PARTNER

-TaeKook-

.

.

Disc: all Characters is not mine, but this Story is totally mine!

Note: (maybe) Mature content inside, typo(s), and if u are under age or dislikes BL, please just left this page!


Chapter1: V'K

Hujan mengguyur kota Seoul malam itu, Jungkook –pria yang kini duduk bersandar di dinding gang, mengabaikan derasnya hujan yang kini mulai membasahi tubuh mungilnya.

Mungkin saja ia adalah Pria termalang yang pernah ada, ayahnya selingkuh dan pergi dengan kekasih baru, sedangkan ibunya meninggal dunia karena serangan jantung mendengar kabar perselingkuhan ayahnya, dan sekarang Jungkook? Ia tidak lagi mempunyai tempat untuk pulang.

Mengapa Tuhan memberikannya cobaan seperti ini? Kenapa dunia bersikap begitu tak adil padanya? Lihatlah disekelilingnya, banyak pembunuh, penjilat, dan pengedar tetapi kenapa mereka terlihat begitu hidup dengan nyaman. Sedangkan Jungkook? Ia hanya seorang mahasiswa biasa disebuah kampus yang bahkan tidak terkenal. Ia hanya menghabiskan hidupnya dengan belajar, belajar, dan belajar. Tetapi kenapa kesialan justru berpihak kepadanya?

Jungkook memandang pijakannya dengan tatapan kosong, seolah-olah ia mati rasa. Pikirannya terlalu larut dalam kenangan-kenangan indahnya bersama kedua orang tuanya, dan entah kenapa semua itu berlalu begitu cepat, semua terasa hanyalah sebuah mimpi. Mimpi kalau ia pernah bahagia.

Cukup larut dalam pemikirannya, Jungkook merasakan seseorang sedang berdiri didepannya, ntah kenapa wajah Jungkook terangkat menatap sang pemilik sepasang sepatu didepannya.

Jungkook tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang didepannya, yang bisa ia lihat hanyalah uluran tangan dari pria itu, sebuah senyuman dibibirnya dan terdengar sebuah suara yang keluar dari mulut sang empunya.

"Ikutlah denganku"

.

.

.

"Kau sudah bangun?"

Sebuah suara menyadarkan Jungkook dari lamunannya, mengembalikan pikiran Jungkook yang sempat mengingat kejadian pada malam dimana Taehyung menolong dirinya.

Sudah sebulan semenjak kejadian pada malam itu, kejadian yang membawa Jungkook hingga saat ini berada diatas kasur yang empuk dan tinggal seatap bersama seorang remaja yang lebih tua setahun darinya.

Tetapi, Jungkook tidak mempermasalahkan apapun dari Taehyung, bahkan Jungkook akan dengan senang hati menuruti segala keinginan Taehyung. Karena, bagi Jungkook, Taehyung adalah segalanya sekarang. Pria itu telah menyelamatkan hidupnya, bahkan berbaik hati menawarkan tempat tinggal untuknya.

"Ya .. Jadi?"

"Hm? Makan?"

Taehyung bersandar dipintu sambil memutar-mutarkan jari telunjuknya dibibir gelas kopi yang sedang ia pegang kemudian tersenyum. Jungkook mengangkat sebelah alisnya kemudian ikut tersenyum. Pria itu langsung bangkit dan menyusul Taehyung yang sudah berjalan mendahuluinya menuju dapur.

Jungkook duduk sambil menatap punggung Taehyung yang kini sedang mengoleskan selai keatas dua buah roti, lalu kemudian punggung itu berbalik menatap Jungkook lalu meletakkan sebuah roti kedepan Jungkook.

Jungkook bergumam terima kasih sebelum mengambil potongan roti lalu membawanya kedalam mulut dan melahapnya.

