Chapter 42

Disclaimer : Naruto [Masashi Kishimoto]
One Piece [Eiichiro Oda]

Created by : Kurosaki D Jasmine

Rated : M

Warning : Typo (s), Miss Typo (s), OOC, OC, Alternative Universe and Etc.

Don't like, Don't read ..

Ide ini dihasilkan oleh imajinasi otak Author sendiri, jadi harap maklum jika masih banyak kesalahan.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tempat suram yang memiliki aura mencekam dan mencekik yang akan membuat orang tidak berani masuk ke tempat ini, udara yang panas dan dingin yang tidak beraturan, dan debu yang memiliki partikel-partikel yang akan membusukkan tubuh bertebaran ditempat ini dengan bebasnya

Orang dengan berpakaian serba hitam pada bagian atas tubuhnya dengan celana warna totol hitam dan rambut orange yang khas tidak ada senjata pada dirinya a.k.a Menma

"Tidak kusangka kau akan berakhir semenyedihkan itu!"Suara berat yang menggema ditempat ini membuat Menma menoleh

"O'noshi generasi pertama, bukannya O'noshi generasi kedua yang seharusnya menjaga tempat Penyucian ini"

"Aku sudah melahapnya! Bagaimanapun juga ia hanya pion yang kugunakan untuk membangkitkanmu sekali lagi! Jadi kutukan yang berlaku pada Seraph dan Leonardo sekarang sudah lenyap!"

"Ho mengapa kau tidak membiarkannya terus hidup?"

"Aku kasihan melihatnya! Ia terlihat sangat putus asa saat melihat Leonardo terbunuh dan tidak bisa dibangkitkan lagi karena munculnya dirimu! Karena itu aku memenuhi permintaannya dan melahap jiwanya dan menggunakan tubuhnya"Wanita dengan rambut hitam yang digerai panjang sampai punggung bagian bawah dengan mata biru kelam, matanya menunjukan jika ia akan menghancurkan apapun yang dihalanginya, ia menggunakan celana panjang yang tampak longgar dan baju normal

"Tidak kusangka penampilanmu akan normal! Kupikir kau akan menggunakan pakaian bangsawanmu! Tapi aku terkejut mendengarnya loh, jika kau memiliki nama yang sama dengan O'noshi generasi pertama!"

"Yeah, tapi aku memilihnya bukan karena itu! Dan juga untuk apa aku menggunakan pakaian kehormatanku ditempat kumuh dan kotor seperti ini!"

"Pandanganmu itu memang tidak berubah sejak 100.000 tahun, Jennifer! Lalu maksud kedatanganmu menemuiku? Apa hanya untuk mengatakan hal itu atau apa?"

"Yeah, tapi ada hal lain! Apa kau masih ingin melakukan tujuanmu?"

"Tentu saja, karena hanya itu satu-satunya alasan keberadaanku!"

"Begitu, lalu bagaimana kau melakukannya? Kau sudah dibuang olehnya!"

"Yeah, aku tahu! Alasan kekalahanku saat melawanmu karena orang yang memberiku kekuatan malah berpihak padamu, tapi karena itu aku memikirkan sesuatu!"

"Lalu apa yang kau pikirkan itu?"

"Aku akan membuang kekuatan ini!"Menma mengulurkan tangannya kedepan yang seketika membentuk liontin dan membuangnya kesembarang tempat

"Kau bilang membuang, tapi pada akhirnya kau memberi kekuatan itu pada Seraph sebagai perlindungan direinkarnasinya yang berikutnya bukan! Tapi yah kata membuang dan memberi itu memiliki kemiripan! Kalau begitu akan kupinjamkan kekuatanku padamu"

"Tidak perlu"Menma membalas dengan cepat perkataan Jennifer

"Hahh kau itu memang keras kepala! Tapi itu wajar, aku juga sangat mengenal dirimu! Tapi yang berikutnya aku tidak akan menawarkannya secara gratis"

"Terserah saja! Aku akan menggunakan kekuatanku sendiri untuk melakukannya!"Menma membalas dengan ringannya"Tapi pertama kali aku bertemu dengan Seraph benar-benar menyenangkan dan membuatku sangat senang dan bahagia seperti aku dengan Jeanne saja waktu itu"

"Kau itu benar-benar suka mempermainkan hati wanita ya"

"Tapi aku dibunuh olehmu bukan, jadi anggap saja impas!"

"Aku tidak mau menganggapnya impas!"

"Begitu"Menma hanya mengangkat bahunya tidak peduli'Tapi sudah 18 tahun sejak aku bertemu Seraph, ini benar-benar mengingatkanku dengan kenangan itu'

18 tahun yang lalu

South Blue

Kerajaan Dynekerin

Anak kecil berambut merah dengan kemeja biru polos dengan celana panjang selutut dengan sandal a.k.a Menma tengah berjalan di kerumunan orang tanpa ada masalah

'Salah satu dari kerajaan besar di South Blue, Kerajaan Dynekerin yang terkenal akan masakan, cita rasa, profesi dan militer yang tidak kalah kuat dengan Negara lain'Menma melihat sekitar, mencoba melihat sesuatu yang menarik, dan kebetulan ada poster yang sepertinya masih baru dan itu menarik perhatian Menma

"Lomba memasak di Kerajaan, siapapun yang bisa memuaskan tuan putri bisa mendapatkan 1 milyar berry dan mendapat posisi khusus! Nampaknya ini bisa mengisi keuanganku, tapi aku tidak peduli dengan posisinya tinggal berikan saja pada orang lain!"Menma melihatnya dengan senyum tertarik dan melangkah pergi menuju kerajaan besar yang berada sekitar 3 Km dari jaraknya sekarang

Lokasi pendaftaran

"KENAPA AKU TIDAK BISA MENDAFTAR?!"

"Sudah kami beritahu bagi orang yang sudah berpatisipasi 4 tahun yang lalu tidak diperkenankan untuk mengikuti kecuali orang yang berhasil masuk kejajaran 10 besar!"

"Cih, menyebalkan sekali"Orang yang berteriak kesal itu pergi karena tidak ingin membuat masalah dengan para prajurit yang dekat dengan wanita yang menerima pendaftaran

"Wahhh banyak juga orang yang mau mendaftar!"Menma melihatnya dengan senang"Permisi, apa aku boleh mendaftar?"Menma bertanya pada wanita yang menatapnya datar

"Anak-anak lebih baik pulang dan bermain saja!"Wanita itu membalasnya dengan datar dan dingin

"Ayolah, apa tidak boleh?! Aku hanya ingin ikut! Lagipula tidak ada ruginya untuk kalian bukan!"Menma berkata dengan heran

"Jangan menangis jika kau kalah anak kecil!"

"Yeah"Menma menerima kartu peserta dari wanita itu dan pergi menuju kerajaan

Orang-orang yang berada dipelosok negeri yang merupakan koki terbaik berkumpul disini untuk lomba memasak yang diadakan oleh pihak kerajaan

"Nak sedang apa kau disini?"Salah satu koki menatap Menma dengan heran akan kedatangan Menma

"Aku mendaftar dan aku sedang menunggu disini"Menma menjawabnya dengan tersenyum

"Lebih baik kau pulang saja! Karena tuan putri yang ada disini itu sangat galak akan makanan, jadi jika makanannya tidak enak, mungkin kau akan dimarahi habis-habisan sampai membuatmu menangis!"Koki itu berkata dengan depresi mengingat 4 tahun yang lalu dia dimarahi habis-habisan karena masakannya yang gagal

"Kalau begitu ini gawat, tapi aku juga tidak bisa mundur! Bisa-bisa nanti aku ditertawakan wanita yang menjaga pendaftaran itu! Jadi daripada ditertawakan lebih baik dimarahi saja!"Menma membalas dengan raut wajah blank

"Ahahaha kalau begitu semoga tidak dimarahi!"Koki itu tertawa dan meninggalkan Menma yang terbengong'Ada apa dengan koki itu?'

"HOY KALIAN SEMUA PARA KOKI, APA KALIAN SEMUA SUDAH SIAP UNTUK MEMASAK?!"Orang besar dengan otot besar ditubuhnya berteriak lantang

"YEAHH!"Para Koki membalasnya dengan penuh semangat

"Yeah"Menma membalas dengan malasnya

"PERATURANNYA, TIDAK BOLEH ADA YANG MENCAMPURI APAPUN PADA MAKANAN YANG DIBUAT, MAKANAN HARUS SESUAI TEMA, WAKTUNYA 3 JAM, DAN TEMANYA DAGING SAPI. KALAU BEGITU TIDAK USAH BERLAMA-LAMA, MEMASAK DIMULAI!"

TING-TING

Bunyi bel terdengar dengan jelas membuat semua orang disana langsung bergegas menuju dapur yang sudah disiapkan bersama bahannya

"Aku memasak yang sederhana saja! Mungkin saja menang"Menma mengambil daging sapi itu dan mulai mencincangnya

3 jam berlalu

Semua koki sudah bersiap dengan masakan mereka, untuk dihidangkan pada sang tuan putri Erguies Seraph, tuan putri yang memiliki wajah cantik dengan rambut putih dan masakan bangsawannya (Mirip kaya Nakiri Erina dari Shokugeki no Souma, tapi bedanya rambutnya putih). Menma berada dibarisan paling belakang karena ia yang paling lama memasak

"Euuhhh kenapa aku bisa berada dipaling akhir?"Menma menggumam dengan memegang makanannya yang ditutup agar panas dari masakannya tidak menurun drastic"Makanan itu walau terlihat seperti beracun, tapi sebenarnya sangat sehat, bergizi ditambah enak lagi!"Menma melihat Seraph yang memakannya dengan biasa walau dia bilang enak

"Umm"Seraph terlihat seperti menikmati makanan mewah didepannya dengan wajah yang memerah

"Lidah bangsawan memang tidak bisa dibandingkan dengan lidah orang miskin"Menma sweatdrop membandingkan dirinya sendiri dengan Seraph

"Itu…"Menma melihat makanan mewah yang sangat mewah sampai bersilau, yang sekarang makanan itu berada dimakanan Seraph

Buk

Menma menggemgang tangan Seraph yang hendak menyantap makanan mewah itu

"Apa maksudmu bersikap tidak sopan dihadapanku?"Seraph bertanya dengan datar pada Menma yang memegang tangan kananya yang memegang pisau

"Yahh, karena makanan ini beracun! Tapi makanan ini terlihat enak walau beracun"Menma menjawab dengan melihat makanan itu dengan tergoda

"Pelayan, cicipi makanan ini!"Seraph memerintahkan salah satu pelayan laki-laki untuk mencicipi masakannya untuk membuktikan perkataan Menma

"Baik, dimengerti Tuan Putri!"Pelayan itu mengambil garpu dan pisau lalu mencobanya, matanya melolot setelah memakannya

"Ghuak"Pelayan itu memuntahkannya kembali"Makanannya…. Benar…benar….beracun"

Bruk

Pelayan itu pingsan setelah mengatakannya

"SIAPA YANG MEMASAK MAKANAN INI?"Orang yang berteriak saat menjelaskan peraturan 3 jam yang lalu kembali berteriak dengan penuh kemarahan

"Dia peserta no. 209, namanya Dinutyr pak"

"PANGGIL DIA KEMARI! JIKA PERLU GUNAKAN PRAJURIT UNTUK MENANGKAPNYA"

"Kenapa orang itu selalu berteriak saat berbicara?"Menma melihatnya dengan penuh keheranan kemudian ia melihat kesamping

Trap

Menma menangkap jarum yang sedikit lagi mengenai kepala Seraph

"Terima kasih"Seraph mengucapkannya dengan tenang tidak ada kepanikan dalam kata-katanya

"Sepertinya kau sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini!"Menma melihat Seraph yang tenang-tenang saja

"KALI INI SIAPA YANG MELEMPAR JARUM PADA TUAN PUTRI"Orang itu kembali berteriak dengan penuh kemarahan

"Sepertinya Cook-san yang disana itu"Menma menunjuk ke koki kurus dengan kumis panjang yang hendak kabur

"JANGAN KAU PIKIR KAU BISA KABUR!"Orang yang suka berteriak itu melesat ke koki itu

Blaar

Dan menghantamkannya ketanah yang membuat koki itu mati seketika'Kecepatan dan juga kekuatannya diatas orang normal'Menma melihat orang itu yang kini tengah berjalan menuju Menma

"Sampai kapan kau akan terus menggemgang tanganku?!"Seraph bertanya dengan nada jengkel pada Menma yang biasa saja

"Oh, maaf"Menma melepaskan genggaman tangannya pada Seraph"Ahh sepertinya lombanya akan dibatalkan, jika sudah begini lebih baik kumakan sendiri saja!"Menma berjalan ke arah makanannya yang sudah pasti dingin gara-gara tadi

"Hoy kau, siapa namamu?"Seraph bertanya pada Menma yang menoleh

"Kurosaki D Menma, Putri Seraph bukan"

"M….MENMA KATAMU, NAMA TERKUTUK YANG DIMILIKI OLEH O'NOSHI SAJA"Orang itu kembali berteriak dengan penuh kekagetan

"Ahh terus berteriak, berisik juga, lalu siapa namamu orang berisik?!"Menma berkata dengan heran dengan orang itu yang selalu berteriak

"NAMAKU GYERIN, SALAM KENAL!"Gyerin berteriak dengan penuh semangat

"Hmm, apa kau tidak tahu apa akibat dari memakai nama Menma?"Seraph bertanya pada Menma yang hanya berekspresi polos

"Sepertinya tidak, kalau begitu akan kujelaskan, yahh anggap saja sebagai balas budi yang tadi. Orang yang memiliki nama Menma, pasti akan mati dalam waktu 10 hari, apa kau ingin tahu kenapa? Karena orang-orang disekitarmu akan mendeskriminasimu, mengasingkanmu, mengacuhkan, dan bahkan ada rencana pembunuhan, itulah mengapa orang-orang sudah tidak ada yang memakai nama Menma, tapi itu juga disebabkan oleh O'noshi yang membuat nama Menma terkutuk, lagipula siapapun yang memakai nama dari orang yang memiliki julukan terkejam dan mengerikan didunia hanya akan menderita!"Seraph menjelaskan pada Menma yang sembari memakan masakan buatannya

"Yeah, aku mengerti jadi intinya kau ingin aku mengganti namaku! Tapi yah mau bagaimana kau bilang, aku tidak akan menggantinya, karena ini adalah satu-satunya kenangan dari Haha-ue ku"Menma membalas perkataan Seraph sembari memakan dengan ria

"Jika memang seperti itu, aku tidak akan memaksa. Lalu apa kau ingin menjadi pengawalku?"Seraph bertanya pada Menma yang masih memakan makanannya

"Tidak"Jawaban spontan dari Menma membuat semua orang disana menganga tidak percaya

"Boleh kutahu alasannya?"

"Karena menjadi pengawalmu, berarti aku akan disuruh kemana-mana, menemanimu kemana-mana, begini-begini juga aku ini orangnya cukup pemalas, jadi pekerjaan seperti itu tidak cocok denganku. Pekerjaan yang cocok untuk orang pemalas sepertiku adalah pekerjaan bisnis"

"Alasan yang masuk akal namun aneh, tapi sayang sekali aku telah memutuskannya, jadi mulai sekarang kau adalah pengawalku"Seraph berkata dengan wajah yang senang

"Ini perempuan egois sekali!"Gumam Menma tidak kedengaran oleh yang lain"Kalau begitu aku pergi!"Menma melangkah pergi menuju keluar tapi dihadang oleh prajurit yang berada disana

"Seraph-hime sudah mengatakan jika kau akan menjadi pengawalnya, jadi kau harus menurutinya!"

"Ya ampun kau ini keras kepala sekali, biarkan aku pergi dari tempat ini, lagipula aku tidak mengacau kok!"Menma berkata dengan nada frustasi

"Keputusannya mutlak!"

'Hahhh jadi aku harus menjadi pengawalnya ya, jika aku bertarung dan kabur dari sini, kemungkinan besar sepelosok negeri akan mengejarku, dan identitasku sebagai Akaiyasha no Miska akan ketahuan, ahh menyebalkan sekali!'Menma membatin dengan depresi

"Kau akan menyesali keputusanmu ini Putri Seraph!"Menma berkata pada Seraph yang masih tersenyum

"Sayang sekali, aku tidak akan menyesali keputusanku!"Seraph membalas dengan tersenyum yang entah tersirat apa didalam senyumnya

One Weeks later

Menma mengenakan setelan jas formal acak-acakan dengan belanjaan dikedua lengannya yang sangat banyak

"Bagaimana jika kita istirahat dulu?!"Seraph melihat restaurant didepannya dan memutuskan untuk beristirahat disana

"Akhirnya aku bisa istirahat juga"Menma duduk dengan nyamannya

"Mau pesan apa?"

"Satu Parfait dan es teh lemon"Seraph membalas pada pelayan itu yang langsung ditanggapi dengan cepat

"Hebat sekali pengaruhmu dikerajaan ini, kurasa putri manja ini sangat senang sekali melihat wajah panic orang lain"Menma melihat Seraph dengan pandangan menyelidik

"Benarkah? Tapi itu tidak penting bukan!"

"Lalu kenapa kau tidak memesan makanan?"

"Tentu saja aku tidak suka makanan disini, aku lebih suka makanan yang ada diistana, disana itu makanannya enak, mewah dan tidak ada zat berbahaya didalamnya"

"Lidah bangsawan dengan lidah orang miskin memang tidak bisa dibandingkan!"Menma berkata dengan sweatdrop pada Seraph yang tersenyum

"Lagipula aku ini bisa masak, ditambah masakanku itu enak!"Seraph dengan percaya diri mengatakan ia bisa memasak dengan enak pada Menma yang menaikan sebelah alisnya

"Mendengarnya saja sulit dipercaya! Jika itu memang benar kenapa kau mengadakan lomba itu?"

"Sedang bosan! Jika kau tidak percaya nanti di istana akan kumasakan sesuatu anggap saja sebagai balas budi waktu itu"

"Aku menolak, pasti kau akan menaruh sesuatu pada makananmu itu!"Menma menolak penawaran Seraph yang membuatnya tertawa kecil

"Pesanan anda sudah datang!"1 parfait dengan tambah cherry diatasnya dan teh lemon yang saderhana

"Pesanannya cukup lama juga ya"Seraph berkomentar yang membuat pelayan itu bergetar

"Tidak masalah bukan, lagipula sekarang ini kita tidak ada jadwal padat, ditambah lagi mereka pasti menggunakan bahan-bahan terbaik mereka untuk membuat ini, jadi nikmati saja!"Menma berkata pada Seraph yang sudah tidak ada raut wajah kesal atau apapun

"Kurasa kau itu terlalu pengertian pada orang lain, jika terus seperti itu mereka tidak akan bisa mengantisipasi masalah, karena berharap dengan pengertian tamunya!"Seraph mencolek 1 sendok parfait miliknya"Lumayan rasanya"

"Benarkah padahal enak juga!"Menma meminum teh lemonnya dengan cepat

"Kalau begitu ayo kita segera kembali!"Seraph berdiri dan berjalan duluan meninggalkan Menma yang sedang membayar tagihan'Hahh, Ya ampun ini menyebalkan sekali'Menma membatin dengan menghela nafas

"Apa yang kau lakukan? Cepatlah sebelum kutinggal!"

"Baik-baik tuan putri"Menma mengambil semua barang belanjaan Seraph dan berada dibelakangnya"Ne Seraph apa kau tidak malu berjalan denganku?"Menma bertanya pada Seraph dibelakang dengan membawa belanjaan yang sangat banyak itu

"Memangnya ada apa?"Seraph bertanya balik dengan menoleh pada Menma

"Aku ini bocah berumur 8 tahun, sedangkan kau ini wanita berumur 22 tahun kebawah bukan? Bukannya ini Nampak seperti kau sedang berjalan dengan anakmu"

"Tenang saja, berita tentangmu sebagai pengawalku sudah menyebar ke pelosok negeri, walaupun Tou-sama, Kaa-sama, dan Nii-sama banyak yang menentangnya, tapi keputusanku sudah bulat!"Seraph membalas pada Menma dengan tersenyum lembut

"Hahh wanita keras kepala!"

"Kau bilang umurmu 8 tahun bukan?"Seraph bertanya pada Menma dengan heran

"Memang, apa ada yang aneh?"Menma menjawab dengan muka yang pasrah

"Tidak, ini aneh saja kenapa aku merasa jika dirimu itu bukan berumur 8 tahun, tapi mungkin lebih besar lagi, ditambah dengan bagaimana kau bisa mengetahui racun yang ada pada makanan waktu itu, dan juga caramu menangkap senjata yang mengarah padaku, jadi kau pasti bukan anak kecil bukan!"Seraph menopang dagunya berpikir, apa Menma benar-benar berumur 8 tahun

"Memangnya aneh jika aku bisa melakukan itu semua?"Menma bertanya pada Seraph dengan heran

"Tentu saja aneh, anak kecil mana mungkin bisa melakukan itu, karena anak kecil itu selalu manja dan tidak mau belajar banyak, karena itu akan membebani pikirannya, ditambah lagi pengetahuan yang kau punya bukanlah pengetahuan yang dimiliki oleh anak kecil, mungkin orang yang jenius yang memilikinya, lagipula jika kau masih anak-anak dimana orang tuamu?"Seraph menjawab dengan segala fakta tentang anak kecil

"Yeah memang benar juga yang kau katakan, sekarang aku mengerti kenapa kau menjadikanku pengawalmu, padahal di istanamu terdapat banyak prajurit veteran, tapi apa kau tidak curiga jika aku bisa mengkhianatimu kapanpun?"

"Tidak juga, lagipula matamu tidak mencerminkan apapun, lalu jawab pertanyaanku tadi!"

"Orang tuaku sudah mati, tepat didepan mataku, tapi putri kau tidak bisa menilai seseorang hanya dari mata mereka!"Menma menjawab pertanyaan Seraph dengan entengnya, seolah kematian orang tuanya bukanlah hal yang besar baginya

"Mata adalah jendela hati seseorang, jika ada keanehan pada diri seseorang, mata miliknya akan mencerminkan hati orang itu!"Seraph masih bersikukuh dengan pendapatnya

"Ahh berdebat denganmu tidak akan selesai!"

