Disclaimer : Masashi Kishimoto
.
.
Sorry for bad language, typos and many more, happy reading!
.
.
Suara hingar-bingar musik di dalam suatu ruangan kecil ini serasa memecahkan telinga gadis berusia 20 tahun ini. Ia merapatkan tangannya ke tubuh dan berusaha memeluk dirinya sendiri.
"Cepat ikut aku," Seorang wanita berumur menarik lengannya dengan agak kasar lalu mendorong tubuhnya ke dasar lantai. Hal itu membuat tubuhnya sedikit merasakan sakit dan nyeri bersamaan.
"Ini gadismu itu? Apa dia tidak cacat?"
Wanita itu menyeringai,"Dia seratus persen bersih dan mulus. Dia masih perawan. Namanya Haruno Sakura," Jawabnya tanpa ragu. Sakura mendongak dan menatap mata sang ibu dengan tatapan memohon nya,"Momjangan lakukan ini padaku! Aku ingin bebas, aku akan pergi dari rumah dan tak pernah datang kembali. Kumohon bebaskan aku," Ucapnya. Ia meraih kaki ibunya dan menangis keras. Wanita berambut pirang yang memandangnya dari belakang mendesis,"Kau itu jangan pura-pura polos. Sebentar lagi, status mu adalah pelacur. Mebuki sudah menjualmu padaku. Dan yah.. kupikir kau bisa menghasilkan uang yang banyak," Sakura menoleh ke belakangnya lalu memandang jijik pada wanita gila itu.
"Pergi sana wanita murahan. Tempatmu adalah disini bersama Dorothy dan para pelacurnya yang lain," Mebuki melepas pegangan putrinya dan berjalan ke lain arah dengan membawa uang yang banyak dari Dorothy.
Sakura mencoba berdiri namun tangannya dicekal oleh Dorothy dan langsung menariknya ke sebuah kamar berukuran kecil," Tempatmu di kamar ini sampai saat pelelangan nanti. Jangan berbuat hal bodoh atau kau akan menyesal," Ancamnya kemudian menutup dan mengunci pintu. Sakura menangis dan memeluk lututnya sendiri. Ia merasa harga dirinya hancur begitu saja, ibunya sendiri, wanita yang melahirkan nya lah yang menjualnya ke tempat terkutuk ini.
"Dad... Tolong aku..."
"Aku senang kalian dapat memenuhi undangan ku untuk datang kemari. Haha, sudah lama sekali kita tak berkumpul seperti ini," Ujar seorang pria dengan rambut pirang dan bermata biru. Ia merangkul dua pria lainnya secara bergantian dan tersenyum senang.
"Tapi kenapa harus di sini Naruto?"
Pria yang bernama Naruto itu menoleh ke arah pria dengan rambut gelap dan bermata hitam," ... Ini adalah kejutan ku. Kau dan Sai akan menyukainya," Jawab pria itu enteng.
"Sasuke benar Naruto. Ini gila,"
"Tidak. Ini tidak gila, aku tahu apa yang terbaik untuk kita bertiga. Dah oh... Pelayan! Hei! Bawakan kami tiga botol bir," Titahnya pada seorang pelayan wanita seksi yang kebetulan lewat di meja mereka.
Sasuke menatap mata biru Naruto tanpa minat sebelum mengalihkan pandangannya pada arah lain. Dilihatnya sekitar, menjijikkan. Bagaimana bisa orang-orang ini bisa melakukan seks di depan orang banyak yang bahkan hal itu tak terpikirkan barang sedikit saja di dalam otaknya yang brilian. "Ini pekerjaan kotor. Benar-benar menjijikkan,"
"Hey aku mendengar gumaman mu sobat! Jangan berkata hal bodoh, kau pasti akan tertarik pada salah seorang perempuan cantik di tempat ini," Sanggah Naruto. Ia menyikut lengan Sasuke dan menatapnya dengan pandangan menantang,"Kau berusaha bilang apa sebenarnya?"
