MainCast:

-Oh Sehun

-Xi Luhan

-Others

Warning!

Typo(s)/ YAOI/BB

RATE

M

"eunghh..."

Yeoja sexy itu mendongakkan kepalanya agar namja tampan yang sedang mengecup lehernya itu dapat bergerak bebas.

"Ah... mmhh... chep.. hatth lahh, s-sehh-ahh... hunnhh.." Ujar yeoja itu penuh dengan desahan. Bibir yang tadinya berada di leher kini turun ke belahan payudara sintal yang masih tertutup bra.

Kamar yang tadinya sangat dingin berubah menjadi sangat panas bagi yeoja itu. Tapi tidak dengan sang namja yang belum terangsang sama sekali.

Irene yang sudah dikuasai nafsu dan gairah yang sudah membludak segera melumat kasar bibir tipis sehun.

"Mmh... nggghh..."

"Bitch!" Umpat Sehun. Tapi bukannya tersinggung, Yeoja itu malah tersanjung bisa memuaskan namja tampan dari keluarga terpandang di Korea Selatan itu.

Sehun yang sangat bosan pun mendorong kuat yeoja itu sehingga sang yeoja meringis kesakitan karena terbanting walaupun di ranjang yang empuk.

"Sehun! Apa yang kau lakukan? Ayo lanjutkan permainannya."

"Kau tidak berguna! bitch!" Ucap sehun yang segera memperbaiki penampilannya. Kemeja nya masih terpasang lengkap. Tidak seperti Irene yang sudah membuka bajunya duluan.

"Oh Sehun! Kau mau kemana?!"

Sehun memang namja brengsek yang meniduri wanita manapun yang menurutnya cantik. Tapi dia sangat jarang terangsang. Mungkin selama melakukan sex bebas dalam hidupnya ia hanya 2 kali terangsang.

Ia hanya ingin bermain dengan yeoja-yeoja murahan itu saja.

Ketika keluar dari kamar hotel, ponsel Sehun bergetar tanda ada telepon yang masuk. Tanpa ragu ia menggeser lambang hijau pada layar ponselnya.

"Sehun-ah, pulanglah sekarang. Ada yang eomma ingin bicarakan."

"Aku segera pulang."

Seberengsek apapun namja tampan itu, ia sangat menghormati ibu dan ayahnya. Ia sama sekali tidak bisa melawan orangtuanya itu.

oooooooooooooooo훈한oooooooooooooooo

Mobil ferrari mewah berwarna merah milik Sehun memasuki pekarangan rumah keluarga Oh.

Rumah yang sebenarnya tidak bisa dibilang rumah, melainkan istana itu hanya di huni oleh 3 orang dari keluarga Oh. Jangan lupa selusin pelayan dan bodyguard di istana bernuansa putih itu.

Langkah sehun memasuki rumah orangtuanya. Semua pelayan yang berjejer di pintu masuk langsung membungkuk ketika menyadari tuan muda mereka datang ke rumah.

"Anakku, kau sudah datang?" Suara berat menyapa indra pendengaran Sehun ketika ia berada di ruang tengah.

Pria paruh baya yang masih terlihat sangat tampan di umurnya yang sudah mencapai 43 itu muncul dari arah ruang kerjanya.

Keriput halus di wajahnya tidak dapat menyembunyikan rahang tegas yang ia miliki.

"Hmm. Kenapa memanggilku kemari?" Ia memang hormat pada orangtuanya. Tapi sifat dinginnya itu mustahil untuk dihilangkan.

"Duduklah dulu."

"Cepatlah, aku sudah lelah appa."

"Kau akan kami pindahkan ke sekolah milik tuan Xi. SM International SHS. Dan kau akan tinggal di asrama sekolah. Bersiaplah, besok kau harus pergi kesana."

"Terserah. Semua sekolah sama saja bagiku. Mana eomma?"

"Eomma mu di kamarnya."

Sehun pun langsung menaiki tangga yang memiliki pola melingkar itu menuju kamar ibunya.

Cklek

"Eomma?"

"Eh? Sayangku kau sudah datang. Kemarilah." Wanita berusia 39 tahun itu menepuk-nepuk tempat di sampingnya.

