Tittle : Wedding

Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol

Other Cast : Temukan sendiri

Genre : Romance, hurt

Rate : M

.

.

.

.

.

WARN typo bertebaran

Don't Like Don't Read Don't Bash

.

.

.

.

.

Get reading

.

.

.

.

.

Baekhyun lagi-lagi menarik sudut bibirnya dengan terpaksa saat tamu undangan memberikan selamat atas pernikahannya. Jika pengantin lain akan tersenyum hingga bibirnya kram dan giginya mengering sebagai suatu ekspresi kebahagian yang sedang dirasakan maka berbeda dengannya. Tidak ada setitik kehabagianpun yang ia rasakan. Semua terasa hambar, terasa terlalu biasa.

Pernikahan terjadi karena dua insan manusia yang saling mencintai mengikat janji untuk selalu bersama bersama baik suka maupun duka dengan membangun rumah tangga yang diberkati oleh Tuhan. Definisi itu berlaku untuk mereka tapi bukan untuknya.

"Pernikahan terjadi karena ayah memintaku menikahi salah satu rekan bisnisnya untuk membantu mengokohkan perusahaan kami yang tengah dilanda badai krisis ekonomi"

Baekhyun adalah anak yang patuh kepada orang tuanya. Sejak kecil hingga remaja saat ini, ia tidak pernah menolak semua keinginan dan permintaan mereka. Hingga malam itu, tiba-tiba ia diminta untuk menikah dengan salah satu rekan bisnis ayahnya maka ia hanya mengangguk setuju sebagai jawaban. Menurutnya apa yang bisa dilakukan seorang anak yang selama ini tubuh berkembang dari tangan hangat kedua orang tuanya selain menjadi seorang anak yang patuh.

Beberapa kali menghela nafas lelah bahkan baru beberapa menit yang lalu ia mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan tapi saat ini ia telah merasa lelah dan bosan. Jika mereka mendengarkan dengan hikmat dengan perasaan mendebarkan saat pastor mengucapkan janji yang akan diucapakan maka ia hanya menatap datar pada pastor tua didepannya.

'Saya bersedia' bukan hanya sekedar ucapan belaka tetapi didalamnya terdapat makna yang mendalam dimana seseorang memang telah bersedia untuk mengemban tangung jawab sebagai seorang pasangan. Tapi menurut Baekhyun itu hanya pelangkap acara pernikahan. Jika sudah bosan maka cerai solusiya.

Ada tiga hal yang masih ia syukuri dalam pernikahan ini.

Pertama ia bersyukur karena pasangannya adalah seorang yang umurnya tidak telalu terpaut jauh darinya, awalnya ia berfikir bahwa orang yang akan menikahinya nanti seorang yang sebaya dengan ayahnya tapi untunglah tidak.

Namanya Park Chanyeol ia seorang laki-laki dengan sejuta pesona. Mereka memang pasangan pria-pria tapi itu bukanlah masalah karena sejak awal ia memang tidak tertarik dengan perempuan. Definisi dari Park Chanyeol menurutnya adalah mendekati sempurna. Ia memiliki garis rahang yang tegas berbeda dengannya, memiliki tinggi tubuh yang prosional berbeda dengannya, memiliki mata bulat tajam hingga membuat wanita diluar sana meleleh saat bertatapan dengannya, ia iri karena bola matanya lebih banyak tertutupi oleh kelopak mata, Chanyeol juga memiliki segudang prestasi dapat dilihat karena ia telah memimpin salah satu perusaahan besar keluarga Park diumurnya yang masih terbilang muda, dan satu lagi yang kadang membuat tubuhnya meremang adalah deep voice yang dimilikinya.

Baekhyun harusnya menambah daftar hal ia syukuri menjadi empat tapi ia selalu mengelak.

