Disc:

Naruto © Masashi Kishimoto

Sword Art Online © Reki Kawahara

.

.

.

Pairing: Naruto x Asuna

Genre: adventure/romance/scifi

Rating : T

Setting: dunia game Sword Art Online

Rabu, 15 Februari 2017

.

.

.

Fic request untuk Riky Ryugasaki

.

.

.

AQUA DROPS

By Hikasya

.

.

.

Chapter 1. Tentang Namito

.

.

.

Menancapkan pedang ke tanah, usai mengalahkan beberapa pemain yang tergabung dalam sebuah guild pembunuh, dia ikut roboh bersama pedangnya yang berdiri di sampingnya. Kedua lututnya yang bergetar, kedua saffir biru yang meredup, tangan kanannya yang terbungkuskan sarung tangan hitam tetap kuat menggenggam gagang pedang jingganya, dan napasnya tersengal-sengal saking lelahnya. Tangan kirinya juga menggenggam sesuatu dengan kuat.

Health Point-nya nyaris mendekati nol jika dia tidak menggunakan teknik pedang yang terprogramkan dengan sistem, maka nyawanya akan melayang dalam sekali tebasan. Ternyata Tuhan masih sayang padanya sehingga memberikannya kesempatan untuk membalas semua serangan lawannya dengan teknik pedang tersembunyinya yaitu "Dual Blades."

Ya, Dual Blades yang merupakan teknik dua pedang yang melibatkan kecepatan tubuh. Teknik pedang yang langka dan hanya ada di dunia yang bernama "Sword Art Online" ini. Teknik yang diperolehnya setelah menempuh berbagai latihan untuk meningkatkan skill dan level selama enam bulan ini.

Dia memiliki sebuah nama untuk dunia virtual di mana dia berada sekarang. Dia menamai dirinya sebagai Namito.

Namito adalah nama samarannya sebagai avatar yang bermain di dunia pedang ini. Namito berasal dari gabungan nama NAMIkaze dan NaruTO. Nama aslinya adalah Namikaze Naruto.

Ya, Namikaze Naruto. Seorang anak laki-laki biasa yang berasal dari keluarga Namikaze yang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang industri software komputer. Dia bertunangan dengan seorang gadis yang berasal dari keluarga Yuuki yang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang industri teknologi game. Gadis yang bernama Yuuki Asuna.

Diketahui, tunangannya, Asuna, terjebak dalam game Sword Art Online ini, sejak enam bulan yang lalu. Karena bagi siapa saja yang baru masuk ke dalam dunia game Sword Art Online melalui bantuan alat berbentuk helm yang disebut "Nerve Gear", maka seseorang itu akan terjebak untuk selamanya di sana. Mereka bisa keluar dari game, asal dengan satu syarat yaitu mengumpulkan 14 buah chip yang tersebar di dunia Sword Art Online.

Benar, 14 buah chip yang berbentuk seperti tetesan air berwarna biru muda. Merupakan item yang paling penting di dunia game Sword Art Online (SAO) ini dan paling diburu oleh para player lainnya. Item yang sangat berguna untuk membantu seseorang keluar dari game kematian tersebut.

Intinya, aturan main dalam game ini, sangatlah mudah. Para player tertentu akan mendapatkan satu item chip biru yang bernama "Aqua Drop" itu. Lalu para player lainnya akan berusaha merebut Aqua Drop itu dengan cara bertarung dengan player yang membawa Aqua Drop itu. Aqua Drop bisa diambil jika player sudah mati. Jadi, player lainnya akan berusaha membunuh player lainnya, agar bisa mengumpulkan 14 buah Aqua Drop dengan satu tujuan untuk bisa keluar dari dunia virtual ini.

Begitulah sistem aturan mainnya. Para player yang terdiri dari 10.000 ribu orang, harus mati-matian untuk saling memperebutkan 14 Aqua Drop itu. Dengan cara membunuh player lainnya, hal itu harus dilakukan demi menyelamatkan diri dari dunia game yang telah memenjarakan mereka. Tidak ada cara lain selain itu.

Game Master (GM), Akihiko Kayaba, yang telah memberikan petunjuk pada para player tentang aturan sistem permainan game ini. Selain menaklukkan 100 lantai yang ada di dunia ini, para player dibekali dengan skill pedang yang akan membantu mereka dalam melawan para player lainnya. Karena kematian di dunia virtual ini, sama seperti kematian di dunia nyata. Inilah dunia kedua yang harus dihadapi dengan penuh perjuangan. Membuat mental semua orang menjadi tertekan akibat insiden awal game ini menjadi game kematian. Tidak dapat dihindari lagi.