"Eomma, apa kabar?" Sehun akan lebih lembut jika berbicara dengan ibunya daripada dengan ayahnya.

"Eomma baik nak. Kau sudah mendengarnya dari ayahmu?" Sehun mengangguk mengiyakan.

"Tujuan kami memindahkanmu agar kau jadi lebih giat, nak. Kau hanya tinggal sendiri di apartement. Jadi tidak bisa mengawasimu." Sehun lagi-lagi hanya mengangguk walau ia sebenarnya kesal dianggap masih kecil.

"Eomma, kau lihat kunci mobi-- Sehun?!"

"Hai hyung!" Namja tampan berwajah teduh itu senang sekali melihat adiknya ada di rumah.

Ya, 3 orang yang tinggal di rumah itu adalah tuan Oh, nyonya Oh dan Oh Joonmyeon atau Suho yang merupakan kakak laki-laki Sehun.

Sedangkan Sehun lebih memilih untuk tinggal sendiri di apartement mewahnya dengan alasan ingin mandiri.

"Sehun, aku merindukanmu." Suho langsung memeluk adik kesayangannya itu. Sehun tanpa ragu membalas pelukan hyungnya.

"Aku juga hyung. Tapi aku harus bersiap-siap, jadi aku pulang sekarang, ne?"

"Kau mau kemana?"

"Aku akan pindah sekolah."

"Asrama?"

"Yah, begitulah. Aku pamit hyung."

"Padahal aku masih rindu dengan mu, Hun-ah." Sehun hanya tersenyum tipis. Ia pun masih sangat merindukan hyungnya.

Bagaimana tidak? Baru kali ini ia ke rumah setelah 1 tahun lamanya.

"Anyeong hyung, eomma."

"Jaga dirimu baik-baik sayang." Kata ibu Sehun.

oooooooooooooooo훈한oooooooooooooooo

"Yeoboseo? Kau sudah siap?"

"Ne. Cepatlah appa."

"Appa sudah dekat. Turunlah."

Piiip! Piiip!

Ya, hari ini Sehun akan pindah ke SM International SHS. Entah kenapa jantungnya berdebar kencang saat ini. Ia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya.

Cklek

"Appa, ayo kita berangkat."

"Kajja. Kau harus jaga sikap disana."

"Tergantung moodku."

"Hhh, kau ini." Ayah sehun yang bernama KangIn itu tau benar sifat anak bungsunya.

oooooooooooooooo훈한oooooooooooooo

"Hoaaam!" Sosok namja manis baru terbangun dari tidur indahnya. Tangannya menelusuri nakas di samping tempat tidurnya.

Setelah mendapatkan ponsel yang ia cari, namja manis itu menyalakan ponselnya ogah-ogahan.

Seketika matanya terbuka lebar melihat angka 8 pada layar ponselnya.

"BAEK!!! Kenapa tidak bangunkan aku?!"

"Aku sudah membangunkan mu bodoh. Kau tertidur seperti orang pingsan."

"Haah! Baek, ayo cepat! Kita bisa terlambat!"

Namja manis itu segera memakai seragam sekolahnya tanpa acara 'mari kita mandi'.

Namja imut yang bernama Baekhyun itu menganga melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Ya! Kau tidak mandi? Kau bau!"

"Aku sudah terlambat. Lagipula walaupun aku tidak mandi 3 hari pun aku tetap harum. Hanya pagi ini saja aku tidak mandi! Gara-gara kau sih."

"Aku? Cepatlah. Kita terlambat."

Baekhyun berjalan santai di belakang sahabatnya yang berlari mengejar waktu.

"Ini yang aku suka darimu. Kau tidak semena-mena seperti orang lain. Semua orang kau anggap sama seperti dirimu." Monolog Baekhyun sambil tersenyum. Tapi senyuman itu hilang saat

Brukk!

"Huaaa, Baekkie!"

"Hei, kau tidak apa-apa?" Baekhyun membantu namja manis itu untuk berdiri. Matanya menyiratkan kekhawatiran pada sahabatnya itu.

"Yya! Bisa kau hati-hati? Aku semakin terlambat karena kau menabrakku!"

