Dislaimer : Harry Poter milik J. K. Rowlings, tapi cerita ini milik saya
Pair: DMHP, BZNL, RWPP, TNHG, FWDG, GWAG, SBSS, FGRM
Rate: M
Genre: Romance
Warning: Bash Light, SLASH/YAOI, MPreg, Dark Harry, OOC, typos bertebarang...
Summary: tatapan mata Malfoy saat melihatmu yang seolah - olah kau adalah alasan dia hidup di dunia ini dan terkadang dia terlihat seperti ingin menerkammu / Tidak apa - apa Grandmother Burga, aku bisa sendiri lagipula aku tidak mau merepotkan Kreacher / Tidak sekarang Sirius, apa pun yang ingin kau katakan dan jelaskan atas apa yang kau lakukan dengan Professor Snape akan aku dengar saat aku kesini untuk menghabiskan liburanku / Uncle Vernon dan Aunt Petunia akan semakin membenciku jika melahat penampilanku seperti ini
An
Sempat jadi silent raiders karena tidak memiliki akun, setelah memiliki akun sempat review, tidak lama kemudian lupa sandi akun, jadi kembali lagi jadi silent raiders, dan akhirnya memutuskan untuk ikut menulis fanfiction jadi silahkan review, semua jenis review diterima termasuk kata - kata kasar tapi jika anda memberi saya kata - kata kasar, saya juga akan membalas anda dengan kata - kata kasar karena saya tidak pernah mereview fanfiction dari author mana pun dengan kata - kata kasar
Chap 1
Harry Pov
"PROTEGO MAXIMA" aku segera menghampiri Sirius, thank Merlin... Sirius baik baik saja...
"Aku tidak apa - apa Harry, ini berkat kau yang tangkas" kata Sirius memujiku dan menyeringai padaku seolah - olah nyawanya tidak dalam bahaya tadi.
Harry Pov end
Tanpa ada yang menyadari Bellatrix terdiam kaku dan tegang dan kembali ke wajah sinisnya setelah mendapat senyum menenangkan dari Sirius.
"Well well well, kali ini aku gagal untuk membunuhmu Sirius, tapi di perjumpaan kita yang berikutnya aku akan membunuhmu dan saat itu tidak ada yang bisa menolong" kata Bellatrix dengan wajah gilanya, dan berbalik meninggalkan departemen misteri
Harry langsung berlari mengejar Bellatrix walaupun Sirius sudah menahannya, tapi Bellatrix sudah melakukan floo dan Harry akhirnya berhadapan kembali dengan Lord Voldemort (ceritanya kembali seperti di buku, sampai mereka kembali ke Hogwarts )
Sj15f,jsm,a4
Hogwarts Express
Hermione mengalihkan tatapannya dari buku yang dibacanya ke Harry yang sedang serius memperhatikan papan catur walau pada akhirnya dia akan tetap kalah melawan ron.
"Harry... Apa kau memperhatikan tingkah dan tatapan Malfoy saat dia melihatmu" kata Hermione memecah kesunyian di kompartemen mereka.
"Ya... aku melihatnya, dia tidak menggangu kita lagi sejak kita kembali dari Departemen Misteri" kata Harry mengangguk dengan mata tetap pada papan catur,
"Yang aku maksud itu, tatapan mata Malfoy saat melihatmu yang seolah - olah kau adalah alasan dia hidup di dunia ini dan terkadang dia terlihat seperti ingin menerkammu" kata Hermione menjelaskan, membuat Ron dan Harry seketika menatapnya dengan kening berkerut
"Aku rasa kau salah lihat Mione, Malfoy tidak mungkin melihat Herry seperti itu, kalau Malfoy menatap Harry dengan tatapan ingin membunuh yang besar aku percaya" kata Ron yang diangguki Harry dengan wajah polosnya.