Oleh sebab itu, para player diingatkan untuk terus berhati-hati jika berkenalan dengan seseorang yang baru saja bertemu dengan mereka. Terutama bagi para player yang memegang Aqua Drop, disarankan agar tidak percaya pada siapa saja yang ada di dekat mereka. Mana tahu teman, sahabat, atau kenalan mereka adalah musuh dalam selimut yang akan mengincar mereka, hanya untuk mendapatkan Aqua Drop tersebut. Tidak ada yang namanya kepercayaan dan kesetiaan lagi di dunia ini. Semuanya telah berubah menjadi buas dan liar.

Suatu pendapat yang tertanam di pikiran Naruto sekarang, usai mengingat semua yang terjadi padanya. Beberapa player sedang memburunya. Sebab dia juga memegang satu Aqua Drop itu.

Bukan hanya satu, tapi sudah enam Aqua Drop yang dia miliki dan tersimpan di tempat yang aman. Berarti dia harus berjuang lagi untuk mencari Aqua Drop lainnya, yang diperkirakan tinggal 8 buah lagi.

Dia menghembuskan napasnya beratnya beberapa kali. Menggeleng-gelengkan kepalanya sebentar lalu membuka telapak tangan kirinya untuk melihat sesuatu yang tergenggam. Sesuatu yang berbentuk seperti tetesan air dengan warna biru indahnya yang seperti permata biru.

Itulah Aqua Drop. Dia berhasil mendapatkan satu item itu setelah mengalahkan satu orang yang membawa Aqua Drop. Orang itu adalah seorang ketua guild pembunuh yang kini sudah tewas akibat sabetan pedangnya. Beberapa anggota guild itu juga sudah kabur lewat Teleport Crystal sebelum Naruto bergegas melayangkan pedangnya untuk membunuh mereka.

Syukur sekali. Dua kata yang terucap di lubuk hati Naruto yang paling dalam. Dia tersenyum simpul sambil masih berlutut di tanah. Tempat di mana dia berada adalah di luar mulut sebuah dungeon di lantai lima. Tempat yang begitu remang-remang dan sunyi. Hanya sedikit cahaya matahari yang menyembul di celah-celah atap dungeon yang memiliki lubang-lubang sebesar lidi.

"Ah... Capeknya..."

Dia bergumam pelan sembari membenarkan posisinya menjadi duduk bersila. Tangan kanannya menjauhi pedang jingganya yang masih tertancap di tanah. Sedangkan satu pedang lainnya yang berwarna biru kehitaman yang masih tergeletak di tanah. Merasakan lelahnya yang menguasai jiwa, batin dan pikirannya.

Dia beristirahat sejenak. Meregangkan semua badannya yang terasa sakit. Belum berpikir untuk mengisi HP-nya yang sekarat dengan kristal penyembuh HP. Masih berkutat dengan rasa lelahnya yang belum jua hilang dari tubuhnya.

Mengibaskan tangan kanannya ke udara dari kiri ke kanan, muncullah layar persegi berwarna biru terang. Dia menyentuh layar virtual digital itu dengan telunjuk kanannya untuk bermaksud mencari sesuatu di sana. Lalu memasukkan Aqua Drop ke dalam daftar item yang ada di layar virtual digital tersebut.

Setelah itu, dia menutup layar itu. Memandang ke arah luar dungeon, di mana senja jingga telah bersinar terang di balik daun-daun pohon besar dan rimbun. Sepertinya malam akan tiba sebentar lagi.

Kedua matanya masih meredup sayu. Tiba-tiba teringat tentang tunangannya itu. Asuna, yang kini entah di mana sekarang. Yang pasti, Asuna juga terjebak di dunia ini.

Dia sudah mencari-cari Asuna ke semua tempat yang ada di dunia ini. Hingga semua lantai yang ditaklukkan sudah mencapai tiga puluh lima sekarang, tapi dia belum juga mendapatkan tanda-tanda keberadaan Asuna di sini. Dia takut jika Asuna diburu seperti dirinya yang juga membawa Aqua Drop itu. Pasti keadaan Asuna terancam dan penuh bahaya.