Naruto mengangkat bahunya,"Menurutmu? Aku hanya berpikir apakah kau sanggup melihat kemolekan setiap gadis yang akan dilelang malam ini. Bagaimana menurutmu Sai? Apakah Sasuke Uchiha bisa bertahan malam ini?"
Sai menaikkan satu alisnya dan menatap Naruto,"Kau bajingan. Lihat dulu apakah kau bisa bertahan malam ini?"
Naruto tertawa mendengar jawaban Sai. Ia menepuk pundak Sasuke,"Baiklah, jika kau tidak merasa bergairah malam ini karna tubuh para gadis itu maka kau menang. Tapi jika kau tak bisa, maka aku yang menang," Kata Naruto dengan penuh percaya diri kalau Sasuke akan kalah darinya,"Jangan bercanda,"
"Uh kau tak bisa menolak. Lihat... Mereka akan membuka pelelangan itu,"
Mata hitam Sasuke melirik ke arah gadis-gadis yang berjalan ke panggung depan dengan macam pakaian seksi yang mereka kenakan. Ditelisiknya satu persatu perempuan-perempuan yang berdiri dalam satu barisan itu dan memandang mereka. Tidak ada yang menarik, ia tidak menyukai tatapan nakal yang mereka berikan. Apa mereka tak sadar? Mereka tengah dijual, dihina dan direndahkan. Bagaimana bisa ekspresi mereka sebegitu tenangnya.
"Baiklah tuan-tuan yang hadir, ini adalah gadis pertamaku. Dia bersih dan menggairahkan. Aku mulai dengan harga 1000 dollar," Ucap Dorothy sambil menarik salah seorang gadis dan memperlihatkan kepada pria-pria mesum yang ada disini. "Aku tawar dia 2000 dollar!"
Sasuke mengalihkan pandangannya ke arah pria dengan perut buncit dan kumis tebal di samping kanannya. Ia mengernyit jijik. Bagaimana bisa dia menghabiskan banyak uang hanya untuk tubuh gadis itu? Dilihat dari penampilannya pun, pria itu sudah tua. "Tolol," Gumamnya.
"2500 dollar!" Pria lainnya berseru. Sasuke memejamkan matanya lalu melipat tangan ke dada, ini membosankan. Sungguh membosankan.
Satu persatu pelacur di atas panggung itu telah sukses dijual. Menyisakan yang terakhir di sudut sana dengan mata hijaunya yang penuh dengan air mata dan surai merah mudanya yang kusut. Sasuke memandang ke arah gadis terakhir itu dengan bingung. Dia berbeda. Gadis itu memberontak sampai Dorothy menampar pipinya lalu menarik tangannya dengan kasar ke depan pria-pria tua itu.
"Wow, yang ini seksi. Benar bukan Sasuke?"
Sasuke tak menjawab. Ia memfokuskan dirinya pada gadis yang tengah menangis di atas panggung sambil berusaha menutupi dirinya dengan kedua tangan mungilnya itu.
"Yang ini benar-benar liar. Aku mulai dari 2500 dollar,"
"3000 dollar," Mata Sasuke melirik pria di belakangnya dan mulai menyipit. Pria itu tak jauh berbeda dari yang lainnya, sama-sama tua dan buncit. Apa jadinya kalau pria itu yang menungganginya. Sasuke menggeleng,
"3500 dollar,"
Naruto dan Sai menatap Sasuke terkejut. Mereka berdua saling memandang bingung.
"Hey Sasuke apa yang kau lakukan? Aku tidak memintamu untuk ikut pelelangan kan? Dengar, aku cuma ingin lihat apakah-"
"Ini kemauanku," Mata hitam Sasuke menatap tajam Naruto lalu kembali meluruskan pandangannya. Naruto dan Sai kembali bungkam. Mereka tak bisa menghentikan Sasuke.
"Baik apakah ada yang lebih lagi?"
"4300 dollar!" Pria itu kembali menyahut. Sasuke menggeram,"4500!"
Naruto memandang Sasuke dan pria tua itu bergantian,"Sai kupikir ini sudah diluar rencana ku,"
"Kita tak bisa menghentikan Sasuke. Kau tahu sendiri dia bagaimana,"
Naruto menutup wajahnya dengan tangan dan membiarkan ini mengalir.