"Sekarang kau sudah tahu bukan! Ayo kita kembali ke istana!"Seraph Nampak bersemangat kembali ke istana

Dalam Istana

Lapang

Para prajurit tengah berlatih bela diri dengan sungguh-sungguh, berbeda dengan prajurit di kerajaan lain, dikerajaan ini militer harus menguasai 2 seni yang diterapkan, bela diri dan cara menggunakan senjata, jika tidak bisa menguasai 2 hal itu tidak akan diterima di kerajaan ini

"PUTRI SERAPH SUDAH KEMBALI!"Orang yang berada dimenara berteriak pada mereka yang dibawah, semua orang dibawah langsung berbaris di pintu utama, menyambut kedatangan Seraph

Cklek

Gerbang terbuka sedikit demi sedikit menampilkan Seraph yang berada didepan dengan Menma yang berada dibelakang dengan belanjaan yang sangat banyak, Seraph berjalan dengan anggun kedalam istana yang dihormati oleh prajurit yang ada disana

"Seraph kemana saja kau ini?"Lelaki berambut kuning dengan pakaian bangsawan dan pedang disampingnya lalu sepatu mewah yang melekat dikakinya a.k.a Erguies Syifus

"Habis belanja Nii-sama"Seraph menjawabnya dengan spontan

"Harusnya kau membawa prajurit untuk mengawalmu kesana! Bagaimana jika ada orang yang mencoba membunuhmu seperti seminggu yang lalu?!"Syifus berkata dengan kesal pada Seraph yang menutup telinganya

"Aku membawa pengawalku!"Seraph menunjuk Menma yang membawa barang belanjaannya

"Memang benar jika aku mengizinkannya sebagai pengawalmu, tapi itu bukan berarti kau boleh keluar seenaknya, dan juga kau harus membawa pengawal yang veteran bukan bocah seperti dia"Menma Nampak masa bodoh dengan ini dia hanya ingin kembali kekamar dan bermalas-malasan dan pergi dari kerajaan ini

"Nii-sama belum melihat kemampuan Menma, jadi Syifus-nii-sama pasti berpikir jika dia tidak bisa melindungiku!"Seraph membalas dengan sengit perkataan Syifus

"Jika dia memang sehebat itu, kenapa kita tidak adakan uji tanding saja? Melawan orang yang kupilih untuk menjadi pengawalmu nanti"Syifus berkata dengan tersenyum senang

"Baiklah, jika orang yang dipilih Nii-sama menang, aku akan menuruti perkataan Nii-sama"Seraph membalasnya dengan tenang

"Kalau begitu, pertandingannya akan diadakan besok di arena Viytus!"Syifus berjalan pergi menuju ruangannya

"Kenapa kau melibatkanku sampai seperti ini?"Menma bertanya pada Seraph yang masih dalam pendiriannya

"Bukankah sudah jelas, karena kau ini pengawalku! Jadi pastikan kau menang besok!"

"Tidak mau, lagipula jika aku mengalah besok aku bukan pengawalmu lagi bukan!"

"Aku tidak memikirkan kemungkinan ini! Aku lupa jika kau ini tidak suka menjadi pengawalku"Seraph memegang wajahnya lupa dengan Menma yang tidak secara sukarela menjadi pengawalnya"Ikut aku ke ruanganku Menma!"Seraph berjalan menuju ruangannya dengan Menma yang terus membawa barang belanjaannya

Ruangan Seraph

Menma meletakan barang belanjaannya dikamar Seraph yang luas itu dan duduk dikursi yang tersedia disana

"Menma apa kau lapar?"Seraph bertanya pada Menma yang duduk

"Apa kau yakin? Seorang putri memasakan sesuatu padaku?!"Menma membalas dengan heran akan kelakuan Seraph

"Jadi mau, kalau begitu mohon tunggu sebentar!"Seraph menggunakan celemek dan mulai memasak didapur

"Dia itu aneh sekali"Menma melihat sekeliling dan melihat foto Seraph dengan ayah dan ibunya yang sangat mirip dengan Seraph, lalu Seraph yang berada ditengah saat masih kecil dengan tersenyum

"Ini Menma, masakan Coulibiac + daging babi sebagai tambahan disampingnya ala Seraph"Seraph menyajikan makanan dimeja yang berada disana

"Cepat sekali"Menma dibuat bingung dengan kecepatan memasak Seraph yang sungguh hebat

"Ayo dimakan sebelum nanti dingin!"Seraph mengambil garpu dan pisau disamping piring dan akan menyantapnya

"Mari kita rasakan, seberapa enak masakan yang kau ungkit saat direstaurant tadi!"Menma mengambil garpu dan pisau lalu mencobanya, Menma tidak percaya dengan mulutnya sendiri, masakan ini sangat enak

"Ada apa? Apa kurang enak? Tapi itu wajar karena aku memasaknya dengan terburu-buru jadi kau bisa bilang ini gagal!"Seraph mengatakannya dengan nada tidak puas akan masakannya

"Kalau dibilang ini sangat enak, aku jadi heran kenapa kau bilang masakan ini gagal! Padahal sangat enak begini!"Menma berkata dengan memakan secara perlahan dan tidak menyentuh daging babi yang sebagai tambahan

"Kalau begitu kenapa kau tidak memakan tambahan yang kusiapkan disamping daging ikan tuna itu?!"

"Aku ini tidak suka dengan daging babi, mereka mengandung cacing pita yang membuat tubuhku akan terkena penyakit yang buruk jika aku memakannya"

"Hmm, sudah kuduga pengetahuanmu tentang zat makanan memang sangat luas"

"Jika makananmu seenak ini, kenapa kau mengadakan lomba itu? Ditambah lagi kau bilang ini masakan gagal! Berarti masakanmu yang sebenarnya rasanya sangatlah enak bukan?!"

"Jika kau mengungkit hal itu, kau waktu itu ikut lomba agar mendapat hadiahnya bukan, kalau begitu kenapa tidak kita coba saja? Jika memang masakanmu enak akan kuberikan 1 M berry, tapi jika rasanya tidak enak kau harus mau melakukannya besok! Tenang saja aku akan bersikap adil"

"Baiklah, kalau begitu aku butuh waktu 2 jam, dan tema masakannya bebas bukan"Menma melipat baju tangannya

"Yeah, bebas, yang penting kau harus buat lebih enak dari masakanku"Seraph melihat Menma yang pergi ke dapur dengan senyuman manisnya.

2 jam berlalu

Seraph menunggu dengan membaca buku yang berada diruangan ini, dan judul buku tersebut buku tentang resep makanan mewah

"Maaf sudah membuatmu menunggu!"Menma menghidangkan makanan ikan yang melengkung ke atas dengan topping sayuran disekelilingnya yang menambah kesan cantiknya, lalu menghidangkannya pada Seraph, mengambil garpu dan pisau, Seraph mencicipinya

"Tidak enak! Kau terlalu lama 18 detik merebusnya!"Seraph berkata dengan datarnya pada Menma

"Apa kau bersikap adil?"Menma bertanya pada Seraph dengan pandangan menyelidik

"Apa kau tidak percaya dengan penjurianku? Bukankah sudah kubilang buatlah masakan yang lebih enak dari punyaku! kalau kau masih tidak percaya, aku akan memasak yang melebihi punyamu!"Seraph berjalan kedapur dan memasak masakan miliknya

"Menunggu saja pasti membosankan!"Menma melihat sekeliling dan melihat tumpukan buku yang sudah dibaca oleh Seraph"Mungkin membaca buku akan menghilangkan kebosanan"Menma mengambil buku yang berada disampingnya dan membacanya sembari menunggu Seraph

1 jam berlalu

Menma menghabiskan semua buku yang habis dibaca Seraph saat menunggunya tadi

"Ini masakan standarku yang rasanya lebih enak dari yang tadi, tapi ini baru standar bukan khas"Seraph meletakan piring berisi daging yang dipotong membentuk mawar dengan sayuran sebagai topping yang mempercantik makanannya, Menma mencicipinya dan melebarkan matanya

"Ahhh baru makanan standarnya saja sudah mengalahkanku apalagi jika menggunakan makanan khasnya pasti aku akan kalah sangat telak"Menma bicara dengan datar mengenai masakan Seraph yang hanya standar itu

"Jadi aku yang menang, jadi kau harus bertanding besok dan menang!"Seraph menunjuk Menma dengan raut wajah yang senang

"Baik-baik, tapi aku ingin bertanya padamu?"

"Yeah, apa yang ingin kau tanyakan?"

"Kenapa kau begitu gigih mempertahankanku? Bukannya aku ini mengganggumu!"

"Alasannya sudah jelas, saat pertama kali bertemu denganmu, kau berbicara padaku dengan jelas dan tidak ada apapun dirimu yang menjunjung tinggi diriku, jika aku salah kau selalu menasehatiku bukan, kau ini suka mengeluh padahal pengawal itu tidak boleh mengeluh, ditambah lagi kau ini memiliki pengetahuan yang luas bukan, rasanya seperti memiliki teman dekat, padahal aku baru mengenalmu seminggu ini bukan!"Seraph menjawab dengan tersenyum senang

"Sepertinya kau tidak punya teman sampai berbicara seperti itu!"Menma berkata dengan herannya

"Yeah, kau sudah melihatnya bukan seminggu yang lalu ada orang yang berusaha membunuhku, alasannya itu mudah, orang-orang itu disuruh oleh Jyitaru yang kutolak lamarannya, karena itu pula Otou-sama tidak mengizinkanku keluar dari istana!"

"Memangnya berapa tahun kau di istana?"

"9 tahun"

Prutss

Menma menyemburkan teh yang diminumnya mendengar jawaban Seraph tadi

"9 tahun, berarti dia melamarmu saat kau masih kecil, pantas saja kau menolaknya!"Menma berkata dengan kaget pada Seraph yang tertawa kecil

"Biasanya orang akan berekspresi kasihan dan simpati, tapi kau ini aneh ya, malah kaget seperti itu dan tidak ada rasa kasihan diwajahmu"

"Kenapa aku harus mengasihanimu? Bukannya kau bahagia dengan keputusanmu itu, jadi kenapa aku harus mengasihanimu?"Menma membalas dengan senyuman yang terpasang diwajahnya

"Kau benar, tapi sekarang sudah malam lebih baik kita segera tidur!"Seraph berdiri dan membuka pakaiannya didepan Menma

"Hoi-hoi kau yakin mengganti bajumu disini?"Menma bertanya pada Seraph yang sudah melepas bajunya dan menampilkan bh miliknya yang masih terpasang, dan tinggal celananya yang masih terpasang

"Yeah, lagipula aku tidak menganggapmu sebagai laki-laki, tapi menganggapmu sebagai teman perempuanku!"Seraph menjawab dengan senangnya

"Ahh jadi sekarang aku disamakan dengan wanita!"Menma memegang wajahnya pusing dengan sikap Seraph yang seenaknya. Menma tidur tanpa mengganti bajunya, ia tidur dikursi dengan nyenyak dan cepatnya

Esoknya

Arena Viytus

Ruang Tunggu

Menma dan Seraph kini berada diruang tunggu, menunggu juri datang

"Peserta Kurosaki D Menma, harap menuju arena, dan putri Seraph tolong pergi ke sisi yang mulia, ia sedang menunggu beserta permaisuri dan Syifus-sama, di ruang VIP"

"Kalau begitu Menma, menanglah!"Seraph mengepalkan tangannya dengan nada yang semangat menunjuk Menma dengan kepalan tangannya dan pergi dari situ

"Akan kuusahakan"Menma menjawabnya dengan malas

"Apa anda yakin hanya senjata itu yang anda butuhkan?"juri itu bertanya pada Menma yang hanya akan menggunakan belati

"Yeah, lagipula akan sulit jika menggunakan tameng yang tidak sesuai denganku"Menma berjalan keluar dengan malasnya

Arena

Menma sekarang berhadapan dengan pria setinggi 187 Cm dan berat sekitar 67 Kg, yang menggunakan pisau dan kuda-kuda yang siap melancarkan serangan pada Menma yang tidak mempersiapkan kuda-kuda hanya mengeluarkan pisaunya

"Tidak kusangka jika lawanku ini anak kecil!"Orang itu Nampak tidak suka berhadapan dengan anak kecil

"Hahh….Kau sedang tidak beruntung ya!"Menma berkata dengan menghela nafas

"Apa maksudmu?"Pria itu bertanya dengan serius pada Menma

"Yeah hanya tidak beruntung karena aku kalah kemarin, jadi aku harus bertanding, padahal niatnya aku ingin mengalah, dan membiarkanmu menjadi pengawal Seraph!"Menma menjawabnya dengan santai yang memicu sorakan penonton yang mencemooh Menma

"Jika memang begitu, ternyata kau memang tidak pantas menjadi pengawal Seraph-hime-sama!"pria itu melesat kea rah Menma dengan pisau yang siap menghunus, Menma berniat menendang lengannya tetapi ia undurkan melihat serangan pukulan dari tangan kiri orang itu yang siap menghajarnya

'Kuda-kuda yang sempurna dan serangan balik yang pas waktunya, bela diri yang baru kulihat!'Menma melihat setiap gerakannya dengan seksama

VIP Room

"Lihat Otou-sama, Kaa-sama, ia itu tidak layak menjadi pengawal Seraph, dan juga dia hanyalah anak kecil yang membual"Syifus berkata pada ayah dan ibunya yang melihat pertandingan dan Seraph yang berada disamping kiri Syifus

"Kau benar juga, dia berkata seolah menjadi pengawal Seraph bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan!"

"Karena itulah kita memilih pengawal terbaik untuk Seraph"Sang Permaisurri mengutarakan pendapatnya setelah sang Raja

"Ayah lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya!"Seraph berkata dengan tidak suka

Arena

Menma menghindari serangan orang itu tanpa menyerang balik karena tidak ada celah

Trug

Tanah yang terkena pisau orang itu hancur

"Baru kali ini ada orang yang bisa menghindari seranganku terus-menerus tanpa terluka! Namaku Aldyivet, lalu siapa namamu bocah?"orang yang diketahui namanya Aldyivet menyiapkan kuda-kuda untuk serangan berikutnya

"Kurosaki D Menma"

"Hahahahaha jadi begitu, karena itu kau bersikap seperti itu"Aldyivet tertawa setelah mendengar nama Menma

"Hahh ini merupakan pemandangan yang sering kujumpai karena aku menyebutkan namaku"Menma melihatnya dengan sweatdrop

"Apa kau tidak akan bertanya kenapa aku tertawa?"

"Tidak, aku sudah tahu maksudnya! Kau ingin bilang kenapa aku tidak peduli menjadi pengawal Seraph karena aku sudah mengalami berbagai pengkhianatan dan penderitaan karena namaku bukan!"

"Rupanya kau pintar juga, sepertinya ayahmu mengajarkanmu dengan benar!"

"Maaf saja, aku tidak pernah melihat wajah ayahku mau difoto ataupun diingatanku, tapi aku lebih suka tidak menganggapnya sebagai ayah!"

"Sepertinya ibumu mengajarimu hal yang buruk ya! Apa itu karena setelah ia dipakai, ia tidak dibutuhkan lagi baginya!"Aldyivet Nampak tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang sudah tidak tertahan

"Apa maksudmu?"

"Kau mungkin bisa mengartikan perkataanku sebelumnya, tapi sekarang kau tidak mengerti, tapi akan kujelaskan saja, intinya setelah ibumu dipakai oleh orang yang merupakan ayahmu itu, ibumu dibuang dalam keadaan hamil, karena ia tidak sanggup menggugurkan kandungannya akhirnya ia melahirkan anaknya dan memberikannya nama terkutuk Menma untuk meredakan rasa frustasinya! Aku juga tahu jika ibumu pasti selalu menyiksamu untuk melampiaskannya pada orang itu!"Aldyivet tersenyum lebar setelah mengatakannya

"Hm hm hm hm Hahahahaha"Kali ini yang tertawa dengan keras Menma

"Apa maksud tawamu itu? Apa kau sedang menertawakan dirimu sendiri?"Aldyivet bingung dengan Menma yang tiba-tiba tertawa

"Tidak ada apa-apa, hanya saja kupikir aku bisa membiarkanmu keluar dari sini dengan keadaan hidup dan baik-baik saja, tapi sepertinya tidak"Menma memasang seringai diwajahnya yang membuat wajahnya Nampak mengerikan seperti hewan buas yang menemukan mangsanya

"Apa kau tersinggung mengenai ucapanku tentang ibumu?"Aldyivet bertanya dengan senyum percaya diri diwajahnya, tapi tubuhnya bergetar'Ada apa dengan tubuhku? Kenapa aku bergetar hanya karena melihat wajah itu? Kenapa wajah itu terlihat sangat menakutkan?'Tubuh Aldyivet bergetar melihat seringai Menma yang seperti hewan buas

"Ada apa?"Menma bertanya dengan datarnya, ia menyimpan belati disakunya dan mengarahkan tinjunya kearah Aldyivet yang jaraknya sekitar 7 meter

"Sepertinya kau meremehkanku!"Aldyivet berkata dengan nada tidak suka pada Menma yang menaruh belatinya

"Jika ingin mengalahkanmu, dengan tangan kosong saja sudah cukup!"

Treg

Aldyivet membulatkan matanya terkejut melihat Menma yang berada disampingnya

"Seperti ini"

Buagh BRakk Blaar

Aldyivet terpental kedinding dan menghancurkannya dengan cepat, akibat menerima pukulan yang mengenai pinggulnya

Bruak

Aldyivet keluar dari puing-puing dengan kondisi yang buruk, penonton yang ada disana tidak percaya dengan ini, tadi mereka baru saja melihat Aldyivet lebih unggul, tapi sekarang kebalikannya

"Guhakk"Aldyivet memuntahkan darah dari mulutnya dengan jumlah yang banyak

"Ada apa? Apa Cuman itu saja kemampuanmu Kozou?"Aldyivet membulatkan matanya terkejut melihat Menma sudah berada didepannya sekarang ini

DHuak Blaar

Menerima tendangan diperut yang membuatnya kembali terpental dan menabrak dinding sampai hancur

"Hoi Juri, pertandingan ini aturannya hanya sampai salah satu dari pihak menyerah bukan?"Menma bertanya pada wasit dengan datar

"Be..benar!"Juri itu berkata dengan bergetar

VIP Room

"Ada apa dengan anak itu? Hanya dalam sekejap membalikan keadaan, ditambah lagi perbedaan kekuatan mereka yang tadi dengan yang sekarang sangatlah berbeda!"Syifus melihatnya dengan tidak percaya

"Seraph darimana kau mendapatkan anak itu?"Raja dari kerajaan ini bertanya pada Seraph yang sedang membaca buku resep

"Saat aku mengadakan lomba masakan!"

"Hanya itu?!"

"Yeah, aku mendapatkannya dari sana!"

'Jika aku bisa memilikinya dan membuatny berada dipihakku, kejayaan kerajaan ini akan benar-benar terjamin, ditambah lagi ia masih muda dengan kata lain masih bisa berkembang, aku harus mendapatkannya!'Raja itu melihat melihat Menma dengan senyuman yang sangat senang

Arena

Blaar

Aldyivet bangun dengan kepayahan, bahkan tubuhnya pun sudah sangat babak belur, jika saja ia tidak terlatih mungkin sudah mati dari tadi

"Ada apa? Dimana kesombonganmu yang tadi?"Menma berjalan dengan pelan kearah Aldyivet yang gemetar ketakutan

Tap

Menma melompat kebelakang menyadari sesuatu

"Rupanya kau bisa lolos dari seranganku!"Orang baru yang muncul dari tempat Menma berjalan tadi dengan tombak yang siap menghunus Menma

"Lalu kau ini siapa? Mengganggu saja!"Menma bertanya dengan datar pada orang itu

"Namaku Tryistan, salah satu orang yang dipilih dari para ksatria untuk menjadi pengawal Seraph-hime-sama!"

"Ksatria melakukan serangan diam-diam, apa kau ini sedang bergurau?"Menma berkata dengan datar pada Tryistan yang tersenyum

"Bagaimanapun juga itu adalah jalan ksatriaku, jika ada musuh yang lengah aku akan mengambil kesempatan itu untuk mengalahkannya!"Tryistan membalas dengan penuh percaya diri pada Menma yang masih bermuka datar

"Ternyata ksatria tidak ada sopan santun!"

"Kau sendiri seorang ksatria tanpa sopan santun bukan!"Tryistan melihat Menma dengan benci, marah dan kesal bercampur aduk

"Maaf diriku ini bukan ksatria, cuman petarung jalanan!"Menma mengeluarkan belati yang ia simpan tadi

Trank

Tryistan menahan serangan belati Menma yang siap membelah wajahnya

Tring Trank Trank

Tryistan menyerang balik dengan cepat, Menma menangkis semua serangan Tryistan dengan datar

Dhak

Tryistan menahan tendangan Menma yang menuju dadanya

"Tendanganmu cukup tinggi, untuk ukuran anak-anak!"Tryistan memuji dengan tersenyum pada Menma

"Kau sendiri lebih baik dari orang yang kulawan tadi"

Sleb Dhuar

Menma melompat mundur menghindari tusukan tombak yang sekarang mengenai tanah

"Mengganggu saja! Minggir aku berniat menghabisi orang tadi!"Menma berkata datar pada Tryistan yang masih tersenyum

"Tentu saja aku tidak bisa! Walaupun mulutnya itu tidak bisa dijaga, dia tetaplah temanku!"