Mencemaskan hal itu akan terjadi pada Asuna, menggebu-gebu dirinya untuk terus menjelajah dan pergi berpetualangan seorang diri dari awal permainan game kematian ini dimulai, hanya bertujuan mencari Asuna. Dia pun berjuang untuk terus bertahan hidup. Mengembangkan skill pedangnya hingga ke level tertinggi. Akhirnya dia terpilih menjadi player yang beruntung karena mendapatkan satu Aqua Drop saat levelnya mencapai 35. Karena item Aqua Drop itu akan muncul secara tiba-tiba di akun player tertentu jika player itu telah mencapai level 35. Maka player itu sudah menjadi player yang akan diburu oleh player lainnya agar bisa mendapatkan Aqua Drop yang mereka miliki.

Menyandang status "Aqua Drop Player", Naruto dituntut agar berhati-hati dengan orang-orang yang ada di dekatnya. Dia harus berjuang melindungi dirinya agar tidak diketahui membawa Aqua Drop itu. Meskipun ada juga player khusus yang memiliki sebuah item yang bisa mendeteksi para player yang membawa Aqua Drop, mesti diperlukan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena item "Aqua Drop Radar" telah ditemukan dan menjadi momok yang menakutkan bagi setiap Aqua Drop Player. Hal ini akan menjadi ancaman terbesar yang akan terus mengusik kehidupan mereka.

Berkat Aqua Drop Radar itu, semua orang mengetahui Naruto yang termasuk dalam Aqua Drop Player. Memburu Naruto habis-habisan, hampir setiap hari. Tidak jarang jika Naruto hampir mati karenanya. Tapi, dengan kemampuan berpedangnya yang sudah maksimal, dia bisa mengalahkan semua musuhnya dengan mudah. Terus mempertahankan Aqua Drop yang dimilikinya dan bertekad kuat untuk berusaha keras mengumpulkan semua Aqua Drop agar bisa melepaskan diri dari dunia kematian ini. Tentunya dia bisa keluar dari game kematian ini, asal bersama Asuna yang dicintainya.

Asuna harus cepat dia temukan sebelum terlambat. Semoga Asuna baik-baik saja di dunia ini, harapnya yang begitu kuat di dalam hatinya.

Mengepalkan kedua tangannya erat, Naruto memejamkan kedua matanya. Terlintas di alam kegelapan itu, sebuah bayangan wajah seorang gadis berambut kastanye dan bermata coklat karamel, muncul di hadapannya. Melemparkan senyum terbaiknya yang seakan-akan nyata baginya.

'Asuna... Tunggulah aku... Aku akan menemukanmu sebentar lagi. Bertahanlah dan berusahalah. Di manapun kamu berada, aku berharap kamu baik-baik saja. Ya Tuhan, lindungilah Asuna sampai aku bertemu dengannya di dunia ini.'

Isi hati yang menjelma di sanubarinya yang kini dilanda kegalauan. Membangkitkan jiwanya agar tetap bertahan dalam dunia kejam ini. Harus maju terus melangkah demi menghentikan permainan gila ini.

Membuka matanya kembali. Dia menghelakan napas leganya sekali lagi. Lantas diambilnya dua pedangnya itu. Pedang yang berwarna jingga dimasukkannya ke dalam sarung yang terpasang di punggungnya. Sedangkan pedang yang berwarna biru kehitaman, dimasukkan ke dalam investory-nya yang ada di layar akunnya.

Beranjak berdiri dari duduknya. Dia berpikir ingin mencari penginapan di lantai lima ini, untuk bermalam. Terlebih dahulu, dia mengisi HP-nya yang sekarat itu.

Diambilnya botol ramuan dari investory-nya, lalu diminumnya cairan botol ramuan itu sampai tandas. Dengan perlahan-lahan, HP-nya terisi penuh. Tubuhnya yang lelah dan sakit, terasa kembali segar dan kuat lagi.

Tawa lebar terukir di wajahnya yang tampan. Rambut pirang jabriknya bergoyang-goyang karena dimainkan angin sore virtual. Kedua mata biru yang bersinar. Tiga guratan di dua pipinya, terlihat mempesona. Dia pun merapikan pakaian kasualnya yang sempat berantakan. Saatnya untuk pergi melangkah dengan hati yang gembira.

"YA, BERANGKAT MENCARI PENGINAPAN SEKARANG! DATEBAYOOO!" serunya sambil mengepalkan tinjunya ke udara.