Kedua, ia bersyukur karena tamu undangan hanya berkisar 30 orang saja, mereka hanya mengudang orang terdekat. Bukannya tidak mampu ayolah siapa yang akan meragukan kekayaan keluarga Park tapi ia dan Chanyeol memang sepakat untuk menyembunyikan pernikahan mereka. Jadi ia tak perlu keluar dari sekolah ataupun membuat daftar jawaban dari teman-temannya dan juga kekasihnya nanti.

Dan yang ketiga tidak ada cinta diantara mereka. Ia tahu karena Chanyeol mengatakan padanya bahwa ia telah memiliki kekasih begitupun dengan dirinya.

.

.

.

.

Kringg kringg

Tangan putih itu keluar dari dari selimut meroon yang menutupi seluruh tubuh mungilnya. Menekan kuat dengan telapak tangan bagian atas jam weker untuk menghentikan dering yang memekakan. Beberapa saat kemudian disusul dengan menyembulnya kepala yang memperlihatkan wajah manis seorang pemuda.

Baekhyun membuka mata sipitnya kemudian mengerjab sebentar dilanjutkan memandang langit-langit kamar untuk mengumpulkan seluruh kesadarannya. Tangannya ia gunakan untuk menutup mulutnya yang terbuka lebar. Ia hendak duduk tapi tidak bisa. Menoleh kesamping kemudian perlahan ia memindahkan tangan kekar yang mengungkung tubuhnya itu. Ia melihat Chanyeol suaminya masih tertidur lelap. Banyak yang ia ketahui sejak dua bulan lalu setelah sah menjadi istri pemuda disampingnya kini contohnya Chanyeol yang akan bangun jam tujuh lewat.

"Aihss"

Baekhyun mendesis saat ia mendudukan pantatnya ditepi ranjang. Bagian bawahnya terasa sakit dan panas. Kalian pasti tahu penyebabnyakan.

Suaminya adalah pria dewasa yang hampir menginjak 27 tahun yang pastinya hormone masih membumbung tinggi. Baekhyun tidak mempersalahkan sex karena ia tahu bahwa hal itu sudah seperti kebutuhan untuk Chanyeol. Mereka memang sering berbagi kehangatan diatas ranjang tetapi hubungan mereka tak ubahnya seperti gunung es dikutub utara. Dingin.

.

.

.

.

Baekhyun menolehkan kepalanya saat mendengar suara derapan langkah dari tangga. Itu Chanyeol berjalan pelan dengan ponsel yang ia tempelkan pada telinga sebelah kirinya.

"Iya . aku akan menjemputmu nanti"

'Siapa?' Baekhyun bertanya dalam hati, tapi setelahnya ia menggendikan bahu, mungkin kekasihnya.

"Aku berangkat" Baekhyun berbicara dengan nada berbisik tidak ingin menggangu pembicaran sepasang kekasih itu kemudian tangannya ia arahkan kemeja makan bermaksud memberi tahu pada Chanyeol bahwa sarapan telah siap. Chanyeol mengangguk sebagai jawaban.

"Baekhyun" Baekhyun menghentikan langkahnya yang hampir mencapai pintu. Ia membalikan badan dan melihat Chanyeol mengibaskan tangannya naik turun pertanda memintanya untuk mendekat.

"Apa?" bertanya dengan berbisik lagi karena Chanyeol belum mengakhiri sambungannya.

Cup

Mata Baekhyun terbelalak kaget saat Chanyeol mengecup bibirnya.

"Gomawo. Maaf tidak bisa mengantarmu kesekolah. Belajarlah yang rajin oke"

Baekhyun mengangguk sebagai jawaban. Selanjutnya melangkah menuju pintu depan dengan tangan mengipas pelan pipinya yang menghangat karena kata-kata Chanyeol plus kecupan di diarea terfavoritnya yaitu dahi. Selama dua bulan baru kali ini Chanyeol berlaku demikian padanya.

.

.

.

.

XII B at SM Senior High Shcool

"Kantin?"