"Kau yang menabrakku." Ucap sang tersangka yang ternyata Sehun.

"Sudahlah, ayo cepat." Bisik KangIn pada putranya.

Namja manis itu melirik ke arah KangIn dan berengut lucu.

"Ahjussi, dia anakmu?" KangIn mengangguk dan tersenyum geli.

"Ajari anak jelekmu cara berjalan ya ahjussi tampan. Aku ke kelas dulu."

"Hey! Kau tidak sopan sekali. Ayo cepat kita ke kelas. Childish!"

"Apa kau bilang? Aku ini manly!"

"Terserah kau! Ahjussi, kami pergi dulu. Maafkan anak rusa ini."

"Hmm, tidak masalah." Baekhyun pun segera menyeret sahabat manisnya yang meronta-ronta.

"Dia lucu sekali. Aku menyukainya." Ucap KangIn.

"Mwo?! Appa akan meninggalkan eomma demi anak gila itu?"

"Aku menyukainya untukjadi menantuku."

"Kekasih Suho hyung? Aku tidak rela punya kakak ipar seperti dia."

"Haha, Lihat saja yang jatuh cinta duluan. Kau atau kakakmu." Sehun yang mendengarnya memutar bola matanya malas.

oooooooooooooooo훈한oooooooooooooooo

"Zhoumi, aku titip anakku pada mu."

"Tenang saja. Sehun pasti akan menyukai sekolah ini."

"Kalau begitu aku pergi dulu. Sehun, jaga sikap mu disini."

Sehun hanya berdecak sebal mendengar perkataan ayahnya yang di ulang terus menerus seperti radio rusak.

Setelah kepergian KangIn, hanya kesunyian yang ada di ruangan itu.

"Sehun, kau akan tidur di lantai dua. Nanti juga ada murid baru lagi. Dia akan tidur bersamamu."

"Mwo? Aku tidak ingin di ganggu siapapun."

"Dia juga berasal dari sekolahmu yang dulu. Kalian mungkin saling mengenal."

"Temanku hanya si idiot dan si hitam. Mereka tidak mungkin ikut kemari."

"Tenanglah, kau pasti suka. Ayo, ikut denganku. Ke kelas barumu."

Mereka berjalan beriringan. Di sepanjang koridor siswa siswi menatap penuh keterkaguman pada Sehun lewat jendela kelas mereka.

Zhoumi dan Sehun sampai di kelas XI Active. Zhoumi membawa Sehun masuk ke kelas yang tadinya ribut, menjadi hening seketika saat melihat namja yang sangat tampan di depan kelas mereka.

"Perhatian, kalian kedatangan 2 murid baru."

'Wah, tampan sekali.'

'Kyaa, dia pangeran berkuda putih milikku'

'Ada dua? Satu lagi pasti tampan juga'

Ketika para siswi dan para uke sibuk memuja seorang Oh Sehun, sosok namja manis yang berada di belakang duduk di samping Baekhyun melotot karena tidak suka.

"MWO?! Kenapa dia bisa disini?!"

"Ada masalah?" Tanya Zhoumi. Luhan mendengus sebal karenanya. Sedangkan Sehun hanya memasang wajah datarnya.

"Annyeonghaseyo!" Sapa namja jakung dengan senyum idiot khasnya. Sehun yang menoleh ke arah suara melebarkan matanya karena terkejut.

"C-chanyeol?"

"Yo bro! Kita bertemu lagi."

"Sudah, kalian berdua duduk di bangku kosong yang tersedia."

"Baik."

Mareka berdua berjalan ke arah bangku kosong yang berada di sebelah si namja manis.

Sehun menatap namja di sampingnya, lalu melirik name tag yang terpasang di jas sebelah kiri namja manis itu.

"Oh, hai 'Xi Luhan'" Ujar Sehun dengan seringai tampannya yang membuat para yeoja memekik tertahan.

DEG!

"Ada apa denganku?" Gumam namja manis yang ternyata bernama Luhan itu dengan sangat pelan, bahkan nyaris tidak terdengar.

"TBC"

Gimana? Next atau enggak?

Chap 1 segini dulu yaa.

Review Juseyo...