On The Snow

Chapter

4

.

.

.

Jaeyong (Jaehyun x Taeyong)

~~~~

Taeyong terbangun dari tidur nya. Semalam Taeyong tertidur di tempat parapian tubuhnya kini sedikit hangat tidak sedingin malam tadi.

Dia segera membereskan rumah nya yang sedikit berantakan karena semalam dia tidak sempat membereskannya. Taeyong terlalu memikirkan kejadian semalam. Taeyong sekarang harus kehilangan johnny teman sekaligus pacarnya tapi sekarang bukan lagi dia hanya mantan pacar taeyong.

~~~

Taeyong keluar rumah dengan pakaian ala musim dingin nya, tubuh kecil nya tertutup mantel tebal terlihat begitu lucu.Taeyong akan kuliah tapi dia harus minta izin terlebih dahulu pada Taeil hyung, bos di tempat kerja part time nya. Ya karena taeyong memiliki pekerjaan paruh waktu jadi dia harus meminta izin terlebih dahulu.

Taeil sudah mengangap Taeyong sebagai adik nya sendiri. Bahkan dia pernah menawarkan Taeyong untuk tinggal bersama, tapi Taeyong menolaknya .Taeyong lebih memilih tinggal di rumah masa kecil nya bersama orang tua nya dulu.

Taeyong sudah sampai di tempat kerja nya. Tertulis di sana Toko chandy snow ,Ya itu toko premen milik Taeil bos sekaligus hyung bagi Taeyong.

Taeil tengah terduduk di tempat kasir,taeyong mendekati taeil .

"Taeil hyung" taeyong tersenyum sambil menyeruhkan nama sang hyung.

"oh. Yongie. Kenapa kamu kesini?? bukan nya kamu ada jadwal kuliah?? " Tanya taeil dengan tatapan heran.

"Aku ingin meminta izin dulu pada mu hyung" sambil tersenyum imut .

"heyy..kau ini .aku ini tau jadwal kuliah mu Yongie, jadi tak perlu meminta izin seperti itu! jangan mengangap aku sebagai bos mu tapi anggap aku hyung mu ingat itu " Taeil menegaskan kata-kata nya.

"Baik lah. kalo begitu. nanti setelah aku pulang dari kampus aku akan membantu mu hyung ,sampai jumpah hyung" taeyong berbalik akan meninggalkan toko itu, sambil melambaikan tangan pada taeil dan di balas oleh taeil.

"Yah.. sampai jumpa Yongie .hati-hati di jalan okey" sedikit senyum lembut.

"iya.. "