Baekhyun menoleh saat Kyungsoo salah satu sahabatnya bertanya. Ia mengangguk sebagai jawaban dengan tangan yang masih sibuk memasukan buku kedalam tas ransel miliknya.

"Eiii sepertinya aku sendirian saja kekantin" Kyungsoo berujar lagi.

"Kenapa?" Baekhyun dibuat heran oleh temannya itu. Tadi mengajaknya sekarang justru ingin pergi sendiri.

"Pangeranmu telah tiba tuan putri~" Kyungsoo berujar dengan tersenyum aneh.

"Baekkie"

Baekhyun membawa pandangannya dipintu kelas. Ia refleks tersenyum saat Kris kekasihnya berdiri dengan tubuh menyandar pada pintu sambil melambai kearahnya.

"Hei" sambil membalas lambaian tangan dari kekasihnya itu.

Kris adalah seorang namja keturunan China-Kanada. Selain Chanyeol suaminya Kris juga masuk kategori mendekati sempurna menurutnya. Memiliki kontur wajah seperti orang Kanada kebanyakan dengan postur tubuh bak model catwalk disertai rambut pirang andalannya pastinya kalian tahu setampan apa seorang Kris. Memiliki jiwa pemimpin yang tegas adalah nilai plus untuknya terbukti ia pernah dipercaya untuk menjabat sebagai ketua OSIS.

"Menunggu lama?" Baekhyun bertanya saat telah sampai dihadapan Kris.

"Selama apapun asalkan itu kau maka aku tidak akan pernah keberatan" ucapan Kris membuat Baekhyun malu hingga menghadiahkan tinjuan main-main didada bidang kekasihnya itu.

Cup

Baekhyun menundukan kepala dalam setelah Kris mengecup dahinya. Ia bisa merasakan wajah hingga telinganya memanas. Wajahnya pasti terlihat seperti tomat dengan tingkat kematangan sempurna sekarang.

"Ciee…cieee"

"Pangeran bisa kau menciumku sekali lagi…."

"Baiklah tuan putri aku akan menciumu lagi…"

Baekhyun merasa sangat malu saat ini karena digoda habis-habisan oleh teman sekelasnya sedangkan pembuat masalah justru tersenyum senang sebagai tanggapan.

.

.

.

.

"Apa makanannya tidak enak?" Kris bertanya saat Baekhyun hanya menusuk random makanannya dengan sumpit.

"Enak. Tapi aku tidak berselera"

"Jadi kau ingin makan apa?" Kris bertanya dengan tangan membelai pipi putih kekasihnya itu. Baekhyun sedikit terlihat lebih kurus. Ia khawatir terhadap Baekhyun karena akhir-akhir ini nafsu makannya kurang baik.

"Es cream"

"Ck sudah kuduga"

"Eii kenapa. Akukan memang suka es cream. Kau mau membelikanku es manis itukan eungg" Baekhyun yang beragyeo membuat keinginan Kris ingin memakan makhluk mungil nan menggemaskan disampingnya itu semakin besar.

"Anything for you babe" berucap dengan bibir mengecup mesra jemari Baekhyun.

" Oh ya kau kemanakan cincin yang kuberikan aku sudah tidak pernah melihat kau memakainya lagi. Dan ini cincin dari siapa?"

Baekhyun dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Kris. Berusaha menyembunyikan cincin pernikahannya walaupun ia tahu hal itu percuma saja.

"Ada. Ini, aku menjadikannya sebagai kalung. Cincin yang kauberikan sangat indah jadi aku takut akan menghilangkannya nanti. Kau tahukan aku ceroboh. Dan yang kupakai ini adalah cincin pemberian eomma" Baekhyun menjelaskan dengan membuat nada bicaranya senormal mungkin padahal dalam hatinya sangat gugup sekarang.