"Jika memang seperti itu, matilah bersama orang itu!"Menma mempersiapkan kuda-kudanya, yang kaki kiri didepan kaki kanan dan belati yang lurus kekiri'Dia menyiapkan kuda-kuda!'Tryistan melihat dengan waspada

Trank

Tombak Tryistan bergetar menahan ayunan belati Menma yang siap membelah dirinya menjadi 2

Brak

Tubuh Tryistan semakin kebawah menahan ayunan pedang Menma

"Ayunan yang kuat sekali! Tapi…."Tryistan berkata dengan tersenyum yang hampir luntur

Dhuar

Menma mundur kebelakang, menerima serangan balik Tryistan yang ia tidak ia ketahui apa, yang tiba-tiba saja meledak

"Buah iblis ya, kalau begitu aku tidak bisa berlama-lama lagi!"Menma menyimpan belatinya

"Heh memangnya gertakanmu itu akan memp…"Tryistan melebarkan matanya melihat Menma sudah berada didepannya dengan tinju yang akan mendarat diperutnya

Buagh Blaar

Tryistan terpental menabrak dinding arena sampai hancur

"Kekuatannya masih sama seperti dulu"Tryistan berkata dengan darah yang mengalir dipelipis kepalanya dan kedua sudut bibirnya

"Ternyata orang yang dipilih menjadi pengawal Seraph memang hebat!"Menma berkata datar dan berjalan menuju tempat Tryistan dan Aldyivet yang sudah kalah

Grep

Menma dipeluk oleh Seraph dari belakang

"Sudah cukup Menma! Jangan dilanjutkan!"Seraph berkata dengan memeluk Menma dari belakang

"Seraph minggir!"Menma berkata dengan datar pada Seraph yang masih memeluknya

"Mereka pasti sudah menyesalinya Menma, jadi cukup! Kita hentikan saja!"Seraph membalas dengan lembut pada Menma yang masih bermuka datar

"Baiklah, kalau begitu ayo kita pergi!"Menma membalasnya dengan kembali seperti semula

"Kau ini marah atau tidak sih! Daritadi kulihat kau sangat tenang sekali, walau kau sangat ingin membunuh kedua orang itu!"Seraph melepas pelukannya dan bertanya dengan bingung

"Aku tidak punya perasaan untuk marah! Lagipula jika aku marah, aku hanya akan berkata-kata kasar, yang tadi itu aku kesal!"Menma membalas dengan riangnya

"Hahh jika memang benar begitu, ayo kita kembali ke istana saja!"Seraph menghela nafas dengan jawaban Menma tadi

VIP Room

"Kekuatan yang sangat mengerikan sekali! Tidak bisa dipercaya jika anak itu memiliki kekuatan sebesar itu!"Syifus melihatnya dengan tidak percaya

"Sepertinya anak itu merasa nyaman dengan Seraph, begitu juga dengan Seraph"Raja berkata dengan senang melihat hal tadi

"Apa Anata mau menjodohkan Seraph dengan anak itu?"Sang istri bertanya pada raja dengan heran

"Memangnya ada yang salah?"Raja itu bertanya dengan herannya

"Tentu saja Otou-sama, dia itu masih anak-anak dan Seraph itu sudah dewasa, jadi mana bisa ayah menjodohkannya begitu saja!"Syifus berkata dengan memegang kepalanya pusing

"Kalau begitu kita nikahkan saja saat mereka berumur yang pas! Lagipula Seraph itu seperti awet muda!"Raja berkata dengan lancarnya pada Syifus yang memegang kepalanya

"Kalau tidak salah nanti ia berumur 29 tahun, tapi penampilannya masih seperti 20 tahunan bukan!"Sang istri menimpali dengan senangnya

"Tapi apa Otou-sama dan Okaa-sama sudah lupa, jika setiap lelaki yang menikahi Seraph pasti akan mati karena kesialan, seperti saat kita mengadakan upacara pernikahan sang mempelai suami Seraph mati tertimpa lampu yang berada diupacara! Karena itulah Seraph tidak mau dijodohkan lagi!"Syifus membantah perkataan orang tuanya tentang menjodohkan Seraph dengan Menma

"Itu hanyalah kebetulan! Lagipula pria itu adalah seorang pangeran dengan tubuh lemah, jadi wajar jika mati hanya karena itu! Tapi apa kau bisa membandingkannya dengan anak itu? Dia itu sangatlah kuat jadi tidak akan ada masalah jika kita menjodohkan mereka!"Sang ayah masih tetap dalam gagasannya tentang menjodohkan Seraph dengan Menma

"Aku tidak ikut andil apapun dalam hal ini!"Syifus angkat tangan tidak ingin ikut campur

Sebulan telah berlalu

Menma dan Seraph semakin dekat saja dari hari ke hari, bahkan orang tuanya semakin senang melihatnya

"Nee Menma, disana ada toko yang bagus, bagaimana jika kesana dulu?!"Seraph menunjuk tempat mewah

"Hahhhh, sekarang ini belanjaanmu sudah sangat banyak! Apa kau yakin mau terus belanja? Sebenarnya aku heran, dimana sih belanjaan ini disimpan?! Tempatmu itu tidak penuh-penuh!"Menma melihat dengan bosan tempat itu, dan juga barang belanjaan yang banyak sekali ditangannya

"Tentu saja seorang putri akan memiliki tempat yang luas di istana, jadi kau tenang saja akan hal itu!"Seraph menjawab dengan riangnya pada Menma yang memutar matanya bosan

2 jam berlalu

Belanjaan Seraph sampai melebihi tinggi Menma, tapi ya Menma membawanya dengan biasa saja

"Kita kembali ke istana! Hari sudah mulai gelap!"

"Baik"Seraph berjalan didepan Menma yang membawa belanjaan dengan tampang lelah

Istana

Seraph dan Menma dibukakan gerbang oleh para prajurit yang berada disana

"Putri Seraph, anda dipanggil oleh yang mulia!"

"Ada apa Otou-sama memanggilku?"

"Hamba tidak tahu, tapi anda dipanggil dengan Menma-sama!"

"Eh, aku juga! Pasti ini akan lama! Padahal aku ingin segera berbaring dikasur!"Menma berkata dengan malasnya

"Jangan malas begitu! Nanti akan kupecat kau jadi pengawalku!"Seraph berkata dengan berkacak pinggang pada Menma yang kembali semangat

"Benarkah kau akan memecatku?"Menma bertanya dengan riangnya pada Seraph yang salah tingkah

"Aku tidak punya ancaman untuk mengancamnya!"Seraph pundung sendiri melihat Menma yang malah semangat dengan ancaman dipecat

Ruangan Raja

Tok Tok

"Masuklah!"

Cklek

"Kami masuk Otou-sama!"Seraph dan Menma masuk keruangan raja, dimana raja tersebut tubuhnya berotot seperti petinju saja 'Jarang-jarang ada Raja yang memiliki tubuh sepertinya! Pasti ia selalu berolahraga!'Menma menatap Raja itu dengan sweatdrop

"Ada apa Otou-sama?"

"Aku ingin menjodohkan kalian berdua! Apa kalian menyutujuinya?"Raja itu langsung ke inti masalahnya

"Aku menolak!"Menma dengan cepat menanggapinya

"Eh Menma kenapa?"Seraph bertanya pada Menma dengan kaget

"Kenapa aku harus menyetujui perjodohan? Lagipula dirimu pasti dijodohkan dengan pangeran kerajaan lain! Tapi jika menjodohkanmu dengan diriku, sepertinya anda memiliki maksud lain yang mulia Raja?"Menma membalas dengan nada sarcastic

"Pikirkan saja dulu soal tawaran ini! Baru kita bicara tentang itu"Menma pergi setelah mendengar balasannya

Ruangan Menma

Menma sedang membereskan beberapa pakaiannya dan akan pergi dari sini

"Menma apa yang kau lakukan disini?"Wanita berambut biru gelap dengan mata coklat, memakai kaos biru yang dibalut jaket hitam dan celana jeans a.k.a Medaka

"Ohh Medaka, aku hanya sedang berkemas dan pergi dari kerajaan ini!"Menma tersenyum melihat Medaka

"Kali ini kau terkena masalah apa? Apa mereka memintamu untuk bergabung?"Medaka memeluk tubuh Menma dari belakang

"Begitulah! Dan seperti yang kau tahu, aku hanya akan bergabung dengan orang yang mengatakannya tanpa ada maksud apapun kecuali mencapai tujuannya yang asli!"

"Sepertinya kau sangat tidak menyukai orang yang berbohong padamu!"

"Seperti itulah! Tapi Medaka, ada hal apa sampai kau datang ketempatku? Apa terjadi sesuatu didunia bawah?"

"Tidak juga, hanya kangen saja! Tapi kudengar kau memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuan Putri kerajaan ini?!"Medaka melihat Menma dengan tajam

"Hanya hubungan antara pengawal dan majikan saja! Tidak lebih"

"Hmm, padahal aku melihat sendiri jika putri itu sangat menempel padamu! Oh jadi begitu, aku mengerti apa yang mereka tawarkan padamu?"Medaka menyunggingkan senyumnya

"Begitulah! Tapi hubunganku dengan Seraph adalah teman, karena ia bilang aku satu-satunya orang yang sering membantah, mengeluh dan bertanya akan keputusannya!"

"Jadi Tuan putri ini tidak memiliki teman satupun! Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya Menma? Kau tahu bukan kita tidak bisa bersama, karena akan ada kemungkinan identitasmu dan identitasku akan ketahuan! Oh dan juga, kenapa daritadi kau terus berdiam diri didepan pintu Tuan putri? Jika ingin mendengarkan masuk saja!"

Cklek

Pintu terbuka menampilkan Seraph dengan piyama miliknya tengah menatap Medaka yang berada didepannya dengan menyelidik dan tajam menusuk

"Kau siapanya Menma?"Itulah pertanyaan yang keluar dari mulut Seraph dengan nada tajam

"Kekasihnya"Medaka menjawab dengan tersenyum bangga

"Kekasih"Beo Menma tidak mengerti

"Menma, kau tidak mungkin memiliki kekasih bukan! Lagipula umurmu itu baru 8 tahun bukan! Dan wanita ini berumur 18 tahunan! Jadi tidak mungkin kau memiliki kekasih!"Seraph berkata dengan tersenyum menang

"Tidak, yang dikatakan Medaka benar, walau aku tidak mengerti apa maksud perkataannya tadi? Tapi begitulah hubungan kami berdua!"Seraph membulatkan matanya mendengar perkataan Menma

"Ini bohong bukan!"Seraph berkata dengan tidak percaya

"Inilah kenyataan!"Menma membalas dengan tegas, Seraph berlari keluar mendengar balasan dari Menma

"Kau dingin sekali! Padahal kau bisa menjawab dengan baik-baik!"

"Jika aku melakukannya! Seraph akan mengira aku bercanda"Medaka tersenyum akan perkataan Menma dan kembali memeluknya

"Pasangan yang benar-benar serasi!"Suara yang tidak mereka berdua kenal, menggema didalam ruangan

"Sepertinya ada yang mengawasi kita!"Medaka memunculkan pedangnya, bersiaga jika tiba-tiba ada serangan yang datang pada mereka berdua

"Wanita kau memiliki sesuatu yang tidak wajar didalam tubuhmu!"Lelaki dengan surai ungu pekat, dan armor emas ditubuhnya

"Jangan kau pikir! Kau bisa mengalahkanku dengan mudah!"Medaka menatap dengan tajam, lelaki itu mundur kebelakang menghindari ayunan Medaka yang menuju lehernya

"Ayunan yang berbahaya! Tapi sudah terlambat!"Lelaki itu melihat lengan Medaka yang terdapat pentagram bintang bersinar terang

"Apa ini?"Medaka melihatnya secara dekat

TRUINGG

Seluruh ruangan dipenuhi dengan cahaya dari lengan Medaka

Srush

Cahaya yang memenuhi ruangan meredup dan menampilkan Medaka, yang surai rambut berubah menjadi warna hitam

TRink Wush Blaar

Lelaki itu terpental menahan serangan Medaka, lelaki itu terus menembus dinding-dinding yang menghalanginya dan berhenti ditempat yang cukup jauh

"Hawa keberadaan ini! Nampaknya ia bukan Medaka yang kukenal!"Menma berkeringat dingin melihat Medaka yang berada didepannya tengah menatapnya dengan datar

TRank DRek

Menma menahan ayunan pedang Medaka dengan pedang besar yang melebihi ukuran tubuhnya, tanah yang mereka pijak tertekan kebawah

"Hmm lumayan juga!"Suara asing yang berasal dari mulut Medaka membuat Menma tersenyum

"Hehhh rupanya ini bukan mengamuk, tapi lebih tepat jika Medaka dikuasai oleh sesuatu!"

Tink Trap

Menma mementalkan pedang Medaka dan menendang perutnya, tapi Medaka menangkap kaki Menma dan tersenyum

Bruk Bruk Bruk

Medaka menghantamkan Menma ketanah secara beruntun, darah membekas dengan banyak ditanah yang menjadi tempat hantaman Menma

Bruak

Menma dilemparkan begitu saja oleh Medaka

"Ternyata hanya segini saja!"Medaka melihat Menma yang terbaring dengan datar

DHuak Blaar

Medaka terpental oleh pukulan Menma yang tepat mengenai perutnya

"Meremehkan musuh, dengan tidak mengetahui kemampuannya, adalah kesalahan besar!"Menma berkata dengan datar pada Medaka yang bangun dengan baik-baik saja, lukanya juga sudah sembuh

"Nampaknya kau bukanlah manusia biasa, dan juga bukan manusia tidak normal! Kau ini manusia yang masuk kejajaran monster! Karena masih hidup dan bisa bergerak dengan cepatnya walau tubuhmu terluka berat dan mengeluarkan banyak darah!"Medaka berkata dengan datarnya pada Menma yang tersenyum

"Jajaran monster ya, bagus juga julukan itu!"Menma tersenyum dengan perkataan Medaka tadi

Medaka melesat dan bertarung dengan Menma, kecepatan dari mereka berdua diluar nalar, karena sulit untuk melihat atau dirasakan, bahkan terjadi benturan di dua tempat dalam satu waktu

Lelaki itu sekarang berada

Lelaki itu kini berada disalah satu dinding, tubuhnya tengah terjepit akibat serangan Medaka tadi

"Sialan, wanita itu! Aku tidak menyangka jika hanya ayunan pedangnya saja bisa membuat Suiyen-sama ini terpental"Suiyen berdiri dari tempatnya terpental"Tapi siapa wanita itu? Kenapa ia bisa mempunyai hubungan dengan Leonardo? Apa ia reinkarnasi Seraph? Tapi reinkarnasinya putri kerajaan ini!"Suiyen melihat tempat Menma dan Medaka yang hancur akibat mereka berdua

Menma Vs Medaka place

Trank Bllaar

Menma menahan ayunan Medaka yang siap membelah dua kepalanya secara vertical, tapi ayunan Medaka sangat kuat sampai membuat Menma tertekan kebawah dan melesat kebawah

'Tidak hanya cepat, ia juga memiliki kekuatan yang mengimbangi kecepatannya! Siapa dia? Medaka memang memiliki kedua ini, tapi ini berada pada tingkat yang sangat berbeda dengan Medaka, seolah dia telah hidup sangat lama!'Menma membatin dengan berbaring ditanah akibat serangan Medaka tadi

Trap Trap

Menma melompat keatas menggunakan Sky walk, karena ia terjatuh cukup dalam sekitar 70 meter dengan diameter 3 meter

"Manusia beritahu aku namamu?"Medaka mengeluarkan suara yang sangat asing bagi siapapun yang mendengarnya

"Kau berkata seolah kau bukan manusia saja! Tapi tidak apalah, Kurosaki D Menma, itu namaku"Menma tersenyum geli mendengar pertanyaan tadi

"Jangan samakan aku dengan ras kalian yang sangat menyedihkan! Aku adalah dewi perang Gubahan! Aku terkurung ditubuh wanita ini karena orang-orang sialan yang bernama Uchiha itu memanggilku secara paksa dan memasukanku kedalam perempuan ini! Tapi ditubuhmu juga terjadi hal yang sama, namun kekuatan ini sangat berlawanan denganku!"

"Ternyata Dewi sekalipun bisa dipaksa dengan Hogyoku! Kekuatannya memang hebat seperti yang diisukan!"Menma menunjuk kearah Medaka a.k.a Gubahan"Jadi apa yang akan terjadi jika aku membunuhmu saat kau memakai tubuh Medaka?"

"Tentu saja, kami akan mati! Tapi apa manusia yang menyedihkan dan rendahan sepertimu bisa mengalahkanku"Gubahan memandang Menma dengan rendah

"Hahahaha lucu sekali perkataanmu!"Menma tertawa mendengar ledekan Gubahan yang sangat lucu menurutnya

"Apanya yang lucu?"Gubahan bertanya dengan kesal

"Seharusnya aku yang bertanya begitu! Makhluk menyedihkan dan rendahan yang dimanfaatkan tanpa bisa melawan! Dan sekarang aku harus melawannya, ini benar-benar lucu saat kau mengatakan hal tadi! Hahahahaha"Menma tertawa dengan senangnya

"Kheh provokasi murahan! Jangan kau pikir kau bisa memancing amarahku dengan itu!"Gubahan menyeringai kecil menyadari maksud Menma

"Aku hanya mengatakan kenyataan!"

TRank Drtt DHuar

Tanah yang mereka berdua pijak tertekan kebawah dengan kuat

Dhuak

Gubahan mundur beberapa langkah mendapat tendangan diulu hatinya

Buagh

Menma terkena telak diwajahnya

Trink Trink

Menma dan Gubahan beradu dengan hebatnya tidak peduli dengan sekitar mereka yang hancur akibat benturan mereka berdua

Kota

Getaran dari pertarungan Medaka dan Menma terasa walau samar dikota ini

"Getaran apa ini?!"

"Apa mungkin Shirohige berada disekitar pulau ini?"

"Bagaimana ini?"

Para penduduk panic dengan getaran yang mendera mereka, seolah Shirohige berada disini dan sedang bertarung dan dampaknya terasa sampai sini

"Tenanglah kalian semua! Shirohige tidak berada disekitar sini! Hal itu sudah dipastikan oleh pasukan kami yang mengawasi disekitar pulau!"Komandan dari pasukan yang menjaga kota ini berkata dengan tegas pada penduduk yang mulai sedikit tenang

"Tapi, getaran apa ini? Apa hanya fenomena alam semata? Jika iya, kenapa ini terjadi begitu lama"Penduduk Nampak mulai resah dengan perkataan tadi

"Aku tidak tahu! Tapi kami akan menyelidikinya, jadi kalian tenanglah!"Sang Komandan menanggapi dengan tegas, pada penduduk mulai tenang kembali mendengar balasan komandan

Medaka a.k.a Gubahan vs Menma

Trank

Menma dan Gubahan kembali beradu pedang dengan kuat, bangunan disekitar mereka hancur lebur, sampai orang yang kesana pasti beranggapan jika tidak ada bangunan apa-apa disini awalnya

Blaar Dhuak

Tanah kembali menekan kebawah, Menma membalas pukulan Gubahan yang menuju ulu hatinya

Tap

Mereka berdua mundur dengan menarik nafas sejenak

"Sudah lama sejak aku bisa bertarung seperti ini!"Gubahan menyeringai senang

"Ini menyebalkan! Dia bisa mengimbangi semua pergerakanku, atau lebih tepatnya ia meniru gerakanku dan meningkatkannya ketahap yang melebihiku!"Menma berkata dengan heran

"Kau menahan kekuatanmu agar kau tidak membunuh wanita ini! Tapi naif sekali pemikiranmu, kau tidak mungkin bisa mengusirku hanya dengan membuatku tidak sadarkan diri! Kesadaran wanita ini sudah kuambil alih secara penuh! Jadi wanita ini sudah tidak ada!"Gubahan yang mengerti kenapa Menma selalu tersudut hanya berkata dengan menyebalkan

"Sepertinya memang begitu! Jadi hanya ada satu caranya untuk bertemu dengannya!"Menma menutup matanya dengan tersenyum

"Penjagaanmu melemah!"Gubahan memposisikan dirinya yang siap menusuk Menma

Sleb

Pedang Gubahan menusuk perut Menma dengan jelas

"Kenapa kau tidak menghindarinya?"Gubahan bertanya dengan kesal

"Karena aku akan melakukan ini!"Menma memegang tangan Gubahan yang mencengkram pedangnya"Connect"

Sring

Menma dan Gubahan melihat sekeliling mereka memutih

Pyaars

Menma dan Gubahan kini berada dipulau mengapung yang merupakan salah satu pulau yang berterbangan ditempat ini

"Tempat apa ini?"Menma melihatnya dengan penasaran

"Alam bawah sadar Wanita ini!"Wanita bersurai hitam dengan paras cantik yang bisa membuat siapapun lelaki pasti akan langsung jatuh cinta padanya, ia memakai armor yang menutupi tubuhnya dan bagian atas terbuka tapi masih menutupi buah dadanya yang ukurannya E-cup (Jeanne alter)

"Ternyata mau disini atau ditempat itu, parasmu memang cantik, walau tidak memakai tubuh Medaka!"

"Terima kasih atas pujiannya! Tapi wajahmu tidak menunjukan ketertarikan apapun tidak seperti yang diperlihatkan lelaki manapun padaku!"

"Aku ini hanyalah anak-anak! Aku tidak terlalu mengerti dengan urusan orang dewasa!"Menma menjawabnya dengan tersenyum

"Anak-anak macam apa yang bisa tetap tenang dalam keadaan ini? Bahkan dirimu sama sekali tidak terlihat seperti anak-anak didepan mataku!"