" Sudahlah... Kita lihat saja nanti, aku atau kau yang benar" kata Hermione " Harry... Apa kau akan langsung ke Grimmauld Place No. 12 atau kau harus ke Privet Drive dulu " lanjut Hermione
"Aku harus menghabiskan minggu - minggu pertama liburan di Privet Drive meski Sirius sudah meminta pada Professor Dumbledore agar aku langsung ke Grimmauld Place No. 12, tapi dia tidak memberi izin, katanya supaya aku lebih aman" kata Harry sedih "tapi aku mau Grimmauld Place No. 12 dulu untuk mengambil kotak ajaib, apa kalian mau ikut" kata Harry dengan senyum di wajahnya
"Oke, aku akan bilang pada Mom kalau aku akan pulang lewat jaringan floo di Grimmauld Place No. 12" kata Ron
"Aku juga akan bilang pada Dad agar dia mengantar kita ke Grimmauld Place No. 12" kata Hermione
Sj15f,jsm,a4
Stasiun King Cross
"Paman Vernon... Ini Hermione Granger dan Mr dan Mrs Granger, dan ini Ron Wesley" kata Harry memperkenalkan mereka pada Vernon" paman Vernon... Bisakah kita mampir di rumah ayah babtisku di London Grimmauld Place No. 12" lanjut Harry
Paman Vernon mengangguk setuju meski enggang.
Sj15f,jsm,a4
Grimmauld Place No. 12
"Aku yakin ayah babtismu berbohong, tidak ada Grimmauld Place No. 12, lagi pula dia tidak terlihat sekaya itu sehingga bisa tinggal di perumahan elit" kata paman Vernon dengan sinis
"Aku pernah kemari jadi ayah babtisku tidak berbohong, lagipula ini rumah pernyihir yang deberi berbagai macam mantra perlindungan sehingga Muggle tidak dapat melihatnya, bahkan penyihir yang tidak diberi izin juga tidak bisa melihat rumah ini" kata Harry memberitahu, dan tersenyum melihat reaksi paman Vernon, "baiklah kalau begitu kami masuk dulu" lanjut Harry
Stelah beberapa langkah mereka menghilang membuat wajah paman Vernon semakin pucat, membuat Harry, Mione dan Ron tertawa.
"Baiklah sebaiknya kita segera masuk dan mengejutkan sirius" kata Harry semangat, mereka segera masuk kedalam tanpa mengetuk pintu, mereka tidak tau kalau justru merekalah yang akan terkejut.
"Harry... Bukankah seharusnya kau kesini di akhir bulan juli ?" tanya Walburga Black heran sekaligus cemas.
"Aku mau mengambi kotak ajaib di dapur" kata Harry senyum
"Bagaimana kalau Kreacher saja yang kau panggil untuk mengambilnya"
"Aku mau mengambilnya sendiri sekaligus bertemu Sirius"
"Tapi Harry..."
"Tidak apa - apa Grandmother Burga, aku bisa sendiri lagipula aku tidak mau merepotkan Kreacher" kata Harry bersikeras
"Baikalah, tapi apa pun yang kau lihat jangan pernah marah pada Sirius"
"Oke"
Sementara mereka berbicara, Ron dan Hermione menatap mereka tidak percaya
"Oh... Lihat siapa yang kau bawa bersamamu, aku masih tidak percaya kau mau berteman dengan mereka si..."
"Grandmother Burga" kata Harry segera memotong kata - kata Walburga sebelum mengatakan sesuatu yang menyinggung Ron dan Hermione.
"Oke oke... Aku tidak akan mengatakan apa pun" kata Walburga kesal
"Kalau begitu aku ke dapur dulu"
"Hm"
"Tadi itu apa ?" Tanya Ron
"Harry, bukankah ibu Sirius membecimu dan Sirius" tanya Hermione.
"Itu hanya didepan orang lain, karena sebenarnya Grandmother Burga sudah memaafkan sirius sejak..." Kata - kata Harry terhenti karena pemandangan di depannya, "Sirius" kata Harry lemah sedangkan Ron dan Hermione hanya bisa diam karena terkejut.
