuki yang memerah.
Hazel yang melihat itu mendengus kecil menarik perhatian Takuma.
"Ah Hazel-chan jangan khawatir aku juga menantikan pelukanmu sebagai hadiah" Takuma berkata kepada Hazel sambil merentangkan tangannya seolah siap menerima pelukan Hazel.
Hazel yang melihat itu hanya menatap datar Ichijo-senpai, dia akhirnya memutuskan untuk benar-benar memberikan Ichijo-senpai pelukan ' lagian hanya pelukan tidak ada salahnya'.
"Selamat ulang tahun Ichijo-senpai" hazel berkata sambil memeluk Takuma dan memberikan kecupan dipipinya.
Takuma yang di peluk Hazel menjadi sedikit kaku karena dia merasakan aura pembunuh yang diarahkan padanya, dan dia tahu betul siapa yang mengeluarkan aura pembunuh tersebut.
"Ah um, kami sebagai anggota komite disiplin ingin tahu tentang kejadian hari ini, karena meninggalkan halaman sekolah tanpa ijin merupakan pelanggaran juga tentang va-vampir tadi.." Yuuki berkata setelah Hazel melepaskan pelukannya, walaupun dia juga sedikit terkejut dengan aksi yang dilakukan Hazel.
"Ah um baiklah tanyakan saja" Takuma berkata setelah lepas dari keterkejutannya.
"Itu vampir digunakan untuk menjadi manusia, hal-hal kotor." Aido menjawab membuat Hazel menatap tajam Aido.
"Yuki ... vampir diperintah oleh beberapa Pureblood dan beberapa aristokrat. Setiap murid di Kelas Malam adalah seorang Aristokrat atau lebih tinggi." Takuma berkata pelan pada Yuuki. Dia kemudian menjelaskan Tingkat vampir yang berfokus terutama pada vampir Level E dan segala hal yang harus mereka lakukan.
"Itu sangat buruk." Yuki tersentak ngeri. "Apa tidak ada yang membantu mereka?"
"Ada." Hazel berkata masih menatap tajam Aido yang membuat semua orang memandangnya dalam kebingungan. "Kematian."
"Hazel!" Yuuki berkata marah, namun tidak dihiraukan Hazel yang masih melakukan kontes tatapan tajam dengan Aido.
"dan juga, vampir gila bisa lari dari seorang bangsawan dan berkelana ke tengah masyarakat manusia. Ada laporan bahwa vampir Level E akan muncul di kota hari ini." Takuma mencoba memutuskan kontes mencolok yang dilakukan Hazel dan Aido.
"Ichijo dan Shiki memburunya di bawah perintahku." Sebuah suara yang dalam melayang karena menghentikan Ichijo yang akan melanjutkan penjelasannya.
"Kaname-senpai!" Yuki berkata antara terkejut dan bahagia karena tidak benar-benar berpikir dia akan berada di sana.
Gumaman bersemangat dan bingung yang didengar Yuuki dari kerumunan itu menegaskan bahwa mereka juga tidak mengharapkan Kaname-senpai ada di sana, entah yang membuatnya sedikit rileks karena bukan satu-satunya yang terkejut. Lalu dia ingat apa yang dia katakan. "Kaname-senpai memerintahkan vampir mereka untuk membunuh vampir itu ..."
"Yuki, kenapa kamu tidak memberi tahu Kepala Sekolah? Anda adalah anggota Komite Disiplin, namun ketika Ichijo mengundang Anda, Anda datang ke tempat yang berbahaya seperti ini. Yang tidak saya mengerti adalah mengapa kamu tidak menghentikannya Kiryu-kun, dan Aido hentikan itu " Kaname berkata pada mereka sambil menghentikn kontes tatapan tajam yang dilakukan Aido dan Hazel.
"Mungkin karena dia bukan hewan peliharaan, Jika dia ingin pergi ke Asrama Bulan maka tidak ada yang bisa benar-benar menghentikannya. Ingatlah bahwa dia menyelinap keluar dari asrama untuk datang ke sini dari awal " Zero berkata menggeram pada Kaname.
Hazel yang mendengar itu sedikit tersentak karena melotot yang mereka terima dari hampir setiap vampir di sana.