"Anak kecil yang tidak dianggap sebagai anak kecil, ironis juga! Tapi aku tidak peduli dengan hal itu!"Rambut Menma luntur dan menampilkan rambut orangenya dengan pedang sepanjang 140 Cm dan lebar 15 Cm

"Rambut itu! Mata itu! Dan kekuatan ini! Apa mungkin kau adalah dia?"Gubahan bertanya dengan ekspresi yang senang dan marah pada saat yang bersamaan

"Aku tidak mengerti dengan yang kau bicarakan! Bahkan aku tidak tahu dia yang kau maksud? Busho"Menma melapisi pedangnya dengan haki

"Kekuatan itu juga, ini benar-benar sama dengan miliknya! Tidak nama kalian juga sama! Apa ini kebetulan atau apa?"Gubahan Nampak memandang Menma dengan ekspresi rumit

"Kau tidak seperti dirimu yang tadi! Kau sangat lengah seperti ini"Menma sudah berada dibelakang Gubahan dengan pedang yang siap memotong tubuh Gubahan

Trank

Gubahan memandang Menma dengan ekspresi marah, genggaman pada pedang miliknya menguat

Tink

Gubahan mementalkan pedang Menma, Gubahan yang melihat Menma tidak terlalu terjaga langsung mengarahkan pedangnya

Tring Blaaar

Menma tertekan kebawah oleh serangan Gubahan

"Jangan kau pikir kekuatan yang kau sebut haki itu bisa merusak pedangku seperti dulu!"Gubahan memandang Menma dengan penuh amarah

'Bicara apa dia?'Menma membatin dengan terus menahan ayunan pedang yang terus menekannya kebawah

Dhuar

Menma terpental kebelakang karena tidak bisa menahan serangan Gubahan

'Dia kuat! Bahkan sangat jauh lebih kuat saat ia memakai tubuh Medaka tadi! Apa karena ia sedang menyesuaikan dirinya dengan tubuh Medaka? Agar tidak hancur seketika, saat ia mengerahkan kekuatannya!'Menma meringis memegang dadanya

Dhuak Blaar

Menma menghantamkan tinjunya dengan tinju Gubahan yang menyebabkan pulau yang mereka pijak tertekan kebawah

Buagh Dhuak Blaar

Gubahan memukul tepat diwajah Menma, dan disaat yang bersamaan Menma memukul perut Gubahan, yang membuat mereka berdua terlempar kearah yang berbeda dengan cepat dan kuat menghancurkan apapun yang menghalangi jalan lemparan mereka

Srakkkk

Menma dan Gubahan menekan kaki mereka kebawah menghentikan laju terlempar mereka

"Hihihi sudah lama sekali sejak aku bertarung seperti ini! Terakhir kali aku bertarung seperti ini adalah saat aku bertarung dengan Senchou!"Menma tersenyum dengan mengusap darah disudut bibirnya

"Kekuatannya berbeda dengan yang dulu! Yang sekarang lebih lemah! Tapi tidak mungkin ini sudah semua kekuatannya!"Gubahan menyentuh perutnya yang seksi, terluka karena serangan Menma tadi

Trink Trank Trink Dhuak Buagh Sret Crash Srash Drtttt

Pulau yang menjadi baku hantam antara Menma dan Gubahan bergertar dengan kuat, tanah yang dipijak oleh Menma dan Gubahan retak kesepenghujung, tapi hal itu tidak dipedulikan oleh mereka berdua

Blaar

Pulau itu hancur menjadi 2 tidak bisa menahan baku hantam Menma dan Gubahan

"Pertarungan ini sudah jelas aku yang menang! Walaupun kau menggunakan cara licikmu, itu akan percuma saja! Karena aku sudah tahu apa tujuanmu?"Gubahan mengusap perutnya yang tertebas pedang Menma dan bagian atas kepalanya yang berdarah lalu luka lainnya, hilang begitu saja

"Penyembuhan! Dewa memang hebat bisa melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia! Walaupun itu tidak sembuh sepenuhnya!"Menma berkata dengan tersenyum pada Gubahan yang juga tersenyum

"Kau benar! Lagipula luka yang ditorehkan olehmu sangat sulit disembuhkan dengan sihir! Alasan aku bisa menyembuhkannya karena kau sendiri yang memberitahuku cara melakukannya!"Gubahan membalas dengan tersenyum lembut pada Menma yang melihatnya dengan tidak mengerti

"Shir! Aku yang memberitahumu! Aku tidak ingat pernah bertemu denganmu! Aku bahkan tidak ingat pernah melukaimu dengan haki-ku! Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa kau sangat mengetahui tentangku?"Menma menatap Gubahan dengan tajam

"Dulu aku pernah bertemu denganmu 7000 tahun yang lalu! Tapi kau pergi tanpa mengatakan apapun padaku! Pergi ketempat yang tidak bisa kujangkau!"Gubahan mengatakannya dengan ekspresi sedih diwajahnya

"Jika 1000 tahun yang lalu aku masih mengerti! Tapi jika 7000 tahun yang lalu itu sudah diluar pemahaman dan pengetahuanku! Lagipula jika 7000 tahun yang lalu ada sihir! Kenapa zaman sekarang tidak ada yang menggunakan sihir?!"Menma berkata dengan wajah serius

"Rupanya kau bisa serius juga! Yah, soalnya sangat jarang sekali melihatmu serius! Tapi mari kembali ketopik! Zaman sekarangpun masih ada orang yang menggunakan sihir! Contohnya apa yang melapisi pedangmu? Itu adalah sihir, walaupun kalian lebih suka menyebutnya dengan bakat ilimiah manusia pada saat lahir atau haki"

"Itu masih belum menjelaskan semuanya! Jika haki termasuk kedalam sihir, kenapa hanya sihir ini yang tersisa dari 7000 tahun yang lalu! Jika kau ingin bilang sihir akan memudar seiring waktu berjalan! Kenapa haki masih tetap bertahan?"

"Jawabannya itu mudah, sihir bisa dilakukan dengan memberi perintah pada sejumlah mana yang berada dalam tubuh, dan perintah yang diperlukan tergantung akan sihir yang digunakan, sihir yang hebat bahkan memerlukan, jutaan, ratusan juta, milyara, atau triliun perintah sedangkan sihir lemah hanya membutuhkan beberapa perintah atau ratusan perintah saja! Sedangkan sihir yang kalian sebut haki ini hanya membutuhkan satu perintah, dan itu mutlak, kecuali haki Haohshoku yang kalian sebut itu, haki itu membutuhkan 3 perintah! Jadi kau mengerti maksudnya?"

"Dengan kata lain, karena tingkatnya yang sangat mudah, haki terus bertahan walau sihir yang lain terus memudar seiring berjalannya waktu!"

"Kepalamu masih pintar seperti dulu!"Gubahan tersenyum dengan melihat Menma

"Terus apa mata dari ras Uchiha dan kekuatan dari ras Senju juga termasuk kedalam sihir?!"

"Memang termasuk! Tapi itu adalah sihir tanam yang tidak memerlukan perintah selama masih ada garis keturunan dari Selene orang yang mencuri kekuatan Raja iblis kedelapan dengan memakan buah iblis yang merupakan jantung dari pohon yang menyimpan kekuatan raja iblis kedelapan! Walaupun sekarang mereka sudah tersegel!"

"Ras Iblis! Bukannya mereka hanya mitos!"Menma tidak percaya dengan perkataan Gubahan tadi

"Buah iblis yang kalian makan! Adalah tempat dimana iblis tersegel! Tapi sekali segelnya rusak buah iblis tidak akan ada lagi! Walaupun kekuatan dari mantan penggunanya masih akan ada namun tidak bisa diturunkan!"

"Jadi si Selene itu sengaja menanamkan sihir permanent pada putra-putrinya yang merupakan keturunan aslinya, agar aku tidak bisa menggunakan kekuatannya! Dia benar-benar menyebalkan!"

"Rupanya kau masih mengingat dia! Ini membuatku cemburu saja!"

"Lalu bagaimana bisa kau bertingkah seperti mengenalku? Aku tidak pernah ingat bertemu denganmu sekalipun!"

"Mungkin kau reinkarnasinya! 7000 tahun yang lalu, aku pernah mengenal orang yang bernama Menma Dream Kurosaki, ia adalah orang baik, perhatian, murah hati, tidak angkuh, dan seorang raja yang bijaksana! Tapi karena segel klan iblis runtuh, dia harus mengorbankan dirinya untuk melawan raja iblis!"Gubahan berkata dengan menundukan kepalanya

"Kurasa kau salah orang! Aku bukanlah orang yang kau katakan tadi! Bahkan karakteristik kami sangat bertolak belakang!"Menma mengibaskan tangannya tidak setuju dengan perkataan Gubahan

"Memang begitulah! Tapi mari ketopik utama, kau tidak bisa mengalahkanku! Tidak dengan kekuatan yang kau tahan! Sebenarnya kenapa kau sangat memperhatikan dan mempedulikan wanita ini? Apa kau tidak tahu jika wanita ini sangat membencimu! Bahkan ia tidak pernah berkata jujur sekalipun tentang perasaannya padamu! Jadi kenapa kau masih ingin menyelamatkan wanita ini? Kau menahan kekuatanmu karena jika kau sampai menghancurkan seluruh tempat ini, Medaka akan mati! Pemikiranmu hampir tepat! Tapi Medaka tidak akan mati ia hanya akan menjadi pribadi yang kehilangan segalanya! Jadi apa alasanmu untuk menyelamatkan wanita ini Kurosaki D Menma?"Gubahan menatap Menma dengan serius dan ekspresi marah diwajahnya

'Padahal baru tadi ia tersenyum, dan sekarang ekspresinya sudah berubah lagi! Wanita yang menyeramkan!'Menma membatin dengan tersenyum kemudian menjawabnya"Aku sudah tahu hal itu dari awal, jika Medaka sangat membenciku dan tidak pernah berkata jujur sekalipun tentang perasaannya padaku!"

"Lalu kenapa kau tetap ingin menyelamatkan wanita ini?"Gubahan menatap dengan serius pada Menma

"Jika aku menjawab hanya ingin kau pasti menanggapi 'Jangan bercanda!' jadi akan kuberitahu apa alasannya? Karena aku berhutang pada Medaka, hutang yang tidak bisa kulunasi sampai sekarang! Jadi Medaka harus hidup agar aku bisa membayar hutang itu pada Medaka! Dan pada saat itu juga, akan menjadi perpisahan antara aku dengan Medaka! Jadi apa kau sudah puas dengan jawabanku?!"Menma menanggapi dengan tersenyum santainya akan pertanyaan Gubahan

"Memang dirimu sekali! Kalau begitu aku akan mengajukan negosiasi, tenang saja! Aku tidak akan mengajukan kesepakatan yang merugikanmu!"Gubahan tersenyum melihat wajah Menma yang tersenyum juga

"Lalu apa kesepakatannya?"

"Bebaskan aku dari sini! Dan jadilah milikku!"

"Lalu apa untungnya bagiku?"

"Aku akan menjadi milikmu! Dan membebaskan wanita ini!"

"Jangan mengatakan sesuatu yang tidak bisa kulakukan! Jelas-jelas aku tidak bisa mengeluarkanmu dari sini! Aku ini bukan dewa, aku ini manusia! Kalau menjadi milikmu aku masih bisa!"

"Kalau begitu, carilah caranya nanti! Akan kutunggu berapa lamapun! Dan syarat kedua sudah selesai! Kalau begitu kesepatan sudah terjalin!"Gubahan tersenyum menanggapi hal ini

"Tidak kusangka! Ternyata kau mempercayaiku sampai seperti itu! Aku ini penjahat yang melakukan segala cara untuk mendapatkan apapun! Jadi kenapa kau mempercayaiku?"Menma melihat Gubahan dengan tatapan bingung

"Jika kuancam akan kubunuh wanita ini! Kurasa akan percuma saja, karena tadi aku bilang akan menunggumu berapa lamapun! Alasannya sederhana, karena aku sangat mencintaimu"Gubahan membungkuk dan mencium bibir Menma, Menma membulatkan matanya terkejut

"Kenapa kau kelihatan terkeju begitu? Bukannya sudah wajar jika aku mencium orang yang sangat kucintai!"Gubahan melihat wajah Menma yang terkejut

"Yeah, aku hanya terkejut, mendengar ada wanita yang mengatakan sangat mencintaiku dengan sangat tulus bahkan aku tidak merasakan kebohongan darimu! Lagipula kau adalah wanita pertama yang menciumku dengan tulusnya dan melakukannya dengan kehendaknya sendiri!"Menma tersenyum senang mengatakan hal ini

"Jadi kalau begitu aku serahkan padamu!"Gubahan tersenyum dengan tulus pada Menma

Sring

Lingkungan disekitar mereka kembali menjadi putih

Srush

Kembali menampilkan dimana Menma ditusuk oleh Medaka

Bruk

Medaka ambruk dengan melepas pedangnya

Sruushh

Menma menarik pedang Medaka dari perutnya

"Tapi terluka tetap saja terluka!"Menma merobek sebagian pakaiannya dan menutupi bagian tubuhnya yang terluka agar darahnya tidak keluar terus menerus

Prok Prok Prok

Suara tepuk tangan yang kencang membuat Menma menoleh kesumber suara

"Tidak disangka pengorbanan yang mulia menyelamatkan seorang wanita yang dicintai! Tapi aku terkejut melihat wanita ini memiliki Dewi perang Gubahan didalam tubuhnya! Dan juga siapa sebenarnya dirimu? Kau Leonardo-kah, atau Menma Dream Kurosaki? Kau mirip dengan mereka berdua"Suiyen menatap Menma teliti

"Aku tidak tahu yang kau bicarakan! Dan juga siapa kau?"Menma membalas dengan heran pada orang ini yang datang seenaknya dan pergi seenaknya

"Oh maaf aku belum memperkenalkan diri! Perkenalkan nama saya Suiyen sang kebohongan, salah satu dari 11 larangan Tuhan!"Suiyen memperkenalkan dirinya dengan sopan

"Kurosaki D Menma! Lalu apa perlumu? Sepertinya kau juga bisa menggunakan sihir, bisa menjebak Medaka semudah itu!"

"Kupikir manusia di zaman ini sudah tidak ada yang bisa menggunakan sihir lagi! Tapi tak apalah! Yeah, aku bisa menggunkannya, sebenarnya aku yang heran disini! Kenapa sihir bisa lenyap dari dunia ini? Sihir yang bertahan didunia ini hanyalah sihir prediksi, sihir penguatan kontak tubuh walalupun aku juga terkejut melihat sihir penakluk masih bertahan! Tapi bagaimanapun juga ini benar-benar menyedihkan! Nampaknya kalian para manusia telah bermalas-malasan dengan kedamaian yang kalian dapatkan!"

"Aku tidak terlalu mengerti tapi aku mengerti intinya! Kau bilang kau sang kebohongan dari salah satu 11 larangan Tuhan, apa yang akan terjadi jika aku berbohong padamu?"

"Rupanya kau teliti juga! Sebenarnya aku tidak ingin menjawabnya, tapi jika aku berpura-pura tidak tahu aku akan berubah menjadi batu! Jadi siapapun yang berbohong dihadapanku akan berubah menjadi batu tidak peduli siapapun itu!"

"Lalu apa tujuanmu?"

"Melepaskan Segel yang ditanamkan oleh 9 Perintah Tuhan kepada kami Ras Iblis, walaupun itu juga berarti melepaskan segel klan dewi juga! Tapi aku tidak terlalu peduli dengan hal itu!"

"Begitu"

Trank

Suiyen mengangkat pedangnya menghalangi arah serangan pedang Menma yang mengarah ke ubun-ubun kepalanya

"Lalu kau sendiri apa tujuanmu? Kau punya kekuatan sebesar ini! Tidak mungkin kau tidak punya tujuan yang tidak jelas!"

"Jika aku berbohong aku akan berubah menjadi batu! Tujuanku adalah mengakhiri segalanya! Hanya itu saja tidak kurang dan tidak lebih"

"Tujuan yang ambigu"

Drttt DHuar

Menma melesat kedalam tanah merasakan sesuatu yang menimpanya tapi tidak tahu apa

Sring Trink

Suiyen membelokkan arah tebasan Menma ke kiri

Tap

Menma melompat dari bawah lubang kesisi lain

'Orang ini memiliki kemampuan sihir! Ditambah lagi kemampuannya sangat menjengkelkan dan aku tidak mengetahui sihir apa yang ia gunakan?!'Menma melihat Suiyen yang tersenyum biasa saja

Drtt Trap

Menma yang kembali merasakan serangan tadi segera mundur kebelakang

"Hanya dengan sekali mencoba, dan kau sudah bisa menghindarinya, hebat juga!"Suiyen melihat Menma yang wajahnya serius

Trak Trak Trak

Suara langkah kaki yang terdengar berat mengalihkan perhatian Menma dan Suiyen

"SIAPA KALIAN BERDUA? MEMBUAT KERIBUTAN DI NEGERI INI! SEPERTINYA KALIAN SUDAH SANGAT BOSAN HIDUP!"Gyerin berteriak dengan lantangnya

"Orang itu selalu berisik seperti biasanya!"Menma memandang Gyerin dengan sebelah mata

"Hama pengganggu!"Suiyen melihat mereka dengan datar

"Hoi, anak berambut orange itu, entah kenapa mirip dengan Menma-sama?"

"Kau benar! Dia memang sangat mirip dengan Menma-sama!"

Para prajurit melihat Menma dengan penasaran

"Matilah"Suiyen mengangkat tangannya keatas

Srush

Langit terbuka menampilkan batu besar yang akan menimpa mereka

"Meteorid, apa ini ilusi?"Prajurit yang dipimpin Gyerin tertawa tidak percaya dengan yang dilihatnya

Sring Blaaar

Meteorid itu hancur seketika dan kepingannya berhamburan keseluruh penjuru negeri

"Kenapa kau menghancurkannya? Bukannya dirimu tidak akan mati hanya dengan sebuah batu kecil"Suiyen melihat Menma yang merupakan pelaku penghancuran meteorid tadi

"Karena Medaka ada disini ditambah dengan kondisi tidak sadarkan diri! Jadi akan menjadi masalah jika ia terkena meteorid tadi, tapi lain ceritanya jika Medaka tidak ada disini"

"Kalau begitu pindahkan dulu dia, agar tidak mengganggu pertarunganku!"Menma memangku Medaka dengan Brydel style dan menghilang

Wush

Menma muncul lagi didepan Suiyen

"Lambat juga ya, nampaknya kecepatanmu menurun karena butuh waktu 5 detik, dulu kau bisa melakukannya dengan 3 detik"

"Lebih baik kita lanjutkan saja bertarungnya daripada kau berbicara tentang hal yang tidak kuketahui!"

"Getsuga Tensho"

Srung

Menma menebaskan pedangnya yang berjarak 10 meter dari Suiyen dan membentuk potongan warna biru

Srap

Arah dari serangan Menma berbalik kearah Menma sendiri'Manipulasi ruang, tidak itu manipulasi dunia ruang'

Blaar

Menma terkena telak serangannya sendiri

"Nampaknya jika ingin mengalahkanmu aku harus melakukannya dengan serangan jarak dekat!"Menma terlihat dengan tubuh yang tidak terluka sama sekali, para prajurit yang dipimpin Gyerin melotot tidak percaya dengan Menma dan kawah yang jari-jarinya 100 meter kebelakang Menma

"Hmm, nampaknya kau menahan diri, atau kau sedang kehabisan kekuatan sihirmu"

"Keduanya"

"Serakah sekali!"

Trank

Suiyen memblok serangan Menma dengan mudahnya dan tidak tertekan sama sekali

Blaar

Tanah yang mereka berdua pijak menekan kebawah, mereka berdua menjadi pusatnya

Tank

Mereka berdua mundur dengan senyuman di wajah mereka berdua'Pedangnya dimunculkan sama seperti fuinjutsu Uchiha, tapi ia bukan Uchiha dengan kata lain sihir! Tidak kusangka fuinjutsu juga termasuk sihir, tapi itu juga tidak masalah'

Trink Trink Trank Blaar

Menma dan Suiyen beradu pedang dengan cepat dan kuat yang tidak bisa dilihat oleh pasukan kerajaan itu

"Komandan apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Kita harusnya menangkap mereka! Tapi melihat kecepatan mereka berdua, kurasa itu mustahil, jadi satu-satunya hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah menunggu mereka lelah dan menangkap mereka berdua"

"Mereka berbisik-bisik ingin menangkap kita, apa yang akan kau lakukan?"

"Hmm, mungkin membunuh mereka, tapi itu bisa nanti saja! Yang penting sekarang aku harus membunuhmu dulu dan baru membunuh mereka lalu mengambil kekuatanmu kemudian menghancurkan segel itu"

Tank

Menma menahan tebasan Suiyen yang menuju lehernya

"Dengan jarak sedekat ini kau tidak akan bisa menghindar! Dan juga kurasa kau salah paham jika serangan jarak dekat juga akan mempan padaku!"Menma merasakan jika seluruh pandangannya menghitam dengan berputar

"Canceling"

Srush

Menma kembali seperti semula

"Jadi manipulasi dunia ruangmu tidak hanya berlaku untuk serangan tapi makhluk hidup sekalipun bisa kau manipulasi dalam dunia ruangmu tapi kelemahannya kau harus bisa memastikan jarak agar tidak terkena dirimu bukan"

"Begitulah"

Tank

"Bodoh, bukannya kau baru saja menyebutkan kelemahan teknikku bukan"Suiyen tersenyum senang dengan Menma yang berada dekat dengannya, dunia disekitar Menma kembali seperti yang Menma lihat tadi

"Jonetsu Senkyuu Bureikazu"

DHUAR BLAAAARRRR

Ledakan yang menggelegar keseleuruh kerajaan dan guncangan yang juga menimpa kerajaan ini

"Argh"Suiyen memegang tangan kanannya yang lepas karena dipotong Menma'Teknik yang ia gunakan tadi bukan hanya memotong seluruh dunia ruangku tapi efeknya masih terasa dalam dunia nyata, rupanya dia tidak benar-benar melemah'Suiyen mengambil tangannya dan memasangnya kembali dengan benda yang berselimut kegelapan tangannya kembali seperti semula

"Regenerasi"Menma melihat dari balik asap dengan datar

"Sebagai sesame iblis, kenapa kau juga tidak menunjukan kekuatan iblismu juga?"Suiyen menampilkan seringai dengan mata yang kosong dan tanda hitam yang berbentuk segi delapan dan garis tebal menurun ke mata kirinya

"Iblis ya, seingatku aku ini seorang Quincy bukanlah iblis, jadi aku tidak terlalu mengerti dengan ucapanmu!"

"Rupanya ingatanmu belum kembali tapi kekuatanmu sudah sehebat ini, tidak lucu sama sekali, dirimu yang sekarang melampaui dirimu yang dulu, Leonardo!"

"Hahh, tadi ada yang memanggilku Menma Dream Kurosaki sekarang Leonardo, apa aku ini punya banyak sekali nama? Seingatku nama asliku adalah Menma, hanya itu saja!"

Trank Bruk Blaar

Menma terpental dengan cepat menahan serangan tiba-tiba Suiyen yang tidak diprediksinya'Kekuatannya jauh berbeda dengan yang tadi! Apa ini kekuatan iblis yang sesungguhnya?"Menma bangkit dari tempat terpentalnya dan berjalan, yah ia terpental sekitar 120 meter dari tempatnya tadi

Wush

Menma muncul kembali ditempat Suiyen dengan seringai yang menempel diwajahnya

"Tidak kusangka kekuatan iblis sehabat itu! Tapi apa hanya itu saja?"Menma bertanya dengan tersenyum

"Angkuh sekali, kau pikir sudah bisa mengalahkanku dengan mengetahui semua kemampuanku!"

"Entahlah, aku datang kesini untuk membunuhmu! hanya itu saja! Alasannya karena kau telah menggangguku dan membuatku berjanji pada Gubahan yang caranya sulit untuk ditemukan"

"Hmm, Dewi Perang itu membuatmu berjanji! Sepertinya kau sangat special sekali dimatanya! Biasanya ia akan membunuh laki-laki tidak tahu diri yang ditemuinya tapi sepertinya kau adalah pengecualian ya!"

