AKATSUKI KELILING DUNIA
Desclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto
Chapter 1. Prologue.
Summary : Akatsuki mendapat hadiah untuk mengunjungi berbagai negara di dunia secara gratis! Bersama Naruto si tour guide ceroboh dan Sasuke si pilot dadakan yang tak pernah sekolah penerbangan.
"Astagaanagaa! ITACHI KAU HARUS GANTI RUGII!"/"tapi ngomong-ngomong kapan Sasu-chan sekolah penerbangan ya"/"KITA NYASAR KE KOREA UTARAA!"/"APAA? Kalau begitu suruh pilotnya putar arah!"/"DIA BILANG DIA TIDAK TAHU CARANYAA!"
Humor/adventure
.
.
.
Di sebuah pusat perbelanjaan, orang-orang berkumpul untuk mendengarkan pengumuman pemenang lomba foto dengan tema kostum terbaik. Mereka harap-harap cemas menanti pengumuman yang akan dibawakan oleh seorang pemuda berambut kuning dengan 3 garis di masing-masing pipinya.
"Aku tidak yakin kalau kita akan menang,un. kalau kita kalah, ini semua gara-gara Hidan yang tidak mau mengancing jubahnya, un!"ucap Deidara yang berada di barisan paling depan bersama Itachi, untuk mewakili anggota Akatsuki. Sedangkan yang lain sedang sibuk dengan urusannya masing-masing seperti, Pein yang menemani Konan berbelanja. Tobi dan Sasori yang nyangkut di toko mainan. Kisame dan Zetsu yang nyangkut di Pet Shop. Hidan yang sakit perut dan Kakuzu yang berkeliling mencari barang-barang diskon 99%.
"Baiklah, sekarang akan aku umumkan pemenang dari foto terbaik dengan tema kostum terbaik!"ucap Naruto si pria berambut kuning menggunakan mic agar terdengar dengan jelas.
"Pemenangnya adalah... Akatcuci!" teriak Naruto.
"yah, kita kalah," orang-orang mengeluh kecewa.
"Jelek sekali nama geng nya, un! Sudahlah ayo kita pergi, kita tidak akan menang, un," ucap Deidara.
"Yaaah! Sial, sebagus apa sih kostum si Akatcuci itu! Padahal aku ingin keliling dunia!" gerutu Itachi, merekapun beranjak dari tempat itu.
"Ehh maaf ada kesalahan! Yang ku maksud pemenangnya adalah Akatsuki!" ralat Naruto yang kesulitan membaca tulisannya sendiri.
Deidara dan Itachi yang hampir keluar dari kerumunan mematung seketika. Sedetik kemudian mereka mengorek kuping mereka, meyakinkan kalau yang mereka dengar adalah Akatsuki.
"Akatsuki? Apakah ada anggota Akatsuki disini? Silahkan naik ke panggung!" ucap Naruto dengan semangat.
Deidara dan Itachi bertatapan, lalu mereka bergegas menuju panggung.
"Ohh ini dia pemenang kitaaa!" teriak Naruto di depan mic. Penonton yang dekat dengan speaker langsung menututp kuping mereka agar tidak budek mendengar suara cempreng Naruto. Sedangkan penonton lain bertepuk tangan begitu Deidara dan Itachi menaiki panggung. Deidara melambaikan tangan ala Miss Universe, dan Itachi berjalan sok cool tapi gagal karna kepeleset di panggung.
"Wadaaww... siapa yang buang kulit pisang sembarangan!" omel Itachi. Padahal disana tidak ada kulit pisang. Orang-orang yang melihatnya sweatdrop seketika.
"Bagaimana kesan-pesannya jadi pemenang keliling dunia gratis?" tanya Naruto lalu memberikan mic nya kepada Deidara.
"Hiks.. aku sangat terharu, un. tidak sia-sia perjuanganku menyuruh Kakuzu menjahit jubah Akatsuki, un,"jelas Deidara. Lalu memberikan mic nya pada Itachi.
"terimakasih atas dukungan kalian, kalian luar biasaa!"teriak Itachi gak nyambung.
"Lalu, siapakah yang memiliki ide untuk membuat kostum ala vampire yang keren ini?" tanya Naruto sambil menunjuk sebuah layar yang memperlihatkan foto Akatsuki yang sedang menggunakan jubah Akatsuki dengan motif awan merah andalan mereka.
