My Destruction Flag
Disclaimer : Masashi Kishimoto © Naruto
Pair : Naruto x Sasuke x ... (Reverse Harem)
Rate : T
Genre : Romance, Comedy, Humor, Fantasy.
Warning : AU, Fem!Naru, OOC, Miss-Typo, Sudut pandang orang pertama, dll.
Summary :
Aku adalah Namikaze Naruto, anak perempuan berumur 8 tahun dari keluarga Duke Namikaze. Selama masa hidupku yang masih 8 tahun bisa dikatakan kalau aku adalah anak yang manja dan egois. Tapi semua itu berubah ketika kepalaku secara tidak sengaja membentur batu.
Chapter 1 : Aku mengingat kehidupanku sebelumnya
Karena lagi asik-asiknya, aku baru bisa berhenti bermain game saat fajar tiba ... Dan sudah pasti aku hampir tidak tidur. Aku mengganti baju menjadi seragam sekolah, mencuci mukaku dengan air, dan menuju pintu depan tanpa menyisir rambutku.
Aku mendengarkan omelan ibuku "Tapi semua gadis-gadis SMA akan malu jika terlihat seperti ini." dan pura-pura mendengarkannya.
Setelah meninggalkan pintu masuk aku melompat ke sepeda favoritku sejak SMP dan mengayuhnya dengan kekuatan penuh. Setelah mencapai jalan aku terus mengayuh sepadaku meskipun berada di turunan. Mengayuh pedal, terus terus terus mengayuh hingga cepat sekali dan tidak bisa berhenti. Sepeda ini terus melaju hingga sampai ke jalan raya yang ramai. Dalam kesadaranku yang mulai memudar ... aku mendengar suara keluargaku yang berulang kali mengatakan "Si idiot ini!"
Itu adalah ingatanku dari kehidupan sebelumnya ... Aku mengingatnya karena kepalaku baru saja terbentur dengan cukup keras. Naruto Namikaze, umur delapan tahun. Sebagai satu-satunya putri dari Duke Namikaze, aku tumbuh dan dimanjakan sekali seperti bunga. Akibatnya, aku menjadi egois dan tumbuh menjadi putri yang angkuh.
Hari ini, aku diantar ke istana kerajaan oleh ayahku. Selain itu, seorang pangeran ketiga yang seumuran denganku dijadwalkan untuk memanduku di sekitar taman istana kerajaan.
Bertemu pangeran untuk pertama kalinya, rambut hitam dan mata onyx itu begitu indah bagaikan seorang malaikat. Dia begitu tenang dan bahkan membuatmu tidak akan berpikir jika dia hanyalah seorang anak berusia delapan tahun. Aku jatuh cinta dengan pangeran pada pandangan pertama, dan hanya berpikir untuk selalu menempel di dekatnya. Karena aku selalu dimanja, aku tidak peduli tentang orang lain atau semacamnya.
Kemudian, karena aku mengikuti pangeran begitu dekat, akhirnya aku menjadi terlalu dekat dan menabraknya hingga terjatuh. Momentum jatuh itu bukan masalah besar, tapi ... lokasinyalah yang menjadi masalah.
Ada taman batu hias tepat sebelum kami, dan itu membentur kepalaku dengan cukup keras. Benturan itu mengenai keningku, dan tampaknya menyeluarkan darah yang cukup banyak. Semua pelayan yang menemani sang pangeran menjadi panik.
... Namun, bagiku, melihat darah yang terus bercucuran bukanlah sebuah masalah. Entah bagaimana, karena shock membuat ingatanku di kehidupan sebelumnya kembali. Diriku di kehidupan sebelumnya, seorang murid SMA berumur tujuh belas tahun.
Ini artinya dalam tubuh anak berusia delapan tahun ini, ingatan selama tujuh belas tahun terus menerus datang memasuki pikirannya. Sejujurnya, aku merasa jika kepalaku akan mengalami konslet. Diriku yang terdiam segera dibawa ke ruang perawatan kemudian dibawa lagi ke Mansion setelahnya.
Setelah itu, aku terus mengalami demam tinggi selama lima hari ke depan.
Lima hari kemudian, demamku turun dan ingatanku mulai menyatu, dan aku akhirnya bisa keluar dari tempat tidur. Kemudian entah mengapa, sang pangeran berada di hadapanku. Tampaknya, sang pangeran khawatir jika aku tidak bisa bangun dari tempat tidur dan akhirnya mengunjungi kamarku.
"Halo, bagaimana keadaan Anda sekarang, Miss Namikaze?"
Pangeran ketiga Sasuke memberikanku senyuman dan suara indahnya, akupun hanya bisa terpesona melihatnya. Ahhh, sungguh wajah yang manis dan indah ...
