.
.
.
.
RAIN AND WINTER
.
.
.
.
Aku mencintaimu seseorang yang tak mampu lagi kugapai keberadaannya
.
.
.
"Sehun"
Sehun hanya melirik saat suara seorang wanita yang begitu tak ingin ia dengar itu memanggilnya. Ia tak menjawab melainkan hanya berjalan melewati wanita itu.
"Sehun, Aku mohon tak bisakah kau sedikit memperhatikanku?" Tanyanya memelas dengan mata menatap Sehun lekat.
Sehun tersenyum meremehkan dan menghentikan jalannya "Omong kosong" Balasnya kelewat tajam dan begitu datar.
"Sehun aku hanya ingin menjadi seorang istri yang baik untukmu" Kata Irene sedikit kesal dengan aoa yang Sehun lakukan kepadanya bahkan ini sudah menginjak 5 tahun pernikahan mereka.
"Istri yang baik kau bilang aku rasa itu mustahil" Kekeh Sehun pahit sebelum ia membalikkan tubuhnya dan menatap Irene dengan mata elangnnya yang membengkak membuat Irene menatapnya khawatir "Sehun Kau baik-baik..-"
Sehun menepis tangan Irene saat hendak menyentuh wajahnya
"Peduli apa kau terhadapku"
"Sehun aku istrimu"
"Kau" Sehun berdecih
"Kau hanya istriku bagi kedua orang tuaku dan Kau istriku hanya diatas kertas, Tapi bagiku istriku hanya Luhan" Katanya dingin
"BERHENTI MENGATAKAN LUHAN, LUHAN DAN LUHAN AKU MUAK" Teriak Irene histeris
"Kenapa? Aku hanya akan menganggap Luhan sebagai istriku, aku hanya akan menganggap Luhan sebagai orang yang paling penting untukku dan Kau...-" Sehun menghentikan ucapannya dan memejamkan matanya sejenak saat ingatan tentang Luhan terbayang di kepalannya.
"...Kau hanya wanita jalang yang menghancurkan rumah tanggaku"
Irene membekap mulutnya saat mendengar apa yang dikatakan Sehun padanya matanya sudah memanas "Sehun kenapa kau begini? Aku istrimu yang sah harusnya kau juga mengakui itu Sehun kenapa sulit sekali untukmu"
"Kau ingin aku mengakuimu..-" Sehun mulai melanjutkan jalannya menuju kamar sebelum
"...-Maka itu hanya impianmu saja karena sejauh apapun Luhan pergi dan dimanapun ia saat ini Dia masih satu-satunya istriku...Dan orang yang sangat aku cintai dengan hidupku...Luhan tak akan tergantikan walaupun keberadaannya tak dapat ku jangkau lagi" Kata Sehun dan perlahan menaiki tangga menuju kamarnya sebelum
BLAM!
Membanting kuat pintu kamarnya hingga menimbulkan bunyi yang begitu keras.
BRAK
Irene menjatuhkan tubuhnya ke lantai setelah Sehun masuk kedalam kamarnya. Ia menangis sejadi-jadinya "KENAPA...SEHUN AKU ISTRIMU BUKAN DIA LAGI, AKU MENCINTAIMU KENAPA KAU TAK MELIHATNYA..SEHUN ...hikss"
.
.
Sehun mendudukan dirinya pada pinggiran ranjang dan langsung mengarah pada pemandangan halaman belakang rumahnya. Ia memejamkan matanya dan menghela nafas berat. Sebelum matanya bergulir pada sebuah laci nakas disampingnya. Sehun membukanya dan mengambil sebuah bingkai foto yang terdapat Dirinya dan Luhan tengah tertawa dengan latar belakang sebuah pantai. Ia mengelus wajah Luhan dan kembali memejamkan matanya saat dimana hatinya berdenyut begitu sakit
"Sehun"
Sehun mendengarnya saat suara itu memanggilnya begitu lembut dan ia sangat merindukannya
"Sehunnie"
Ia masih ingat dengan sangat jelas bagaimana suara itu memanggilnya dengan sebuah senyuman terpatri di bibir cerrynya.
"Hahh~ Wae..Wae"
Sehun meremat kuat dadanya gamang akan kenyataan yang ia terima saat ini. Semuanya begitu menyakitkan
"WAEEEE?"