"Akulah yang mendesain jubah itu!" ucap Itachi bangga.
"Woww! Kau benar-benar cocok jadi seorang desainer! Dari mana kau mendapat inspirasi?" tanya Naruto lagi.
"Jadi saat itu musim salju dan semua selimut Akatsuki kena ompol Tobi, jadi aku berfikir untuk membuat selimut yang bisa kita pakai masing-masing" jelas Itachi
"Ohh.. begitu.." Naruto sweatdrop mendengar penjelasan Itachi.
"Baiklah, kita akan pergi besok, cukup bawa barang-barang penting kalian. Aku akan menjemput kalian besok pagi jam 7. Kita akan pergi naik pesawat pribadi. Akan ada pilot pribadi dan pramugari pribadi yang akan membantu kalian selama di pesawat!" jelas Naruto heboh.
"Woaaah..." Itachi dan Deidara melongo mendengarnya. Mereka tidak menyangka hal ini akan terjadi.
"Baiklah, sampai jumpa besok! Selamat untuk kalian, Jaa~" Naruto turun dari panggung dan penontonpun bubar. Deidara dan Itachi masih melongo di atas panggung.
"Woiii apa yang kalian lakukan? Ayo pulang, acaranya sudah selesai kan?" tanya Hidan yang baru saja datang dari kamar mandi. Deidara dan Itachi tersadar dari acara melongo mereka.
"Hidaaan! Kita menang! Kita menang!" Deidara menari hula-hula di atas panggung saking senangnya.
"Menang apa?" tanya Hidan kebingungan.
"Kita akan keliling dunia!"teriak Itachi lalu mereka berdansa di atas panggung. Hidan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Orang-orang yang lewat memandang Itachi dan Deidara dengan illfeel.
"Mereka jadi gila karena kalah lomba" ucap Hidan sambil menyeret Itachi dan Deidara dari panggung sebelum mereka di amankan oleh security.
"Dimana sih yang lain?" gumam Hidan yang kebingungan mencari teman-temannya yang lain.
"Ohh disana juga ada toko ikan!" teriak Kisame yang berlari menuju toko ikan di depan Hidan.
"Woii Kisame!" teriak Hidan. Kisame berlari sambil mencari sumber suara. Tanpa ia sadari, di depannya berdiri sebuah tiang.
Braakkk!
Kisame menabrak tiang. Burung-burung berputar di atas kepala Kisame. Kemudian dia jatuh pingsan.
"Kisame!" teriak Hidan, Deidara dan Itachi. Mereka segera menolong Kisame.
"Haloo teman-teman!" ucap Konan sambil bergaya ala model dengan kacamata hitam dan tas baru yang ia beli pakai duit Pein. Di belakangnya Pein berjalan lesu karna lelah berkeliling Mall menemani Konan dan yang lebih bikin lesu adalah duitnya ludes.
"Huahahaaa... itu adalah karma karna kau sering telat bayar uang kas" ucap Kakuzu di belakang Pein.
Ternyata dari tadi Kakuzu ngintilin Pein dan Konan karna takut nyasar naik lift. Maklum saja, ini pertama kalinya Kakuzu ke Mall, biasanya dia ke pasar loak.
"Baguslah kalian sudah berkumpul, aku punya pengumuman penting!" ucap Itachi.
"Apa itu ada hubungannya dengan uang?" tanya Kakuzu.
"Hmm, kurasa tidak!" ucap Itachi setelah berpikir kalau acara keliling dunia ini gratis tak pakai uang sama sekali.
"Tidak penting!" bantah Kakuzu.
"Deidara-senpai! Lihat ini, Tobi dapat robot dari game center!"ucap Tobi riang sambil berlari dan mengacung-acungkan robotnya.
"Kau menghabiskan uang 100ribu demi dapat robot jelek itu!" ucap Sasori yang berjalan cool di belakang Tobi.
"Ahh, itu bukan apa-apa, senpai lebih hebat karna menghabiskan 200ribu dan tidak dapat apapun" ucap Tobi dengan niat memuji.