"5000 dollar!"
"5000 dollar, apakah tuan disana bisa menawar lebih tinggi?"
Sasuke mengepalkan tangannya,"dua juta dollar dan gadis itu milikku,"
Dorothy mengaga lebar. Sakura menaikkan wajahnya lalu mencari pria yang membelinya dengan harga sedemikian banyaknya. Hatinya sakit, harga dirinya hanya sampai dua juta dollar dan itu sudah termasuk keperawanan nya.
"Du-dua juta?"
Sasuke berdiri dari kursinya dan berjalan mendekati Sakura. Naruto mencoba menghentikan nya namun Sai menahan tangan Naruto. Jadinya mereka membiarkan Sasuke berbuat sesuka hatinya.
"Ini cek untukmu. Dia milikku," Sasuke membungkukkan sedikit tubuhnya lalu menarik lengan Sakura dan membawanya menjauh dari panggung. Dorothy menatap cek di tangannya dengan bingung. Ia masih tak percaya dengan apa yang ia pegang ini.
Pria-pria tua itu mulai membubarkan diri saat pelelangan telah selesai. Naruto dan Sai berdiri saat melihat Sasuke berjalan mendekati meja mereka dan berhenti,
"Aku tak bisa pulang bersama kalian. Jadi aku duluan," Sasuke kembali berjalan sambil membawa Sakura di sampingnya. Naruto hendak kembali berbicara namun Sai juga terus menahannya,"Dia tahu dengan apa yang ia lakukan. Kita percaya saja,"
Sakura terdiam di dalam mobil. Ia tak bisa berbicara apapun, apalagi meminta untuk dibebaskan. Pria di sampingnya ini benar-benar mengeluarkan aura mengerikan dan tak banyak bicara.
"Siapa namamu?"
Sakura menoleh pelan dan menjawab,"Sakura Haruno," Cicitnya.
"Sakura? Aku Sasuke. Sasuke Uchiha," Balasnya. Sakura menegak ludahnya dengan susah payah. Mungkin ini adalah kesempatan nya untuk meminta kebebasan dari Sasuke,"A-aku sangat berterimakasih kasih karna kau membebaskan ku dari tempat itu. Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika aku masih disana,"
Terdengar decakan dari bibir Sasuke,"Well sebenarnya kau ingin berkata apa?"
Sakura merasakan degup jantungnya mengencang. "Aku... Aku ingin kau membebaskan ku,"
Mobil berhenti dengan tiba-tiba. Sasuke menoleh ke arah Sakura dan menatap tajam mata hijaunya yang memancarkan sinar ketakutan saat melihat Sasuke. "Membebaskan mu? Setelah aku mengeluarkan uang yang banyak? Oh tidak secepat itu sayang... Kau kubeli karna aku menginginkanmu,"
Sakura merasakan napasnya tercekat. Ia dengan refleks melindungi dirinya sendiri dengan kedua tangan mungilnya dan memutus kontak mata antara mereka,
"Maaf Sakura... Aku membelimu bukan untuk pajangan. Kau adalah milikku,"
TBC
a/n : Well… pertama-tama saya mau jelasin dulu ttg fic ini. Sebenarnya, fic ini saya ambil dari salah satu works di akun wattpad saya yang kedua. Entahlah, rasanya saya mau ngerubah pairingnya jadi sasusaku karna cocok :v. alasan selanjutnya juga karna dihati saya maunya sasuke yang bad dan sakura yang lemah tapi sok kuat hehehe. Ini temanya dewasa, jadi bagi adek-adek mohon ya jangan di baca. Saya peringatin loh, jadi jangan nakal ya hehe.
Beritahu saya, kalian suka atau enggak. Saya akan berusaha untuk up walau banyak banget fic lain yang ngegantung. Cerita ini juga sebagai pengganti dari salah satu fic yang saya apus sebelumnya karna alasan yang private. Oke, ini saja cuap-cuapya. Makasih buat para pembaca dan reviewnya.
Salam,
Beebeep