Taeyong selalu merasa beruntung bisa mengenal Taeil. Karena dia baik pada taeyong bahkan taeil tidak pernah menggangap taeyong kariyawan nya melainkan dia menggangap taeyong adik nya sendiri.

~~~~

Taeyong sudah meninggalkan toko dia pergi ke halte untuk menunggu bus yang akan menggantar nya ke kampus.

Setelah menunggu beberapa menit di halte bus pun datang, Taeyong segera masuk kedalam bus. Dia mencari tempat duduk di bus, tepat dia melangkahkan kaki nya ke tempat duduk paling belakang. Dia menemukan seseorang yang tak asing. Ya dia jung jaehyun dia tengah terduduk dengan earphone di telinga sambil memejamkan mata nya. Taeyong sedikit kaget dia langsung berbalik dan segera berjalan dengan ekspresi imut sekaligus mengemaskan menuju kursi kosong di urutan ketiga.Takut jaehyun menggangu nya. Tapi sayang nya Jaehyun sudah terbangun saat taeyong berbalik untuk menghindari nya. Ke betulan bus sedang tidak ramai hanya ada beberapa orang saja .

Jaehyun tersenyum saat melihat taeyong yang mencoba menghidari nya. 'dia menghidari ku?? baiklah kau mencoba bermain dengan ku Taeyong' di pikiran jaehyun mengerutu.

jaehyun menghampiri taeyong yang duduk di kursi urutan ke tiga.

"Taeyongie" jaehyun mendudukan diri nya di samping taeyong.

Taeyong memejamkan mata nya saat mendengar suara yang saat ini ingin iya hindari. 'ah kenapa dia melihatku, menyebalkan' gerutu taeyong di dalam hati nya. Dia pun menatap jaehyun yang duduk di samping nya sambil tersenyum (senyum yang di paksakan) .

"oh..Jaehyun" sedikit tersenyum.

"Kau menghindari aku?? " tanya Jaehyun membuat Taeyong mengerutkan dahi dan merasa heran 'kenapa dia harus bertanya tentang itu ' gerutu Taeyong.

"Ti-tidakk.. aku pikir kau sedang tidur hehh,jadi aku tidak ingin menggangu mu Jae" sambil tertawa dan mencoba mengaruk tenguk nya yang tidak terasa gatal itu.

"Kalau benar begitu. aku akan mencoba untuk percaya " jawab jaehyun dengan senyum berdimple nya itu membuat siapa saja akan jatuh hati pada nya.

Mereka berdua terjebak dalam hening. Tidak ada yang ingin membuka suara . Mereka terlalu menikmati suasana seperti saat ini jauh lebih menengangkan. Hanya melihat pemandangan kota seoul yang penuh dengan hamparan salju . Tak terasa bus sudah berhenti di tempat tujuan mereka ya di sana tertulis halte 'Universitas of seoul ' di depan nya terlihat gedung kampus yang cukup megah .

Jaehyun turun terlebih dahulu di susul oleh taeyong. Sumpah demi apa jika ini di ketahui oleh seluruh anak kampus bisa menjadi artis dadakan taeyong nanti. Dia jalan sambil menundukan kepala nya dengan menengok kanan kiri takut seseorang melihat nya dengan jaehyun.Dan benar saja di belakang kami seseorang memanggil jaehyun membuat taeyong mematung. "Jaehyun.. " suara Yuta memanggil nya. Oh shirt itu Yuta teman jaehyun yang selalu berpikiran ambigu. Kebetulan yuta juga datang bersama Doyoung lengkap sudah dua teman jaehyun itu tau Jaehyun jalan berdua dengan taeyong (tapi ini hanya kebetulan) . Jaehyun menengok ke belakang melihat yuta yang memanggil nya. "ah yuta.. kau datang dengan Doyoung juga" Jaehyun balik badan . " ya aku datang bersama Doyoung. tunggu kau kesini naik apa jae ??" tanya Yuta . Tanpa jaehyun sadari Taeyong memanfaatkan ke lalaian Jaehyun yang sudah tidak memperdulikan keberadaan nya, Taeyong pun diam-diam melarikan diri.

"aku naik bus " keluh jaehyun. "NAIK BUS.???" Doyoung terkejut mendengar kata-kata jaehyun. Setahu Doyoung jaehyun ini malas naik angkutan umum dia lebih memilih naik mobil pribadi nya yang di belikan sang ayah. "heyyy.. ada apa ini Jung Jaehyun naik bus?? Ini berita heboh man. " ledek Yuta membuat Jaehyun risih temen nya satu ini selalu membuat heboh segala nya.

"Jae tadi siapa yang datang dengan mu? " tanya doyoung sambil celingak celinguk mencari seseorang yang tadi ada di samping jaehyun. " Oh dia Lee Taeyong" Jaehyun menoleh ke samping tapi dia tidak menemukan taeyong. "YA... kemana dia?? " jaehyun segera berlari mengejar Taeyong tanpa mempedulikan teman nya yang tengah di hujani tanya 'apa yang terjadi pada jaehyun? ' 'Dan siapa Lee Taeyong??' mungkin pertanyaan semacam itu yang ada di pikiran Yuta dan Doyoung. "Jung Jaehyun.. " teriak Yuta yang mencoba mengejar tapi di tahan oleh Doyoung. "Sudah Yuta biarkan saja .mungkin dia ada urusan yang penting " Yuta menghela napas nya. " ada apa dengan mu Yuta?? Kau Yuta kan?? biarkan saja Jaehyun begitu kau seperti tidak mengenal dia saja , Jaehyun seperti nya sedang PDKT dengan si Lee Taeyong itu" tuduh Doyoung yang di beri anggukan oleh Yuta. "Aku mengerti Doyoung, aku sebal saja dengan nya "." Sebal?? heyy lupakan lah .jangan memaksa nya jika tidak ingin ikut bergabung dengan kita saat ini ?? " dengan senyum kelinci nya. " kau memang bijak Mr. Kim .ayok kita akan tertinggal kelas nanti. gara-gara Jung Jaehyun " berjalan meninggalkan halte menuju kampus dan di susul Doyoung . " terimakasih Mr. Baka" kata-kata Doyoung terhenti karena Yuta langsung berteriak " yahhh KAU.. mau mati muda Mr. kim??" Yuta menatap Doyoung dengan tatapan setajam samurai jepang nya . "Jangan marah nanti kau tambah bodoh Yuta. huhuh" ternyata Doyoung tidak takut dengan ancaman Yuta. Yah karena itu cuma lelucon semata.

