Disclaimer : demi neptunus naruto bukan punya saya, punya masashi sensei. sasuke punya saya *dibantai masashi sensei dan sakura
Warning : OOC, TYPO tingkat akut, AU, OOT, EYD berantakan, flame tidak diijinkan, tidak di ijinkan untuk mengcopy fic ini tanpa ijin dari author.
Supernatural, horor yang tidak seram, humor yang mungkin tidak lucu.
.
.
!Don't Like Don't Read !
.
~ Gadis Kuil Dan Para Pengikutnya ~
[ Prolog ]
.
.
Okey, mari kita mulai dengan pada jaman dahulu kala, meskipun terdengar kuno, ini sungguh harus di ceritakan dari jaman dulu, awalnya, di desa Konoha, sekarang sudah menjadi kota besar, sebuah keturunan yang sejak dulu memiliki tugas menjaga kuil yang ada bukit, satu-satunya kuil di kota Konoha, mereka akan di panggil untuk membantu jika terjadi sesuatu hal yang gaib dan berbau supernatural, jaman sekarang sih sudah mulai berkurang, tapi kepercayaan terhadap satu keturunan itu turun temurun di ketahui oleh warga kota Konoha, mereka sangat menghormati setiap generasi yang menjaga kuil itu, Keturunan dengan memiliki marga Haruno, sayangnya yang bertugas tinggal di kuil dan menjaganya hanya keturunan anak perempuan, keturunan lelaki tidak di wajibkan, mereka akan keluar dari kuil dan mengembangkan diri menjadi orang yang mandiri, seperti bekerja dan lainnya, sedangkan untuk anak perempuan mereka akan tinggal dan menatap di kuil, meskipun begitu, mereka juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.
Keturunan kali ini hanya memiliki anak laki-laki, Haruno Kizashi, kuil akan di jaga sementara waktu oleh nenek Haruno Chiyo, ibu dari Kizashi, jika nantinya Kizashi memiliki anak perempuan, dia harus merelakan anaknya untuk tinggal di kuil, berpisah dengan orang tuanya, awalnya Kizashi menentang hal semacam ini, cerita itu sudah sangat lama dari nenek moyang mereka, kenapa harus mempercayai hal yang tidak mungkin terjadi di jaman modern, jika kuil tidak di tinggali oleh marga Haruno, kota Konoha akan mendapat sial, dulunya keturunan sebelum nenek Chiyo melakukan hal itu, meninggalkan kuil dan memilih hidup bersama pria yang di sukainya di desa lain. Akhirnya terjadi banjir besar dan kebakaran di mana-mana, ini sungguh sulit di percaya. Warga marah besar dan menuntut untuk marga Haruno menjalankan tugas mereka sebagaimana mestinya. Wanita itu di bawa paksa dari desa yang di tinggali suaminya dan di bawa kembali ke kuil, semuanya memang terdengar konyol dan seakan-akan marga Haruno sudah memiliki takdir, bahkan sebelum mereka lahir. Bersyukur dengan nenek Chiyo yang memiliki suami pengertian, dia rela tinggal bersama nenek Chiyo di kuil hingga ajal menjemputnya lebih dulu.
Kizashi bertemu dengan Mebuki, mereka akhirnya menikah dan di karuniai seorang anak perempuan, Kizashi sudah menceritakan keadaan keluarganya, Mebuki menerima baik hal itu, selama anak mereka aman-aman saja dan nantinya bisa di kunjungi kapan pun mereka mau. Haruno Sakura, nama anak mereka, sejak kecil dia sudah harus berpisah dari orang tuanya dan tinggal bersama nenek Chiyo di kuil, Sakura akan di ajari untuk mempersiapkan dirinya menjadi seorang gadis penjaga kuil. Setiap keturunan marga Haruno memiliki keahlian yang khusus pada diri mereka, semacam bisa melihat makhluk halus dan berinteraksi dengan mereka.
Haruno Sakura, gadis kecil, sekarang umurnya sudah 4 tahun, jika sudah berada pada umur 16 tahun. Nenek Chiyo akan pergi dari kuil, tandanya masa jabatan nenek Chiyo sudah berakhir dan harus di turunkan pada Sakura.
"Nenek, Kenapa kita harus menjaga kuil?" Ucap Sakura, mengamati kupu-kupu yang hinggap pada bunga di halaman, neneknya sedang menjemur pakaian.
"Ini sudah menjadi tugas kita dari generasi ke generasi berikutnya." Ucap nenek Chiyo. Menjemur satu persatu pakaian.