Langkahnya yang begitu ringan. Menjejakkan sepatu ke tanah dengan perasaan yang lapang. Mencoba riang gembira setelah merasakan kepurukan dan kegalauan yang sempat melanda. Waktunya untuk bangkit menghadapi semua rintangan yang akan menghadang nanti.

DRAP! DRAP! DRAP!

Langkah yang ringan berubah menjadi lari yang cepat. Refleksnya kembali normal. Sehat dan bertenaga.

Tempat yang dia lewati sekarang adalah hutan lebat dan rimbun. Ada sebuah kota tersembunyi di balik hutan itu. Di sanalah nanti, dia akan mencari penginapan untuk bermalam. Tentunya dengan biaya sewa yang murah.

Diam-diam, ternyata ada satu orang yang mengintainya sedari tadi. Kursor hijau muncul di atas kepalanya. Tapi, Naruto sudah mengetahui keberadaannya sejak Naruto sudah mengalahkan para anggota guild pembunuh, beberapa waktu yang lalu. Naruto mengetahuinya dari skill mendeteksinya yang terus dia latih sehingga menjadi skill yang berlevel cukup signifikan.

Pengintai itu adalah seorang laki-laki yang tampaknya seumuran dengan Naruto. Dia bersembunyi di balik semak-semak. Tetap bersiaga di posisinya dan menonton Naruto dari awal Naruto disergap oleh sekelompok player orange. Entah siapa dia.

BETS!

Tanpa aba-aba lagi, dia melemparkan pisau kecilnya ke arah Naruto. Teknik lemparan pisaunya cukup baik sehingga berharap lemparan pisaunya ini mencapai target sasarannya yang kini hampir mendekat ke arahnya.

WHUUUSH!

Refleks yang sigap, Naruto menyabet pedangnya dari punggungnya dan langsung mengayunkan pedangnya untuk memukul pisau kecil itu seperti gerakan memukul bola dalam pertandingan baseball.

TRAAANG!

Pisau itu sukses dipukul dengan bilah pedang keperakan Naruto yang begitu kuat. Membentuk lintasan cahaya merah yang membuat pisau itu berputar-putar ke atas dan terlempar jauh sampai ke langit sana. Kemudian jatuh ke bawah dengan cepat karena tarikan gravitasi virtual sehingga ambruk tak berdaya di atas rerumputan, tepatnya kembali ke pemiliknya yang sebenarnya.

Entah kebetulan atau tepat sekali jika ujung pisau itu hampir mengenai laki-laki asing itu. Namun, yang pasti laki-laki itu terkejut sekali dan berhasil menghindar sebelum mata pisau mengenai puncak kepalanya.

Naruto melihat ke arah kursor hijau yang tersembunyi di balik semak-semak itu. Dia tersenyum dan menyandang pedangnya di bahu kanannya. Memutuskan berjalan cepat untuk menghampiri orang yang sudah sengaja mencelakainya.

"Hei, kau!"

Dia berseru keras sehingga mengagetkan si pengintai. Si pengintai segera kabur sebelum Naruto memergokinya. Memilih lari terbirit-birit dengan wajah yang super panik. Takut Naruto akan menghajarnya jika mengetahui siapa dirinya yang sebenar. Padahal Naruto sudah mengetahui siapa dia sebelum Naruto mendekatinya.

Menghentikan langkahnya sejenak, Naruto memandang ke arah si pengintai yang bersembunyi tadi, dia pun memasang wajahnya yang sewot.

"Rupanya dia lagi. Dasar, dia terus mengikuti kemanapun aku pergi. Tidak pernah ada kapoknya."

Begitulah yang dikatakan Naruto. Bersamaan dia memasukkan pedangnya ke sarungnya lagi yang terpasang di punggungnya serta berjalan berbalik menuju ke arah kota untuk mencari penginapan.

.

.

.

BERSAMBUNG

.

.

.

A/N:

Fic request untuk Riky Ryugasaki sudah update!

Inilah cerita SAO dengan versi yang agak berbeda dengan canonnya, atas permintaan dari yang merequest. Sistem permainannya sudah dijelaskan di chapter ini.

Untuk lebih jelasnya lagi, nantikan saja kelanjutannya di chapter 2.

Sekian dan terima kasih banyak karena sudah membaca fic ini.

Tertanda.

HIKASYA

Jumat, 24 Februari 2017