"SUDAH KU BILANG GAME SIALAN ITU RUSAK!" Sasori dongkol. Yang lain sweatdrop mendengarnya 'bisa-bisanya dia kalah dari Tobi si anak idiot' begitu pikir mereka.
"Kau menghabiskan 100rb demi rongsokan itu? Dan kau lebih bodoh karna tak dapat apapun?! Biasakah kalian berhenti buang-buang uang, hah?" Kakuzu naik darah.
Bruukkk!
Tobi yang masih berlari tersangkut Kaki Kisame yang tergeletak di lantai. Ia terjatuh dan robotnya hancur.
"Hueeee... robot Tobi hancur.. hueee..." Tobi menangis guling-guling di lantai.
"Hai semuanyaa! Ada apa ini?"tanya Zetsu sambil membawa es cream.
Tobi yang sedang nangis guling-guling berhenti seketika begitu melihat es cream di tangan Zetsu.
"Yeay! Es cream! Tobi mau es cream!" ucap Tobi sambil melompat mendekati Zetsu.
"Enak saja! Ini punyaku! Beli sana!" ucap Zetsu sambil melindungi es creamnya dari gangguan Tobi.
"Hueee... duit Tobi habis di pakai main game... hueee..." Tobi kembali menangis guling-guling. Orang-orang mengabaikannya. Itu pemandangan biasa bagi Akatsuki.
"Ngomong-ngomong kenapa si hiu itu malah tidur di lantai?" tanya Pein yang melihat Kisame tergeletak di lantai dengan benjol di jidatnya.
"Kisame pingsan karna menabrak tiang! Kita bawa dia ke rumah sakit saja" usul Itachi.
"Apaa? Hanya menabrak tiang tidak akan membuatnya mati! Untuk apa ke rumah sakit? Itu buang-buang uang! Sebaiknya kita pulang saja, lalu masukan dia ke empang nanti juga dia sadar!" Kakuzu tidak setuju.
"Baiklah, kita naik taksi untuk bawa Kisame pulang," usul Itachi lagi. Mata Kakuzu kembali membelalak.
"Tidak! Tidak! Tidak! Kita kan datang jalan kaki, jadi pulangpun harus jalan kaki!" Kakuzu ngotot.
"Kalau begitu kau yang gendong Kisame!" Itachi kesal, semua ide nya di bantah oleh Kakuzu.
"Apaa? Kenapa harus aku?!"
"Kalau kau tidak mau, berarti kita naik taksi."
Skakmat!
Kakuzu menyerah, ia akhirnya menyeret Kisame untuk pulang.
Merekapun sampai di Markas Akatsuki setelah berjalan cukup jauh.
"haahh capek nyaaa!" keluh Pein
"Hiu sialan ini benar-benar merepotkan! Kita bakar saja dia untuk makan malam!" saran Kakuzu yang kelelahan menyeret Kisame.
"Aku tidak sudi makan Hiu, itu akan membuat berat badanku bertambah dan aku harus beli pil diet!" ucap Konan.
Beli. Pil. Diet?
Beli?
"Oke, membakarnya hanya akan membuang-buang kayu bakar!" ralat Kakuzu.
"Baiklah, dengar, aku punya kabar gembira untuk kita semua!" ucap Itachi semangat.
"Aduh, panasnyaa~"
"Sini, biar aku kipasin, un."
"Hueee... es creamnya habis.. huee..."
"Ya ampun make-up ku luntur gara-gara jalan kaki."
Muncul perempatan di dahi Itachi, tak ada yang menghiraukannya, padahal dia sudah naik ke atas meja.
"Woiii perhatiaan! Dengarkan akuu!" teriak Itachi lagi.
"Ada apa sih?" tanya Hidan yang risih mendengar teriakan Itachi.
"Bagaimana, sudah dingin kan, un?"
"Hmm.. lumayan."
"Woii kalian duo maho, lihat kemari!" omel Itachi.
Semua memandang Itachi dengan seksama.
"Kenapa kalian memandangku begitu? Aku tahu aku memang tampan tapi-" Itachi malah ke geeran.
"Cepat katakan kabar gembiranya, sialan!" Omel Hidan yang sudah muak dengan tingkah Itachi.
"Baiklah, kabar gembiranya adalah, kita menang lomba!" ucap Itachi dengan cengiran lebar gembira. Deidara yang sudah mengetahuinya ikut nyengir gembira.