"Apa aku boleh keluar?" Tanya Sakura, gadis kecil ini mulai bosan dengan hanya berada di kuil, tidak ada yang bisa menemaninya bermain, kecuali para makhluk yang mendiami di sekitar area kuil.
"Kau akan keluar saat masa sekolahmu." Ucap nenek Chiyo, berhenti menjemur dan menatap cucu kesayangannya itu, berpikir jika awalnya memang sangat berat untuk Sakura, namun dia harus segera menyesuaikan diri.
"Uhm... baiklah." Ucap Sakura, meskipun di usianya dia belum memahami arti penting menjaga kuil, dia berusaha untuk mendengar setiap ucapan neneknya. "Kapan ayah dan ibu akan datang?" Ucap Sakura, menoleh ke arah neneknya dia sedikit merindukan kedua orang tuanya, mereka akan datang berkunjung dan membawa beberapa mainan untuk Sakura.
"Jika mereka tidak sibuk lagi, mereka akan datang berkunjung." Ucap nenek Chiyo dan tersenyum.
Ya, setiap hari akan selalu sama, bangun di pagi hari, membersihkan kuil, membantu nenek untuk beres-beres, melatih diri untuk menjaga keamanan jika ada warga yang meminta tolong, di area kuil ini ada dua bangunan, bangunan yang berukuran sedang untuk tempat berdoa setiap warga yang datang ke kuil ini, satu lagi bangunan yang cukup besar, di sana tempat Sakura tinggal, terlalu besar untuk hanya di tinggal oleh dua orang, dan lagi, jika nenek Chiyo pergi Sakura yang akan tinggal sendirian.
.
.
ooooo
.
.
Beranjak memasuki sekolah dasar, awalnya semua baik-baik saja, Sakura merasa sangat senang, memiliki banyak teman dan bukan teman yang seperti di kuil, dia bisa bermain dan tertawa bersama. Semenjak seorang teman Sakura melihat dia berbicara dengan seseorang yang tidak bisa di lihat, para anak-anak mulai menyebarkan kejadian itu dan menganggap Sakura aneh.
Masa-masa sekolah dasar yang di lalui Sakura dengan sangat hampa, teman-temannya menjauh, mereka tidak ingin bermain dengan Sakura, para orang tua sudah menasehati anak mereka, jika Sakura adalah anak spesial dan harus di hormati, tapi tidak semuanya beranggapan seperti itu, ada pun yang berpikiran jika anak gadis kuil itu seperti sebuah kutukan, yang jika mereka tidak ada, mereka membawa bencana. Semua hal yang terjadi di sekolah Sakura ceritakan pada neneknya, nenek Chiyo hanya bisa membuatnya bersabar, ini adalah tugas keturunan mereka yang sungguh tak adil, kenapa hanya para marga Haruno yang memiliki tugas seperti ini? Bagaimana dengan marga yang lain. Mau di ubah bagaimana pun, ini sudah takdir, garis takdir yang tidak bisa mengubah apapun.
SD dan SMP sudah di lalui Sakura, akhirnya dia akan di tinggalkan nenek Chiyo, tinggal di sendiri bangunan kuil yang besar, sendirian tanpa ada manusia yang menemaninya, setiap ejekan dari teman-temannya dulu, sekarang membuatnya kebal, dia sudah bisa menerima keadaannya dan dirinya sebagai gadis penjaga kuil, sedikit berhati-hati, dia tidak akan berinteraksi dengan makhluk halus jika berada di luar kuil. Dia harus mempelajari banyak hal dengan sikap dan tanggapan warga kota, dia harus membaur dengan keadaan sekarang yang bukan jaman kuno, ini kota modern.
"Jaga dirimu, jika terjadi sesuatu yang sangat buruk, hubungi nenek atau orang tuamu." Ucap nenek Chiyo.
"Baik nek." Ucap Sakura.
Mengantar neneknya masuk ke dalam taksi, nenek Chiyo akan tinggal di rumah keluarga suaminya, rumah itu sudah lama tidak di tinggali dan dalam surat warisan, suaminya meninggalkan seluruh tabungan dan rumah untuk nenek Chiyo.
Menghela napas, gadis ini harus kuat untuk menghadapi apapun sendirian, dia sudah bukan anak kecil lagi.
.
.
TBC
.
.
DEMI APA! AUTHOR INI KERJANYA BIKIN FIC BARU MULU T_T dan sekarang menjadi 4 fic tbc *mengela napas*
haa...~ updatenya kapan-kapan saja yaa.
yoo, yang suka fic berbau supernatural dan horor tapi tidak seram, heheheh, silahkan nge-review kalau mau tahu lanjutannya XD
.
.
Sasuke fans.