Sebelum kenangan di kehidupan sebelumnya kembali, Naruto tampaknya telah jatuh cinta kepada Pangeran Sasuke, tapi ... aku yang telah mengingat kembali ingatan selama tujuh belas tahun tidak pernah berpikir untuk jatuh cinta dengan anak berusia delapan tahun.
Namun, Pangeran Sasuke telah menyembuhkanku hanya dengan bisa melihat penampilan menggemaskannya yang seperti malaikat. Onee-san tampaknya tanpa sadar merasa menjadi seorang kakak perempuan. Lalu, Pangeran Sasuke menatapku dengan wajah suram.
"Sungguh, saya benar-benar minta maaf karena telah menbuat wajah anda terluka ..."
Tampaknya Pangeran Sasuke menundukkan kepalanya untuk beberapa alasan ...
Sebenarnya ini terjadi karena aku hanya memikirkan untuk terus menempel Pangeran Sasuke dan membuatku terjatuh. Karena telah menyebabkan pertumpahan darah di taman istana yang indah ... Aku berkata dengan tulus "Tidak, tidak, aku yang harus minta maaf." aku menjawab terburu-buru.
"Tolong angkat kepala anda, Pangeran Sasuke. Kejadian ini, sepenuhnya adalah kesalahan saya sendiri. Sebaliknya, karena telah membuat orang-orang istana merasa tidak nyaman, aku harus segera kembali untuk meminta maaf kepada mereka."
Dan ketika aku menundukkan kepalaku, giliran sang pangeran yang memasang wajah terkejut.
Berpikir tentang mengapa pangeran terkejut, aku ingat bahwa aku masih seorang putri egois ketika bertemu dengan sang pangeran. Setelah melihat perubahan drastis pada diriku setelah lima hari berlalu, bahkan membuat semua pelayan-pelayan yang ada di rumah terkejut.
Tapi, setelah mendapatkan kembali kenangan dari tujuh belas tahun sebagai rakyat biasa, aku tidak lagi bertindak sok dan sombong seperti sebelumnya ...
Sekarang, semua penghuni mansion ramai oleh rumor tentang kepribadiaku yang telah berubah drastis karena kepalanya terbentur keras dan terbaring di tempat tidur terkena demam tinggi.
Bahkan pangeran, yang hanya bertemu sekali sebelumnya, terlihat sangat terkejut melihat perubahan diriku dibandingkan sebelumnya.
Namun, pangeran elit berusia delapan tahun itu segera pulih dari shock-nya.
"Tidak, jika saya lebih memperhatikan lingkungan sekitar... Saya tidak akan bertabrakan dengan anda... berpikir bahwa hal itu mungkin menimbulkan bekas luka di dahi Anda, saya benar-benar menyesal."
Pangeran kecil menunduk kepalanya dalam-dalam sekali lagi. Dia benar-benar seperti seorang pangeran yang baik. Sangat berbeda dibandingkan putri egois dari keluarga Duke Namikaze.
Tentu saja aku mendapat sedikit goresan karena kecelakaan ini tetapi itu sudah dijahit dengan rapi. Bekas luka horisontal sekitar satu sentimeter akan berbekas di dahiku. Tapi aku merasa ... hal itu tidak menjadi masalah jika masih ada luka kecil yang tersisa.
Meskipun bukan untuk menyombongkan diri, aku cukup liar di kehidupanku sebelumnya. Saat di sekolah dasar aku sering kejar-kejaran dengan kedua kakak laki-lakiku di sekitar pegunungan. Makanya aku sering terluka dan sering pula dijahit. Pada awalnya, ibuku selalu berkata "tapi kau seorang gadis!" Meskipun pada akhirnya, dia menyerah mengingatkanku.
Oleh karena itu, luka sekecil ini bukanlah suatu masalah bagiku.
"Tidak tidak. Tolong jangan khawatir tentang goresan seperti ini, Pangeran Sasuke. Lagipula, luka ini tiak menjadi masalah karena poni saya akan menutupinya. "
Setelah mengatakan hal itu, aku memberikan senyuman lebar kepada Pangeran Sasuke.
Lalu untuk beberapa alasan, sang pangeran terdiam dengan wajah lebih terkejut. Tidak hanya Pangeran Sasuke, para pelayan yang menemaninyapun ikut terkejut.
Entah mengapa, suasana di kamarku menjadi aneh.
Dalam suasana seperti itu, yang pertama untuk berbicara adalah Pangeran Sasuke.
Dia sungguh dewasa meskipun baru berusia delapan tahun. Aku sendiri yang secara mental berusia delapan ditambah tujuh belas tahun benar-benar harus mencontohnya.