"Lomba apa?"
"Kita ikut lomba?"
"Kapan?"
Respon Akatsuki yang lain malah kebingungan.
"Ya ampun! Kalian lupa, kita kan ikut lomba foto! Ingat! 6 bulan yang lalu!" jelas Itachi gemas sambil menghentak-hentakkan kaki di atas meja.
"Maksudmu foto keluarga yang kita buat 6 bulan yang lalu?" tanya Konan.
"iya! Iya! Aku mendaftarkan nya ikut lomba foto, dan kita menang!" ucap Itachi masih dengan cengiran bahagianya.
"Ohh begitu, selamat ya Itachi," ucap Konan datar.
"Yeay! Horee Itachi-senpai memang hebat!"
"Turun dari meja! Kalau kau merusaknya, kau harus bayar ganti rugi" ucap Kakuzu yang sudah waswas melihat meja reot yang dijadikan pijakan oleh Itachi.
"Apaa? Kenapa reaksi kalian datar begitu?" Itachi kesal, inikan berita heboh!
"Memang kita dapat apa? Apa kita akan keliling dunia, hah? Hahahaha" ledek Hidan.
"iyaa! Iyaaaa! Kau benar!" Itachi melompat kegirangan.
"Apanya yang benar?" tanya Hidan yang kebingungan dengan tingkah aneh Itachi.
"Kita akan keliling dunia besok!" teriak Itachi masih melompat kegirangan.
Kretek..
Braakkk..
Meja yang dinaiki Itachi retak, sedetik kemudian mejanya rubuh dan Itachi terjatuh.
"Wadaawww..."
"YEAAYY! KELILING DUNIAA!"
Anggota Akatsuki bersorak senang karna akan keliling dunia, mengabaikan Itachi yang diomeli habis-habisan oleh Kakuzu karna merusak meja.
Keesokan harinya...
Tok...tok...tok..
Naruto mengetuk pintu rapuh markas Akatsuki.
"Dei, buka pintunya!" suruh Itachi yang sedang sibuk mencatok rambutnya.
"oke, un" balas Deidara sambil melempar lempung ke arah pintu.
Duaaarrr...
Pintu hancur. Naruto gosong.
"Astagaanagaa! ITACHI KAU HARUS GANTI RUGII!" lagi-lagi Kakuzu mengomel karena barang-barang di markas rusak.
"Kenapa aku? Yang meledak kan lempung Deidara!"
"Karna kau yang menyuruhnyaa!"
"Ohh, kau yang kemarin kan! Ayo silahkan masuk, un!" ajak Deidara tanpa rasa bersalah.
"Ohh baiklah, aku haus, mencari alamat rumah ini lebih susah dari perkiraanku" ucap Naruto yang sudah keliling hutan untuk mencari gua yang mereka sebut markas ini.
"Baiklah, kau ingin minum apa, un?" tanya Deidara.
"Hmm.. lemon tea!"
"maaf, un. Tidak ada lemon tea, hanya ada air putih, un" jelas Deidara.
"KALAU BEGITU KENAPA KAU TAWARI AKU MAU MINUM APAA?" emosi Naruto tidak dapat di bendung lagi, setelah nyasar berjam-jam, kena bom pintu lalu makhluk kuning ini malah mengusik emosinya.
"Aku kan hanya basa-basi, un"ucap Deidara sambil berjalan ke dapur membawa minum untuk Naruto.
Kringg...kringg...kring..
Hp Naruto berdering tanda telepon masuk.
'KAKASHI CALLING'
Naruto segera mengangkat teleponnya.
"Moshi-moshi," ucap Naruto sambil mendekatkan Hp ke telinganya.
"Yo! Naruto, maafkan aku sepertinya aku tidak bisa melakukan penerbangan hari ini, aku ada urusan penting. Aku sudah siapkan pilot pengganti."
Tuutt...
Telepon terputus.
"Halo? Haloo? Siapa pilot penggantinya? Urusan penting apa, hah?" Naruto berteriak di telepon yang tentu saja tak terdengar oleh Kakashi karna teleponnya sudah terputus.
"Hoi cepatlah, kita harus ke bandara!" ucap Naruto.
"Semua sudah siap?" tanya Pein yang memimpin pasukan Akatsuki.