Ia berteriak sekeras yang ia bisa berharap rasa sesak didadanya sedikit berkurang namun mungkin itu hanya harapannya saja. Berharap semua hanya mimpi buruk dan akan berakhir saat pagi menjelang. Namun itu hanya sebuah angan yang begitu tak masuk akal terkabul. Karena pada nyatanya ia benar-benar kehilangan cintanya. Sehun kehilangan rumahnya
.
.
.
"Apa Sehun ajhussi itu benar Appaku?"
Kai dan Kyungsoo menoleh cepat pada Ziyu yang duduk di kursi belakang mobil dengan mata membelalak terkejut.
"Ziyu-ya kau..-"
"Sebenarnya aku sudah tau dari awal..ani..- Aku sudah tau saat eomma masih hidup"
Kai dan Kyungsoo memejamkan matanya "Seperti kata Eomma, Appaku benar-benar tampan" Ia terkekeh pelan sebelum
hikks..hikss
"Hyung/Ziyu"
Kai menghentikan mobilnya tepat di halte yang menjadi tempat yang paling Ziyu sukai. Kyungsoo mebalikkan tubuhnya menghadap Ziyu yang menutupi wajahnya dengan kedua tangannya
"Sayang semua akan baik-baik saja"
"Eomma Appa pulanglah lebih dulu aku akan turun disini" Kata Ziyu mengambil syal dan tasnya hendak keluar mobil
"Tapi Ziyu..-"
"Aku baik Appa Eomma" Ziyu memberikan senyuman penuh arti agar kedua orang tua angkatnya itu tak merasa khawatir terhadapnya sebelum membuka pintu mobik dan
BLAM
ia menutupnya dengan tangannya yang memberi isyarat agar kedua orang tua angkatnya itu segera pulang dengan sebuah senyuman manis dibibirnya. Kai dan Kyungsoo tersenyum lalu melambaikan tangannya pada Ziyu diikuti Tae Oh di kursi belakang
Ziyu mendudukkan dirinya di kursi halte setelah kedua orang tua angkatnya pergi dan tak terlihat. Ia memandang langit yang nampak mendung dengan angin yang bertiup sedikit kencang pentanda Hujan akan turun lagi
"Eomma"
Bibirnya berguman kecil diiringi tetesan air dari langit dan hembusan angin yang menerbangkan helaian rambutnya. Ziyu melilitkan syal berwarna biru muda itu pada lehernya sebelum kembali menghela nafas
"Eomma, Kau benar Appa sangat tampan" Ia tersenyum lirih saat lagi-lagi angin menerpa tubuhnya. Namun senyum lirih itu berubah menjadi sebuah senyuman penuh arti saat ia merasakan kebearadaan ibunya yang selalu ada disampingnya. Seharusnya ia tahu sejauh apapun ibunya pergi. Ibunya tetap ada dihati dan pikirannya
"Hikks..Eomma" Tubuhnya bergetar kecil
"Eomma apa aku membuat Appa sedih? Eomma maafkan Ziyu...-hikss Maafkan Ziyu sudah membuat Appa menangis ...-hikks e-eomma...Eomma Ziyu rindu..-hikss"
"Ziyu sayang mau berjanji?"
"Apa Eomma?"
"Berjanjilah jika kau bertemu dengan Appamu jangan biarkan ia menangis"
"Eoh! Bukankah semua orang boleh menangis?"
Luhan tersenyum dan mengecup pucuk kepala Ziyu
"Ya kau benar tapi tidak dengan Appamu ,Ziyu mau mendengar sebuah rahasia?"
"Ziyu mau"
"Appamu itu sebenarnya cengeng tapi jika dia benar-benar sedih dan terluka maka ia baru akan menangis"
"Benarkah?"
"Benar Ziyu sayang , jadi janji pada Eomma Ziyu tidak akan membiarkan Appa menangis mengerti?"
"Ziyu mengerti, Tapi Eomma kenapa Appa tidak boleh menangis?"
"Karena jika Appamu menangis itu akan menyakiti hati Eomma dan Eomma tak menyukainya"
.
.
"Ziyu"
Ziyu menolehkan kepalanya saat suara berat seseorang memanggil namannya begitu pelan.
"Sayang kenapa menangis?"