"kita punya pekerjaan kali ini"

Taehyung berkata tanpa melepaskan pandangannya didepan layar macbook. Jarinya sibuk menscrol sesuatu didalam layar tipis itu, sedangkan Jungkook, ia menelan sisa rotinya kemudian mengangguk.

"Jadi, pekerjaan macam apa itu?"

Jungkook tahu maksud dari kata pekerjaan disini. Taehyung cukup terkenal dikalangan buronan yang dicari polisi, Jungkook sering mendengar beritanya diTv, kalau Taehyung bekerja sebagai pedagang gelap. Bukan pengedar narkoba, ia hanyalah seorang perantara dalam kejahatan seseorang. Ya, seseorang akan menyewanya melakukan suatu pekerjaan, entah membobol, membunuh, atau semacamnya dan Taehyung hanya bertugas menyelesaikannya tanpa meninggalkan jejak maupun barang bukti yang bisa membahayakan pelanggannya.

Dan disinilah Jungkook, ketika ia menerima uluran tangan Taehyung malam itu, berarti Jungkook sama saja menyerahkan dirinya kepada Taehyung. Dan dalam waktu singkat, Jungkook telah berubah menjadi seorang buronan bersama Taehyung.

"Kim Namjoon, siswa tingkat akhir *Charterhouse. Melakukan pemerkosaan disekolahnya dan sempat tertangkap kamera pengawas. Tugas kita adalah, menghapus rekaman itu sebelum guru melihatnya."

Taehyung kembali menyeduh kopinya setelah menjelaskan rinciannya kepada Jungkook.

"Wow, menyewa jasamu yang kelewatan mahal itu hanya untuk menghapus sebuah rekaman?"

Jungkook bersiul sebentar, baginya itu terlalu tidak penting. Bukankan ia bisa saja menghapusnya sendiri? Untuk apa repot-repot menyewa jasa seorang Kim Taehyung yang harganya sekali transaksi mungkin bisa saja membeli satu mobil Ferrari. Dan juga ia masih duduk bangku SMA, cukup mustahil bisa mendapatkan uang sebanyak itu.

Taehyung menatap Jungkook, seolah-olah bisa membaca pikiran Jungkook, ia melanjutkan rinciannya.

"Tidak mustahil untuk anak orang kaya seperti dirinya bisa menyewa jasaku. Dan kau tahu, sekolah itu termasuk sekolah dengan penjagaan ketat. Sekali saja kau melakukan kesalahan, tidak memandang kau anak presiden sekalipun, mereka akan langsung menendangmu. Ah ya, sekali kau keluar dari sekolah itu, maka selamanya kau tidak akan diterima disekolah manapun."

Jungkook cukup terdiam dengan penjelasan Taehyung barusan, ia tidak menyangka ada sekolah yang seperti itu diSeoul. Jungkook memang pernah mendengar tentang sekolah itu, hanya saja Jungkook tidak menyangka akan sekejam itu hukuman bagi siswa yang melanggar aturan. Siswa miskin seperti Jungkook tidak akan pernah tahu sekolah elit seperti itu.

"Bagaimana rencananya? Dan, kapan kita akan mulai bekerja?"

Jungkook berjalan mendekati Taehyung, ikut menatap layar tipis didepan mereka. Ia bisa melihat foto sebuah gedung yakni sekolah target mereka, dan juga bukan hal sulit bagi seorang Kim Taehyung untuk bisa membobol informasi-informasi mengenai sekolah elit itu.

"Kita akan mulai bekerja besok. Pengecekan rekaman sering dilakukan setiap hari sabtu, soal penjaga hanya ada seorang satpam yang mengawasi, tapi itu bukan hal sulit jika kau seorang siswa disana. Kemudian, ruangan pengawas tempat tersimpannya rekaman itu dikunci dengan rapat, dan kuncinya hanya digantung diruangan bp."

Jungkook berdecak kagum ketika mendengar rincian informasi yang bahkan seorang siswa yang bersekolah disana pun tidak mengetahuinya, cukup masuk akal jika bayaran yang Taehyung dapatkan sangat mahal. Dan buronan yang satu ini selalu bekerja dengan sangat licin.