"Oh. Hei tenang saja aku tidak akan marah padamu"

Baekhyun merasa sangat bersalah kepada Kris yang telah menyandang kekasihnya sejak dua tahun lalu. Kris adalah orang yang sangat baik, Kris menyanyanginya, Kris melindunginya, Kris selalu mendukungnya saat terpuruk, Kris selalu mengusahakan apapun untuknya dan Kris begitu mencintainya. Sedangkan yang ia bisa lakukan sebagai imbalan hanya cinta dan kebohongan tanpa perjuangan.

.

.

.

.

"Kau berselingkuh ya"

Chanyeol memutar bola matanya malas mendengar tuduhan orang yang ada didepannya kini.

"Kau terlalu sibuk dengan ponselmu sedari tadi hingga mengabaikanku. Kau pasti sedang berbalas pesan dengan selingkuhanmukan?" tuduhnya lagi.

"Luhan dengar aku tidak berselingkuh ok. Aku hanya membicarakan masalah kantor dengan klienku" Chanyeol benar-benar jengah dengan kekasihnya itu. Sebenarnya ia adalah pemuda yang cantik dengan mata rusa yang memikat tapi sikapnya benar-benar menyebalkan. Suka mengomel, menuduh, memerintah tanpa mau tahu situasi, pemarah, dan bersikap semaunya. Nilai plus yang dimilikinya menjadi nol karena sikap negativenya tersebut.

"Kau benar-benar tidak selingkuhkan?"

"Tidak" justru Luhanlah yang menjadi selingkuhan disini. Ia telah menikah dua bulan lalu tetapi masih berhubungan dengan kekasihnya bukankah itu selingkuh, walaupun Baekhyun mengetahui hal ini tetapi tetap sajakan.

Berbicara tentang Baekhyun kemana perginya anak itu. Ia telah menelpon dan mengirimkan pesan berkali-kali tapi tidak ada satu panggilanpun yang diangkat atau membalas pesannya.

"Tuhkan kau mengabaikanku lagi"

"Hah kau benar-benar. Lebih baik aku mengantarmu pulang saja. Hari juga hampir gelap"

"Tapikan ak-"

"Pulang"

.

.

.

.

"Kris terima kasih untuk hari ini" Baekhyun berkata sambil menyodorkan helm kepada kekasihnya. Ia pulang terlambat hari ini alasannya karena Kris membawanya pergi keberbagai tempat dan itu semua sesuai dengan keinginannya. Bukankah ia adalah pacar idaman.

"Apapun untukmu, asalkan kau bahagia"

Bahu Baekhyun menegang mendengar perkataan Kris. Jika Kris telah mengetaui semua kebohongan yang ia buat apakah Kris juga akan melepaskannya untuk membuatnya bahagia. Karena pilihannya adalah Chanyeol sesuai dengan permintaan kedua orang tuanya.

"Hei kau baik-baik saja?"

"Ah ya aku hanya terlalu senang hari ini" Baekhyun menjawab dengan nada kikkuk.

"Jika aku telah membuatmu senang bisakah aku menciumu"

Ia mengangguk pelan kemudian menutup perlahan kedua matanya saat bibir mereka telah menempel sepenuhnya. Menggerakan perlahan kedua belah bibirnya saat dirasa Kris mulai melumatnya. Baekhyun mencoba mengosongkan fikirannya agar bisa terfokus pada ciuman mereka. Ia tidak ingin memikirkan apa yang terjadi selanjutnya karena sekarang ia hanya ingin menikmati saat-saat seperti ini.

Terlalu fokus hingga tidak mengetahui bahwa Chanyeol melihat mereka dari lantai atas. Buku-buku tangannya memutih seiring dengan kuatnya genggaman pada besi pembatas jendela.

"Cih"

.

.

.

.

Tbc

gaje banget??

bukannya ngelanjutin ff yg laen eh malah bikin ff baru.

ff ini juga chapnya g banyak kok

RnR juseyo