~~~~

Jaehyun sudah sampai di kelas nya. Dia adalah anak jurusan bisnis karena dia harus menjadi penerus bagi sang ayah yang memiliki jabatan sebegai sekertaris ternama di Seoul Group milik bos nya asal Tahiland. Sebenar nya Jaehyun lebih menyukai hal yang berbau olahraga salah satu nya adalah basket yang paling iya favoritkan. Dan kebetulan Jaehyun juga satu kelas dengan anak sang bos dia bernama Ten Chittaphon . Ten juga menyukai Jaehyun tapi Jaehyun hanya menggangap nya teman tidak lebih.

Jaehyun sedang di ambang pintu kelas nya sambil melamun. Karena tadi dia tidak dapat menemukan Taeyong yang kabur dari nya. Jaehyun ingin mencari ke kelas Taeyong tapi sayang Jaehyun tidak tahu dimana kelas Taeyong berada. Karena dia belum sempat bertanya tentang jurusan apa yang di ambil Taeyong. Jaehyun pasrah nanti juga pasti bertemu lagi kan?, lagi pula Jaehyun dan Taeyong satu kampus.

"Jaehyunie~~" Seseorang berteriak dari belakang, membuat Jaehyun terlonjak kaget. membuyarkan lamunannya. Itu suara Ten anak bos ayah nya.

"hei~ya~ kau membuat ku terkejut Ten " Jaehyun menoleh.

"maaf ku kira kau tidak sedang melamun hehhh. ..kau sedang memikirkan aku ya?? " Tanya Ten dengan penuh aegyo sambil tertawa kecil.

Belum sempat Jaehyun menjawab pertanyaan Ten dia langsung berlari menuju koridor kelas di sebrang sana. Dia melihat Taeyong dengan jaket Leb nya. Jaehyun tahu sekarang bahwa Taeyong anak jurusan kedokteran.

Ten yang terkejut melihat jaehyun yang berlari dan menggabaikan pertanyaan nya begitu saja. Membuat Ten kesal. Tapi tunggu Jaehyun seperti sedang mengejar orang dengan pakaian lab itu. "Siapa dia?? kenapa jaehyun berlari untuk nya?? " tanya Ten pada diri nya sendiri.

Dengan senyum sedikit dan napas nya sedikit ngos-ngosan. Jaehyun tiba di depan Taeyong membuat Taeyong menghentikan langkah nya dan beralih menatap Jaehyun yang tengah mengatur napas nya .

Suasana kampus yang yang cukup sepi karena beberapa kelas sudah memulai pelajaran nya. Dan karena ini musim dingin kampus pun sedikit ada hamparan salju nya. Untung tadi saat lari Jaehyun tidak terpeleset jika terpeleset hancur sudah reputasi Jaehyun sebagai pangeran kampus.

Jaehyun memegang pundak Taeyong dan dia masih mengatur napas nya. Jaehyun ingin mengatakan sesuatu tapi sulit, napas nya terlalu sedikit untuk bicara. Akhirnya napas nya kembali normal setelah beberapa menit Jaehyun mengatur nya.

"Taeyong~ya kau ini kabur dari ku seperti itu tadi pagi. membuat aku khawatir saja kau ini " Tangan Jaehyun beralih memegang pipi Taeyong yang halus dan tirus itu. Membuat detak jantung Taeyong tidak beraturan dan membuat gugup sungguh. ' Apa yang sedang Jaehyun lakukan?? jangan terpengaru Taeyong' gerutu taeyong dalam hati.

"hehhh maaf Jaehyun habis nya aku sudah terlambat dan lagi pula kau sedang asik berbicara dengan teman mu jadi ku biarkan" Taeyong tersenyum sebenarnya Taeyong malas untuk memberi penjelasan pada Jaehyun. Namun apa daya Taeyong melihat Jaehyun yang berlari demi bertemu dengan nya. Bahkan Jaehyun khawatir pada Taeyong jadi sulit untuk tidak menghiraukan nya seperti pertemuan pertama mereka kemarin.

Tiba-tiba Jaehyun memeluk taeyong dengan erat. " Jangan pergi seperti tadi lagi. jika ingin pergi bilang saja, aku tidak akan menghalangi mu " bisik Jaehyun di telinga Taeyong. Oh shirt Taeyong tidak bisa bernapas sekarang. Jantung nya tiba -tiba berhenti tidak bisa memompa darah untuk tubuh nya seperti biasa.

Berjuta tanya di kepala Ten untuk jaehyun memenuhi pikiran nya. Sungguh hati Ten saat ini merasa sakit orang yang dia sukai bahkan cintai berpelukan dengan orang lain. Ten pikir Jaehyun juga menyukainya. Tapi Ten salah Jaehyun hanya menggangap nya teman saja.