"Well, meskipun anda tidak terlalu memikirkannya, hal ini tidaklah sama dalam masyarakat. Karena ini dapat mempengaruhi pernikahan anda di masa depan. "
"Oh ..."
Aku baru tersadar.
Memang, meskipun bekas luka satu sentimeter di dahi tidak akan mempengaruhi pernikahan di dunia sebelumnya. Namun, pada abad pertengahan di masyarakat bangsawan Eropa ini berbeda. Dalam dunia di mana perkawinan politik adalah hal yang lumrah, bahkan hal kecil bisa menjadi kerugian.
Pergaulan bangsawan ini benar-benar mengganggu. Jujur, ini terasa agak melankolis, meskipun aku tidak perlu melakukan debut sosial selama beberapa tahun kedepan.
Ketika masih hanya Naruto, aku pikir memasuki masyarakat dewasa itu semudah mengambil sesuatu yang sudah tersedia. Begitu aku mengingat kehidupanku sebelumnya, sekarang hal ini menjadi sangat rumit dan merepotkan.
Sebagai contoh awal, aku menjelajahi bukit seperti monyet saat masih SD, dan berubah menjadi seorang gadis otaku saat SMP serta menghabiskan waktuku mengurung diri di kamar, tidak mungkin bagi orang seperti itu untuk mulai bersosialisasi ...
Ahh, aku ingin kembali ke kehidupanku sebelumnya. Aku ingin makan keripik kentang. Masih ada manga yang ingin ku baca. Aku ingin nonton anime. Aku ingin main video game!
"ruto-sama, Naruto-sama."
"Oh ya?"
Aku yang melamun memikirkan kehidupanku sebelumnya sampai-sampai lupa terhadap pangeran. Tampaknya dia telah berusaha sangat keras untuk berbicara denganku, tapi aku malah tidak mendengarkannya sama sekali. Pangeran, maafkan aku.
"Jadi, anda setuju kan?"
"... i, iya, saya mengerti."
Pangeran Sasuke menatapku dengan ekspresi serius. Karena aku tidak mendengar sama sekali, aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman.
"Baiklah, saya akan datang kembali menemui anda lain waktu, setelah kondisi anda membaik."
Pangeran mengatakan hal itu sambil tersenyum dan menunduk, kemudian ia pergi meninggalkan kamar.
Sejujurnya aku tidak mendengar apapun yang dia katakan, karenanya aku bingung mengapa ia berkata akan kembali berkunjung ... Yah, setidaknya aku bisa bertanya kepada pelayanku yang juga ada di ruangan nanti, untuk saat ini aku hanya bisa tersenyum dan melihat pangeran pergi.
Dengan demikian kunjungan Pangeran pun selesai. Untuk saat ini, sangat melelahkan bagiku yang masih sakit untuk menerima tamu, tolong biarkan aku tidur lagi. Selamat ma—
"Ojou-sama! Selamat ! "
Salah satu maidku, Shizune, membangunkanku yang baru saja akan kembali tidur. Aku benar-benar ingin tidur ... Shizune, yang juga berada di ruang ini selama kunjungan Pangeran Sasuke, tampak bersemangat untuk suatu alasan.
Wajahnya benar-benar merah. Aku penasaran kenapa ini bisa terjadi, mungkinkah pesona pangeran itu terlalu berlebihan? Tanpa menyadari ekspresi kesalku, Shizune meneruskan kata-katanya.
"Meskipun Pangeran Sasuke hanyalah pangeran ketiga, dia sangat berbakat. Ketika raja nanti menentukan pewaris tahtanya, kemungkinan besar Pangeran Sasuke lah yang akan terpilih. Untuk bisa menjadi tunangan Pangeran Sasuke, tidaklah berlebihan jika mengatakan ojou-sama bisa menjadi ratu di masa depan. Selamat atas pertunangan anda!"
Huh, apa, eh, apa ? Aku merasa seperti baru saja mendengar kata-kata aneh. Siapa yang baru saja bertunangan?
"Uhh ... Shizune, apa yang kau katakan? Bisa kau ulangi lagi? "
"Baik! Untuk menjadi tunangan Pangeran Sasuke, tidaklah berlebihan jika mengatakan ojou-sama bisa menjadi ratu di masa depan. Selamat atas pertunangan anda, Ojou-sama! "
"Siapa? Pertunangan siapa katamu ta..."
"Apa yang anda katakan, Ojou-sama! Tentu saja itu Pangeran Sasuke dan Naruto Ojou-sama ! "
"~~~~~ APA ! ?"
Teriakanku bergema di dalam mansion. Karena cedera dikepalanya dan demam, sekali lagi Ojou-sama telah... yah rumor itu terus beredar selama beberapa waktu.
.
.
.
To Be Continue