Chapter 3 : Who? Part 2

Kilas balik chapter sebelumnya : Begitu manusia pingsan maka dia tidak melihat apa – apa, namun tidak bagiku….. setiap kali mataku tertutup aku selalu melihat sesuatu, sesuatu yang belum kuketahui pasti apa itu, dan kali ini hal itu juga terjadi. Tapi kali ini sedikit berbeda, kali ini yang muncul di dalam penglihatanku bukan sesuatu yang tak jelas, kali ini malah sebaliknya… ini terlalu jelas. Aku tau pasti ini siapa, warna rambutnya, matanya, kulitnya, wajahnya dan segala aspek tubuhnya….. aku melihat ini hampir setiap hari jadi tak mungkin aku tidak mengenalnya... ya...tentu saja, ini adalah-

Yuuri POV :

Ini adalah diriku, cukup aneh apabila aku melihat diriku sendiri. Lebih aneh lagi jika ada seseorang tepat dibelakang diriku yang lain. Sudah cukup dengan ketidaktahuan ku tentang kondisi saat ini, tidak perlu menambah – nambah sesuatu yang dapat membuat bagian lobus otak ku berpacu di luar kebiasaan sewajarnya.

Ini aneh sekali, apa yang harus aku lakukan saat ini, apa aku harus melihat kelanjutan dari keanehan yang terjadi pada diriku yang lain ? yah…walaupun mau tidak mau aku harus melihatnya-Tak bisa kah aku dibiarkan pingsan dengan tenang(?) paling tidak untuk saat ini.

Seluruh isi pikiran ku tercampur aduk dalam keanehan dan keganjilan ini….. orang itu, siapa orang itu? Siapa yang berada dibelakang diriku yang lain? Apa yang dia lakukan? Apa yang akan terjadi pada diriku saat aku tersadar nanti? Aku ingin pulang tapi tak pernah terpikirkan oleh ku tentang cara melarikan diri dari tempat ini, bahkan tak satupun bagian tubuhku yang dengan tidaksadar menggerakan tubuhku untuk melawan, seperti nya aku hanya membiarkan semua mengalir sebagaimana mestinya-sepertinya-

Tak sekalipun aku merasakan kemarahan atau kegelisahan semenjak orang – orang itu menculikku. Aku sendiri tak mengerti apa yang aku pikirkan, apa yang aku rasakan, apa yang aku inginkan…..ah, tidak…. Aku mengetahui betul apa yang aku ingin kan, satu hal yang aku inginkan….hanya membiarkan kakiku kembali diselimut sepatu skating kemudian meluncur dengan bebasnya di bentangan samudera biru beku, membuang semua pikiran yang selama ini bertengger sebagai beban hidup dan juga bagian dari kehidupan ku. Aku ingin berseluncur, lalu pair skating dengan Victor Nikiforov sang Living Legend asal Russia yang selama ini menjadi panutan dan sosok yang sangat kukagumi.

Ah…tunggu sebentar, seperti nya tidak mungkin bagi orang biasa seperti diriku bisa berseluncur bersama Living Legend, sangat tidak mungkin. Mungkin ini yang disebut dengan bermimpi terlalu tinggi, dan aku tahu bila terjatuh pasti sangat sakit, aku sangat mengetahui hal itu.

Baiklah….kembali pada diriku yang lain, begitu tak berdaya, terdampar dalam ketidaktahuan dan keadaan yang aneh. Selang beberapa menit aku memperhatikan kedua objek di depan ku. Aku melihat orang itu tersenyum, tersenyum tersenyum, senyum yang aneh, bukan senyum yang tulus. Pupil nya berwarna biru laut yang lembut, cukup dengan sedikit kedipan mata maka kaum hawa-maupunAdam- akan tersesat dalam pesona dalamnya palung indah itu. Sedangkan didepannya, diriku yang lusuh dan seperti mayat ikan makarel yang mengapung ditengah lautan, mencemari palung biru yang indah dengan racunnya.

Six, seven, seven,four, eight~ what a beautiful number~ isn't?

Siapa yang bergumam? 6-7-7-4-8 ? apa itu sebuah kode? Sepertinya aku mengenal suara ini, disuatu tempat—aku tak dapat mengingatnya

Suatu saat seven,one,five,two,seven,seven,eight akan menjadi Nikiforov~ ya, tentu saja~

Kali ini apa lagi, huh? 7-1-5-2-7-7-8 ? Nikiforov ? APA? NIKIFOROV? Tunggu sebentar? Nikiforov itu bukannya?

Bagaimana jika dia menolaknya, tuan?

Maka aku akan membuat ia menerimanya, bagaimana pun caranya~ tenang saja, sayang~ aku pun tak tahan bersama dengan mu seumur hidupku~

Apa-apaan? Aku memang tidak tahu siapa yang berbicara ini atau dia berbicara dengan siapa, tapi dia terdengar cukup memaksa…. Walau ini bukan urusan ku

Hmm~ hm~ hm~

Bersenandung? Tunggu sebentar—

Hmm~ hm~ hm~ mm~ m~

Seperti nya aku mengingat nada ini- sebentar, ini bukannya musik free program milik Victor ? Stay with me…iya kan ?

Stammi vicino, non te de andare~

Ah….dia mulai bernyanyi, tapi bukan dari awal—'ho paura di perderti~'

Ho paura di perderti~

Sudah lama tak mendengarnya~ sejak berhenti skating, musik ini selalu terngiang di ingatan ku….