"Sudaaahh!"
"Baiklah aku absen dulu yaa!" ucap Pein, memastikan kalau anak buahnya tidak ada yang tertinggal.
"Kakuzu?"
"Aku."
"Hidan?"
"Hadir."
"Zetsu?"
"Adaa."
"Tobi?"
"Tobi anak Baik, hadir!"
"Sasori?"
"Hn."
"Deidara?"
"Hadir,un!"
"Itachi?"
"Aku masih catokan!"
"Konan?"
"Aku sedang mencatok rambut Itachi!"
Pein melemparkan lempung Deidara ke arah Itachi dengan wajah datar.
Duaaarrr...
Rambut Itachi yang hampir selesai di catok langsung berdiri karna kena ledakan.
"DEIDARAAAA!" Itachi ngamuk.
"Bukan aku, un. Itu ketua yang lempar karna cemburu!" celetuk Deidara.
"lanjut! Kisame?"
"..."
"Kisame?"
"Dia masih pingsan!" ucap Itachi yang kini sudah ikut berbaris dengan yang lainnya.
"Cepat bangunkan diaa!" suruh Pein.
"Kisame, bangun woii!" teriak Itachi.
"Ng? Apa sudah pagi?" tanya Kisame.
"Cepat ganti baju! Kita akan segera berangkat!"
"Berangkat kemana?"
"Keliling dunia!"
"Ngapain kita keliling dunia?"
"Hmm, ngapain ya? Aku juga tidak tahu,"
"Woi! Kalian malah mengobrol, cepatlah, si pirang akan meninggalkan kita kalau kalian tidak bergegas!" omel Pein.
"Baik!" mereka segera keluar markas.
"Baiklah, apa semua sudah berkumpul?" tanya Naruto.
"Sebaiknya aku absen lagi," usul Pein.
"Tidak, tidak usah, ada 10 orang kan? Semua sudah 10 orang, ayo kita berangkat saja!" ucap Naruto yang sudah muak dengan tingkah Akatsuki yang absurd ini.
"Tunggu, kenapa kalian bawa koper?" tanya Kisame.
"Ya ampun Kisame, mana kopermu?" tanya Konan.
"Tidak ada barang penting yang dia miliki, jadi tidak ada yang harus di bawa!" jawab Hidan.
"Tunggu! Aku harus membawa ikan-ikan piaraanku!" ucap Kisame dan bersiap berlari untuk membawa hewan peliharaannya.
"Dilarang membawa hewan piaraan! Ayo cepat kita harus ke bandara!" bantah Naruto.
"tapi, ikan-ikanku~"
"Nanti kalau kita lewat Samudra Hindia, kau akan dapat ikan baru!" bujuk Itachi
"Baiklah."
Merekapun tiba di bandara.
"Woaah... banyak pesawat!" ucap Tobi berbinar-binar.
"Kemarilah, ini pesawat yang akan mengantar kalian keliling dunia," ucap Naruto sambil menunjukan pesawat yang bertuliskan KONOHA AIR
"Waaawww..." Tobi kembali berdecak kagum.
Merekapun masuk ke dalam pesawat.
"Silahkan pilih tempat duduk kalian masing-masing," ucap Naruto.
"Aku mau dekat Sasori-danna, un!"
"Tobi mau dekat Deidara-senpai!"
"Menjauhlah, un! Kau itu tukang muntah!"
"Aku akan duduk dekat Konan-chan"ucap Pein. Tanpa ia sadari Konan sudah duduk dekat Itachi.
"Stt.. Itachi, cepat pindah sebelum kapal ini hancur" bisik Zetsu.
Itachi pun pindah duduk bersama Kisame.
"Baiklah, kita akan segera berangkat setelah pilotnya tiba," ucap Naruto.
"Horeeee!" Akatsuki berteriak gembira.
"kita akan pergi kemana dulu?" tanya Konan.
"Kita akan pergi ke Korea terlebih dahulu" ucap Naruto.
"Woaaah, Koreaa! Disana banyak laki-laki tampan!" ucap Konan. Aura-aura hitam mengerumuni Pein. Zetsu yang ada di belakangnya hanya bisa berdoa semoga Deidara tidak bawa lempung.
Tak lama kemudian terdengar seseorang menaiki tangga pesawat.
