Legendary sword XVI.

.

xXx

.

Disclaimer Naruto © Masashi Kishimoto.

Genre : Adventure, Fantasy, Romance.

Rate : T.

Pair : Naruto x Sakura x ...

Warning : typo, mainstream, ooc, newbie, dll.

.

.

xXx

xXx

.

Chapter 16.

Uzushio kembali di lindungi hujan. Suasana kota yang semula ramai akan riuh dengan interaksi warga kota seketika itu berubah menjadi sepi, setiap orang bersunyi meneduhkan diri dibawah atap toko sederhana yang bahkan tak dapat melindunginya dari percikan hujan.

Sebagian orang terdiam menatap jatuhnya air yang menggerus tanah, sebagian lagi beusaha berlari pulang kerumah menghangatkan diri masing-masing selagi sempat.

Tepat ketika suara burung pun telah enggan untuk berkicau.

Naruto yang basahsudah berada tepat didepan pintu gerbang istana uzushio, beberapa prajurit nampak berjaga disana dengan atribut lengkap tentunya.

Tanpa perlu menunggu lama gerbang pun terbuka menunjukkan halaman megah dengan rumput hijau yang diguyur rintik hujan.

Udara segar pun begitu sangat terasa.

Naruto melangkah masuk bersama tatapan aneh penghuni istana.

Seseorang yang belum pernah sama sekali mereka lihat. Tetapi memiliki fisik yang tidak asing.

Naruto berhenti sejenak, dilihatnya sekitar. Naruto tidak tahu dimana tempat yang harus ia kunjungi terlebih dahulu. Apalagi itu adalah pertama kali baginya menginjakkan kaki di uzushio.

Suara langkah kaki tiba-tiba terdengar mendekat kearah dimana Naruto sekarang berdiri.

"Selamat datang tuan, bolehkah saya menyambut anda di istana".

Naruto melihat pemuda itu, seketika bathinnya memaksa kesombongan untuk hadir diantara mereka.

Tubuh Naruto hanya terpaut tiga centi lebih pendek daripada Arashi.

Matanya menatap tajam kearah adiknya itu. Sementara mata kirinya masih tertutup dengan poni panjangnya yang menjuntai hingga pipi.

Meskipun begitu tetap tak dapat dipungkiri jika perasaan bahagia itu tetaplah muncul ketika ia bertemu dengan salah satu adiknya. Tapi apalah mau dikata jika benci sudah sangat meluap dalam diri Naruto, bukan karena cara bicara sinis dari aduk kandunya, melainkan karena perbuatan adiknya yang membantai semua saudaranya.

Bagaimana Naruto tahu itu, tentu saja atas reputasi hebat dari komplotan Akatsuki membawa dampak yang sangat besar pada penyebaran informasi dengan cepat.

Rumor terbunuhnya seluruh anggota Akatsuki benar-benar menyebar dengan begitu cepatnya menyebar ke tujuh kerajaan besar.

Beberapa tahun kemudian, setelah pertapaan Naruto barulah tahu akan dia kabar duka dimana Jiraiya dan Akatsuki telah dibantai tak lain sebab hubungan orang-orang itu dengan dirinya.

Disitulah Naruto benar-benar marah pada dirinya sendiri dan dendamnya pun sudah tidak dapat ditahan lagi.

" Selamat datang Naruto. Kehormatan menemuimu disini". Sapa Arashi begitu sinis.

Naruto terdiam. Seketika darahnya mendidih, keinginan untuk membunuh tetap Naruto tahan demi niatnya yang utama yaitu menemui ibunya.

Lagipula jika Naruto mulai membunuh sekarang itu akan membuat kegaduhan yang mungkin bisa menghancurkan niatan utamanya.

"Ya, Terima kasih atas salammu yang sama sekali tidak hangat". Ujar Naruto sekenanya, karena apa yang mungkin ia katakan pada situasi seperti ini.

Naruto tahu dari sikap Arashi, bahwa adiknya itu adalah tipe pemarah, mungkin hampir mirip dengannya jadi lebih baiklah Naruto yang mengalah.