Bukan berhenti menangis entah mengapa Ziyu kembali menaggus sesegukan
"Hikss..A-appa M-mian ..-hiks"
Sehun merengkuh tubuh mungil Ziyu yang menangis dan membenamkan kepalanya sendiri diantara ceruk leher Ziyu. Ia mengelus pelan punggung Ziyu dengan matanya yang terpejam dan mengeluarkan air mata
"Appa"
Sehun diam menikmati rasa sakit yang menyergap hatinya saat Ziyu yang ia tahu adalah putranya darah dagingnya yang bahkan tak pernah ia impikan itu memanggilnya.
"Appa"
Ziyu melepas pelukannya dari Sehun yang tengah berjongkok untuk menyamai tingginya.
"Appa..-hiks uljima"
Tangan kecil Ziyu mengusap lelehan air mata yang mengalir dipipi pucat Sehun. Sedangkan Sehun memejamkan matanya menikmati sentuhan yang diberikan putranya saat ini sebelum ia kembali membuka mata dan mengenggam tangan mungil Ziyu
"Ziyu juga jangan menangis" Kata Sehun mengusap pipi gembil Ziyu dengan tangan besarnya
"Ziyu..-hiks membuat Appa menangis..-Ziyu bersalah dan Eomma tak menyukainya" Racau Ziyu masih disertai dengan isak tangis
Sehun tersenyum sendu "Dan kenapa Eomma tak menyukainya?"
"Karena Eomma bilang jika Appa menangis itu menyakiti Eomma..-hiks Dan Ziyu sudah menyakiti Eomma karena membuat Appa menangis"
Tes
Tes
"Appa jangan menangis"
Sehun tak peduli dengan tempat ia berada sekarang. Ia tak peduli dengan apa yang terjadi selanjutnya. Yang ia inginkan hanya menangis menumpahkan seluruh air matanya merasa beban yang ia rasakan begitu menyakitkan.
"Kenapa Ziyu menangis?"
"Ziyu..Z-ziyu rindu Eomma"
"Appa juga rindu Eommamu sayang, Maafkan Appa tak berada disisimu saat kau tumbuh, Maafkan Appa membuatmu tumbuh sendiri, Maafkan Appa nak" Sehun memeluk tubuh putra kecilnya
"Ziyu putra Appa" Guman Sehun membawa Ziyu kembali ke dalam pelukannya.
"Maafkan Appa nak"
Sehunna, Kau tahu aku besyukur setidaknya Tuhan masih sayang padaku
Setidaknya ia memberikanku sebuah putra yang begitu manis
Untuk sekedar menjadi pengantimu
Tapi Sehun..
Aku masih merasa kosong
Karena pada dasarnya Kau mustahil lagi kembali kesisiku
Sehun jika boleh aku egois
Apa kita bisa kembali pada masa yang dulu
bisakah kau memeluk lagi tubuhku
Sehun
Kenapa Tuhan memberikan sebuah kisah yang manis pada kita awalnya
Jika Tuhan merencanakan sebuah perpisahan menyakitkan ini
Sehun
hanya ingat satu hal
sejauh manapun aku pergi
dimanapun tempatku berada
dan seberapa lamapun kita berpisah
Aku masih Luhan yang sama
Luhan yang mencintaimu
Sampai kapanpun
Meski jiwaku telah terpisah dari ragaku
.
.
.
.
Tbc!
Next chap full flashback again.
untuk cerita bagaimana masa lalu SEHUN DAN LUHAN
untuk pemberitahuan cerita ini tak akan sampai 20 mungkin hanya akan selesai beberapa chap kemudian amin moga aja ya.
Untuk 1-4 chap kedepan full flashback
.
.
.
and dinda mau ngucapin happy Luhan day
Semoga bunda Lulu makin sukses, makin cantik dan makin cintah ya sama brondong thehun.
Semoga bunda Lulu di berikan kesehatan dan tetep kode-kodean sama Thehun oke.
walaupun cuman Bunda sama Thehun dan Tuhan yang tahu
Dinda mah apalah
Maaf dinda telat ngucapinnya soalnya ini barengan sama ulang tahun dinda..
Aseekk samaan sama bunda lulu cuman beda tahun lahirnya doang haha
Happy Luhan and me day
.
.
.
HAPPY BIRTHDAY TO BUNDA LULU
WE LOVE YOU
-HHHS-
.
.
.
Kyoto 22/04/2017