"Saya minta maaf, kamu benar." Kaname mengaku dengan kaku. "Yuki, Hazel, Kiryu kemari." Dia menelepon sambil duduk dan menepuk tempat di sebelahnya di sofa. Ketiganya berjalan ke teras bersama Zero yang bersandar ke sisi pagar, Hazel memutuskan tetap berada didekat Zero, karena jujur dia sedikit gugup dengan kerumunan vampir yang menatap mereka saat ini.
Sedangkan Yuuki berdiri sendiri dengan gelisah di atas tangga.
"Yuki duduk di sampingku." Kaname menawarkan.
"Hah?" Yuuki terkejut mendengarnya.
"Um ... aku baik-baik saja, maksudku tidak, terima kasih." Yuuki menambahkan dengan gugup karena dia bisa merasakan tatapan tajam dari vampir disekitar. Dia melirik Zero dan Hazel untuk meminta bantuan yang diabaikan keduanya membuat dia kesal.
"Yuki." Kaname berkata dengan nada memerintah., sebelum Yuuki sadar dia sudah pindah untuk duduk disebalah Kaname. Yuuki mencicit pelan saat merasakan tangan elegan yang besar di bahunya menariknya ke sisi perusahaan yang hangat.
"Ini tempat paling aman untukmu." Kaname memberitahunya.
"Aku minta maaf hari ini." Kaname mengatakan terus berbicara dengan Yuki. "Aku tidak berpikir kamu akan berada di sana saat perburuan berlangsung."
"Tidak ... tidak apa-apa." Yuuki berkata pelan
"Tapi itu juga salahmu, karena berkeliaran di sekitar sana Apakah kamu melukai lenganmu karena vampir itu? Itu pasti menyakitkan."
"Tidak, itu karena aku ceroboh."
"Manusia seharusnya tidak pernah berubah menjadi vampir." Kaname berkata menarik lengan Yuuki yang terluka ke arahnya menggulung lengan bajunya sebelum mulai melepaskan perban untuk bisa melihat lebih baik cedera Yuuki. "Di masa lalu, ketika perang antara vampir dan pemburu, vampir berada pada puncaknya, vampir mengubah banyak manusia menjadi vampir untuk digunakan dalam pertempuran. Dan sekarang para bangsawan memiliki tugas untuk mengelola orang-orang yang selamat. Kadang-kadang kita harus membunuh mereka. pemburu vampir adalah yang bertugas membunuh vampir. " Saat ini Kaname melirik Zero dengan sesuatu yang gelap di matanya. "Kalau begitu kenapa kamu tidak membunuhnya lebih dulu?"
"Bajingan!" Zero mendesis dalam kemarahan sambil mencoba mengeluarkan Bloody rose nya, hanya untuk ditahan oleh Hazel yang menggenggam tangannya dengan erat dan memberikan tatapan peringatan padanya.
"Aku akan meringankan rasa sakitmu." Kaname berkata pada Yuuki.
Kaname mengalihkan perhatiannya ke luka Yuki dan membawanya ke mulutnya. Dia akan sedikit mentransfer sedikit kekuatan darinya kepada Yuuki untuk menyembuhkannya. Dia melirik Hazel untuk melihat bagaimana dia akan bereaksi terhadap apa yang dia lakukan, hanya untuk berakhir dengan kesal karena menemukan perhatiannya diarahkan pada Kiryu dan bukan padanya.
"Mungkin ..." Kaname berkata melihat Zero. "... Anda bersimpati padanya?"
Apa yang terjadi selanjutnya adalah kejutan, bahkan untuk Kaname. Dia tidak terkejut dengan fakta bahwa Zero menarik pistolnya ke arahnya dan juga fakta bahwa Seiren bereaksi dengan sedikit menggali cakar di lehernya, cukup membuat dia berdarah dalam peringatan. Apa yang membuatnya terkejut adalah Hazel yang mengarahkan pistolnya untuk menyerangnya Seiren. Dia bahkan tidak melihatnya menarik pistolnya atau bergerak sebelum menekan bagian belakang kepala Seiren dengan kuat. Itu hanya menetap di sana.
