SMASH BORDER EVENT

WHY WE SHOULD JOIN THIS EVENT! MENDOKUSEI!


Part 4, Jin Yuuichi

...

Seorang laki-laki memasuki gedung Border. Tidak seperti biasanya, ia memakai headset di kupingnya, ia menyalakan sebuah lagu melalui ponselnya.

"nanana..." Nyanyinya.

"Ah! Jin-san!" sapa anak lelaki yang usianya di bawah Jin. Lelaki berbaju biru tanpa mengaktifkan triggernya tidak mendengarnya, ia sibuk menyanyikan lagu yang ia dengar. "Oi Jin-san!" lelaki yang bernama Jin Yuuichi itu kaget lantaran sebuah tepukan di punduknya menyadarkannya. Ia membuka headsetnya dan melihat lawan bicara di belakangnya.

"Oh, Yoneya.. tumben sekali menyapaku. Ada apa?"

"Shuuji dalam masalah." Kalimat itu membuat Jin menaikkan alisnya. "Dia butuh bantuanmu. Aku serius loh."

"Dimana Shuuji?" Tanyanya ke pada anak lelaki bernama Yoneya Yousuke itu.

"Sebelah sini.." Yoneya berjalan di depannya lalu seperti menghilang ketika Jin tidak melihatnya.

"Kemana Yoneya.." Jin melihat 2 belokan sebelum menuju ruang pertarungan Border.

"Ah, susah banget. Pakai jatoh segala!" Jin mendengar suara samar, lalu dia mengikuti arah suara itu dan melihat seseorang yang sedang menungging layaknya mencari sesuatu di sela-sela pot bunga samping vending machine.

"Ano, bisa kubantu?" Jin melangkahkan kakinya menuju makluk yang sedang kesulitan menggapai sesuatu. Ia di belakang makluk itu. Orang itu sepertinya tidak mendengarnya lantaran tanganya berusaha menggapai apa yang jatuh di sela itu.

"Yosuke, harusnya kau tidak mengembalikan recehku dengan cara dilempar! Kau tau aku sudah susah payah irit minggu ini kau malah melempar koin berhargaku!" Makinya. "Harusnya kau yang mencarinya! Sial! Baju ini menyusahkan!"

Jin melihat dan tersenyum lebar. Ia berdiri di belakang makluk yang sedang nungging itu dan menempelkan telapak tangannya di bokongnya.

"Jangan kau pegang bokongku, harusnya kau bantu mencarinya! Sh*t susah bangeett!"

"Susah ya Shuuji? Mau kubantu meraihnya?" Shuuji menghentikan rabaannya, ia membeku, dengan perasaan cemas ia menengok ke belakangnya dan menemukan sosok yang sangat ia benci berdiri di belakangnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN JINN!" makinya.

'duk'

Kepala membentur tembok di depannya. Shuuji memegang kepalanya.

"Sakit ya Shuuji?" Tanya Jin yang khawatir kepadanya.

"Sakit bego!" Makinya.

"Ngapain kau menungging disini dan.. lihat pakaianmu.. tak kusangka Markas Besar Border sekarang suka bercrossdress. Yha, walaupun begitu kau manis juga memakainya loh."

Shuuji merasa otak senpainya ini benar-benar konslet ya? Ngapain memanggil sesama jenis dengan sebutan itu?

"Ah Shuuji koinnya sudah ketemu?" Yoneya Yousuke datang dengan rekan timnya yang lain, lelaki berambut mirip jamur.

"Konbanwa Jin-san." Sapanya sopan.

"Yo, Narasaka, Yoneya juga. Kurasa koinnya belum ditemukan. Shuuji akan kucari untukmu sebagai hadiah karena tadi boleh melakukan itu." Ujar Jin, ucapannya yang ambigu membuat kedua makluk itu melihat ke arah kapten Miwa.

"Kau melakukan apa Miwa?" Tanya Narasaka kepada kaptenya. Tentu saja Miwa menggelehkan kepalanya.

"Kurasa di sela-sela itu Jin-san." Ujar Yoneya.

"Ah, ketemu.. ini ya?' ujar Jin sambil memungut koin itu. Ia membersihkan sekilas dengan tisu yang ia taruh di saku celananya dan memberikannya ke Shuuji. Miwa menolaknya.

"Aku terima ya Jin-san." Ujar Yoneya. Ia langsung memberikannya ke Miwa.

"Yoneya dan Narasaka gak ikutan bercrossdress?" mereka berdua menggelengkan kepalanya.

"Hanya Miwa saja di tim kami yang bercrossdress." Ujar Narasaka mantap.

"Woi, Narasaka! Kenapa kau tidak membelaku!"

"Event Hari Polisi loh Jin-san, memangnya Tamakoma gak ikutan?" Tanya Yoneya.

"Belum tahu." Tak lama kemudian sebuah email masuk ke ponselnya, ia mengecek dan sedikit kaget. "ternyata Tamakoma pun ikutan."

"Kuharap kau mendapatkan baju seperti ini!" maki Miwa.

"Oh, Shuuji ingin berpairing denganku?" Goda Jin. Dengan emosi Miwa lalu melayangkan tendangan kearah dada lelaki setinggi 179cm itu.

"Jangan MIWA!" Ujar Narasaka, tapi telat Miwa keburu melakukannya.

"Waw nice view Shuuji! Ternyata mulus juga hahahaaa.." Tawa Jin menggema ke ruangan itu.

"Kau pervert Jin! Kuharap kau mendapatkan biar kutertawakan kau sampai puas!"

"Kalau kudapatkan, apa Shuuji mau berdekatan denganku?" Jin mendekati kapten skuad Miwa yang notabenenya sedang bercrossdress dengan baju polisi wanita lengkap dengan rok dan heels mininya. "Kalau kau mau aku rela memakainya kok." Jin mendekatinya dan memegang pipi Miwa, ia mencubitnya agak keras sehingga membuat Miwa kesal akan tindakannya.

"Ah Jin-san kau disini rupanya!" Jin melepaskan cubitannya di pipi Miwa dan menengok ke arah suara yang ia kenal.

"Oh, Shun-DUK' Miwa langsung menendangnya tanpa ampun. Jin pun tersungkur di lantai. Kaki yang tak terbalut celana panjang itu hinggap bebas di pantat milik Jin. Tindakan Miwa membuat yang lain kaget.

"Ah, Jin-san.. lain kali saja ya.. aku ada rapat dengan skuad ku." Midorikawa Shun lalu memberikan salam dengan yang lain dan langsung lari ketika matanya bertemu dengan iris mata milik Miwa yang marah.

"Shuuji.."

"Jin pun tak berdaya dihadapan Miwa." Komentar Narasaka yang melihat senpainya dari Tamakoma itu tak henti-hentinya menerima cintah dari sepatu yang dipakai Miwa.