Le tue mani~

'le tue gambe~

Le mie mani~

'le mie gambe~ ah—aku terbawa musiknya….. tak apa lah~ sudah lama aku tak melepas rindu pada skating…. Setelah diculik aku tak pernah menginjakan kaki di gelanggang es, ini menenangkan

Hey, yuuri~ kapan kau akan menjadi milik ku?

Huh? A-apa ? dia berbicara denganku ? atau dengan 'Yuuri' yang lain?

Aku tahu kau sudah terbangun sejak tadi~

Ini kesialan terbesar seumur hidupku, kesialan terbesar setelah kehilangan poster Victor Nikiforov edisi terbatas….. aku hanya akan menelan ludah—

Nee~ yuuri jangan berpura – pura tidak mendengar seperti itu~ aku sudah tidak sabar~

Perlahan aku merasakan hembusan nafas hangat didekat daun telinga ku. Entah karena takut atau suhu yang terlalu dingin saat itu, tubuhku bergetar hebat—aku menikmati setiap kata yang diperdengarkannya dengan lembut tepat didekat telinga kanan ku.

Hanya kau yang akan ku pilih~ aku akan memilih kau dan kenyataan itu tidak akan berubah…. Kau harus tahu itu Yuuri~

Tak lama kemudian aku mendengar suara langkah kaki. Langkah kaki yang terdengar terburu-buru—

Tuan, sudah waktu nya

Ahh~ sudah waktunya yah? Padahal aku memiliki banyak cerita untuk Yuuri~

Aku kembali menelan ludah, tenggorokan ku terasa kering…. Seperti nya saliva ku terhenti tepat dipangkal lidah.

Terasa telapak tangan hangat yang menangkup hampir setengah dari wajahku, tangan itu menyelidiki setiap sudut wajah ku dan berakhir tepat di daerah tengkuk. Seakan menyadari apa yang aku pikirkan, tangan ini mulai menjauh secara perlahan…namun seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan, tangan itu membelai lembut surai hitamku yang seperti nya dalam keadaan berantakan berat- dan tentu saja aku merasakan ketakukan saat hal itu terjadi, namun tak sebesar rasa penasaran ku dengan pelaku yang melakukan hal itu.

Tuan—

Diam! Kau tak perlu memberitahu dua kali….

b-baiklah, tuan…

Kalau begitu, sampai jumpa Yuuri~ Ingatlah semua nya saat 'mereka' mencoba menghilangkan semuanya…. Biarkan mereka menyelidiki 'yang tak penting' dan biarkan semuanya menjadi kepentinganmu…..

Cup….

Sebuah kecupan kecil mendarat tepat di pipi kiriku bersamaan dengan bisikan yang tak kalah lembutnya dengan belaian sebelumnya. Datang seperti angin dan pergi seperti debu. Begitulah akhir dari kejadian saat itu.

Victor POV :

Tap…..

Tap…..

Tap…..

"Jika ada orang lain yang melihat apa yang barusan Tuan lakukan….maka saya tidak dapat melakukan apapun untuk melindungi Tuan"

"Aku tahu itu! Tak mungkin aku mengambil keputusan tanpa memikirkan resiko nya!"

"tapi, Tuan… jika saja kejadian itu terjadi—"

"DIAMLAH! Kau tak punya hak untuk berbicara seenak itu padaku"

"ma-maafkan aku, Tuan"

"lagipula ini semua salahmu….. jika saja kau tidak memberitahukan 'hal itu' pada Ayah maka semua ini tak akan terjadi"

"maafkan aku, Tuan"

"tapi ingat aku melakukan ini karena aku merasa bertanggung jawab sebagai seorang Tuan-berterima kasihlah pada rasa tanggung jawab ku ini"

"baik, Tuan"

"huh~ kau terlalu kaku untuk diajak bercanda~ mengecewakan….. kenapa Ayah bisa memilih orang sekaku dirimu sebagai pelayan ku?"

"saya tidak mengetahuinya, Tuan"

"cukup…. Aku tidak bertanya padamu—diamlah….aku ingin beristirahat"

"saya akan menyiapkan tempat tidur anda"

TBC

Krik….krik….krik…krik…..

Saia selaku author ingin mengucapkan terimakasih bagi para pembaca yang masih sanggup & setia menunggu kelanjutan dari cerita ini *Dogeza*…..

Z*** : you make me speechless -_-

Author : 'v')b maafkan Authormu yang kmvrt ini *dogeza again*

Z*** : ho-ho-ho~

Author : yah karena saia sudah tidak memiliki sepatah-duapatahkata untuk dituliskan maka langsung saja ~

Z*** : dari tadi kalek -_-

Ererigado : bisa jadi~ :3 oahaha~ *ikutan pole dance* ini dia lanjutannya~

Hikaru Rikou : Okay '3')b ini lanjutannya~

Levieren225 : hokeh -3-)/ douzo dinikmati lanjutannya~

Very bery larry Thanks untuk para silent reader(bilamana memang ada TvT)b ) juga reader yang sudah menghiasi bagian review fanfic setengah-setengah ini…. Apa bila ada kesalahan dalam penulisan kata terutama dalam bahasa English tolong dimaklumi, apabila reader sekalian berkenan untuk memberitahui kesalahan saia melalui kolom review atau PM, S-I-L-A-H-K-A-N… saia menghargai-menghormati-mengharapkan(?) pendapat, kritik, saran, dan segala tetekbengek(?) dari anda sekalian -3-)b

Salam Damai Author~