"Jika aku jadi kamu, aku akan menarik kembali kecuali jika kamu ingin berakhir dengan mati. aku meyakinkan bahwa saya akan membunuhmu sebelum kamu membunuhnya." Hazel berkata dengan dingin. Para vampir disana pun sedikit tidak nyaman dengan nada dingin yang diucapkan Hazel karena nada itu benar-benar mirip dengan nada Kaname-sama mereka jika dia sedang marah bahkan kuatnya nada pun juga sama.
"Seiren, tidak apa-apa." Kaname memberitahu Siren saat dia tidak menggerakkan otot untuk menghentikan tindakannya pada Kiryu. "aku mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak aku katakan."
Seiren menurunkan tangannya dari leher Kiryu, tapi tidak melakukan hal lain saat masih merasakan pistol yang ditekan di kepalanya. Seiren tahu bahwa dia harus mencari tahu dengan hati-hati jika ada satu hal yang diketahui tentang Potter Hazel bahwa dia tidak dapat diprediksi. Bahkan Kaname-sama atau kepala sekolah pun tidak tahu seberapa kuat Hazel.
"Hazel." Zero berkata pelan.
Sesaat kemudian Hazel akhirnya menyerah dan menurunkan pistolnya, karena sungguh bahwa dia tidak menghargai serangan terhadap Zero. Hazel melirik Zero untuk melihat luka kecil yang sudah sembuh.
Hazel kembali memperhatikan sekitar saat dia mendengar vampir lain mengeluh tentang Zero yang menarik pistol ke Kaname berharga mereka dan bagaimana mereka ingin merobeknya habis atau mereka perlu mengajari dia di mana tempatnya.
"Apa? Kaname adalah vampir darahmurni?" Yuki bertanya terkejut.
"Benar-benar? Kamu tidak tau Yuuki, kupikir kamu sudah tau?" Hazel bertanya terkejut pada Yuuki.
"aku harus mengakui bahwa aku juga terkejut, kamu benar-benar tidak tahu tentangku?" Kaname bertanya dengan nada lembut tidak ingin Yuuki berpikir bahwa dia kesal. "Apakah kamu takut?"
"Sejak kita saling mengenal, aku tidak takut padamu Kaname-senpai. Bahkan sekarang, aku tidak takut." Yuuki berkata dengan jujur.
"Hei, jangan lupakan semua orang!" Takuma berkata sambil bertepuk tangan dengan harapan bisa menghilangkan suasana tegang. "Ini pesta ulang tahunku, kalian semua harus merayakannya. Yuki-chan, Zero dan Hazel-chan juga adalah tamu berharga saya."
Setelah itu pesta perlahan kembali ke suasana meriah. Hazel merasa senang bahwa pesta ulang tahun Ichijo-senpai tidak sepenuhnya hancur, dia juga merasa bersalah karena merusak suasana pesta tadi.
Hazel melihat sekeliling dan melihat juka Shiki-senpai dan Ichijo-senpai berada di dekat meja dengan kue di atasnya. Dia akan menghampiri mereka untuk berbicara dan juga meminta maaf kepada Ichijo-senpai karena sempat merusak suasana pesta, namun Hazel berhenti tidak jauh dari mereka ketika melihat Ichijo-senpai membarikan pisau ke Shiki-senpai, Hazel juga melihat ketika Shiki-senpai tidak sengaja mengiris jarinya.
'apakah dia melakukan dengan sengaja' Hazel merenung melihat mereka berdua.
"Apakah kamu menikmati pestanya Hazel"
Hazel sedikit terkejut mendengar suara Kaname yang sudah berada tepat dibelakangnya "Eh Kaname-senpai"
"Ah ya, mana Kiryu-kun dan Yuuki" Hazel menambahkan karena dia tidak melihat kehadiran Yuuki dan Zero.
"Mereka baru saja pergi, aku melihat kamu sibuk sendiri hingga tidak menyadari kepergian mereka" Kaname berkata dengan sayang kepada Hazel.
Hazel yang mendengar nada suara Kaname menjadi sedikit malu " Ah um, kalau begitu aku pergi menyusul mereka" Hazel berkata hendak pergi namun dihentikan dengan tangan Kaname yang mendarat di bahunya.
"Bagaimana jika berdansa Hazel. Apakah kamu keberatan jika aku mengajakmu berdansa" Kaname berkata.