Trank

"Jangan banyak bicara dan matilah"

"Jujur sekali"

Tank

Suiyen mementalkan pedang Menma keatas dan memposisikan pedangnya hendak menusuk Menma dengan cepat

Trink

Ujung pedang Suiyen diubah arahnya ketanah dengan kuat

Dhuak Buagh

Menma menendang ulu hati Suiyen disaat yang bersamaan Suiyen menghantam wajah Menma, mereka berdua sama-sama terpental dengan jarak yang sama 200 meter

"Evakuasi rakyat! Pertarungan ini bukanlah hal yang bisa kita campuri! Yang ada kita hanya akan mati jika ikut campur! Cepat Evakuasi rakyat ke tempat yang aman"Prajurit yang mendengar komandannya berkata dengan tenang tidak dengan berteriak segera saja melakukan perintahnya

Menma place

Menma kini berbaring dengan raut wajah tersenyum

"Sudah lama sekali sejak aku terpental seperti ini!"Menma bangkit dengan tersenyum"Suiyen salah satu dari 11 larangan Tuhan, dan 9 perintah Tuhan, dan juga segel, aku tidak mengerti dengan yang ia katakan, tapi sepertinya mitos tentang buah iblis adalah reinkarnasi dari iblis itu benar adanya, atau lebih tepatnya segel yang mengurung mereka dan dia tidak tersegel"

Trank

"Benar sekali yang kau katakan!"Suiyen berada diatas Menma dengan pedang yang akan membelah 2 Menma tapi ditahan olehnya

Blaar

Tanah yang dipijak mereka berdua tertekan kebawah oleh kekuatan mereka berdua

Srash

Suiyen menebas perut Menma seperempat kedalamannya

Tap

Menma melompat mundur dengan posisi biasa

"Rupanya ada yang kau lampaui dan ada yang menurun dari kemampuanmu yang dulu, kecepatanmu menurun tapi kekuatanmu bertambah, atau kau masih menahan diri karena masih kehilangan staminamu yang tadi! Tapi ini keberuntunganku jika kau terus meremehkanku"Suiyen melihat Menma dengan menyeringai senang akan kesempatan ini

"Rupanya aku sedang tidak beruntung! Tapi tak apalah"Mengangkat pedangnya kesamping kiri dan pendar biru menyelimutinya

"Menyerap energy disekitar, kekuatan sihirmu memang penyerapan! Tapi pasti ada batasnya, kau terus-terussan menggunakan kekuatan itu untuk menyembuhkan lukamu dan menolong wanita itu serta melawan Gubahan, jadi kau pasti tidak akan bisa menahannya dalam waktu yang lama!"

Sring Srang

Suiyen membelokan tebasan yang berasal dari tempat Menma berdiri dengan menutup sebelah matanya

"Jangan kau pikir aku meremehkanmu! Aku tahu kebiasaanmu yang paling buruk! Menjatuhkan lawan yang sudah berdiri dipuncak dan memandang rendah mereka, itulah kenapa kau bisa selalu menang walau dengan tubuh yang terluka"

"Ini benar-benar membuatku heran, aku ingat tentang Jennifer dan serta diriku yang seorang iblis tapi aku tidak mengingat tentangmu ataupun 11 larangan dan 9 perintah Tuhan"

"Hehhh kau mengingat O'noshi generasi kedua dan dirimu yang seorang iblis sedangkan kami tidak kau ingat! Padahal kau mengkhianati kami dengan heroic sekali!"Suiyen berkata dengan menyeringai

"Dan juga ini sudah cukup"Garis tebal yang melewati mata kanan Menma tercipta dengan mata Menma yang pandangannya menjadi kosong

"Seorang Jenius memang hebat"

Trank Blaar

Tanah kembali tertekan kebawah dengan diameter 189 meter dan Suiyen yang sedang menahan ayunan Menma sebagai pusat'Kekuatan dan kecepatannya tidak meningkat'Suiyen membatin dengan bingung

'Nampaknya aku tidak bisa meningkatkan kekuatan dan kecepatanku dengan kekuatan iblis tapi regenerasiku jauh melebihi makhluk lain dan luka apapun langsung tertutup walau itu menguras staminaku juga'Menma membatin dengan datar akan kekuatannya saat ini

Sring Srash

Menma menebas bagian atas lengan kiri Suiyen namun disaat yang bersamaan Suiyen juga menebas bagian bawah lengan kanan Menma, darah mengalir dengan deras ditangan kanan Menma

"Mengincar pembuluh nadi"

Trank

"Tidak akan kubiarkan kau menyembuhkan luka itu"Menma menahan serangan Suiyen dengan tangan kirinya yang baik-baik saja

"Semakin parah lukanya, semakin banyak stamina yang dibutuhkan untuk menyembuhkannya"Suiyen tersenyum dengan perkataan Menma

Menma dan Suiyen beradu dengan cepat dan kuatnya, tanah yang mereka pijak langsung membuat kawah sedalam 21 meter dengan diameter 59 meter

Drtt Drrrrttttt Dztttt

Guncangan yang melanda kerajaan tidak seluruh pulau ini terasa dengan jelas sekali, seolah pulau ini sedang diruntuni hujan meteor, ukuran kerajaan Dynekerin hanya sepertiga dari pulau ini yang luasnya melebihi 12.888.999 Km para rakyat berevakuasi dengan muka yang pucat dan putus asa, karena getaran ini masih terasa sangat jelas, tidak bahkan getarannya semakin kuat, itulah yang dikhawatirkan rakyat sedang berevakuasi saat ini

"Gyerin-sama, apa kita bisa selamat dari tempat ini?"Salah satu rakyat bertanya dengan raut muka putus asa

"Bicara bodoh macam apa kau? Tentu saja kita akan selamat! Bantuan dari pemerintah dunia akan segera datang, jadi tegarlah! Yang mulia Raja juga sedang menunggu dipelabuhan, jadi kita akan pergi bersama!"Gyerin berkata dengan tenang yang membuat mereka lega'Tuan Putri Seraph, anda dimana? Saya mencari-cari anda tidak ada dimanapun! Dan juga kenapa bocah tadi mirip sekali dengan O'noshi?! Namun mustahil O'noshi hidup lagi, setiap orang hanya diberi satu kali kesempatan hidup, dan tidak ada kesempatan kedua dalam hidup tidak pengecualian'Gyerin membatin dengan tersenyum lega

Pusat kerajaan

Menma Vs Suiyen place

Seluruh tempat yang merupakan masyarakat tinggal di bagian selatan ludes oleh tanah dan puing-puing

"Hah…hah"Menma dan Suiyen nafas mereka berdua sama-sama terengah'Jika terus berlanjut kekalahanku akan menjadi kenyataan karena kekuatan penyerapannya! Tapi lain halnya jika aku ikut melenyapkannya bersamaku!'Suiyen membatin dengan menyeringai

"Sepertinya kekalahanmu sudah terlihat Kurosaki D Menma! Atau aku harus memanggilmu O'noshi generasi ketiga"

"Kondisimu itu sama denganku, tapi jika kau bisa berkata seperti itu, sepertinya kau memiliki rencana"Walau kondisi mereka buruk mereka bicara dengan lancarnya seakan tubuh tidak apa-apa

"Eryus aku serahkan sisanya padamu, aku akan membawa pengkhianat ini bersamaku tempat api penyucian"Suiyen menancapkan pedangnya kebawah dengan tubuh yang berdiri tegap lalu tubuhnya muncul garis-garis merah yang keunguan dan terus muncul

Trank Blaar

'Getsuga Tensho tidak mempan, dan juga malah berbalik menyerang diriku'Menma membatin dengan serius akan apa yang melindungi Suiyen sekarang ini

"Percuma saja, kau tidak akan bisa menyentuhkan saat aku diselimuti Ferfect Cube! Walau seranganmu sudah sehebat itupun"Suiyen melihat Getsuga Tensho memang yang terpental kebelakang Menma, dimana kawah yang berdiameter 15 Km dan kedalaman yang cukup dalam 200 Meter

"Satu-satunya pilihanku adalah Soki Bureikazu, Jonetsu Senkyuu Bureikazu, Senkyu Ni Korosu Negai O, tapi jika kugunakan salah satu dari tiga teknik itu seluruh pulau dan kerajaan ini akan ikut lenyap!"

"Ada apa? Apa kau tidak sanggup melenyapkan kerajaan ini seperti kau mengkhianati kami?!"Suiyen bertanya dengan seringai yang menempel diwajahnya

"Ahahaha lucu sekali! Aku tidak ingin membuang kekuatanku saja! Lagipula apa untungnya menghancurkan kerajaan ini? Dan juga dulu aku dibilang sebagai Iblis paling baik lalu diasingkan atas kesalahanku yang membuat ras iblis mengalami kekalahan lalu Jennifer mengambilku kembali ke dunia iblis, dan juga aku rasa kau sudah tahu kutukan yang menimpaku bukan!"

"Sepertinya kau tidak mengingat semuanya! Tapi biarlah, lenyaplah bersama seluruh manusia di negeri ini!"

Srunggg

Cahaya yang bersinar sangat terang dari tubuh Suiyen bisa membuat orang buta langsung jika melihatnya tanpa perlindungan apapun

BLLAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRR

Ledakan yang menjunjung kelangit dengan angkuhnya, melenyapkan seluruh kerajaan bersama penghuninya dan seluruh orang yang berada dikerajaan ini

Pulau sebelah

"Pilar cahaya apa itu?"

"Nampaknya itu berbahaya!"

Drrttttt

Guncangan menimpa pulau ini dengan jelas, membuat penduduk langsung panic

Grand Line

Drrttttttt

Guncangan di Grand Line juga terasa dengan jelas saat muncul pilar cahaya

WUUUSSSHHH

Asap dari ledakan itu sangat besar yang membuat orang lain sulit melihat, dan juga penuh dengan udara kotor yang akan membuat orang sakit seketika jika menghirupnya

"Sudah lama sekali, sejak aku terluka parah seperti ini!"Menma dengan posisi pedang didepannya, dan juga kedua kaki, tangan, perut, mata kanan, telinga kiri kecuali dada, mata kiri, rambut, telinga kiri dan juga wajah semuanya terbakar akibat ledakan tadi"Walau aku sudah menebas ledakannya agar tidak mengenaiku rupanya masih mengenaiku, dan juga semua suara dipulau ini lenyap kecuali 2 suara yang 1 milik Medaka dan satu lagi milik Seraph"Menma berjalan ke jalan lurus yang tidak terkena ledakan karena tebasan Menma yang memotong ledakan sehingga jalan itu bisa tercipta

7/10 dari pulau ini hancur karena ledakan dari Suiyen tadi, kerajaan Dynekkerin hancur dan hal ini akan tercatat dalam sejarah

"Yo Seraph, sepertinya kau terluka sangat parah, tidak atau kau memang benar-benar terluka parah"Menma melihat Seraph setelah berjalan cukup jauh dari tempat bertarungnya tadi, kondisi Seraph cukup mengenaskan, dengan luka bakar dikaki kiri dan lengan kiri, tapi wajahnya tidak kena, lalu perut yang tertusuk bebatuan tajam, darah terus mengalir dari perut Seraph serta ekspresi Seraph yang melihat Menma dengan marah, kesal, frustasi, putus asa, benci dan juga dendam

"O'noshi, itu benar kau bukan! Tidak ada orang yang bisa menghancurkan sebuah pulau hanya dengan kekuatannya sendiri kecuali Yonkou dan eksekutif tertingginya, dan juga seorang anak kecil bernama Uchiha Menma yang terkutuk, dan orang yang tetap memakai nama terkutuk itu pasti hanya O'noshi seorang, karena itu adalah nama berharganya!"Seraph melihat Menma dengan mata yang tajam menyiratkan semua emosinya sekarang ini

"Benar sekali, aku O'noshi walau begitu, aku ini hanya pengganti 3 lapis murahan, O'noshi yang asli sangat jauh lebih kuat dariku! Kalau begitu apa yang akan kau lakukan Seraph? Membunuhku, tapi itu mustahil dengan keadaanmu yang sekarang, kau bahkan tidak bisa menggerakkan lenganmu bukan"Menma menatap Seraph dengan datar

"Kondisimu juga tidak jauh berbeda"Seraph masih menatap Menma dengan tajam

"Kau masih pintar membalas perkataanku! Tapi kurasa aku tidak bisa membiarkanmu mati"Menma mengangkat Seraph dan menaruhnya dibahunya

"Lepaskan O'noshi, lebih baik aku mati daripada harus menerima belas kasihanmu! Orang yang paling menjijikan, memuakkan, keji, jahat, licik, serakah, dan angkuh sepertimu mau menyelamatkan seseorang, kau benar-benar membuatku ingin tertawa?"Tatapan Seraph masih belum berubah, tapi bibirnya membentuk senyuman

"Benar sekali, aku orang yang seperti kau katakan! Tapi jika kau mati, kau tidak akan bisa membunuhku bukan"Perkataan Menma membuat Seraph terdiam akan benarnya perkataan Menma

1 bulan telah berlalu sejak hancurnya kerajaan Dynekkerin

Seraph yang dibawa Menma sekarang berada di pulau Vynt, mereka berdua berada di rumah yang memiliki 1 lantai dan 2 kamar, rumahnya cukup sederhana, kondisi Seraph belum cukup baik, lukanya masih parah tapi ia sudah bisa bergerak dengan bebas walau Menma menyuruhnya untuk tidak berlebihan, yah walau tidak dituruti

"Seraph, jangan terlalu banyak bergerak, tubuhmu tidak akan bisa menahannya, dan pada akhirnya lukamu akan terbuka lagi!"

"Berisik, memangnya siapa dirimu, menasehatiku seperti itu? Kau ini hanyalah orang asing, orang luar yang tidak berhak ikut campur dalam kehidupanku sama sekali"

"Yeah, aku memang orang yang seperti itu, tapi sekarang ini aku dokter dan kau ini pasienku, jadi kau harus mengikuti perkataanku untuk cepat sembuh, dan jika kau sudah sembuh aku akan segera pergi seperti yang kau inginkan"

"Sembuh dan tidak sembuh juga bukan urusanmu, itu hakku, jangan berani mencampurinya!"

"Baik-baik, dasar keras kepala! Ini"Menma melempar sejumlah uang yang cukup banyak pada Seraph yang ditangkap dengan mudah"Kau pasti menerimanya bukan, sekarang ini kau tidak memiliki uang sama sekali karena kerajaanmu hancur, dan lagi kau tidak bisa kerja apapun dengan kondisi tubuhmu yang sekarang, jadi jika kau membuangnya kau akan dapat uang darimana?"

"Hm kau memang hebat jika dalam mengetahui kondisi seseorang! Aku terima uangmu ini"Seraph melangkah pergi meninggalkan halaman rumah yang luasnya 30 m persegi

3 Hari berlalu

Menma sekarang tengah menunggu diruang tamu, sekarang tepat tengah malam ia kini tengah menunggu Seraph yang masih belum pulang, dan ini telah terjadi 2 hari yang lalu juga

Cklek

"Aku pulang"Seraph pulang dengan wajah yang merah dan linglung

"Kamu mabuk lagi Seraph! Sudah berapa kali kuingatkan tentang ini?"Menma melihat Seraph yang mabuk dengan datar

"Sudah kubilang ini bukan urusanmu!"Seraph membalas dengan tajam perkataan Menma

"Tentu saja ini urusank-"

"MEMANGNYA KAU PIKIR SIAPA YANG MENYEBABKANKU SEPERTI INI? KAU MEMBUNUH KEDUA ORANG TUAKU, SAUDARAKU, SEMUA ORANG YANG KUSAYANGI, AKU INGIN SEKALI MEMBUNUHMU, TAPI AKU TIDAK MEMILIKI KEKUATAN UNTUK MELAKUKANNYA! JIKA SAJA KAU TIDAK ADA, MAKA HIDUPKU TIDAK AKAN SEPERTI INI! ENYAHLAH KAU DARI HADAPANKU, HARIKU DAN KEHIDUPANKU!"Seraph berteriak dengan seluruh kekesalan, kemarahan, frustasi dan keputus-asaan yang memupuk didadanya

"Tidurlah"Menma menutup matanya mendengar balasan Seraph tadi

"Tanpa kau suruh pun aku tahu!"Seraph berjalan dengan wajah yang marah dan kesal

Seminggu

Sudah seminggu berlalu sejak Menma dan Seraph bertengkar, Menma tidak pernah menunjukkan dirinya lagi dalam seminggu ini pada Seraph atau apapun kecuali memberikan uang dan obat padanya, walaupun Seraph mengambil uangnya ia selalu membuang obatnya, karena menurutnya ia tidak butuh

"Rupanya cukup repot juga bila tidak ada dia! Aku harus membersihkan rumah dan pekerjaan rumah lainnya sendiri, tapi siapa juga yang peduli? Inilah yang kuinginkan, dan monster itu sudah tidak ada lagi disini"Seraph berkata dengan tersenyum senang, sekarang ini ia tengah dalam perjalanan menuju rumahnya, sehabis pulang dari pasar membeli bahan-bahan makanan

"Yo Nona, apa kau mau ikut dengan kami?"Preman berperawakan cukup besar bertanya dengan tersenyum melihat tubuh Seraph

"Maaf ya, aku ini sedang tidak membuka list pertemanan, jadi aku tidak mau ikut dengan orang asing!"Seraph membalas dengan berjalan menjauh pada orang itu yang kelihatan kesal

Trap

"Kau pikir aku akan membiarkanmu lolos"Preman itu memegang tangan Seraph dengan kuat, Seraph melihat se keliling, tidak ada orang"Percuma saja, kau tidak bisa meminta bantuan pada siapapun"Preman itu melihat Seraph dengan wajah yang tersenyum senang

Buagh

Brak

Preman itu terlempar kebelakang oleh pukulan yang tepat mengenai wajahnya

"Jangan kau pikir aku ini wanita lemah yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri!"Seraph meletakan belanjaannya dan berjalan pada preman itu yang melihat Seraph dengan marah

"Dasar jalang, akan kubuat kau memohon ampun, dan akan kusiksa kau pelan-pelan!"Preman itu berteriak dengan sangat kesal akan Seraph yang menghina dirinya

"Lakukan saja jika kau bisa"Preman itu berlari kearah Seraph yang tidak bergerak

Tak

Seraph menepuk punggung tangan preman itu yang membuat pukulannya meleset

DHuak

Seraph menendang perutnya dengan kaki kanan yang lentik

Drak

Preman itu dengan muka kesal melihat Seraph yang menahan tinjunya dengan satu tangan

Buagh

Preman itu kembali terpental menerima serangan Seraph yang tepat mengenai ulu hatinya

"Dasar banyak bicara"Seraph berjalan mengambil kembali barang belanjaannya

Clak

Darah mengalir dari perut Seraph

"Ugh, kapan aku terkena serangannya?"Seraph memegang luka diperutnya dengan ekspresi kesakitan dan melihat lukanya yang bukan luka tusukan atau tebasan, melainkan kulit yang robek"Sejak kapan tubuhku menjadi seperti wanita pada biasanya?"Seraph berkata melihat kulit perutnya yang robek gara-gara menendang tadi, dan hilang kesadarannya

Tap tap tap

"Bukannya sudah kubilang, untuk tidak terlalu banyak beraktivitas! Tapi itu hanyalah sebuah kata-kata yang masuk dan keluar padamu bukan"Menma melihat Seraph yang tidak sadarkan diri dengan datar, tidak ada ekspresi apapun diwajahnya

3 hari berlalu

"Ugh"Seraph melenguh dan memegang kepalanya yang pusing"Dimana aku?"Seraph melihat sekeliling yang kelihatannya tidak asing baginya

"Dirumahmu, aku membawamu saat kau pingsan ditempat kau bertarung dengan orang yang berniat menculikmu!"Menma menjawab dengan biasa sembari duduk didekat jendela di kamar ini dengan membaca buku

"Kenapa kau muncul lagi sekarang?"Seraph melihat Menma dengan marah

"Itu bukanlah urusanmu, yang lebih penting makanlah bubur yang ada dimeja disampingmu itu, walaupun tidak enak makanlah, itu perintahku sebagai dokter"

"Memangnya kau pikir aku mau memakan makanan buatanmu?"Seraph membalas dengan sinis perkataan Menma

"Begitu, tapi kondisi tubuhmu saat ini sangat lemah, tubuhmu tidak bisa menyamai pergerakan yang sering kau lakukan dulu, dan jika ini terus berlanjut pada akhirnya kau akan mati! Dan juga selama kau belum sembuh aku akan ada disini"

"Lalu apa yang akan terjadi jika aku sembuh?"

"Aku akan pergi dan tidak akan menemuimu lagi, selama yang kubisa, selama kau tidak mencariku juga!"

"Baiklah"Seraph mengambil bubur itu dan memakannya dengan pelan

"Dan juga makan obatnya"

"Tanpa kau suruh pun"Seraph menaruh obat dalam jumlah yang banyak pada bubur

"Jangan memasukan obatnya pada bubur dengan jumlah yang berlebihan, 1 saja sudah cukup"

"Berisik, jika aku ingin cepat sembuh aku harus makan obatnya yang banyak"

"Apa kau ini bodoh?"

"Kau pikir aku tidak tahu jika memakan obat sebanyak ini akan menyebabkan overdosis! Aku tahu itu, tapi aku punya tubuh yang bisa menahannya!"

"Ya ampun, kau ini arogan juga rupanya"Menma memegang kepalanya heran dengan Seraph

"Berhentilah berbicara dengan nada menjijikan seperti itu"

"Baik-baik"Menma menutup matanya dan berjalan menuju pintu keluar

"Mau kemana kau?"

"Tentu saja keluar bukan, kau tidak suka jika aku berada disini bukan!"

"Benar juga"

Pohon didekat rumah, dipuncaknya

Menma sekarang berada dipapan yang dia buat, alas rumah yang dibuat di puncak tanpa atap dan ia tengah berbaring disana

"Yahh, Si Seraph itu, apa ia tidak menuruti 1 perkataanku saja, untuk memakan obat itu 1 saja? Memakan obat terlalu banyak akan menimbulkan efek lain, yah kayaknya dia akan membutuhkan perawatanku lagi"

3 hari berlalu

Seraph masih terbaring diranjangnya, dan wajahnya sangat merah dengan raut wajah yang kesakitan

"Bukannya sudah kubilang untuk memakan obatnya 1 saja"

"Diamlah"

"Masih keras kepala, walau sudah begitu!"Menma berjalan kearah meja yang menyimpan obat dan membawa bubur yang ia buat sendiri"Ini makanlah"Menma mendekatkan sendok yang berisi bubur pada mulut Seraph

"Aku bisa memakannya sendiri, tanpa bantuanmu"Seraph bisa berkata dengan lancer walau kondisinya lumayan parah

"Wahh kau hebat juga masih bisa bicara dengan lancar, padahal kondisimu cukup buruk! Tapi jangan keras kepala dulu, lagipula jika kau sembuh kau sendiri yang untung bukan!"Seraph membuka mulutnya dengan raut wajah tidak suka

"Ini"

"Jangan menyuapiku seperti anak kecil!"Seraph memegang tangan Menma dengan raut wajah marah tapi sedikit melunak, menyadari suhu tangan Menma yang dingin

"Jangan banyak bergerak dulu, kondisimu sekarang ini cukup buruk! Jika kau mati kau tidak akan bisa membunuhku, dan juga keluargamu pasti bertanya apa yang telah kau lakukan sehingga menyusul mereka dengan cepat?"