Munculah seorang laki-laki berkulit putih dengan rambut raven menggunakan baju pilot.
"Huuaaa Kawaii-nyaaa" Mata Konan berlope-lope melihat Sasuke yang kece badai. Pein makin murka, tapi ia tahan.
"Yaa! Ini dia Pilot kita! Eh, Sasuke? Kau pilot penggantinya?" tanya Naruto kaget.
"Hn." ucapnya cuek dan berjalan menuju kemudi pesawat.
"Yoo! Sasu-chan, adikku yang kece, kau sudah jadi pilot! Aku sangat bangga padamu," teriak Itachi.
"Hah? Dia adikmu?" tanya Konan.
"Ya, dia Sasu-chanku!"
"Wahh,, hebat! Kau seharusnya mencontoh adikmu!" ucap Pein.
"Tidak, aku tak ingin jadi pilot, tapi ngomong-ngomong kapan Sasu-chan sekolah penerbangan ya?" tanya Itachi.
"Mana ku tahu, dia kan adikmu! Tapi setahuku, adikmu kan baru lulus SMU?" tanya Kisame.
"Itu dia yang ku maksud."
Krik..
Krikk...
Wajah mereka pucat pasi, suasana mendadak jadi horror. Bagaimana dia bisa mengemudikan pesawat?
"Baiklah, pakai sabuk pengaman kalian yaa! Kita akan segera take-off!" ucap Naruto.
"Yeyeyeye!" Tobi berteriak gembira.
Mereka memasang sabuk pengaman dan bersiap untuk take-off. Kemudian berdoa dengan khusu, semoga mereka selamat sampai tujuan meski dengan pilot abal-abal.
Pesawat mulai naik, mereka berdoa semakin khusu. Naruto ikut berdoa karna tahu teman satu sekolahnya itu memang tak pernah ikut sekolah penerbangan. Lain lagi dengan Tobi yang riang gembira menatap jendela.
"Woaah, kita mulai terbang, senpai lihaat!" ucap Tobi sambil menunjuk jendela.
"Berisik!" Zetsu menyumpal mulut Tobi dengan bantal.
Kapal mulai terbang dengan datar. Mereka mulai tenang.
"Sepertinya adikmu memang punya bakat alami, jadi tak perlu sekolah," ucap Konan.
"Hmm mungkin aku juga punya bakat, pulangnya biar aku yang menyetir" ucap Itachi.
"Noo! Aku lebih baik pulang jalan kaki dari pada kau yang menyetir!" ucap Pein.
"Baiklah, kita sudah terbang dengan stabil, kalian boleh lepas sabuk pengaman! Kita akan sampai 2 stengah jam lagi," ucap Naruto lalu meninggalkan Akatsuki.
"Senpai, Tobi mual."
"Siapkan kantung plastik" suruh Zetsu.
2 stengah jam berlalu, mereka sudah sampai di Korea, dan bersiap untuk landing.
Duaarrr...
"Deidara! Jangan main petasan diatas pesawat!" omel Pein.
"Bukan aku, un."
Wiuuww
Wiuuww
Wiiiuww
Sirine di dalam pesawat menyala.
"gawat! Ada yang menyerang pesawat ini!" ucap Naruto panik.
"APAA?"
"bagaimana bisa? Apa salah pesawat ini?" tanya Kisame.
"KITA NYASAR KE KOREA UTARAA!" teriak Naruto frustasi. Ia membayangkan kepalanya di penggal karna sembarangan masuk ke negara yang tertutup ini.
"APAA? Kalau begitu suruh pilotnya putar arah!" suruh Hidan.
"DIA BILANG DIA TIDAK TAHU CARANYAA!" jawab Naruto.
"SIALAAN KITA AKAN MATII!" ucap Kakuzu frustasi.
.
.
.
TBC
A/N :
Haloo.. haloo.. aku balik lagi dengan fict gaje Akatsuki. Disini tiap chapternya akan menceritakan perjalanan Akatsuki mengunjungi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia juga loh! Chapter 2 akan menceritakan perjalanan mereka di Korea. Buat yang penasaran, baca lagi fict ini minggu depan ya~
Di usahakan update tiap sabtu 😊
Jangan lupa tinggalkan Review nya ya! 😊