.

.

"Naruto sang legenda, senang setelah bertahun-tahun melihat kelahiran mu yang sangat buruk, yang dulu hanya seorang bayi merah yang sangat kecil bahkan tidak layak aku katakan sebagai bayi. Sekarang dia datang padaku dengan permintaan untuk bertemu ibunya". Ujar sang raja uzushio, raja Namikaze Minato dengan senyum nya sangat merekah.

" Baik sekali hatimu, anakku ". Senyumnya sinis begitu sangat ambigu untuk dideskripsikan dengan kata-kata sekalipun.

Naruto hanya diam, berdiri ditengah ruangan dikelilingi para menteri dan Pangeran serta putri dan ratu. Disana mereka melihat dirinya dengan tatapan yang berbeda-beda.

Tidak menyangka jika dulu bayi berukuran satu jengkal dapat tubuh menjadi pria tampan, gagah dengan penuh wibawa.

Sebagian lagu tersenyum, Menma menatap bahagia kakaknya untuk kedua kalinya, Sara menatap kakaknya bahagia karena kakaknya begitu tampan, dan Kushina yang meneteskan air mata melihat putra kecilnya dulu sekarang telah tumbuh menjadi pria dewasa yang sempurna.

Dalam hati kecil Kushina yang dilingkupi kebahagiaan, bahwa ramalan akan putranya yang akan memimpin seluruh tujuh kerajaan terasa nyata dimana dia melihat putranya yang tumbuh menjadi pria tinggi kekar dan berwibawa seperti layaknya dongeng-dongeng kepahlawanan.

Tetapi, disisi lain itu artinya ramalan akan terjadinya Perang maha besar akan benar-benar terjadi yang akan menewaskan orang-orang terkutuk bahkan seluruh raja yang sedang memerintah. Yang akhirnya suaminya juga akan mati.

Kushina bingung, haruskah ia bahagia atau sedih.

"Terimakasih, aku kesini hanya untuk ayahku dan ibuku, sebelum aku menyesal karena hanya akan melihat ayahku yang bersimbah darah".

Senyum itu merekah indah dibibir sang raja.

" Bertahun-tahun aku mencari dan berusaha membunuhmu, tapi sekarang kau datang menghadapku dengan kehormatan seorang raja, yang bahkan tidak pernah sama sekali aku bayangkan". Entah mengapa senyum itu berbeda dari senyum yang selalu ia tunjukkan, senyum itu hangat.

Minato berdiri dari tahtanya, berjalan menuju tempat anaknya berdiri.

"Kau ingin melihat ku untuk mengenangku dalam keadaan baik, maka aku akan memberikan senyuman terbaikku padamu sebagai seorang ayah, dan biarkan aku memelukmu sekarang, agar aku tidak mengotori jubahmu Kekaisaran mu dengan darah tua ku".

" Paling tidak aku ingin merasakan bagaimana kasih sayang dari seorang ayah".

Naruto tersenyum.

.-TBC-.

.

.

Note:

bagi Teman-teman yang suka Narusaku, hari itu saya pernah pamit pindah ke wattpad, tapi setelah saya disana sebentar saya benar-benar syok.

Saya pikir itu bagus, ternyata hampir semua cerita yg saya baca itu bahasanya sangat susah dapetin fill bacanya. Dan alay sumpah.

Beda kyk ffn yg rata-rata sangat kena fellnya, karena dibuat dengan perasaan dan hati yg lagi galau hehe... : D

Okee jadi saya bakal tetep ada di

Terima kasih buat yang sudah mau menyempatkan untuk sekedar membuka laman fanfic saya. Terima kasih buat yang like fic saya . Terima kasih yang follow. Terima kasih yang flame .dan terima kasih yang memberi review bagus.

.

Mohon review senior. kalo masih ada ketidak nyamanan membaca mohon review nya.

Setiap jejak anda di hal ini sangat berharga untuk saya.

..

...

...

...

...

...

..

REVIEWS.

...