Perjuangan Ten sia-sia, selama ini Ten selalu berada di dekat Jaehyun yang sebenarnya Jaehyun tidak menginginkannya. Bahkan mungkin tidak menggangap Ten tidak ada. Ten mengusak rambutnya prustasi. " ah~~ ini menyebalkan ~Appa" Ten memanggil ayah nya yang tidak ada disana. Ya Ten pikir bisa melibatkan sang ayah dalam masalah hati nya ini.

Taeyong yang berada di pelukan Jaehyun hanya mengganguk mengiyakan perkataan Jaehyun tadi. Jaehyun akhirnya melepaskan pelukan dan menatap taeyong dengan lembut. " Jaehyun aku ada kelas sekarang, jadi aku harus masuk sekarang " Taeyong sambil menodongkan kepala nya ke arah ruang Laboratorium di depan sana. Jaehyun mengaruk tenguk nya yang tidak gatal. "iya silahkan, sampai jumpa" Jaehyun memberi jalan untuk Taeyong karena tadi dia menghalangi jalannya sambil melambaikan tangan nya. "oh~Yes~ dia sedikit terbuka pada ku Appa~" Jaehyun berteriak dan tentu saja Taeyong yang sudah berjalan meninggalkan Jaehyun juga bisa mendengarnya dan Taeyong hanya tersenyum. Karena teriakan Jaehyun terlampau keras. Siapa pun dapat mendengar nya.

Jaehyun pun kembali ke kelas nya. Di perjalanan menuju kelas dia bertemu dengan Yuta dan Doyoung. "Jaehyun~ya ka" Yuta memukul kepala Jaehyun dari belakang. "Aw~~" Jaehyun hanya berAwria saja. "Ya~~ Yuta kenapa kau memukul kepala ku ??sakit bodoh " Tanya Jaehyun dengan wajah yang sedikit di tekuk karena tidak suka akan sikap teman nya satu ini. " Tadi kau meninggalkan kami Jung jadi dia marah " kata Doyoung tanpa di saring lagi. "Oh~~jadi itu. maafkan aku teman" Jaehyun merangkul pundak dua teman nya itu dari samping kanan dan kiri.

Beberapa gadis di kampus itu melihat Jaehyun dengan tatapan yang penuh pujian dan mereka semua berbisik-bisik membicarakan ke tampanan Jaehyun tentu nya. Sedangkan Yuta dan Doyoung selalu mengoda Jaehyun dengan omongan "Jung harus nya kau sudah berkencan sekarang. Lihat semua gadis itu mengharapkan salah satu nya dengan mu" kata Doyoung sambil menyenggol Jaehyun. " Aku tidak tertarik Doyoung, kau saja sana" jaehyun mendorong tubuh Doyoung sedikit ke depan. "Tidak mau, aku masih ingin bebas jung hehh" dia mengaruk tenguk nya yang tidak gatal. "Yasudah jangan meledek aku, kau juga sama kok " .

~~~~

Taeyong sedang berada di ruang Laboratorium bersama dengan Mark Lee mahasiswa angkatan pertama. Sedang melakukan beberapa praktik presentasi di depan dosen nya. Taeyong dan Mark melakukan nya dengan serius tidak ada yang berbicara hanya bicara jika perlu saja.

Setelah praktik mereka berdua selesai. "Hyung ku lihat tadi kau, berpelukan dengan seseorang siapa dia?? apa dia jung jaehyun anak jurusan bisnis itu bukan ? aku melihat nya tidaktidak jelas karena dari belakang " Mark bertanya dengan polos. "Iya dia Jung Jaehyun " Jawab Taeyong datar. "Hyung punya hubungan dengan dia?? " Mark semakin penasaran dia seperti ingin berharap Taeyong mengatakan 'iya' tapi apa yang Mark dengar "Tidak. " dengan penuh tekanan. "

~~~

Yang kau ucapkan terkadang berbeda dengan isi hati mu. Bahkan yang kau rasa kan itu sangat lah berbeda dengan perasaan yang seperti biasa nya kau rasakan. Kau bisa menyangkal untuk saat ini tapi nanti kau akan selalu ingin merasakan perasaan itu.

TBC

Ahhh sorry aku cuma bisa bikin 2k an doang, bikos hp aku nya kadang error takut ke hapus. jadi aku update klo ke hapus bahaya. nanti aku prustasi berat wkwk .

ohh makasih udh review .

klo ada typo maaf

next review jusseyo

Ttd sengyeon