Sirius yang mendengar suara Harry langsung melepas ciumannya.
"Bu - bukankah kau kesini akhir bulan juli nanti" kata sirius gugup
"Aku mau mengambil kotak ajaib, jadi aku mampir sebentar" kata Harry sambil berjalan ke lemari dapur dan mengambi salah satu dari dua kotak berwarna hijau.
"Oh... Ha - Harry aku mau menjelaskan apa yang terjadi" kata Sirius ragu.
"Tidak sekarang Sirius, apa pun yang ingin kau katakan dan jelaskan atas apa yang kau lakukan dengan Professor Snape akan aku dengar saat aku kesini untuk menghabiskan liburanku" kata Harry tesenyum menenangkan pada Sirius.
"Kau tidak marah Harry"
"Tidak, Grandmother sudah memperingatkan aku untuk tidak marah padamu atas apa yang aku lihat nanti" kata Harry, "aku harus segera kembali, kalau aku lebih lama lagi Uncle Vernon bisa bertambah marah" lanjut Harry
Mereka berjalan keluar dari Grimmauld Place No. 12 dan disambut tatapan tidak suka dari Vernon Dursley.
"Baiklah Harry, Hermione sampai bertemu diakhir bulan" kata Sirius melambaikan tangan dengan semangat dan dibalas Harry dan Hermione dengan senyum.
Setelah mobil mereka melaju, Sirius meletakkan tangannya di pinggang Severus dan menariknya mendekat padanya, mereka berbalik masuk kedalam rumah dengan Ron mengikuti di belakang mereka.
"Mom terimah kasih kerena membuat Harry tidak terlalu marah padaku" kata Sirius tersenyum penuh terima kasih
"Aku hanya tidak ingin anak dan cucuku tidak saling bicara" kata Walburga Black
"Ron, apa pun yang terjadi dan yang kau lihat dirumah ini bisakah kau merahasiakan dari semua orang termasuk keluargamu" mohon Sirius
Ron menatapa Sirius dan wajah kaku Severus kemudin mengangguk
"Sebaiknya aku pulang, sebelum keluarga bertanya - tanya kenapa aku belum kembali" kata Ron sambil berjalan ke depan perapian dan mengambil sejumpuk bubuk floo, "sampai jumpa di akhir bulan" dengan itu ron menghilang menggunakan floo setelah menyebut tujuannya.
"Aku harap Harry bisa menerima hubungan kita" kata Sirius takut
"Tenang saja, dia pasti bisa menerima semuanya, mengingat reaksinya tadi, jadi kau tidak usah khawatir lagi pula hubungan sesama jenis di dunia sihir tidaklah aneh" kata Severus menenangkan.
"Masalahnya Harry membencimu Sevee"
"Harry akan baik - baik saja asalkan kau menjelaskan dengan benar, dan jangan memanggilku Sevee di depan mereka" kata Severus ketus
"Kenapa... Aku justru ingin melihat reaksi mereka" kata Sirius menyeringai jail.
"Jangan coba - coba, kalau kau tetap melakukannya kau tiidak akan dapat jatah selama aku di sini.
Loading..."HEE!... Sevee kau pasti bercandakan... Iya kan... Kan kan"
Sj15f,jsm,a4
Privet Drive No. 4
"Kau begitu sombong mrnyuruhku mengantarmu kerumah ayah babtismu yang pembunuh itu di depan orang tua temanmu sehingga membuatku tidak punya pilihan selai menuruti permintaanmu" kata paman Vernon dan mendorong Harry ke lantai dan membuat kepalanya membentur ujung meja sehingga kepalanya terluka dan mengeluarkan darah., "dan kenapa kau tidak tinggal saja dengan ayah babtismu bukankah dia sangat kaya sehingga dia punya rumah di Grimmauld Place" lanjut paman Vernon marah.