Hazel yang mendengarnya sedikit gugup " Erm, aku tidak pandai berdansa Kaname-senpai"
Kaname yang mendengar itu hanya tersenyum kecil sambil meletakkan tangannya di punggung Hazel dengan cara posesif mengarahkan Hazel kesekumpulan Vampir yang sedang berdansa
"Ka-kaname-senpai" Hazel berkata gugup
"Tidak apa-apa, aku akan menuntunmu" Kaname berkata sambil meletakkan tangannya dipinggang Hazel.
Hazel dengan gugup meletakkan tangannya di pundak Kaname.
Kaname yang melihat itu tersenyum kecil sambil menuntun Hazel perlahan-lahan "Lihat, ini tidak seburuk itu kan"
Hazel yang mendengar itu tersenyum kecil " Mungkin karena siapa yang memimpin. Karena terakhir kali aku berdansa, aku membuat kaki pasanganku bengkak" Hazel berkata sambil mengingat sedikit pesta dansa turnamen pada tahun keempatnya di Hogwarts.
Kaname yang mendengarnya hanya terkekeh pelan.
Mereka terus berdansa sambil mengobrol santai dan tidak sadar sudah menjadi pusat perhatian para vampir lain, karena tidak biasanya mereka bisa meliht Kaname-sama mereka sesantai ini, dan mereka juga penasaran siapa gadis itu yang berhasil menarik perhatian Kaname-sama mereka.
'Sudah lama aku tidak melihat Kaname bisa sesantai ini' Takuma senang akhirnya temannya bisa bersantai di pesta ulang tahunnya, walaupun karena Hazel 'Hm, mungkin aku harus berterima kasih pada Hazel nanti' .
Kaname terus menarik percakapan santai dengan Hazel sambil berdansa, dia juga menggunakan sedikit kekuatannya agar Hazel hanya memperhatikan dirinya. Bahkan dia berhasil meredam suara tembakan dan aroma darah Kiryu, walaupun dia khawatir dengan Yuuki tapi dia yakin Kiryu akan melindungi Yuuki dengan nyawanya.
'Malam ini, hanya malam ini aku ingin menjadi egois' Kaname berpikir sambil melihat senyum dan sesekali tawa Hazel yang hanya diarahkan padanya.
Hazel tahu jika Kaname-senpai menggunakan kekuatannya karena dia bisa merasakannya, dia tidak tahu kenapa Kaname-senpai melakukan itu, tapi melihat wajah santai Kaname-senpai yang berbeda dengan wajah yang dia lihat sebelumnya dimana dia melihat Kaname-senpai sebagi manipulatif, egois, dan kejam. Tapi dia sadar jika itu adalah topeng yang dipakai oleh Kaname-senpai untuk dilihat orang-orang, karena dia sendiri pernah mengenakan topeng selama di Hogwarts. Hazel mengenakan topeng Gryffindor yang menyembunyikan sisi Slytherine nya, karena dia tahu setiap orang memiliki sisi tersembunyi.
'Mungkin Kaname-senpai tidak seburuk itu' Hazel berpikir sambil tertawa kecil mendengar apa yang Kaname-senpai katakan.
~Tbc~
.
Catatan: Untuk Chapter ini author sedikit terinpirasi oleh fanfic
Sad Green Eyes : s/11400709/11/Sad-Green-Eyes
Jadi kalau merasa tersinggung author benar-benar mohon maaf ^/\^...
Balasan Review :
: Makasih sudah menjadi pembaca setia, maaf author baru update, makasih reviewnya.
rheafica : Zero udah muncul tuh hehe. terima kasih udah nge review.^^. maaf jika menunggu lama
Guest : Ini udah lanjut kok, maaf untuk lama baru update nya hehe. makasih untuk review nya ^^
haru : Makasih ya atas reviewnya ^^
Airis Liliana Malfoy Nee Potter : Makasih atas reviewnya, untuk penasaran dengan kotak Aido ada di VK ep.3
uchihatsurumi : Ini udah lanjut kok. maaf ya menunggu lama. makasih untuk reviewnya.
Uchiha Tsurumi : Ini udah lanjut kok, maaf menunggu for review ^^
Ryoko Arita : Ini sudah lanjut kok, maaf menunggu lama. makasih atas review nya ^^.
Please Review