"Hmph"Seraph membuang mukanya mendengar perkataan Menma, dan memakan suapan Menma'Kenapa ia begitu peduli padaku?'Seraph membatin dengan bingung melihat Menma yang menyuapinya

"Ada apa, sepertinya kau memiliki pertanyaan padaku!"

"Kenapa kau begitu peduli padaku? Aku hanya orang yang membencimu dan ingin membunuhmu bukan, jadi kenapa kau harus peduli padaku?"Seraph bertanya dengan mimic wajah serius pada Menma yang menghentikan kegiatannya

"Kau ini temanku, mau bagaimana kau menyebutnya pandanganku padamu tidak berubah, walau pandanganmu padaku berubah, itu hanya berarti kau tidak menganggapku, itu tidak masalah bagiku, lagipula itu hal yang wajar bagiku, untuk diperlakukan seperti itu"Menma menjawab dengan tersenyum pertanyaan Seraph tadi

"Kenapa kau bisa tersenyum dengan tulus begitu? Dan juga apa maksudmu dengan hal yang wajar?"

"Tentu saja karena sangking biasanya jadi yah aku hadapi saja dengan tersenyum, karena dengan tersenyum bebanmu akan sedikit menghilang, dan juga hal yang wajar yah, itu misalnya jika orang lain punya banyak teman dan bersenang-senang itu sangat tidak wajar bagiku, tapi jika tidak punya banyak teman dan tidak bersenang-senang bersama itu wajar bagiku, yah seperti itulah"

"Hehhh tidak kusangka ternyata kau orang yang sangat menyedihkan seperti itu"

"Terserahmu mau berkata apa tentangku!"Menma mengangkat sendoknya untuk menyuapi Seraph lagi yang disambut baik kali ini

2 minggu berlalu

Kondisi Seraph semakin membaik setelah berbaring terus dikasur, Seraph dan Menma kini berada diruang tamu, Menma yang melihat Seraph melihat piring yang berisi ikan bakar dengan aroma yang menggiurkan dengan menyelidik

"Tenang saja, itu bukan masakanku! Lagipula aku mana mungkin bisa masak sampai aromanya tercium sampai sini bukan"Menma mengambil sendok dan memakan nasi goreng buatannya sendiri

"Lalu punyamu?"

"Tentu saja buatan sendiri bukan, atau kau berpikir aku menaruh racun pada makananmu?"

"Tidak, tapi apa… kau bisa menukar makananmu dengan punyaku?"Seraph bertanya dengan menundukan kepalanya

"Boleh saja, tapi aku tidak jamin rasanya"Menma membalas dengan heran perkataan Seraph yang tidak seperti biasanya, Menma menaruh piringnya dan dimeja lalu diambil oleh Seraph kemudian memakannya

Tess tess

"Apa sebegitu tidak enaknya?"Menma mengalihkan perhatiannya dengan tersenyum garing melihat Seraph menangis setelah memakan nasi goreng buatannya

"Enak"

"Hah, kau bilang apa?"

"Enak sekali"Seraph menjawab dengan senang walau air matanya tetap mengalir

"Apa sekarang pikiranmu yang kurang sehat, sampai bisa bilang jika masakanku enak?!"Menma melihat Seraph dengan tercengang, pasalnya ia tidak percaya dengan Seraph yang tiba-tiba mengatakan masakannya enak

"A..a..apa maksud ucapanmu itu? Aku sudah baik-baik memberimu pujian, tapi balasanmu malah begitu?"Seraph membalas dengan ekspresi terkejut dan berkata dengan kesal

"Aku lebih suka jujur daripada bohong walau tidak enak didengarpun!"

"Hmm, kalau begitu akan kuberi tahu, masakanmu itu kebanyakan garam, dan juga apa-apaan rasa cuka pada nasinya kau ini ingin membuat sushi hahhh, lalu kecapnya juga terlalu banyak!"

"Kalau begitu, kembalikan aku akan makan sisanya! Kau makanlah ikan itu, aku belum menyentuhnya kok!"

"Eh"

"Ada apa dengan eh mu itu? Bukannya kau sendiri yang bilang jika masakanku itu kebanyakan garam, ada rasa cukanya dan juga kecapnya terlalu banyak, jadi kembalikan saja! Aku akan memakannya"

"Eh kau ingin memakan makanan sampah ini!"

"Terima kasih atas pujiannya"

"Itu bukan pujian, tapi akan kumasakan sesuatu dulu"

"Tidak, tidak perlu"Menma menghentikan Seraph yang hendak pergi ke dapur

"Tenang saja aku tidak akan menaruh racun kedalam makananmu!"Seraph berkata dengan wajah yang terlihat terpercaya

"Jika hanya menyisipkan racun, itu tidak akan cukup untuk membunuhku!"

"Lalu kenapa?"

"Aku hanya tidak ingin membuangnya! Kau mungkin telah hidup dengan nyaman sebagai putri kerajaan, tapi kau tidak pernah merasakan kelaparan, jadi kau pasti tidak mengetahui seberapa sulitnya untuk mencari sebuah makanan"Ucapan Menma membuat Seraph duduk kembali, Menma yang melihat tingkah Seraph, mengambil makanannya dan memakannya lagi

"Ne, Menma apa kau ingin kuajari memasak?"Seraph melihat Menma dengan wajah yang cerah tanpa ekspresi negative

"Ada apa denganmu, sifatmu berubah 180 derajat padaku semenjak kau sakit, apa jangan-jangan sekarang kepalamu yang sakit?"

"Dasar tidak sopan, aku bertanya padamu dengan baik-baik bukan! Jadi kau bisa anggap ini sebagai rasa terima kasih atas penjagaan dan perawatanmu padaku selama aku sakit"

"Baik-baik, tapi kau tidak perlu melakukannya! Karena sebentar lagi aku akan pergi, sesuai yang kau inginkan"

"Eh"Ekspresi Seraph tiba-tiba berubah yang tadinya cerah menjadi sedikit gelap dan suram

"Daritadi kau terus berucap eh eh eh, apa kepalamu benar-benar baik-baik saja?"

"Apa maksudmu sebentar lagi akan pergi Menma?"

"Aku ini orang yang membunuh ayahmu, ibumu, kakakmu dan juga keluargamu tanpa terkecuali selain dirimu, dan juga orang yang menghancurkan kerajaanmu tanpa ragu! Melihatku saja sekarang kau pasti sangat ingin membunuhku dan sangat membenciku, tapi itu merupakan hal yang wajar, jadi bersabarlah, aku hanya akan berada disini 3 minggu lagi"Seraph menundukan wajahnya kebawah sehingga ekspresinya tidak terlihat, Menma yang melihat Seraph seperti itu memutuskan untuk pergi keluar

"3 minggu itu waktu yang singkat sekali"Seraph berkata dengan menundukan kepalanya

1 minggu telah berlalu

Kondisi Seraph sekarang hampir menyamai kondisi tubuhnya yang semula, semakin sembuh dan kepergian Menma juga semakin dekat

"Ne Menma, nanti malam dipulau ini ada festival para dewa, apa kau mau ikut bersamaku?"

"Yeah"Menma menjawab dengan singkat pertanyaan Seraph yang antusias tadi

"Ya ampun apa kau tidak bisa menjawab dengan lebih semangat"Seraph menyilangkan kedua tangannya didada, dan berkata dengan cemberut

"Kalau begitu ajak yang lain saja! Bukannya kau ini memiliki teman bukan"

"Aku tidak punya teman dipulau ini! Hanya kau satu-satunya yang bisa kuajak!"

"Bukannya itu Seraph"wanita berambut coklat melihat Seraph dengan heran, ia bersama temannya"Tunggu dulu, apa anak itu anaknya Seraph?"

"Kalian"Seraph melihat mereka dengan terkejut

"Lihat kau punya teman bukan"

"Bukan, mereka adalah orang yang menemaniku saat mabuk"Seraph membalas dengan bersikukuh

"Hoi Seraph, siapa dia? Anakmu kah"wajah Seraph langsung suram ditanya begitu

"Memangnya siapa yang mau punya anak yang menjengkelkan sepertinya?"Seraph membalas dengan suramnya

"Terima kasih atas pujiannya! Jadi sekarang kau bisa pergi bersama temanmu bukan"Menma mengangkat bahunya dengan tersenyum senang

"Apa-apaan bocah ini, perilakunya membuatku kesal!"

"Benar bukan"Seraph berkata dengan suram

"Hahh Seraph, jika kau sebegitu ingin aku menemanimu ke festival, aku akan ikut!"Menma yang melihat Seraph terus suram begitu, akhirnya tidak tega

"Eh Benarkah? Kalau begitu nanti malam kau harus benar-benar siap ok"Seraph langsung kembali ceria dengan perkataan Menma tadi

"Oi Seraph kenapa kau mengajak anak kecil sepertinya untuk menemanimu? Bukannya kami bisa menemanimu, tapi kau yang harus traktir"

"Ahh begitu"Menma mengangguk mengerti, kenapa Seraph selalu menghabiskan uangnya hanya dalam 3 hari, padahal untuk seminggu dan juga uang yang diberikan cukup banyak

"Mungkin dia kelihatan seperti bocah! Tapi dalamnya itu lain lagi, dan juga orang yang selalu memberiku uang itu ia"Seraph menunjuk Menma yang sedang menghela nafas

"Ehhh bohong, tidak mungkin anak kecil sepertinya punya uang bukan"

"Bukan tidak mungkin, dia itu sangatlah kaya raya, jika dibandingkan dengan kita"

"Ahh Tuan muda, apa anda bisa memberikanku beberapa uang?"Teman Seraph berlaku dengan manis pada Menma yang memutar matanya bosan

"Tidak bisa"

"Pelit"

"Aku memang pelit"Balasan Menma membuat wanita itu menggerutu kesal

"Seraph, bocah ini tidak sebaik yang kau katakan tadi?"

"Memangnya aku berkata apa?"

"Kau berkata ia selalu memberimu uang bukan"

"Begitulah"

"Jadi kenapa kalau padaku tidak? Aku juga cukup cantik tahu"wanita itu mengibaskan rambutnya dengan anggun

"Seraph tangkap itu"Menma melemparkan sejumlah uang pada Seraph yang menangkapnya dengan bingung

"Kenapa lebih banyak dari yang biasanya? Bahkan ini 10 kali lebih banyak"Seraph menghitung uang yang diberikan Menma sekitar 20 juta

"Pakai saja, kau bebas menggunakannya kecuali untuk minum minuman keras dan obat terlarang! Jika kau menggunakannya untuk itu, aku tidak akan memberikanmu uang lagi"

"Baik-baik"Seraph membalas dengan malas perkataan Menma

"Hoi Seraph, kau benar bocah ini sangat kaya! Ia memberimu uang 20 juta seperti itu hanyalah sekeping berry! Dan juga Seraph apa kau bisa mentraktirku atau meminjamkan beberapa uang"

"Tidak mau, kau pasti menggunakannya untuk berjudi bukan! Aku tidak ingin menyia-nyiakan uang ini"

"Ehh biasanya kau selalu memberikannya? Ada apa denganmu hari ini Seraph?"

"Tidak ada apa-apa"

"Seraph, tadi temanmu bilang berjudi, memangnya ada tempat judi disini?"

"Ada Menma, tapi disana hanya ada pro saja, lebih baik kau urungkan niatmu untuk berjudi"Teman Seraph langsung terkejut mendengar nama Menma keluar dari mulut Seraph

"Hoi Seraph, apa bocah itu namanya Menma?"

"Yeah, memangnya kenapa? Kau terlihat sangat ketakutan begitu"

"Aku beri kamu nasehat, agar kamu menjauhinya agar tidak terkena musibah dan kemalangan! Dulu aku pernah mendengar jika sepupuku yang berteman dengan anak yang bernama Menma langsung terkena bencana, kedua kakinya patah dan tidak bisa berjalan lagi"Teman Seraph berkata dengan berkeringat dingin

'Aku mengalami hal yang lebih parah dari itu sih'Seraph membatin dengan sweatdrop

"Temanmu itu benar Seraph, lebih baik kau urungkan niatmu untuk pergi denganku"

"Tidak mau, aku akan tetap pergi denganmu malam ini!"Seraph masih bersikukuh untuk pergi dengan Menma

"Hoi kau, teman Seraph apa kau bisa membujuknya?"

"Jangan mengajakku bicara, aku tidak ingin tertimpa bencana!"wanita itu membalas dengan sinis pada Menma yang menghela nafas

"Aku tidak akan menang jika sendirian, malam ini pukul 7 Seraph, aku akan menunggumu! Yah walaupun kau mau datang atau tidak, itu tidak menjadi masalah"

Pukul 8

Menma menunggu dengan duduk ditaman yang sepi sendirian

"Bodohnya aku untuk membuat kesepakatan itu"Menma berbaring ditaman itu dengan menggunakan kedua tangannya sebagai bantalan

"Yo Menma, apa kau sudah lama menunggu?"Seraph tiba-tiba muncul yang berada dihadapan wajah Menma

"Yeah, aku sudah menunggu 1 jam penuh! Jika kau Cuma ingin membuatku menunggu seharusnya kau datang tengah malam saja"

"Kau ini tidak peka sekali! Wanita itu butuh waktu untuk berdandan, dan juga seharusnya kau menjawab pertanyaanku dengan 'tidak, aku baru saja sampai jadi ayo kita ke festival' begitu"

"Maaf ya, aku ini bukan lelaki yang tidak jujur seperti itu! Aku lebih suka jujur menyakitkan daripada bohong"

"Hahhhh berdebat denganmu tidak akan ada akhirnya, ayo kita pergi ke festival Menma"

"Yeah"Menma dan Seraph berjalan ke festival dengan santai, dan soal penampilan Menma menggunakan kaos biru polos dengan celana panjang untuk anak kecil berumur 8 tahun, dan Seraph mengenakan kaos yang panjang lengannya dan rok yang diatas lutut, ditambah make-up yang seperti alami diwajahnya dan sepatu biasa, kalau dilihat seperti seorang ibu pergi bersama anaknya

"Dia cantik sekali!"Para pria yang ada disana melihat Seraph dengan mata yang terpesona melihatnya, Seraph yang dilihat seperti itu sedikit risih, tapi ia merasakan ada yang menggemgam lengannya dan menariknya

"Ayo, bukannya kau ingin bersenang-senang! Akan kutemani apapun itu"Menma menarik Seraph menjauhi para lelaki yang melihatnya tadi

"Um"Seraph membalas dengan wajah yang senang, mereka berdua mencoba berbagai rintangan yang disediakan di festival ini, dimulai dari menembak target, menebak kartu yang disediakan dan masih banyak lagi

Karena sudah mencoba terlalu banyak permainan mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke ujung festival dimana tidak ada siapapun kecuali bebatuan dan sungai yang mengalir dengan pemandangan langit hitam bertabur bintang

"Hari ini adalah hari paling menyenangkan dalam hidupku!"Seraph memeluk boneka beruang yang ia dapat dari permainan menembak yang dimenangkan Menma tadi, Menma melihat Seraph dengan bingung karena raut wajahnya terlihat sangat senang dan juga bahagia"Ada apa Menma, apa ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?"Seraph membaca raut wajah Menma yang kebingungan

"Begitulah, aku pikir kau akan mempersiapkan beberapa jebakan untuk membunuhku, tapi dari tadi aku tidak merasakan apapun bahkan aku tidak mencium bau racun dari permen yang kau belikan tadi"

"Ahh bukannya kau sendiri yang bilang, 'kau tidak akan bisa membunuhku dengan trik seperti itu' jadi lebih baik aku berhenti bukan"

"Seingatku aku tidak pernah mengatakan itu! Tapi yang lebih penting lagi, apa kau bersenang-senang Seraph?"

"Um"Seraph membalas dengan tersenyum senang pada Menma yang juga ikut tersenyum, tapi senyumnya meluntur dan menundukan kepalanya"Ne Menma, apa kau benar-benar akan pergi dalam waktu dekat ini?"

"Yeah"Balasan singkat nan jelas keluar dari mulut Menma menjawab pertanyaan Seraph

"Apa kau tidak bisa tinggal disini saja bersamaku?"Seraph mengeratkan pelukannya pada boneka yang ia pegang

"Ya ampun, tentu saja tidak bisa bukan! Dan juga aneh sekali, apa salah makan?"

"Aku bertanya serius Menma!"

"Aku juga serius, mengapa kau ingin tinggal bersama orang yang telah membunuh seluruh keluarga dan kerajaanmu tanpa bersisa?"

"Aku merasa jika bukan kau yang melakukannya!"

"Hahaha baru kali ini aku mendengar perkataan itu! Biasanya aku selalu menjadi kambing hitam dimanapun itu!"Menma tertawa kecil mendengar perkataan Seraph

"Itu benar, aku yakin jika yang melakukannya bukan kau, kau tadi bersenang-senang, tertawa, tersenyum, menghiburku dan bahkan menemaniku tanpa ada niat buruk apapun padaku bukan"

"Pemikiran yang lugu dan naif, namun hasilnya benar-benar menakjubkan! Kalau begitu kuberitahu, memang benar yang meledakan kerajaan itu bukan aku.."Ekspresi Seraph sedikit mengembang menjadi lebih baik mendengar perkataan Menma"Tapi jika aku ingin menghentikannya, aku juga bisa melakukannya! Namun aku tidak melakukannya bukan, jadi pelaku penghancuran kerajaan itu sama juga denganku!"

"Mendengar jika bukan kau yang melakukannya itu sudah membuatku sangat senang, lagipula sepertinya kau punya alasan untuk tidak menyelamatkan kerajaanku bukan, mengingat itu dirimu pasti alasanmu cukup penting"

"Ohh tidak disangka, aku terkejut mendengar kau mau menoleransi kelakuanku, padahal waktu itu kau sangat ingin sekali membunuhku"

"Ekspresimu sama sekali tidak terlihat terkejut, dan juga apa bisa atau tidak sekarang?"

"Tetap tidak bisa"

"Mengapa?"Ekspresi Seraph Nampak sangat sedih mendengar jawaban Menma

"Seraph aku adalah orang yang seperti kau katakan, orang paling mengerikan, menjijikan, kejam, sampah, memuakkan, keji, jahat, licik, serakah, dan angkuh, dan juga aku ini hanyalah sebuah senjata dan kumpulan penyesalan, jadi mengapa kau ingin tinggal bersama dengan orang yang memiliki semua sifat itu?"

"Semua orang pasti akan berubah seiring berjalannya waktu, jadi jika kau mau membuka matamu dan menerima dirimu lalu memutuskan berubah, kau pasti bisa Menma!"

"Itu hanya terjadi jika waktu orang itu masih berjalan Seraph! Waktuku itu telah lama berhenti bersamaan saat aku memenggal kepala Haha-ue, dan juga setiap kali aku berubah disana akan ada penyesalan yang sangat kusesali, itulah yang selalu membunuhku, dan membuatku terus bereinkarnasi selama ribuan tahun!"Ekspresi Seraph sedikit terkejut mendengar kalimat terakhir Menma

"Pantas saja kau memiliki kemampuan bertarung sehebat itu! Kau telah hidup lebih dari ribuan tahun, Shirohige saja yang merupakan orang terkuat, umurnya tidak sampai seratus tahun!"

"Jangan mengaitkan dengan kakek tua sialan itu!"

"Baik-baik, tadi kau bilang setiap kali kau berubah itu akan membunuhku, apa maksud perkataanmu itu?"

"Dengan kata lain aku tidak diperbolehkan memiliki perasaan sebagai ganti kekuatan yang kudapat, jadi jika aku tinggal bersama denganmu pada akhirnya yang akan paling menderita adalah dirimu, jika kau tidak percaya akan kuberitahu, jika hal ini terus berlangsung selama 10 juta tahun lamanya dan selalu berakhir dengan sama, karena itulah aku ingin mengakhiri semuanya, awal yang kubuat, masalah yang kubuat, sejarah yang kubuat, Quincy-O, beserta hidupku, aku ingin mengakhiri semuanya!"

"Lalu bagaimana dengan Medaka-san?"

"Heh bukannya seharusnya kau cemburu padanya!"

"Tidak ada alasan buat cemburu, lagipula aku tidak keberatan menjadi istrimu yang keberapapun, asal kau mencintaiku itu sudah cukup bagiku!"

"Orang bilang saat seseorang mencintai mereka akan semakin kuat! Tapi itu juga berarti seseorang yang semakin membenci akan semakin kuat juga"

"Menurutku membenci itu tidak baik"

"Menurutku itu tidaklah buruk atau baik, mereka semua sama saja! Segala sesuatu didunia ini memiliki lawan terburuknya dan kebalikannya, jika tidak ada benci maka itu akan melenyapkan cinta, jika tidak ada cinta maka benci akan lenyap akibat ketidak terkendali!"

"Ucapan yang bijak juga, seperti pepatah saja!"

"Kau membuatku terdengar seperti orang tua saja!"

"Ahahaha"Seraph tertawa dengan raut wajah yang sedih

"Kenapa raut wajahmu itu seolah mengatakan jika kau ingin aku tetap tinggal bersamamu?"