"Aku juga ingin tinggal dengan ayah babtisku tapi Professor Dumbledore tidak mengizinkan aku untuk tinggal di sana sebelum aku memasuki usia dewasa" kata Harry sambil mengusap jidatnya yang berdarah
"Masuk ke kamarmu SEKARANG" teriak paman Vernon
Harry segera naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya.
Sj15f,jsm,a4
Hari - hari berikutnya tidak ada bedanya dengan tahun - tahun sebelumnya, mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti memasak dan membersihkan, kalau Harry melakukan kesalaha, Harry akan di hukum, di pukul dan tidak diberi makan, setidaknya tahun ini dia tidak akan kelaparan berkat kotak ajaib yang dia ambil dari Grimmauld Place No. 12, Harry hanya perlu memasukkan memo jenis makanan yang dia inginkan ke dalam kotak ajaib dan makanan yang dia unginkan bisa dia nikmati.
Tapi itu semua tidak ada apa - apanya dibandingkan malam ini, malam ulang tahunnya yang berubah menjadi malam yang menyakitkan untuknya karena seluruh tubuhnya sakit dan kepalanya berdarah akibat pukulan paman Vernon dan membuatnya tidak bisa bangun dari tidur tengkurapnya.
Pada jam 00:00 tepat pada hari ulang tahunnya dia merasakan sakit yang luar biasa di beberapa bagian tubuhnya, Harry ingin berteriak sangkin sakitnya tapi dia takut paman Vernon marah karena mendengar suara teriakannya, setelah beberapa saat sakitnya mulai reda, Harry bangkit dari kasurnya dan alangka kagetnya Harry melihat bayangannya di cermin.
"Uncle Vernon dan Aunt Petunia akan semakin membenciku jika melahat penampilanku seperti ini" gumam Harry saat melihat sepasang sayap yang melekat pada punggungnya yang membentang lebar layaknya sayap malaikat, tidak hanya itu, juga terdapat bulu burung mulai di bagiang dada hingga di pertengahan paha dan juga beberapa di lengan sehingga membuatnya terlihat memakai baju bulu burung, bahkan dia juga memiliki ekor, diantara itu semua kakinya yang membuatnya tidak dapat berkata - kata, seluruh betisnya telah beruba menjadi kaki burung, telinganya kini berbentuk runcing seperti peri, tapi dia begitu terkesima saat melihat tiara dan kalung yang dia kenakan, tiara dan kalung yang simple tapi begitu elegan dengan berhiaskan batu hijau emerlald yang indah bigutu pula semua bulu yang melekat pada tubuhnya dengan warna hitam di bagian - bagian tertentu, rambutnya yang warna hitam berantakn dan sedikit memanjang begitu halus saat dia sentuh, kulit putih mulus, bibir mungil sewarna ceri, tubuh yang dulu kurus kini terlihat langsing dengan kurve yang akan membuat para wanita menjadi iru, dan kini ia bisa melihat tanpa kacamata, sehingga bentuk tubuhnya yang dulu biasa - biasa saja kini terlihat rupawan, Harry benar - benar kesal karena dia terlihat begitu feminine seperti wanita meski dia tetap lelaki tulen.
"Dengan tampilan seperti ini aku tidak akan herang jika aku juga bisa hamil, jika seperti ini tidak akan ada wanita yang mau denganku" kata Harry sedih.
Harry berpikir bagaimana caranya untuk mengmbalikan penampilannya seperti semula, dan tiba - tiba sedikit demi sedikit keadaan tubuhnya kembali, tidak ada lagi bulu, kini yang berdiri di depan cermin seorang pemuda manis dan mungil dengan kulit putih mulus, rambut hitam berantakan dan mata hijau emerlald.
"Sebaiknya aku bertanya pada Mione apa yang tejadi padaku, aku yakin dia tahu sesuatu" kata Harry.
Setelah Harry menulias surat untuk Hermione, Harry bersiap - siap untuk berangkat ke Grimmauld Place No. 12.