Pagi hari yang cerah di Konoha, kota terbesar di negara Hi atau Api. Di salah satu rumah yang cukup sederhana, terlihat pemuda bersurai pirang tengah menikmati alam mimpi. Seolah tidak perduli dengan sang surya yang mulai meninggi, pemuda itu tetap tertidur.

"Naruto! Bangun!"

Suara lembut nan keibuan milik sang kaa-san membuat pemuda itu terbangun. Dia meregangkan ototnya, menguap, lalu berkedip beberapa kali. Setelah itu dia melihat ke arah jam.

"SIAAALLL!"

Naruto isn't mine but this story is mine

Summary : Namikaze Naruto, tidak pernah menyangka bahwa dia merupakan keturunan bangsawan Uzumaki yang merupakan penyihir terkuat di dunia.

Warning : Fantasy, Human!Bijuu, dll

Di sinilah pemuda pirang itu-Namikaze Naruto-berada. Di sebuah sekolah, tepatnya Konoha High School, sekolah bagi para penyihir dari kalangan atau klan tertentu. Awalnya Naruto kaget saat dia yang merupakan keluarga Namikaze bisa masuk ke sekolah ini, mengingat Namikaze hanyalah klan yang mengandalkan kecepatan dan dikabarkan telah hancur bertahun tahun lalu.

"akhirnya.."

Naruto menghela napas lega sekaligus mengucap syukur dalam hati. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah, masa dia telat? Setelah mencari namanya di mading, Naruto segera menuju ke kelasnya yang dia cari dengan susah payah karena semua tulisan yang berada di sekolah ini memakai tulisan kuno para penyihir, untung saja kedua orang tuanya serta guardiannya sudah mengajarinya.

"ada apa Naru?"

"suara ini..Matatabi kah?" ujar Naruto

"ya, ini aku.."

"terus berjaga jaga saja Nibi.." ujar Naruto

"ha'i.."

"hei pirang, kau bicara dengan siapa?" tanya seorang pemuda bersurai hitam dikuncir satu, Nara Shikamaru yang merupakan calon pewaris tunggal dari klan Nara. Klan Nara adalah klan yang mempunyai keahlian untuk mengikat musuh dan memanipulasi bayangan.

"aku tidak bicara dengan siapa siapa.." jawab Naruto sambil tersenyum

"aku Nara Shikamaru, salam kenal.." ujar Shikamaru

"salam kenal, aku Namikaze Naruto.." ujar Naruto sambil tersenyum

"kau kelas berapa?" tanya Shikamaru

"aku kelas E.." jawab Naruto

"kalau begitu ayo, aku juga kelas E.." ujar Shikamaru

"baiklah!"

"ohayou minna.." sapa pria bersurai perak lengkap dengan masker dan sebuah buku yang diduga atau tersangka buku dewasa. Pemuda itu bernama Hatake Kakashi. Guru yang hobi terlambat itu adalah salah satu guru ternama di Konoha High School.

"ohayou sensei.."

"yak, sekarang waktunya perkenalan. Aku ingin tahu sihir khusus kalian juga.." ujar Kakashi

"Akimichi Chouji, keahlianku membesar.."

"Haruno Sakura, keahlianku menyembuhkan.."

"Yamana Ino, keahlian mengambil alih jiwa.."

"Aburame Shino, serangga.."

"Uchiha Sasuke, keahlian ilusi.."

"Hyuuga Hinata, keahlian tenaga dalam.."

"Nara Shikamaru, manipulasi bayangan.."

"Namikaze Naruto, a-aku belum punya keahlian.." ujar Naruto gugup mengingat keahliannya tidak ada dan terkesan biasa biasa saja

"apa? Kau tidak punya keahlian?!" seru pemuda dengan tato merah segitiga di wajahnya, Inuzuka Kiba. Dia sangat ahli dalam hal melacak dan perubahan, terutama berubah menjadi anjing.