"Karena aku mencintaimu"

"Jangan bohong, mana ada wanita yang mencintai seseorang tapi membiarkan laki-laki itu memiliki wanita selain dia"Menma berkata dengan heran pada Seraph yang menundukan kepalanya

"Karena kau adalah lelaki pertama yang masih peduli padaku walau kejadian buruk apapun, bahkan kakak-ku pun memasang jarak padaku agar tidak terkena kesialan, hanya ayahku tidak ayah angkatku yang mau tetap bersamaku, dan kau adalah lelaki kedua, daripada menyesal dikemudian jadi lebih baik aku mengambil keputusan sekarang"

"Pepatah yang berantakan, tapi Seraph kau terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, suatu saat kau akan sadar keputusan yang kau ambil pasti akan kau sesali, menjadi istri-ku yang keberapapun, sepertinya kamu ini sedang bermimpi ya"Menma berkata dengan menutup matanya wajahnya tersenyum sedikit

"Apa yang salah dengan itu? Aku sudah mengijinkanmu memilikiku, jadi kau harusnya berterima kasih bukan"

"Sifatmu yang dulu kembali juga, namun Seraph, kau menganggap hubunganku dengan Medaka itu seperti apa?"Menma melihat mata Seraph dengan datar

"Bukannya sepasang kekasih, walaupun aku masih bingung bagaimana anak sekecil dirimu bisa tahu cinta saat usia dini, tapi ya setelah mendengar kau telah terus bereinkarnasi kurasa aku paham, lalu sepertinya kalian saling mencintai bukan, kalian terlihat akrab sekali, bahkan saat ayah menjodohkanku denganmu kau menolaknya bukan karena tidak ingin menghianatinya"

"Bagian terakhir itu memang benar, reinkarnasinya juga benar yang salah itu adalah kau menyebutkan hubunganku dengan Medaka adalah sepasang kekasih dan saling mencintai! Jika Medaka mendengar ini dia pasti akan sangat kesal dan juga sangat marah, yah walau ekspresi marahnya itu tidak terlalu terlihat diwajahnya"Menma berkata dengan mulut yang membentuk senyum kecil

"Lalu apa hubungan kalian berdua?"

"Hanya saling memanfaatkan, dan juga Medaka itu sangat membenciku bukanlah mencintaiku jadi kuharap kau mengingatnya walaupun itu kebebasanmu untuk mengingatnya atau tidak"

"Saling memanfaatkan dengan rasa membenci bukannya itu hanya akan berakhir buruk, kenapa kau terus membiarkan hubungan saling memanfaatkan itu?"

"Karena aku berhutang pada Medaka, makanya aku tetap mau melakukannya, lagipula semua yang Medaka katakan padaku dan tentangku itu semuanya bohong, Medaka tidak pernah jujur padaku ataupun tentangku, jadi jangan percaya padanya jika sedang membicarakan diriku"

"Hanya karena berhutang kau tetap mau dibohongi apa kau ini bodoh? Mana ada orang yang tahan terus dibohongi? Suatu saat orang itu juga pasti menyadari jika terus bersama dengan orang yang membohonginya akan membuatnya semuanya menjadi kebohongan! Dan kau tetap mau mempertahankannya"

"Karena itulah, aku berhutang padanya, berkat kebohongan Medaka semua yang berada disekitarku menjadi kebohongan, dimana ada orang yang bersikap ramah padaku itu adalah sebuah kebohongan namun aku menikmatinya berbeda dengan kenyataan yang terjadi, jadi apa kau mengerti Seraph?"

"Tapi itu tetap bukan alasan bagimu untuk terus bersamanya! Lagipula jika kau terus terbiasa dengan kebohongan, yang ada dalam dirimu hanya ada kebohongan belaka"

"Jadi kau ingin melihat diriku yang sekarang, baiklah akan kuperlihatkan padamu!"Perkataan Menma yang datar membuat tubuh Seraph merinding entah kenapa, perasaan dingin menyelimuti hatinya membuatnya terus gelisah

"Siapa kau?"Seraph bertanya dengan wajah yang sangat ketakutan

"Menma Van Dijanshiel Cykal Einsywir itulah nama asliku, nama Kurosaki D adalah nama yang kugunakan untuk nama diriku yang dulu dimana aku masih memiliki perasaan! Jadi apa kau mengerti Seraph? Aku menikmati kebohongan itu karena aku bisa kembali memiliki perasaan yang dulu telah kubuang, aku menyesali perbuatanku waktu itu, yang kumiliki dari dulu sampai sekarang hanyalah penyesalan, dan diriku tanpa kebohongan yang diciptakan Medaka adalah sebuah senjata penghancur yang terus dilemahkan, sekali kebohongan itu lenyap senjata penghancur ini akan mendapatkan kembali kekuatannya!"Tubuh Seraph merinding mendengar setiap perkataan Menma yang sekarang, dirinya merasa bisa mati setiap detik karena hawa yang sangat dingin dan tidak ada unsur apapun yang dimana hanya kehampaan yang terasa

"Kalau begitu, kau hanya perlu mendapatkan perasaanmu kembali bukan! Agar menjadi Menma yang kukenal"

"Tidak perlu, aku sudah menikmati kebohongan ini! Jika aku kembali memiliki perasaan aku tidak akan pernah bisa melaksanakan tujuan akhirku!"

"Berbohong saja kau sudah menikmatinya, kalau itu adalah hal yang jujur kau pasti akan sangat menikmatinya bukan"Senyuman dengan ucapan Seraph membuat Menma membulatkan matanya dan tersenyum

"Hal itu tidak akan pernah terjadi"

"Kenapa kau bisa sepesimis itu? O'noshi yang diceritakan sangatlah hebat ini bisa berkata seperti itu aku tidak percaya?"

"Bukannya sudah kubilang setiap kali aku memiliki perasaan, aku akan semakin melemah dan pada akhirnya mati bukan! Jadi saat aku memiliki perasaan dan bisa membalas perasaan dari orang yang mencintaiku, maka mereka pasti akan menderita karena kematianku! Karena itulah aku lebih memilih menghindar! Dan juga kenapa kau sangat terobsesi denganku? Masih banyak orang yang lebih baik dariku, tidak, malah sangat banyak, aku hanya hebat dalam kekuatan saja belum lagi kekuatanku juga tidaklah seberapa!"

Jawaban Menma dibalas dengan ciuman dibibirnya yang membuatnya melebarkan matanya terkejut akan tindakan Seraph

"Karena aku mencintaimu, apa alasan itu belum cukup?"

"Tentu saja bukan! Aku ingin dengar alasan la-"Ucapan Menma terhenti mengingat sesuatu

"Ada apa Menma? Apa kau ingin mengatakan sesuatu?"Seraph berucap dengan senang karena mendengar Menma memotong ucapannya sendiri tanpa alasan yang jelas

"Aku hanya teringat, aku pernah berjanji untuk tidak mencampuri urusanmu lagi dan akan segera pergi jika kau sudah sembuh! Itulah janji yang kubuat padamu"Jawaban Menma membuat rasa senang dihati Seraph runtuh mendengarnya, kekesalan, frustasi dan marah memenuhi diri Seraph mendengar perkataan Menma yang sangat keras kepala

"Jika kau sebegitu ingin pergi dari sini! Maka pergilah, kenapa kau begitu keras kepala? Dan tidak mau mendengarkanku untuk tinggal disini"

"Terima kasih"Ucapan Menma membuat Seraph tersadar dengan apa yang diucapkannya"Jika kau sangat ingin tahu alasannya, akan kuberitahu, aku adalah orang yang melibatkanmu dan orang yang membuatmu seperti ini jadi setidaknya aku bisa mengembalikan apa yang bisa kukembalikan, yaitu kebebasanmu! Hanya itu yang bisa kukembalikan padamu, aku tidak bisa mengembalikan rasa senangmu, bahagia, semangat, atau harapanmu, satu-satunya yang bisa kukembalikan padamu hanyalah kebebasanmu yang telah kurenggut!"

"Kalau begitu, aku bebas melakukan apa saja termasuk ikut denganmu bukan!"Seraph tersenyum mendengar jika ia masih memiliki harapan

"Semakin tinggi kau menetapkan harapan, semakin besar keputusasaan yang menantimu!"

"Aku bebas melakukan apapun, kau tidak berhak melarang atau memerintah apapun"Seraph melihat Menma dengan senyum kemenangan yang mengembang diwajahnya

"Egois sekali, tapi aku setuju denganmu! Tapi Seraph ikut denganku itu tidak ada gunanya! Aku hanya bertualang untuk menghilangkan rasa bosanku, aku harus menepati seluruh janjiku, lalu setelah itu aku akan melaksanakan tujuanku dan semuanya akan berakhir!"

"Rupanya kau bisa berpikir optimis juga"

"Hah lebih baik kita segera pe- tidak lupakan saja aku yang akan pergi"Menma berdiri dan berjalan menjauhi Seraph yang mengikutinya

"Ne Menma kenapa kau sangat menyukai nasi goreng?"

"Karena Haha-ue dulu selalu memasaknya itu, aku tidak pernah meminta yang lain karena haha-ue sendiri sudah berusaha keras untuk membuatnya! Jadi aku tidak ingin mengecewakannya dengan berkata tidak suka"Seraph tersenyum senang mendengar jawaban Menma"Memangnya ada apa?"

"Tidak, hanya saja aku heran, kau masih mau memakan makanan yang sangat asin atau sangat manis, padahal orang-orang akan langsung memuntahkannya jika memakan makanan seperti itu"

Menma dan Seraph berjalan dengan riang, yah walau Seraph saja yang senang sedangkan Menma tidak

Keesokan harinya

Dipagi hari ini Menma terpaksa harus menampar dirinya sendiri tidak percaya jika dimeja ada 2 nasi goreng dan Seraph mengambil satunya'Tidak, itu pasti untuk orang lain! Tidak mungkin untukku!'Menma menggelengkan dirinya, meyakinkan dirinya

"Apa yang kau lakukan Menma? Makanannya akan segera dingin jika kau tidak segera memakannya!"Ucapan Seraph benar-benar membuat Menma tidak percaya, dan menunjuk dirinya sendiri"Tentu saja untukmu bukan, memangnya untuk siapa lagi aku membuatnya? Tenang saja aku tidak menaruh racun apapun didalamnya"

Menma yang mendengarnya segera saja memakannya dan terhenti pada suapan pertama

"Ada apa Menma, apa tidak enak? Atau rasanya sangat buruk"Seraph bertanya dengan gelisah melihat Menma langsung terhenti pada suapan pertama

"Kamu benar-benar hebat sekali dalam memasak ya! Bahkan masakan Haha-ue saja tidak seenak ini, yah walau aneh sekali kau mau memasak sesuatu untukku, apalagi makanan kesukaanku! Dulu aku pernah meminta dan kau menolaknya dengan mentah-mentah! Lalu kau bilang 'aku ini tuan putri, mana mungkin aku memasak untuk orang lain! Aku hanya memasak untuk diriku sendiri dan keluargaku, dan kau tidak termasuk' hm aku masih ingat kalimat itu"Mood Seraph langsung jelek mendengar perkataan Menma

"Kau benar-benar hebat dalam menghancurkan mood seseorang ya Menma!"Seraph berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan Menma sarapan sendiri

'Memang seharusnya begitu! Jika kau mencintaiku itu tidak wajar, tapi jika kau membenciku itu sangatlah wajar! Dengan ini kau pasti bisa hidup bebas tanpa terkekang olehku lagi Seraph'Menma membatin dengan tersenyum sembari menghabiskan nasi goreng yang ia dapat dari Seraph

Seraph Place

'Apa-apaan ia itu, pagi-pagi sudah merusak moodku! Apa ia tidak bisa membaca situasi dengan baik?'Seraph berjalan dengan mood yang buruk sampai tidak memperhatikan jalan

Bruk

Seraph terjatuh oleh lelaki yang memliki rambut merah tua yang dikebelakangkan, lelaki itu mengulurkan tangannya untuk membantu Seraph berdiri

"Maaf, aku telah menabrakmu!"

"Tidak, aku juga yang salah karena tidak memperhatikan"Seraph membalas dengan sopan perkataan orang ini

"Hmm sepertinya moodmu sedang buruk, apa habis bertengkar?"

"Hebat juga, kau bisa tahu mood seseorang"

"Itu terbaca itu diwajah cantikmu, perkenalkan namaku Risutry Jouichiro"

"Nitrasyifil Seraph"

"Nama yang indah, apa kau mau jalan-jalan denganku Seraph-chan?"

"Kau seperti penipu yang berusaha menculik saja"

"Apa terlihat seperti itu? Ahahaha"Jouichiro tertawa mendengar perkataan Seraph tadi

"Aneh sekali, tapi baiklah"Seraph setuju untuk pergi bersama orang ini

Menma place

Menma sekarang ini tengah berbelanja dengan santai dan beramah tamah pada penjual, selesai keluar dari toko dengan membawa buah-buahan ia melihat Seraph dengan lelaki yang tidak dikenalnya, karena tidak ingin hal seperti kemarin terjadi lagi, ia mengikuti cukup jauh sembari memakan buahnya'Sebenarnya apa yang sedang kulakukan ini?'Menma membatin dengan heran apa yang sedang dilakukannya, karena bosan melihat Seraph dan lelaki itu yang biasa saja, ia masuk kedalam restoran yang berada disana dan memesan jus strauberi

"Sebenarnya, apa lagi yang kutunggu disini?"Menma menyesap jusnya dengan ekspresi heran, setelah beres dengan jusnya dan membayarnya ia menuju jalan yang sama dengan dituju Seraph dan lelaki itu karena jaraknya lumayan jauh dan pemandangannya bagus juga, namun ia melihat Seraph dan lelaki itu dikepung oleh 20 orang yang mengenakan setelan preman dan berbagai senjata ditangan mereka

"Apa kau terjerat masalah lagi Seraph?"Ucapan Menma dari luar kepungan preman itu mendapat perhatian dari mereka

"Berisik"

"Anak siapa itu?"

"Siapa yang peduli dengan identitasnya?! Kita tangkap dan jual saja mereka berdua, lalu kita nikmati wanitanya sampai mati!"

"Ahh bos kau ini memang hebat dan cerdik sekali"

"Kalian pikir aku akan membiarkannya"lelaki itu a.k.a Jouichiro berkata didepan Seraph

"Berlagak keren memang bagus, tapi kau juga harus tahu batasan"Menma yang berada disamping Jouichirou mengagetkannya, bagaimana tidak, ia barusan diluar kepungan"Kalian pulanglah, tapi jika kalian ingin mati, maka tetaplah lakukan yang sedang kalian lakukan sekarang ini!"

"Bocah ini sombong sekali!"Salah seorang memegang baju Menma dengan raut wajah kesal

"Jadi apa jawaban kalian?"Ucapan dari Menma ini membuat mereka tambah kesal sekarang

"Oi Menma, kenapa kau memprovokasi mereka?"

"Hanya ingin tahu, apa mereka adalah orang bodoh atau orang pintar?"

"Oi apa dia baru saja menyebutkan nama Menma?"Salah satu preman itu berkata dengan heran

"Anak ini bernama Menma, sepertinya kau sangat dibenci sekali oleh ibumu!"

"Hahahaha"Mereka tertawa dengan kencangnya

"Ahahaha yah itu memang namaku dari lahir, jadi apa boleh buat? Tapi kalian ini, aku tanya apa jawaban kalian!"

"Jawaban kami tentu menolak!"Mereka dengan mata yang menakutkan melihat mereka bertiga dengan tajam, Menma tersenyum dan memegang tangan orang yang memegang bajunya sekarang ini

Srash

Menarik tangan itu sampai putus, pemilik tangan itu mundur dengan ekspresi kesakitan yang luar biasa ditangannya

"Kalau begitu aku akan membunuh kalian semua tanpa pengecualian"Menma berkata dengan raut wajah yang datar dan dingin

"Serang dia, ia hanya seorang bocah"Bos dari orang-orang ini berlari menuju Menma

"Sudah lama sekali sejak ada orang yang menyerangku dari depan"Menma melihat dengan tersenyum dan mengepalkan tangannya

Buagh

Menma memukul orang yang pertama dengan keras sampai menghancurkan batang pohon yang menjadi pengiring jalan ini

"M-monster"

"Ara, bukannya kalian ingin menyerangku! Dan ingin sekali mati"Menma melihat mereka dengan datar, mereka sendiri yang dilihat seperti itu gemetar dalam ketakutan dan berlarian

"Kalau soal intimidasi kau ini hebat sekali ya! Walau jika berbicara kau jelek sekali"

"Terima kasih atas pujiannya! Dan juga lanjutkan saja apa yang sedang kalian lakukan saat ini"Menma mengambil barang yang dibelinya tadi dan beranjak pergi

"Apa lelaki itu yang tadi kau bicarakan?!"Jouichirou bertanya dengan kaget dan heran akan kejadian tadi

"Benar, menyebalkan bukan! Ia selalu saja seperti ini akhir-akhir ini"

"Menurutku, ia menyayangimu, jika tidak mana mungkin ia menolong kita tadi! Dan juga tatapan matanya tadi, terlihat ia sangat senang melihat dirimu senang! Yah walau aku heran mengapa wanita secantik dirimu jatuh cinta pada anak tadi?"

"Jangan tertipu dengan tampangnya, ia itu sudah tua walau penampilannya seperti bocah!"

"Ahaha berbaikanlah dengannya! Ia tidak terlihat seperti orang yang menyimpan sesuatu, jika kau bertanya padanya, pasti ia akan menjawabnya dengan jujur bukan, walau jujurnya menyakitkan, lelaki seperti itu hebat, karena bisa jujur apa adanya tidak peduli dengan yang akan terjadi"

"Hm bilang saja, jika kau ingin berduaan dengan kekasihmu yang menunggu dirumah bukan"

"Ahaha ketahuan ya"

"Terbaca jelas diwajahmu"Seraph membalas sembari berlari menuju Menma yang cukup jauh dari mereka saat ini

Menma berjalan dengan membawa barang belanjaannya, ia menggigit apel yang ia beli tadi

"Menma, kau ini berjalan terlalu cepat!"Seraph berhasil menyusul Menma yang berada didepannya tadi

"Hmm kau yakin meninggalkan kekasihmu itu hanya untuk menemuiku?!"Menma memiringkan kepalanya melihat Seraph yang menahan tawanya

"Menma apa jangan-jangan daritadi kau mengikuti kami?"Seraph bertanya dengan raut wajah senang

"Kebetulan saja kalian lewat didepanku yang sedang belanja! Jadi kupikir ia kekasihmu, mengingat aku tidak mengawasimu 2 minggu yang lalu!"

"Dia bukan kekasihku! Lagipula waktu itu aku masih depresi atas kejadian kerajaanku yang hancur bersama dengan seluruh orang dipulau itu! Dan merasa bersalah karena mengapa hanya aku seorang yang masih hidup?"

"Mengapa raut wajahmu terlihat murung seperti itu? Bukannya seharusnya kau senang masih bisa hidup, bebas melakukan apapun, tertawa, senang, sedih, berharap, bahagia dan putus asa! Jadi mengapa kau terlihat murung seperti itu?"

"Aku hanya memikirkan mereka saja! Dan rindu dengan mereka"

"Begitu, temui aku nanti pagi dipelabuhan"Menma berjalan mendahului Seraph yang masih berdiam diri

"Ehh memangnya untuk apa kepelabuhan pagi-pagi?"

"Bukannya kau rindu bukan, kenapa kita tidak pergi kesana saja untuk memberi peringatan atas kematian mereka!"

"Tidak kusangka, kau akan sepengertian itu! Kupikir kau akan berkata 'Maaf ya karena sudah merenggut semuanya'"

"Inginnya sih bilang begitu! Tapi jika aku berkata demikian, itu tidak akan membuatmu senang bukan"

"Benar juga, terima kasih Menma!"Seraph dan Menma berjalan bersama menuju rumah mereka yang cukup jauh dari lokasi mereka saat ini

Pagi

Puing-puing kerajaan Dynekkerin

Pulau yang dulu menjadi salah satu dari kerajaan terbesar didunia sekarang hanya puing-puing dengan bentuk pulau yang hancur lebih dari setengahnya, disudut pulau yang masih utuh berdiri 2 orang yang mana 1 perempuan dan 1 laki-laki

"Kau yang melakukannya Seraph! Kau ini putri kerajaan ini bukan"

"Lebih tepatnya mantan putri sekarang ini"Seraph berjalan mendekati tempat yang hancur dengan seikat bunga yang ia lemparkan kedalamnya lalu ia mencabut topinya dan menyimpannya didada dengan menutup mata

Seraph perlahan membuka matanya dan melihat Menma yang sedang duduk"Ne Menma, apa ini hanya perasaanku saja atau kau memang menjaga jarak dariku?"

"Bukan perasaanmu, memang aku menjaga jarak denganmu!"

"Mengapa?"

"Kau bilang dirimu itu bebas bukan, berarti keberadaanku bagimu hanyalah sebuah kekangan yang tidak diperlukan"

"Kau seperti bilang aku selalu hidup sesukaku"

"Memang benar bukan, bahkan saat aku melarangmu dengan keras untuk tidak minum minuman keras, kau tetap membantahnya dan membalasku dengan keras, jadi diriku ini hanyalah sebuah kekangan yang ingin kau lenyapkan bukan"

"Itu tidaklah benar, aku waktu itu hanya sedang depresi kau pasti tahukan"

"Saat depresi seseorang akan mengatakan apa yang didalam hati mereka tanpa berpikir, dengan kata lain kata-katamu waktu itu adalah perkataan yang berasal dari dalam lubuk hatimu tentang diriku"Seraph dibuat diam, ia tidak bisa meyakinkan Menma

"Mengapa kau sebegitu keras kepalanya hanya untuk hidup bersamaku?"

"Karena kau hanya akan menderita jika aku melakukannya"

"Kenapa kau bisa tahu, kau itu bukan Tuhan, kau itu manusia sama sepertiku! Jadi bagaimana kau bisa tahu?"Seraph bertanya dengan kesal, geram, dan sedih

"Dulu aku pernah mencintai seorang wanita, ia keras kepala, cantik, baik, peduli dengan orang lain, ramah dan hal-hal yang berkebalikan dariku, namun saat ia tahu bahwa aku yang membunuh keluarganya, ia terlihat sangat marah, ia yang selalu baik menjadi mengabaikan padaku, yang sifatnya ramah menjadi cuek, lalu ia mengucapkan 'aku tidak percaya kau membohongiku selama ini, apa kau cuman ingin mempermainkanku? Apa kau tidak punya perasaan bagaimana terus dipaksa hidup saat kau tidak ingin hidup? Apa kau tidak bisa merasakan bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang kau cintai? Pergilah, jangan pernah menunjukan dirimu padaku lagi! Kau hanyalah seorang pembunuh, sampah, aib, pembohong, pengkhianat, dan orang yang menjijikan, aku tidak butuh dirimu! Pergilah' kau tahu bukan arti dari perkataan itu"

"Kau tidak percaya diri! Jadi karena itu kau bilang membenci orang yang berbohong, ternyata kau ini masih anak-anak"

"Rupanya kau tidak mengerti Seraph, kau pikir itu terjadi berapa kali"

"Satu kali bukan, mengingat ini dirimu yang bahkan jarang punya hubungan baik dengan wanita, apalagi dengan lidah pedasmu itu"

"Salah, itu terjadi ratusan ribu kali! Setiap kali aku ingin hidup bersama dengan wanita yang kucintai, mereka menuduhku mengkhianati mereka, aku hanya berusaha melakukan yang terbaik! Namun mereka tidak mau mengerti, bahkan mereka juga tidak mau mendengarkanku! Karena itu aku pasti akan mengakhirinya disini, pada kehidupanku kali ini akan kuakhiri"

"Kau hanya melarikan diri! Kau tidak mau maju lagi, kau ingin berhenti! Rupanya kau seorang pengecut, kau membuatku kecewa"

"Kalau begitu, tidak ada alasan lagi bagi pengecut ini untuk terus bersamamu, lukamu mulai besok sudah sembuh jadi lusa aku akan pergi"

"Ehh mengapa kau mempercepatnya?"