Taehyung terseyum menyeringai, dirinya terkenal dengan sebutan V. orang-orang tidak pernah bertemu atau tahu wajah asli sang buronan, pelanggannya lebih sering mengobrol soal bisnis hanya lewat internet, dan tentu saja Taehyung selalu menyembunyikan indetitas maupun alamat IPnya untuk berjaga-jaga.

Namun entah kenapa, ketika malam itu, Taehyung hanya sedang ingin membeli beberapa makanan disebuah supermarket, ia tidak sengaja menangkap sesosok Jungkook yang terduduk tak berdaya ditengah guyuran hujan. Biasanya Taehyung hanya akan mengabaikan saja, buronan sepertinya tidak pernah merasa iba atau kasihan, tapi tidak dengan Jungkook.

Tubuhnya seolah bergerak sendiri, memerintahkan dirinya untuk mengajak Jungkook menjadi bagian dari hidupnya. Dan disinilah mereka berdua, dengan nickname V'K, mereka adalah Partner in Crime yang sesungguhnya.

"Ah ya, aku mengerti. Lalu, apa masalahnya?"

"Masalahnya hanya satu, bagaimana caranya agar kau bisa mendapatkan kunci itu tanpa dicurigai oleh guru. Tapi sebelumnya, besok akan menjadi hari pertamamu turun kelapangan, kau akan berubah kembali menjadi siswa yg bersekolah disana. Tak perlu khawatir soal kelas, kau hanya perlu berpura-pura, dan aku akan mengawasimu."

Jungkook mengangguk mengerti, besok akan menjadi hari pertama ia beraksi. Biasanya hanya Taehyung yang akan melakukan tugas, sedangkan ia mengawasi Taehyung lewat monitor dan memberi sedikit arahan kepada Taehyung. Tapi, jangan remehkan Jungkook, ia salah satu siswa terbaik dikampusnya dulu.

"Baiklah, aku mengerti."

Jungkook memeluk tubuh Taehyung dari belakang sambil menyandarkan kepalanya. Mata Taehyung yang awalnya menatap layar, kini berganti menatap Jungkook dari samping. Kemudian bibir nakalnya mendekat membisikan sesuatu.

"Semoga berhasil Kuki-ya~"

"Jangan remehkan aku V"

Kemudian Taehyung mempertemukan bibir keduanya, melumat lembut merasakan manisnya bibir seorang Jungkook. Selama hidupnya, ia tak pernah merasa bersyukur sama sekali, tapi tidak kali ini. Ia merasa sangat bersyukur, bisa bertemu dengan Jungkook.

.

.

.

-To be Continued-

*Charterhouse: Sekolah Charterhousependidikan yang dinamis dan progresif, dan lulusannya terus mengisi universitas-universitas terbaik di Inggris. (©Google) Anggap saja charterhouse ada diseoul yak XD

Sejujurnya ff ini hanyalah selingan ffnya kuki x'D

Jadi kuki gabisa janji bakalan fast update atau gak, soalnya masih punya utang di ff swtd hm X'3 pendek? Takutnya ngetik panjang malah dapet respon dikit dari reader hehe X')

Kuki minta riviewnya boleh? Bukannya gila riview, tp kuki cuman pengen tau tanggapan reader. Next atau Delete ada tangan kalian muehehe *ngarep ada yg pengen next x'D

Ah ya, ff ini hanyalah ff personal kuki, tapi mungkin akan ada bantuan dari mphii nantinya~ bagi reader yang kangen mphii, tenang saja mphii sebentar lg balik kok, dan gantian kuki yang ilang /lah :v

Ada pertanyaan? Silahkan tinggalkan dikolom riview dan akan kuki jawab dichapter mendatang~ ❤ILYSM GAYS!

-Kuki