"aku tidak menyangka kau bisa masuk ke sekolah seperti ini.." ujar Yamanaka Ino yang merupakan pewaris klan Yamanaka

"bayar berapa kau?" ujar Haruno Sakura

"cukup sudah! Kalian tidak boleh seperti itu!" ujar Kakashi

"tapi sensei, bukankah ini aneh? Bagaimana bisa orang biasa sepertinya masuk ke sekolah ini?" ujar Hyuuga Neji, sepupu Hinata dan juga salah satu penyihir terhebat di klan Hyuuga

"diam kau mata aneh!" seru gadis manis bersurai coklat muda dengan mata emas. Wajahnya memerah karena marah.

"si-siapa kau?!" tanya Neji

"Shukaku?! Hilang!" seru Naruto dan gadis itu pun menghilang, membuat semua pandangan kini beralih pada Naruto.

"Namikaze-kun, ikut sensei ke ruangan Tsunade-san.." ujar Kakashi

"ba-baik sensei.." ujar Naruto

Di sinilah Naruto berada, di ruangan kepala sekolah Konoha High School di hari pertamanya sekolah. Bayangkan itu? Dia baru masuk sekolah dan langsung terkena masalah? Apa dewi Fortuna sudah membencinya? Sambil menunggu kepala sekolah, Naruto memejamkan matanya. Dia berusaha untuk fokus agar bisa menuju alam bawah sadarnya.

Setelah cukup fokus, Naruto pun membuka matanya. Kini dia berada di saluran air yang cukup redup. Di hadapannya terdapat sembilan orang gadis dengan warna rambut dan iris yang berbeda beda.

"lihatlah ulah kalian.." ujar Naruto

"maaf, habisnya dia merendahkanmu!" ujar gadis tadi

"baiklah, aku sudah dipanggil.." ujar Naruto dan segera meninggalkan alam bawah sadarnya. Kini di hadapannya ada Senju Tsunade yang merupakan kepala sekolah dari Konoha High School.

"aku Senju Tsunade, sekarang kau sudah besar ya Naruto.." ujar Tsunade, kepala sekolah sekaligus master dari sihir penyembuhan dan punya hobi berjudi, turunan dari kakeknya, Hashirama.

"maaf, apa kita pernah bertemu sebelumya?" tanya Naruto bingung dengan sikap kepala sekolahnya yang sok kenal sok dekat

"orang tuamu tidak pernah cerita?!" tanya Tsunade yang dibalas anggukan oleh Naruto

"maaf, tapi mereka tidak pernah cerita.." ujar Naruto

"baiklah, jadi aku dan ibumu itu saudara. Kakekku Senju Hashirama menikah dengan Uzumaki Mito. Intinya aku adalah bibimu dan ibumu adalah sepupuku.." ujar Tsunade

"anda adalah bibiku?! Lalu, apa hubungannya dengan keluarga Senju dan Uzumaki?!" seru Naruto kaget, sangat tidak mungkin kalau dia adalah salah satu keluarga Senju atau Uzumaki yang merupakan bangsawan sekaligus penyihir terkuat itu.

"kau sangat ahli dalam penyegelan bukan? Ada sembilan Bijuu yang tersegel di tubuhmu. Kau tidak bisa mengelak kalau kau seorang Uzumaki.." ujar Tsunade, membuat Naruto terdiam karena apa yang Tsunade katakan benar adanya

"ta-tapi tetap saja aku seorang Namikaze, aku tidak mungkin berkata bahwa aku adalah Uzumaki.." ujar Naruto

"klan Namikaze itu klan yang sangat hebat akan kecepatan dan kejeniusannya, aku dulu punya seorang guru. Nama guruku Namikaze Minato.." ujar Kakashi, membuat Naruto terkejut karena itu adalah nama sang ayah

"EEEEHHHHH?!"