"Ada apa dengan raut wajah terkejutmu itu? Bukannya kau kecewa bukan, orang kecewa pasti tidak ingin melihat apa yang mereka harapkan tidak sesuai dengan harapannya bukan"Seraph terlihat sangat terkejut dan bibirnya bergetar

"Mengapa kau menerima begitu saja perkataan orang lain seperti itu?"

"Karena mereka benar dan aku salah"

"Kalau begitu, mengapa kau menganggap dirimu salah?!"

"Aku ini bukan Tuhan, aku ini hanyalah monster yang hanya bisa menghancurkan! Tidak lebih dan tidak kurang, kau berbeda denganku kau itu manusia, walau kau bisa menghancurkan sepertiku kau masih bisa memperbaikinya, berbeda denganku yang tidak bisa memperbaikinya! Jadi apa kau sudah puas atau ada pertanyaan lain?"

Plak

"Pantas saja wanita yang kau cintai berkata kau mengkhianati, kau selalu saja melakukan yang terbaik tanpa memikirkan mereka! Bagaimana mereka tidak merasa dikhianati, mereka bahkan tidak diberitahu tentang apa yang kau pikirkan dan bagaimana kau memikirkan mereka"Seraph berkata dengan raut wajah kesal

"Begitu, jadi kau juga! Tapi tidak apa, lagipula ini semua akan berakhir! Dimana aku akan membunuh Quincy-O, Tuhan dan semuanya akan berakhir!"

"Kau begitu menyedihkan! Lalu setelah itu apa yang akan kau lakukan?"

"Mati"

"Hah"Seperti tidak mendengar perkataan Menma, Seraph melihat Menma dengan pandangan bingung

"Mati"

"Mati, kau ini bodoh ya! Untuk apa kau mati setelah tujuanmu tercapai?"

"Karena tujuanku sudah tercapai makanya aku akan mati! Lagipula orang mana yang berpikir melawan Tuhan akan kembali hidup-hidup"

"Alasan yang sebenarnya!"

"Karena hanya itu satu-satunya tujuan dan alasanku untuk tetap hidup sampai saat ini! Jika kau mau bilang untuk melupakannya, lalu apa yang menjadi alasanku untuk hidup?"

"Aku, aku yang akan menjadi alasanmu hidup"

"Bwahahaha lucu sekali Seraph! Kau bahkan tidak mau mempercayai apa yang terjadi saat aku dengan Medaka lalu melihatku dengan pandangan yang sangat benci dan marah itu dan berkata seperti itu! Kau benar-benar tidak memiliki rasa malu, kau itu manusia pada umumnya kau berbeda denganku! Kau tidak bisa selalu mengerti diriku!"

"Hehh apa kau khawatir akan kedepannya?"Wajah Seraph terlihat senang dan meledek

"Jika aku ingin membunuh anak kita berdua, bagaimana responmu?"

"Mustahil kau melakukannya"Seraph membalas dengan cepat

"Kau ini sedang berbicara denganku, orang yang membunuh seluruh keluarga bersama dengan kerajaanmu dan orang yang membunuh ibunya sendiri! Jadi mengapa kau berpikir aku tidak bisa melakukannya?"

"Karena kau pasti mencintainya dan menyayanginya bukan!"

"Sudah kubilang aku tidak punya perasaan untuk mencintai, menyayangi atau apapun! Yang terdapat dalam diriku hanya ada kekosongan dan kehampaan yang membuat diriku sangat bosan!"

"Ucapanmu tidak terdengar bohong! Tapi aku mohon Menma, agar kau tidak melakukannya!"Seraph meminta dengan raut wajah yang sedih

"Lagipula mustahil aku akan mempunyai anak denganmu! Dan juga aku ini anak-anak tahu, apa kau tidak malu?"

"Untuk apa aku malu? Mau bagaimana orang-orang melihatku dan dirimu, aku tidak peduli! Aku akan selalu ada disisimu walau seluruh dunia menjadi musuhmu"Menma hanya mengedipkan matanya mendengar perkataan Seraph

"Seize"Tanda hitam yang tidak bisa dilihat Seraph muncul"Lebih baik kita pulang saja Seraph, kau pasti lelah bukan sekarang ini karena terus berdebat denganku yang sangat keras kepala ini!"

"Baik, tapi jangan kau pikir bisa pergi dengan mudah"

"Tenang saja aku akan mengantarmu sampai selamat lalu pergi!"

"Tidak akan kubiarkan!"

"Seraph jika kau sebegitu inginnya untuk melihatnya akan kuperlihatkan padamu"Menma menyentuh dahi Seraph yang membuatnya pingsan seketika"Jadi aku harus menggendongnya sekarang ini, merepotkan juga tapi ini ulahku juga jadi harus terima apa adanya?!"Menma menggendong Seraph dibelakang tapi yah ia cukup kuat malah sangat kuat sekedar hanya untuk menggendong wanita

Pulau Vynt

Butuh beberapa hari untuk sampai kepulau ini hanya dengan menumpang kekapal turis, yah pada akhirnya bayar juga sih

Rumah Seraph

Seraph sekarang tengah terkulai ditempat tidurnya dengan raut wajah yang selalu berubah-ubah dan tubuh yang berkeringat

"Sebenarnya seberapa suram ingatanku sampai ia berkeringat sebanyak ini?"Menma melihat tubuh Seraph yang berkeringat dengan jawdrop

"Engghh"Seraph melenguh dengan memegang wajahnya dan ekspresinya terlihat lelah, tertekan, sedih dan marah

"Bagaimana ingatanku? Buruk bukan, ya walau menurutmu buruk sekali karena kau sampai berkeringat sebanyak itu! Aku jadi ingin tahu sesuram apa sebenarnya ingatanku ini?"Seraph tersenyum melihat raut wajah Menma yang kebingungan

"Kamu itu benar-benar kuat ya!"

"Tidak juga, bukannya sudah kubilang jika aku kuat, aku tidak akan bertemu denganmu! Dan juga aku tidak akan pernah ada dimasa ini jika aku benar-benar kuat!"

"Yang kumaksud bukan kekuatanmu tapi hatimu! Kau masih bisa berdiri dan menghadapinya lalu mencobanya lagi selama 10 juta tahun itu! Kalau aku mungkin sudah menyerah dalam 100 tahun jika terus dikhianati, diabaikan, diacuhkan, disingkirkan dan diasingkan seperti itu!"

"Begitulah, bukannya aku juga sudah menyerah!"

"Tidak, kamu belum menyerah! Buktinya Medaka-san masih hidup bukan, dan juga janjimu yang kau buat dulu saat menjadi pimpinannya belum terpenuhi bukan! Dan sekarang ini kau mencoba memenuhinya! Kamu benar-benar hebat karena mau melakukan semua itu walau sedang berputus asa!"

"Itu hanyalah sebuah janji yang tidak akan pernah terpenuhi sampai kapanpun!"Menma berkata dengan raut wajah yang menunduk kebawah

"Aku menyerah! Aku tidak akan menghentikanmu untuk pergi, namun kau harus berjanji satu hal padaku!"

"Aku tidak akan berjanji hal yang tidak bisa kupenuhi!"

"Kau harus kembali padaku dan anak kita nanti apapun yang terjadi! Kau harus berjanji hal itu jika ingin pergi dariku"

"Itu hal yang mustahil! Kau tahu bukan jika janjiku itu"

"Yeah aku tahu, jadi aku tidak keberatan! Bagaimanapun juga kau orang yang sangat baik, yah walau baiknya pilih-pilih, tapi sekali kau bersifat baik kau akan sangat baik, sekali bersifat jahat kau akan bersifat sangat jahat, seperti itulah dirimu!"

"Aku tidak mau berjanji"

"Kalau begitu kau tidak boleh pergi"

"Mengapa aku harus menuruti perkataanmu?"

"Karena aku istrimu!"

"Sejak kapan itu terjadi?"

"Sejak saat ini!"Ungkapan Seraph itu membuat Menma bungkam dan garuk-garuk kepala

"Kuberitahu saja! Aku tidak akan hidup setelah tujuanku tercapai, jadi tidak ada gunanya aku berjanji hal seperti itu padamu! Lagipula pada akhirnya kau akan mengkhianatiku, membuangku dan mengabaikanku! Jadi apa gunanya aku berjanji hal seperti itu?"

"Untuk membuatku terus berharap untuk kau sesegera mungkin kembali! Untuk terus menjaga harapan itu ada, kau harus mau berjanji! Kau itu bukan orang yang akan melanggar janjimu bukan, karena hari itu"

"Bukannya sudah kubilang, jika aku ini akan mati! Tidak, aku ini memang sudah mati, tapi bukan itu intinya, yang penting aku tidak bisa bersama dengan siapapun, lagipula jika aku bersamamu kau juga tahu bukan jika aku hanya bisa hidup selama 3 tahun jika aku melakukannya"

"Kutukan Kematian Abadi, kutukan kejam yang merenggut perasaanmu dan memberikan kekuatan dan keabadian, semakin perasaanmu menghilang dan lenyap, semakin kekuatan dan keabadianmu menjadi kuat, namun jika perasaanmu kembali dan terus kembali kekuatan dan keabadianmu akan melemah akibat kekuatan yang terus mengalir dan pada akhirnya mati! Pada akhirnya itu hanyalah kutukan Penderitaan Abadi! Lalu kenapa pada Medaka-san kau mau sedangkan pada diriku tidak?"

"Aku hanya ingin mendengarkan perkataan jujurnya tentang keberadaanku, dan diriku! Jika jawabannya bagus mungkin aku akan mati tapi jika jawabannya berbeda dengan yang kuharapkan aku akan tetap mati! Apapun yang kupilih hasilnya selalu sama, jadi aku harus memilih cara yang tidak akan kusesali apapun yang terjadi!"

"Mengapa...? mengapa...?"Seraph berkata dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya dengan melihat kebawah"Mengapa kau sebegitunya padanya yang selalu membohongimu, memanfaatkanmu, menghancurkanmu, mengkhianatimu, mengabaikan, dan membuangmu itu? Mengapa kau bersikap begitu baik padanya?"

"Karena itu salahku sampai ia menjadi seperti sekarang! Jadi setidaknya, dia harus hidup dan mencari kebahagiaannya yang tidak pernah bisa kuberi! Yang tidak akan pernah kuhancurkan, karena itu ia harus menghancurkanku dan dengan begitu hubunganku dengannya akan berakhir, dan semuanya akan kembali seperti semula lalu akan kembali berakhir tanpa adanya permulaan lagi"

"Aku tidak mengerti, mengapa kau sebegitu keras kepala dalam tujuanmu itu?"

"Karena aku tidak memiliki apapun alasan hidup! Medaka, dia tidak mungkin menjadi alasanku karena aku harus hancur ditangannya! Dirimu, kau hanya akan menjadi sangat menderita dengan terus berada disisiku, teman, mereka semua berpisah dan berada diujung dunia dan tidak ada alasan untuk menjadikan mereka alasan hidupku, saudara, mereka tidak akan pernah bisa karena mereka sendiri harus mencari alasan hidup mereka! Satu-satunya yang kumiliki hanya penderitaan saja! Dan satu-satunya alasanku tetap hidup hanya tujuanku saja! Hanya itu yang membuatku terus hidup selama ini!"

"Bodoh, mengapa kau berpikir jika aku akan membencimu dan aku akan menderita olehmu?"Seraph memeluk Menma dengan wajah yang terus menangis

"Itu karena belum terjadi! Dan kau tidak pernah merasakannya!"Menma berkata dengan biasa yang berada dipelukan Seraph

"Menma, aku membencimu! Kau selalu saja menyanggah dan menyangkal kata-kataku dengan menjengkelkan, kau merenggut semua yang kupunya, mengambil apapun yang kupunya sekarang ini, lalu kau merebut hatiku! Hal yang paling tidak bisa kuterima, namun aku tidak bisa melakukan apapun tentang hal itu! Jadi tolong sekali ini saja kabulkan keinginanku! Tolong, kumohon!"Menma merasakan peluka Seraph padanya makin erat

"Baiklah, memangnya apa keinginanmu itu?"Menma membalas dengan malas

"Minum sake ini"

"Eh"Menma cengo mendengarnya, setelah ia memohon dengan begitu rendahnya, dan keinginannya hanya membuatku meminum sake, apa ia bodoh? Mempertaruhkan harga dirinya hanya untuk hal rendah seperti ini

"Apa, kau tidak mau?"Seraph berkata dengan sedih

"Hahhh baiklah, sini akan kuminum semuanya"Menma mengambil sake ditangan Seraph dan langsung meminum semuanya dengan cepat

"Sekarang kau sudah p-"Menma menjatuhkan botol sake itu dan berlutut lalu memegang kepalanya'Ini bukan racun, lalu apa ini? Mengapa aku merasakan sensasi aneh namun menyenangkan ini'Menma membatin dengan menekan kepalanya

Srash

Menma memotong urat nadinya dengan cepat sehingga, darah mengalir dengan deras dari tangannya yang membuat dirinya tidak bergerak dengan darah yang tergenang

"Menma, jangan melukai dirimu seperti itu hanya untuk sebuah obat perangsang! Lagipula tidak kuduga, ternyata kau tidak memiliki ketahanan dengan obat seperti itu"Seraph memegang tangan kanan Menma yang terus mengeluarkan darah, lalu ia melepaskan pakaiannya satu per satu

"Hen..ti..kan Se..raph! Ka..u ak..an men..yesali i..ni!"

"Aku tidak akan menyesalinya!"Seraph berkata dengan mencium bibir Menma, tentu saja Menma yang berada dibawah pengaruh obat membalasnya dengan kuat

(Maaf saya gak bisa buat lemon, jadi saya skip aja daripada jadi ancur gara-gara ketidakmampuan saya dalam membuat lemon)

Keesokan harinya

Menma terbaring dengan telanjang bersama Seraph di lantai, Menma membuka matanya dan mengingat kejadian semalam

"Seraph, kau! Apa kau sangat ingin membuat dirimu menderita?!"Menma bangun dan bertanya dengan keras pada Seraph yang membuka matanya dengan setengah melek

"Hmm, berisik sekali! Pahadal kau sangat menikmatinya semalam, kau bahkan sampai melakukannya 16 ronde, dan aku baru tidur 1 jam! Jadi biarkan aku tidur lagi! Aku masih lelah!"Seraph membalas dengan masa bodo pada Menma yang memegang wajahnya dengan kesal

"Apa kau mengerti? Jika ada orang tahu jika aku memiliki anak, ia akan menjadi incaran dan kau juga akan masuk kedalamnya! Jadi apa kau ingin anak itu hidup dengan tidak normal?"Seraph tersenyum mendengar pertanyaan Menma

"Apa, jadi kau mengkhawatirkannya! Tapi tak usah khawatir, kau boleh pergi kok! Karena kau memiliki tujuan yang harus kau penuhi bukan, lalu kembalilah padaku jika kau sudah memenuhi tujuanmu itu! Aku akan membesarkan anak kita sendiri, jadi aku akan menunggumu! Tapi tolong jangan terlalu lama ya, aku mungkin tidak bisa menahan perasaan rinduku ini jika kau sangat lama!"

"Kau mengatakan sesuatu yang sangat hebat pada anak 10 tahun"Menma berkata dengan mata yang datar

"10 juta 10 tahun bukan, umurmu itu!"

"Jadi kau ingat!"

"Tentu saja"Seraph membalas dengan cerianya

"Tapi Seraph, mau aku memenuhi tujuanku atau tidak! Kita tidak bisa bersama, jika aku bersamamu kau dan anak itu akan berada dalam bahaya besar!"

"Kalau begitu hadapi bahayanya! Kau itu suamiku dan juga ayah dari anak kita bukan"

"Sejak kapan aku menjadi suamimu?"

"Sejak tadi! Walau tidak mengadakan upacara, tapi kupikir itu tidak perlu!"

"Kau seenaknya sekali! Tapi dengarkan, aku hanya memiliki 2 pilihan, hidup dengan menderita atau mati dengan bahagia! Dengan kata lain yang manapun pilihanku aku tidak bisa bersamamu, jika aku memilih hidup dengan menderita aku harus menyingkir dari hadapanmu dan jika aku memilih mati dengan bahagia aku akan bisa bersamamu selama 3 tahun lalu mati setelahnya"

"Kalau begitu temukan cara untuk melakukannya! Kau ini legenda hebat bukan"

"Ahhh kenapa kau bisa berkata dengan mudahnya? Lagipula dalam tujuanku keberadaan Medaka sangatlah diperlukan"

"Bukannya sudah kubilang bukan, aku tidak keberatan menjadi istrimu yang kedua"

"Jika lebih dari 3"

"Aku juga tidak keberatan!"Seraph membalas dengan ringan pada Menma yang langsung terpuruk dengan memegang wajahnya

'Serius! Sebenarnya apa yang telah kulakukan pada Seraph sehingga ia bisa mengatakannya?!'Menma membatin dengan melihat kebawah

"Menma ada hal yang ingin kutanyakan padamu!"

"Apa?"

"Kenapa kau sangat peduli pada Medaka-san yang terus membohongimu? Dan juga kenapa kau ingin ia menghancurkanmu! Aku tidak mengerti mengapa kau bisa tahan dengan semua itu"

"Dulu aku selalu mengacuhkan Medaka tidak peduli apapun itu aku hanya melindunginya dan tidak berbicara apapun dan pergi seolah tidak ada yang terjadi, tapi ada kejadian yang membuatku heran! Mengapa ia melindungiku saat aku menerima kutukanku? Jika ia tidak melindungiku ia juga tidak harus menderita sampai sekarang! Jadi jika Medaka terus membohongiku, aku tidak keberatan! Karena itu adalah balasan dari perbuatanku dulu"

"Lalu mengapa kau ingin ia menghancurkanmu? Bukannya itu sudah cukup!"

"Tidak, itu belum cukup! Medaka itu tidak memilih hidup untuk menderita, ia memilih hidup untuk bahagia! Namun karena aku mengacaukannya hidupnya menjadi sangat menderita, jadi ia harus menghancurkanku sumber penderitaannya! Dengan begitu ia bisa memulainya lagi dari awal, walau mungkin akan lama tapi pasti akan datang orang yang akan memberinya keberanian untuk melangkah maju kedepan!"

"Menma kau itu terlalu baik padanya! Mengapa kau selalu memberikan segalanya dirimu padanya? Menurutku ia tidak pantas menerimanya!"Seraph berkata dengan marah dan kesal

"Seraph kau salah paham satu hal!"

"Jika kau ingin bicara, jika itu hal wajar aku akan membencimu!"

"Kalau begitu bencilah! Tapi akan kuberitahu, aku ini tidak punya apa-apa! Semuanya berawal dari Medaka, jika saja ia tidak ada aku juga tidak akan ada disini"Seraph membulatkan matanya mendengar perkataan Menma tadi

"Apa maksud perkataanmu itu?"

"Dulu, aku pernah diusir oleh Haha-ue karena membunuh seseorang! Aku melakukannya secara tidak sadar karena melihat Haha-ue akan disiksa dan dimainkan dengan seenaknya, lalu secara tidak sadar ada suara dikepalaku dan reflek pada tubuhku yang membuatku membunuh orang-orang itu! Karena itu aku diusir oleh Haha-ue, bocah kecil yang tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan itu selalu diam di jalanan melihat orang berlalu lalang, tanpa ada yang peduli padaku! Lalu datanglah gadis kecil, ia menolongku tanpa peduli siapa diriku dan memberiku kehidupan dirumahnya yang besar, aku diberi pekerjaan dan menjadi temannya! Tapi aku ini orang yang sangat kurang ajar, aku terus menerima pemberiaannya tanpa menolak sekalipun! Jadi kau mengerti bukan"

"Jadi kau berhutang budi! Lalu apa urusannya dengan memberimu segalanya?"

"Ia memberiku kehidupan, teman, rumah, sahabat, orang yang kucintai, semuanya! Jadi jika ia ingin merenggut semua itu dariku, aku akan menerimanya! Karena itu adalah sesuatu yang wajar bagiku!"

"Kalau begitu ia tidak memberimu, ia hanya meminjamkanmu! Tidak lebih!"

"Walaupun hanya pinjaman itu sangat berharga bagiku! Aku ini tidak punya apapun jadi aku tidak bisa memberi satu hal pun padanya! Bahkan kau juga tahu bukan jika aku ini tidak memiliki satu hal yang bisa kuberikan padamu! Aku tidak punya perasaan, emosi, rasa peduli, kasih sayang, cinta, kau sudah menyadarinya bukan, tidak ada satu hal pun yang bisa kuberikan padamu! Aku ini hanya bisa merenggut milik orang lain!"

"Menma aku tidak ingin berdebat denganmu! Jika kau ingin pergi, pergi saja!"Seraph membalas dengan kesal pada perkataan Menma itu

Menma yang mendengarnya tersenyum dan mengangguk senang, akhirnya ia mengerti pikir Menma, tentu saja Menma menaruh sekotak uang besar dan pergi dari sana setelah berpakaian

=============TO BE COUNTINUED=====================

Chapter ini menjelaskan pertemuan Menma dan Seraph, yah ini flashback yang cukup panjang tapi aku cukup terhibur membuatnya dan mungkin ini akan menjawab pertanyaan yang ada dibenak kalian

Dan juga ini juga merupakan penyebab fic-ku lama update, karena mengerjakan ini sekaligus jadi aku kemana-mana ngerjainnya jadinya berceceran dan sulit untuk dikoordinasi tapi syukurlah udah beres, dan juga ini adalah chapter kedua terpanjangku, Ye!

Jangan lupa tinggalkan Review