"Naruto, coba kau perkenalkan Bijuu milikmu.." ujar Tsunade mengubah topik yang dibalas anggukan oleh Naruto

"Aku memanggil Shukaku, Matatabi, Isobu, Son Goku, Kokuo, Saiken, Chomei, Gyuki, Kurama dengan segala kekuatan dan nyawa yang aku korbankan!" seru Naruto dan setelah itu munculah kesembilan gadis manis disertai lingkaran sihir

"Shukaku, Ichibi.." ujar gadis bersurai coklat muda dengan iris emas

"Matatabi, Nibi.." ujar gadis bersurai biru tua dengan iris heterochrome

"Isobu, Sanbi.." ujar gadis bersurai abu abu yang salah satu matanya tertutup

"Son Goku, Yonbi.." ujar gadis bersurai maroon

"Kokuo, Gobi.." ujar gadis bersurai putih yang bagian bawahnya berwana kuning

"Saiken, Rokubi.." ujar gadis bersurai putih yang menutupi kedua matanya

"Chomei, Nanabi.." ujar gadis bersurai orange namun bagian bawahnya sedikit terang

"Gyuki, Hachibi.." ujar gadis bersurai Light Coral

"Kyuubi.." ujar gadis bersurai Dark Orange dengan iris berwarna Orange Red

"ka-kau mempunyai guardian sebanyak dan sekuat ini?!" tanya Kakashi kaget

"Naruto, masuklah ke kelas dan belajar. Kau bisa meminta bantuanku apapun itu.." ujar Tsunade

"arigatou gozaimazu.." ujar Naruto

"jadi Naruto, bagaimana?" tanya Shikamaru

"aku baik baik saja, ternyata kepala sekolah itu adalah bibiku, aku baru tahu.." jawab Naruto

"kau keponakan kepala sekolah?! Serius?!" seru Shikamaru

"hehehe, aku juga baru tahu tadi sih.." ujar Naruto

"berarti kau sangat hebat, apa kau klan senju?" tanya Shikamaru

"dia bilang ibuku itu Uzumaki.." jawab Naruto

"Naruto!"

Mereka berdua menoleh ke arah suara. Ternyata Saiken, salah satu Bijuu milik Naruto datang sambil membawa makanan.

"wah makanan!" seru Naruto sambil berbinar binar

"Kurama memintaku untuk membeli makanan, kau mau Nara?" tanya Saiken yang dibalas gelengan oleh Shikamaru

"Kurama perhatian sekali.." ujar Naruto yang kini sedang memakan bento yang dibeli Saiken tadi

"aku pergi dulu.." ujar Saiken dan segera menghilang

"kau seperti punya guardian ya.." ujar Shikamaru

"kau benar, mereka selalu mengurusku dari aku lahir. Mereka juga menjagaku.." ujar Naruto

"oh iya Naruto, setelah istirahat akan ada battle.." ujar Shikamaru

"oh battle.." ujar Naruto

LOADING %

PROCESS %

COMPLETE %

"AAAAPPAAAAAAA?!" seru Naruto

"kau tidak pernah ikut battle memangnya?!" tanya Shikamaru

"belum pernah, aku cuma membaca dan berlatih itu saja.." jawab Naruto panik, dia kini sedang mondar mandir tak jelas

"hei, kau itu 'kan punya guardian. Kau pasti menang.." ujar Shikamaru

"guardian 'kan hanya untuk menjaga, bukan battle 'kan?" ujar Naruto

"ck, baka! Guardian itu lahir dari kekuatan sihir dalam tubuhmu dan secara tidak langsung menjaga dan melindungi. Berarti guardian adalah kekuatan sihirmu, kau bisa memanggil dan menghilangkan mereka bukan? Kau bilang mereka menjagamu dari lahir bukan? Itu berarti mereka adalah kekuatanmu, kau boleh menggunakan mereka dalam battle.." jelas Shikamaru panjang lebar

"menggunakan...mereka.." gumam Naruto lirih

Saat ini murid kelas E berada di aula. Guy-sensei selaku guru olahraga sihir akan mengadakan battle untuk mengetes kemampuan murid baru di Konoha High School. Dari semua murid kelas E, Naruto adalah murid yang paling panik, padahal Shikamaru sudah berusaha menenangkannya tapi tidak berpengaruh sama sekali.

"astaga Naruto, tenanglah sedikit.." ujar Shikamaru

"tidak, tidak bisa! Aku tidak akan berhasil!" seru Naruto

"coba kau bicara dengan para guardian milikmu, aku yakin mereka bisa membantu.." ujar Shikamaru

Naruto pun memejamkan matanya dan fokus agar bisa menuju alam bawah sadarnya.

"cukup Naruto..."

Naruto pun hilang fokus setelah mendengar suara yang familiar di telinganya. Ternyata benar yang diduganya, di hadapannya kini terdapat gadis bersurai Dark Orange dengan mata tajamnya yang siap menerkam kapan saja.

"Kuramaaaa!" seru Naruto dan langsung menghambur memeluk gadis itu yang dengan sigap nenghindar sehingga berakhir dengan Naruto memeluk tembok

"dengar ya, kau sudah membangunkan tidurku. Apa kau lupa keahlian yang kumiliki? Sikapmu menggangguku.." ujar gadis itu, Kurama

"maaf, maaf, aku lupa kau bisa merasakannya.." ujar Naruto

"baiklah Naruto, kau itu laki laki, jadi bangkit dan bersiaplah. Kita akan menggila.." ujar Kurama, membuat Naruto pucat pasi. Terakhir kali dia menggila bersama Kurama, seluruh hutan nyaris menjadi abu kalau yang lain tidak menghentikannya

"ka-kau yakin?" tanya Naruto yang dibalas anggukan oleh Kurama

"memangnya siapa lagi yang bertarung kalau bukan kau dan aku.." ujar Kurama

"baiklah Kurama, kita menggila!" seru Naruto

"perasaanku tidak enak.." ujar Shikamaru

Battle pun dimulai. Semua murid kelas E berdoa agar mereka bisa menang karena battle ini menentukan nilai yang mereka terima nanti. Naruto kini terlihat santai karena dia dan Kurama akan menggila nanti. Sementara itu beberapa murid menatapnya tak suka karena sikapnya yang santai.

"baiklah, ambil undiannya masing masing!" seru Guy-sensei dan para murid segera mengambil undian mereka

"baiklah, siapa yang mau bertarung duluan?" tanya Guy

"aku!" seru Kiba

"baiklah, berapa nomormu anak muda?!" tanya Guy

"enam sensei..." ujar Kiba

"siapa yang nomor enam?" tanya Guy

"ck, aku sensei.." jawab Shikamaru

Mereka berdua pun maju ke arena. Dengan segera Kiba melakukan ritual pemanggilan.

"atas nama para dewa dan dewi, aku memanggilnya dan memerintahkannya memenuhi janjinya, Akamaru!" seru Kiba dan munculah seekor anjing berwarna putih

"oi baka, jelas jelas itu putih.." ujar Shikamaru

"ck, kita buktikan saja di pertarungan!" seru Kiba dan segera menyerang namun tiba tiba dia tidak bisa bergerak karena Shikamaru sudah mengikat bayangannya.

"wahai cahaya yang berhutang budi, kuperintahkan kegelapan untuk mengikatmu.." ujar Shikamaru dan setelah itu Kiba dan Akamaru terikat oleh bayangan

"pemenang Nara Shikamaru!" seru Guy-sensei

"YEEAAAHHHHH!"

"sekarang Shikamaru, siapa yang akan kau pilih untuk bertarung selanjutnya?" tanya Guy-sensei

"ck, mendokusei, aku pilih Naruto saja.." ujar Shikamaru

"arrgghh sialan kau!" ujar Naruto

"nomor berapa kau Naruto?" tanya Guy-sensei

"tujuh sensei.." jawab Naruto

"siapa yang nomor tujuh?" tanya Guy-sensei

"saya sensei.."

"oh shit." ujar Naruto

Bersambung..

RnR Please!